Semakin efektif pengendalian internal klien semakin kompeten catatan akuntansi yang dihasilkan.
Kompetensi bukti audit yang berupa informasi penguat tergantung pada beberapa factor, yaitu:
1. Relevansi
2. Sumber bukti
3. Ketepatan waktu
4. Objektivitas
Prosedur-prosedur audit berikut dapat digunakan sebagai prosedur-prosedur penilaian risiko (risk
assessment procedures), uji pengendalian (tests of controls) atau prosedur-prosedur
substantif (substantive procedures), tergantung konteks di mana prosedur itu diterapkan auditor:
1. Inspection (Inspeksi) : Kegiatan pemeriksaan secara mendalam atau pemeriksaan secara teliti
atas dokumen atau catatan dan sumber-sumber lain yang berwujud. Dengan cara ini auditor
dapat membuktikan keaslian suatu dokumen.
2. Observation (Pengamatan)
3. External Confirmation (Konfirmasi Eksternal)
4. Recalculation (Perhitungan Kembali)
5. Reperformance (Lakukan Kembali)
6. Analytical Procedures (Prosedur Analitikal) : Kegiatan mempelajari dan membandingkan data
yang memiliki hubungan dan menghasilkan data analisis.
7. Inquiry (Bertanya) : Mengajukan sesi tanya jawab bisa secara lisan maupun tulisan kepada
pihak internal perusahaan klien yang dapat dipercaya serta bisa kepada pihak eksternal yang
bersangkutan
33. BENCH MARK PENENTU MATERIALITAS
34. BLENDED METHOD
35. DASAR PERTIMBANGAN MATERIALITAS
36. PENGERTIAN MISSTATEMENT
37. DUA FAKTOR KONSIDERASI MISSTATEMENT
38. SUMBER-SUMBER INFORMASI UNTUK MENEMUKAN FRAUD
39. TIGA MACAM ASERSI
40. TAHAPAN AUDIT