INVESTIGATIF
Mencegah dan Mendeteksi Fraud
(F1314132)
Christian Hutabarat
(F1314133)
Para
ahli
memperkirakan
bahwa
fraud
yang
terungkap merupakan bagian kecil dari seluruh fraud yang terjadi. Oleh
karena itu, upaya utama seharusnya adalah pada pencegahannya. Ada
ungkapan yang secara mudah ingin menjelaskan penyebab atau akar
permasalahan dari fraud. Ungkapan itu adalah: fraud by need, fraud by
greed, and fraud by opportunity. Kata fraud dalam ungkapan tersebut
bisa diganti dengan corruption, financial crime, dan lain-lain.
Menghilangkan atau menekan need dan greed yang mengawali
terjadinya fraud dilakukan sejak menerima seseorang (recruitment
process), meskipun kita tahu bahwa proses itu bukan jaminan penuh.
Ini terus ditanamkan melalui fraud awareness dan contoh-contoh yang
diberikan pemimpin perusahaan atau lembaga. Contoh yang diberikan
atasan telah terbukti merupakan unsur pencegah yang penting. Unsur
by opportunity dalam ungkapan di atas biasanya ditekan oleh
pengendalian intern.
Di samping pengendalian interal, dua konsep penting lainnya
dalam pencegahan fraud, yakni menanamkan kesadaran tentang
adanya fraud (fraud awareness) dan upaya menilai risiko terjadinya
fraud (fraud risk assessment).
Gejala Gunung Es
Meskipun belum
ada
penelitian mengenai
besarnya
fraud
intern
atau
internal
control
mengalami
keuangan,
dan
kepatuhan
terhadap
undang-
antar-perusahaan,
dasar-dasar
utama
dari
desain
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
mahal.
tergantung pada manusia, tidak people dependent.
memengaruhi produktifitas, tidak menghambat pelayanan.
rawan untuk ditembus atau disusupi pelaku fraud.
awam
mengharapkan
suatu
audit
umum
dapat
bertanggung
jawab
untuk
merencanakan
dan
dan
karakterisitik
kecurangan,
auditor
dapat
memperoleh
Financial
Reporting
adalah
kesengajaan
atau
minimal
yang
harus
diketahui/disadari
oleh
praktisi/auditor:
tergantung
dari
keahlian
dan
jangka
waktu
Negara.
Jumlah fee bergantung pada luasnya upaya pemeriksaan yang
ditetapkan klien.
Praktisi bersedia memperluas jasanya dari tahap proactive
review ke tahap pendalaman/investigative apabila ada indikasi
terjadinya fraud.
Issue
Audit Umum
Recurring
Audit
Timing
dilakukan
teratur,
dan
kembali
(recurring).
General
Lingkup
secara
berkala,
berulang
Scope
Fraud Examination
audit
pemeriksaan
Non-recurring
Pemeriksaan fraud tidak berulang
kembali, dan dilakukan setelah
ada cukup indikasi.
Specific
adalah Pemeriksaan
diarahkan
pada
memberikan
laporan
keuangan.
audit
tidak
bermusuhan
Skepticism
Auditor
melakukan
tugasnya
mengapa
terjadi,
dan
menentukan
siapa
bersalah.
Fraud Examination
Audit Techniques
Presumption
Affix Blame
Adversarial
Non-adversarial
Relationship Sifat
yang spesifik.
dengan
skeptisme professional
Pemeriksaan
yang
Techniques
dilakukan
dengan
untuk
untuk
mengumpulkan
mendukung
atau
bermacam-macam
teknik
audit
investigative
untuk
pengadaan barang
Penggunaan computer forensic
Penggunaan teknik interogasi
Penggunaan teknik penyamaran
Pemanfaatan whistleblower