Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA

DI SUSUN OLEH :
EKA HARTATUN (201730011)
INDASARI (201730133)
HAMDANA (201730108)
JUSNIATI (201730007)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAKASSAR


2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah yang berjudul “ ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN
MODAL KERJA ” ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu
bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.

MAKASSAR, 6 NOVEMBER 2019

PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan pelaporan dari peristiwa-peristiwa
keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Mulanya laporan keuangan utama
perusahaan adalah Neraca dan Laporan Laba Rugi, tetapi belakangan ini
lahirlah Laporan Modal Kerja atau Laporan Surnber dan Penggunaan Modal
Kerja. Untuk membiayai operasi perusahaan perlu adanya modal kerja yang
diharapkan akan dapat kembali guna membiayai operasi perusahaan
selanjutnya. Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ini erat kaitannya
dengan tingkat likuiditas dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan
sejumlah aktiva-aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Ada beberapa macam
rasio dalam menilai likuiditas yaitu Current Ratio, Acid Test Ratio dan Cash
Ratio.
Salah satu analisis laporan keuangan adalah analisis laporan sumber dan
penggunaan modal kerja yaitu suatu analisis tentang darimana sumber-sumber
dan penggunaan modal kerja dalam suatu perusahaan. Modal kerja merupakan
dana yang harus tersedia dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk
membelanjai kegiatan operasinya sehari-hari, misalnya untuk memberikan
persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan
sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan
akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek
melalui hasil penjualan produknya.
Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja ini akan membantu
manajer keuangan dalam melaksanakan kegiatan perusahaannya dalam hal
menentukan jumlah dana yang harus tersedia dan untuk dapat melihat asal;
sumber dana itu diperoleh. Selain itu, laporan tersebut dapat juga membantu
manajer keuangan dalam merencanakan berapa penggunaan dana dengan
sebaik-baiknya untuk dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
perusahaan sebab apabila perusahaan kekurangan dana tentu akan sulit
berkembang. Kekurangan modal kerja terus-menerus yang tidak segera diatasi
tentu akan menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Sumber dan penggunaan modal kerja merupakan analisa yang bisa
dijadikan acuan dalam mengambil keputusan yang tepat yaitu dengan analisa
sumber dan penggunaan modal kerja pimpinan bisa men getahui komposisi-
komposisi modal kerja bersumber dari mana dan digunakan untuk apa,
sehingga pimpinan bisa menggambarkan keadaan modal kerja itu sendiri.
Peputaran modal kerja yang efektif membantu kelancaraan operasi
perusahaan dalam membiayai operasi sehari-hari. penggunaan modal kerja
yang teratur salah satu alat yang membantu penggunaan modal kerja yang
efiesien, sehingga bagi manajemen keuangan mempermudah dalam
mengambil keputusan.
Dengan adanya modal kerja yang cukup perusahaan dapat menjalankan
aktivitasnya dengan lancar. Jika aktivitasnya lancar maka perusahaan tersebut
akan memperoleh keuntungan. Selain itu, dengan penggunaan modal kerja
yang lebih optimal akan menguntungkan bagi perusahaan sehingga dapat
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Modal?
2. Apa Pengertian Sumber Modal?
3.Bagaimana Penggunaan Modal?
4.Sumber Modal Dalam Perusahaan?
5.Jenis-Jenis Modal ?
6.Laporan sumber dan penggunaan modal kerja?
C. Tujuan Penulisan
Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas maka yang
menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Untuk Mengetahui Pengertian Modal
2.Untuk Mengetahui Pengertian Sumber Modal
3.Untuk Mengetahui Bagaimana Penggunaan Modal
4.Untuk Mengetahui Sumber-Sumber Modal Dalam Perusahaan
5.Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Modal
6.Untuk Mengetahui Pentingnya Modal Bagi Perusahaan
D.Manfaat Penulisan
Setelah mengetahui tujuan penulisan dibuatnya makalah ini, maka
manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai tambahan wawasan
pengetahuan mengenai sumber-sumber modal dan penggunaan modal dalam
perusahaan bagi para pembaca khususnya Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Ekonomi Akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Modal
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi
dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang
menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Masalah
modal dalam perusahaan merupakan masalah yang tidak akan pernah berakhir
karena bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai
macam aspek. Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum terdapat
kesamaan opini tentang apa yang disebut modal.
Jika di lihat dari sejarahnya, maka pengertian modal awalnya adalah physical
oriented. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan misalnya pengertian modal
yang klasik, “dimana arti dari modal itu sendiri adalah sebagai hasil produksi
yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”. Dalam perkembangannya
ternyata pengertian modal mulai bersifat non-physical oriented, dimana
pengertian modal tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau
kekuasaan memakai atau menggunakan, yang terkandung dalam barang-
barang modal, meskipun dalam hal ini belum ada kesesuaian pendapat di
antara para ahli ekonomi sendiri.
Dalam hal ini Bambang Riyanto menuliskan dalam bukunya definisi
modal menurut beberapa penulis. “Pengertian modal dari beberapa penulis,
yaitu sebagai berikut:
Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).
Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, di
mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital), maupun
dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barang-barang dagangan,
dan lain sebagainya. Kemudian ada beberapa penulis yang menekankan pada
kekuasaan menggunakannya, yaitu antara lain J.B. Clark.
A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai
kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan, untuk
memenuhi harapan yang akan dicapainya.
Meij mengartikan modal sebagai “kolektivitas dari barang-barang modal” yang
terdapat dalam neraca sebelah debit, sedangkan yang dimaksud dengan
barang-barang modal ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga
perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan.
Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan barang-
barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit.
Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang yang
ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca
sebelah debit.
Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang
kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di
neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-
barang itu yang tercatat di sebelah kredit”.

B.Definisi Sumber Modal Kerja


Dengan adanya keputusan untuk mengadakan investasi maka diperlukan
dana yang dapat membelanjai investasi. Timbullah masalah bagaimana
perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membiayai
investasi yang direncanakan dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan
dengan mengingat,bahwa para pemilik dana mengharapkan balas jasa atas
penggunaan dananya dan merupakan biaya investasi yang direncanakan
tersebut.
Menurut Bambang Riyanto Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan
(2004 : 25), bahwa sumber dana yang dapat diperoleh untuk membelanjai
suatu perusahaan adalah:
1. Sumber dana dari dalam perusahaan (internal source) dapat diartikan
sebagai bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau
kemampuan sendiri. Dana dari dalam perusahaan dapat diadakan dengan atau
menggunakan laba cadangan dari sebagian sisa hasil usaha yang merupakan
unsur dana sendiri, sebagai sumber dana intern. Akumulasi penyusutan aktiva
tetap karena jangka waktu penggunaan dari aktiva tersebut biasanya lama,
misalnya lima tahun, maka cadangan penyusutan yang masih menganggur
dapat digunakan dan disebut sebagai sumber dana insentif.
Dana dari dalam perusahaan terdiri dari:
a) Dana yang berasal dari pemilik perusahaan
b) Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
c) Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai
cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar dari harta yang dimiliki
perusahaan.
2. Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan
kebutuhan dana diambil atau berasal dari sumber-sumber dana yang ada di
luar perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang
berasal dari pihak bank, asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal dari
para kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana
pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak
ketiga (kreditur).
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa
sumber dana terdiri dari:
1) Berkurangnya aktiva lancar selain kas
2) Berkurangnya aktiva tetap
3) Bertambahnya setiap jenis hutang
4) Bertambahnya modal
5) Adanya keuntungan dari operasi perusahaan

C.Konsep-konsep Modal Kerja


Menurut Munawir (2010:14), secara umum terdapat 3 konsep modal
kerja yang digunakaan, diantaranya yaitu:

1. KonsepKuantitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kuantum yang diberlakukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang
bersifat rutin atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk
tujuan operasi jangka penpek. Konsep ini menganggap bahwa modal
kerja merupakan jumlah aktiva lancar (gross working capital).

2. KonsepKualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja.Dalam konsep ini,
pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang
jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang
berasal dari pinjaman jangka panjang maupun para pemilik perusahaan.

3. KonsepFungsional
Konsep ini menitik beratkan pada fungsi dana yang dimiliki dalam rangka
menghasilkan pendapatan (laba) usaha pokok perusahaan.
D.Penggunaan Modal Kerja
Bambang Riyanto (2004 : 95) menyatakan bahwa penggunaan dana akan
menyebabkan perubahan-perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva
lancar,tetapi penurunan aktiva tidak selalu diikuti oleh penurunan dana.
Penggunaan aktiva lancar menyebabkan berkurangnya dana, hal ini
disebabkan karena:
1.Pembayaran biaya atau ongkos perusahaan meliputi pembayaran upah, gaji,
pembelian bahan baku atau barang dagangan, supplies kantor dan
pembayaran biaya-biaya lainnya. Pembayaran biaya operasi ini akan
mengakibatkan terjadinya penjualan atau penghasilan perusahaan yang
bersangkutan. Penggunaan aktiva lancar untuk operasi ini baru merupakan
penggunaan dana kalau jumlah biaya suatu periode lebih besar dari pada
jumlah penghasilannya timbulnya kerugian. Besarnya penggunaan dana untuk
biaya operasi ini akan dapat ditentukan dengan jalan menganalisis laporan
perhitungan rugi laba perusahaan tersebut, yaitu jumlah depresiasi dan
amortisasi periode tersebut.

2.Kerugian yang diderita perusahaan karena adanya penjualan surat berharga


atau efek maupun kerugian yang insidentil lainnya. Diluar usaha pokok
perusahaan harus dilaporkan tersendiri dalam laporan kerja perusahaan
dana.Hal ini dimaksudkan agar laporan itu lebih informatif bagi para pembaca.
Adapun kerugian yang rutin atau insidentil akhirnya akan mengakibatkan
berkurangnya dana perusahaan.
3.Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-
tujuan tertentu dalam jangka panjang lainnya, misalnya dana pelunasan
obligasi, dana pensiun pegawai dan lain-lain.
4.Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik,
hutang obligasi, ataupun hutang jangka panjang lainnya mengakibatkan
penarikan kembali untuk atau seterusnya saham perusahaan yang beredar,
atau adanya hutang jangka panjang, diimbangi dengan berkurangnya aktiva
lancar.
5.Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang
atau aktiva lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau
timbulnya hutang lancar yang berakibat kurangnya dana.
6.Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk
kepentingan pribadi (prive) atau adanya pengambilan bagian keuntungan oleh
pemilik perusahaan perorangan dan persekutuan atau adanya pembayaran
deviden dalam perseroan terbatas.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa
penggunaan dana terdiri dari:
a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas
b. Bertambahnya aktiva tetap
c. Berkurangnya setiap jenis hutang
d. Berkurangnya modal
e. Pembayaran cash dividend
f. Adanya kerugian dalam operasinya perusahaan

Dana Dalam Pengertian Kas dan Modal Kerja :


1) Dana dalam pengertian kas Dana dalam pengertian kas adalah suatu
kekayaan yang paling likuid. Perusahaan yang tidak mempunyai persediaan kas
yang cukup akan mengalami kesulitan di dalam menjalankan usahanya, antara
lain untuk membeli bahan mentah, membayar upah tenaga kerja dan biaya-
biaya lain.Perusahaan yang tidak dapat melunasi hutang-hutangnya tepat pada
waktunya akan merusak citra perusahaan itu sendiri di mata kreditur. Dana
dalam pengertian kas dapat diartikan sebagai uang beserta pos-pos lain yang
dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sehingga dapat dipakai sebagai alat
untuk membayar kebutuhan finansialnya.
2) Dana dalam pengertian modal kerja Dana dalam pengertian modal kerja
adalah merupakan dana yang selalu tersedia dalam perusahaan yang
digunakan untuk membelanjai kegiatan perusahaan. Kegiatan perusahaan baru
dapat dimulai jika telah tersedia dana yang akan dipakai untuk membiayai
kegiatan perusahaan. Jadi dana yang dikeluarkan itu diharapkan dapat diterima
kembali dalam jangka waktu di bawah satu tahun. Biasanya pengembalian itu
dengan jalan menjual hasil produksi dan dari hasil penjualan itu digunakan
kembali untuk membiayai kegiatan perusahaan sampai waktu tidak terbatas.
Dengan demikian, dana dalam pengertian modal kerja akan berputar terus
menerus dalam perusahaan untuk kegiatan operasi perusahaan.

E.Sumber Modal Kerja Dalam Perusahaan


Pembelanjaan di satu pihak dipandang sebagai masalah penarikan
modal, dan lain pihak dapat dipandang sebagai masalah penggunaan modal.
Bagi perusahaan yang membutuhkan dana, perusahaan yang meminta atau
menarik modal, masalahnya ialah bagaimana perusahaan tersebut dapat
memperoleh modal yang dibutuhkan dengan syarat-syarat yang paling
menguntungkan. Menurut Bambang Riyanto (2001:209) sumber-sumber
modal ditinjau dari dua aspek, yaitu:
1.Ditinjau Dari Asalnya
Sumber penawaran modal ditinjau dari asalnya dapat dibedakan
menjadi:
1) Sumber Internal (Internal Resource) Modal atau dana yang dibentuk atau
dihasilkan sendiri di dalam perusahaan berupa laba yang ditahan (retained
earning) dalam akumulasi penyusutan.
2) Sumber Ekstenal (External Resource) Sumber modal yang berasal dari luar
perusahaan dapat berasal dari kreditur dan pemilik, peserta atau pengambila
bagian di dalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur adalah yang
merupakan hutang bagi perusahaan yang bersangkutan dan disebut dengan
modal asing. Sedangkan dana yang berasal dari pemilik, peserta atau
pengambil bagian di dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan
tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan dan disebut dengan
modal sendiri.
2.Ditinjau Dari Cara Terjadinya
Menurut cara terjadinya, sumber-sumber penawaran modal dapat
diperoleh melalui:
a) Tabungan Dari Subjek-Subjek Ekonomi Tabungan merupakan pendapatan
yang tidak dikonsumsi. Tabungan digunakan untuk keperluan konsumsi dan
dapat pula dipergunakan untuk investasi. Tabungan yang digunakan untuk
kepentingan konsumsi tidak memperbesar dana modal, sedangkan tabungan
yang digunakan untuk investasi dapat memperbesar dana modal. Suatu
perusahaan dapat dikatakan mengadakan tabungan bila perusahaan tersebut
menyisihkan sebagian dari keuntungan yang diperoleh untuk pembentukan
cadangan yang bertujuan antara lain memperkuat basis keuangan atau
investasi di kemudian hari.
b) Penciptaan atau Kreasi Uang oleh Bank
Yang dapat menciptakan uang bukan hanya bank sirkulasi tapi juga bank-bank
dagang dengan menciptakan uang giral.
c) Intensifikasi Penggunaan Modal
Bank meminjamkan kembali uang-uang yang dipercayakan atau disimpan
kepadanya. Perusahaan produksi pun dapat mengintensifkan penggunaan
uang yang sementara kepada perusahaan lain yang membutuhkan atau untuk
digunakan sendiri di dalam perusahaan untuk ekspansi.

F.Jenis-Jenis Modal
1. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus
dibayar kembali. Dilihat dari jangka penggunaan dana, maka dana yang
digunakan perusahaan berasal dari sumber dana jangka pendek, dana jangka
menengah serta jangka panjang.
Martono dan Hardjito (2002:218) Modal asing ini dapat dikelompokkan
menjadi 3 golongan yaitu:
1) Modal Asing Jangka Pendek (Short-term debt) Modal asing jangka pendek
adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Jenis-jenis
modal asing jangka pendek terdiri dari rekening koran, kredit dari penjualan.
2) Modal Asing Jangka Menengah (intermediate-term debt) Pada umumnya
penggunaan sumber dana jangka menengah ini dirasakan karena adanya
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek
disatu pihak dan juga sulit dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang dilain
pihak. Modal asing jangka menengah adalah utang yang jangka waktu atau
umurnya lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun.
3) Modal Asing Jangka Panjang (long-term debt) Modal asing jangka panjang
adalah utang yang jangka waktunya panjang, umurnya lebih dari sepuluh
tahun. Utang jangka panjang ini umumnya digunakan untuk membiayai
perluasan perusahaan (ekspansi) perusahaan, karena kebutuhan modal untuk
keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasalkan dari pemilik perusahaan
dan tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.
Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari
perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam
perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari intern ialah dalam bentuk
keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri yang berasal
dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.
Secara umum sumber-sumber modal dalam perusahaan terbagi menjadi
dua sumber yaitu :

1. Sumber Intern
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang di
bentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan.”Alasan perusahaan
menggunakan sumbar dana intern yaitu:
a) Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai
kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang di pakai.
b) Setiap saat tersedia jika diperlukan.
c) Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana
perusahaan.
d) Biaya pemakaian relatif murah”.
Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di
dalam perusahaan adalah laba ditahan dan penyusutan (depresiasi).
a) Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba bersih yang di simpan untuk diakumulasikan dalam
suatu bisnis setelah deviden dibayarkan. Juga di sebut laba yang tidak
dibagikan (undistributed profits) atau surplus yang diperoleh (earned surplus).
b) Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang
masa manfaat yang di estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi
dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.Sumber Ekstern
Modal yang berasal dari sumber ekstern adalah sumber yang berasal
dari luar perusahaan. Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern
adalah:
a) Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
b) Dapat di cari dari berbagai sumber.
c) Dapat bersifat fleksibel.
Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan
pasar modal.
a.) Supplier : Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam
bentuk penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari
1 tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10
tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran kurang
dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh
supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik) sering pula
menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada suatu perusahaan
yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam jangka waktu
pembayaran 5 sampai 10 tahun.
b.)Bank : Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
(financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai
lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.
c.) Pasar Modal : Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang
mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang
kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak
dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di
lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak)
bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka
panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang
menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang
menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari pasar
modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang
mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit
tabungan.
Bambang Riyanto dalam bukunya memaparkan jenis-jenis modal sebagai
berikut:
1. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan utang, yang pada saatnya harus di
bayar kembali. Modal asing di bagi ke dalam tiga golongan yaitu utang jangka
pendek, utang jangka menengah dan utang jangka panjang.
1) Modal Asing atau Utang Jangka Pendek (Short-Term Debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling
lama satu tahun. Adapun jenis-jenis yang termasuk ke dalam modal asing
jangka pendek adalah rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari pembeli
dan kredit wesel.
a) Rekening Koran Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh
bank kepada perusahaan dengan batasan tertentu dimana perusahaan
mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai
dengan kebutuhannya, dan bunga yang di bayar hanya untuk jumlah yang
telah di ambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari
jumlah tersebut.
b) Kredit Dari Penjual Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-
credit) dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit.
Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru
menerima pembayaran dari barang yang dijualnya beberapa waktu kemudian
setelah barang diserahkan. Selama ini pembeli atau langganan dapat dikatakan
menerima ”kredit penjual” dari penjual atau produsen. Selama waktu itupun
berarti penjual atau produsen memberikan ”kredit penjual” kepada pembeli
atau langganan. Pada umumnya perusahaan yang memberi kredit penjual
adalah perusahaan industri, sedangkan perusahaan yang menerima adalah
perusahaan perdagangan.
c) Kredit Dari Pembeli Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh
perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya
atau barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar harga barang yang
dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah pembeli
menerima barang yang dibelinya. Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa
pembeli memberikan ”kredit pembeli” kepada panjual/ pemasok bahan
mentah atau barang dagang. Pada umumnya kredit pembeli diberikan kepada
perusahaan-perusahaan agraria yang menghasilkan bahan dasar, dan kredit ini
diberikan oleh perusahaan-perusahaan industri yang mengerjakan hasil agraria
tersebut sebagai bahan dasarnya.

d) Kredit Wesel Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan


mengeluarkan ”surat pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat
tertentu (surat promes/ notes payables), dan setelah ditandatangani surat
tersebut dapat di jual atau diuangkan pada bank. Dari surat tersebut diperoleh
uang sebesar apa yang tercantum dalam surat utang tersebut dikurangi
dengan bunga sampai hari jatuh temponya. Dengan demikian maka ini berarti
bahwa pihak yang mengeluarkan surat utang tersebut menerima kredit selama
waktu mulai diuangkannya sampai saat dimana utang tersebut harus di bayar.
Bagi bank atau pihak yang membeli promes tersebut (pembeli kredit), surat
utang tersebut merupakan tagihan atau wesel tagih (notes receivables), dan
bagi pihak yang mengeluarkan surat utang, surat utang tersebut merupakan
utang wesel (notes payables).

2.) Modal Asing atau Utang Jangka Menengah (Intermediate-Term Debt)


Modal asing atau utang jangka menengah adalah utang yang jangka
waktunya lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Bentuk utama dari
kredit jangka menengah adalah term loan dan leasing.
a) Term Loan Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu
tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan dibayar kembali
dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu (amorization payment),
misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap kuartal atau
setiap tahun. Term loan ini biasanya diberikan oleh bank dagang, perusahaan
asuransi, supplier atau manufaktur.
b) Leasing Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing. Apabila
kita ingin memiliki suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan service dari aktiva
tersebut, kita dapat memperoleh hak penggunaan atas suatu aktiva itu tanpa
disertai dengan hak milik, dengan cara mengadakan kontrak leasing untuk
aktiva tersebut. Dengan demikian leasing adalah suatu alat atau cara untuk
mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya sama seperti
halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan service dan hak milik
atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak disertakan hak milik. Lebih
khususnya leasing adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari
aktiva (lessor) menginginkan pihak lain (lessee) untuk menggunakan jasa atas
aktiva tersebut selama suatu periode tertentu. Ada tiga bentuk utama dari
leasing yaitu sale and leaseback, services leases dan financial lease.
1) Sale and leaseback yaitu pemilik aktiva menjual aktivanya kepada leasing
cooporation atau bank, dan bersama dengan itu dibuat kontrak leasing untuk
menggunakan kembali aktiva yang telah dijual oleh pemilik aktiva tersebut
selama periode tertentu dengan syarat tertentu. Dalam hal ini pembeli aktiva
menjadi lessor (yang menyewakan) dan penjual aktiva akan menjadi leasse
(penyewa).
2) Service leases atau operating lease memberikan service baik mengenai
bidang financialnya maupun mengenai pemeliharaannya dalam bentuk aktiva
atau perlengkapan. Dalam bentuk leasing ini sering terdapat kausal yang
memberikan hak kepada leasse untuk membatalkan leasing itu dan
mengembalikan peralatan itu kepada lessor sebelum habis waktu berlakunya
tersebut. Misalnya karena faktor keusangan.
3) Financial leasing yaitu bentuk leasing yang tidak memberikan
pemeliharaan atau maintenance service, tidak dapat dibatalkan dan harus
diangsur, dalam hal ini lessor menerima pembayaran sewa dari leasse yang
meliputi harga penuh dan bunga yang diinginkan lessor.

3.)Modal Asing atau Utang Jangka Panjang (Long-Term Debt)


Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah
panjang, umumnya lebih dari 10 tahun. Utang jangka panjang umumnya
digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau
modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan
tersebut meliputi jumlah yang besar.
Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang adalah:
1) Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables) Pinjaman obligasi adalah pinjaman
uang untuk jangka waktu yang panjang, untuk mana si debitur mengeluarkan
surat pengakuan utang yang mempunyai nominal tertentu. Pembayaran
kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari jatuh
temponya atau berangsur setiap tahunnya. Apabila pelunasan sekaligus, maka
sistem ini disebut ”shinkin funf system” sedangkan jika secara berangsur
disebut ”amortization system”. Ada tiga macam jenis obligasi yaitu obligasi
biasa, obligasi pendapatan dan obligasi yang dapat ditukarkan.
a) Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya tetap di bayar oleh debitur
dalam waktu-waktu tertentu, dengan tidak memandang debitur memperoleh
keuntungan atau tidak. Biasanya coupon (bunga obligasi) di bayar dua kali
setiap tahunnya.
b) Obligasi Pendapatan / Income bonds adalah jenis obligasi dimana
pembayaran bunga hanya dilakukan pada waktu-waktu debitur atau
perusahaan yang mengeluarkan surat obligasi tersebut mendapatkan
keuntungan. Tetapi disini debitur mempunyai “hak kumulatif” artinya apabila
pada suatu tahun perusahaan menderita kerugian sehingga tidak dibayarkan
bunga, dan apabila di tahun kemudiannya perusahaan mendapatkan
keuntungan, maka kreditur tersebut berhak untuk menuntut bunga dari tahun
yang tidak di bayar itu.
c) Obligasi yang dapat ditukarkan / Convertible bonds adalah obligasi yang
memberikan kesempatan kepada pemegang surat obligasi tersebut untuk pada
suatu saat tertentu menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang
bersangkutan. Dengan demikian maka jenis obligasi ini memungkinkan
pemegang untuk mengubah statusnya, yaitu dari kreditur menjadi pemilik.
2) Pinjaman Hipotik (Mortgage)
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang
(kreditur) di beri hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar
supaya bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat di
jual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup
tagihannya.

G.Laporan Sumber-Sumber Dan Penggunaan modal kerja

a. Langkah-langkah menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan


dana

1. Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan


masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa
(bulanan atau tahunan)
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dalam golongan perubahan
yang memperbesar / memperkecil kas
3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi dan laba (laporan
laba ditahan) ke dalam golongan yang memperbesar/ memperkecil kas
4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi ke dalam laporan
sumber-sumber dan penggunaan dana
b. Perubahan elemen neraca antara dua saat efeknya memperbesar kas
disebut sumber-sumber dana
1) Berkurangnya aktiva lancar selain kas
a) Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut
dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
b) Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang
merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang
bersangkutan.
c) Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil
penjualan tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan

2) Berkurangnya aktiva tetap


a) Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual
dan hasil penjualannya merupakan sumber dana
b) Berkurangnya aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam tahun yang
bersangkutan

3) Bertambahnya setiap jenis hutang


Bertambahnya hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti terjadi
penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan

4) Bertambahnya modal
Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil
penjualan saham baru tersebut merupakan sumber dana

5) Adanya keuntungan dari operasi perusahaan


Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti
bahwa ada tambahan dan bagi perusahaan yang bersangkutan. Mengenai
perubahan-perubahan yang efeknya memperkecil dana/ kas, antara lain :
a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas
Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi karena pembelian barang dan
pembelian barang membutuhkan dana. Dengan demikian, penambahan aktiva
lancar merupakan penggunaan dana.
b. Bertambahnya aktiva tetap
Bertambahnya aktiva tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian
aktiva tetap dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan dana
c. Berkurangnya hutang
Berkurangnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang
dapat terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur hutangnya.
Pembayaran kembali hutang berarti penggunaan dana
d. Berkurangnya modal
Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil
kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan.
Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Ini berarti bahwa penggunaan
modal itu merupakan penggunaan dana. Dalam P.I. pembelian kembali
sahampun merupakan penggunaan dana
e. Pembayaran cash deviden
Pembayaran cash deviden merupakan penggunaan dana. Cash deviden
dibayarkan dari keuntungan neto sesudah pajak

6) Kerugian operasi perusahaan


Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan
berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang. Sebenarnya bertambahnya
hutang merupakan sumber dana tetapi dengan adanya kerugian. Dengan
demikian, maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana.
c. Contoh laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
Selama tahun 1981, Perusahaan PT. Rahayu mendapatkan keuntungan netto
sesudah pajak sebesar Rp. 1.500.000 dan dibayarkan sebagai cash deviden
sebesar Rp. 700.000

PERUSAHAAN PT. RAHAYU


LAPORAN SUMBER-SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
31 DESEMBER 1980 – 31 DESEMBER 1981
(DALAM RIBUAN RUPIAH)

Dari laporan penggunaan dana tersebut diatas, nampak bahwa penggunaan


dana yang menonjol adalah untuk penambahan mesin, penambahan tanah dan
pembayaran cash deviden.
- Bertambahnya mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan
usahanya.
- Bertambahnya mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan usaha
- Pembelian tanah, berarti persiapan ekspansi lebih lanjut

Bagaimana penambahan mesin dan tanah itu dibelanjai ?


Kita harus meneliti sektor sumber-sumber dananya. Sumber-sumber dana yang
menonjol adalah dana yang berasal dari keuntungan neto dan depresiasi
(internal sources) dan hutang jangka panjang (obligasi).
Dari keuntungan neto dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 700.000
(47%) dan masih ada sisa keuntungan neto sebesar Rp. 800.000 (Rp. 1.500.000
– Rp. 700.000). Sisa keuntungan tersebut merupakan modal sendiri. Dana yang
paling tepat untuk membiayai pembelian tanah tetapi ternyata dananya tidak
cukup karena tambahan tanah meliputi jumlah Rp. 1.400.000. Dengan
demikian kekurangannya sebesar Rp. 600.000 dibelanjai dengan hutang jangka
panjang
- Hutang jangka panjang sebagian digunakan untuk menutup kekurangan dana
untuk membeli tanah dan sisa hutang jangka panjang yang tersedia untuk
pembelian mesin (1.500.000 – Rp. 600.000), tinggal sisanya sebesar Rp.
900.000
- Tambahan mesin meliputi Rp. 1.000.000 dan dapat dibelanjai dengan hutang
jangka panjang dan depresiasi

Dari analisa sumber-sumber dan penggunaan dana PT. Rahayu dapat


disimpulkan bahwa perusahaan menggunakan dananya dalam tahun 1981
sebagian besar untuk ekspansi dalam bentuk pembelian mesin dan tanah.
- Pembelian mesin dibelanjai terutama dengan hutang jangka panjang dan
depresiasi. Kebijaksanaan tersebut dapat dibenarkan ditinjau dari sudut
likuiditas.
- Pembelian tanah dibelanjai sebagian dengan modal sendiri dan sebagian dari
hutang jangka panjang. Kebijaksanaan pembiayaan tanah dengan hutang tidak
dibenarkan ditinjau dari sudut likuiditas
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pembelanjaan di satu pihak dipandang sebagai masalah penarikan
modal, dan lain pihak dapat dipandang sebagai masalah penggunaan modal.
Bagi perusahaan yang membutuhkan dana, perusahaan yang meminta atau
menarik modal, masalahnya ialah bagaimana perusahaan tersebut dapat
memperoleh modal yang dibutuhkan dengan syarat-syarat yang paling
menguntungkan. Menurut Bambang Riyanto (2001:209) sumber-sumber
modal ditinjau dari dua aspek, yaitu:
1.Ditinjau dari asalnya
Sumber penawaran modal ditinjau dari asalnya dapat dibedakan
menjadi:
a.Sumber Internal (Internal Resource)
b.Sumber Ekstenal (External Resource)
2.Ditinjau dari cara terjadinya
Menurut cara terjadinya, sumber-sumber penawaran modal dapat
diperoleh melalui :
a.Tabungan Dari Subjek-Subjek Ekonomi
b.Penciptaan atau Kreasi Uang oleh Bank
c. Intensifikasi Penggunaan Modal
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus
dibayar kembali. Dilihat dari jangka penggunaan dana, maka dana yang
digunakan perusahaan berasal dari sumber dana jangka pendek, dana jangka
menengah serta jangka panjang.
Martono dan Hardjito (2002:218) Modal asing ini dapat dikelompokkan
menjadi 3 golongan yaitu :
a. Modal Asing Jangka Pendek (Short-term debt)
b. Modal Asing Jangka Menengah (intermediate-term debt)
c. Modal Asing Jangka Panjang (long-term debt)
Modal sendiri adalah modal yang berasalkan dari pemilik perusahaan
dan tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.
Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari
perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam
perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari intern ialah dalam bentuk
keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri yang berasal
dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.
Modal atau dana sangat penting bagi perusahaan karena merupakan unsur
utama dalam sistem keuangan perusahaan untuk melakukan kegiatan
operasional, dimana perusahaan harus mempunyai sejumlah dana seperti yang
dikemukakan olehBambang Riyanto (2001:5) yang antara lain digunakan untuk:
Meningkatkan jumlah aktiva perusahaan, Penurunan jumlah perusahaan,
Kompensasi kerugian, Pembayaran dividen tunai dan Pembelian kembali
saham-saham perusahaan.
Manfaat lain dari tersedianya dana atau modal yang cukup bagi
perusahaan adalah meningkatkan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendek, dengan modal yang mencukupi perusahaan dapat beroperasi
dengan lebih efisien karena kesulitan dalam memperoleh kebutuhan-
kebutuhan operasi yang dibutuhkan mudah didapatkan, selain itu dengan
tersedianya modal yang memadai ini perusahaan dapat bertahan walaupun
perekonomian dalam keadaan krisis seperti yang dialami sekarang ini.

B.Saran
Kami sebagai penulis makalah ini, menyarankan kepada para pembaca
agar mencari sumber lain mengenai pembelanjaan perusahaan, khususnya
materi mengenai sumber sumber dan penggunaan modal dalam perusahaan
agar lebih memahami dan semakin luas wawasannya.

DAFTAR PUSTAKA
Bambang,Riyanto. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. 1997

PP Nomor 6 Tahun 2006 : tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

www.mandikdasmen.depdiknas.go.id ( Slide ”Pelaporan Barang Milik Negara


Atas Dana Dekonsentrasi” ).

Mardiasmo, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Andi, Yogyakarta,


2002.

Chabib Soleh dan Heru Rochmansjah, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah,
Sebuah Pendekatan Struktural Manuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik,
Fokusmedia, Bandung, 2010.

Anda mungkin juga menyukai