Anda di halaman 1dari 14

By : Tri Gangga Adi Purwanto, SE.

MM
2018
Perdagangan Impor

Importir membeli barang dari luar negeri untuk dijual lagi


di dalam negeri. Kegiatan ini disebut Impor. Importir
melakukan kegiatan impor karena menginginkan laba.
Kegiatan impor dilakukan jika harga barang tersebut di
luar negeri lebih murah karena :
a) Negara penghasil mempunyai sumber daya alam yang
lebih banyak;
b) Negara penghasil bisa memproduksi barang dengan
biaya yang lebih murah;
c) Negara penghasil bisa memproduksi barang dengan
jumlah lebih banyak.
Kuota Import

Dampak Positif Pembatasan Impor :


a) Menumbuhkan rasa cinta produksi dalam negeri ;
b) Mengurangi keluarnya devisa keluar negeri ;
c) Mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang impor ;
d) Memperkuat posisi neraca pembayaran.

Dampak Negatif Pembatasan Impor :


a) Jika terjadi perang dagang, pembatasan kuota impor, maka
perdagangan internasional menjadi lesu ;
b) Terganggunya pertumbuhan ekonomi negara-negara ybs ;
c) Karena produsen dalam negeri merasa tidak mempunyai pesaing,
maka mereka cenderung kurang efisien berproduksi ;
d) Kuota impor oleh suatu negara dapat mengakibatkan tindakan
balasan bagi negara yang merasa dirugikan.
Manfaat Kegiatan Import

Kegiatan impor mempunyai manfaat :


a) Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan ;
b) Memperoleh teknologi modern ;
c) Memperoleh bahan baku.

Jenis Barang Impor :


a) Barang Konsumen; Makanan, minuman yang diawetkan
b) Bahan Baku; Bahan kimia untuk industri
c) Barang Industri; alat telekomunikasi, alat listrik, angkutan
d) Jasa; tenaga kerja ahli, konsultan, infrasuktur
Alur Prosedur Impor Barang

Prosedur impor terdiri dari aktivitasaktivitas


sbb:

1.Antara Importir dan Eksportir : Adanya kontak antara importir dan Eksportir,
Importir menerbitkan Purchase Order (PO) kepada Eksportir, Eksportir
memberikan penawaran harga kepada Importir, Terbit Sales Contract
2.Importir membuka L/C di Bank Pembuka / Opening Bank .
3.Bank Devisa mengkonfirmasi L/C ke Bank Koresponden.
4.Bank koresponden meneruskan / memberitahukan L/C kepada Eksportir
5.Eksportir menghubungi maskapai pelayaran / Forwarding Agent di Luar Negeri
untuk pelaksanaan pengiriman barang.
6.Adanya proses di Maskapai Pelayaran
7.Perusahaan pelayaran/penerbangan di Luar negeri menerbitkan B/L kepada
Eksportir.
8.Eksportir menyerahkan Shipping Document berupa : B/L, Invoice, dan Packing
List kepada Bank Koresponden.
9.Eksportir mengadakan negosiasi L/C dan membeli wesel ke Bank
Koreponden.
10.Bank Koresponden meneruskan Shipping Document berupa : B/L, Invoice,
dan Packing List kepada Bank Pembuka.
11.Bank Pembuka melakukan reimburse dokumen L/C ke Importir.
12. a. Importir membayar / debit rekening di Bank Pembuka, b. Bank Pembuka
melakukan reimburse / Kredit rekening ke Bank Koresponden
13.Importir melakukan inclaring barang ke maskapai pelayaran
14.Dilakukan pengiriman barang
Korespondensi Bisnis Ekspor Impor

1. Peranan Korespondensi
Transaksi perdagangan ekspor impor pada umumnya
dilakukan melalui 2 cara:

a. Melalui korespondensi, atau surat menyurat


b. Melalui negosiasi tatap muka (face to face negosiation)

Sumber: Amir M. S. - 1995


Pengetahuan Bisnis Ekspor-Impor
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo
2. Etika Korespondensi
Etika korespondensi yang pantas diperhatikan di antaranya:

a. Isi surat
Tujuan dai setiap korespondensi adalah mengkomunikasikan atau
menyampaikan pesan, amanat, berita maupun informasi dan data kepada
relasi dengan benar dan dengan cara yang sopan.

adapun syarat isi surat yang baik adalah:


- Pesan atau berita yang disampaikan jelas
- Antara data dan informasi harus tepat
- Tata bahasanya benar

b. Bahasa yang jelas dan benar


Kata-kata yang dipakai dalam korespondensi harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
-Jelas, terutama ejaannya
-Tidak mempunyai arti yang membingungkan (ganda)
-Tata bahasa yang runtut
3. Baca lagi dan Sekali lagi
Bahasa inggris, bukanlah bahasa ibu kita. Karena itu
bacalah dengan teliti sebelum ditandatangani.
Surat itu kelak bisa saja menjadi barang bukti di
pengadilan, bila terjadi sengketa bisnis.
Karena itu baca lagi dan sekali lagi, sebelum anda
tandatangani.

4. Ketik dan tata dengan rapi


Surat mencerminkan citra perusahaan kita. Juga
mencerminkan kepribadian kita, ketikan yang rapi
akan memberi kesan bahwa penulis surat itu seorang
yang teliti, bersih, dan efisien pula.
5. Tata letak surat
Susunan umum isi surat dibagi sebagai berikut:
a. Ruang referensi, yang berisikan:
-Tempat dan tanggal surat
-Nomor referensi surat
-Perihal isi surat
b. Ruang nama dan alamat pelanggan
-Nama orang yang dituju / Nama perusahaan
-Alamat jalan dan nomor rumah
-Nama kota / -Nama negara
c. Kalimat pembuka
d. Isi surat
e. Kalimat penutup
f. Nama pengirim
g. Tanda tangan pengirim
h. Jabatan penanda tangan
6. Balas segera
Usahakan membalas setiap surat dengan segera. Bila perlu
dijawab pada hari yang sama.
Apabila kita tidak bisa membalas dengan segera, usahakan beri
kabar bahwa surat surat diterima.
kutipan minggu ini

. . Selesaikan apa yang sudah anda mulai .. (unknown)

Anda mungkin juga menyukai