Anda di halaman 1dari 68

ETOS KERJA

KOMPILASI TUGAS EXECUTIVE SUMMARY DAN TUGAS KUIS

AZEL GAVRA BHADARIKA HUTAURUK


15051910004

DIPLOMA III TEKNIK MEKANIKAL BANDARA 12


POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG
2021

MODUL 1
EXECUTIVE SUMMARY

Etos kerja merupakan sebuah semangat kerja yang menjadi ciri khas serta juga
keyakinan seseorang atau juga sesuatu kelompok. Etos ini juga bisa diartikan ialah
sebagai thumuhat yang berkehendak atau juga berkemauan yang dilengkapi dengan
semangat yang tinggi guna mencapai cita-cita yang positif. Sikap etos ini tidak hanya
dimiliki oleh tiap-tiap individu saja, tapi juga dapat dimiliki oleh kelompuk ataupun juga
masyarakat.

A. Kerja Keras
Kerja keras adalah kegiatan kerja yang dilakukan secara sungguh-sungguh
tanpa mengenal kata lelah, pantang menyerah dan tidak akan berhenti bekerja
sebelum target atau tujuan yang dimiliki tercapai. Orang-orang yang kerja terlalu
keras juga sering disebut sebagai workaholic. Orang-orang yang bekerja keras akan
sangat bersemangat dan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih hasil yang baik
dan maksimal seperti apa yang mereka targetkan. Sedangkan, kerja cerdas adalah
kegiatan kerja yang berfokus pada hal-hal yang paling penting atau signifikan.
Dikarenakan kerja cerdas itu lebih berfokus pada hal yang lebih penting, maka kerja
cerdas ini memiliki prinsip, “bagaimana kita bisa bekerja dengan hasil yang jauh lebih
baik, namun usaha yang dikeluarkan tetap sama atau hasil yang sama dengan usaha
yang lebih ringan”.

B. Ketekunan
Ketekunan adalah upaya bersinambung untuk mencapai tujuan tertentu tanpa
mudah menyerah hingga meraih keberhasilan (Ranjit Singh Malhi, Enhancing
Personal Quality,2005). Dengan kata lain,Denis Watley dalam Malhi, menyebutkan,
“ketekunan tetap berlangsung walau adanya rintangan yang menghadang anda,dan
anda mengetahui apa yang anda lakukan adalah benar”. Ketekunan sering juga
digambarkan sebagai keberhasilan seseorang melakukan sesuatu melalui percobaan
dan kesalahan yang dialaminya. Semacam bentuk keuletan bekerja.
Tak ada sesuatu pun yang bernilai dapat diraih tanpa adanya dorongan untuk
memulainya. Untuk itu ketekunan menjadi syarat utamanya. Tidak jarang mereka
yang memiliki kecerdasan intelektual dan bakat tinggi telah gagal mencapai kinerja
tinggi karena kurangnya keuletan. Sebaliknya mereka yang menjadi pemenang
umumnya orang biasa namun dengan ketekunan luar biasa. Mereka berkeinginan kuat
untuk mengerjakan apapun asalkan mampu mencapai tujuannya. Disinilah pentingnya
kedudukan ketekunan. Menurut Calvin Coolige dalam Malhi, “tak ada sifat di dunia
ini yang bisa menyamakan kedudukan ketekunan. Bukan bakat, bukan genius, dan
bukan pendidikan. Masih ingat kisah sukses dari Thomas Alva Edison? Walau
pendidikan formalnya begitu singkat karena orang tuanya miskin namun berkat
ketekunannya dia menjadi inovator terbesar sepanjang sejarah. Tercatat 1,903 paten
yang dihasilkannya termasuk lampu dan gramopon.Namun hemat saya, ketiga potensi

tersebut bukan berarti diabaikan begitu saja. Semakin tinggi potensi tersebut ditambah
dengan ketekunan luar biasa maka hasilnya pun akan luar biasa.
C. Loyalitas
Loyalitas adalah salah satu hal yang tidak dapat dibeli dengan uang. Loyalitas
hanya bisa didapatkan, namun tidak bisa dibeli. Mendapatkan loyalitas dari seseorang
bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan. Berbanding terbalik dengan
kesulitan mendapatkannya, menghilangkan loyalitas seseorang justru menjadi hal
yang sangat mudah untuk dilakukan.
Sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai loyalitas, terlebih dahulu kita
harus tahu apa pengertian loyalitas. Loyalitas memiliki kata dasar loyal yang berasal
dari bahasa Prancis kuno loial. Menurut Oxford Dictionary, pengertian loyalitas
adalah the quality of being loyal dimana loyal didefinisikan sebagai giving or showing
firm and constant support or allegiance to a person or institution. Jika diartikan secara
bebas, pengertian loyalitas menurut Oxford Dictionary adalah mutu dari sikap setia
(loyal), sedangkan loyal didefinisikan sebagai tindakan memberi atau menunjukkan
dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi.
Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia menerangkan pengertian loyalitas
sebagai kepatuhan atau kesetiaan.
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa
mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan
memengaruhinya. Sikap loyal dapat diterapkan oleh setiap orang dalam berbagai hal.
Dari sekian banyak studi mengenai pengertian loyalitas, hanya satu kategori
pengertian loyalitas yang akan kita bahas dalam artikel ini. Kategori pengertian
loyalitas tersebut adalah pengertian loyalitas karyawan.

D. Komunikasi
Komunikasi dapat dimaknai sebagai jalannya proses dimana seseorang maupun
sekelompok orang menciptakan serta menggunakan sejumlah informasi agar saling
terhubung dengan lingkungan sekitar. Secara umum komunikasi dapat dilakukan
secara verbal serta dapat dipahami oleh kedua belah pihak berkaitan.
Komunikasi menurut para ahli di antaranya seperti yang disebutkan oleh
Anwar Arifin. Menurutnya arti komunikasi adalah jenis proses sosial yang erat
kaitannya dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku. Skinner
turut beropini tentang komunikasi sebagai suatu perilaku lisan maupun simbolik
dimana pelaku berusaha memperoleh efek yang diinginkan.
Forsdale berkomentar bahwa pengertian komunikasi adalah jenis proses
pembentukan, pemeliharaan serta pengubahan sesuatu dengan tujuan agar sinyal yang
telah dikirimkan berkesesuaian dengan aturan. Pengertian komunikasi terakhir datang
dari Gode yang mengungkapkan bahwa komunikasi merupakan suatu kegiatan untuk
membuat sesuatu kemudian ditujukkan kepada orang lain. Agar lebih jelasnya kami
akan membahas mengenai apa saja tujuan dan fungsi komunikasi, silahkan simak
pembahsannya berikut ini.

MORAL
Pengertian Moral
Moral adalah suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap individu dalam
bersosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat dan menghormati antar
sesama.
Pendapat lain mengatakan arti moral adalah sesuatu yang berhubungan dengan prinsip-
prinsip tingkah laku; akhlak, budi pekerti, dan mental, yang membentuk karakter dalam diri
seseorang sehingga dapat menilai dengan benar apa yang baik dan buruk.
Moral adalah produk yang dihasilkan oleh budaya dan agama yang mengatur cara
berinteraksi (perbuatan, perilaku, dan ucapan) antar sesama manusia. Dengan kata lain, istilah
moral merujuk pada tindakan, perilaku seseorang yang memiliki nilai positif sesuai dengan
norma yang ada di suatu masyarakat.

Pengertian Moral Menurut Para Ahli


1. Maria Assumpta
Menurut Maria Assumpta, pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai sikap
(attitude) dan
perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia.
2. Russel Swanburg
Menurut Russel Swanburg, arti moral adalah suatu pernyataan dari pemikiran yang
berhubungan
dengan keantusiasan seseorang dalam bekerja dimana hal itu dapat merangsang perilaku
seseorang
tersebut.
3. Elizabeth B. Hurlock
Menurut Elizabeth B. Hurlock, pengertian moral adalah suatu kebiasaan, tata cara, dan
adat dari suatu
peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya dalam masyarkat.
4. Maria J. Wantah
Menurut Maria J Wantah, pengertian moral adalah sesuatu yang berhubungan dengan
kemampuan
dalam menentukkan benar atau salah serta baik atau buruknya suatu perilaku pada diri seseorang.
5. Imam Sukardi
Menurut Imam Sukardi, pengertian moral adalah karakter yang dicirikan sebagai sesuatu
yang baik
dalam masyarakat melalui nilai-nilai yang diterapkan bersama.
6. Sonny Keraf
Menurut Sonny Keraf, moral adalah sesuatu yang dapat dipakai sebagai dasar untuk
menentukan
tindakan seseorang yang dianggap baik atau buruk di dalam suatu masyarakat.
Fungsi Moral Bagi Kehidupan Manusia
Nilai moral dan hukum mempunyai keterkaitan yang sangat erat sekali. nilai
dianggap penting oleh manusia itu harus jelas, harus semakin diyakini oleh
individu dan hasrus diaplikasikan dalam perbuatan.
Sebagai cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku manusia, etika
memberikan standar atau penilaian terhadap perilaku tersebut. Oleh karena itu,
etika terbagi menjadi empat klasifikasi yaitu:
Etika Deskriptif: Etika yang hanya menerangkan apa adanya tanpa memberikan
penilaian terhadap objek yang diamati.

Etika Normatif: Etika yang mengemukakan suatu penilaian mana yang baik dan
buruk, dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh manusia.

Etika Individual: Etika yang objeknya manusia sebagai individualis. Berkaitan


dengan makna dan tujuan hidp manusia

Etika Sosial: Etika yang membicarakan tingkah laku manusia sebagai makhluk
sosial dan hubungan interaksinya dengan manusia lain. Baik dalam lingkup
terkecil, keluarga, hingga yang terbesar bernegara.

Klasifikasi di atas menegaskan bahwa etika erat kaitannya dengan penilaian.


Karena pada hakikatnya etika membicarakan sifat manusia sehingga seseorang
bisa dikatakan baik, bijak, jahat, susila atau sebagainya. Secara khusus etika ada
pada prinsip manusia sebagai subjek sekaligus objek, bagaimana manusia
berperilaku atas tujuan untuk dirinya sendiri dan tujuan untuk kepentingan
bersama.

Etika Terapan
Etika Terapan merupakan istilah baru, tapi sebetulnya yang dimaksudkan
dengannya sama sekali bukan hal baru dalam sejarah Filsafat Moral. Sejak Plato
dan Aristoteles sudah ditekankan bahwa etika merupakan filsafat praktis, artinya,
filsafat yang ingin memberikan penyuluhan kepada tingkah laku manusia dengan
memperlihatkan apa yang harus kita lakukan.
Terdapat empat unsur dalam metode etika terapan
1. Sikap Awal
Dalam usaha membentuk suatu pandangan beralasan tentang masalah etis apa
pun, selalu ada suatu sikap awal. sikap ini bisa pro atau kontra bisa juga netral.
2. Informasi
Setelah pemikiran etis tergugah, unsur kedua yang dibutuhkan adalah informasi.
hal ini terutama mendesak bagi masalah etis yang terkait dengan perkembangan
ilmu dan teknologi. Melalui informasi kita dapat mengetahui bagaimana keadaan
obyektif itu.
3. Norma-norma Moral
Norma-norma moral itu sudah diterima dalam masyarakat (jadi, tidak diciptakan
untuk kesempatan ini), tapi harus diakui juga sebagai relevan untuk topik atau
bidang yang khusus ini.
4. Logika
Etika Terapan harus bersifat logis juga. ini tentu tidak merupakan tuntutan khusus
bagi etika saja. Logika dapat menunjukkan kesalahan-kesalahan penalaran dan
inkonsistensi yang barangkali terjadi dalam argumentasi.
Pengertian Integritas Adalah
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan definisi lain dari integritas
adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan
prinsip.
Menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian integritas adalah mutu, sifat,
dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki
potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Pengertian Etos Kerja
Pengertian etos kerja merupakan sebuah semangat kerja yang menjadi ciri khas serta
juga keyakinan seseorang atau juga sesuatu kelompok. Etos ini juga bisa diartikan ialah
sebagai thumuhat yang berkehendak atau juga berkemauan yang dilengkapi dengan
semangat yang tinggi guna mencapai cita-cita yang positif.

a. Pengertian Menurut Para Ahli


Dibawah ini merupakan definisi etos kerja yang dikemukakan oleh para ahli,
yaitu :
1) Geertz
Etos merupakan suatu sikap mendasar terhadap diri serta dunia yang
dipancarkan oleh hidup.
2) K.H. Toto Tasmara
Etos kerja meruppaakan sebuah totalitas kepribadian dirinya dan juga cara
bagaimana mengekspresikan, memandang, meyakini serta juga memberikan
makna terhadap sesuatu hal, yang mendorong dirinya untuk bertindak serta
juga meraih amal yang optimal (high performance).
b. Fungsi Etos Kerja
Dibawah ini merupakan beberapa Fungsi Etos Kerja diantaranya sebagai berikut
sebagai berikut:
· Fungsi etos kerja sebagai pendorong timbulnya perbuatan.
· Fungsi etos kerja sebagai penggairah dalam aktivitas.
· Etos kerja berfungsi sebagai penggerak.
c. Prinsip Etos Kerja
1. Kerja itu adalah ibadah
2. Kerja itu adalah amanah
3. Kerja itu adalah amal saleh
4. Kerja itu keras harus halal
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja
Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja yang
dikemukakan oleh Anoraga, 2001:52, diantaranya sebagai berikut:
1. Agama
Pada dasarnya agama merupakan suatu sistem nilai yang akan sangaat
mempengaruhi atau juga yang menentukan pola hidup para penganutnya.
2. Budaya
Sikap mental, tekad, disiplin, serta juga semangat kerja masyarakat
disebut juga ialah sebagai etos budaya dan dengan secara operasional etos
budaya ini juga disebut dengan sebutan etos kerja.
3. Sosial Politik
Tinggi rendahnya etos kerja padaa suatu masyarakat dipengaruhi oleh
ada atau juga tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk
4. Kondisi Lingkungan/Geografis
Lingkungan alam yang mendukung dalam mempengaruhi manusia
yang berada di dalamnya melakukan usaha guna bisa mengelola serta juga
mengambil manfaat, dan juga bahkan dapat untuk mengundang pendatang
untuk dapat turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut.isa bekerja keras dan juga bisa
menikmati hasil kerja keras dengan penuh.
5. Pendidikan
Etos kerja ini tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya
manusia. Peningkatan pada sumber daya manusia itu akan membuat
seseorang mempunyai etos kerja keras.
6. Struktur Ekonomi
Tinggi rendahnya etos kerja pada suatu masyarakat ini juga
dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur ekonomi
7. Motivasi Intrinsik Individu
Individu yang hendak memiliki etos kerja yang tinggi ialah individu
yang bermotivasi tinggi.

e. Ciri-Ciri Etos Kerja


dibawah ini merupakan ciri-ciri yang mencerminkan sikap etos kerja ialah
sebagai berikut:
1. Kecanduan Terhadap Waktu
Salah satu darai esensi dan hakikat dari etos kerja ialah cara seseorang
menghayati, memahami, serta juga merasakan betapa berharganya waktu.
2. Memiliki Moralitas yang Bersih (Ikhlas).
Salah satu dari kompetensi moral yang dipunyai oleh seorang yang
berbudaya kerja iyalah nilai keihklasan.
3. Memiliki Kejujuran
Kejujuran ini tidak datang dari luar, namun datang dari hati dan
pemikiran yang baik.
4. Memiliki komitmen
Komitmen itu merupakan keyakinan yang mengikat sedemikian
kukuhnya sehingga terbelenggu seluruh hati nuraninya dan setelah itu
menggerakkan perilaku menuju arah tertentu yang diyakininya.
5. Kuat Pendirian (Konsisten)
Konsisten ini juga merupakan suatu kemampuan untuk bersikap taat
asas, pantang menyerah, serta juga mampu mempertahankan prinsip walau
harus berhadapan dengan resiko yang membahayakan dirinya.
f. Cara Menumbuhkan Sikap Etos Kerja
Jansen H. Sinamo (2011) juga mengemukakan cara menumbuhkan sikap etos
kerja dalam bukunya dengan judul 8 Etos Kerja Profesional Beliau menjelaskan
bagaimana cara dalaam menumbuhkan etos kerja.

KUIS
1. Meningkatkan etos kerja harus didasari ?
a. Ketauhidan
b. Keikhlasan
c. Ketakwaan
d. Kesabaran
Jawaban : D

2. Seorang pelajar menunjukan etos kerja yang tinggi jika melakukan hal berikut ?
a. Berdisiplin waktu
b. Rajin dan tekun belajar
c. Mampu menyelesaikan tugas
d. Menaati peraturan dan sekolah
Jawaban : B

3. Dalam realitas yang saya temukan banyak sekali pimpinan bisnis dan pemilik bisnis
mengharapkan para karyawannya memiliki etos kerja dengan spesifikasi ?
a. Pemalas
b. Memenuhi kewajiban tugas dan pekerjaan tepat waktu
c. Sering terlambat
d. Aspek moral
Jawaban : B

4. Seseorang menunjukan etos kerja yang tinggi jika melakukan hal berikut, kecuali
a. Tidak disiplin
b. Bekerja keras
c. Disiplin waktu
d. Rajin
Jawaban : A

5. Apa perbedaan antara etos kerja dengan etika kerja ?


a. Tidak akan ada
b. Sikap
c. Moral
d. Tanggung jawab
Jawaban : A

6. Berikut motivasi yang salah dalam meningkatkan etos kerja, yaituk ?


a. Mendapatkan hasil maksimal
b. Mendapatkan pujian
c. Meningkatkan produktivitas
d. Meingkatkan profesionalisme
Jawaban : B

7. Apa yang dimaksud dengan Kerja Keras ?


a. Kerja keras adalah kegiatan kerja yang dilakukan tidak secara sungguh-sungguh
b. Kerja keras adalah kegiatan kerja yang dilakukan tidak secara sungguh-sungguh tanpa
mengenal kata lelah
c. Kerja keras adalah kegiatan kerja yang dilakukan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal
kata lelah
d. Kerja keras adalah kegiatan kerja yang dilakukan secara malas- malasan
Jawaban : C

8. Tindakan pelajar yang bertentangan dengan semangat meningkatkan etos kerja, yaitu ?
a. Berdisiplin waktu
b. Rajin dan tekun belajar
c. Mampu menyelesaikan tugas
d. Mencontek jawaban soal ujian
Jawaban : D

9. Pengertian loyalitas menurut KBBI ?


a. Salam hormat
b. sebagai kepatuhan atau kesetiaan
c. sebagai tanda bawahan
d. jabatan
Jawaban : B

10. Berikut yang termasuk perilaku mencerminkan etos kerja yang tinggi, kecuali ?
a. Bekerja dengan niat yang ikhlas
b. Bekerja sesuai rencana
c. Memiliki tujuan dan target yang jelas
d. Bekerja saat diperlukan
Jawaban : D

MODUL 3
EXECUTIVE SUMMARY

Pengertian Etos Kerja dan Contohnya

Etos kerja berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak
saja dimilki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat.
Contoh etos kerja antara lain :
1. Proaktif
2. Inisiatif
3. kreatifitas
4. Bekerja dengan sepenuh hati
5. Tanggung Jawab
6. Bekerja sampai tuntas
7. Bekerja dengan kelompok
8. Bekerja dengan jujur
9. Bekerja dengan ikhlas.

Penerapan Etos Kerja


Penerapan etos kerja dalam suatu lingkungan sangat di perlukan agar tercipta
produktifitas kerja yang tinggi dan kenyamanan dalam bekerja.
Ketika bekerja saya berusaha mengerjakan tugas-tugas pekerjaan yang di berikan
oleh perusahaan sesuai dengan waktu yang di tentukan, tidak bermalas-malasan
dalam bekerja, mengikuti peraturan-peraturan yang di tetapkan oleh perusahaan,
bertanggung jawab secara penuh terhadap pekerjaanKetika bekerja saya berusaha
mengerjakan tugas-tugas pekerjaan yang di berikan oleh perusahaan sesuai
dengan waktu yang di tentukan, tidak bermalas-malasan dalam bekerja, mengikuti
peraturan-peraturan yang di tetapkan oleh perusahaan, bertanggung jawab secara
penuh terhadap pekerjaan

Prinsip Etos Kerja, Tujuan dan Cara Menumbuhkannya


1. Orientasi di masa yang akan datang, dengan adanya etos kerja ini
ternyata memberikan sebuah peluang bagi perusahaan untuk bisa
mencapai tujuan yang sudah direncanakan, di masa yang akan datang.
Tentunya agar kondisinya bisa jauh lebih baik dibandingkan dengan yang
sudah lalu.
2. Dengan adanya etos kerja, maka nantinya sumberdaya manusia bisa
lebih menghargai waktu, menjadi pribadi yang disiplin, karena waktu ini
juga sangat mempengaruhi produktivitas kerja, bayangkan saja jika
seandainya dalam 1 menit bisa mencetak 5 barang, namun ternyata SDM
terlambat hingga 1 jam, berapa kerugian yang diterima oleh perusahaan
tersebut. Tentunya sangat tinggi, hal ini jugalah yang membuat banyak
perusahaan asal luar negeri ketat dalam mempekerjakan karyawan
mereka.
3. Tanggung jawab, asumsi yang harus dipegang dengan kuat oleh
seorang pekerja ketika ikut dengan orang lain adalah tanggung jawab atas
sebuah pekerjaan, berani keluar atau mengundurkan diri jika asa
kesalahan yang disebabkan oleh mereka sendiri.
4. Hemat dan sederhana, sangat berhubungan dengan prinsip kesuksesan
usaha, dimana sekecil apapun barang yang digunakan, namun bisa
menghasilkan uang yang besar, sehingga meskipun jumlahnya sedikit,
maka jangan dibuang begitu saja.
5. Harus memacu persaingan yang sehat, dengan adanya etos kerja ini
juga diharapkan persaingan antar sumber daya manusia bisa dilakukan
dengan sehat, bukan malah merugikan perusahaan tempat mereka
bernaung.
1. Kerja berhubungan dengan aktivitas dan juga aman. Bagi siapapun
seorang muslim yang melakukan pekerjaan dengan serius dan juga kerja
keras, maka hasil akhirnya bukan hanya uang saja, melainkan juga akan
diberikan dengan amal perbuatan, namun dengan catatan bahwa
pekerjaan yang dilakukan tersebut juga harus jenis pekerjaan yang baik,
membawa faedah bagi banyak orang. Bukan pekerjaan yang justru
menyesatkan. Bekerja harus dilakukan dengan prinsip halal.
2. Ada orientasi pencapaiannya, seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya, bahkan dengan adanya etos kerja ini menghasilkan sebuah
tujuan, yaitu pencapaian di masa yang akan datang. Anda yang bekerja

dalam sebuah perusahaan tentunya tidak hanya bertujuan untuk


memenuhi kebutuhan hidup saja bukan, melainkan juga ada harapan
yang lainnya, seperti target 3 tahun kedepan harus memiliki posisi
tertentu, atau mungkin dengan gaji yang naik. Jika ada target yang akan
dicapai, maka pekerjaan Anda menjadi lebih terstruktur, apakah sesuai
dengan target yang diinginkan atau tidak.
3. Berkarakter kuat dan dapat dipercaya, banyak orang yang untuk bisa
mendapatkan lebih banyak keuntungan maka berlaku curang dalam
menjalankan usahanya. Bukan hanya seorang wirausaha saja, melainkan
karyawan terkadang juga berlaku demikian. Seperti dengan mengubah
uang anggaran yang didapatkan perusahaan, sebagian diantaranya nanti
akan dimasukkan ke rekening sendiri. Prinsip yang satu ini tidak disukai
oleh Islam, karena akan menjerumuskan seorang muslim ke neraka
terendah. Seorang SDM yang baik harus memiliki karakter kuat dan
amanah, dapat dipercaya dalam menjalankan tugasnya.
4. Kerja keras, prinsip etos kerja yang lainnya adalah kerja keras, untuk
mencapai tujuan yang sudah dibuat tak bisa dengan santai-santai, apalagi
bagi Anda yang benar-benar memulainya dari bawah, berbeda jika
memang menjadi anak seorang bos. Kedepannya maka bisa saja
mewarisi usaha yang sudah dimiliki tersebut. Sehingga pastikan dalam
menjalankan pekerjaan apapun Anda melakukannya hingga batas yang
paling maksimal. Ingat bahwa dengan kerja keras nantinya juga tak akan
membohongi hasil akhir.
5. Kerja cerdas, apa yang dimaksudkan sebagai kerja cerdas? Ini sangat
berhubungan dengan passion yang dimiliki, hendaknya bekerjalah sesuai
dengan keahlian atau skill Anda. Jangan memaksakan diri untuk meraih
posisi yang lebih padahal tak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,
hal ini justru akan merugikan pihak dari perusahaan tersebut.
Menumbuhkan etos kerja yang baik tersebut,
1. Memiliki motivasi yang kuat dalam menjalankan sebuah pekerjaan
2.Senantiasa berpikiran positif, bahwa apa yang sudah Anda kerjakan dengan susah
payah maka nantinya hasil akhir juga tak akan membohongi.
3. Jadilah diri sendiri, tentukan tujuan yang jelas dan cobalah berusaha sekuat tenaga
untuk meraih impian yang sudah dibuat tersebut.
4. Jangan banyak membuang waktu dengan angan-angan yang kosong
5. Jadilah orang yang disiplin, baik itu disiplin waktu dalam bekerja atau melakukan
setiap hal sehari-hari, dengan demikian Anda akan lebih menghargai waktu yang
dimiliki.
6. Bekerja dengan konsentrasi
7. Jangan cepat merasa puas terhadap hasil yang baru di dapatkan
8. Jika terjadi kegagalan maka jangan patah semangat terlebih dahulu, Anda bisa
mencoba lebih keras agar kedepannya menjadi lebih sukses.

KUIS

Pilihan Ganda
1. Etos kerja (etos) berasal dari Bahasa …
a. Latin
b. Sansekerta
c. Yunani
d. Ibrani
Jawaban : c. Yunani

2. Prinsip etos kerja sebenarnya harus sudah ditentukan sedari …


a. Awal perusahaan akan dibuat
b. Ketika perusahaan sudah berjalan
c. Menunggu perusahaan rugi
d. Awal penurunan keuangan
Jawaban : a. Awal perusahaan akan dibuat

3. Penerapan etos kerja dalam suatu lingkungan sangat di perlukan agar tercipta …
a. Keamanan dan kedamaian
b. Suatu tujuan yang di buat
c. Produktifitas kerja yang tinggi dan kenyamanan dalam bekerja
d. Keadaan yang gaduh
Jawaban : c. Produktifitas kerja yang tinggi dan kenyamanan dalam bekerja

4. Salah satu factor yang membuat sebuah negara bisa dikatakan maju atau tidaknya adalah

a. Pemanfaatan lahan dengan baik
b. Etos kerja sumberdaya manusianya
c. Pandai mengelola SDA
d. Memiliki rencana jangka Panjang yang baik
Jawaban : b. Etos kerja sumberdaya manusianya

5. Dalam kamus besar bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi
motivasi dan keyakinan seseorang atau sesuatu kelompok dalam suatu …
a. Lingkungan kerja

b. Kehidupan
c. Tujuan hidup
d. Tindakan
Jawaban : a. Lingkungan kerja

6. Prisip etos kerja ternyata menjadi salah satu factor yang menunjang …
a. Keberhasilan diri sendiri dalam mencapai tujuan
b. Keuntungan pribadi
c. Keuntungan perusahaan
d. Keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnis
Jawaban : d. Keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnis

7. 1. Proaktif 4. Sombong
2. Inisiatif 5. Bekerja tidak dengan sepenuh hati
3. kreatifitas 6. Berbohong
Berikut yang termasuk Contoh etos kerja antara lain yaitu…
a. 2,5,6
b. 4,5,6
c. 1,3,5
d. 1,2,3
Jawaban : d. 1,2,3

8. Misalnya pegawai pastinya akan selalu datang tepat waktu dengan disiplin, Itu merupakan
prinsip dari…
a. Semangat
b. Etos Kerja
c. Mandiri
d. Patah semangat
Jawaban : b. Etos Kerja

9. Yang termasuk penerapan dari etos kerja, Kecuali…


a. Ketika bekerja saya berusaha mengerjakan tugas-tugas pekerjaan yang di berikan
oleh perusahaan sesuai dengan waktu yang di tentukan
b. menyelesaikan suatu masalan atau kendala yang di temui dalam pekerjaan tertentu
c. selalu menerapkan nilai-nilai kebohongan dalam bekerja
d. mampu bekerja dalam satu tim untuk menyelesaikan suatu pekerjaan Yang menjadi
salah satu faktor yang menunjang keberhasilan sebuah perusahaan dalam
Jawaban : a. Ketika bekerja saya berusaha mengerjakan tugas-tugas pekerjaan yang di
berikan oleh perusahaan sesuai dengan waktu yang di tentukan

10. Prinsip etos kerja seorang muslim terdapat pada…


a. Al-Quran
b. Novel
c. Kitab
d. Majalah
Jawaban : a. Al-Qur’an

ESSAY
1. Apa yang dimaksud dengan kerja cerdas?
Kerja Cerdas adalah sikap dalam bekerja yang pandai memperhitungkan
risikomaupun melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai
keuntungan yang diharapkan.

2. Mengapa penerapan etos kerja sangat di perlukan?


Penerapan etos kerja dalam suatu lingkungan sangat di perlukan agar tercipta
produktifitas kerja yang tinggi dan kenyamanan dalam bekerja. Dan keuntungan
lebih akan didapat oleh perusahaan
3. Apa pengertian etos kerja menurut KBBI?
Semangat kerja yang menjadi motivasi dan keyakinan seseorang atau sesuatu
kelompok dalam suatu lingkungan kerja.

4. Bagaimana cara menumbuhkan etos kerja yang baik?


1. Memiliki motivasi yang kuat dalam menjalankan sebuah pekerjaan
2. Senantiasa berpikiran positif, bahwa apa yang sudah Anda kerjakan dengan
susah payah maka nantinya hasil akhir juga tak akan membohongi.
3. Jadilah diri sendiri, tentukan tujuan yang jelas dan cobalah berusaha sekuat
tenaga untuk meraih impian yang sudah dibuat tersebut.
4. Jangan banyak membuang waktu dengan angan-angan yang kosong
5. Jadilah orang yang disiplin, baik itu disiplin waktu dalam bekerja atau
melakukan setiap hal sehari-hari, dengan demikian Anda akan lebih
menghargai waktu yang dimiliki.
6. Bekerja dengan konsentrasi
7. Jangan cepat merasa puas terhadap hasil yang baru di dapatkan
8. Jika terjadi kegagalan maka jangan patah semangat terlebih dahulu, Anda
bisa mencoba lebih keras agar kedepannya menjadi lebih sukses.

5. Apa yang dimaksud dengan etos kerja?


Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan
keyakinan seseorang atau suatu kelompok
MODUL 4
EXECUTIVE SUMMARY

Integritas
Integritas adalah konsistensi atau keteguhan yang tidak bisa tergoyahkan dalam menjunjung
suatu nilai keyakinan dan prinsip, dalam etika integritas dianggap sebagai kejujuran atau
ketepatan dari tindakan seseorang.
Pengertian Integritas Menurut Para Ahli Sementara para ahli juga mengemukakan
pendapatnya tentang integrtias, antaralain:

a. Andreas Harefa
Menurut Andreas Harefa, integritas merupakan tiga kunci yang dapat diamati dengan
menunjukkan sikap kejujuran, memenuhi komitmen, serta mengajarkan sesuatu dengan
konsisten.
b. Henry Cloud
Definisi atau pengertian integritas menurut Henry Cloud adalah sebuah upaya yang dilakukan
seseorang untuk menjadi orang yang utuh meskipun di setiap bagian dirinya berbeda. Atau
bisa di artikan sebagai orang yang terus
bekerja dengan baik dan aktif menjalankan tugasnya sesuai apa yang sudah direncanakan
sebelumnya.
c. Ippho Santoso
Sedangkan definisi atau pengertian integritas menurut Ippho Santoso adalah menyatunya
perkataan, pikiran dan perbuatan untuk melahirkan kepercayaan, yang mana integritas
memiliki makna berbicara dengan lengkap dan utuh seutuh-utuhnya.
d. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, pengertian integritas adalah sebuah karakter, kualitas dan kondisi yang
menjelaskan kesatuan dengan lengkap.
Fungsi Integritas
1. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif (Cognitive Function) adalah fungsi yang meliputi moral dan diri sendiri.
Yang mana integritas bermanfaat untuk memelihara moral, akhlak atau karakter seseorang
dan mendorongnya untuk memiliki pengetahuan yang luas.
2. Fungsi Afektif
Sedangkan fungsi afektif (Affective Function) adalah fungsi yang meliputi hati nurani dan
harga diri. Yang mana integritas dapat dijadikan pembeda antara dirinya dengan hewan,
karena secara biologis manusia dan hewan sama-sama memiliki hati nurani.

Manfaat Integritas
A. Manfaat integritas secara fisik
B. Manfaat integritas secara intelektual
C. -Manfaat integritas emosional
D. Manfaat integritas spiritual
E. Manfaat integritas sosial
Integritas dan Kredibilitas
Perbedaan antara Integritas dan Kredibilitas Sebenarnya kedua istilah ini memiliki sebuah
kesamaan yaitu keduanya menjadi sumber terbentuknya trust bagi seorang pemimpin di
kalangan konstituennya.
Contoh Integritas Adapun contoh dari integritas adalah sebagai berikut:
· Selalu bisa menepati janjinya
· Tidak memiliki sifat plin-plan
· Memiliki sebuah komitmen dan rasa tanggung jawab

KUIS

SOAL PILIHAN BERGANDA


1. konsistensi atau keteguhan yang tidak bisa tergoyahkan dalam menjunjung suatu nilai
keyakinan dan prinsip, dalam etika integritas dianggap sebagai kejujuran atau
ketepatan dari tindakan seseorang. Merupakan pengertian dari......
a. integritas
b. sosiologi
c. etos kerja
d. gotong royong
jawaban : a. integritas

2. integritas merupakan tiga kunci yang dapat diamati dengan menunjukkan sikap
kejujuran, memenuhi komitmen, serta mengajarkan sesuatu dengan konsisten.
Menurut ahli dari.....
a. Henry Cloud
b. Andreas Harefa
c. KBBI
d. Ippo Santoso
Jawaban : b. Andreas Harefa

3. sebuah upaya yang dilakukan seseorang untuk menjadi orang yang utuh meskipun di
setiap bagian dirinya berbeda. Atau bisa di artikan sebagai orang yang terus bekerja
dengan baik dan aktif menjalankan tugasnya sesuai apa yang sudah direncanakan
sebelumnya. Menurut ahli dari.....
a. Henry Cloud
b. Andreas Harefa
c. KBBI
d. Ippo Santoso
jawaban : a. Henry Cloud

4. menyatunya perkataan, pikiran dan perbuatan untuk melahirkan kepercayaan, yang


mana integritas memiliki makna berbicara dengan lengkap dan utuh seutuh-utuhnya.
Menurut ahli dari.....
a. Henry Cloud
b. Andreas Harefa
c. KBBI
d. Ippo Santoso
jawaban : d. Ippo Santoso

5. sebuah karakter, kualitas dan kondisi yang menjelaskan kesatuan dengan lengkap.
Pengertian menurut.....
a. Henry Cloud
b. Andreas Harefa
c. KBBI
d. Ippo Santoso
jawaban : c. KBBI

6. fungsi yang meliputi moral dan diri sendiri. Merupakan pengertian dari fungsi.....
a. afektif
b. kognitif
c. DPR
d. MPR
jawaban : b. kognitif

7. fungsi yang meliputi hati nurani dan harga diri. Merupakan pengertian dari fungsi.....
a. afektif
b. kognitif
c. DPR
d. MPR
Jawaban : a. afektif

8. Ada berpakah fungsi integritas....


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Jawaban : b. 2

9. Ada berapakah manfaat integritas....


a. 1
b. 2
c. 3
d. 5
Jawaban : d. 5

10. Apa manfaat integritas secara intelektual....


a. integritas dapat mengoptimalkan kinerja otak seseorang
b. dapat membuat pandai
c. mendapatkan keuntungan
d. mencari kebenaran
jawaban : a. intergritas dapat mengoptimalkan inerja otak seseorang
SOAL ESSAY
1. Apa yang dimaksud dengan integritas?
Jawab : Integritas adalah konsistensi atau keteguhan yang tidak bisa tergoyahkan
dalam menjunjung suatu nilai keyakinan dan prinsip, dalam etika integritas dianggap
sebagai kejujuran atau ketepatan dari tindakan seseorang.

2. Sebutkan pengertian integritas menurut Andreas Harefa?


Jawab : integritas merupakan tiga kunci yang dapat diamati dengan menunjukkan
sikap kejujuran, memenuhi komitmen, serta mengajarkan sesuatu dengan konsisten.

3. Apa yang dimaksud integritas menurut KBBI?


Jawab : pengertian integritas adalah sebuah karakter, kualitas dan kondisi yang
menjelaskan kesatuan dengan lengkap.

4. Sebutkan 2 fungsi integritas?


Jawab : - fungsi afektif
- Fungsi kognitif

5. Sebutkan 5 manfaat integritas?


Jawab : - Manfaat integritas secara fisik
- Manfaat integritas secara intelektual
- Manfaat integritas emosional
- Manfaat integritas spiritual
- Manfaat integritas social

MODUL 5
EXECUTIVE SUMMARY

Manfaat memiliki sifat jujur dalam bekerja:


1. Reputasi yang baik mengenai diri kamu akan terbentuk
Reputasi sangatlah penting untuk dibangun sejak pertama kali kamu menginjakkan
diri di sebuah lingkungan kerja. Reputasi yang baik akan membuat semua rekan kerja
bahkan atasanmu mempercayakanmu dalam setiap pekerjaan. Salah satu cara
membangun reputasi yang baik di tempat kerja adalah dengan bersikap jujur. Tidak
perlu berbohong untuk meraih simpati. Sebaliknya, kejujuran dan amanah di tempat
kerja akan membuatmu semakin dipercaya.

2. Memperoleh kepercayaan dari rekan kerja


Sebuah hubungan termasuk relasi dalam pekerjaan, harus dibangun di atas pondasi
kejujuran. Sebuah tim kerja tidak akan efektif berjalan ketika satu orang dengan
lainnya menaruh dasar kecurigaan. Akibatnya adalah tujuan tim tidak akan berjalan
dan akan mengacaukan performa perusahaan. Ketika kamu jujur dan tulus dalam
sebuah pekerjaan, orang lain pun perlahan akan mengetahui kejujuran kamu. Alhasil,
mereka tidak akan ragu memberikanmu sebuah kepercayaan. Bahkan bisa saja sifat
jujurmu ini akan membuatmu dipercaya atasan memegang sebuah proyek besar.

3. Membentuk karakter dalam diri


Perlu diingat bahwa karakter dan reputasi tentulah berbeda. Reputasi bisa dibuat
sekejap. Bahkan beberapa orang tak bertanggung jawab melakukan penipuan demi
membentuk reputasi yang gemilang. Meski begitu, suatu saat kebohongan mereka
tentu terbuka. Hal ini berbeda dengan karakter. Karakter adalah sesuatu yang melekat.
Karakter tidak dibangun dalam sekejap. Ia ditempa melalui proses dalam hidup yang
panjang.

4. Kredibilitas di lingkungan kerja yang meningkat


Kejujuran tidak hanya dapat memberikan reputasi positif namun juga meningkatkan
kredibilitasmu di lingkungan kerja. Dengan kredibilitas yang positif, atasan pun akan
semakin mudah mempercayakanmu pada sebuah proyek.
5. Membentuk pribadi lebih bertanggung jawab
Seseorang yang jujur akan selalu mempertimbangkan dan mengingat semua kata yang
keluar dari mulutnya. Oleh sebab itu, semua kata dan perbuatan yang kamu berikan ke
orang lain akan selalu kamu pertimbangkan dan benar-benar dilakukan.

6. Lebih dihargai oleh orang lain


kejujuran akan menempatkanmu sebagai seseorang yang patut dihargai dan dihormati
di masyarakat dan lingkungan kerja. Hal ini disebabkan oleh tingginya nilai kejujuran
tersebut secara universal.

7. Dapat meningkatkan level kesehatan mental


Sikap jujur baik dalam pekerjaan maupun di lingkungan pribadi kita tidak hanya
membuat kita memiliki hubungan relasi yang baik dengan orang lain, namun juga
kesehatan mental pribadi. Sikap jujur akan memunculkan emosi positif yang
membuatmu lebih tenang dalam menghadapi hari dan orang lain. Sebaliknya, sikap
senang berbohong dapat memunculkan emosi negatif, baik kamu sadari ataupun tidak.
Hal ini disebabkan upaya untuk selalu menutupi kebohongan akan selalu muncul di
diri seseorang yang berbohong. Akibatnya, pikiran pun tidak akan pernah tenang.

KUIS

A. PILIHAN GANDA
1. Salah satu cara membangun reputasi yang baik di tempat kerja adalah…
A. Jujur
B. Ikhlas
C. Ambisius
D. Bersyukur

2. Salah satu asas untuk membangun fondasi sebuah kepercayaan di lingkungan kerja
adalah…
A. Dermawan
B. Bijaksana
C. Jujur
D. Ikhlas

3. Berikut adalah beberapa hal positif apabila kita jujur dalam sebuah pekerjaan,
kecuali…
A. Kejujuran dan amanah di tempat kerja
B. Dipercaya atasan memegang sebuah proyek besar.
C. Kepercayaan orang lain terhadap kita
D. Tujuan tim tidak akan berjalan dan akan mengacaukan performa perusahaan.

4. Perbedaan antara reputasi dan karakter yang paling benar adalah…


A. Tingkat kredibilitas
B. Reputasi bisa dibuat sekejap. Sedangkan karakter tidak dibangun dalam sekejap
C. Proses berlangsungnya kedua tersebut
D. Cara penanganan

5. Kejujuran tidak hanya dapat memberikan reputasi positif namun juga


meningkatkan…
A. Performa
B. Integritas
C. Kredibilitas
D. Karakter

6. Sikap jujur baik dalam pekerjaan maupun di lingkungan pribadi kita tidak hanya
membuat kita memiliki hubungan relasi yang baik dengan orang lain, namun juga…
A. Niat kita dalam melakukan suatu pekerjaan
B. Kesehatan mental pribadi
C. Sikap dihargai oleh orang lain
D. Kepercayaan atasan kepada kita untuk memegang proyek besar

7. Berikut yang bukan keuntungan yang bisa diperoleh dengan bersikap jujur saat
bekerja dan dalam kehidupan pribadi lainnya yaitu…
A. Mengetahui modus penipuan kepada orang lain
B. Dijauhkan dari kecenderungan untuk korupsi
C. Tidak bergaul dengan orang yang suka menipu orang lain
D. Mampu berbohong dengan orang lain

8. Yang sebaiknya kita lakukan sebagai karyawan baru dalam dunia kerja adalah…
A. Bergaul dengan karyawan lain
B. Berteman dengan atasan
C. Melakukan kegiatan yang membuat atasan tertarik dengan karyawan tersebut
D. Membentuk reputasi yang baik di depan atasan dan semua rekan kerja

9. Ketika satu orang dengan lainnya menaruh dasar kecurigaan maka akan terjadi…
A. Tim tidak sepenuhnya kompak
B. Tujuan tim tidak akan berjalan dan akan mengacaukan performa perusahaan.
C. Kekompakan dalam tim
D. Meningkatnya nama baik suatu perusahaan
10. Salah satu asas untuk membangun fondasi sebuah kepercayaan di lingkungan kerja
adalah…
E. Dermawan
F. Bijaksana
G. Jujur
H. Ikhlas

B. ESSAY
1. Jelaskan perbedaan antara reputasi dan karakter!
2. Mengapa sikap jujur dipakai untuk membangun fondasi sebuah kepercayaan di
lingkungan kerja?
3. Mengapa reputasi positif di tempat kerja saja tidaklah cukup jika kredibilitas masih
kurang?
4. Mengapa semua kata dan perbuatan yang diberikan ke orang lain akan selalu
dipertimbangkan dan benar-benar dilakukan?
5. “Sikap jujur baik dalam pekerjaan maupun di lingkungan pribadi kita tidak hanya
membuat kita memiliki hubungan relasi yang baik dengan orang lain, namun juga
kesehatan mental pribadi”. Jelaskan maksud kalimat tersebut!

MODUL 6
EXECUTIVE SUMMARY

Ciri-ciri etos kerja :


1. Kecanduan terhadap waktu
2. Memiliki moralitas yang bersih (ikhlas)
3. Memiliki kejujuran
4. Memiliki komitmen
5. Kuat pendirian (konsisten)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Etos Kerja :


1. Sosial politik
2. Agama
3. Budaya
4. Kondisi Lingkungan/Geografis
5. Pendidikan
6. Motivasi Intrinsik Individu
7. Struktur ekonomi

Cara Menumbuhkan Etos Kerja :


1. Kerja sebagai rahmat (Aku bekerja tulus penuh rasa syukur)
2. Kerja adalah amanah (Aku bekerja penuh tanggung jawab)
3. Kerja adalah panggilan (Aku bekerja tuntas penuh integritas
4. Kerja adalah aktualisasi (Aku bekerja keras penuh semangat)
5. Kerja adalah ibadah (Aku bekerja serius penuh kecintaan)
6. Kerja adalah seni (Aku bekerja cerdas penuh kreativitas)
7. Kerja adalah kehormatan (Aku bekerja penuh ketekunan dan
keunggulan)
8. Kerja adalah pelayanan (Aku bekerja paripurna penuh
kerendahan hati)

KUIS

A. PILIHAN GANDA
1 Ciri-ciri etos kerja antara lain adalah…
A. Bermalas – malasan
B. Pamrih
C. Kecanduan terhadap waktu
D. Memiliki sifat plin-plan

2. Berikut motivasi yang salah dalam meningkatkan etos kerja, yaitu ....
A. Mendapatkan hasil maksimal
B. Mendapat pujian orang lain
C. Meningkatkan produktivitas
D. Meningkatkan profesionalisme
3. Salah satu contoh jujur dalam bekerja adalah…
A. Datang bekerja tepat waktu
B. Tegas dalam bertindak apabila ada karyawan yang berbuat curang
C. Memberi review apa adanya tentang produk yang kita jual
D. Selalu menilai buruk produk orang lain

4. Berikut yang termasuk perilaku mencerminkan etos kerja yang tinggi, kecuali ....
A. bekerja sesuai rencana
B. memiliki tujuan dan target yang jelas
C. bekerja secara profesional

D. bekerja saat di perlukan

5. Cara Menumbuhkan Etos Kerja, kecuali…


A. Kerja adalah ibadah
B. Kerja sebagai rahmat
C. Kerja adalah amanah
D. Kerja sebagai budak

6. Contoh pribadi yang mempunyai integritas adalah..


A. Mempunyai banyak teman
B. Tidak bisa mengambil keputusan
C. Selalu bergantung kepada orang lain
D. Tidak memiliki sifat plin-plan

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi Etos Kerja adalah…


A.Semua benar
B. Sosial Politik
C. Agama
D. Pendidikan

8. Arti komitmen dalam bekerja adalah…


A. suatu kemampuan untuk bersikap taat asas, pantang menyerah, dan mampu
mempertahankan prinsip walau harus berhadapan dengan resiko yang membahayakan
dirinya.
B. keyakinan yang mengikat sedemikian kukuhnya sehingga terbelenggu seluruh hati
nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah tertentu yang
diyakininya.
C. Tegas dalam berindak.
D. Menolong rekan yang memerlukan bantuan.

9. Pada awalnya setiap orang di tuntut meningkatkan etos kerja untuk ....
A. Mendapatkan uang
B. Memenuhi kebutuhan
C. Meningkatkan produktivitas
D. Mencari ridha Allah Swt.
10. Meningkatkan etos kerja harus didasari ....
A. ketauhidan
B. keikhlasan
C. ketakwaan
D. kesabaran

MODUL 7
EXECUTIVE SUMMARY

PENGERTIAN ETOS KERJA


Pengertian Etos Kerja Etos berasal dari bahasa Yunani yang memberikan arti sikap,
kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh
individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat.
Secara terminologis kata etos, yang mengalami perubahan makna yang meluas.
Digunakan dalam tiga pengertian berbeda yaitu:
1. Suatu aturan umum atau cara hidup.
2. Suatu tatanan aturan perilaku.
3. Penyelidikan tentang jalan hidup dan seperangkat aturan tingkah laku.
Pengertian Aturan Adalah Sebenarnya apa yang dimaksud dengan aturan (rules), dan
mengapa dalam kehidupan manusia harus ada aturan? Secara umum pengertian aturan
adalah serangkaian ketentuan, petunjuk, patokan, atau perintah yang dibuat oleh manusia
dengan tujuan untuk mengatur kehidupan manusia dalam sehari-harinya agar tidak
melakukan sikap brutal,ingin menang sendiri,dan lainnya.
Jenis-Jenis Aturan Mengacu pada pengertian aturan seperti yang sudah dijelaskan di atas,
maka aturan dalam kehidupan bermasyarakat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Aturan tertulis
2. Aturan tidak tertulis
Penjelasan Suatu tatanan aturan perilaku .
Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu
kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan
kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial.
Norma dalam masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk standar perilaku
yang pantas atau wajar.
a. Proses terbentuknya norma
Dalam kehidupannya, manusia sebagai makhluk sosial memiliki ketergantungan dengan
manusia lainnya.
b. Tingkatan penegakan dalam norma
Pelanggaran norma yang dikenakan Sanksi hukum, biasanya termasuk penegakan hukum.

c. Macam-macam norma sosial


Berjabat tangan setelah menyelesaikan pertandingan olahraga merupakan contoh dari
norma sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),pengertian norma adalah aturan atau
ketentuan yang mengikat warga masyarakat. Ketentuan tersebut digunakan sebagai panduan
dan kendali dalam berperilaku. Selain itu, norma berartiukuran atau kaidah yang dipakai
sebagai tolak ukur dalam menilai atau membandingkan sesuatu.
Macam-Macam Norma
a. Norma Agama
b. Norma Kesopanan
c. Norma Kesusilaan
d. Norma Hukum
Pengertian Etika Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata
‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti
yaitu tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak,
perasaan, sikap, cara berpikir.
Pengertian Moral Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. mempunyai arti yaitu
kebiasaan,adat.Bila kita membandingkan dengan arti kata ‘etika’, maka secara etimologis,
kata ’etika’ sama dengan kata ‘moral’ karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti
yaitu kebiasaan, adat.

KUIS

A. PILIHAN GANDA
1. Etos berasal dari bahasa Yunani yang memberikan arti ?
a. Sikap
b. Perilaku
c. Kekuasaan
d. Kehidupan

2. Suatu pedoman agar manusia dapat hidup secara tertib dan teratur merupakan
pengertian dari ?
a. Aturan
b. Sikap
c. Kehidupan
d. Kekuasaan

3. Aturan biasanya bersifat ?


a. Mengikat
b. Menjebak
c. Memenjarakan
d. Menjerumuskan

4. Sebutkan jenis-jenis aturan?


a. Aturan tertulis dan Tidak tertulis
b. Menulis dan ditulis
c. Sepakat dan tidak sepakat
d. Dihormati dan menghormati

5. Kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok


masyarakat dan batasan wilayah tertentu merupakan pegertian dari ?

a. Norma sosial
b. Aturan
c. Mengikat
d. Norma hukum

6. suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu


masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus merupakan pengertian dari ?
a. cara (usage)
b. kebiasaan
c. tata kelakuan
d. adat istiadat

7. suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang


dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik
dan benar. Merupakan pengertian dari ?
a. cara (usage)
b. kebiasaan (folkways)
c. tata kelakuan
d. adat istiadat

8. sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok


manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh
sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya.merupakan pengertian
dari ?
a. cara (usage)
b. kebiasaan
c. tata kelakuan (mores)
d. adat istiadat

9. kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat


kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang
memilikinya.merupakan pengertian dari ?
a. cara (usage)
b. kebiasaan
c. tata kelakuan
d. adat istiadat (custom)

10. aturan hidup bagi manusia tentang hal yang seharusnya dilakukan dan hal
yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia terhadap manusia yang lain.
Pengertian norma menurut ?
a. Prof. Soedikno Mertokusumo
b. KBBI
c. Saya
d. Tokoh masyarakat

B. ESSAY
1. Pengertian norma Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ?
Jawaban : Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga masyarakat.

2. Sebutkan macam-macam norma?


Jawaban : Norma Agama, Norma Kesopanan, Norma Kesusilaan, Norma Hukum

3. Pengertian Etos Kerja Menurut Menurut Gregory (2003) ?


Jawaban : Etos kerja adalah bagian yang patut menjadi perhatian dalam keberhasilan
suatu perusahaan, perusahaan besar dan terkenal telah membuktikan bahwa etos kerja
yang militan menjadi salah satu dampak keberhasilan perusahaannya.

4. Pengertian Etos Kerja Menurut Menurut Menurut Siregar, 2000 : 25 ?


Jawaban : Etos kerja seseorang erat kaitannya dengan kepribadian, perilaku, dan
karakternya.

5. Pengertian Etos Kerja Menurut Menurut Menurut Khasanah, 2004:8 ?


Jawaban : Etos berasal dari bahasa yunani ethos yakni karakter, cara hidup kebiasaan
seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni
gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif mengenai
tatanan.

MODUL 8
EXECUTIVE SUMMARY
DISIPLIN KERJA
Disiplin kerja yaitu suatu sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban pada peraturan perusahaan atau organisasi
dan norma-normal sosial yang berlaku.
Menegakkan disiplin kerja sangat penting bagi perusahaan. Adanya disiplin kerja
akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan kerja perusahaan,
sehingga memperoleh hasil yang optimal. Sedangkan bagi karyawan, disiplin kerja
memberikan dampak suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat
dalam melaksanakan pekerjaannya. Berikut definisi dan pengertian disiplin kerja dari
beberapa sumber buku:
1. Menurut Sastrohadiwiryo (2003), disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
untuk menerima sangsi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya.
2. Menurut Rivai (2011), disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para
manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kesediaan seorang dalam memenuhi segala peraturan perusahaan.
3. Menurut Hasibuan (2002), disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah
sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas
dan tanggung jawabnya, kesediaan adalah suatu sikap dan tingkah laku dalam
melaksanakan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
4. Menurut Sutrisno (2009), disiplin kerja adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan
peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku dan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun yang
tidak tertulis.

Jenis-jenis Disiplin Kerja :


Menurut Moekizat (2002), terdapat dua jenis disiplin kerja, yaitu:
Self imposed discipline, yaitu disiplin yang dipaksakan diri sendiri. Disiplin yang
berasal dari diri seseorang yang ada pada hakikatnya merupakan suatu tanggapan spontan
terhadap pimpinan yang cakap dan merupakan semacam dorongan pada dirinya sendiri
artinya suatu keinginan dan kemauan untuk mengerjakan apa yang sesuai dengan keinginan
kelompok.
Command discipline, yaitu disiplin yang diperintahkan. Disiplin yang berasal dari
suatu kekuasaan yang diakui dan menggunakan cara-cara menakutkan untuk memperoleh
pelaksanaan dengan tindakan yang diinginkan yang dinyatakan melalui kebiasaan, peraturan-
peraturan tertentu. Dalam bentuknya yang ekstrem command discipline memperoleh
pelaksanaannya dengan menggunakan hukum.
Menurut Handoko (2001), terdapat empat bentuk disiplin kerja, yaitu:
Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para
karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-
penyelewengan dapat dicegah.
Disiplin Korektif. Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-
pelanggaran lebih lanjut.
Aturan Kompor Panas. Aturan ini pada hakekatnya menyatakan bahwa tindakan
pendisiplinan hendaknya mempunyai ciri-ciri yang sama dengan hukuman yang diterima
seseorang karena menyentuh sebuah kompor panas.
Disiplin Progresif. Disiplin progresif adalah memberikan hukuman-hukuman yag
lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuannya adalah memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-
hukuman yang lebih serius dilaksanakan.

Aspek dan Indikator Disiplin Kerja


Menurut Robinns (2005), terdapat tiga aspek disiplin kerja, yaitu:

a. Disiplin waktu
Disiplin waktu di sini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang menunjukkan
ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi: kehadiran dan kepatuhan karyawan pada jam
kerja, karyawan melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar.
b. Disiplin peraturan
Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu
organisasi dapat dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari karyawan
terhadap komitmen yang telah ditetapkan tersebut.
c. Disiplin tanggung jawab
Salah satu wujud tanggung jawab karyawan adalah penggunaan dan pemeliharaan
peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapat menunjang kegiatan kantor berjalan dengan
lancar. Serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya sebagai seorang karyawan.
Sedangkan menurut Sutrisno (2009), terdapat empat indikator disiplin kerja, yaitu:
Taat terhadap aturan waktu. Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang, dan jam istirahat yang
tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.
Taat terhadap peraturan perusahaan. Peraturan dasar tentang cara berpakaian, dan bertingkah
laku dalam pekerjaan.

Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan. Ditunjukkan dengan cara-cara melakukan
pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan jabatan, tugas, dan tanggung jawab serta cara
berhubungan dengan unit kerja lain.
Taat terhadap peraturan lainnya di perusahaan. Aturan tentang apa yang boleh dan apa yang
tidak boleh dilakukan oleh para pegawai dalam perusahaan.

Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja


Menurut Hasibuan (2002), terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
disiplin kerja, yaitu sebagai berikut:
a. Tujuan dan Kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan
yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi
kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada
karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja
sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.

b. Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena
pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus
mencontohkan perilaku yang baik agar ditiru oleh bawahannya nanti. Seorang Pemimpin
jangan mengharapkan kedisiplinan bawahannya akan baik, jika dia pun tak mampu
mencontohkan perilaku disiplin yang baik kepada bawahannya.

c. Balas Jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena
balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap
perusahaan/pekerjaannya.

d. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat
manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia
lainnya. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula. Jadi,
keadilan harus diterapkan dengan baik pada setiap perusahaan supaya kedisiplinan karyawan
perusahaan baik pula.

e. Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam
mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Waskat efektif merangsang kedisiplinan dan
moral kerja karyawan. Karyawan merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk,
pengarahan, dan pengawasan dari atasannya.

f. Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan
karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap
karyawan yang indisipliner sesuai dengan sangsi hukuman yang telah ditetapkan. Ketegasan
pimpinan menegur dan menghukum setiap karyawan yang indisipliner akan mewujudkan
kedisiplinan yang baik pada perusahaan tersebut.

g. Sangsi

Sangsi berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sangsi


hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan
perusahaan, sikap, perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.

KUIS

A. PILIHAN GANDA
1. Yang dimaksud dari Self imposed discipline adalah…
A. Disiplin yang diperintahkan C. Disiplin karena adanya hukuman
B. Disiplin yang dipaksakan diri sendiri D. Disipilin karena motivasi dari orang lain

2. Yang dimaksud Command discipline adalah…


A. Disiplin yang diperintahkan C. Disiplin karena adanya hukuman
B. Disiplin yang dipaksakan diri sendiri D. Disipilin karena motivasi dari orang

3. Kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba
untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Adalah pengertian dari…
A. Disiplin Progresif C. Disiplin Korektif
B. Disiplin peraturan D. Disiplin Preventif

4. Memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang


berulang. Adalah sanksi dari…
A. Disiplin Progresif C. Disiplin Korektif
B. Disiplin peraturan D. Disiplin Preventif

5. kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai
standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Adalah
pengertian dari…
A. Disiplin Progresif C. Disiplin Korektif
B. Disiplin peraturan D. Disiplin Preventif

6. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja adalah…


A. Kepemimpinan C. Tujuan dan Kemampuan
B. Keadilan D. Semua benar

7. empat indikator disiplin kerja menurut Sutrisno (2009), kecuali…


A. Taat terhadap aturan pemerintah C. Taat terhadap peraturan lainnya di perusahaan.
B. Taat terhadap aturan waktu D. Taat terhadap peraturan perusahaan

8. Salah satu wujud tanggung jawab karyawan adalah penggunaan dan pemeliharaan
peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapat menunjang kegiatan kantor berjalan dengan
lancer. Adalah pengertian dari…
A. Disiplin Progresif C. Disiplin Korektif
B. Disiplin tanggung jawab D. Disiplin Preventif

9. sikap atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja. Aadalah
pengertian dari…
A. Disiplin Progresif C. Disiplin Korektif
B. Disiplin tanggung jawab D. Disiplin waktu

10. Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu
organisasi dapat dicapai dengan baik. Adalah pengertian dari…
A. Disiplin Progresif C. Disiplin Korektif
B. Disiplin peraturan D. Disiplin Preventif

B. ESSAY
1. Definisi dan pengertian disiplin kerja Menurut Rivai (2011) adalah?
Jawab: Disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seorang dalam memenuhi
segala peraturan perusahaan.

2. Maksud mempelajari disiplin kerja adalah?


Jawab : Mempelajari Disiplin kerja yaitu suatu sikap dan perilaku seseorang yang
menunjukkan ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban pada peraturan
perusahaan atau organisasi dan norma-normal sosial yang berlaku.

3. Mengapa kepemimpinan mempengaruhi disipilin kerja?


Jawab : Karena kepemimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan,
karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus
mencontohkan perilaku yang baik agar ditiru oleh bawahannya nanti. Seorang Pemimpin
jangan mengharapkan kedisiplinan bawahannya akan baik, jika dia pun tak mampu
mencontohkan perilaku disiplin yang baik kepada bawahannya.

4. 4 indikator disiplin kerja menurut sutrisno (2009)?


Jawab :
1. Taat terhadap aturan waktu. Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang, dan jam
istirahat yang tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.
2. Taat terhadap peraturan perusahaan. Peraturan dasar tentang cara berpakaian, dan
bertingkah laku dalam pekerjaan.
3. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan. Ditunjukkan dengan cara-cara
melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan jabatan, tugas, dan tanggung jawab
serta cara berhubungan dengan unit kerja lain.
4. Taat terhadap peraturan lainnya di perusahaan. Aturan tentang apa yang boleh dan apa
yang tidak boleh dilakukan oleh para pegawai dalam perusahaan.

5.Apa yang dimaksud dengan waskat?


Jawab : Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam
mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan.

MODUL 9
EXECUTIVE SUMMARY
PENGERTIAN ATTITUDE
1. Pengertian Attitude
Secara umum, arti attitude adalah sikap, perilaku atau tingkah laku seseorang dalam
melakukan interaksi dengan orang lain yang disertai dengan kecenderungan untuk
bertindak sesuai dengan sikap tersebut. Pendapat lain mengatakan pengertian attitude
adalah sikap pada aspek afektif yang menentukan seseorang dalam bertindak, karena
adanya kemauan atau kerelaan bertindaklah yang menentukan seseorang berbuat sesuai
karakter sikap yang dimilikinya.

Attitude sering dikaitkan dengan kesiapan mental individu yang mempengaruhi dan juga
menentukan kegiatan individu yang bersangkutan dalam merespon obyek atau situasi yang
mempunyai arti baginya. Attitude selalu berkenaan dengan suatu objek dan sikap terhadap
objek yang disertai dengan perasaan positif maupun negatif.

2. Karakteristik Attitude
Attitude bukan merupakan sikap yang dibawa sejak seseorang dilahirkan, melainkan
dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan individu tersebut dalam hubungan
dengan orang lain. Attitude bukan merupakan sikap yang tetap, melainkan dapat berubah-
ubah. Perilaku atau tingkah laku dapat dipelajari seseorang atau sebaliknya sehingga
membuat attitude dapat berubah-ubah bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat tertentu
yang mempermudah berubahnya sikap pada individu tersebut.

Objek attitude adalah suatu hal tertentu, tapi juga bisa merupakan kumpulan dari hal-hal
tersebut. Dengan kata lain attitude bisa berkaitan dengan satu objek namun juga bisa
berkaitan dengan beberapa objek sekaligus.

3. Peran Attitude Dalam Lingkungan Kerja


Penilaian dari attitude individu merupakan hasil dari sikap atau responnya terhadap
lingkungannya. Attitude berkaitan dengan sikap atau perilaku seseorang sehari-hari yang
bekerja dengan hati nurani. Dalam lingkungan kerja, adapun beberapa peran attitude adalah
sebagai berikut:

1. Attitude Mengalahkan Hard Skill


Skill mungkin adalah sesuatu yang bisa dipelajari, namun attitude sangat sulit
untuk diubah. Seseorang dengan sifat atau kepribadian tertentu cukup sulit untuk
mengalami perubahan yang signifikan. Seseorang dengan attitude yang baik biasanya
memiliki kemampuan beradapatasi yang baik terhadap lingkungannya.
Dalam dunia kerja, perusahaan cenderung akan memilih calon karyawan yang
memiliki kepribadian terbuka dan rendah hati karena mereka harus siap dan bisa
untuk ditempatkan dimanapun.

2. Attitude Memungkinkan Pekerja Lebih Kompak


Secara tidak langsung, attitude merupakan bagian dari sikap untuk saling menjaga
respect sehingga dalam hal ini produktivitas dari perusahaan bisa meningkat dengan
optimal. Dimana menuntut sesama karyawan bisa memiliki kemampuan komunikasi
yang baik misalnya dalam menyampaikan keluhan atau masukan terkait kesulitan
yang dialami antar divisi dalam sebuah perusahaan.

3. Attitude Membantu Mengatasi Berbagai Masalah


Dalam lingkungan kerja, tentunya sikap untuk saling menghargai sangat penting.
Dengan memiliki attitude yang baik, maka kita bisa menciptakan suasana di
lingkungan kerja yang lebih nyaman. Bukan hanya untuk hubungan karyawan
dengan atasan saja, melainkan ke sesama karyawan. Sehingga segala macam masalah
dapat teratasi dengan baik.

KUIS

A. PILIHAN GANDA
1. Attitude merupakan kata lain dari…
A. Penampilan C. Tata krama
B. Sikap D. Norma

2. perilaku atau tingkah laku seseorang dalam melakukan interaksi dengan orang lain yang
disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap tersebut. Merupakan
pengertian dari…
A. Attitude C. Profesionalisme
B. Etos kerja D. Moral kerja

3. Pada aspek afektif yang menentukan seseorang dalam bertindak, karena adanya kemauan
atau kerelaan bertindaklah yang menentukan seseorang berbuat sesuai karakter sikap yang
dimilikinya. Merupakan pendapat lain dari pengertian…
A. Etika kerja C. Profesionalisme
B. Attitude D. Moral kerja

4. Suatu hal tertentu, tapi juga bisa merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Dengan kata
lain attitude bisa berkaitan dengan satu objek namun juga bisa berkaitan dengan beberapa
objek sekaligus. Merupakan pengertian dari…
A. Etika kerja C. Profesionalisme
B. Objek attitude D. Moral kerja

5. Yang merupakan karakeristik dari attitude, yaitu…


A. Attitude bukan merupakan sikap yang dibawa sejak seseorang dilahirkan
B. Attitude tidak dapat berdiri sendiri
C. Attitude bukan merupakan sikap yang tetap
D. Semua benar

6. Attitude merupakan sikap yang…


A. Mudah dibentuk C. Tetap
B. Tercipta dari lahir D. Berubah – ubah

7. Orang-orang yang mempunyai attitude yang baik maka ia akan…


A. Profesionalis C. Orang yang selalu dapat diandalkan
B. Perfeksionis D. Workafrolic

8. maksud dan tujuan adanya attitude dalam kehidupan manusia adalah untuk membangun
hidup yang…
A. Seenaknya C. Mempunyai nilai kesantunan
B. Gaduh D. rusuh

9. contoh pribadi yang mempunyai nilai attitude yang baik adalah…


A. Menganganggap sepele karya orang lain
B. Menghargai waktu
C. Tidak menghargai pendapat orang lain
D. Selalu ingin menang sendiri

10. Attitude mempunyai hubungan dengan norma…


A.Kesusilaan C. Kesopanan
B. Hukum D. Agama

B. ESSAY

1. Sebutkan peran Attitude Dalam Lingkungan Kerja !


Jawab:
 Attitude Mengalahkan Hard Skill
 Attitude Memungkinkan Pekerja Lebih Kompak
 Attitude Membantu Mengatasi Berbagai Masalah

2. Apa yang menjadikan alasan attitude Memungkinkan Pekerja Lebih Kompak?


Jawab :
Secara tidak langsung, attitude merupakan bagian dari sikap untuk saling menjaga
respect sehingga dalam hal ini produktivitas dari perusahaan bisa meningkat dengan optimal.
Dimana menuntut sesama karyawan bisa memiliki kemampuan komunikasi yang baik
misalnya dalam menyampaikan keluhan atau masukan terkait kesulitan yang dialami antar
divisi dalam sebuah perusahaan.

3. Apa yang menjadikan alasan attitude Membantu Mengatasi Berbagai Masalah ?


Jawab :
Dalam lingkungan kerja, tentunya sikap untuk saling menghargai sangat penting.
Dengan memiliki attitude yang baik, maka kita bisa menciptakan suasana di lingkungan kerja
yang lebih nyaman. Bukan hanya untuk hubungan karyawan dengan atasan saja, melainkan
ke sesama karyawan. Sehingga segala macam masalah dapat teratasi dengan baik.

4. Apa yang menjadikan alasan attitude Mengalahkan Hard Skill ?


Jawab :
Skill mungkin adalah sesuatu yang bisa dipelajari, namun attitude sangat sulit untuk
diubah. Meskipun bukan bawaan dari lahir, namun seeorang dengan sifat atau kepribadian
tertentu cukup sulit untuk mengalami perubahan yang signifikan. Seseorang dengan attitude
yang baik biasanya memiliki kemampuan beradapatasi yang baik terhadap lingkungannya.

5. Contoh orang yang mempunyai attitude yang baik adalah…


Jawab :
 Menghargai Waktu.
 Menerima Kritik.
 Menghormati Rekan Kerja.
 Berkomitmen Terhadap Pekerjaan.
 Bersikap Sopan.Dll.

MODUL 10
EXECUTIVE SUMMARY

PENGERTIAN KOMPETENSI
1. Pengertian Kompetensi Adalah
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan kompetensi (competency)? Secara umum,
pengertian kompetensi adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh
seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas di bidang tertentu, sesuai
dengan jabatan yang disandangnya. Pendapat lain mengatakan arti kompentesi adalah suatu
keterampilan, pengetahuan, sikap dasar, dan nilai yang terdapat dalam diri seseorang yang
tercermin dari kemampuan berpikir dan bertindak secara konsisten. Dengan kata lain,
kompetensi tidak hanya tentang pengetahuan atau kemampuan seseorang, namun kemauan
melakukan apa yang diketahui sehingga menghasilkan manfaat.
Menurut Jack Gordon (1998), ada 6 aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi,
yaitu;
· Pengetahuan (knowledge)
· Pemahaman (understanding)
· Kemampuan (skill)
· Nilai (value)
· Sikap (attitude)
· Minat (interest)
Secara etimologis kata “kompetensi” diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu “competence”
atau “competency” yang artinya kecakapan, kemampuan, dan wewenang. Sehingga
pengertian kompetensi adalah gabungan antara pengetahuan, keterampilan dan atribut
kepribadian seseorang sehingga meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi bagi
keberhasilan organisasinya.

2. Pengertian Kompetensi Menurut Para Ahli


Agar lebih memahami apa arti kompetensi, maka kita dapat merujuk pada pendapat para
ahli berikut ini:

1. Stephen Robbin
Menurut Stephen Robbin (2007:38), pengertian kompetensi adalah suatu kemampuan
(ability) atau kapasitas seseorang untuk melakukan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan,
dimana kemampuan tersebut ditentukan oleh faktor intelektual dan fisik.

2. Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel

Menurut Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel (1998:212), arti kompetensi adalah
suatu karakteristik manusia yang berhubungan dengan efektivitas performa, yang dapat dilihat
dari perilaku, cara berpikir, dan gaya bertindak.

3. Sedarmayanti
Menurut Sedarmayanti, pengertian kompetensi adalah suatu karakteristik yang mendasari
seseorang dan berhubungan dengan efektivitas kinerja individu dalam melakukan
pekerjaannya.

4. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara

Menurut Mangkunegara, pengertian kompetensi adalah suatu faktor mendasar yang ada
pada seseorang yang memiliki kemampuan lebih dan membuatnya berbeda dengan orang
lain dengan kemampuan rata-rata.

5. UU No. 13 Tahun 2003


Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, kompetensi kerja adalah
kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

3. Jenis-Jenis Kompetensi
Ada beberapa pendapat ahli yang menjelaskan mengenai jenis-jenis kompetensi. Berikut
ini adalah beberapa jenis kompetensi menurut para ahli.

1. Dean Lyle Spencer dan Matthew Lyle Spencer


Seperti yang disebutkan dalam buku Surya Dharma (2003), menurut Dean Lyle
Spencer dan Matthew Lyle Spencer kompetensi dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu;
Kompetensi Dasar (Threshold Competency); yaitu karakteristik utama yang harus
dimiliki oleh seseorang agar dapat melakukan tugas-tugas dalam pekerjaannya.
Misalnya kemampuan membaca, menulis, dan lain-lain.
Kompetensi Pembeda (Differentiating Competency); yaitu berbagai faktor yang
membedakan individu yang kinerjanya tinggi dengan individu yang kinerjanya
rendah.
2. Charles E. Jhonson

Seperti yang dijelaskan dalam buku Wina Sanjaya (2005:34), menurut Charles E.
Jhonson kompetensi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu;
a) Personal Competency; yaitu kemampuan individu dalam hal-hal yang
berhubungan dengan perkembangan kepribadian seseorang.
b) Profesional Competency; yaitu kemampuan individu dalam hal-hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan dan penyelesaian tugas-tugas tertentu dalam
pekerjaan.
c) Social Competency; kemampuan individu dalam hal-hal yang
berhubungan dengan kehidupan dan kepentingan sosial.
3. Kunandar
Dalam bukunya (2007), Kunandar menyebutkan bahwa kompetensi dapat dibagi
menjadi 5 jenis, yaitu;
a) Kompetensi Intelektual; yaitu perangkat pengetahuan yang dimiliki
individu yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaannya.
b) Kompetensi Fisik; yaitu kemampuan fisik individu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas dalam pekerjaannya.
c) Kompetensi Pribadi; yaitu perangkat perilaku yang berhubungan dengan
kemampuan individu dalam memahami diri, mewujudkan diri, identitas diri, dan
transformasi diri.
d) Kompetensi Sosial; yaitu perangkat perilaku tertentu yang menjadi dasar
pemahaman diri sebagai bagian dari lingkungan sosial.
e) Kompetensi Spiritual; yaitu kemampuan individu dalam memahami,
menghayati, serta mengmalkan kaidah-kaidah keagamaan.

4. Manfaat Kompetensi
Kompetensi individu memiliki peranan yang sangat penting dalam efektivitas
pelaksanaan tugas-tugas pekerjaan atau profesinya. Menurut Ruky (dalam buku Edy
Sutrisno 2010), perusahaan-perusahaan besar menggunakan kompetensi sebagai
dasar dalam merekrut tenaga kerja.

Adapun beberapa manfaat merekrut pekerja yang memiliki kompetensi adalah


sebagai berikut:
1) Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai oleh
perusahaan.
2) Kompetensi individu dapat digunakan sebagai alat seleksi tenaga kerja
yang potensial.
3) Kecakapan tenaga kerja akan memaksimalkan produktivitas perusahaan.
4) Kecakapan atau kompetensi tenaga kerja dapat dijadikan dasar dalam
mengembangkan sistem remunerasi.
Kompentensi dapat membantu perusahaan untuk dapat beradaptasi terhadap perubahaan yang
terjadi.
Kompetensi dapat memudahkan perusahaan dalam menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-
nilai organisasi.

KUIS

PILIHAN GANDA
1. Secara umum, pengertian kompetensi adalah…
a. Suatu kemampuan atau kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan suatu
pekerjaan atau tugas di bidang tertentu
b. Suatu keterampilan, pengetahuan, sikap dasar, dan nilai yang terdapat dalam diri seseorang
c. Kemauan melakukan apa yang diketahui sehingga menghasilkan manfaat
d. Kecakapan, kemampuan, dan wewenang

2. Aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi menurut Jack Gordon (1998), kecuali…
a. Pengetahuan (knowledge)
b. Pemahaman (understanding)
c. Kemampuan (skill)
d. Seni (art)

3. Secara etimologis kata “kompetensi” diadaptasi dari bahasa Inggris, yaitu…


a. Competision
b. Competence atau competency
c. Configurasi
d. Control

4. Pengertian kompetensi menurut UU No. 13 Tahun 2003 adalah…


a. Suatu kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang untuk melakukan berbagai tugas dalam
suatu
pekerjaan
b. Suatu karakteristik manusia yang berhubungan dengan efektivitas performa
c. Suatu karakteristik yang mendasari seseorang dan berhubungan dengan efektivitas kinerja
individu dalam melakukan pekerjaannya
d. Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan

5. Pengertian kompetensi menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara adalah…


a. Suatu karakteristik manusia yang berhubungan dengan efektivitas performa
b. Suatu karakteristik yang mendasari seseorang dan berhubungan dengan efektivitas kinerja
individu dalam melakukan pekerjaannya
c. Suatu faktor mendasar yang ada pada seseorang yang memiliki kemampuan lebih dan
membuatnya berbeda dengan orang lain dengan kemampuan rata-rata
d. Suatu kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang untuk melakukan berbagai tugas dalam
suatu
pekerjaan

6. Jenis-jenis kompetensi menurut Charles E. Jhonson adalah…


a. Personal Competency, Profesional Competency, Social Competency
b. Kompetensi Dasar (Threshold Competency), Kompetensi Pembeda (Differentiating
Competency)
c. Kompetensi Intelektual, Kompetensi Fisik
d. Kompetensi Pribadi, Kompetensi Sosial

7. Jenis-jenis kompetensi menurut Dean Lyle Spencer dan Matthew Lyle Spencer adalah…
a. Kompetensi Intelektual, Kompetensi Fisik
b. Kompetensi Pribadi, Kompetensi Sosial, Kompetensi Spiritual
c. Kompetensi Dasar (Threshold Competency), Kompetensi Pembeda (Differentiating
Competency)
d. Social Competency

8. Manfaat merekrut pekerja yang memiliki kompetensi, kecuali…


a. Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai oleh perusahaan
b. Kompetensi individu dapat digunakan sebagai alat seleksi tenaga kerja yang potensial
c. Kecakapan tenaga kerja akan memaksimalkan produktivitas perusahaan
d. Merugikan perusahaan

9. Kompetensi Pribadi adalah…


a. Perangkat perilaku yang berhubungan dengan kemampuan individu dalam memahami diri,
mewujudkan diri, identitas diri, dan transformasi diri
b. Perilaku tertentu yang menjadi dasar pemahaman diri sebagai bagian dari lingkungan social
c. Kemampuan individu dalam memahami, menghayati, serta mengmalkan kaidah-kaidah
keagamaan
d. Kemampuan fisik individu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas dalam
pekerjaannya

10. Profesional Competency adalah…


a. Kemampuan individu dalam hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan
kepribadian seseorang
b. Kemampuan individu dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan dan penyelesaian
tugas-tugas tertentu dalam pekerjaan
c. Kemampuan individu dalam hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan dan kepentingan
social
d. Kemampuan fisik individu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas dalam
pekerjaannya

ESSAY
1. Jelaskan pengertian kompetensi secara umum!
Jawab: Secara umum, pengertian kompetensi adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang
dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas di bidang tertentu, sesuai
dengan jabatan yang disandangnya
2. Sebutkan 6 aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi menurut Jack Gordon (1998)!
Jawab:
● Pengetahuan (knowledge)
● Pemahaman (understanding)
● Kemampuan (skill)
● Nilai (value)
● Sikap (attitude)
● Minat (interest)

3. Jelaskan pengertian kompetensi menurut Sedarmayanti!


Jawab: Menurut Sedarmayanti, pengertian kompetensi adalah suatu karakteristik yang mendasari
seseorang dan berhubungan dengan efektivitas kinerja individu dalam melakukan pekerjaannya

4. Jelaskan perbedaan dari Kompetensi Dasar (Threshold Competency) dan Kompetensi


Pembeda
(Differentiating Competency)!
Jawab:
Kompetensi Dasar (Threshold Competency); yaitu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh
seseorang
agar dapat melakukan tugas-tugas dalam pekerjaannya. Misalnya kemampuan membaca,
menulis, dan
lain-lain.
Kompetensi Pembeda (Differentiating Competency); yaitu berbagai faktor yang membedakan
individu
yang kinerjanya tinggi dengan individu yang kinerjanya rendah

5. Sebutkan manfaat merekrut pekerja yang memiliki kompetensi!


Jawab:
1. Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

2. Kompetensi individu dapat digunakan sebagai alat seleksi tenaga kerja yang potensial.
3. Kecakapan tenaga kerja akan memaksimalkan produktivitas perusahaan.
4. Kecakapan atau kompetensi tenaga kerja dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan sistem
remunerasi.

MODUL 11
EXECUTIVE SUMMARY
ETOS KERJA JEPANG

Ada 5 etos kerja dan prinsip masyarakat Jepang yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan
sehari-hari
yaitu kaizen, bushido, meishi kokan, keishan, dan ganbatte.

1. Kaizen
Dalam konteks bisnis dan produktivitas, Kaizen artinya adalah ‘pengembangan dan perbaikan
yang terus
menerus’. Tidak dalam pekerjaan saja, kaizen juga bisa diterapkan di kehidupan pribadi kamu.
One Small
Step Can Change Your Life: The Kaizen Way adalah bacaan yang menarik tentang prinsip ini.
a. Secara umum, ada 6 langkah dasar dari ‘kaizen’, yaitu:
1) Standardize: Buat sebuah standar proses untuk setiap aktivitas yang terorganisir dan bisa
diulang secara rutin
2) Measure: Ukur proses tersebut dengan data numerik seperti jumlah jam yang dibutuhkan, dsb
3) Compare: Bandingkan hasil pengukuran dengan ketentuan standar.
4) Innovate: Cari metode baru yang lebih baik dan efisien untuk mencapai hal yang sama atu
bahkan lebih
5) Standardize: Ciptakan standar proses yang baru lagi dari metode yang sudah lebih efisian
tersebut
6) Repeat: Ulang dari langkah 1 dan mulai kembali

Bagaimana cara menerapkannya?


Identifikasi di mana saja waktu dan energi kamu ‘terbuang’. Kalau ada sebuah project yang
mendesak
namun belum sempat kamu kerjakan dengan maksimal, mungkin kamu harus memangkas
beberapa hal
lain yang kurang mendesak. Atau, kalau kamu melakukan sebuah tugas yang repetitif, coba ukur
waktu
yang dibutuhkan dengan tools misalnya Pomodoro Timer.
Evaluasi dan perbaiki terus menerus. Cek kembali langkah-langkah kecil tersebut. Apakah sudah
mencapai objektif yang kamu inginkan? Apa yang bisa lebih ditingkatkan.
Komitmen dengan waktu. Terlepas seberapa sering kamu melakukan evaluasi, yang terpenting
dari
kaizen adalah ketepatan waktu.

2. Bushido
Etos Kerja Jepang
Singkat kata, bushido adalah prinsip-prinsip dan etos kerja ala seorang kesatria.
Walaupun identik dengan dunia kesatria dan perang, prinsip ini juga masih relevan di dunia
modern.
Bushido memiliki serangkaian nilai-nilai inti, yaitu:
1) Kennin, yaitu kegigihan atau ketekunan
2) Shinnen, yaitu keyakinan akan diri sendiri
3) Shincho, yaitu kepedulian dan kebijaksanaan
4) Seigi, yaitu keadilan dan kebenaran
5) Sessei, yaitu kesederhanaan dan keseimbangan
6) Jizen, yaitu perbuataan baik dan amal
7) Kibo, yaitu harapan dan optimisme
Bagaimana cara menerapkannya?
Menghargai orang tua dan rekan kerja. Menghargai keluarga dan orang tua adalah hal yang vital
sebagai
seorang ‘ksatria’. Menurut prinsip Bushido, seseorang tergolong buruk apabila tidak menghargai
orangtua
mereka, terlepas kecerdasan dan keberhasilan yang mereka raih.
Antara lain :
● Setia pada janji dan pekerjaan.
● Bijak dalam menggunakan uang.
● Optimis dalam segala sesuatu.

3. Meishi Kokan
Etos Kerja Jepang
Kalau meeting dengan orang Jepang, umumnya meeting tersebut akan dimulai dengan ritual
bertukar kartu nama yang umumnya disebut meishi kokan.
Idealnya, kamu harus menerima kartu nama tersebut dengan kedua tangan, membaca
informasinya dengan seksama, mengulangi informasi yang tertera di dalamnya sebagai bentuk
konfirmasi, lalu meletakkan kartu nama tersebut ke dalam dompet kartu nama atau di atas meja
sehingga
kartu nama tersebut bisa jadi acuan ketika kamu dan mitra bisnis Jepang kamu sedang
berbincang-
bincang.
Jangan sekali-kali meletakkan kartu nama tersebut ke dalam kantong,
Apa hal yang bisa dipelajari?

Bertukar kartu nama di awal menandakan bahwa kita menghargai hubungan profesional yang
baru saja
terbentuk dan akan terus menghargai hubungan tersebut ke depannya.

Sebuah pekerjaan atau bisnis membutuhkan banyak tenaga, waktu, dan etos kerja agar bisa
berhasil.
Menghargai kartu nama rekan bisnis kamu sama saja dengan menghormati sepenuhnya etos kerja
dan
hasil pekerjaan mereka untuk mencapai titik mereka berada sekarang ini.
Bagaimana cara menerapkannya?
Kamu tidak perlu meniru sepenuhnya ritual ini dalam konteks masyarakat Indonesia. Tapi,
paling tidak,
kamu bisa mencoba untuk menerima dan mencerna informasi dalam kartu nama tersebut terlebih
dahulu.
Hindari terburu-buru memasukkan kartu nama tersebut ke dalam kantong mana saja di pakaian
kamu
apalagi kalau kartu namanya sampai terlipat. Siap?

4. Keishan
Etos Kerja Jepang
Serupa dengan kaizen, prinsip ini menekankan pentingnya perubahan dan peningkatan yang
konsisten dalam bekerja. Namun, fokus dari keishan adalah pada kreativitas, daya inovasi, dan
produktivitas. Buku Originals karya Adam Grant mengajarkan banyak tentang berpikir out of the
box.
Apa hal yang bisa dipelajari?
Keishan mencoba mengajarkan kepada kita supaya tidak pernah berhenti belajar sehingga bisa
menghasilkan karya-karya yang unik, kreatif, dan bermanfaat. Etos kerja ini pastinya bermanfaat
bagi
kamu yang masih kuliah maupun sudah kerja.
Bagaimana cara menerapkannya?
Lakukan daily stand up meeting. Kamu bisa mencoba untuk mengadakan meeting harian dengan
tim
kamu dan menjabarkan apa saja yang ingin dicapai pada hari tersebut. Lebih uniknya, kamu
dapat
mencoba melakukan meeting ini sambil berdiri dan dengan durasi yang singkat. Jenis meeting
seperti ini
harapannya dapat membuat kamu lebih fokus dan terlibat.

5. Ganbatte
Etos Kerja Jepang
Masyarakat Jepang dikenal dengan semangatnya yang tak kunjung padam dalam menghadapi
tantangan
apapun dalam kehidupan mereka. Semangat ini tertanam dari sejak mereka kecil hingga mereka
dewasa.
Bagaimana cara menerapkannya?
Buku Grit karya Angela Duckworth mengajarkan banyak hal mengenai semangat, kegigihan,
ketekunan,
dan passion dalam apa yang kita lakukan antara lain:
● Kejar sesuatu hingga titik darah penghabisan.
● Miliki mimpi yang besar dan target skala kecil
● Intinya adalah SMART goals.

KUIS

I. PILIHAN GANDA
1. Masyarakat Jepang memiliki ... etos kerja dan prinsip
a. 5
b. 4
c. 6
d. 7

2. Pengembangan dan perbaikan yang terus menerus merupakan definisi dari psinsip kerja
...
a. Kaizen
b. Bushido
c. Keishan
d. Ganbatte

3. Dalam menerapkan Kaizen ketika ada project mendesak dan belum sempak dikerjakan
secara maksimal maka kita harus memangkas ...
a. Pendapatan gaji kita
b. Waktu ibadah
c. Waktu yang kurang mendesak
d. Waktu meeting dengan atasan

4. Bushindo memiliki banyak nilai – nilai inti, salah satunya sessei yang memiliki makna ...
a. Keadilan dan kebenaran
b. Kesederhanaan dan keseimbangan
c. Perbuatan baik dan amal
d. Kegigihan dan ketekunan

5. Pada Bushindo dikatakan bahwa seorang ... sejati seing diasosiasikan dengan
kepercayaan diri yang absolut, sebuah optimisme bahwa mereka bisa mencapai apapun
yang mereka mau
a. Samurai
b. Katana
c. Maeda
d. Knight

6. Meishi Kokan yaitu ritual ... saat meeting dengan orang Jepang
a. Bertukar nomor ponsel
b. Bertukar pengalaman hidup
c. Bertukar ide pikiran
d. Bertukar kartu nama

7. Bertukar kartu di awal menandakan bahwa kita ...


a. Menghargai hubungan profesional
b. Siap untuk bekerjasama
c. Supaya mengenal lebih rinci
d. Agar tidak lupa terhadap orang tersebut

8. Prinsip ini menekankan pentingnya perubahan dan peningkatan yang konsisten dalam
bekerja, merupakan definisi dari prinsip ...
a. Keishan
b. Ganbatte
c. Kaizen
d. Bushindo

9. Secara harafiah ganbatte memiliki makna ...


a. Tetap semangat atau lakukan yang terbaik
b. Jangan putus asa
c. Jaga kesehatan
d. Kerja keras untuk masa depan

10. Buku Grit karya Angela Duckworth mengajarkan banyak hal mengenai ...
a. Semangat, kegigihan, ketekukan dan passion dalam apa yang kita lakukan
b. Semangat untuk melaksanakan ibadah
c. Semangat dan tekun dalam menabung
d. Semangat dalam mengolah ide

II. ESSAY
1. Sebutkan 6 langkah dasar dari kaizen secara umum!
● Standardize: Buat sebuah standar proses untuk setiap aktivitas yang
terorganisir dan bisa diulang secara rutin
● Measure: Ukur proses tersebut dengan data numerik seperti jumlah jam
yang dibutuhkan, dsb
● Compare: Bandingkan hasil pengukuran dengan ketentuan standar.
● Innovate: Cari metode baru yang lebih baik dan efisien untuk mencapai
hal yang sama atu bahkan lebih
● Standardize: Ciptakan standar proses yang baru lagi dari metode yang
sudah lebih efisian tersebut
● Repeat: Ulang dari langkah 1 dan mulai kembali
2. Jelaskan dan berikan contoh langkah kecil dalam menerapkan kaizen dalam sehari
– hari!
Kalau ada sebuah project yang mendesak namun belum sempat kamu
kerjakan dengan maksimal, mungkin kamu harus memangkas beberapa hal lain
yang kurang mendesak. Atau, kalau kamu melakukan sebuah tugas yang repetitif,
coba ukur waktu yang dibutuhkan dengan tools misalnya Pomodoro Timer.

Lakukan langkah-langkah kecil supaya bisa lebih efektif dan efisien.


Misalnya, selama ini kamu merasa kamu tidak pernah mendapatkan waktu makan
siang yang layak karena harus bekerja di jam tersebut. Identifikasi hal-hal yang
dapat menghambat pekerjaan kamu selama ini. Mungkin mengurangi membaca
artikel dan video online sambil bekerja? Atau datang ke kantor 10-15 menit lebih
cepat.
3. Sebutkan nilai – nilai dari bushindo!
● Kennin, yaitu kegigihan atau ketekunan
● Shinnen, yaitu keyakinan akan diri sendiri
● Shincho, yaitu kepedulian dan kebijaksanaan
● Seigi, yaitu keadilan dan kebenaran
● Sessei, yaitu kesederhanaan dan keseimbangan
● Jizen, yaitu perbuataan baik dan amal
● Kibo, yaitu harapan dan optimisme
4. Apa tujuan dari Meishi kokan yang bertukar kartu nama saat meeting?

Bertukar kartu nama di awal menandakan bahwa kita menghargai


hubungan profesional yang baru saja terbentuk dan akan terus menghargai
hubungan tersebut ke depannya.
Sebuah pekerjaan atau bisnis membutuhkan banyak tenaga, waktu, dan
etos kerja agar bisa berhasil. Menghargai kartu nama rekan bisnis kamu sama saja
dengan menghormati sepenuhnya etos kerja dan hasil pekerjaan mereka untuk
mencapai titik mereka berada sekarang ini.
5. Jelaskan cara menerapkan prinsip ganbatte!

Buku Grit karya Angela Duckworth mengajarkan banyak hal mengenai


semangat, kegigihan, ketekunan, dan passion dalam apa yang kita lakukan.
Kejar sesuatu hingga titik darah penghabisan. Kerja keras selalu
mengalahkan talenta. Kalau kamu ingin tahu dan terampil dalam suatu hal,
luangkan waktu untuk mempelajarinya. Latihan, latihan, dan latihan terus
menerus. Mulai dengan project kecil.

Miliki mimpi yang besar dan target skala kecil. Misalnya, kamu ingin
memiliki penghasilan sendiri dan tidak merepotkan orang tua kamu secara
finansial. Apa langkah yang harus diambil? Kamu mungkin harus menyelesaikan
kuliah dengan baik, mencari pekerjaan sampingan sebagai tambahan uang
bulanan selama kuliah, dan mencari pekerjaan yang baik. Intinya adalah SMART
goals.

MODUL 12
EXECUTIVE SUMMARY
KUALITAS KEHIDUPAN KERJA (Quailty Of Work Life)

Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja (Quailty Of Work Life)


Kualitas Kehidupan Kerja adalah pendekatan sistem manajemen atau cara pandang organisasi
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dalam lingkungan kerjanya
secara
simultan dan berkesinambungan.

a. Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja Menurut Para Ahli


Hadari Nawawi (2008:23)
Mengungkapkan bahwa kualitas kehidupan kerja yaitu perusahaan harus menciptakan rasa
aman dan kepuasan dalam bekerja demi mewujudkan tujuan perusahaan.
Cascio (2006:24)
Menyatakan bahwa terdapat dua cara dalam menjelaskan kualitas kehidupan kerja yaitu:
Pertama, kualitas kehidupan kerja dipandang sebagai sekumpulan persepsi karyawan
mengenai rasa aman dalam bekerja, kepuasan kerja, dan kondisi untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagai manusia. Kedua, kualitas kehidupan kerja dipandang sebagai
sekumpulan sasaran yang ingin dicapai melalui kebijakan organisasi seperti: kondisi kerja
yang aman, keterlibatan kerja, kebijakan pengembangan karir, kompensasi yang adil dan lain-
lain.
Bernardin dan Russel (1993:520)
Menyatakan bahwa Quality of work life berkenaan dengan tingkat kepuasan, motivasi,
keterlibatan, dan komitmen pribadi yang dialami berkenaan dengan hidup mereka di tempat
kerja. Kualitas kehidupan kerja adalah tingkat individu (pegawai) dalam mencukupi
kebutuhan mereka secara pribadi (suatu kebutuhan untuk kebebasan) selama mereka masih
dipekerjakan.

Luthans (2006:569)
Mengatakan bahwa Quality of work life adalah dampak efektivitas manusia dan perusahaan
yang dikombinasikan dengan penekanan partisipasi dalam pemecahan masalah dan
pembuatan keputusan. Quality of work life mempunyai peran yang penting terhdap jalannya
aktivitas kerja, dimana para pimpinan dan bawahan harus dapat menentukan dan
melaksanakan kegiatan dengan adanya kesepakatan dalam menjalankan kegiatan pekerjaan.

-Karakteristik Kualitas Kehidupan Kerja


Bernardin dan Russel (1993:520) mengemukakan bahwa karakteristik kualitas kehidupan kerja
memusatkan pada beberapa bagian yaitu sebagai berikut:

a) Kondisi kerja ( keselamatan, kesehatan, lingkungan fisik)


b) Pemberian upah dan reward
c) Keamanan kerja
d) Interaksi social
e) Kemandirian
f) Demokrasi (ikut serta dalam mengambil keputusan)
g) K epuasan keja
h) Kecukupan pendapatan
i) Keikutsertaan karyawan
j) Pelatihan yang berikan pada karyawan, manajer dan staf untuk mendorong lebih
professional, tanggung jawab terhadap peran

k) Meningkatkan keterampilan
l) Dorogan untuk pengembangan dan rotasi jabatan
m) Ikut serta pada perserikatan
n) Pembentukan regu
-Tujuan Kualitas Kehidupan Kerja
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dan kehidupan para tenaga kerja/buruhnya
masih minimal dan setiap tahunnya berdemontrasi untuk memperjuangkan nasibnya, perlu
dibangun sistem QWL di setiap perusahaan dan industrinya. Tujuan dari pembangunan sistem
QWL adalah:
a) Memperbaiki kepuasan kerja pekerja. Kepuasan kerja sangat penting bagi individu
pekerja dan organisasi dimana pekerja bekerja. Bagi pekerja kepuasan kerja dapat mencegah
pekerja menderita penyakit fisik dan psikologi, meningkatkan motivasi kerja, loyalitas, semangat
kerja yang akan memacu kinerjanya. Jika kinerja pekerja tinggi maka kinerja perusahaan juga
akan
tinggi.
b) Memperbaiki keselamatan dan kesehatan kerja. QWL mengembangkan lingkungan
kerja
yang aman bebas dari kecelakaan kerja dan kesehatan pribadi individu pekerja.
c) Meningkatkan kinerja para pekerja. Tujuan akhir dari QWL adalah meningkatkan
kinerja
para pekerja yang berimbas kepada kinerja organisasi.
d) Menciptakan pembelajaran organiasasi. QWL membangun pembelajaran organisasi
dimana organisasi berupaya mengembangkan para pekerjanya secara terus menerus dan pekerja
menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya untuk melaksanakan pekerjaannya dan
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
e) Mendukung manajemen perubahan. Perubahan yang dilakukan perusahaan harus di
dukung oleh para pekerja dan akan memengaruhi kehidupan mereka. Sering perubahan
mendapatkan resistensi dari para pekerja karena akibat negative yang diderita oleh mereka. Jika
perusahaan melaksanakan QWL, para pekerja diikutsertakan dalam merencanakan dan
melaksanakan perubahan.

-Manfaat Kualitas Kehidupan Kerja


Sementara menurut Harsono “2005”, kualitas kehidupan kerja memiliki beberapa manfaat antara
lain ialah sebagai berikut:
a) Meningkatkan moral kerja, mengurangi stres dan turn over.
b) Meningkatkan motivasi.
c) Meningkatkan kebanggaan kerja.
d) Meningkatkan kompetensi.
e) Meningkatkan kepuasan.
f) Meningkatkan komitmen.
g) Meningkatkan produktivitas.
h) Dimensi Kualitas Kehidupan Kerja
KUIS

PILGAN
1. pendekatan sistem manajemen atau cara pandang organisasi dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dalam lingkungan kerjanya secara simultan
dan berkesinambungan, merupakan pengertian dari…
a. Kualitas Kehidupan Kerja
b. Kualitas barang
c. Kualitas harga
d. Kualitas kedisiplinan

2. Mengungkapkan bahwa kualitas kehidupan kerja yaitu perusahaan harus menciptakan


rasa aman dan kepuasan dalam bekerja demi mewujudkan tujuan perusahaan,
meupakan pengertian Kualitas Kehidupan Kerja Menurut Para Ahli yaitu..
a. Luthans (2006:569)
b. Bernardin dan Russel (1993:520)
c. Cascio (2006:24)
d. Hadari Nawawi (2008:23)

3. Mengatakan bahwa Quality of work life adalah dampak efektivitas manusia dan
perusahaan yang dikombinasikan dengan penekanan partisipasi dalam pemecahan
masalah dan pembuatan keputusan, meupakan pengertian Kualitas Kehidupan Kerja
Menurut Para Ahli yaitu..
a. Cascio (2006:24)
b. Hadari Nawawi (2008:23)
c. Luthans (2006:569)
d. Bernardin dan Russel (1993:520)

4. Berikut ini yang merupakan Karakteristik Kualitas Kehidupan Kerja menurut Bernardin
dan Russel (1993:520), kecuali..
a. Kondisi kerja ( keselamatan, kesehatan, lingkungan fisik)
b. Kesombongan
c. Interaksi social
d. Kecukupan pendapatan

5. Berikut Tujuan dari pembangunan sistem QWL, kecuali..


a. Memperbaiki kepuasan kerja pekerja
b. Memperbaiki keselamatan dan kesehatan kerja
c. Menurunkan kinerja para pekerja
d. Menciptakan pembelajaran organiasasi.
6. Yang merupakan manfaat kualitas kerja menurut Harsono “2005” adalah…
a. Menurunkan moral kerja, menambah stres dan turn over
b. Meningkatkan kemalasan kerja
c. Meningkatkan motivasi
d. Menurunkan kompetensi
7. Pada tahun berapa Anatan dan Ellitan menumakan langkah-langkah yang dilakukan
perusahaan atau organisasi untuk pengembangan kualitas kehidupan kerja…
a. 2007
b. 2008
c. 2009
d. 2010

8. Nama lain dari pekerjaan pengayaan adalah..


a. Job Enlargement
b. Job Enrichment
c. Job rotation
d. Job training

9. Nama lain dari pelatihan silang adalah..


a. Cross-traning
b. Manipulating core job dimensions
c. Vertical and horizontal loading
d. Job Enrichment

10. Menciptakan sistem reward inovatif yang akan memberikan iklim yang berbeda dalam
organisasi, merupakan aktivitas-aktivitas Quality of Work Life menurut pendapat..
a. Lina Anatan dan Lina Ellitan (2007:68)
b. Andri Hadi (2008:19)
c. Bernardin dan Russel (1993:520)
d. Luthans (2006:569)

ESSAY
1. Apa yang dimaksud dengan Kualitas Kehidupan Kerja (Quailty Of Work Life)?
2. Sebutkan dan jelaskan Kualitas Kehidupan Kerja Menurut Para Ahli
3. Apa Tujuan dari pembangunan sistem QWL?
4. Bagaimana cara usaha untuk Meningkatkan kualitas kehidupan kerja menurut
Cascio (1998:19)?
5. Sebutkan metode memperbaiki kualitas kehidupan kerja menurut Michale dan
Stan Kosssen ((1997:309).

MODUL 13
EXECUTIVE SUMMARY

Lingkungan Kerja Menurut Para Ahli yaitu Jenis dan Faktor Lingkungan Kerja. Perusahaan
yang baik berawal dari hal-hal yang ada di sekitarnya. Ibarat orang yang berada dilingkungan
yang kurang baik maka kurang baik jugalah orang tersebut. Setiap perusahaan yang memiliki
karyawan loyal pasti terpengaruh oleh lingkungan kerjanya. Lingkungan yang dapat
membuat karyawannya nyaman dan kreatif dalam bekerja. Seorang bos perusahaan wajib
tahu mengenai seperti apa saja lingkungan kerja yang baik agar dapat membuat roda
perusahaannya berjalan dengan mulus.
Menurut Rivai (dalam Khoiri, 2013), lingkungan kerja merupakan elemen- elemen organisasi
sebagai sistem sosial yang mempunyai pengaruh yang kuat di dalam pembentukan perliaku
individu pada organisasi dan berpengaruh terhadap prestasi organisasi.
Menurut Sumaatmadja (dalam Khoiri, 2013), lingkungan kerja terdiri dari lingkungan alam,
lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Lingkungan alam merupakan lingkungan fisik
yang belum atau tidak dipengaruhi budaya manusia, seperti cuaca, sinar matahari, dan
sebagainya.
Menurut Sedarmayanti (dalam Rahmawanti dkk, 2014) defenisi lingkungan kerja adalah
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang
bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun
sebagai kelompok.
Menurut Casson (dalam Putra, 2013) lingkungan kerja adalah sesuatu dari lingkungan
pekerjaan yang memudahkan atau menyulitkan pekerjaan. Menyenangkan atau menyulitkan
mereka termasuk didalamnya adalah faktor penerangan, suhu udara, ventilasi, kursi dan meja
tulis. Pengertian lingkungan kerja yang dikemukakan oleh Rivai hampir sama dengan yang
dikemukakan Nitisemito (dalam Purnomo, 2014), bahwa lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi diri pekerja dalam
menjalankan tugas- tugas yang dibebankan kepadanya.
Menurut Saydam (dalam Rahmawanti dkk, 2014) mendefenisikan lingkungan kerja sebagai
keseluruhan sarana prasarana kerja yang ada disekitar pegawai yang sedang melaksanakan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi pekerjaan itu sendiri. Berdasarkan pengertian di atas,
maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa lingkungan kerja merupakan suatu alat perkakas

yang ada disekitar pegawai, misalnya berupa meja, kursi, laptop, suhu, dll. Hal ini akan
berpengaruh dengan kinerja yang dilakukan oleh pegawai.
Jenis-jenis Lingkungan Kerja yaitu:
A) Lingkungan Kerja Fisik
Semua keadaan yang ada disekitar tempat kerja, yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan. Menurut Sedarmayanti (dalam Rahmawanti dkk, 2014) yang dimaksud
lingkungan kerja fisik yaitu semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar
tempat kerja dimana dapat mempengaruhi kerja karyawan baik secara langsung
maupun tidak langsung.

B) Lingkungan Kerja Non Fisik


Menurut Sedarmayanti (dalam Rahmawanti dkk, 2014) lingkungan kerja non fisik
adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik
dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja, ataupun dengan bawahan.

Menurut Sedarmayanti (2011) beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu
kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan manusia/karyawan, diantaranya
adalah:
 Penerangan/cahaya di tempat kerja
 Temperatur/suhu udara di tempat kerja
 Kelembaban di tempat kerja
 Sirkulasi udara di tempat kerja
 Kebisingan di tempat kerja
 Getaran mekanis di tempat kerja
 Bau tidak sedap di tempat kerja
 Tata warna di tempat kerja
 Dekorasi di tempat kerja
 Musik di tempat kerja
 Keamanan di tempat kerja

Berikut faktor yang dikaitkan dengan kemampuan manusia/karyawan.


A) Penerangan/cahaya di tempat kerja
Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi pegawai guna mendapat
keselamatan dan kelancaran kerja, oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya
penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. Pada dasarnya, cahaya
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Cahaya alam yang berasal dari sinar matahari
 Cahaya buatan, berupa lampu.

B) Temperatur di tempat kerja


Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur yang
berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal,
dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi diluar tubuh. Apabila kondisi temperatur terlalu dingin akan
mengakibatkan gairah kerja menurun, sedangkan temperatur udara yang terlampau
panas, akan mengakibatkan cepat timbul kelelahan tubuh dan dalam bekerja
cenderung membuat banyak kesalahan.

C) Kelembaban di tempat kerja


Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa dinyatakan
persentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi oleh temperatur udara, dan
secara bersama-sama antara kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas
dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima
atau melepaskan panas dari tubuhnya.

D) Sirkulasi udara di tempat kerja


Oksigen merupakan gas yang diperlukan oleh mahluk hidup untuk menjaga
kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di sekitar kotor apabila
kadar oksigen dalam udara tersebut telah berkurang dan tercampur dengan gas dan
bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh

E) Kebisingan di tempat kerja


Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah
kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki,
karena terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan
bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan
menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa menyebabkan kematian.

F) Getaran mekanis di tempat kerja


Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang sebagian
getaran ini sampai ketubuh karyawan dan dapat menimbulkan akibat yang tidak
diinginkan. Gangguan terbesar terhadap suatu alat dalam tubuh terdapat apabila
frekuensi ala mini beresonasi dengan frekuensi dari getaran mekanis. Secara umum
getaran mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal:
 Konsentrasi dalam bekerja
 Datangnya kelelahan
 Timbulnya beberapa penyakit, diantaranya karena gangguan terhadap mata, syaraf,
peredaran darah, otot, tulang, dan lain-lain.

G) Bau-bauan di tempat kerja


Adanya bau-bauan disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran karena
dapat menggangu konsentrasi bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus menerus
dapat mempengaruhi kepekaan penciuman.

H) Tata warna di tempat kerja


Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan sebaik-
baiknya. Pada kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan
dekorasi.

I) Dekorasi di tempat kerja


Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak
hanya berkaitan dengan hiasan ruang kerja saja tetapi berkaitan juga dengan cara
mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan dan lainnya untuk bekerja.

J) Musik di tempat kerja


Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan
tempat dapat membangkitkan dan merangsang pegawai untuk bekerja.

K) Keamanan di tempat kerja


Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka
perlu diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja.

Menurut Nitisemito (dalam Melanie, 2014) ada beberapa faktor lingkungan kerja yang besar
pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja, yaitu sebagai berikut:
 Lingkungan kerja yang bersih
 Penerangan yang cukup baik tapi tidak menyilaukan
 Pertukaran adanya udara yang baik yang menyehatkan badan
 Jaminan terhadap keamanan yang menimbulkan ketenangan
KUIS

I. Pilihan Berganda
1. “Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan
kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”. Dari kutipan tersebut
merupakan pengertian lingkungan kerja menurut…
A. Nitisemito
B. Saydam
C. Sedarmayanti
D. Rivai

2. Pengertian lingkungan kerja menurut Saydam (dalam Rahmawanti dkk, 2014) yaitu…
A. Lingkungan kerja sebagai keseluruhan sarana prasarana kerja yang ada disekitar
pegawai yang sedang melaksanakan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pekerjaan itu sendiri.
B. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang
dapat mempengaruhi diri pekerja dalam menjalankan tugas- tugas yang
dibebankan kepadanya.
C. Lingkungan kerja didesain sedemikian rupa agar dapat tercipta hubungan kerja
yang mengikat pekerjaan dengan lingkungan.
D. Lingkungan kerja adalah sesuatu dari lingkungan pekerjaan yang memudahkan
atau menyulitkan pekerjaan.

3. Pengertian lingkungan kerja menurut Nitisemito (dalam Purnomo, 2014) yaitu…


A. Lingkungan kerja sebagai keseluruhan sarana prasarana kerja yang ada disekitar
pegawai yang sedang melaksanakan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pekerjaan itu sendiri.
B. Lingkungan kerja adalah sesuatu dari lingkungan pekerjaan yang memudahkan
atau menyulitkan pekerjaan.

C. Lingkungan kerja didesain sedemikian rupa agar dapat tercipta hubungan kerja
yang mengikat pekerjaan dengan lingkungan
D. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang
dapat mempengaruhi diri pekerja dalam menjalankan tugas- tugas yang
dibebankan kepadanya.

4. “Semua keadaan yang ada disekitar tempat kerja, yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan.” Dari kutipan tersebut termasuk jenis lingkungan kerja…
A. Fleksibel
B. Tetap
C. Fisik
D. Non fisik

5. Menurut Sedarmayanti (dalam Rahmawanti dkk, 2014) lingkungan kerja non fisik
adalah…
A. Semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja dimana dapat
mempengaruhi kerja karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung.
B. Semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan
atasan maupun dengan sesama rekan kerja, ataupun dengan bawahan.
C. Lingkungan kerja didesain sedemikian rupa agar dapat tercipta hubungan kerja
yang mengikat pekerjaan dengan lingkungan
D. Lingkungan kerja adalah sesuatu dari lingkungan pekerjaan yang memudahkan
atau menyulitkan pekerjaan.

6. Berikut yang tidak termasuk faktor-faktor lingkungan kerja Menurut Sedarmayanti


(2011) yaitu…
A. Getaran mekanis di tempat kerja
B. Ukuran ruangan di tempat kerja
C. Dekorasi di tempat kerja
D. Kelembaban di tempat kerja

7. Berikut yang tidak termasuk faktor yang dikaitkan dengan kemampuan


manusia/karyawan dalam keamanan di tempat kerja yaitu…
A. Makanan & minuman di ruang kerja
B. Penerangan/cahaya di tempat kerja
C. Temperatur di tempat kerja
D. Kelembaban di tempat kerja

8. Berikut ini yang tidak termasuk faktor lingkungan kerja yang besar pengaruhnya
terhadap semangat dan kegairahan kerja yaitu…
A. Penerangan yang cukup baik tapi tidak menyilaukan
B. Pertukaran adanya udara yang baik yang menyehatkan badan
C. Lingkungan kerja yang bersih
D. Kecelakaan kerja dapat ditekan

9. Berikut ini yang tidak termasuk hal getaran mekanis yang dapat mengganggu tubuh
yaitu…
A. Konsentrasi dalam bekerja
B. Semangat kerja
C. Timbulnya beberapa penyakit
D. Datangnya kelelahan

10. “Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan sebaik-
baiknya”. Kutipan tersebut merupakan salah satu faktor yang dikaitkan dengan
kemampuan manusia/karyawan, yakni…
A. Bau-bauan di tempat kerja
B. Musik di tempat kerja
C. Tata warna di tempat kerja
D. Dekorasi di tempat kerja
II. Essay
11. Jelaskan pengertian lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (dalam Rahmawanti dkk,
2014)!
12. Jelaskan 2 jenis lingkungan kerja!
13. Sebutkan faktor-faktor lingkungan kerja!
14. Uraikan faktor keamanan yang dikaitkan dengan kemampuan manusia/karyawan!
15. Sebutkan faktor lingkungan kerja yang besar pengaruhnya terhadap semangat dan
kegairahan kerja!

MODUL 14
EXECUTIVE SUMMARY

Generasi Milenium (juga disebut Generasi Y) adalah generasi yang lahir antara awal 1980-an
dan pertengahan 1990-an. Generasi ini terdiri dari sekitar 50 juta orang. Sebagai hasilnya,
generasi ini memperoleh reputasi merasa berhak dan memiliki etos kerja yang buruk. Mereka
juga dikenal melek teknologi, sosial, optimis, dan dapat mengerjakan banyak pekerjaan
dalam satu waktu. Untuk mengetahui cara terbaik bekerja dengan generasi milenium, Anda
harus fokus menjadi mentor, menghindari konfrontasi, menyediakan tempat kerja yang
bersifat sosial dan terstruktur, dan memberi umpan balik yang membuat mereka merasa
seperti karyawan dan rekan kerja yang dihargai.

1. Generasi Baby Boomers


Generasi ini lahir pada tahun 1940-an hingga awal 1960-an. Saat ini, generasi ini
mungkin telah memiliki jabatan paling tinggi di suatu perusahaan atau mungkin
sebagian lainnya telah pensiun. Generasi Baby Boomers biasanya memiliki dedikasi
dan loyalitas tinggi, oleh sebab itu etos kerja generasi baby boomers patut kalian
teladani. Tokoh Internasional yang lahir pada Generasi ini adalah: Steve Jobs, Bill
Gates, Bill Clinton, Elton John, Donald Trump, Pierce Brosnan, Liam Neeson.

2. Generasi X
Generasi ini lahir pada tahun 1960-an hingga akhir 1970-an. Generasi X merupakan
tipe pekerja yang independen, skeptis, dan menghargai keseimbangan antara
pekerjaan dan kehidupan pribadi. Tokoh internasional yang lahir pada generasi ini
antara lain: Jennifer Lopez, Adam Sandler, Jay Z, Matt Damon, Victoria Beckham,
David Cameron.

3. Generasi Y
Orang-orang yang lahir pada tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an termasuk
dalam generasi ini. Generasi ini adalah generasi kreatif, berpendidikan tinggi, dan
fasih teknologi karena bertumbuh seiring perkembangan teknologi. Pola kerja

generasi Y pada umumnya lebih efisien, mereka juga memiliki jiwa wirausaha tinggi,
serta tidak ragu untuk keluar dari pekerjaan demi membangun mimpinya. Oleh sebab
itu, generasi Y seringkali digadang-gadang untuk menjadi kelompok yang paling
berkontribusi di masa mendatang. Tokoh internasional yang lahir pada generasi
adalah: Jake Gyllenhaal, Beyonce Knowles, Britney Spears, Emma Watson, Kate
Middleton, Ed Sheeran, Kim Kardashian.

4. Generation Z
Generasi ini merupakan generasi paling muda di tempat kerja, generasi Z lahir setelah
pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an. Pada umumnya, anak-anak generasi Z
lebih tertarik untuk menjadi pionir lewat wirausaha, tidak ragu belajar dan bekerja
keras, dan mampu melakukan multi-tasking dengan sangat baik saat bekerja. Tokoh
internasional yang lahir pada generasi ini antara lain: Shiloh Jolie-Pitt, Suri Cruise,
Brooklyn Beckham, dan Apple Martin.

Milenial, adalah nama generasi yang sedang sangat terkenal dalam beberapa waktu ini.
Generasi ini benar-benar menyorot perhatian banyak orang. Ditambah lagi, generasi milenial
kini sudah mulai memasuki dunia kerja dan bekerja sama dengan generasi-generasi
sebelumnya.
1. Generasi Millenial Tidak Memiliki Etika Kerja yang Baik
Para milenial memiliki etos kerja yang mementingkan diri sendiri. Padahal mereka
memiliki dedikasi yang sangat tinggi untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya, serta melihat dengan teliti apa yang harus dikerjakan untuk tahap
selanjutnya.

2. Generasi Millenial Tidak Ingin Membuang-buang Waktu


Perbedaan antara generasi baby boomer dengan generasi milenial cukup signifikan.
Baby boomer melihat waktu sebagai sesuatu yang perlu untuk diinvestasikan.
Sehingga, mereka rela untuk menghabiskan waktu, asalkan tujuan yang mereka
inginkan dapat dicapai dengan baik.

3. Karyawan Milenial Tidak Menghargai Otoritas

Kenyataannya, ini tidak sepenuhnya benar. Malahan, mereka sangat menghormati


pemimpin dan memiliki loyalitas yang tinggi. Mereka percaya bahwa rasa hormat
harus diberikan kepada mereka yang lebih tua dari mereka, namun bukan berarti atas
segala peraturan yang dibuat semena-mena hanya atas dasar “otoritas” membuat
mereka harus mematuhinya.

Generasi milenial merupakan bagian penting dalam kelangsungan peradaban dunia. Pada
2020 diperkirakan generasi ini akan menjadi bonus demografi yang artinya, dunia kerja dan
usaha akan didominasi oleh anak-anak muda. Setidaknya, generasi milenial yang kini berada
di usia produktif, turut menjadi pemicu perekonomian dunia.
Dalam buku Profil Generasi Milenial (Kementerian Perempuan dan Anak) disebutkan bahwa
keterlibatan generasi milenial dalam dunia kerja yang terus meningkat merupakan modal
penting sebagai kekuatan ekonomi baru. Dikatakan pula bahwa generasi milenial memiliki
akses untuk memperoleh ilmu dan pendidikan yang sesuai perkembangan zaman.
Seperti ungkapan Shih Yung Chou (2012) yang mengutip Hershatter dan Epstein (2010)
bahwa milenial mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan mereka dan
mengharapkan akomodasi dari organisasi berdasarkan pengalaman, kebutuhan, dan keinginan
mereka. Sehingga, dunia kerja bagi generasi milenial bukan saja dunia kantoran atau harus
jadi karyawan. Karena selain itu, generasi milenial juga ada yang memilih berpenghasilan
dengan menggeluti usaha, misalnya memilih jalan sebagai entrepreneur, freelancer, jualan
online, selebgram, Youtuber, blogger, dan sebagainya.

Ismaniar (2015) menjelaskan etos kerja adalah aktivitas yang menjadi kebiasaan, sehingga
tercipta rutinitas yang menguntungkan tempat kerja bila etos kerja positif, begitu pula
sebaliknya. Dari pendapat ini berarti etos kerja memiliki keterhubungan dengan hasil kerja.
Kata etos sendiri dalam KBBI berarti pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial.
Sehingga seseorang yang memiliki etos kerja berarti memiliki cara pandang atau karakter
khas dalam menjalankan suatu pekerjaan atau tugas.
Berikut empat etos kerja yang menjadi ciri khas generasi milenial dalam dunia kerja:
1. Pertama, generasi milenial dalam bekerja cenderung memilih pekerjaan yang bisa
membuatnya berkembang. Artinya, bukan pekerjaan yang hanya memberikan

rutinitas, tapi juga memberikan tantangan untuk memicu pikiran dan tindakan mereka.
Terlebih untuk mendapatkan pelajaran-pelajaran baru. Hal ini karena mereka juga
gemar belajar dan menyukai tantangan.
2. Kedua, kreatif dan inisiatif. Mereka bisa memanfaatkan waktu luang untuk melakukan
berbagai pekerjaan lain.
3. Ketiga, orientasi kerja generasi milenial bukanlah lagi pada besaran gaji, melainkan
pada kenyamanan.
4. Keempat, generasi milenial memiliki skill yang tidak hanya satu, terlebih dalam
memanfaatkan perangkat teknologi. Rata-rata mereka bisa memanfaatkan kemajuan
teknologi, entah sebagai hobi maupun tuntutan kerja, seperti art design, video editor,
photo editor, fotografi, dan masih banyak lagi

Penting untuk memberi contoh konkret pada generasi milenium mengenai apa yang
diharapkan dari pekerjaan mereka. Pastikan memahami secara mendetail tugas yang
diberikan pada mereka untuk diselesaikan. Tawarkan kritik membangun dan pujilah mereka
sepantasnya. Mereka menghargai bila mereka tahu apa dan bagaimana hasil pekerjaan
mereka. Deskripsi kerja tertulis dapat membantu generasi milenium untuk mengerjakan tugas
sesuai dengan harapan kerja. Mereka pandai melihat segala sesuatu dengan apa adanya dan
mematuhinya, asalkan semua dijelaskan dari awal.

KUIS

I. Pilihan Berganda

1. Generasi yang lahir pada generasi Baby Boomers adalah…


A. Steve Jobs, Bill Gates, Bill Clinton, Elton John, Donald Trump, Pierce Brosnan,
Liam Neeson
B. Jennifer Lopez, Adam Sandler, Jay Z, Matt Damon, Victoria Beckham, David
Cameron.
C. Jake Gyllenhaal, Beyonce Knowles, Britney Spears, Emma Watson, Kate
Middleton, Ed Sheeran, Kim Kardashian.
D. Shiloh Jolie-Pitt, Suri Cruise, Brooklyn Beckham, dan Apple Martin.

2. Orang-orang yang lahir pada tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an termasuk
dalam generasi…
A. Generasi Z
B. Generasi Baby Boomers
C. Generasi X
D. Generasi Y

3. Orang-orang yang lahir pada tahun 1940-an hingga awal 1960-an termasuk dalam
generasi…
A. Generasi Z
B. Generasi Y
C. Generasi Baby Boomers
D. Generasi X

4. Orang-orang yang lahir pada tahun 1990-an hingga awal 2000-an termasuk dalam
generasi…
A. Generasi Baby Boomers
B. Generasi X
C. Generasi Y
D. Generasi Z

5. Tokoh internasional yang lahir pada generasi Z adalah…


A. Jake Gyllenhaal, Beyonce Knowles, Britney Spears, Emma Watson, Kate
Middleton, Ed Sheeran, Kim Kardashian
B. Jennifer Lopez, Adam Sandler, Jay Z, Matt Damon, Victoria Beckham, David
Cameron.
C. Shiloh Jolie-Pitt, Suri Cruise, Brooklyn Beckham, dan Apple Martin.
D. Steve Jobs, Bill Gates, Bill Clinton, Elton John, Donald Trump, Pierce Brosnan,
Liam Neeson

6. Generasi yang benar-benar menyorot perhatian banyak orang sampai saat ini yaitu
generasi…
A. Milenial
B. Generasi X
C. Generasi Y
D. Generasi Z

7. “Milenial mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan mereka dan


mengharapkan akomodasi dari organisasi berdasarkan pengalaman, kebutuhan, dan
keinginan mereka”. Dari kutipan tersebut merupakan suatu ungkapan dari tokoh…
A. John F. Kennedy
B. Ismaniar
C. Yoris Sebastian
D. Shih Yung Chou

8. Kutipan Gloeckler (2008) di bawah ini yang benar adalah…


A. Milenial mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan mereka dan
mengharapkan akomodasi dari organisasi berdasarkan pengalaman, kebutuhan,
dan keinginan mereka.
B. Kaum milenial merupakan pekerja keras, bertanggung jawab, berorientasi pada
tim, dan altruistik (mendahulukan kepentingan bersama)
C. Milenial bisa memanfaatkan waktu luang untuk melakukan berbagai pekerjaan
lain
D. Milenial memiliki inisiatif dalam melakukan suatu pekerjaan

9. Berikut ini yang tidak termasuk etos kerja yang menjadi ciri khas generasi milenial
dalam dunia kerja yaitu…
A. Orientasi kerja generasi milenial bukanlah lagi pada besaran gaji, melainkan pada
kenyamanan.
B. Kreatif dan inisiatif
C. Kerja cenderung memilih pekerjaan yang bisa membuatnya berkembang.
D. Ketepatan kerja

10. Berikut yang tidak termasuk cara menanamkan gairah generasi milenium adalah…
A. Jangan mudah terpengaruh oleh orang lain
B. Tawarkan insentif lain selain uang
C. Pahami bahwa mereka mungkin juga mengerjakan karya mereka sendiri
D. Sertakan kebebasan dan kegembiraan di tempat kerja

II. Essay
1. Jelaskan perkembangan generasi Y!
2. Jelaskan pengertian etos kerja milenial menurut Ismaniar!
3. Jelaskan empat etos kerja yang menjadi ciri khas generasi milenial dalam dunia kerja!
4. Jelaskan upaya memaksimalkan kerja generasi milenium!

MODUL 15
EXECUTIVE SUMMARY

Pendidikan vokasi (vocational education) atau yang juga disebut pendidikan


ketrampilan, merupakan alternatif pembelajaran yang mampu menjadi solusi untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang siap pakai dan menjadi senjata ampuh
untuk menghadapi persaingan global. Pendidikan jalur vokasional, merupakan
konsep pendidikan yang lebih menitik beratkan pada ketrampilan (skill), dirancang
dengan kurikulum yang mengasah ketrampilan, disiplin, konsep diri pesertanya
tentang pekerjaan dan kewirausahaan. Selain itu keuntungan lain, adalah alternatif
pembiayaan dan jangka waktu pendidikan yang relatif lebih singkat dan murah bila
dibandingkan Srata 1 (jalur akademi). Belum lagi ketika mereka lulus melalui jalur
akademi, belum tentu ada jaminan bisa langsung bekerja, dikarenakan kompetensi
yang dimiliki belum memadai dan perlu untuk mengikuti pelatihan. Atau terkadang
masih memerlukan pendidikan khusus dari asosiasi profesi yang bersangkutan.

Kualifikasi pendidikan vokasional dapat diperhitungkan di pasaran, bahkan


untuk jenis pekerjaan tertentu (Sektor transportasi misalnya), lulusan pendidikan
vokasional bisa bersaing dengan lulusan pendidikan akademik (Strata 1). Perbedaan
utama antara pendidikan vokasional dan pendidikan akademik terletak dalam
keahlian yang dicapai lulusannya. Lulusan pendidikan vokasional lebih pada
penguasaan praktik dari ilmu pengetahuan, sedangkan pendidikan akademik lebih
berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan secara teori. Pendidikan
vokasional merupakan penggabungan antara teori dan praktik secara seimbang
dengan orientasi pada kesiapan kerja lulusannya. Kurikulum dalam pendidikan
vokasional, terkonsentrasi pada sistem pembelajaran keahlian (apprenticeship of
learning) pada kejuruan-kejuruan khusus (specific trades). Kelebihan pendidikan
vokasional adalah peserta didik secara langsung dapat mengembangkan
keahliannya disesuaikan dengan kebutuhan bidang tugas yang akan dihadapi.

Memasuki era persaingan global saat ini, dengan meningkatnya kompetisi


antar individu dan bahkan kompetisi antar organisasi domestik maupun internasional
yang semakin terbuka luas, tentu tidak cukup hanya mengandalkan kecerdasan otak
dan keterampilan motorik (hard skill), namun juga yang tidak kalah pentingnya
adalah pembekalan sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat
kepribadian, konsep diri, keterampilan sosial, yang dapat dikategorikan dalam soft
skill atau kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak
berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya, soft skill dapat pula dikatakan sebagai
keterampilan personal dan interpersonal, diantaranya adalah etos kerja dan budaya
kerja.

Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang


bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap
program studi. Kurikulum dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi
dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. Pendidikan tinggi dapat
menyelenggarakan program:
a. Diploma pada pendidikan vokasi
b. Sarjana, magister, dan doktor pada pendidikan akademik dan/atau
c. Spesialis dan/atau profesional pada pendidikan profesi.
Persyaratan untuk menjadi mahasiswa pada program diploma: memiliki ijazah
dan surat keterangan lulus pendidikan 1 (satu) jenjang atau tingkat pendidikan
dibawahnya dan memenuhi persyaratan masuk yang ditetapkan oleh perguruan
tinggi yang bersangkutan.
Gelar untuk pendidikan vokasional terdiri atas:
a. Ahli Pratama untuk lulusan program diploma satu, yang ditulis di belakang
nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan A.P. dan diikuti dengan
inisial program studi ataubidang keahlian.

b. Ahli Muda untuk lulusan program diploma dua, yang ditulis di belakang nama
yang berhak dengan mencantumkan singkatan A.Ma. dan diikuti dengan
inisial program studi atau bidang keahlian;
c. Ahli madya untuk lulusan program diploma tiga, yang ditulis di belakang nama
yang berhak dengan mencantumkan singkatan A.Md. dan diikuti dengan
inisial program studi atau bidang keahlian; dan
d. Sarjana Sains Terapan untuk program diploma empat, yang ditulis di
belakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan S.SiT. dan
diikuti dengan inisial program studi atau bidang keahlian.

Di beberapa negara maju, program vokasional merupakan andalan dan menjadi


tumpuan dalam membangun sistem kerja yang bisa sukses memasuki persaingan
global. Dengan program berbasis ketrampilan kerja dan vokasi, banyak negara
berhasil membangun ekonomi mereka dan lapangan kerja banyak diisi tenaga-
tenaga vokasi yang berilmu pengetahuan.
Etos kerja menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai semangat
kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Kamus
Wikipedia menyebutkan bahwa etos berasal dari bahasa Yunani, akar katanya
adalah ethikos yang berarti moral atau menunjukan karakter moral. Dalam bahasa
Yunani kuno dan modern, etos mempunyai arti sebagai keberadaan diri, jiwa, dan
pikiran yang membentuk seseorang. Bila ditelusuri lebih dalam, etos kerja adalah
respon yang dilakukan oleh seseorang, kelompok, atau masyarakat tehadap
kehidupan sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Setiap keyakinan
mempunyai sistem nilai dan setiap orang yang menerima keyakinan tertentu
berusaha untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya.

Para ahli mengatakan bahwa etos kerja seseorang sangat dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain:
 Bagaimana caranya melihat arti kerja dalam kehidupan.
 Bagaimana caranya melaksanakan pekerjaannya

 Bagaimana memahami hakekat bekerja yang dikaitkan dengan iman dan


nilai-nilai spiritualitas yang diyakininya.

Budaya kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup


sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang
dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku,
cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja atau
bekerja. Budaya kerja memiliki berbagai macam tujuan:
 Dapat memahami budaya kerja suatu unit kerja
 Dapat mengimplementasikan Budaya kerja di tempat kerja
 Menciptakan suasana harmonis dengan patner kerja
 Membangun rasa kerja sama terhadap rekan kerja dalam team
 Bisa beradaptasi dengan lingkunga secara baik
 Mengenal norma-norma dalam suatu pekerjaan.

Budaya kerja memiliki berbagai manfaat:


 Menjamin hasil kerja dengan kualitas yang baik.
 Keterbukaan antara para individu dalam melakukan pekerjaan.
 Saling bergotong royong apabila dalam suatu pekerjaan ada masalah yang
sulit.
 Menimbulkan rasa kebersamaan antara individu dengan individu lain dalam
pekerjaan.
 Cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di dunia luar
(Teknologi, Masyarakat, Sosial, Ekonomi dll.)

Jalur Pendidikan Vokasional Program pendidikan diploma yang menghasilkan


sumber daya siap pakai menjadi senjata ampuh untuk menghadapi persaingan
global. Di kancah internasional, program vokasi menjadi andalan berbagai bangsa
untuk membangun keberhasilan sistem kerja berbasis keterampilan. Mengacu pada
Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, maka tingkat kedalaman dan keluasan
materi pembelajaran untuk setiap program pendidikan, dirumuskan dengan
mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia agar dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan serta pengalaman
kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor.

Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran:


a. Lulusan program diploma satu paling sedikit menguasai konsep umum,
pengetahuan, dan keterampilan operasional lengkap;
b. Lulusan program diploma dua paling sedikit menguasai prinsip dasar
pengetahuan dan keterampilan pada bidang keahlian tertentu;
c. Lulusan program diploma tiga paling sedikit menguasai konsep teoritis bidang
pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum;
d. Lulusan program diploma empat dan sarjana paling sedikit menguasai konsep
teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan
tersebut secara mendalam;
Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
a. Orientasi ke masa depan, yaitu segala sesuatu direncanakan dengan baik,
baik waktu, kondisi untuk ke depan agar lebih baik dari kemarin.
b. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat
penting guna efisien dan efektivitas bekerja.
c. Tanggung jawab, yaitu memberikan asumsi bahwa pekerjaan yang dilakukan
merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan ketekunan dan
kesungguhan.
d. Hemat dan sederhana, yaitu sesuatu yang berbeda dengan hidup boros,
sehingga bagaimana pengeluaran itu bermanfaat untuk kedepan.

e. Persaingan sehat, yaitu dengan memacu diri agar pekerjaan yang dilakukan
tidak mudah patah semangat dan menambah kreativitas diri.

Etos kerja seseorang sangat dipengaruhi oleh beberapa hal:


a. Bagaimana caranya melihat arti kerja dalam kehidupan.
b. Bagaimana caranya melaksanakan pekerjaan
c. Bagaimana memahami hakekat bekerjayang dikaitkan dengan iman dan nilai-
nilai spiritualitas yang diyakininya.

Profesionalisme dalam berbagai bidang itu menyangkut dengan beberapa hal:


 Sikap atau attitude
 Ketrampilan atau skill
 Pengetahuan atau knowledge
 Motivasi atau motivation
 Pengalaman atau experience

Pengertian kebudayaan banyak dikemukakan oleh para ahli seperti


Koentraningrat, yaitu: “kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan
hasil kelakukan yang teratur oleh tatakelakuan yang harus didapatnya dengan
belajar dan semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat”. Budaya Kerja adalah
suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi
sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan
tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta
tindakan yang terwujud sebagai kerja (Gering Supriyadi,2003).

Budaya kerja dapat dibagi menjadi dua unsur, yaitu: (Menurut Taliziduhu Ndraha)
a. Sikap terhadap pekerjaan, yakni kesukaan akan kerja dibandingkan dengan
kegiatan lain, seperti bersantai, atau semata-mata memperoleh kepuasan dari

kesibukan pekerjaannya sendiri, atau merasa terpaksa melakukan sesuatu


hanya untuk kelangsungan hidupnya.
b. Perilaku pada waktu bekerja, seperti rajin, berdedikasi, bertanggung jawab,
berhati-hati, teliti, cermat, kemauan yang kuat untuk mempelajari tugas dan
kewajibannya, suka membantu sesma pegawai, atau sebaliknya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi budaya kerja:
 Perilaku pemimpin
 Seleksi para pekerja
 Budaya organisasi
 Budaya Luar
 Menyusunmisi dengan jelas
 Mengedepankan misi
 Keteladanan pemimpin
 Proses pemebelajaran
 Motivasi

Untuk meningkatnya kompetisi antar individu dan bahkan kompetisi antar


organisasi domestik maupun internasional yang semakin terbuka luas, tentu tidak
cukup hanya mengandalkan kecerdasan otak dan keterampilan motorik (hard skill),
namun juga yang tidak kalah pentingnya adalah pembekalan sosiologis yang
berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, konsep diri, keterampilan
sosial, yang dapat dikategorikan dalam soft skill.
Budaya kerja sangat penting dalam dunia pekerjaan untuk meningkatkan
kualitas pekerjaan seseorang dan dapat mengerti nilai-nilai yang terkandung dalam
budaya kerja tersebut. Sehingga individu ini dapat menjadi karyawan atau pekerja
yang baik dan bermanfaat bagi perusahaan yang mempekerjakannya.

KUIS

I. Pilihan Ganda
1. Pendidikan vokasi (vocational education) atau yang juga disebut pendidikan
ketrampilan yaitu…
A. Alternatif pembelajaran yang mampu menjadi solusi untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang siap pakai dan menjadi senjata ampuh untuk
menghadapi persaingan global.
B. Semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau
suatu kelompok.
C. Sikap, perilaku, watak, karakter, akhlak, dan etika seseorang dalam
bekerja yang tak lepas dari landasan keyakinan nilai-nilai spiritualitas yang
bersumber dari hati nurani.
D. Suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang
menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam
suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita,
pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja atau
bekerja.

2. Pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan


tertentu, dengan cakupan program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma
3, dan diploma 4, maksimal setara dengan program pendidikan sarjana
disebut…
A. Etos kerja
B. Budaya kerja
C. Karier kerja
D. Pendidikan vokasional

3. Berikut yang tidak termasuk gelar untuk pendidikan vokasional yaitu…


A. Ahli Pratama untuk lulusan program diploma satu
B. Insinyur untuk program program sarjana teknik
C. Ahli madya untuk lulusan program diploma tiga
D. Sarjana sains terapan untuk program diploma empat

4. Untuk Ahli Muda untuk lulusan program diploma dua ditulis dengan
singkatan…
A. S.SiT.
B. A.Md.
C. S.Th.
D. A.ma.

5. Untuk Sarjana Sains Terapan untuk program diploma empat ditulis dengan
singkatan…
A. S.E.
B. S.Kom.
C. S.SiT.
D. S.Th.

6. Secara terstruktur, pendidikan vokasional di Indonesia menjadi tanggung


jawab…
A. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
B. Kementerian Keuangan
C. Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
D. Kementerian Perhubungan

7. Etos kerja menurut kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai…


A. Suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang
menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam
suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita,
pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja atau
bekerja.
B. Semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau
suatu kelompok.
C. Sikap, perilaku, watak, karakter, akhlak, dan etika seseorang dalam
bekerja yang tak lepas dari landasan keyakinan nilai-nilai spiritualitas yang
bersumber dari hati nurani.
D. Alternatif pembelajaran yang mampu menjadi solusi untuk menghasilkan
sumber daya manusia yang siap pakai dan menjadi senjata ampuh untuk
menghadapi persaingan global.
8. Di bawah ini yang tidak termasuk etos kerja seseorang sangat dipengaruhi
oleh beberapa hal menurut para ahli yaitu…
A. Bagaimana memahami hakekat bekerja yang dikaitkan dengan iman dan
nilai-nilai spiritualitas yang diyakininya
B. Bagaimana caranya melaksanakan pekerjaannya
C. Bagaimana caranya melihat arti kerja dalam kehidupan
D. Bagaimana caranya berpikir kritis dalam melaksanakan suatu pekerjaan

9. Suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang


menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu
kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat,
pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja disebut…
A. Budaya kerja
B. Etos kerja
C. Pendidikan vokasional
D. Karier kerja

10. Berikut ini yang tidak termasuk tujuan budaya kerja adalah…
A. Dapat memahami budaya kerja suatu unit kerja
B. Bisa beradaptasi dengan lingkunga secara baik
C. Menciptakan kekompakan dalam bekerja
D. Dapat mengimplementasikan Budaya kerja di tempat kerja

II. Essay

1. Sebutkan manfaat budaya kerja!


2. Uraikan tentang jalur Pendidikan vokasional!
3. Sebutkan tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran!
4. Sebutkan hal yang berhubungan dengan etos kerja!
5. Jelaskan 2 unsur budaya kerja!

Anda mungkin juga menyukai