Anda di halaman 1dari 7

Aspek Pemasaran

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi
konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja
dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam
konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.[3]
Aspek pemasaran merupakan faktor strategis atau kunci dari keberhasilan perusahaan,
jika permintaan terhadap produk/jasa yang dibuat kurang memadai seluruh kegiatan aspek-
aspek yang lain tidak akan terwujud. Jika prospek permintaan terhadap permintaan produk
lebih kecil dari peawarannya maka sitem produksi produk tersebut tidak layak dilaksanakan.
Jika market space masih tersedia maka perlu diselidiki apakah pasar masih mampu
menampung produk baru yang direncanakan. Untuk mengetahui potensi permintaan dan
penawaran terhadap suatu barang atau jasa, perlu dilakukan penelitian yang mendalam
tentang perkembangan permintaan dan jumlah pemasoknya. Perkembangan permintaan dapat
diduga melalui perubahan pendapatan, selera dan tingkah laku konsumen dalam membeli
barang dan jasa tersebut. [4]
Pengertian Permintaan dan Penawaran, yaitu:
1. Permintaan : jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai
kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga.
2. Penawaran : berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai
tingkat harga. Dapat dipengaruhi oleh : harga barang-barang lain, biaya faktor produksi,
tujuan perusahaan dan tingkat teknologi.[5]

D. Analisis Pemasaran
Didalam organisasi proyek, dimana aktivitas regulernya belum berjalan maka
kebijakan tentang pemasaran harus diperhatikan, dipersiapkan sedini mungkin. Oleh karena
itu berbagai aspek yang berhubungan dengan pemasaran harus dianalisis. Biasanya proyek
yang akan didirikan oleh pemilik, pemiliknya atau yang terlibat dengan proyek telah
mempunyai pengalaman yang matang. Meskipun demiklan analisis pemasaran sangat
diperlukan sehingga kebijakan pemasaran yang akarn diputuskan nantinya dapat diterapkan
didalam aktivitas reguler perusahaan.
Analisis pemasaran harus menekankan kepada berbagai aktivitas yang diarahkan
kepada studi yang sistematis terhadap sifat (1) kebutuhan dan keinginan konsumen, (2)
karakteristik produk (untuk melihat sejauh mana suatu produk telah sesuai dengan kebutuhan,
keinginan dan spesifikasi konsumen, (3) struktur pasar persaingan (4) karakteristik konsumen
dan 5) laju perubahan yang melekat pada perubahan produk dan perubahan kebutuhan,
keinginan dan kemampuan konsumen.
Adapun tujuan analisis pemasaran adalah mengenai kebutuhan dan keinginan
konsumen, menguji bagaimana produk dapat alokasikan atau dirancang atau apakah produk
baru perlu dipasarkan dan juga perfu adanya usaha terus berlanjut untuk memperkenalkan
dampak negatif perusehaan setelah menemukan karakteristik produk dan karakteristik
konsumen. Analisis pemasaran mengestimasikan potensi pasar dengan cara memaksimalkan
potensi permintaan berdasarkan jumlah konsumen sasaran, kemampuan daya beli konsumen,
pendapatan konsumen clan karakteristik pengeluaran uang konsumen. Analisis pemasaran
membantu memperkecil derajat ketidak pastian yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam
menguasai pemasaran. Analisis pemasaran merupakan alat yang memberikan kemampuan
bagi manajemen untuk mengembangkan dan memilih strategi yang tepat untuk menyaring
produk, menempatkan produk pada posisi pemasaran yang tepat, memelihara produk dan
manakala diperlukan melenyapkan atau menarik produk dari pasar.
Analisis pemasaran sangat terkait sekali dengan aktivitas kehidupan konsumen yang
begitu banyak clan luas. Oleh karena itu, analisis pemasaran akan ditujukan kepada berbagai
aspek seperti (1) aspek kecenderungan pasar, (2) aspek kesempatan pasar, (3) aspek
segmentasi pasar dan (4) aspek potensi pasar.[6]

E. Produk
Dalam pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan
dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada
bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk
Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang
diberikan oleh produsen. Produk identik dengan barang. Dalam akuntansi, barang adalah
obyek fisik yang tersedia di pasar. Sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa.
Dalam manajemen produk, identifikasi dari produk adalah barang dan jasa yang ditawarkan
kepada konsumen. Kata produk digunakan untuk tujuan mempermudah pengujian pasar dan
daya serap pasar, yang akan sangat berguna bagi tenaga pemasaran, manajer, dan bagian
pengendalian kualitas.[7]
Ada tiga aspek produk :
1. Bertujuan pada manfaat
a. Manfaat penggunaan
b. Manfaat psikologis
c. Manfaat dalam mengatasi masalah
2. Visualisasi produk
a. Atribut dan keistimewaan produk
b. Kualitas produk
c. Corak produk
d. Kemasan dan label produk Merk
3. Menambah nilai produk
a. Garansi
b. Kemudahan Instalasi Pengiriman
c. Ketersediaan di pasar
d. Layanan purna jual.[8]

F. Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup
lain dan tidak untuk diperdagangkan.[1] Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual
kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut pengecer atau distributor.[9]
Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut:
barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;
barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
mutu barang terjamin;
harga sesuai dengan kemampuan konsumen.

Perilaku Konsumen Irasional


Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen
tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu:
tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik;
memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
prestise atau gengsi.

G. Pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang/jasa yang sama
atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Analisa pesaing adalah usaha mengedinfikasi
ancaman, kesempatan atau permasalahan strategis yang terjadi akibat perubahan persaingan
potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Analisa persaingan dimulai dengan pesaing
umum dan selanjutnya pesaing potensional. Ada dua cara untuk mengidentifikasi pesaing
umum, yaitu:[10]
1. Menguji perspektif pelanggan dalam membuat pilihan diantara para pesaing.
2. Identifikasi dengan pendekatan yang berusaha menempatkan para pesaing
kedalam kelompok-kelompok strategi dari dasar strategi persaingannya.
Dengan mengerti pesaing dan segala aktivitasnya dapat memberikan beberapa
keunggulan yaitu :
1. Dengan mengerti kekuatan dan kelemahan arus strategi pesaing itu dapat
menawarkan kesempatan dan ancaman dan akan dapat menentukan respon baik.
2. Pengetahuan akan strategi kompetitif yang akan datang mungkin bisa
memberikan proyeksi/prediksi dari ancaman dan kesematan.
3. Sebuah keputusan tentang strategi alternatif bisa lebih mudah didapat dengan
kemampuan meramal reaksi serupa dari pesaing kunci.
Kekuatan dan kelemahan pesaing
Pengetahuan dari kekuatan dan kelemahan pesaing melengkapi pengertian merupakan
kunci dari kecakapan firma mengejar bermacam-macam strategi. Suatu pendekatan adalah
berusaha/mencoba mengusahakan kelemahan pesaing dalam daerah dimana perusahaan
mengembangkan kekuatan.
Modal bermaksud untuk mengembangkan strategi yang akan membuat kekuatan
melawan kelemahan pesaing. Ketetapan dari kekuatan dan kelemahan pesaing diawali
dengan identifikasi dari asset dan skill yang mendukung/ada hubungan dengan industri dan
kemudian mengevaluasi pesaing dalam dasar dari asset dan skill. Untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan persaingan, adalah perlu untuk mengidentifikasikan aktiva dan
keahlian yang dihubungkan dengan industri.
D. Promosi
Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.[11]
Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi
”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian
terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen aktual
adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat
setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Dan konsumen potensial adalah
konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan
dimasa yang akan datang.
Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono adalah
menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta
mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Sistaningrum menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri,
membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang
produk dan perusahaan yang bersangkutan.
Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila
produk masih baru maka perlu memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen
bahwa saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama. Setelah
konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkankonsumen akan terpengaruh dan
terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar
mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena
banyaknya serangan yang datang dari para pesaing.
Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu
kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi
yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Ada empat jenis kegiatan promosi, antara
lain :
1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan
menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara personal
dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk
merangsang pembelian.
3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai,
pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya
(pada umumnya bersifat ilmiah).
4. Promosi Penjualan (Sales promotion), yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga
bentuk diatas yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
5. Pemasaran Langsung (Direct marketing), yaitu suatu bentuk penjualan
perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.
Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan
yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau
merangsang pelanggan untuk membeli.
2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang
atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan
barang / jasa dari sponsor.
3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk
memotivasi armada penjualan.
4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh
pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan
produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.
Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk
dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang.
Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.

H. Strategi Pemasaran
1. Perencanaan Pemasaran
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan,
atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah
dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru:
a. Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
b. Memilih Pasar Sasaran Khusus (Special Target Market)
c. Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
d. Pemilihan Strategi Pemasaran.[12]

2. Marketing Mix
Marketing mix adalah perpaduan dari variable-variabel yang dapat dikontrol,
dimobilisasi untuk mencapai segmen tertentu. Unsur-unsur yang terdapat dalam marketing
mix menurut Smith dan Kotler, adalah:[13]
1. Product (produk/jasa)
Produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Unsur-unsur di dalamnya antara lain: jenis-jenis produk, kualitas, desain, features, brand
name, kemasan, ukuran, pelayanan, dan garansi.
2. Price (harga)
Harga adalah sejumlah uang yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan
suatu barang atau jasa. Unsur-unsur di dalamnya antara lain: daftar harga, potongan, bonus,
jangka waktu pembayaran, aturan kredit.
3. Promotion/communication
Promosi dan komunikasi adalah kegiatan penting dalam pemasaran. Dalam hal ini
perusahan mempromoskan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya baik secara langsung
maupun tidak langsung. Unsur-unsur di dalamnya antara lain: promosi penjualan, periklanan,
tenaga penjualan, hubungan masyarakat.
4. Place (tempat)
Penentuan lokasi beserta saran dan prasaran pendukung menjadi sangat penting, hal
ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada. Dengan demikian
sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh
konsumennya. Unsur-unsur di dalamnya antara lain: saluran distribusi, cakupan, lokasi,
pergudangan dan transportasi.

5. People (pimpinan dan staf, pelanggan, pesaing)


Unsur-unsur di dalamnya antara lain: personal characteristic of the marketing
manager and staff, political power (kekuatan politik), seperti suara/pendapat/pernyatan para
elit politik dalam upaya menggalang kekuatan atau dalam menanggapi masalah dapat
mempengaruhi opini mass, sentiment pasar (melemahnya nilai tukar rupiah atas mata unag
asing, merosotnya harga saham), keamanan, kepastian usaha dan stabilisasi.

Anda mungkin juga menyukai