Anda di halaman 1dari 35

ETOS PRIBADI

P E N G E RT I A N
ETIKA
Ethos > karakter, cara hidup, kebiasaan seseorang, motivasi atau
tujuan moral seseorang serta pandangan dunia mereka, yakni
gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komprehensif
mengenai tatanan.
Dengan kata lain etos adalah aspek evaluatif sebagai sikap mendasar
terhadap diri dan dunia mereka yang direfleksikan dalam
kehidupannya (Khasanah, 2004:8).
P E N G E RT I A N
ETIKA
“Pandangan hidup yg khas kebudayaan sifat, nilai, dan adat-istiadat
khas yg memberi watak kpd kebudayaan suatu golongan sosial dl
masyarakat, kerja semangat kerja yg menjadi ciri khas dan keyakinan
seseorang atau suatu kelompok”. www.artikata.com
Bertens memiliki pengertian agak berbeda terhadap etos. Menurutnya
etika adalah terjemahan dari ethos dalam bahasa yunani.
P E N G E RT I A N
ETIKA
Kata yunani ‘ethos’ dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti:
tempat tinggal yang biasa; padang rumput, kandang; kebiasaan, adat;
akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir.
Dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adalah: adat kebiasaan.” Jadi
dapat disimpulkan bahwa etos adalah suatu nilai yang mendasari
sikap perilaku dan menjadi ciri khas bagi seseorang atau kelompok di
mana saja mereka berada.
URGENSI ETOS PRIBADI
1
Menjadikan individu mahir mengenali dan memahami problem maupun isu moral dalam profesi.

2 Peka terhadap kesulitan dan kepelikan sesungguhnya kesediaan mengalami dan mentoleransi
ketidakpastian dalam membuat penilaian atas keputusan moral seseorang terhadap orang lain.
3 Meningkatkan ketepatan dalam menggunakan bahasa etika yang lazim, yang diperlukan
untuk mengungkapkan dan membela dengan cukup baik pandangan moral seseorang terhadap
orang lain.
Meningkatkan penghargaan baik terhadap kemungkinan penggunaan dialog rasional dalam
4
memecahkan konflik-konflik moral maupun perlunya toleransi terhadap perbedaan-
perbedaan perspektif di kalangan orang – orang yang secara moral cukup baik.

5 Meningkatkan kemampuan untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan moral yang timbul


karena aktifitas profesional
Memperkuat otonomi moral,
FA K T O R P E N D O R O N G P E R I L A K U T I D A K E T I S
Perilaku tidak etis adalah perkataan dan tindakan seseorang yang tidak sesuai dengan prinsip
moral yang baik. Perilaku tidak etis seringkali berwujud tindakan yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut.

KETAKUTAN BALAS DENDAM

TEKANAN MASA BODOH

AMBISI
CONTOH PERILAKU TIDAK ETIS

a. Penjualan produk keluar negeri yang sudah terbukti merusak kesehatan


dan tidak diperbolehkan di dalam negeri.
b. Perusahan makanan bayi yang memaksakan suatu formula bagi bayi di
banyak negara miskin sementara air susu ibu akan lebih sehat bagi bayi.
c. Mengambil barang-barang kantor untuk dibawa pulang,
d. Berbohong dengan alasan sakit untuk menutupi pekerjaan yang tidak
beres,
e. Perusahaan membayar upah pekerja yang rendah di beberapa negara
berkembang untuk membuat barang yang bernilai tinggi.
f. Penipuan produk yang tidak sesuai dengan yang ditawarkan.
g. Penjualan produk yang sudah kadaluwarsa.
FA K T O R P E N D U K U N G M U N C U L N YA M A S A L A H E T I S
KARENA KEMAJUAN TEKNOLOGI

1. Ambivalensi kemajuan ilmiah


2. Masalah bebas nilai
3. Teknologi yang tidak terkendali
4. Tanda-tanda yang menimbulkan harapan
RASIONALISASI PERILAKU TIDAK ETIS

1. Setiap orang melakukannya (everybody does it)


2. Jika suatu tindakan sah atau dibenarkan menurut hukum (legal),
maka tindakan itu etis (if it’s legal, it’s ethical)
3. Kemungkinan pengungkapan dan konsekuensi (likelihood of
discovery and consequences)
MEMBANGUN ETOS PRIBADI
5 prinsip berperilaku etis menurut Norman Vincent Pale dan
Kenneth H. Blanchard
a. Tujuan (Purpose)
Misi individu yang dinyatakan secara jelas, sederhana, dan didasarkan
pada nilai-nilai, harapan, dan visi.
b. Perspektif (perspective).
Meluangkan waktu untuk merenung dan berpikir bagaimana dan kemana akan
melangkah dan mencapai tujuan.
c. Kesabaran (patience).
Merupakan hal yang dibutuhkan untuk memperoleh keyakinan bahwa berpegang
teguh pada nilai-nilai etika akan membawa kita dalam kesuksesan jangka panjang
MEMBANGUN ETOS PRIBADI
1. Lima prinsip berperilaku etis menurut Norman Vincent Pale dan
Kenneth H. Blanchard
d. Keteguhan (persistence).
Keteguhan memerlukan adanya komitmen untuk hidup berdasarkan prinsip-
prinsip etika yang tidak luntur karena berjalannya waktu.

e. Kebanggaan (pride).
Kebanggaan akan kita peroleh ketika kesabaran dan keteguhan berhasil untuk
dipertahankan.
2. UNSUR ETOS PRIBADI
a. Komitmen etis.
Memiliki pendirian dan kemauan yang kuat untuk bertindak secara etis. Menurut
Cambridge Advanced Learner’s Dictionary, seseorang disebut berkomitmen “when you
are willing to give your time and energy to something that you believe in, or a promise
or firm decision to do something”

b. Kesadaran etis.
Suatu kemampuan untuk mempersepsikan (memahami) isu-isu etis dan implikasi-
implikasi etis dari suatu situasi.

c. Kompetensi etis:
Untuk memilih yang benar kita harus memiliki kemampuan untuk melakukan penalaran
moral yang sehat dan mengembangkan strategi-strategi praktis penyelesaian masalah.
5 Kompetensi menurut
Dengan mengutip R.Pahlan (Competency Management: A Practicioner’s
Guide, terjemahan, 2007), dapat menggali lima istilah dalam definisi
kompetensi sebagai berikut.
1) Karakter Dasar diartikan sebagai kepribadian seseorang yang cukup
dalam dan berlangsung lama. Dalam definisi ini, karakter dasar
mengarah pada motif, karakteristik pribadi, konsep diri dan nilai-nilai
seseorang.
2) Kriteria Referensi berarti bahwa komptensi dapat diukur berdasarkan
standar atau kriteria tertentu. Dapat diukur faktor-faktor pembentuk
terjadinya kinerja karyawan yang beragam (unggul, biasa, dan rendah).
Dari faktor-faktor tersebut kemudian dapat diprediksi kinerja seseorang.
Misalnya angka penjualan yang dilakukan seorang wiraniaga per satuan
5 Kompetensi menurut
Dengan mengutip R.Pahlan (Competency Management: A Practicioner’s
Guide, terjemahan, 2007), dapat menggali lima istilah dalam definisi
kompetensi sebagai berikut.
1) Karakter Dasar diartikan sebagai kepribadian seseorang yang cukup
dalam dan berlangsung lama. Dalam definisi ini, karakter dasar
mengarah pada motif, karakteristik pribadi, konsep diri dan nilai-nilai
seseorang.
2) Kriteria Referensi berarti bahwa komptensi dapat diukur berdasarkan
standar atau kriteria tertentu. Dapat diukur faktor-faktor pembentuk
terjadinya kinerja karyawan yang beragam (unggul, biasa, dan rendah).
Dari faktor-faktor tersebut kemudian dapat diprediksi kinerja seseorang.
Misalnya angka penjualan yang dilakukan seorang wiraniaga per satuan
3 PEMERIKSAAN 3 K

a. Kepatuhan.
Hidup dan berperilaku sesuai dengan aturan hukum, kode etik, aturan organisasi,
prinsip-prinsip moral, harapan masyarakat, dan konsep umum lain seperti
kejujuran dan keadilan
b. Kontribusi.
Kontribusi berkaitan dengan apa yang kita berikan atau sumbangkan kepada
orang lain atau masyarakat. Sebagai individu atau anggota suatu organisasi, kita
harus senantiasa menyadari peran kita dan berusaha agar selalu mencapai kinerja
terbaik dalam rangka memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan organisasi
dan kebaikan orang lain.
c. Konsekuensi.
Konsekuensi berkaitan dengan pengaruh atau akibat dari keputusan dan perbuatan
kita.
APAKAH KONSEP DIRI ITU?

Konsep diri
(Self Concept) tidak lain dan
tidak bukan adalah gagasan
tentang Diri Sendiri
Konsep Diri

Cara pandang kita yang merupakan pusat dari


kesadaran dan tingkah laku kita. Konsep diri
melibatkan perasaan, nilai-nilai yang kita anut
serta keyakinan-keyakinan kita (Atwater,1983).
Bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi.
Bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi
manusia sebagaimana yang kita harapkan.
KONSEP DIRI banyak
mempengaruhi proses
PENGEMBANGAN DIRI
(Self Development) dan
MENENTUKAN SIAPA
KITA DI KEMUDIAN HARI
Kita tidak dilahirkan dengan
KONSEP DIRI.

Konsep Diri berasal dan berkembang dari masa kanak-kanak


dan berkembang terutama sebagai akibat dari hubungan
kita dengan orang lain
ASAL USUL KONSEP DIRI

1. ORANG TUA
2. SAUDARA SEKANDUNG
3. PENDIDIKAN
4. REKAN/TEMAN SEBAYA
5. MASYARAKAT
6. PENGALAMAN
Contoh Konsep Diri Negatif
Mudah marah, peka terhadap kritik cenderung
mempertahankan pendapatnya meskipun pendapatnya itu
salah
Suka dipuji, suka di elu-elukan, disebut gelar, makin merasa
besar dan rajin bila dipuji.
Senantiasa mengeluh, mencela, atau meremehkan orang lain
dan tidak mengakui kelebihan orang lain.
Pesimis serta takut bersaing dengan orang lain untuk
mencapai prestasi yang lebih tinggi.

Ucok Sarimah,Rangga Dewati


CONTOH
KONSEP DIRI POSITIF
 Percaya diri
 Optimis
 Profesional
 Rendah hati
 Peduli
• Positive Thinking
• Potential Power
 Saya sukses
 Saya baik
 Saya bisa
Mengetahui potensi Diri
• Mengetahui apa yang Anda sukai
• Mengenali karakter pribadi Anda
• Mengenali apa prestasi Anda di masa lalu
Mengembangkan potensi Diri
• Pendidikan/Pelatihan
• Pengalaman
• Membaca/menulis
Keyakinan terhadap kemampuan diri
sendiri

Agama :
Jika Tuhan Bersamaku
1. Citra Diri positif
2. Berpusat pada potensi
3. Positive Thinking
4. Egaliter
5. Yakin aktifitasnya urgent
6. Berani berbuat spektakuler
7. Tidak takut gagal
8. Yakin akan sukses
THE LIFE MANAGEMENT
Keterangan :
PT= Positive Thinking
PP = Potential Power
A = Action
SC = SelfTHE Confidence
LIFE MANAGEMENT INC.
 Segera bertindak, jangan terlalu banyak pertimbangan
 Kurung ketakutan Anda
 Yakini aktivitas Anda sangat penting
 Yakini menunda bertindak berarti memperbesar
kegagalan

THE LIFE MANAGEMENT INC.


Prakarsai pembicaraan
Biasakan bicara terus terang
Memelihara kontak mata
Berjalan lebih cepat
Berpenampilan rapi
Cari kemenangan-kemenangan kecil
THE LIFE MANAGEMENT INC.
Beri diri sendiri hadiah
Biasakan duduk dikursi terdepan
Simpan prestasi masa lalu
Bergaullah dengan orang yang percaya diri
Biasakan berbahasa positif

T
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai