DI SUSUN OLEH :
EKA HARTATUN (201730011)
INDASARI (201730133)
HAMDANA (201730108)
JUSNIATI (201730007)
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah yang berjudul “ ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN
MODAL KERJA ” ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu
bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan pelaporan dari peristiwa-peristiwa
keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Mulanya laporan keuangan utama
perusahaan adalah Neraca dan Laporan Laba Rugi, tetapi belakangan ini
lahirlah Laporan Modal Kerja atau Laporan Surnber dan Penggunaan Modal
Kerja. Untuk membiayai operasi perusahaan perlu adanya modal kerja yang
diharapkan akan dapat kembali guna membiayai operasi perusahaan
selanjutnya. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ini erat kaitannya
dengan tingkat likuiditas dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan
sejumlah aktiva-aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Ada beberapa macam
rasio dalam menilai likuiditas yaitu Current Ratio, Acid Test Ratio dan Cash
Ratio.
Salah satu analisis laporan keuangan adalah analisis laporan sumber dan
penggunaan modal kerja yaitu suatu analisis tentang darimana sumber-sumber
dan penggunaan modal kerja dalam suatu perusahaan. Modal kerja merupakan
dana yang harus tersedia dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk
membelanjai kegiatan operasinya sehari-hari, misalnya untuk memberikan
persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan
sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan
akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek
melalui hasil penjualan produknya.
Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja ini akan membantu
manajer keuangan dalam melaksanakan kegiatan perusahaannya dalam hal
menentukan jumlah dana yang harus tersedia dan untuk dapat melihat asal;
sumber dana itu diperoleh. Selain itu, laporan tersebut dapat juga membantu
manajer keuangan dalam merencanakan berapa penggunaan dana dengan
sebaik-baiknya untuk dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
perusahaan sebab apabila perusahaan kekurangan dana tentu akan sulit
berkembang. Kekurangan modal kerja terus-menerus yang tidak segera diatasi
tentu akan menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Sumber dan penggunaan modal kerja merupakan analisa yang bisa
dijadikan acuan dalam mengambil keputusan yang tepat yaitu dengan analisa
sumber dan penggunaan modal kerja pimpinan bisa men getahui komposisi-
komposisi modal kerja bersumber dari mana dan digunakan untuk apa,
sehingga pimpinan bisa menggambarkan keadaan modal kerja itu sendiri.
Peputaran modal kerja yang efektif membantu kelancaraan operasi
perusahaan dalam membiayai operasi sehari-hari. penggunaan modal kerja
yang teratur salah satu alat yang membantu penggunaan modal kerja yang
efiesien, sehingga bagi manajemen keuangan mempermudah dalam
mengambil keputusan.
Dengan adanya modal kerja yang cukup perusahaan dapat menjalankan
aktivitasnya dengan lancar. Jika aktivitasnya lancar maka perusahaan tersebut
akan memperoleh keuntungan. Selain itu, dengan penggunaan modal kerja
yang lebih optimal akan menguntungkan bagi perusahaan sehingga dapat
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Modal?
2. Apa Pengertian Sumber Modal?
3.Bagaimana Penggunaan Modal?
4.Sumber Modal Dalam Perusahaan?
5.Jenis-Jenis Modal ?
6.Laporan sumber dan penggunaan modal kerja?
C. Tujuan Penulisan
Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas maka yang
menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Untuk Mengetahui Pengertian Modal
2.Untuk Mengetahui Pengertian Sumber Modal
3.Untuk Mengetahui Bagaimana Penggunaan Modal
4.Untuk Mengetahui Sumber-Sumber Modal Dalam Perusahaan
5.Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Modal
6.Untuk Mengetahui Pentingnya Modal Bagi Perusahaan
D.Manfaat Penulisan
Setelah mengetahui tujuan penulisan dibuatnya makalah ini, maka
manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai tambahan wawasan
pengetahuan mengenai sumber-sumber modal dan penggunaan modal dalam
perusahaan bagi para pembaca khususnya Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Ekonomi Akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Modal
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi
dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang
menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Masalah
modal dalam perusahaan merupakan masalah yang tidak akan pernah berakhir
karena bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai
macam aspek. Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum terdapat
kesamaan opini tentang apa yang disebut modal.
Jika di lihat dari sejarahnya, maka pengertian modal awalnya adalah physical
oriented. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan misalnya pengertian modal
yang klasik, “dimana arti dari modal itu sendiri adalah sebagai hasil produksi
yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”. Dalam perkembangannya
ternyata pengertian modal mulai bersifat non-physical oriented, dimana
pengertian modal tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau
kekuasaan memakai atau menggunakan, yang terkandung dalam barang-
barang modal, meskipun dalam hal ini belum ada kesesuaian pendapat di
antara para ahli ekonomi sendiri.
Dalam hal ini Bambang Riyanto menuliskan dalam bukunya definisi
modal menurut beberapa penulis. “Pengertian modal dari beberapa penulis,
yaitu sebagai berikut:
Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).
Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, di
mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital), maupun
dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barang-barang dagangan,
dan lain sebagainya. Kemudian ada beberapa penulis yang menekankan pada
kekuasaan menggunakannya, yaitu antara lain J.B. Clark.
A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai
kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan, untuk
memenuhi harapan yang akan dicapainya.
Meij mengartikan modal sebagai “kolektivitas dari barang-barang modal” yang
terdapat dalam neraca sebelah debit, sedangkan yang dimaksud dengan
barang-barang modal ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga
perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan.
Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan barang-
barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit.
Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang yang
ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca
sebelah debit.
Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang
kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di
neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-
barang itu yang tercatat di sebelah kredit”.
1. KonsepKuantitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kuantum yang diberlakukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang
bersifat rutin atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk
tujuan operasi jangka penpek. Konsep ini menganggap bahwa modal
kerja merupakan jumlah aktiva lancar (gross working capital).
2. KonsepKualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja.Dalam konsep ini,
pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang
jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang
berasal dari pinjaman jangka panjang maupun para pemilik perusahaan.
3. KonsepFungsional
Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana yang dimiliki dalam rangka
menghasilkan pendapatan (laba) usaha pokok perusahaan.
D.Penggunaan Modal Kerja
Bambang Riyanto (2004 : 95) menyatakan bahwa penggunaan dana akan
menyebabkan perubahan-perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva
lancar,tetapi penurunan aktiva tidak selalu diikuti oleh penurunan dana.
Penggunaan aktiva lancar menyebabkan berkurangnya dana, hal ini
disebabkan karena:
1.Pembayaran biaya atau ongkos perusahaan meliputi pembayaran upah, gaji,
pembelian bahan baku atau barang dagangan, supplies kantor dan
pembayaran biaya-biaya lainnya. Pembayaran biaya operasi ini akan
mengakibatkan terjadinya penjualan atau penghasilan perusahaan yang
bersangkutan. Penggunaan aktiva lancar untuk operasi ini baru merupakan
penggunaan dana kalau jumlah biaya suatu periode lebih besar dari pada
jumlah penghasilannya timbulnya kerugian. Besarnya penggunaan dana untuk
biaya operasi ini akan dapat ditentukan dengan jalan menganalisis laporan
perhitungan rugi laba perusahaan tersebut, yaitu jumlah depresiasi dan
amortisasi periode tersebut.
F.Jenis-Jenis Modal
1. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus
dibayar kembali. Dilihat dari jangka penggunaan dana, maka dana yang
digunakan perusahaan berasal dari sumber dana jangka pendek, dana jangka
menengah serta jangka panjang.
Martono dan Hardjito (2002:218) Modal asing ini dapat dikelompokkan
menjadi 3 golongan yaitu:
1) Modal Asing Jangka Pendek (Short-term debt) Modal asing jangka pendek
adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Jenis-jenis
modal asing jangka pendek terdiri dari rekening koran, kredit dari penjualan.
2) Modal Asing Jangka Menengah (intermediate-term debt) Pada umumnya
penggunaan sumber dana jangka menengah ini dirasakan karena adanya
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek
disatu pihak dan juga sulit dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang dilain
pihak. Modal asing jangka menengah adalah utang yang jangka waktu atau
umurnya lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun.
3) Modal Asing Jangka Panjang (long-term debt) Modal asing jangka panjang
adalah utang yang jangka waktunya panjang, umurnya lebih dari sepuluh
tahun. Utang jangka panjang ini umumnya digunakan untuk membiayai
perluasan perusahaan (ekspansi) perusahaan, karena kebutuhan modal untuk
keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasalkan dari pemilik perusahaan
dan tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.
Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari
perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam
perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari intern ialah dalam bentuk
keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri yang berasal
dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.
Secara umum sumber-sumber modal dalam perusahaan terbagi menjadi
dua sumber yaitu :
1. Sumber Intern
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang di
bentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan.”Alasan perusahaan
menggunakan sumbar dana intern yaitu:
a) Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai
kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang di pakai.
b) Setiap saat tersedia jika diperlukan.
c) Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana
perusahaan.
d) Biaya pemakaian relatif murah”.
Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di
dalam perusahaan adalah laba ditahan dan penyusutan (depresiasi).
a) Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba bersih yang di simpan untuk diakumulasikan dalam
suatu bisnis setelah deviden dibayarkan. Juga di sebut laba yang tidak
dibagikan (undistributed profits) atau surplus yang diperoleh (earned surplus).
b) Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang
masa manfaat yang di estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi
dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.Sumber Ekstern
Modal yang berasal dari sumber ekstern adalah sumber yang berasal
dari luar perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern
adalah:
a) Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
b) Dapat di cari dari berbagai sumber.
c) Dapat bersifat fleksibel.
Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan
pasar modal.
a.) Supplier : Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam
bentuk penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari
1 tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10
tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran kurang
dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh
supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik) sering pula
menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada suatu perusahaan
yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam jangka waktu
pembayaran 5 sampai 10 tahun.
b.)Bank : Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
(financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai
lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.
c.) Pasar Modal : Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang
mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang
kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak
dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di
lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak)
bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka
panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang
menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang
menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari pasar
modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang
mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit
tabungan.
Bambang Riyanto dalam bukunya memaparkan jenis-jenis modal sebagai
berikut:
1. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan utang, yang pada saatnya harus di
bayar kembali. Modal asing di bagi ke dalam tiga golongan yaitu utang jangka
pendek, utang jangka menengah dan utang jangka panjang.
1) Modal Asing atau Utang Jangka Pendek (Short-Term Debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling
lama satu tahun. Adapun jenis-jenis yang termasuk ke dalam modal asing
jangka pendek adalah rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari pembeli
dan kredit wesel.
a) Rekening Koran Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh
bank kepada perusahaan dengan batasan tertentu dimana perusahaan
mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai
dengan kebutuhannya, dan bunga yang di bayar hanya untuk jumlah yang
telah di ambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari
jumlah tersebut.
b) Kredit Dari Penjual Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-
credit) dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit.
Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru
menerima pembayaran dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian
setelah barang diserahkan. Selama ini pembeli atau langganan dapat dikatakan
menerima ”kredit penjual” dari penjual atau produsen. Selama waktu itupun
berarti penjual atau produsen memberikan ”kredit penjual” kepada pembeli
atau langganan. Pada umumnya perusahaan yang memberi kredit penjual
adalah perusahaan industri, sedangkan perusahaan yang menerima adalah
perusahaan perdagangan.
c) Kredit Dari Pembeli Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh
perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya
atau barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar harga barang yang
dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah pembeli
menerima barang yang dibelinya. Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa
pembeli memberikan ”kredit pembeli” kepada panjual/ pemasok bahan
mentah atau barang dagang. Pada umumnya kredit pembeli diberikan kepada
perusahaan-perusahaan agraria yang menghasilkan bahan dasar, dan kredit ini
diberikan oleh perusahaan-perusahaan industri yang mengerjakan hasil agraria
tersebut sebagai bahan dasarnya.
4) Bertambahnya modal
Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil
penjualan saham baru tersebut merupakan sumber dana
B.Saran
Kami sebagai penulis makalah ini, menyarankan kepada para pembaca
agar mencari sumber lain mengenai pembelanjaan perusahaan, khususnya
materi mengenai sumber sumber dan penggunaan modal dalam perusahaan
agar lebih memahami dan semakin luas wawasannya.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang,Riyanto. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. 1997
Chabib Soleh dan Heru Rochmansjah, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah,
Sebuah Pendekatan Struktural Manuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik,
Fokusmedia, Bandung, 2010.