Anda di halaman 1dari 7

GAYA PENGAMBILAN

KEPUTUSAN/KEPEMIMPINAN (KEPUTUSAN
OTORITER&KEPUTUSAN GABUNGAN)

Disusun Oleh :
Kelompok 11
Adeliasyah Putri (17110018)
Rika Syafitri (17110150)
Fachru Rozi Al-Aziz Hasibuan (17110465)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapat digunakan yaitu :
 Intuisi : Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif
sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa
keuntungan dan kelemahan.
 Pengalaman : Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya
terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih
matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang
terjadi kini.
 Fakta : Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik.
Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga
orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
 Wewenang : Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
 Logika/Rasional : Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap
semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang
berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : kejelasan masalah, orientasi tujuan (kesatuan tujuan yang
ingin dicapai), pengetahuan alternative, preferensi yang jelas, dan hasil maksimal.

.
Jenis – Jenis Keputusan
Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya
waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat
melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
 Keputusan Rutin : Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang
serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
 Keputusan tidak Rutin : Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat
khusus dan tidak bersifat rutin.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan
Ada 6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan, yaitu :
 Fisik
 Emosional
 Rasional
 Praktikal
 Interpersonal
 Struktural
 Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009) menjelaskan faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita, peranan
pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan
KEPEMIMPINAN

Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh
oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya
dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli,
pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai
bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Teori-Teori Kepemimpinan
 Teori Sifat
 Teori Perilaku
 Teori Situasional
TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Gaya otoriter
Gaya Otoriter/Totaliter yaitu gaya kepemimpinan yang selalu memaksakan kehendaknya pada
setiap orang meskipun dengan jalan kekerasan, namun kebijakannya berlaku tanpa kompromi. Dalam tipe ini,
pemimpin bertindak dictator pada bawahannya. Cendenrung melakukan pemaksaan dalam menggerakkan
kelompoknya. Disini kewajiban bawahan adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah, tak boleh ada
saran dan bantahan dari bawahan. Mereka harus patuh dan setia secara mutlak kepada pimpinannya. Dan
kendali penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah).
Kelebihan gaya otoriter, yaitu:
 Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, taka da bantahan dari
bawahan.
 Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi kesalahan dari bawahan
maka pemimpin tak segan untuk menegur.
 Mudah melakukan pengawasan.

Kelemahan gaya otoriter, yaitu:


 Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat dari pemimpin.
 Menimbulkan permusuhan, keluham dan rawan terjadi perpindahan karyawan karena merasa tidak
nyaman.
 Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat, pemimpin akan
menganggapnya sebagai pembangkang dan kelicikan.
 Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan mengajukan pendapat.
 Disiplin yang terjadi karena adanya ketakuan dan hukuman bahkan pemecatan dari atasan.
Gaya Gabungan/Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya seorang pemimpin yang menghargai
karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi. Pada gaya kepemimpinan
demokratis (democratic leadership style) ditemukan peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan
yang dilakukan secara musyawarah. Menggunakan kekuatan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide
dari staff, memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan sendiri. Membuat rencana dan pengontrolan
dalam penerapannya. Informasi diberikan seluas-luasnya dan terbuka.
Kelebihan gaya demokratis, yaitu:
 Hubungan antara pimpinan dan bawahan harmonis dan tidak kaku

 Keputusna dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan merasa dihargai dan
dibutuhkan perannya
 Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat dan saran

 Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bias mengeluarkan kemampuan terbaiknya
untuk menyelesaikan tugasnya
 Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa duperhatikan

 Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan

Kelemahan gaya demokratis, yaitu:


 Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara musyawarah
 Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karena pendapat setiap orang berbeda
 Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai