Anda di halaman 1dari 15

Komunikasi Data

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen (EMA413 /A2)

Dosen Pengampu : Anak Agung Gede Agung Artha Kusuma, S.E.,M.M.

OLEH :

I Wayan Angga Wiradarma (1506205013 / 3)

Angga Cahya Qurananda (1506205044/10)

I Putu Gede Agi Agata Wirawan (1506205064/11)

Putu Dodi Septiawan Putra (1506205103/21)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2017
DAFTAR

Daftar isi .................................................................................................................. i

BAB I PEMBAHASAN

6.1. Model Dasar Komunikasi ...................................................................................... 1


6.2. Komunikasi Data Berbasis Komputer.................................................................... 2
6.3. Perangkat Keras dan Lunak Komunikasi ............................................................... 3
6.4. Pendekatan Dasar Jaringan Pada pemprosesan ................................................... 6
6.5 Jaringan Setempat ................................................................................................. 9
6.6 Manajemen Jaringan ............................................................................................ 10
6.7 Peran Datacom Dalam Pemecahan Masalaj ......................................................... 11

BAB II PENUTUP

Kesimpulan ................................................................................................................... 12

Daftar Pustaka ..........................................................................................................13

i
BAB I
PEMBAHASAN

6.1 Model Dasar Komunikasi

Bentuk paling umum dari model dasar komunikasi adalah saat seseorang berbicara pada
orang lain.

PEMBUAT SALURAN PENGURAI PENERIMA


PENGIRIM
KODE KODE

Adapun jenis-jenis model dasar komunikasi yaitu :


a. Model Lasswell
Harold D. Lasswell adalah ilmuwan politik yang juga tertarik mendalami komunikasi.
Bidang studi yang ditekunnya terutama yang menyankut propaganda dan komuikasi
politik. Menurut Lasswell persoalan komunikasi menyangkut 5 pertanyaan sederhana
sebagai berikut: who (siapa) > says what (mengatakan apa) > in which channel? (melalui
saluran apa) > to whom? (kepada siapa) > with what effect? (dengan akibat apa).
Model komunikasi klasik dari Lasswell menunjukkan bahwa pihak pengirim pesan
(komunikator) pasti mempunyai suatu keinginan untuk mempengaruhi pihak penerima
(komunikan), karenanya komunikasi harus dipandang sebagai upaya persuasi. Setiap
upaya penyampaian pesan dianggap akan menghasilkan akibat baik positif ataupun
negative. Dan hal ini, menurut Lasswell banyak ditentukan oleh bentuk dan cara
penympaian. Salah satu kelemahan dari model Lasswell ini adalah tidak digambarkannya
unsur feedback (umpan balik). Sehingga proses komunikasi yang dijelaskan bersifat
searah.

b. Model Komunikasi Barnlund


Dean C. Barnlund adalah seorang ahli komunikasi Amerika Serikat membuat dua
mdel komunikasi yaitu: model komunikasi intrapersonal (intra-pribadi) dan model
komunikasi antar pribadi. Gambaran kedua model tersebut adalah sebagai berikut.

c. Model Komunikasi Intra-Pribadi


1
Pengertian komunikasi di sini menunjuk pada proses pengolahan dan pembentukan
informasi melalui sistem syaraf dan otak manusia sehubungan dengan adanya stimulus
yang ditangkap melalui pancaindera. Proses berpikir (merencana dan memahami symbol),
serta melakukan reaksi yang terjadi dalam diri manusia.
Pada dasarnya tingkah laku nonverbal seseorang apakan bervalensi positif, netral atau
negative, dipengaruhi oleh isyarat-isyarat pribadi dan publik yang dialami atau sampai
kepada dirinya. Rasa gembira karena baru mendapat kiriman uang adalah contoh isyarat
pribadi yang bervalensi positif (Cpr+). Ruang kuliah yang bersih dan rapi adalah contoh
isyarat public yang bervalensi positif (Cpu+). Apabila contoh-contoh tersebut dialami
mahasiswa yang akan kuliah, makan begitu masuk dan duduk di ruang kuliah
kemungkinan ia akan tampak ceria atau bersiul kecil pertanda senang (Cbehnv+).
Dalam kenyataan, seseorang tentu saja akan mmengalami berbagai isyarat (baik,
pribadi, ataupun publik ) yang bervalensi postif, negatif, netral. Menurut model ini, semua
isyarat ini setelah di-decode, atau embentuk (encode) suatu isyarat tingkah laku nonverbal
tertentu (positif, netral atau negative)

d. Model Komunikasi Antar-pribadi


Proses komunikasi antar-pribadi pada dasarnya merupakan kelanjutan dari proses
komunikasi intra-pribadi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Unsur tambahan di
dalam proses komunikasi adalah pesan (M) dan isyarat prilaku verbal (Cbeh-v). Dengan
demikian pola dan bentuk komunikasi yang terjadi antara dua orang dipengaruhi oleh hasil
proses komunikasi intrapribadi yang terjadi dalam dirinya masing-masing.

6.2 Komunikasi Data Berbasis Komputer

Seiring meluasnya teknologi dan metodologi komunikasi data, berkembang tiga


metode pengendalian jaringan. Yang pertama adalah suatu komputer pusat yang dihubungkan
ke terminal-terminal. Metode ini diikuti oleh sistem terdistribusi, dan pemrosesan
client/Server adalah yang terkini. Masing-masing memiliki keunggulan yang cocok untuk
situasi yang berbeda.

Adapun langkah-langkah umum dalam komunikasi data berbasis komputer yaitu:

2
TERMINAL MODEM SALURAN MODEM TERMINAL

Adapun jenis-jenis komunikasi data berbasis komputer yaitu :

a. Pengendalian Terpusat
Suatu terminal tidak memiliki penyimpanan atau prosesor. Terminal sekedar
meyediakan sarana untuk memasukkan dan menampilkan data untuk komputer.
Pengendalian peralatan dilakukan oleh komputer yang terhubung dengan terminal. Suatu
komputer mikro mungkin bertindak sebagai terminal saat melaksanakan suatu tugas untuk
suatu aplikasi, terutama jika aplikasi itu dikendalikan oleh komputer lain. Dalam hal itu,
komputer mikro tersebut bertindak sebagai terminal karena tidak menggunakan sumber
daya penyimpanan atau prosesornya sendiri untuk melaksanakan aplikasi tersebut.
Namun, jika komputer mikro tersebut memberikan lebih sekedar kemampuan input dan
output, secara teknis ia tidak berfungsi sebagai terminal.

b. Pemrosesan Terdistribusi

Pemrosesan terdistribusi, juga disebut pemrosesan data terditribusi, adalah istilah untuk
komunikasi data dari satu tempat ke tempat lain yang menggunakan data tersebut.
Pendekatan pemrosesan ini, memanfaatkan sumber daya komputer yang tersebar secara
lebih baik daripada model terminal.

c. Pemrosesan Client/Server

Pemrosesan client/Server menyadari perlunya gabungan dari strategi pemrosesan


terpusat dan terdistribusi untuk memanfaatkan sepenuhnya kemampuan pemrosesan
komputer dan komunikasi data.

6.3 Perangkat Keras dan Lunak Komunikasi Data

6.3.1 Perangkat Keras Komunikasi Data

Dalam sistem komunikasi data dikenal beberapa macam perangkat keras :


a Terminal

3
Merupakan alat yang melayani proses I/O, jadi merupakan penghubung antara
manusia dengan mesin. Pemilihan terminal ditentukan oeh kebutuhan pada saat ini dan
melihat perkembangan di masa datang.
b Komputer
Komputer atau prosesor yang dibutuhkan untuk sistem komunikasi data berbeda
dengan prosesor untuk pengolah data. Banyak komputer dapat melayani kegiatan komunikasi
data, asal saja perangkat keras dapat mengambil alih tugas yang kurang dapat dikerjakan
secara efisien oleh prosesor tsb. Kebutuhan utama prosesor pada komunikasi data ialah
mengolah data yang datang secara cepat dalam sistem real-time.
c Transmission Lines
Supaya data dapat diterima oleh penerima diperlukan suatu media untuk membawa
data tersebut. Medium tersebut dinamakan Saluran Transmisi (transmission lines). Pada
dasarnya sistem transmisi dapat membawa data secara listrik atau elektro optik dan melalui
satu kanal telekomunikasi. Kanal telekomunikasi merupakan saluran yang dipergunakan
untuk membawa data dari sumber ke penerima.
d Modem
Singkatan dari Modulator DEModulator, sesuai dengan fungsinya yaitu melakukan
modulasi (merubah pulsa biner menjadi sinyal analog) dan demodulasi.dalam komunikasi
data selalu diperlukan sepasang modem yang masing-masing dipasang di pemancar dan
penerima.

e Multiplexer
Penggabungan 2 sinyal atau lebih untuk disalurkan ke satu saluran komunikasi data
sehingga terjadi efisiensi penggunaan saluran komunikasi.

f Concentrator
merupakan antar muka sejumlah terminal dengan saluran ke komputer pusat.
Digunakan sebagai pengganti ataupun bersama-sama dengan multiplexer. Data yang diterima
dikumpulkan dalam jumlah tertentu, baru kemudian disalurkan secara bersamaan ke tujuan.
Sehingga Concentrator dapat membebaskan saluran komunikasi dari lalu lintas yag tidak
bermanfaat, dan membebaskan komputer dari semua kegiatan yang berhubungan dengan
penyaluran berita tanpa salah (error free messages).

6.3.2 Perangkat Lunak Komunikasi Data

4
Seperti perangkat keras komputer, perangkat keras datacom tidak mempunyai arti
apa-apa tanpa perangkat lunak komunikasi. Karena perangkat lunak memungkinkan semua
unit perangkat keras datacom bekerja sebagai satu sistem. Sebagian besar perangkat lunak
berada dalam host dan front end processor, dan sebagian dapat berada pada cluster control
unit dan terminal.
Perangkat lunak yang berada pada host, berfungsi :
a) menempatkan pesan dalam suatu urutan tertentu berdasarkan prioritas.
b) Mengamankan catatan (log) dari setiap terminal dan memeriksa apakah suatu
terminal berwenang untuk mengerjakan tugas yang diminta.
c) Menghubungkan jaringan datacom dengan sistem manajemen database
d) Mengamankan gangguan sewaktu listrik pada dengan menyimpan status
penyimpanan primer secara periodik.

Perangkat lunak dalam front end processor, berfungsi :


a) menanyai dan menentukan terminal secara berurutan apakah terminal tersebut
ingin menggunakan saluran.
b) Memelihara catatan dengan memberikan waktu dan tanggal pada tiap pesan dan
penomorannya.
c) Mengubah kode dari satu jenis peralatan (misalnya IBM ) kejenis lain (misal
DEC).
d) Menyunting data
e) Menambah dan menghapus kode routing.
f) Memelihara file historis, termasuk memulihkan dari gangguan.
g) Memelihara statistik atas penggunaan jaringan.
I/O controller mengatur aliran informasi masuk dan keluar terminal.
Terdapat 3 fungsi I/O controller :

a) Kendali masukan (input control)


b) Kendali keluaran (output control)
c) Pemeriksaan kesalahan (error checking) : validity checking, redundancy checking,
dan polynomial checking.

Pengendali Terminal melakukan semua hal yang dilakukan oleh I/O controller, dengan tugas
utamanya adalah :

5
a) Sinkronisasi
b) Pengujian kesalahan
c) Kendali dan perintah I/O
d) Menyimpan karakter untuk sementara
e) Multiplexing
f) Pemeriksaan status dan Pemeriksaan kecepatan
g) Perakitan dan pembongkaran

6.4 Pendekatan Dasar Jaringan pada Pemrosesan

Ketika perangkat keras komputer generasi ketiga yang menampilkan integrated chip
circuitry diperkenalkan tahun 1964, timbul gagasan untuk menggunakan sistem baru tersebut
dalam jaringan komunikasi data. Pendekatan pertama adalah timesharing. Selanjutnya
muncul distribusi pemrosesan. Sekarang, konsep yang disebut client/server computing paling
banyak menarik perhatian.

6.4.1 Timesharing (Terpusat)

Jaringan timesharing atau terpusat terdiri dari satu komputer tunggal yang dipakai
bersama oleh beberapa pemakai yang memperoleh akses melalui terminal-terminal. Suatu
terminal tidak memiliki penyimpanan atau prosesor. Terminal sekedar menyediakan sarana
untuk memasukkan dan menampilkan data untuk komputer. Pengendalian peralatan
dilakukan oleh komputer yang terhubung ke terminal.
Suatu komputer mikro mungkin bertindak sebagai terminal saat melaksanakan suatu
tugas untuk suatu aplikasi, terutama jika aplikasi tersebut dikendalikan oleh komputer lain.
Dalam hal itu, komputer mikro bertindak sebagai terminal karena tidak menggunakan sumber
daya penyimpanan atau prosesornya sendiri untuk melaksanakan aplikasi itu. Namun jika
komputer mikro tersebut memberikan lebih dari sekedar kemampuan input dan output, secara
teknis ia tidak berfungsi sebagai terminal.
Terminal yang berlokasi di area input, transformasi, dan output dari sistem fisik
perusahaan mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan. Terminal yang
berlokasi di lingkungan perusahaan memungkinkan elemen-elemen lingkungan tersebut,
seperti pemasok dan pelanggan terlibat dalam transmisi data dengan perusahaan. Terminal
yang berlokasi di area manajemen memungkinkan para manajer memantau kegiatan
perusahaan dengan cara berinteraksi dengan pengolah informasi dan mentranmisikan
6
keputusan-keputusan ke system fisik.

Terminal titik penjualan (point of sale terminal) adalah membaca kode-kode pada
produk, dan komputer pusat memproses informasi untuk menentukan harga, mengubah
tingkat persediaan untuk mencerminkan penjualan, dan tindakan lainnya. Komputer juga
dapat memperhatikan bahwa tingkat persediaan minimum telah tercapai dan memesan lagi
produk yang baru terjual. Terminal titik penjualan biasanya dilengkapi dengan suatu alat
untuk membaca bar code atau pita magnetic sehingga pemakai tidak perlu memasukkan data
secara manual melalui keyboard. Nilsi prnting terminsl titik penjualan bukanlah kecanggihan
teknologinya, tetapi penggunaanya yang luas dan dampaknya pada indistri penjulan eceran.

Terminal pengumpulan data (data collection terminal) umumnya digunakan di industry


manufaktur dan industry lain. Terminal pengumpulan data dapat menggunakan cara yang
serupa dengan terminal titik penjualan tetapi data yang dikumpulkan tidak berhubungan
dengan penjualan. Kartu identitas pegawai mungkin memiliki pita magnetic sehingga
pergerakan pegawai di dalam gedung dapat dipantau. Material yang bergerak dari satu stasiun
kerja ke stasiun kerja lain dapat secara otomatis ditimbang dan ditandai saat pembuatannya
untuk menelusuri pergerakan material tersebut sepanjang jalur perakitan. Bila terminal titik
penjualan berfokus pada pertemuan antara perusahaan dengan pelangan, terminal
pengumpulan data berfokus pada pengumpulan data dalam organisasi.
Gambar 6.6: Terminal Pengumpulan Data

6.4.2 Pemrosesan Terdistribusi (distributed processing)

Ketika komputer mikro menjadi popular, perusahaan-perusahaan mengubah strategi


mereka dan mulai mendistribusikan komputer mini dan mikro di seluruh organisasi. Jika
sistem ini saling berhubungan, teknik ini dikenal sebagai distribusi pemrosesan. Distribusi
7
pemrosesan menggantikan timesharing sebagai strategi jaringan favorit selama akhir 1970-an
dan 1980-an.
Perusahaan umumnya memiliki sejumlah komputer yang tersebar di berbagai
operasinya. Saat perusahaan memiliki banyak komputer yang dapat digunakan untuk
memproses data, tidak diperlukan lagi satu komputer yang memproses semua pengolahan
data dan mengkomunikasikan hasilnya ke terminal-terminal. Pemrosesan terdistribusi juga
disebut pemrosesan data terdistribusi, adalah istilah untuk komunikasi data dari satu tempat
ke tempat lain yang membiarkan prosesor komputer di tempat penerima menjalankan
program komputer yang menggunakan data tersebut. Pendekatan pemrosesan ini
memanfaatkan
sumber daya komputer yang tersebar secara lebih baik daripada model terminal.

Gambar 6.7: Pemrosesan Distribusi

6.4.3 Pemrosesan Client/Server

Pemrosesan Client/server (client/server processing) adalah suatu pendekatan bagi


pengguna jaringan yang didasarkan pada konsep bahwa sebagian fungsi paling baik ditangani
secara lokal dan sebagian paling baik ditangani secara terpusat. Pemrosesan Client/server
adalah campuran dari pendekatan timesharing yang terpusat, dan pendekatan pemrosesan
terdistribusi, yang menekankan pada penggunaan lokal. Pemrosesan Client/server dapat
mencakup WAN, tetapi konfigurasinya biasanya terdiri dari satu atau beberapa LAN yang
saling berhubungan. Client adalah pemakai yang mengakses jaringan melalui computer
desktop. Server dapat berupa computer ukuran apapun yang fungsinya menyediakan
pengendalian bagi jaringan.

8
Pemrosesan Client/server telah menciptakan sebuah istilah baru, yaitu middleware.
Middleware adalah perangkat lunak yang menyediakan konektivitas dalam skala perusahaan.
Perangkat lunak middleware berada di dalam system server maupun client, dan menyediakan
jasa penyajian seperti multimedia, kemampuan cetak, dan interface pemakai.middleware
sering disebut glueware, karena menyatukan server ke client dalam skala perusahaan. Pada
lingkungan client/server, spesialis informasi berfokus pada aplikasi-aplikasi utama yang
berjalan di server, dan pemakai mengembangkan aplikasi yang berjalan di desktop mereka.

Gambar 6.8: Pemrosesan Client/Server

6.5 Jaringan Setempat (LAN)

Jaringan Setempat atau LAN adalah sekumpulan computer dan peralatan lain (seperti
printer) yang saling berhubungan melalui suatu medium yang sama. LAN menghubungkan
komputer-komputer yang dekat secara fisik, misalnya di ruang atau gedung yang sama.
Jumlah computer dan peralatan lain yang dapat dihubungkan ke satu LAN terbatas. Batasan
tersebut bervariasi tergantung medium yang menghubungkan computer tersebut dan
perangkat lunak LAN yang digunakan.

Jaringan setempat menggunakan tiga konfigurasi terpisah untuk menghubungkan


computer dan perangkat lain. Konfigurasi jaringan itu dinamakan topologi. Jaringan Token-
Ring dari IBM menggunakan topologi, jaringan Ethernet umumnya menggunakan topologi
bus (juga dinamakan backbone). Bus adalah suatu kabel tunggal dengan panjang terbatas.
Topologi ketiga adalah star dan memerlukan suatu hub. Hub adalah suatu alat yang menerima
paket dari data dari suatu computer di salah satu ujung bintang (star) dan menyalin isinya ke

9
sluruh alat lain. Topologi star dan hub penting karena kesederhanaan dan kemudahan
penerapannya. Topologi star dan hub bagi sebagian besar professional bisnis lebih berkaitan
dengan komunikasi daripada teknologi.

LAN juga memungkinkan kelompok-kelompok kerja berbagi data berbasis computer


menggunakan sumber daya computer yang tidak berada di meja si pekerja tetapi dalam
jaringan, sertra mengirimkan pesan elektronik ke rekan kerja.

6.6 Manajemen Jaringan

Manajemen jaringan ditujukan untuk mengurangi peluang kegagalan jaringan


terutama melalui perencanaan dan pengendalian.

1. Perencanaan Jaringan
Perencanaan Jaringan Terdiri dari semua kegiatan yang diarahkan untuk
mengantisipasi kebutuhan jaringan perusahaan. Ini mencakup tiga komponen utama
yaitu:
a. Perencanaan Kapasitas : menganalisis dan merencanakan volume lalu lintas yang
dapat ditangani jaringan.
b. Perencanaan Staf : membantu menentukan jumlah orang yang diperlukan untuk
mengelola suatu jaringan dan tingkat keahlian yang diperlukan.
c. Pemantauan Kinerja: menganalisis waktu respon pada suatu tingkat lalu lintas tertentu
untuk mengantisipasi efek dari kemungkinan perubahan kinerja jaringan.
2. Pengendalian Jaringan
Meliputi pemantauan jaringan setiap hari untuk memastikan bahwa jaringan
tetap pada tingkat operasi yang diinginkan. Pengendalian jaringan meliputi prosedur-
prosedur seperti deteksi kegagalan, isolasi kegagalan, dan pemulihan jaringan.
Kegagalan adalah tiap kesalahan dalam data yang dikomunikasikan seperti
sambungan komunkasi yang tidak berfungsi atau kondisi lain yang membuat data
tidak tiba secara tepat. Untuk mencapai dan memlihara pengendalian jaringan,
perusahaan memerlukan standar operasi, strategi rancangan, prosedur pengendalian
kegagalan, dan metodologi pemecahan masalah.
3. Manajemen Jaringan
Saat kita mempelajari database kita melihat bahwa seorang spesialis, yang
disebut pengelola database, ditambahkan pada organisasi jasa informasi untuk
mengelola bagian system informasi berbasis computer tersebut. Pendekatan yang
10
sama juga dilakukan pada komunikasi data. Orang yang bertanggung jawab
merencanakan, menerapkan, mengoperasikan dan mengendalikan jaringan
komunikasi data perusahaan adalah manajer jaringan. Staf dari manajer jaringan dapat
terdiri dari beberapa spesialis komunikasi data dengan berbagai keahlian yang
berbeda. Dapat mencakup analis jaringan yang melaksanakan fungsi yang sama
seperti analis system, hanya terbatas pada system yang berorientasi komunikasi,
analis perangkat lunak yang memprogram dan memelihara perangkat lunak
komunikasi data. Dan teknisi komunikasi data yang ahli dalam perangkat keras
komunikasi data.

6.7 Peran Datacom Dalam Pemecahan Masalah

Memungkinkan beberapa sistem komputer saling berbagi (sharing) sumber daya


secara bersama. Sehingga bersifat ekonomis. Menambah manfaat komputer karena jaringan
memperluas kegunaan dan daya guna sistem komputer yang saling dihubungkan dengan
jaringan tersebut sehingga terminal dengan terminal dapat berkomunikasi, tukar menukar
data, dan dapat menggantikan fungsi surat menyurat. Memungkinkan berbagai macam merk
komputer saling berhubungan, dengan demikian pemakai tidak tergantung pada satu
vendor/penjual. Memungkinkan pengembangan sistem komputer secara relatif lebih mudah
dan menyebabkan sistem komputer menjadi lebih fleksibel.

Pengolahan terdistribusi, sehingga dapat mencegah ketergantungan kepada pusat atau


central processor atau tidak tergantung pada satu sistem komputer saja. Memungkinkan
integrasi berbagai macam aplikasi yang dijalankan pada berbagai macam sistem komputer.
Data yang dihasilkan oleh satu bagian dapat segera digunakan oleh departemen lain dan
sebaliknya. Melalui jaringan komunikasi global (internet dan intranet) memungkinkan dibuat
sarana Pemasaran dan promosi yang dikenal dengan web site atau homepage, perdagangan
yang dikenal dengan e-commerce, surat menyurat elektronik (e-mail), pembelajaran jarak
jauh yang dikenal dengan istilah e-learning atau distance learning, dan pelaksanaan
konferenasi jarak jauh yang disebut dengan teleconference, serta untuk pelaksanaan
pelayanan masyarakat oleh pemerintahan yang dikenal dengan istilah e-government.

11
BAB II

PENUTUP

Kesimpulan

Model Lasswell, Model Barnlund, Model Intra-Pribadi, Model Antar-Pribadi


merupakan jenis model dari sistem komunikasi data. Dalam perkembangannya
terdapat sistem dasar jaringan pemrosesan data yang bermula dari sistem jaringan
terpusat, kemudian sistem jaringan terdistribusi,sistem jaringan Client/Server, dan
terakhir sistem Middleware.
Didalam komunikasi diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak untuk
menjalankan sistem yang digunakan. LAN merupakan sistem jaringan setempat yang
terhubungan dan berdekatan biasanya dalam satu ruangan.
Manajemen Jaringan mengatur dan mengelola sistem jaringan informasi dan
komunikasi didalam suatu perusahaan dimana didalam fungsinya terdapat
perencanaan jaringan, pengendalian jariangan, dan manajemen jariangan.
Datacom berperan didalam mempermudah kegiatan atau pemecahan masalah
dengan perkembangan komputer yang samkin mudah dan fleksibel. Melalui jaringan
komunikasi global, mampu dibuat sarana komunikasi seperti E-learning, E-
commerce, dan E-goverment.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/5258101/KOMUNIKASI_DATA_Model_Dasar_Komunikasi_Komu

n ikasi_Data_Berbasis_Komputer (diakses pada tanggal 17 Oktober 2017)

McLeod, Raymond, dkk. 2008. Management Information Systems (Terjemahan). Jakarta :


Salemba Empat

13

Anda mungkin juga menyukai