KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

DAN
KEPEMIMPINAN ABNORMAL
DIEDIT OLEH: TIY KUSMARRABBI KARO, MA
KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN
KEPEMIMPINAN ABNORMAL

KEPEMIMPINAN ADALAH DOMINASI YANG

DIDASARKAN KAPABILITAS PRIBADI, JUGA
DIDASARKAN AKSEPTASI KELOMPOK DAN
KEAHLIAN KHUSUS PADA SITUASI KHUSUS.
MASYARAKAT KITA BUTUH KEPEMIMPINAN
DEMOKRASI UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN
DAN KEADILAN YANG LEBIH MERATA.
 KEPEMIMPINAN YANG
DIBUTUHKAN:

1. BIJAK PENUH RASA KEMANUSIAAN

2. TIDAK GILA KEKUASAAN, EGOISTIS
DAN AMBISIUS, MEMENTINGKAN
KEPENTINGAN SENDIRI
3. TIDAK MENGANGKAT PEMIMPIN
YANG TIDAK MAMPUN
MENGEMBANGKAN TANGGUNG
JAWAB.
ETIK PEMIMPIN YANG TIDAK DAPAT
DIINGKARI ADALAH:
• IA BERTUGAS UNTUK MEMIMPIN,
MENGATUR, MENGELOLA, MEMANAGE
DENGAN RASA TANGGUNG JAWAB
• MENGARAHKAN KELOMPOK ATAU
LEMBAGA YANG DIPIMPINNYA KEPADA
TUJUAN EKONOMIS DAN TUJUAN
SOSIAL/KESEJAHTERAAN, DAN
MENGARAH PADA PENINGKATAN
MARTABAT MANUSIA
 KEPEMIMPINAN
ABNORMAL
• KENYATAAN
1. MENONJOLKAN INDIVIDUALISME YANG SANGAT
AMBISIUS DAN INTERES-INTERES PRIBADI
2. MENGIKLANKAN DIRI DENGAN SEGALA UPAYA LICIK
3. MUNCUL DARI INDIVIDU YANG SAKIT ATAU
ABNORMAL
4. PEMIMPIN YANG ABNORMAL (PEMIMPIN KORUP,
PATOLOGIS, EGOISTIK, TIDAK BERTANGGUNG JAWAB,
KRIMINAL, SADIS DAN LAINNYA)
5. PEMIMPIN ABNORMAL MELAHIRKAN MASYARAKAT
YANG SAKIT DAN SEBALIKNYA DAN MENIMBULKAN
BANYAK KOMPLIK, DISORGANISASI DAN
DISFUNGSIONAL SOSIAL.
 PEMIMPIN DEMOKRATIS

a. PEMBIMBING,
b. KOORDINASI,
c. TANGGUNG JAWAB DAN
d. KERJA SAMA
e. ORGANISASI BUKAN MASALAH PRIBADI
f. MENEKANKAN PARTISIPASI AKTIF
g. MENDENGAR DENGAN BAIK
h. MEMANFAATKAN KEUNGGULAN ANGGOTA
i. KESADARAN AKAN KEKUATAN KELOMPOK
j. DELEGASI WEWENANG, BAWAHAN MERASA
AMAN DAN SENANG MENUNAIKAN TUGAS
k. KATALISATOR (MEMPERCEPAT PROSES)
 ATASAN

PENGHARGAAN DAN
BANTUAN

BANTUAN PEMIMPIN BANTUAN

TEMAN TEMAN
SEJAWAT DEMOKRA SEJAWAT
TIS

DUKUNGAN

BAWAHAN

KEDUDUKAN KEPEMIMPINAN DEMOKRASI

 PEMIMPIN DEMOKRASI
• DIHORMATI DAN DIHARGAI
• TIDAK BERUSAHA JADI MAJIKAN
• KEBERHASILAN ADALAH USAHA BERSAMA
• KEMAMPUAN MENGUMPULKAN BANYAK INFORMASI DAN
KEBIJAKASANAAN DARI SEMUA ANGGOTA KELOMPOK, DAN
BISA MEMANIPULIR SEMUANYA DENGAN EFEKTIF.
• KEDUDUKAN PEMIMPIN DAN BAWAHAN CO-WORKER
• DISIPLIN DARI KELOMPOK UNTUK KELOMPOK
• KERJA KOOPERATIF UNTUK: PEMUPUKAN GAIRAH KERJA,
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS, PENINGKATAN MORAL,
DAN USAHA PERBAIKAN KONDISI SOSIAL PADA UMUMNYA
KEPEMIMPINAN ABNORMAL
•ORANG YANG SAKIT MEMPUNYAI
SIFAT YANG INFERIOR YANG INGIN
MENGKOMPENSASIKAN SIFAT-SIFAT
BAWAAN KE DALAM BENTUK
PENGUASAAN TEHADAP ORANG LAIN.
•GILA KEKUASAAN MERUPAKAN
DELINQUENCY YANG CENDERUNG
MEMAKSAKAN KEINGINAN SENDIRI
AGAR SEMUA ORANG MELAKUKAN
PERINTAHNYA, TANPA
MENGINDAHKAN HAK DAN
KEBEBASAN ORANG LAIN
 TIMBULNYA KEPEMIMPINAN
ABNORMAL

• STRUKTUR MASYARAKAT MODERN DI ALAM

DEMOKRASI MEMUNGKINKAN INDIVIDU-INDIVIDU
YANG SANGAT AMBISIUS (BAHKAN PALING AMBISIUS)
UNTUK MENDUDUKI KURSI KEPEMIMPINAN PALING
TINGGI
• PENONJOLAN DIRI SENDIRI UNTUK MENJABAT KURSI
KEPEMIMPINAN BIASANYA MERUPAKAN
KOMPENSASI DARI INFERIORITAS DAN
KEKERDILANNYA
Lanjutan ..
TIMBULNYA KEPEMIMPINAN ABNORMAL

• ORANG-ORANG YANG MEMILIKI CIRI-CIRI BAWAAN

FISIK DAN MENTAL YANG INFERIOR BIASANYA
“BERNAFSU SEKALI UNTUK MENJADI SEORANG BIG
BOSS” (MAJIKAN BESAR) DENGAN KEKUASAAN
MUTLAK DAN TIDAK TERBATAS.
• KOMPENSASI YANG WAJAR UNTUK MENGIMBANGI
INFERIORITAS TERTENTU ADALAH WAJAR DAN
SEHAT. AKAN TETAPI, APABILA DEFEK ATAU CIRI-CIRI
INFERIOR ITU BEGITU PARAH, MAKA OKNUM YANG
BERSANGKUTAN BIASANYA CENDERUNG
MELAKUKAN OVERKOMPENSASI.
• BILA TERDAPAT SEKELOMPOK BESAR PEGAWAI ATAU
BURUH YANG SEMUANNYA ABNORMAL DAN JAHAT,
HENDAKNYA SUMBER PENYEBABNYA DICARI BUKAN
PADA SIFAT-SIFAT KELAINAN INDIVIDUAL PEGAWAI
DAN BURUH, AKAN TETAPI PADA:
• KONDISI YANG DIMUNCULKAN/DIBUAT SENDIRI OLEH
PEMIMPIN ATAU KEPALA JAWATAN YANG
BERSANGKUTAN
• JADI, SEMUA PERISTIWA BURUK ADALAH DAMPAK
DARI KEPEMIMPINAN YANG BURUK ATAU
DIKONDISIONIR OLEH PEMIMPIN YANG BURUK
• JIKA MANAJER DAN POSISI PEMIMPIN TIDAK
MAU MELAKUKAN INTROSPEKSI TERHADAP
TINGKAH LAKU SENDIRI YANG MENYEBABKAN
BANYAK KERUGIAN DAN KESENGSARAAN DI
PIHAK ANAK BUAH, JUGA TIDAK MAU BERSIKAP
KOOPERATIF UNTUK MEMPERBAIKI SITUASI
TEMPAT KERJA, MAKA TIDAK ADA SATUPUN
TINDAKAN YANG DAPAT MEMECAHKAN
MACAM-MACAM KESULITAN DAN KEMELUT
YANG TERJADI.
• APABILA GEJALA PATOLOGIS, MUNGKAR,
KETIDAKPUASAN, KERESAHAN SOSIAL, DAN GEJALA
ABNORMAL LAINNYA ITU JADI MASSAL,
DINYATAKAN BAHWA SUMBER PENYEBABNYA TIDAK
TERDAPAT DI PIHAK RAKYAT KECIL YANG TIDAK
BERDAYA DENGAN POSISINYA YANG LEMAH.
• SUMBER PENYEBABNYA PASTI ADA PADA:
PIHAK MAJIKAN, PARA MANAJER DAN PEMIMPIN-
PEMIMPIN LOKAL-REGIONAL-NASIONAL YANG
TIDAK BERES, NAMUN MENDUKUNG OTORITAS
DAN KEKUASAAN PENUH YANG BERTINDAK
KURANG WAJAR, DAN TIDAK MEMBERIKAN
TELADAN YANG BAIK KEPADA ORANG BANYAK
• JIKA PARA MANAGER DAN PEMIMPIN
BERSIFAT EGOISTIS, TIDAK MAU BERSIKAP
KOOPERATIF, TIDAK BERSEDIA MEMBERIKAN
KORBAN DAN CUMA INGIN MENCARI UNTUNG
MELULU, MAKA ORGANISASI PASTI MENJADI
KACAU BERANTAKAN, DAN TUJUAN TIDAK
BISA TERCAPAI.
• PEMIMPIN SEDEMIKIAN AKAN BANYAK
MENYEBAR KERESAHAN, KETAKUTAN,
KECEMASAN, KESEDIHAN DAN
KESENGSARAAN LAHIR BATIN DI TENGAH
ANAK BUAHNYA DAN DI KALANGAN
MASYARAKAT
Semoga Bermanfaat