Anda di halaman 1dari 4

RESUME EMPLOYEE AND MANAGEMENT FRAUD

Kezya Gabriel 202050149


Alda Fadhilah 202050499
Theresia Deiva 202050507

NATURE
Definisi fraud menurut IA : "serangkaian tindakan tidak teratur dan ilegal ditandai dengan penipuan
yang disengaja". (White collar crime) adalah kegiatan yang salah atau serangkaian dari tindakan yang
dilakukan dengan cara non-fisik dan rahasia atau tipu muslihat untuk mendapatkan uang atau
property,untuk menghindari pembayaran atau kehilangan uang atau property, atau untuk mendapatkan
bisnis atau keuntungan pribadi. Penggelapan adalah konversi dari kegiatan melawan hukum untuk
penggunaan pribadi.

ELEMEN LEGAL FRAUD:


1. Representasi yang salah atas fakta yang material. Ataupun opini dalam kasus tertentu.
2. Dibuat dengan pengetahuan atas kepalsuannya atau tanpa memiliki cukup pengetahuan atas
subyek untuk dapat memberikan sebuah gambaran (representasi).
3. Seseorang orang bertindak melampaui batas atas representasi tersebut.
4. Sehingga menimbulkan kerugian yang dibuat.

ELEMEN DARI WHITECOLLAR CRIME:


1. Maksud untuk melakukan sebuah tindakan yang salah atau untuk mencapai tujuan yang tidak
konsisten dengan hukum atau kebijakan publik.
2. Menyembunyikan tujuan dan penyajian yang keliru oleh karyawan untuk melengkapi skema.
3. Kepercayaan yang dilanggar atau dingkari.
4. Kejahatan yang disembunyikan.
5. FBI mendefinisikan white-collar crime sebagai tindakan illegal yang berkarateristik penipuan,
penyembunyian, pelanggaran terhadap kepercayaan dan yang melebihi aplikasi atau melewati
kekuatan fisik atau pelanggaran.

ENVIRONMENT
 Semua aktivitas ilegal
 Tanggung jawab melakukan investigasi harus jelas
 Karyawan yang mengatahui adanya kesalahan harus memberitahu atasan
 Dugaan kesalahan harus diselidiki sepernuhnya
 Semua tersangka diberlakukan secara adil
 Manajer bertanggung jawab dan memberikan control dan mendeteksi kesalahan
 Manajer diminta bekerja sama dengan penegak hukum pembuat aturan
 Semua kesalahan dilaporkan ke komite dewan direksi

3 KONDISI YANG MENGGERAKKAN ORANG MELAKUKAN FRAUD


1. Situational pressures on Employee
2. Uncontrolled access to assets, coupled with management's indifference
3. Personality traits that undermine personal integrity.

CRIME AND FRAUD


Undang-undang federal juga memberikan pemulihan bagi organisasi yang telah menjadi korban penipuan.
The Racketeer Influences and Corrupt Organization (RICO) Act of 1970, 18 U.S.C. 1961, awalnya
dirancang untuk menghilangkan kejahatan dan saluran perdagangan. Tapi ruang lingkup RICO meluas ke
bandit kerah putih yang tidak ada hubungannya dengan kejahatan terorganisir

COMPUTER CRIMES
1. Personnel screening
2. Job Description
3. Segregation of duties
4. Akses ganda.
5. Professional Ethics
6. Lisensi
7. System design control
8. Physical access security
9. Electronic access security
10. Internal control and edit
11. Ketakutam akan deteksi.

AREA DAN KONTROL YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK MENGIMBANGI RISIKO


BAWAAN
 Fungsi komputer tidak sepenuhnya dipisahkan dari pengguna
 Lokasi komputer di area pengguna memunculkan risiko Kurangnya pemisahan tugas departemen
 Kurangnya pengetahuan teknis computer

Risk Analysis
 Analisis risiko pada umumnya berhubungan dengan strategi dan perencanaan audit (audit plan).
 Tujuannya adalah untuk mengarahkan kegiatan audit ke area-area dengan ririko terbesar dan
dianggap tempat dimana audit dapat memberikan produktivitasnya yang tertinggi
1. Peluang
2. Eksposur

RESPONSIBILITY
Pers pektif his toris (His torica l Pers pective) Berdasarkan Statement on Internal Auditing Standards
(SIAS) No.3 dije laskan fungsi dan tanggung jawab dari internal auditor dalam menghadapi fraud.

History of the Standards


Auditor internal harus harus melakukan kehati-hatian professional dalam melakukan audit internal

INTERNALAUDITOR RESPONSIBTIITY
Prevention of fraud
Tanggung jawab utama berada pada manajemen. Tanggung jawab internal auditor terletak pada
pemeriksaan dan evaluasi kelengkapan dan keefektivan tindakan yang dijalankan management untuk
memenuhi kewajibannya

Detection of fraud
Internal auditor harus memiliki pengetahuan terhadap fraud untuk dapat mengidentifikasi indikasi
fraud.Jika control terhadap kelemahan yang signifikan telah dideteksi, sebagai tes tambahan internal
auditor harus menambahkan test langsung terhadap identifikasi dan indikator fraud.

Investigation of fraud
Internal auditor harus dapat mengakses fakta dari seluruh fraud investigation:
a) Menjelaskan kebutuhan control yang harus diimplementasi atau kekuatan.
b) Design audit test untuk membantu pengungkapan adanya fraud dalam masa yang akan datang
c) Membantu mempertemukan tanggung jawab internal auditor dalam memelihara pengetahuan dari
fraud

Management Fraud
1. Where It Take Places, dapat ditemukan di mana pun manajemen memiliki kesempatan dan kebutuhan.
2. The Reasons Behind Management Fraud 
a. Tekanan dari pihak internal dan eksternal
- Internal = Atasan/eksekutif
- Eksternal = pemegang saham, kreditur, dan kompetitor
b. Tidak bermoral dan tidak berkompeten
- Mengejar bonus yang besar dan promosi - Salah dalam mengambil keputusan.
3. The Symptoms of Management Fraud
1. Report dilaporkan tidak on time
2. Manajer secara rutin mengambil alih pekerjaan anak buahnya
3. Tidak ada kepatuhan pada petunjuk perusahaan
4. Controlling Management Fraud
- Menetapkan standar, anggaran, dan statistik
- Gunakan teknik kuantitatif dan analitis
- Membentuk departemen audit internal yang profesional

FRAUD DETECTION AND PREVENTION


CHAPTER 27 – B
UNDERSTANDING AND RECOGNIZING FRAUD
- Langkah pertama yaitu auditor internal harus memahami atau mengetahui definisi hukum dari
penipuan.
- Definisi commonlaw-nya adalah “memperoleh uang atau properti dengan menggunakan tanda,
simbol, atau perangkat palsu.”

RED FLAGS: FRAUD DETECTION SIGNS FOR INTERNAL AUDITORS


Berikut alasan audit internal secara historis tidak aktif / sering gagal mendeteksi :
- Ada keengganan untuk mencari penipuan.
- Terlalu banyak kepercayaan ditempatkan di auditee.
- Penekanan tidak cukup ditempatkan pada potensi masalah penipuan dalam temuan audit.
- Masalah penipuan sering menerima dukungan yang tidak memadai dari manajemen.
- Auditor terkadang gagal untuk fokus pada area penipuan berisiko tinggi.
PUBLIC ACCOUNTING’S ROLE IN FRAUD DETECTION
Pernyataan AICPA pertama tentang Standar Auditing (SAS No. 1) dari beberapa tahun yang lalu
menyatakan, “Auditor tidak memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit
untuk memperoleh jaminan yang wajar bahwa salah saji, apakah disebabkan oleh kesalahan atau
penipuan, yang tidak material hingga laporan keuangan terdeteksi.

STANDAR IIA UNTUK PENETAPAN DAN INVESTIGASI PENIPUAN


- Auditor internal bertanggung jawab untuk membantu pencegahan kecurangan dengan memeriksa
dan mengevaluasi kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal.
- Dalam melaksanakan tanggung jawab ini, auditor internal harus menentukan apakah :
- Lingkungan organisasi memupuk kesadaran kontrol, dan tujuan serta sasaran perusahaan yang
realistis ditetapkan.
- Kebijakan tertulis, seperti kode etik, ada yang menggambarkan aktivitas terlarang dan tindakan
yang diperlukan ketika pelanggaran ditemukan.
- Kebijakan otorisasi yang tepat untuk transaksi ditetapkan dan dipelihara.
- Kebijakan, praktik, prosedur, laporan, dan mekanisme lain dikembangkan untuk memonitor
kegiatan dan melindungi aset, khususnya di area berisiko tinggi.
- Saluran komunikasi menyediakan manajemen yang memadai dan dapat diandalkan informasi.
- Rekomendasi harus dibuat untuk pembentukan atau peningkatan kontrol efektif biaya untuk
membantu mencegah penipuan.

FRAUD INVESTIGATIONS FOR INTERNAL AUDITORS


Dalam peninjauan yang terkait dengan penipuan, auditor internal harus memiliki
tiga tujuan utama :
- Buktikan Kerugiannya.
- Tetapkan tanggung jawab dan niat.
- Buktikan metode audit investigatif yang digunakan.

INFORMATION TECHNOLOGY FRAUD PREVENTION PROCESSES


- Dalam lingkungan bisnis saat ini, sistem IT hampir selalu menjadi komponen kunci dari penipuan
keuangan atau akuntansi terkait keuangan modern. Karena sistem dan proses IT mendukung
begitu banyak area dan melintasi begitu banyak lini dalam perusahaan.
- Auditor internal dapat memikirkan kecurangan terkait IT dalam berbagai dimensi, mulai dari
aktivitas kecurangan kecil hingga signifikan :
- Masalah akses internet.
- Penggunaan sumber daya TI secara pribadi yang tidak tepat. Penggunaan perangkat lunak secara
ilegal.
- Keamanan komputer dan masalah kerahasiaan.
- Pencurian informasi melalui perangkat USB.
- Pencurian informasi atau penyalahgunaan data komputer lainnya. Penggelapan atau transfer dana
elektronik tanpa izin.

FRAUD DETECTION AND THE INTERNAL AUDITOR


Dalam hal ini auditor internal perlu memberikan pertimbangan yang lebih besar untuk penipuan dalam
pekerjaan audit mereka. Auditor internal mungkin perlu memasukkan keterlibatan audit internal baru dan
auditor internal harus mempertahankan tingkat skeptisisme tentang potensi penipuan dalam penuga

Anda mungkin juga menyukai