Anda di halaman 1dari 26

PAPER

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
TERINTEGRASI

Disusun oleh:

 ENJELIN SEPTIANI TU’BARAN (2010421009)

 RIBKA NARIANI (2110321002)

 SAMUEL SETIABUDI TANALEPY (2110321003)

 DIAH PUSPITASARI (2110321005)

 EVA PURNAMA SARI (2110321006)

 HESKIEL KUMOMBONG (2110321007)

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS FAJAR
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pengembangan
kepribadian yaitu Character Building Process, Leadership, Self
Motivation, Self Management, dan Management Stress. Modul
pengembangan kepribadian tersebut untuk memudahkan seseorang
dalam proses pengembangan kepribadian.
Penelitian ini berisi materi-materi tentang proses pembentukan
karakter,kepemimpinan, motivasi diri, manajemen diri serta stress
manajemen. Subjek uji coba dalam penelitian pengembangan ini
adalah subjek ahli, yaitu ahli materi bimbingan pribadi, ahli media
pembelajaran dan guru pembimbing, serta subjek . Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan angket. Angket ini digunakan
untuk menilai modul yang dikembangkan dari segi kelengkapan
modul, isi materi maupun tampilan fisik modul. Data dianalisis secara
deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Setelah dilakukan revisi, modul hasil pengembangan termasuk dalam
kategori sangat baik pada uji lapangan operasional..
Kata kunci: Character Building Process, Leadership, Self Motivation,
Self Management, Management Stress
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen proyek adalah suatu aktivitas yang didalamnya terdiri atas
kegiatan merencanakan, memimpin, mengorganisir, serta
mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu
dengan sumber daya tertentu (Soeharto,1999). Manajemen proyek
mempergunakan anggota perusahaan untuk diposisikan pada tugas
tertentu dan mempunyai tanggung jawab obyektif yang spesifik dalam
proyek. Semua perencanaan, pengendalian, pelaksanaan, serta
koordinasi suatu proyek dari awal sampai berakhirnya proyek
dilakukan untuk menjamin proyek terlaksana tepat biaya, tepat mutu,
serta tepat waktu (Ervianto, 2005).Proyek adalah suatu kegiatan usaha
yang kompleks, sifatnya tidak teratur,mempunyai penjadwalan yang
terbatas dalam hal waktu pelaksanaan, sumber daya, dan anggaran
serta memiliki kekhususan tersendiri atas produk yang akan
dihasilkan (Sukrisman, 2015). Proyek konstruksi memiliki
sekumpulan kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan suatu
infrastruktur yang mencakup beberapa pekerjaan dalam bidang teknik
sipil, salah satu jenisnya adalah pembangunan konstruksi gedung
(Prasko, 2012). Bangunan konstruksi gedung adalah bentuk nyata
hasil pekerjaan pembangunan konstruksi yang berkedudukan di suatu
tempat, di atas tanah atau di dalam tanah fungsinya sebagai hunian,
ataupun kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan budaya, serta
kegiatan sosial. Bangunan gedung dalam fungsi sosial berupa gedung
untuk kebudayaan, laboratorium, pelayanan umum, pendidikan, serta
pelayanan kesehatan (Aristóteles, 2002).Pelaksanaan proyek
konstruksi bangunan gedung memiliki tiga komponen penting, yaitu
waktu, mutu, dan biaya. Dalam suatu proyek konstruksi untuk
penentuan besarnya perbandingan biaya untuk sumber daya manusia,
sumber daya material, serta sumber daya peralatan harus tepat. Biaya
untuk sumber daya pada masa kontruksi merupakan alokasi dana yang
paling besar, jika terdapat kesalahan dalam perhitungan
perbandingannya dapat mengakibatkan kerugian pada proyek salah
satu contohnya pemborosan sumber daya yang digunakan pada
pelaksanaan pembangunan (Sobirin, Konstruksi, & Gedung,
2016).Pada pelaksanaan proyek konstruksi gedung juga
membutuhkan rencana kerja pada setiap kegiatannya, jadwal, atau
waktu kegiatan. Rencana kerja, jadwal,atau waktu kegiatan menjadi
acuan pelaksanaan pekerjaan dalam proyek agar kegiatan-kegiatannya
dapat terarah dan terorganisir dengan baik. Apabila kegiatan dalam
proyek tidak terarah dengan baik sesuai perencanaan maka dapat
menimbulkan berbagai masalah seperti keterlambatan pelaksanaan
pada pekerjaan.Durasi atau waktu pada kegiatan proyek merupakan
lamanya kegiatan proyek yang berjalan agar dapat menghasilkan
sebuah produk yang telah direncanakan. Dalam perencanaan waktu
suatu proyek disusun dengan membuat sebuah time schedule dimana
terdapat urutan pekerjaan proyek dan waktu dimulai awal sampai
selesainya kegiatan proyek, sehingga dapat diperoleh perkiraan
lamanya suatu proyek. Sehingga pengendalian waktu di suatu proyek
sangatlah penting untuk dapat menyelesaikan proyek dengan tepat
waktu atau dapat juga selesai lebih cepat dari waktu rencana
(Musthofa dan Ma’arif, 2018).
BAB II
PEMBAHASAN
PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN
MANAJEMEN DAN MOTIVASI MANAJEMEN STRESS

A.Character Building Process( Proses Pembentukan Karakter)

Character Building merupakan sebuah upaya dalam membangun serta


membentuk akhlak dan budi pekerti seseorang menjadi lebih baik atau
dengan kata lain bahwa character building adalah upaya membangun
karakter.

Pengertian Character Building dari segi bahasa, Character Building


atau membangun karakter terdiri dari dua suku kata yaitu membangun
(to build) dan karakter (character) artinya membangun yang
mempunyai sifat memperbaiki, membina, mendirikan. Sedangkan
karakter adalah tabiat, watak, aklak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain. Jadi Character Building
merupakan suatu upaya untuk membangun dan membentuk akhlak
dan budi pekerti seseorang menjadi baik (Megawati, 2004).

Tahap Proses Pembentukan Karakter:

1.Pengenalan

Pengenalan adalah proses dimana seorang anak mulai mengenal


berbagai karakter dari linkungan dan keluarganya. Dalam tahapan ini
seorang anak sangat mudah mengingat sesuatu. Perilaku yang dia
lihat dari lingkungan sekitarnya akan masuk dalam memorinya.
2.Pemahaman

Pemahaman adalah proses lanjutan dari proses pengenalan


dimana seseorang setelah mengenal karakter baik dengan melihat
berulang-ulang, setelah itu akan timbul pertanyaan mengapa. Orantua
biasanya ibu sebagai orang yang paling dekat dengan anak akan
memberikan jawaban sederhana kepada anak tersebut. Pelan-pelan
anak akan mulai paham dengan penjelasan yang sederhana.

3.Pengulangan atau pembiasaan

Proses ini dibutuhkan kesadaran dari dalam dirinya sendiri,


karena bisa jadi apa yang dia dapat di dalam rumah yaitu karakter
yang baik tidak diaplikasikan ketika dia berda diluar rumah. Hal
tersebut bisa terjadi karena adanya pengaruh dari teman. Oleh karena
itu, sebagai orang tua harus membiasakan kebiasaan yang baik kepada
anak tidak dengan memaksa anak melakukan hal yang baik tetapi juga
menumbuhkan motivasi dalam diri mereka. Salah satu caranya adalah
dengan mencotohkan hal-hal yang baik tersebut, bukan dengan
ucapan melainkan juga perbuatan.

4.Pembudayaan

Proses ini memerlukan peran masyarat bukan hanya peran


keluarga. Msyarakat berperan sebagai kontrol sosial untuk
mengingatkan seseorang ketika berada diluar lingkungan keluarga.
Dengan begitu seseorang akan merasa tidak nyaman ketika tidak
mengikuti aturan yang ditetapkan masyarakat tersebut. Selain itu,
hukuman juga diperlukan agar orang yang melangkar aturan menjadi
jera dan pelan-pelan merubah kebiasaan buruknya. Bagi pendatang
sebaiknya mengikuti aturan yang ada agar menciptakan lingkungan
yang berkarakter.

5.Internalisasi Menjadi Karakter


Sebuah karakter akan menjadi sangat kuat ketika ada dorongan
dalam dirinya sendiri. Dalam hal ini seseorang tidak memerlukan
kontrol sosial karena adanya kesadaran diri dari dalam dirinya sendiri.
Sehingga dimanapun dia berada dia akan tetap melakukan hal yang
baik tersebut.

B. Leadership( Kepemimpinan)

Apa itu kepemimpinan ?

Leadership adalah salah satu fungsi manajemen untuk


mempengaruhi, mengarahkan memotivasi dan mengawasi orang lain
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah direncanakan untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi. keterampilan Leadership
akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi, khususnya dalam hal
mencapai tujuan organisasi.

Tahap-Tahap Kepemimpinan

1.Memimpin diri Sendiri.


Nah…, tahap pertama ini sangatlah simple tapi pasti banyak orang
lupa dan tidak menyadari, bahwa jika Anda belum bisa memimpin
diri sendiri, maka bermimpi lah untuk menjadi pemimpin. Hal ini
menjadi sangat penting dan mendasar. Banyak dari kita sangat Pandai
berbicara dan meletupkan Ide, namun ketika kita sedang sendiri,
seringkali kita malah dipimpin oleh kemalasan kita, kecerobohan kita
dan ketidak pedulian kita. ironis bukan?.

Contoh paling konkret sebagai pengingat bagaimana memimpin diri


sendiri adalah ketika kita sudah benar-benar menentukan Komitmen
terhadap diri sendiri. Nilai Komitmen terhadap diri sendiri adalah
sama dengan peraturan dalam organisasi, jika seseorang
melanggarnya maka harus ada konsekuensinya. Namun demikian
celakanya kita seringkali lalai dalam hal ini.

2.Memimpin orang lain


Poin Kedua setelah Anda mampu memimpin diri Anda sendiri
adalah bagaimana caranya Anda memimpin orang lain, yang di
maksud memimpin orang lain disini sebetulnya lebih kepada
kemampuan anda dalam mepengaruhi atau memberikan pengaruh
kepada orang lain untuk melakukan apa yang kita perintahkan, atau
menyetujui apa yang kita usulkan.

Untuk dapat melakukan hal ini, Anda Wajib punya mental pemenang,
apa itu? yaitu suatu sikap percaya terhadap diri sendiri yang kuat baik
dalam perkataan, perbuatam maupun sikap yang ditunjukan kepada
orang lain bahwa Anda adalah orang yang mampu mempengaruhi dan
berpengaruh terhadap orang lain.

3. Memimpin Team
Apa bedanya memimpin Team dengan memimpin orang lain?,
memimpin team berarti memimpin sekelompok orang atau memimpin
orang lain lebih dari satu orang.yang pasti berbeda dengan poin kedua
diatas memimpin orang lain.

Nah di poin ini tantangannya lebih menarik lagi, karena kita akan
berhadapan dengan lebih dari satu orang, dan tentunya punya latar
belakang dan kepentingan yang berbeda-beda. dalam hal ini tentunya
Mental pemenang Anda harus lebih juara dan kuat lagi, selain itu
memimpin banyak kepala juga berarti ada tanggung jawab yang lebih
besar karena berhubungan dengan orang-orang yang lebih banyak.

Proses Kepemimpinan

Kepemimpinan meliputi proses memengaruhi dalam menentukan


tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, memengaruhi unuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan dengan motivasi.
Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam
meggerahkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sangan tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam
menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega,
maupun atasan pimpinan itu sendiri.

Prinsip Kepemimpinan

1.Tentukan sasaraan dan tujuan bersama anggota kelompok

2.Bantu anggota umtuk mencapai tujuan/sasaran kelompok

3.Koordinasi kegiatan Kerja

4.Bantu anggota agar dapat menyesuaikan diri dengan kelompok

5.Tujuannya bahwa orientasi kita dapat kelompok, bukan perorangan

6.Tunjukkan perhatian manusiawi

Perilaku Kepemimpinan

-Konsultasi

1.Pimpinan memberitahu permasalahan kepada anggota dan minta


saran pemecahan masalah

2.Saran anggota dapat menjadi cara pemecahan masalah sementara

3.Pimpinan setelah mempertimbangkan saran memutuskan cara yang


terbaik

-Bergabung

1.Pimpinan membicarakn masalah dan menerimah keputusan anggota


2.Pimpinan memberikan batasan yang kemudin menggiring pada
keputusan akhir

Apa itu Model Kepemimpinan ?

Dalam ilmu manajemen pada umumnya, dikenal 3 (tiga) model


kepemimpinan. Pada umumnya ketiga model kepemimpinan ini
sering kita lihat pada diri para leader dalam praktek sehari-hari dalam
memanage kantor atau perusahaan. Masing-masing model
mempunyai warna tersendiri, ada yang timbulnya karena anugerah
Tuhan YME, ada juga timbulnya sangat erat hubungannya dengan
sifat atau karakter dari seseorang itu sendiri, bahkan ada yang timbul
karena hasil dari proses pembelajaran

Kesimpulan :Kepemimpinan itu adalah tentang bagaimana


mempengaruhi orang lain, bawahan atau pengikut agar mau mencapai
tujuan yang diinginkan sang pemimpin.

C. Self Motivation( Motivasi Diri)

Pengertian Motivasi adalah suatu dorongan atau alasan yang menjadi


dasar semangat seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai
tujuan tertentu. Arti motivasi juga dapat didefinisikan sebagai semua
hal yang menimbulkan dorongan atau semangat di dalam diri
seseorang untuk mengerjakan sesuatu.
Secara etimologi kata motivasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu
“motivation”, yang artinya “daya batin” atau “dorongan”. Sehingga
pengertian motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong atau
menggerakkan seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu dengan
tujuan tertentu.

Motivasi bisa datang dari dalam diri sendiri ataupun dari orang lain.
Dengan adanya motivasi maka seseorang dapat mengerjakan sesuatu
dengan antusias.

Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah pengertian motivasi menurut para ahli:

1. Weiner

Menurut Weiner (dikutip Elliot et al.) pengertian motivasi adalah


kondisi internal yang membangkitkan seseorang untuk bertindak,
mendorong individu mencapai tujuan tertentu, dan membuat individu
tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.

2. Uno

Menurut Uno, arti motivasi adalah dorongan internal dan eksternal


dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan
minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan
dan penghormatan.

Jenis-Jenis Motivasi

Ada banyak hal yang memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu


di dalam hidupnya. Namun, secara umum ada dua jenis motivasi,
yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

1. Motivasi Intrinsik
Pengertian motivasi intrinsik adalah keinginan seseorang untuk
melakukan sesuatu, yang disebabkan oleh faktor dorongan yang
berasal dari dalam diri sendiri tanpa dipengaruhi orang lain karena
adanya hasrat untuk mencapai tujuan tertentu.

Contoh, seseorang termotivasi untuk bekerja agar mendapatkan


penghasilan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-
hari.

2. Motivasi Ekstrinsik

Definisi motivasi ekstrinsik adalah keinginan seseorang untuk


melakukan sesuatu yang disebabkan oleh faktor dorongan dari luar
diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan yang menguntungkan
dirinya.

Contoh, seseorang termotivasi untuk bekerja lebih giat karena adanya


peluang yang diberikan oleh perusahaan untuk meningkatkan karir
kepada pegawai berprestasi.

Faktor-Faktor Motivasi

Proses psikologis di dalam diri seseorang yang menimbulkan motivasi


dipengaruhi oleh berbagai faktor. Adapun faktor-faktor motivasi
adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal (Intern)

Faktor internal adalah faktor motivasi yang berasal dari dalam diri
seseorang. Motivasi internal timbul karena adanya keinginan individu
untuk memiliki prestasi dan tanggungjawab di dalam hidupnya.

Beberapa hal yang termasuk dalam faktor internal adalah:

 Harga diri dan Prestasi, yaitu motivasi di dalam diri seseorang


untuk mengembangkan kreativitas dan mengerahkan energi
untuk mencapai prestasi yang meningkatkan harga dirinya.
 Kebutuhan, setiap individu memiliki kebutuhan di dalam
hidupnya sehingga orang tersebut menjadi termotivasi untuk
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Harapan, yaitu sesuatu yang ingin dicapai seseorang di masa
mendatang yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif
orang tersebut.
 Tanggungjawab, yaitu motivasi di dalam diri seseorang agar
bekerja dengan baik dan hati-hati untuk menghasilkan sesuatu
yang berkualitas.
 Kepuasan kerja, yaitu motivasi dalam diri seseorang karena
dapat melakukan suatu pekerjaan tertentu.

2. Faktor Eksternal (Ekstern)

Faktor eksternal adalah faktor motivasi yang berasal dari luar diri
seseorang. Motivasi eksternal timbul karena adanya peran dari luar,
misalnya organisai, yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupannya.

Beberapa hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah:

 Jenis dan sifat pekerjaan, yaitu dorongan di dalam diri


seseorang untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu.
Kondisi ini juga dipengaruhi oleh besar imbalan yang
didapatkan pada pekerjaan tersebut.
 Kelompok kerja, yaitu organisasi dimana seseorang bekerja
untuk mendapatkan penghasilan bagi kebutuhan hidupnya.
 Kondisi kerja, yaitu keadaan dimana seseorang bekerja sesuai
dengan harapannya (kondusif) sehingga dapat bekerja dengan
baik.
 Keamanan dan keselamatan kerja, yaitu perlindungan yang
diberikan oleh organisasi terhadap jaminan kemanan dan
keselamatan seseorang dalam bekerja.
 Hubungan interpersonal, yaitu hubungan antara teman
sejawat, dengan atasan, dan dengan bawahan. Dalam hal ini,
setiap orang ingin dihargai dan menghargai dalam organisasi
sehingga tercipta suasana kerja yang harmonis.

D. Self Management ( Manajemen Diri)

Pengertian Self Management

Self Management atau manajemen diri adalah kemampuan untuk


mengendalikan diri akan suatu tindakan yang sedang dilakukan atau
hendak dilakukan, baik dari aspek pikiran maupun ucapan, agar
dirinya terdorong untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Self Management bisa dikatakan sebagai kemampuan individu untuk
mengendalikan diri dalam membuat proporsi prioritas, seperti
menetapkan apa yang sekiranya dilakukan atau tidak dilakukan dan
berkewajiban untuk menyelesaikan apa yang semestinya diselesaikan
saat itu.
Kemampuan Self Management sangat diperlukan oleh semua
individu. Tak hanya dibutuhkan di lingkungan pekerjaan atau
pendidikan, akan tetapi sef management juga diperlukan oleh seorang
individu yang melakukan aktivitas sehari-hari  di rumah.
Apabila seorang individu tidak menerapkan self management, dirinya
cenderung kebingungan karena segala aktivitas yang hendak
dilakukan saat itu tidak terencana atau tertata secara baik di dalam
kehidupannya.

Tips untuk Meningkatkan Keterampilan Self Management:


Apabila individu tidak memiliki keterampilan self management yang
baik, segala aktivitas, tugas, ataupun pekerjaan yang diembannya
akan jadi berantakan. Oleh karena itu, diperlukannya peningkatan
keterampilan self management yang baik. Berikut dijabarkan terkait
tips untuk meningkatkan keterampilan self management.
1.Janganlah sering menunda pekerjaan
Setiap manusia pasti pernah melakukan hal ini. Ya, menunda-nunda
pekerja. Cobalah untuk membiasakan diri agar tidak sering menunda
segala sesuatu, sekecil apapun itu. Hal itu sangat berdampak pada
keterampilan self management sebab melatih diri individu untuk
bersikap disiplin dan bertanggung jawab atas segala sesuatunya.
Sebagai contoh, saat seorang individu memiliki suatu tugas atau
pekerjaan upayakan untuk sesegera mungkin mengerjakannya dan
jangan menundanya, meskipun tugas tersebut adalah tugas atau
pekerjaan yang ringan. Karena apabila individu tersebut menunda
pekerjaannya, dirinya tidak akan tahu apa yang terjadi ke depannya.
Bisa saja ada pekerjaan atau tugas lain yang hadir dan akhirnya tugas
tersebut malah menumpuk. Tentu itu akan menyusahkan dirinya
sendiri karena terjebak dalam waktu kesibukan yang mengakibatkan
dirinya tidak dapat mengerjakannya.
Dengan melatih diri untuk menuntaskan suatu pekerjaan atau tugas
sesuai waktunya, secara tak sadar individu tersebut dapat menambah
kepercayaan dirinya dan melatih diri dalam menerapkan self
management yang baik.
Pada dasarnya, segala sesuatu memanglah dimulai dari yang kecil
karena dengan begitu, seorang individu akan terbiasa melakukan
sehingga akan tampak pengaruh besar pada dirinya.
2.Membuat Priority Scales
Individu yang hendak menerapkan dan meningkatkan
keterampilan self management-nya tentu akan menentukan skala
prioritas di segala aktivitas atau pekerjaannya. Hal itu karena skala
prioritas menjadi salah satu metode yang sangat efektif dan baik
untuk mengatur manajemen waktu seorang individu.
Coba untuk mulai menentukan dan mendahulukan pekerjaan atau
tugas yang lebih mendesak daripada yang lainnya. Misalnya,
mendahulukan tugas atau pekerjaan yang tenggatnya sudah mendekati
atau bisa mendahulukan tugas yang lebih mudah terlebih dahulu.
Intinya sepintar-pintarnya individu tersebut dalam menentukan skala
prioritas aktivitas di kehidupannya.

3. Mengakui Kesalahan Diri


Tips berikutnya yang dapat dilakukan guna meningkatkan
keterampilan self management adalah mengakui kesalahan. Apa
relasinya self management dengan mengakui kesalahan diri? Tentu itu
akan berdampak pada peningkatan keterampilan self
management. Hal itu karena saat seorang individu melakukan
kesalahan dan tidak mau mengakui kesalahan tersebut dan malah
menyembunyikannya, tentu beban dalam diri individu itu akan
semakin besar dan akan berdampak pada keterampilan self
management-nya.
Dengan mengakui kesalahan, itu berarti individu itu telah siap untuk
menerima segala macam masukan juga saran yang pastinya akan
berguna pula bagi pengalaman dirinya di masa mendatang dan dengan
begitu masalah yang dimilikinya juga segera terselesaikan dengan
baik. Jangan coba-coba jadi individu yang menyembunyikan
kesalahan atau melimpahkan kesalahan diri pada orang lain.
Barangkali bagi sebagian individu mengakui kesalahan bukanlah
perkara yang mudah, beberapa dari mereka mungkin cenderung malu.
Akan tetapi, dengan mengakui kesalahan dapat memudahkan diri
individu untuk melatih dan meningkatkan self management-nya.
5.Evaluasi Diri Terhadap Hal-Hal yang Telah Dilakukan
Hal berikutnya yang dapat dilakukan guna meningkatkan
keterampilan self management, yakni mengevaluasi diri dan hal-hal
yang telah dilakukan. Saat raga ini sudah berusaha sekuat tenaga
dalam melakukan segala aktivitas atau pekerjaan guna mencapai
tujuan, jangan lupa untuk melakukan evaluasi pada diri.
Coba untuk pikirkan apakah diri ini mampu menjauhi distraksi selama
seharian melakukan pekerjaan atau tugas tersebut? Apakah semua
deadline di hari ini telah terpenuhi? apakah cara atau metode yang
telah dilakukan sudah membawa diri pada tujuan yang hendak
direncanakan atau justru malah semakin menjauhkan?
Melakukan evaluasi diri akan melatih diri untuk menemukan berbagai
solusi dari tiap pertanyaan masalah yang dihadapi. Kemudian, dengan
evaluasi juga kita mengetahui bahwa ada hal-hal yang terkadang
terlewatkan. Dengan demikian, keterampilan self management yang
kalian jalani akan membaik dan meningkat setiap harinya.
Ingatlah bila seseorang tidak mampu memahami dirinya sendiri dan
meningkatkan keterampilan self management-nya saat ini, besar
kemungkinan ia tidak akan memahami apa tujuan dirinya melakukan
segala pekerjaan atau aktivitas tersebut.
Itulah pembahasan lengkap mengenai Self Management, mulai dari
pengertian self management, aspek-aspek self management hingga
tips meningkatkan self management yang baik.

E.Management stress
1.Pengertian Management Stress
Stress merupakan suatu respon adaptif individu terhadap situasi yang
diterima

seseorang sebagai suatu tantangan atau ancaman keberadaannya.

Secara umum orang yang mengalami stress merasakan perasaan


khawatir,
tekanan, letih, ketakutan, elated, depresi, cemas dan marah. Terdapat
tiga aspek

gangguan seseorang yang mengalami stress yaitu gangguan dari aspek


fisik, aspek

kognitif (pemikiran) dan aspek emosi. Gej ala fisik yang dialami
seseorang yang stres

ditandai dengan denyut j antung yang tinggi dan tangan berkeringat,


sakit kepala, sesak

napas, nause or upset t ummy, constipation, sakit punggung atau


pundak, rushing

around, bekerj a berlama-lama, tidak ada kontak dengan rekan,


fatique, gangguan tidur

dan perubahan berat badan yang drastis. Secara aspek kognitif atau
pikiran, stress

ditandai dengan lupa akan sesuatu, sulit berkonsentrasi, cemas


mengenai sesuatu hal, sulit untuk memproses informasi, dan
mengemukakan pernyataan-pernyataan yang

negatif terhadap diri sendiri. Dari aspek emosi, stress ditandai dengan
sikap mudah

marah, cemas dan cepat panik, ketakutan, sering menangis, dan


mengalami peningkatan

konflik interpersonal.

2.Hal-Hal yang Menimbulkan Stress

Hal-hal yang dapat menimbulkan strees disebut stressor. Ancaman,


kej adian atauperubahan merupakan stresor. Terdapat dua tipe stresor
yaitu stresor yang berasal darilingkungan internal dan lingkungan
eksternal.

EXTERNAL STRESORS
Physical Environment misalnya kebisingan, cahaya yang berlebihan,
suhu udara yangpanas dan kondisi ruangan yang sempit. Social
Interaction misalnya mengalami tindakan yang kasar, korban sikap
berkuasa, menerima tindakan agrasif dari pihak lain dan mengalami
kekerasanOrganisational, situai organisasi yang dapat menimbulkan
stress adalah adanya

peraturan yang terlalu, red tape,dan tekanan date line yang harus
dipenuhi. Peristiwa penting dalam hidup misalnya kelahiran,
kematian, kehilangan pekerjaan, promosi, dan perubahan status
perkawinan.Kecerobohan kegiatan sehari-hari, misalnya rutinitas
bepergian dalam j arak j auh,lupa menyimpan kunci, dan kerusakan
mesin.

INTERNAL STRESSORS

Stressor internal dapat disebabkan adanya pemilihan terhadap gaya


hidup yang diwarnai dengan kecanduan minum minuman yang
mengandung kafein, kurang tidur dan jadwal yang terlalu
padat.Pembicaraan pribadi yang negative, hal ini ditandai dengan
pemikiran yang pesimis, sering ,mengkritik diri sendiri dan
melakukan analisis yang berlebihan.Jebakan pemikiran, misalnya
harapan yang tidak realistis, taking things personally, terlalu banyak
yang dipikirkan atau tidak berpikir sama sekali, exaggeration dan
berpikir kaku. Hambatan pribadi misalnya workaholic dan
perfeksionis.

3. Tingkatan Stres

EUSTRESSEustress adalah stress positif yang terj adi ketika


tingkatan stress cukup tinggi untuk memotivasi agar bertindak untuk
mencapai sesuatu. Eustress adalah stress yang baik yang
menguntungkan kesehatan seperti latihan fisik atau mencapai
promosi.

DISTRESS

Distress atau stress negative terj adi ketika tingkatan stress terlalu
tinggi atau terlalu rendah dan tubuh dan pikiran mulai menanggapi
stressor dengan negative. Distress di lain pihak merupak stress yang
menganggu kesehatan dan sering menyebabkan ketidakseimbangan
antara tuntutan stress dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan.
Dengan demikian penanganan stress dapat meningkatkan motivasi
dan stimulus. Apabila kita memiliki kemampuan untuk memenuhi
tuntutan lingkungan, kita dapat menggunkan stress dengan cara yang
efektif

4. Tahapan Stress

Tahap ALARM STAGE

Apabila anda mulai mengalami kej adian yang , menyebabkan stress


atau Sesuatu yang menyebabkan perubahan psikologi pada tubuh
anda. Pengalaman dan persepsi ini menganggu keseimbangan badan
dan tubuh merespon stresor dengan segera dan seefektif mungkin. Hal
yang dapat terjadi akibat stres ini contohnya adalah :

EXAMPLES

l jantung peningkatan denyut jantung

l Pernapasan - peningkatan pernafasan

l Kulit - penurunan suhu badan

l Hormonal - peningakatan stimulasi dang en adrenal yang


meningkatkan produksi

adrenal rush.

Tahap Resistensi

Pada tahap ini tubuh anda mencoba untuk menyesuaikan dengan


stressor dengan

memulai proses dan memperbaiki kerusakan yang diakibat kan oleh


stressor. Rekan dan keluarga anda mengetahui perubahan sebelum
anda melakukannya. Dengan demikian penting untuk menguj i akibat-
akibatnya untuk memastikan bahwa anda tidak berlebihan. Indikator
perilaku dari tahap ini adalah kurang perhatian terhadap keluarga,
sekolah, kehidupan, withdrawal, perubahan kebiasaan makan,
insomnis, hiperinsomnia, kemarahan dan fatique. Indikator kognitif
meliputi kesulitan memecahkan masalah, binggung, mimpi buruk
danhyper-vigilance. Indikator emosi adalah kesedihan, ketakutan,
kecemasan, panik, guilt, agitation, depresi dan overwhelmed.

Tahap EXHAUSTION

Selama tahap ini strsor tidak di atur dengan efektif, tubuh dan pikiran
tidak mampu untuk memperbaiki kerusakan. Contoh pada tahap ini
adalah Digestive disorders, menyerah, sakit kepala, tekanan darah
naik, insomnis dan lepas kendali.terdapat dua tipe stress yaitu stress
negative dan stress positif. Stress negative menyebabkan timbulnya
kondisi-kondisi minor seperti sakit kepala, masalah digestive, keluhan
penyakit kulit, insomnia dan ulcers.Excessive, prolonged and
unrelieved stress dapat menimbulkan dampak buruk pada kondisi
mental, fisik dan kesehatan dan kesehatan spiritual. Stress posistif
dapat meningkatkan motivasi dan kepedulain, menyediakan stimulasi
untuk menangani situasi tertentu yang menantang.Stres j uga
menyebabkan perasaan penting dan adanya penghambat yang penting
untuk memeeprtahankan diri apabila konfrontasi mengancam situasi.

Bagaimana mengatur stress ?

Identifikasi penyebab stress Buat pilihan yang dapat mengendalikan


stres Selesaikan masalah dan berelaksasi untuk mencegah tumbuhnya
stres Jalankan kebiasaan hidup sehat.

5. Rahasia Manejemen Stres

Melakukan perencanaan untuk setiap kegiatan Tertawa Beristirahat


untul memulihkan energi Latihan relaksasi pada lingkungan yang
damai. Dapatkan dukungan orang di sekitar seperti teman, keluarga,
pihak-pihak keagamaan, guru, atasan dan lain-lain.
6. Teknik-teknik manajemen Stres

Signal Breath Mendengarkan musik untuk berelaksasi Visualisasi


Stretching

Cara-cara mengurangi stress lingkungan :

Pengorganisasian lingkungan yang buruk dapat menjadi penyebab


stress yang utama

Apabila lingkungan diorganisir dengan baik dan menyenangkan,


kemudian dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan
produkstivitas. Beberapa orang yang mengalami stres memerlukan
lingkungan yang tenang namun orang yang lain memerlukan
lingkungan yang ramai untuk menaggulangi stres. Peningakatan
kualitas udara Ban smoking Buka jendela Gunakan alat yang
memproses ionisasi Simpan tumbuhan dalam ruangan Penerangan
yang buruk dapat menyebabkan kerusakan mata, misalnya cahaya
yang terlalu terang dan meningkatkan fatigue. Fluorescent lighting
can also be tiring apabila cahaya masuk langsung ke mata. Dengan
demilian anda mengetahui bahwa cahayamerupakan hal yang penting.
Coba lakukan bekerj a dekat j endela atau gunakan bola lampu
spektrum pada lampu belaj ar anda. Anda mungkin akan m,enemukan
bahwa hal ini merupakan upaya peningkayan kualitas lingkungan
kerja. Dekorasi dan kerapihan Ruang kerja yang kacau dan
berantakan dapat menambah stress.

Jangan terlalu dogmatis, jagalah area kerja anda tetap rapi.


Dekorasilah ruangan dengan kalem dan dekorasi yang
menyenangkan.Latar belakang ruangan yang gaduh sepanaj ang hari
dapat menyebabkan kepekaan, tensi yang naik, sakit kepala dan
hilangnya konsentrasi.

Hal-hal di atas dapat diselesaikan dengan cara :


Gunakan ruangan yang tenang ketika memerlukan konsentrasi

Gunakan head set

Gunakan pendekatan yang persuatif. Mintalah untuk mengecilkan


volume musik atau

gunakan headphones.

Penting bagi seseorang untuk merasakan cukup dalam hal ruang kerj a
dan dirumah.

It is important for people to feel that they have sufficient personal


space at work andat home.

Apabila tidak terdapat ruang pribadi, anda dapat membawa barang-


barang pribadi seperti tanaman dari foto-foto orang yang anda cintai.

Batasi ruangan anda dengan furniture, gordin, atau pembatas lainnya


apabila anda memerlukan ruangan. Inti melakukan mediatasi adalah
menenangkan pikiran dengan konsentrasi yang menyeluruh pada
suatu hal. Tidak seperti hipnosis yang mengedepankan pengalaman
yang pasif, meditasi merupakan proses aktif yang mencari pemikiran
tentang hal yang ada diluar diri anda dengankonsentrasi pada seluruh
bagian mental Jagalah tubuh nada agar tetap relaks. Hal ini dapat
ditempuh dengan posisi yang memungkinkan anda nyaman dalam
selang waktu tertentu (20-30 menit). Fokuskan perhatian pada
pernapasan anda.

Konsentrasikan pada keluar masuknya udara pada hitungan 0-9


Bayangkan Visualisasi perubahan angka pada setiap napas.
Alternatifnya, visualisasikan kesehatan dan relaksasi dalam tubuh
anda when youinhale, and stress or pain flowing out when you exhale.

Fokuskan pada Objek. Focusing on an object Focus penuh pada objek


yang dicobakan. Look at it in immense detail untuk masuk dalam
meditasi uj ikan dalam perubahan

bentuk, perbedaan warna, tekstur, suhu dan pergerakan objek. Obj ek


yang dimaksud dalam penguj ian ini misalnya bunga dan mengikuti
rancangan. Dengan demikian anda dapat menggunakan obj ek lain
yang efektif seperti alarm j am,lampu belajar,

Obj ects often used are flowers, or flowing designs. However you can
use other obj ect sequally effectively (e.g. alarm clocks, desk lamps,
or even coffee mugs!)

Banyak orang yang senang berkonsentrasi pada suara. Contoh klasik


adalah ucapan sansekerta seperti Om yang berarti kesempurnaan.
Ciptakan mental yang menyenangkan dan tempat yang relax dalam
pikiran anda. Libatkan seluruh indra anda dalam imaj inasi, seperti
lihatlah tempat, dengarkan suara, cium aroma, rasakan suhu dan
rasakan hembusan angin. Nikmati tempat anda beradadalam pikiran
anda.

Konsep 3A

The 3 A s

Pilih:

Hapuslah sumber-sumber stress dengan mengubah sesuatu. Gunakan


pemecahan masalah, komunikasi langsung, organisasi, perencanaan
dan manajemen waktu.

Hindari

Hilangkan situasi stress seseorang atau gambarkan bagaimana untuk


pertama kalinya anda sampai ditempat tersebut.Remove oneself from
the stressful

situation or figuring out how not to get there in the first place. Let go,
say no , delegate.

Accept:

Terima bahwa situasi yang ada adalah kondisi stress penuh dan
berdayakanlah diri anda dengan demikian anda dapat sepakat dengan
hal ini. Stres Kita sering mendengar tentang stres sebagai sesuatu
akibat yang negatif dalam kehidupan yang modern ini. Orang stres
dari kelebihan kerj a, ketidakamanan kerj a, kebanyakan informasi,
dan peningkatan bagian kehidupan. Kej adian ini menyebabkan

distress tingkat fisiologi, psikologi, dan penyimpangan perilaku dari


fungsi kesehatan. Terdapat juga sisi positif dari stres, disebut eustress,
yang mengarah kepada kesehatan,

positif, mengembangkan hasil dari kej adian stres dan respon stres.
Uestress adalah pengalaman stres dalam sikap yang tidak berlebih-
lebihan (moderat), cukup untuk aktif dan memotivasi orang yang
mana mereka dapat mencapai tuj uan, perubahan dalam
lingkungannya, dan berhasil dalam hidupnya. Dengan kata lain, kita
butuh beberapa stres untuk bertahan. Bagaimanapun, kebanyakan
peneliti memfokuskan pada distress, karena itu secara signifikan
berkenaan dengan keadaan organisasi.

Stressors: Penyebab dari Stres

Stressors, penyebab dari stres, termasuk banyaknya lingkungan


organisasi yang menempatkan permintaan fisik dan emosi dari
seseorang. Terdapat banyaknya stressors dalam organisasi dan
aktivitas kehidupan lainnya. Gambar 1 mencatat empat (4) tipe utama
pekerj aan yang berhubungan dengan stressor: physical environment ,
rolerelated, interpersonal, dan organizational stressors. Physical
Environment Stressors Beberapa stressors, seperti suara bising,
gelapnya cahaya, dan perlindungan bahaya ditemukan dalam
lingkungan kerj a fisik. Seperti contoh, suatu studi pada pekerj a
tekstil di dalam pabrik yang bising, ditemukan bahwa tingkat stres
mereka mulai berkurang ketika diberikan alat pelindung telinga (ear
protectors).

Role-Related Stressors

Role-relat ed stressors termasuk kondisi dimana pegawai memiliki


kesulitan pemahaman, rekonsiliasi, atau kinerj a dari berbagai peran
dalam hidupnya. Bagian utama dari role related-stressors adalah role
conflict, role ambiguity, work load, dan task control.

Interpersonal Stressors
Interpersonal stressors termasuk di dalamnya supervisi/ pengawasan
yang tidak efektif, politik kantor (office polit ics), dan konflik lainnya
yang berhubungan dengan orang-orang. Ditambahkan j uga ini
termasuk j uga sexual harrasment , workplace violence, workplace
bullying.

Organizational Stressors

Organizat ional stressors dapat datang dari berbagai bentuk. Merger


dan akusisi biasanya meningkatkan organizat ional stressors, dan
banyak bentuk lainnya dari perubahan organisasi. Begitu j uga dengan
downsizing (pengurangan j umlah pegawai) yang benar- benar
membuat stres yang tinggi karena akan kehilangan pekerjaannya.

Nonwork Stressors

Pekerj aan biasanya kebanyakan merupakan tingkat stres yang tinggi


dalam kehidupan kita, tetapi sebenarnya tidak hanya itu saja.

Tiga (3) bagian utama dari nonwork stressors adalah t ime based,
strain based, dan role behavior conflict

Anda mungkin juga menyukai