Anda di halaman 1dari 32

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era Globalisasi membuat pasar dunia semakin terbuka, system

perekonomian menjadi tanpa batas. Hal ini dapat dilihat dari makin banyaknya

perusahaan asing dengan bebas melakukan usaha bisnisnya, sehingga membuat

perubahan-perubahan dalam lingkungan usaha. Perubahan-perubahan dalam

lingkungan usaha ini membuat meningkatnya intensitas persaingan, sehingga

melemahkan kestabilan perusahaan-perusahaan domestik, dimana perusahaan

domestic yang secara praktis telah memiliki pasarnya sendiri harus ikut bersaing

memenangkan pelanggan.

Menghadapi perubahan lingkungan usaha yang semakin cepat dan global,

dimana persaingan menjadi semakin ketat, tidak ada jaminan lagi bahwa Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) dimasa depan memiliki berbagai proteksi dibidang

usahanya.

Dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia kerja seta

perkembangan teknologi yang semakin canggih inilah, mahasiswa dituntut untuk

lebih menguasai dan memiliki kemampuan seta keahlian sesuai dengan kebutuhan

dunia kerja. Untuk mengetahui kegiatan didalam dunia kerja tersebut, diadakanlah

suatu program PKL yang bertujuan untuk memberi kesempatan pada mahasiswa
2

untuk terjun langsung ke instansi pemerintah maupun swasta guna

membandingkan antara teori yang didapat dengan PKL yang sebenarnya. Untuk

itulah penulis memilih PT.Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung sebagai

tempat pelaksaan PKL, untuk mengetahui, mempelajari, dan menerapkan kegiatan

yang ada pada perusahaan tersebut terutama pada bagian keuangan.

PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung merupakan perusahaan

yang bergerak dalam pemberian jasa pelayanan bagi Pegawai Negeri Sipil dengan

program Tabungan Hari Tua (THT) dan pembayaran pensiun kepada Pegawai

Negeri Sipil (PNS). Pembayaran THT dan pensiun tersebut dilakukan langsung

oleh bagian keuangan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan pesaing, bahkan

dengan kualitas pelayanan yang prima dapat pula mendatangkan pelanggan baru.

Dalam rangka mewujudkan kualitas pelayanan yang dapat memuaskan

pelanggan, perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang handal,

mempunyai kemampuan, keterampilan dan kepribadian yang baik sesuai dengan

tugas masing-masing. Tujuan perusahaan tersebut hanya dapat dicapai bilamana

masing-masing unit kerja atau fungsi-fungsi yang ada di perusahaan saling

berkerja sama dibawah komando seorang pemimpin yang professional yakni

pemimpin yang memahami nilai-nilai budaya yang ada, dalam rangka

mewujudkan perubahan kearah yang lebih baik meliputi keefisienan dan

keefektifan waktu.

Dalam melaksanakan PKL ini penulis berusaha untuk mendapatkan data-

data dari bagian keuangan sebagai bahan membuat laporan seperti sejarah

perusahaan, struktur organisasi dan lain sebagainya.


3

1.2 Ruang Lingkup

Dalam melaksanakan kegiatan PKL di PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar

Lampung, penulis di tempatkan pada bagian keuangan.

Adapun metode yang penulis gunakan selama pelaksanaan PKL, yaitu :

1. Metode Observasi

Dengan metode ini penulis melakukan pengamatan secara langsung pada bagian

keuangan sebagai berikut:

Sistem kearsipan PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung khususnya pada

bidang keuangan.

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan

Kedisiplinan karyawan

2. Metode Wawancara

Dalam metode ini penulis mengadakan Tanya jawab dan dialog secara

langung pada karyawan pada bidang keuangan perusahaan tersebut dan pihak

yang terkait dana pengumpulan informasi dan data yang akurat sebagai dasar

pembuatan laporan.

1.3 Lokasi dan Waktu PKL

Lokasi: PT. TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR LAMPUNG

Jl. Drs. Warsito No.3, Sumur Putri, Tlk. Betung Utara, Kota Bandar Lampung,

Telp. (0721) 488934

Fax (0721) 488934

email. tspBandar Lampung@taspen.com


4

Waktu: Setiap hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat

Pada hari senin, selasa, rabu dan kamis masuk pukul. 13.30 WIB – pukul. 16.30

WIB dan pada hari jum’at masuk pukul 12.30 WIB – pukul 16.30 WIB.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan PKL yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Untuk mendapatkan bahan dalam menyelesaikan skripsi.

b. Mahasiswa biasa membandingkan dan memehami antara teori dan praktek

yang didapat dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.

c. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai

aktivitas didunia kerja.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat PKL yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mahasiswa dapat mengetahui aktivitas dunia kerja secara langsng.

b. Mahasiswa dapat mengetahui begitu pentingnya kerjasama yang baik

antar bagian untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif.

c. Mahasiswa dapat mempersiapkan dan membekali diri dengan kempuan,

keterampilan serta ilmu dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.


5

BAB II

GAMBARAN UMUM PT. TASPEN (PERSERO) KC BANDAR LAMPUNG

2.1 Profil PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bandar Lampung

2.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang

Bandar Lampung.

PT. Taspen (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang diberikan tugas untuk mengelola Program Asuransi Sosial yang

terdiri dari Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT). Gedung

yang digunakan oleh PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bandar

Lampung terletak di Jl. Drs. Warsito No.3, Sumur Putri, Tlk. Betung

Utara, Kota Bandar Lampung, Lampung 35211.

Kehadiran PT Taspen (Persero) di Kota Bandar Lampung pada awal tahun

1986 berfungsi sebagai perintis dalam upaya melaksanakan program

pelayanan khususnya memberikan penjelasan tentang ketaspenan kepada

para peserta Taspen di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Pada pertengahan

tahun 1986 ditingkatkan statusnya menjadi Kantor Cabang disertai dengan

peningkatan tugas-tugasnya menjadi tugas operasional yaitu membayarkan

Tabungan Hari Tua dan Astek. Mulai tahun 1987 PT Taspen (Persero)

Kantor Cabang Bandar Lampung diberi tugas untuk membayarkan

Pensiun kepada Peserta di Provinsi Lampung sebagai Pilot Project


6

bersama dua Provinsi lain. Sesuai kriteria yang ditetapkan Direksi PT

Taspen Kantor Cabang Bandar Lampung dikategorikan tipe – C.

Gedung Kantor Cabang Bandar Lampung pada mulanya berstatus kontrak

pada dua tempat yaitu di Jl. Drs. Warsito No.3, Sumur Putri, Tlk. Betung

Utara yang ditempati oleh Bidang Pelayanan, Sistim Informasi dan

Personalia & Umum dan di Jl. Drs. Warsito No.3, Sumur Putri, Tlk.

Betung Utara untuk Bidang Keuangan. Mengingat pentingnya tugas

pelayanan tersebut PT Taspen (Persero) memandang perlu untuk

membangun gedung sendiri dan atas kerjasama dengan pihak Pemerintah

Daerah, PT Taspen (Persero) membeli tanah perkantoran di Jl. Drs.

Warsito No.3, Sumur Putri, Tlk. Betung Utara sebagai tempat kedudukan

PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Bandar Lampung. Pembangunan

gedung Kantor Taspen Bandar Lampung dimulai dengan peletakan batu

pertama pada tanggal 15 Nopember 1988 oleh Direktur Utama PT Taspen

(Persero) Bapak Ida Bagus Putu Sarga. Pembangunan gedung selesai pada

tanggal 2 Desember 1989 dan sekaligus peresmian pemakaian gedung oleh

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I. Bangunan gedung terdiri dari dua

lantai dibangun di atas tanah seluas 2.200 m2 dan luas bangunan 1.000

m2.
7

2.1.2 Visi dan Misi PT. Taspen

1) Visi

“Menjadi pengelola dana pensiun dan THT serta jaminan sosial

lainnya yang terpercaya”.

Makna Visi PT. Taspen (Persero) adalah sebagai berikut:

- Menjadi pengelola Dana Pensiun dan THT serta Jaminan sosial

lainnya.

- Ruang lingkup usaha PT. Taspen (Persero) adalah

menyelenggarakan program Tabungan Hari Tua (termasuk asuransi

kematian). Dana Pensiun (termasuk uang duka wafat) program

kesejahteraan ASN serta program jaminan social lainnya.

- Terpercaya

PT. Taspen (Persero) menjadi pilihan peserta dan stakeholder

lainnya dengan kinerja yang bersih dan sehat

- Bersih

PT. Taspen (Persero) beroperasi dengan menerapkan tata kelola

perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

- Sehat

Adanya peningkatan kinerja yang berkesinambungan pada bidang

keuangan maupun non keuangan.


8

2) Misi

“Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta

dan stakeholder lainnya secara profesional dan akuntabel,berlandaskan

integritas dan etika yang tinggi”.

Makna Misi PT. Taspen (Persero) adalah sebagai berikut:

- Manfaat dan pelayanan yang semakin baik

Untuk memenuhi harapan peserta yang semakin tinggi, PT. Taspen

(Persero) berupaya meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan

secara optimal.

- Professional

PT. Taspen (Persero) bekerja dengan terampil dan mampu

memberikan solusi dengan 5 tepat (tepat orang, tepat waktu, tepat

jumlah, tepat tempat, dan tepat administrasi) didukung dengan

sumber daya manusia yang memiliki integritas dan kompetensi

yang tinggi.

- Akuntabel

PT. Taspen (Persero) dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan

sistem dan prosedur kerja yang dapat dipertanggung jawabkan.

- Integritas

PT. Taspen (Persero) senantiasa konsisten dalam memegang

amanah, jujur dan melaksanakan janji sesuai visi dan misi

perusahaan.
9

- Etika

PT. Taspen (Persero) melayani peserta dan keluarga dengan ramah,

rendah hati, santun, sabar dan manusiawi.

2.2 Produk dan Layanan Utama PT. Taspen (Persero)

PT. Taspen (Persero) menyelenggarakan dua jenis program, yaitu Program

Tabungan Hari Tua (THT) dan Program Pensiun. Kedua program tersebut

merupakan program utama dari PT. Taspen (Persero). Berikut ini adalah uraian

dari masing-masing program:

1) Program Tabungan Hari Tua (THT)

Program THT merupakan program asuransi yang terdiri dari Asuransi

Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun, ditambah dengan Asuransi

Kematian (Askem). Asuransi Dwiguna adalah suatu jenis asuransi yang

memberikan jaminan keuangan bagi peserta TASPEN pada saat yang

bersangkutan mencapai usia pensiun atau bagi ahli warisnya apabila peserta

meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun.

Asuransi Kematian (Askem) adalah suatu jenis asuransi yang memberikan

jaminan keuangan pada peserta TASPEN apabila istri atau suami atau anak

meninggal dunia atau kepada ahli warisnya apabila peserta meninggal dunia.

Jadi Asuransi Kematian merupakan asuransi jiwa seumur hidup bagi ASN

peserta TASPEN dan istri atau suaminya, kecuali bagi janda atau duda ASN

yang menikah lagi. Sedangkan bagi anak ASN, Asuransi Kematian merupakan

asuransi berjangka yang dibatasi usia anak, yaitu sampai dengan usia 25 tahun
10

(dengan catatan : belum bekerja atau belum menikah), maksimum untuk

sebanyak tiga kali kejadian.

Peserta program THT terdiri dari :

- Aparatur Sipil Negara, tidak termasuk ASN Departemen HanKam.

- Pejabat Negara.

- Pegawai BUMN atau BUMD.

Kepesertaan program THT :

a) Kepesertaan program THT dimulai sejak yang bersangkutan diangkat

sebagai Pegawai atau Pejabat Negara sampai dengan saat berhenti sebagai

Pegawai atau Pejabat Negara dengan ketentuan :

b) Pengangkatan menjadi ASN sebelum 1 Juli 1961, masa kepesertaannya

dihitung sejak tanggal 1 Juli 1961.

c) Pengangkatan menjadi ASN Daerah Propinsi Irian Jaya sebelum 1 Januari

1971, masa kepesertaannya dihitung sejak 1 Januari 1971.

d) Pengangkatan menjadi ASN ex Daerah Propinsi Timor Timur sebelum 1

April 1979, masa kepesertaannya dihitung sejak 1 April 1979.

Kewajiban Peserta Program THT :

a) Membayar Iuran Wajib Peserta (IWP atau premi) sebesar 3,25% dari

penghasilannya setiap bulan selama masa aktif.

b) Memberikan keterangan mengenai data diri dan keluarganya.

c) Menyampaikan perubahan data penghasilan atau perubahan data diri dan

keluarganya.
11

PT. Taspen (Persero) telah mengembangkan 2 (dua) program baru untuk

memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih besar kepada para peserta, yaitu :

a) THT Multiguna Sejahtera

Program THT Multiguna Sejahtera adalah pengembangan dari Asuransi

Dwiguna dengan penambahan manfaat bagi peserta, yaitu berupa Manfaat

Berkala, di samping Manfaat THT dan Manfaat Nilai Tunai. Besarnya

Manfaat Berkala disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-

masing peserta (BUMN atau BUMD). Program ini telah diikuti oleh

beberapa BUMN atau BUMD.

b) THT Ekaguna Sejahtera

Program THT Ekaguna Sejahtera menawarkan Manfaat THT saja kepada

peserta (BUMN atau BUMD) yang ingin membatasi kewajiban iurannya.

Program ini juga telah diikuti oleh beberapa BUMN atau BUMD.

2) Program Pensiun

Sejak awal tahun 1987 TASPEN mulai melaksanakan pembayaran pensiun

bagi PNS, diawali pada propinsi Lampung. Pada bulan Januari 1988 wilayah

pembayaran pensiun ditambah dengan propinsi-propinsi di wilayah Sumatera.

Pada tanggal 1 April 1989 wilayah pembayaran pensiun diperluas mencakup

wilayah Jawa dan Madura. Kemudian sejak April 1990 wilayah pembayaran

pensiun diperluas lagi yang meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Ambon

dan Irian Jaya, yang berarti sejak itu TASPEN telah melaksanakan

pembayaran pensiun di seluruh wilayah Indonesia.

Penerima Pensiun yang dibayar oleh TASPEN adalah :


12

a) Penerima Pensiun ASN.

b) Penerima Pensiun Pejabat Negara.

c) Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan RI (PKRI).

d) Penerima Tunjangan Veteran.

e) Penerima Uang Tunggu.

f) Penerima Pensiun TNI dan POLRI ya ng pensiun sebelum 1 April 1989.

Kewajiban Peserta Program Pensiun :

a) Membayar Iuran Wajib Peserta (IWP) sebesar 4 ,75% dari penghasilannya

setiap bulan selama masa aktif sebagai ASN atau Pejabat Negara.

b) Memberikan keterangan mengenai data diri dan keluarganya

c) Menyampaikan perubahan data penghasilan atau perubahan data diri dan

keluarganya.

2.3 Struktur Organisasi PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bandar

Lampung

Gambar 3 : Struktur Organisasi Kantor Cabang Tipe C


13

Berikut ini adalah deskripsi dari setiap jabatan:

1. Kepala Kantor Cabang

Kepala Kantor Cabang memiliki beberapa tanggung jawab, diantaranya adalah:

a) Perencanaan dan pengendalian kegiatan Kantor Cabang.

b) Pengelolaan kegiatan operasional Kantor Cabang.

c) Penyelenggaraan tugas yang dapat mendukung mutu pelayanan demi

kepuasan peserta untuk Kantor Cabang, meliputi: tinjauan manajemen,

audit mutu internal, tindakan koreksi dan pencegahan, kontrol dokumen

dalam data, teknis statistik serta pengendalian catatan mutu.

d) Penagihan Iuran ASN/D (PFK) dan pengendalian kolektibilitas iuran

atau premi Kantor Cabang.

e) Rekonsiliasi dan pencetakan saldo individual account.

2. Kepala Seksi Layanan dan Manfaat

Kepala Seksi Layanan dan Manfaat memiliki beberapa tanggung jawab,

diantaranya sebagai berikut:

a) Mengesahkan kebenaran pengajuan klaim manfaat program PT Taspen

(Persero).

b) Bertanggungjawab dan menindaklanjuti terhadap keluhan pelayanan yang

diterima dengan tindakan korelasi dan pencegahan guna memperbaiki

mutu pelayanan.

c) Menetapkan besarnya klaim sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,

memverifikasi dan melaporkan kepada manajemen perusahaan.


14

d) Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu

pegawai pada unit dan lingkungan.

3. Kepala Seksi Kepesertaan

Kepala Seksi Kepesertaan memiliki beberapa tanggung jawab, diantaranya

sebagai berikut:

a) Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan administrasi peserta

dan pemasaran.

b) Melaksanakan komunikasi data sesuai dengan hak tabungan hari tua

peserta.

c) Menyelenggarakan dan mengawasi penelitian, evaluasi dan

pengadministrasian peserta program asuransi pensiun dan tabungan hari

tua.

d) Melakukan kegiatan pemasaran produk program perusahaan.

4. Kepala Seksi Umum dan SDM

Kepala Seksi Umum dan SDM memiliki beberapa tanggung jawab, diantaranya

sebagai berikut:

a) Penyelengaraan kegiatan administrasi personalia kantor cabang serta

penetapan pemberian fasilitas bagi karyawan dan keluarga.

b) Koordinasi pemeliharaan, perawatan dan perbaikan atas asset perusahaan

termasuk pengamanan atas semua dokumen milik perusahaan di KC.

c) Penyimpanan dan pemeliharaan keakuratan serta kerahasiaan data/dosir

karyawan.
15

d) Koordinasi pembayaran hak-hak karyawan di kantor cabang (gaji,

tunjangan, penggantian biaya-biaya dan lain-lain)

e) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pembinaan mental karyawan,

olah raga dan kegiatan non kedinasan lainnya.

f) Penyusunan daftar gaji dan kompensasi lainnya serta pajak penghasilan

5. Kepala Seksi Kas dan Verifikasi SPJP

Kepala Seksi Kas dan Verifikasi SPJP memiliki beberapa tanggung jawab,

diantaranya sebagai berikut:

a) Melaksanakan dan mengendalikan penerimaan dan pengeluaran (cash

flow)

b) Melaksanakan transaksi keuangan

c) Menyelenggarakan kegiatan perpajakan

d) Membuat laporan Laporan Realisasi Pembayaran Pensiun (LRPP) &

Laporan Saldo Uang Pensiun (LSUP)

e) Memverifikasi dan memonitoring laporan pertanggung jawaban.

6. Kepala Seksi Administrasi Keuangan

Kepala Seksi Administrasi Keuangan memiliki beberapa tanggung jawab,

diantaranya sebagai berikut:

a. Menagih dan kolektibilitas Iuran

b. Mengadministrasi dan memonitoring penerimaan iuran

c. Menyelenggarakan kegiata akuntansi

d. Menyusun neraca saldo beserta lampirannya

e. Merekam Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)


16

BAB III

PELAKSANAAN PKL

3.1 Kegiatan Mahasiswa

3.1.1 Deskripsi Lokasi PKL

Kegiatan PKL ini dilaksanakan di PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bandar

Lampung. Pada kegiatan PKL ini penulis bekerja di Seksi Kas & Verifikasi

SPJP/Keuangan. PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bandar Lampung berlokasi

di Jalan Warsito Bandar Lampung.

3.1.2 Jadwal PKL

Kegiatan PKL ini dilaksanakan dari tanggal 4 Maret sampai tanggal 4 Mei 2019

Deskripsi kegiatan harian penulis selama PKL disertakan dalam lampiran.

3.2 Uraian Tugas

Seksi Keuangan di PT. Taspen (Persero) merupakan seksi yang bertugas

mengelola dan mencatat segala aktivitas keuangan perusahaan. Pada kegiatan

PKL ini, penulis ditugaskan untuk membantu di bagian Pelayanan dan

Endtrotment Keuangan yang bertugas melayani nasabah dalam informasi nasabah

dan mencatat segala aktivitas keuangan perusahaan.


17

Berikut adalah tabel tugas-tugas dari seksi kas dan verifikasi SPJP dalam

keseharian pembayaran klim di PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung:

No. Kegiatan Dokumen Penanggung jawab


1 Mencetak voucher Voucher, kartu Seksi Bidang

SPP Keuangan kasir


2 Meregistrasi voucher Voucher, kartu Seksi Bidang

SPP dan LPH Keuangan kasir


3 Melakukan verifikasi Voucher, kartu Seksi Bidang

SPP dan LPH Keuangan kasir


4 Pengesahan Voucher, kartu Kepala Seksi

KepalaSeksi Keuangan SPP dan LPH BidangKeuangan


5 Melakukan posting Voucher, kartu Seksi Bidang

SPP dan LPH Keuangan Kasir


6 Melakukan pembayaran Voucher, kartu Seksi Bidang

SPP dan LPH Keuangan Kasir

Dari berbagai proses pembayaran klim di atas, penulis ditugaskan di Seksi

Bidang Pelayanan dan mengerjakan dari semua tugas Seksi Bidang Pelayanan

karena kebetulan karyawan yang ada di Seksi Bidang Pelayanan telah Pensiun.

3.3 Sistem Pengeluaran Kas PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Bandar

Lampung

Sistem Pengeluaran Kas pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung

adalah untuk pembayaran Program Tabungan Hari Tua (THT) dan Pensiun.
18

Setelah memperoleh dana dari PT. Taspen Pusat kemudian PT. Taspen (Persero)

Cabang Bandar Lampung membayarkan kepada peserta Taspen.

Prosedur Pengeluaran Kas pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar

Lampung akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Fungsi Yang Terkait

Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem pengeluaran kas dalam hal ini terhadap

pembayaran Tabungan Hari Tua (THT) dan Pensiun pada PT. Taspen (Persero)

Cabang Bandar Lampung adalah sebagai berikut :

a. Bagian Customer Service

Bagian ini bertugas memberikan pelayanan kepada peserta Taspen dan

melakukan pemeriksaan dokumen-dokumen atau data peserta sebelum

dibawa ke bagian data peserta.

b. Bagian Data Peserta\

Bagian ini bertugas :

1) Meneliti keabsahan dan keaslian dokumen-dokumen yang diterima dari

Customer Service.

2) Merekam data dalam komputer tentang perubahan status diri peserta,

golongan atau pangkat peserta dan jumlah anggota keluarga yang

menjadi tanggungan peserta.

c. Bagian Penetapan Klaim

Bagian ini bertugas mengecek ulang perhitungan hak peserta dan

menetapkannya, setelah itu memintakan otorisasi kepada Kepala Bagian

Pelayanan dan Manfaat.


19

d. Bagian Kas & Verifikasi SPJP/Keuangan

e. Bagian Keuangan terdiri dari:

1) Seksi Penetapan Voucher

Bertugas mengeluarkan voucher pengeluaran kas sesuai dengan

besarnya hak peserta dan mengotorisasi Lembar Perhitungan Hak

Peserta (LPHP).

2) Seksi Kasir

Bertugas mengeluarkan voucher sejumlah uang sesuai dengan yang

tercantum dalam voucher dan menyerahkan kepada peserta serta

membuat Laporan Kas Harian (LKH).

f. Bagian Administrasi Keuangan

Bagian ini bertugas mencocokkan dan meneliti Laporan Kas Harian

dengan voucher-voucher yang dikeluarkan setelah itu membukukannya ke

dalam jurnal pengeluaran kas.

2. Dokumen Yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas pada PT. Taspen

(Persero) Cabang Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

a. P4A (Surat Permohonan Pembayaran Pensiun Peserta)

SP4A yaitu merupakan bukti bagi peserta THT dan Pensiun untuk

mengajukan permohonan pembayaran THT dan Pensiun.

b. Lembar Perhitungan Hak Peserta (LPHP)

LPHP digunakan untuk menghitung hak peserta Program THT dan Pensiun

yang dibuat oleh Bagian Pelayanan (Bagian Data Peserta).


20

c. Voucher

Voucher adalah dokumen yang dibuat oleh Bagian Keuangan dan

digunakan untuk memerintahkan Bagian Kasir untuk membayarkan uang

sejumlah yang tertera dalam voucher.

d. Laporan Kas Harian (LKH)

LKH adalah dokumen yang dibuat oleh Bagian Keuangan untuk mencatat

pengeluaran kas yang digunakan untuk pembayaran THT dan Pensiun.

3. Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat pengeluaran kas adalah

jurnal pengeluaran kas berdasarkan LPHP, voucher, dan LKH.

4. Jaringan Prosedur

Pencatatan data peserta, penghitungan THT dan Pensiun dan Penetapan

Klaim. Prosedur ini dilakukan oleh Bagian Pelayanan yang terdiri dari Bagian

Customer Service, Bagian Data Peserta dan Bagian Penetapan Klaim melalui

kegiatan sebagai berikut :

1) Bagian Customer Service

a. Menerima SP4A rangkap dua dan lampiran-lampiran masing-masing

rangkap dua dari peserta THT.

b. Memeriksa kelengkapan pengisian SP4A dan lampirannya.

c. Mendistribusikan SP4A beserta lampirannya ke Bagian Data Peserta.

2) Bagian Data Peserta

a. Menerima SP4A rangkap dua dan lampirannya dari Bagian Customer

Service.
21

b. Meneliti keabsahan dan keaslian SP4A dan lampiran-lampirannya,

antara lain tentang otorisasi dan cap instansi terkait dan keaslian tanda

tangan peserta.

c. Merekam semua perubahan yang terjadi pada diri peserta, golongan

atau pangkat peserta, jumlah anggota keluarga (anak/istri/suami/orang

tua).

d. Menghitung hak peserta dan membuat LPHP rangkap tiga,

penghitungan ini dilakukan dengan menggunakan komputer.

e. Mendistribusikan LPHP dan memintakan otorisasi ke Bagian

Penetapan Klaim beserta SP4A dan lampiran-lampirannya.

3) Bagian Penetapan Klaim

a. Menerima SP4A rangkap dua, lampiran-lampiran masing-masing

rangkap dua dan LPHP rangkap tiga dari Bagian Data Peserta.

b. Mengotorisasi LPHP oleh Kepala Seksi Penetapan Klaim dan Kepala

Bidang Pelayanan.

c. Menyimpan SP4A lembar II dan LPHP lembar II serta lampiran-

lampiran lembar II, menurut NIP (Nomor Induk Pegawai) Pegawai

Negeri.

d. Mendistribusikan SP4A lembar I, lampiran-lampiran lembar I dan

LPHP lembar I dan lembar III ke Bagian Keuangan.

5. Pembayaran THT dan Pensiun

Proses ini dilakukan oleh Bagian Keuangan melalui kegiatan sebagai berikut:
22

1) Menerima SP4A lembar I, lampiran-lampiran lembar I dan LPHP lembar I

dan lembar III dari Bagian Penetapan Klaim.

2) Mengotorisasi LPHP lembar I dan lembar III oleh Kepala Bidang

Keuangan sebagai bukti persetujuan atas pembayaran hak peserta.

3) Membuat voucher pengeluaran kas rangkap tiga oleh Seksi Penetapan

Voucher dan memintakan otorisasi kepada Kepala Bidang Keuangan.

4) Menyimpan SP4A lembar I, lampiran-lampiran lembar I dan voucher

lembar III.

5) Seksi Kasir mengeluarkan sejumlah uang sesuai dengan jumlah yang

tertera dalam voucher pengeluaran kas dan menyerahkan uang hak peserta

tersebut sesuai dengan nama yang tertera dalam voucher.

6) Membubuhkan cap “lunas” pada voucher dan LPHP sebagai bukti telah

diserahkannya uang hak peserta.

7) Menyerahkan voucher lembar I dan LPHP lembar I kepada peserta

sebagai bukti pembayaran atau kuitansi.

8) Membuat Laporan Kas Harian kasir rangkap dua oleh Seksi Kasir. Lembar

I disimpan sebagai arsip dan lembar II didistribusikan ke Bagian

Administrasi Keuangan beserta LPHP lembar III dan voucher lembar II

yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan jurnal kas keluar.

6. Pencatatan pengeluaran kas untuk pembayaran THT dan Pensiun.

Prosedur ini dilakukan oleh Bagian Administrasi Keuangan melalui kegiatan

sebagai berikut :
23

1) Menerima LPHP lembar III, Laporan Kas Harian lembar II dan voucher

lembar II dari Bagian Keuangan.

2) Mencocokkan tanggal transaksi, jumlah nominal yang tertera dalam

voucher lembar II, Laporan Kas Harian lembar II dan LPHP lembar III.

3) Setelah dianggap cocok maka selanjutnya akan dibukukan dan dicatat

dalam jurnal pengeluaran kas.

4) Menyimpan Laporan Kas Harian lembar I, voucher lembar II dan LPHP

lembar III menurut NIP (Nomor Induk Pegawai) Pegawai Negeri.

7. Bagan alir

Untuk dapat memperjelas proses pengeluaran kas terhadap pembayaran Program

THT dan Pensiun pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung dapat

dilihat pada gambar 2.2 Bagan Alir Prosedur Pengeluaran Kas Terhadap

Pembayaran THT dan Pensiun di bawah ini:

3.4 Evaluasi Pengendalian Internal terhadap Prosedur Pengeluaran Kas

pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung

PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung sudah menerapkan

pengendalian internal terhadap prosedur penerimaan kas dengan baik.

Berdasarkan hasil pengujian atribut terhadap dokumen-dokumen pengeluaran

kas, ditemukan atribut-atribut berikut:

1. Adanya SP4A (Surat Permohonan Pembayaran Pensiun Peserta) yang

merupakan bukti bagi peserta taspen (THT dan Pensiun) untuk

mengajukan permohonan pembayaran THT dan Pensiun.


24

2. Adanya Lembar Perhitungan Hak Peserta PT. Taspen (LPHP) yang

berfungsi sebagai permintaan pengeluaran kas dari Bagian Pelayanan.

3. Adanya cek di PT. Taspen disebut voucher yang berfungsi sebagai

perintah pengeluaran kas kepada Bagian Keuangan.

4. Adanya bukti kas keluar di PT. Taspen Cabang disebut sebagai Laporan

Kas Harian (LKH) yang berisi rekapitulasi pengeluaran kas.

5. Dokumen yang digunakan selalu dibuat rangkap agar memudahkan

penelusuran apabila terjadi kesalahan perhitungan.

6. Adanya otorisasi pada setiap dokumen yang dibuat dari Pejabat Yang

Berwenang.

7. Adanya dokumen yang bernomor urut cetak.

PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung juga sudah menerapkan unsur-

unsur pokok sistem pengendalian internal dengan baik, yaitu dalam bentuk:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas.

a. Telah dipisahkan tiga fungsi pokok berikut: fungsi operasi, fungsi

penyimpanan, dan fungsi akuntansi. Di PT. Taspen (Persero) Cabang

Bandar Lampung, bagian keuangan (penyimpanan), bagian pelayanan

(operasi) dan bagian administrasi keuangan (pencatatan) sudah

terpisah.

b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua kegiatan transaksional. Dalam PT. Taspen


25

(Persero) Cabang Bandar Lampung, masing-masing bagian sudah

mempunyai tugas dan fungsi sendiri. Jadi setiap bagian hanya

melakukan satu transaksi saja.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari

pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi

tersebut. Tidak ada satu pun transaksi yang terjadi yang tidak diotorisasi

oleh yang memiliki wewenang untuk itu.Otorisasi terjadinya transaksi

dilakukan dengan pembubuhan tandatangan oleh manajer yang memiliki

wewenang untuk itu, pada dokumen sumber atau dokumen pendukung.

Dalam PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung dokumen-

dokumen dalam prosedur pengeluaran kas telah diotorisasi oleh pejabat

yang mempunyai wewenang untuk mengotorisasi, sistem wewenang

diatur sebagai berikut:

a. LPHP (Lembar Perhitungan Hak Peserta) dan Rancangan Proyeksi

diotorisasi oleh Kepala Bagian Pelayanan. Proyeksi, SPB (Surat

Perintah Bayar) serta voucher di otorisasi oleh Kepala Bagian

Keuangan.

b. Dalam prosedur pengeluaran kas pencatatan ke dalam catatan

akuntansi berdasarkan atas LPHP (Lembar Perhitungan Hak Peserta)

dan voucher yang telah diterima Bagian Administrasi Keuangan dari

Bagian Penetapan Klaim serta telah dicocokkan antara jumlah uang

yang tertera dalam LPHP dengan yang terteradalam voucher.


26

c. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi telah dilakukan oleh karyawan

yang diberi wewenang untuk itu yaitu Bagian Administrasi Keuangan.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang serta

prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan

baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat

dalam pelaksanaannya. Adapun cara-cara yang ditempuh oleh PT. Taspen

(Persero) Cabang Bandar Lampung dalam menciptakan praktik yang

sehat dalam prosedur penerimaan dan pengeluaran kas adalah :

a. Penggunaan dokumen bernomor urut tercetak.

b. Rancangan proyeksi dibuat setelah bagian pelayanan benar-benar

melakukan penghitungan hak peserta melalui LPHP.

c. Proyeksi dibuat oleh Bagian Keuangan setelah rancangan proyeksi

mendapatkan otorisasi dari Kepala Bagian Pelayanan.

d. Fungsi pencatatan (Bagian Administrasi Keuangan) melakukan

pencatatan setelah menerima LKH (Laporan Kas Harian) dan

membandingkannya dengan proyeksi yang ada.

e. Terdapat pengecekan terhadap keabsahan dan keaslian SP4A (Surat

Permohonan Pembayaran Pensiun Peserta) untuk selanjutnya

ditetapkan klaim atas THT dan Pensiun.


27

f. Bukti pembayaran atau kuitansi dicap “Lunas” oleh Bagian Keuangan

setelah diotorisasi Kepala Bagian Keuangan dan LPHP diserahkan

kepada peserta.

4. Karyawan yang berkualitas

Hampir 95% pejabat dan karyawan PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar

Lampung telah mengantongi sertifikasi service excellent atau pelayanan

prima bahkan dengan mind tune up.

3.5 Analisis Hasil Evaluasi Pengendalian Internal terhadap Prosedur

Pengeluaran Kas pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung

Setiap perusahaan memiliki tujuan tertentu yang ingin di capai. Untuk mencapai

tujuan tersebut diperlukan suatu sistem yang baik, agar dapat memperlancar

jalannya kegiatan perusahaan.Oleh karena itu PT. Taspen (Persero) Cabang

Bandar Lampung membuat sistem yang tepat sehingga dapat memperlancar

jalannya kegiatan perusahaan. Walaupun sistem tersebut sudah dibuat sedemikian

rupa, akan tetapi terdapat kelebihan dan kelemahan dari sistem tersebut.

Setelah mengevaluasi sistem pengendalian internal pada penerimaan kas dan

pengeluaran kas yang ada di PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung,

maka penulis menemukan adanya kelebihan dan kelemahan dari sistem tersebut.

Kelebihan dan kelemahan dari sistem tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan dari Sistem Pengendalian Internal pada Pengeluaran Kas

a. Dalam prosedur pengeluaran kas, PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar

Lampung telah melakukan pembayaran secara tunai kepada peserta dan


28

juga melalui giro dan rekening bank sehingga menjamin diterimanya

pembayaran tersebut oleh peserta Taspen.

b. Proses pengeluaran kas dari awal sampai akhir tidak dilakukan oleh satu

orang atau satu bagian saja.

c. Karyawan yang kompeten, sampai dengan saat ini hampir 95% pejabat

dan karyawan PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung telah

mengantongi sertifikasi excellent service atau pelayanan prima.

d. Dokumen yang digunakan selalu dicek dan diotorisasi oleh bagian yang

berwenang.

e. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi dilakukan oleh karyawan yang

diberi wewenang dan didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri

dokumen pendukung.

f. Adanya badan pemeriksa intern yag disebut AMI (Audit Mutu Internal)

PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung yang bertugas sebagai

pemeriksa intern untuk memeriksa seluruh kinerja masing-masing

bagian apakah telah benar-benar melaksanakan kinerja sesuai dengan

SOP (Standard Operating Procedure) yang telah ditetapkan.

2. Kelemahan dari Sistem Pengendalian Internal pada Pengeluaran Kas

a. Belum adanya dana cadangan atau dana kas kecil pada PT. Taspen

(Persero) Cabang Bandar Lampung untuk pembayaran THT dan

Pensiun.

b. Belum adanya pengawasan yang ketat terhadap dokumen yang berkaitan

dengan pengajuan klaim.


29

c. Pada pembuatan rancangan proyeksi maupun proyeksi dalam prosedur

pengeluaran kas berdasarkan pada pengeluaran kas dua tahun lalu,

sehingga apabila terjadi selisih lebih ataupun selisih kurang perlu

dilakukan revisi lagi yang mungkin bisa menimbulkan kecurangan serta

menimbulkan ketidakefisienan dan ketidakefektifan operasi perusahaan.

3.6 Kendala-Kendala

Selama dalam masa PKL pada perusahaan PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang

Bandar Lampung, terlihat bahwa ketaatan karyawan terhadap jam kerja masih

belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya beberapa karyawan yang

datang tidak tepat waktu tanpa alasan yang jelas. Selain itu, penggunaan alat-alat

kerja masih belum efisien. Hal-hal semacam ini dapat berpengaruh terhadap

stabilitas perusahaan sehingga akan menghambat tercapainya tujuan perusahaan.


30

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis mengenai aktivitas dan evaluasi mengenai sistem

pengendalian internal terhadap prosedur sistem pengeluaran kas di PT. Taspen

(Persero) Cabang Bandar Lampung, maka penulis menarik kesimpulan bahwa PT.

Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung sudah menerapkan pengendalian

intern dengan baik terhadap prosedur pengeluaran kas sebagai berikut :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas. Ini dapat dilihat dengan adanya pemisahan tanggung jawab antara

Bagian Customer Service, bagian Data Peserta, Bagian Penetapan Klaim,

Bagian Keuangan dan Bagian Administrasi Keuangan pada sistem

pengeluaran kas.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang cukup dapat memberikan

perlindungan terhadap harta kekayaan perusahaan. Hal ini dapat dilihat

dengan adanya otorisasi untuk setiap dokumen pengeluaran kas oleh pejabat

berwenang dan pencatatan ke dalam catatan akuntansi yang didasarkan atas

dokumen sumber dan disertai dokumen pendukung.

3. Praktek yang sehat juga telah dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas dan

fungsi pada setiap bagian organisasi. Hal ini dapat dilihat dengan sudah

diterapkannya dokumen bernomor urut cetak sehingga dapat dipertanggung

jawabkan pemakaiannya oleh fungsi terkait.


31

4. Adanya badan pemeriksa intern yang disebut Audit Mutu Internal (AMI) PT.

Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung yang bertugas sebagai pemeriksa

intern untuk memeriksa seluruh kinerja masing-masing bagian apakah telah

benar-benar melaksanakan kinerja sesuai dengan Standard Operating

Procedure(SOP) yang telah ditetapkan.

5. Sudah dilakukannya rolling pegawai pada PT. Taspen (Persero) Cabang

Bandar Lampung sehingga dapat menghindarkan kecurangan yang dilakukan

oleh pegawai PT. Taspen (Persero) Cabang Bandar Lampung serta untuk

menghindari kejenuhan dalam bekerja.

4.2 Saran

Setelah melakukan analisis mengenai aktivitas sistem pengendalian internal

terhadap pengeluaran kas yang ada pada PT.Taspen (Persero) Cabang Bandar

Lampung serta berdasarkan atas kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya,

maka saran yang dapat penulis kemukakan adalah :

1. Sebaiknya dibentuk dana cadangan atau dana kas kecil untuk pembayaran

THT dan pensiun sehingga tidak perlu diadakan koreksi apabila terjadi

pembayaran diluar proyeksi.

2. Perlu dilakukan peningkatan pengawasan terhadap dokumen yang berkaitan

dengan pengajuan klaim untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak-

pihak yang tidak bertanggung jawab.

3. Sebaiknya pada pembuatan rancangan proyeksi maupun proyeksi dalam

prosedur pengeluaran kas benar-benar dihitung dengan cermat oleh Bagian


32

Pelayanan, sehingga apabila terjadi selisih lebih maupun selisih kurang tidak

perlu diadakan revisi yang mungkin dapat menimbulkan kecurangan.

Dalam kendala- kendala di atas sebaiknya pemimpin harus tegas dalam

mengkordinir setiap karyawan yang telat masuk kerja dan selalu memotivasi

setiap bawahannya agar bersemangat bekerja dan selalu menjunjung tinggi nilai-

nilai ketaspenan.

Anda mungkin juga menyukai