(Yaya Punch)
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Akhir Praktikum Akuntansi Manajemen
Disusun Oleh :
Yola Debi Arista – 120110170019
Adisti Wardhani – 120110170053
Destriyanti Sagita – 120110170064
Puji Tuhan, terima kasih kami ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah mempermudah
dalam pembuatan makalah ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat waktu. Tanpa bantuan dari
Tuhan, Saya bukanlah siapa-siapa. Selain itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
orang tua, keluarga, serta pasangan yang sudah mendukung hingga titik terakhir ini.
Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. Saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada manusia
yang sempurna kecuali Tuhan. Demikian kami ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah
membaca hasil karya ilmiah Saya.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
Daftar Gambar
Gambar 1.4…………………………………………………………………………….…………. 5
iv
Daftar Tabel
v
BAB I
PENDAHULUAN
UMKM atau usaha mikro kecil dan menengah pastilah sebuah kata yang sering kita
dengar sekarang di kalangan bisnis ataupun usaha. UMKM adalah dimana perseorangan
membuka usaha kecil dan menengah dengan diatur dalam undang-undang. UMKM diatur
berdasarkan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM (usaha mikro kecil dan
menengah). UMKM merupakan suatu badan usaha yang dilakukan perseorangan dengan
maksud memperoleh keuntungan serta sadar pajak baik itu usaha mikro, kecil maupun
menengah dengan kriteria yang telah ditentukan berdasarkan undang-undang.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan cabang perusahaan, yang secara tidak
langsung menjadi bagian dari usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sesuai dengan
yang diatur dalam undang-undang. Sedangkan usaha menengah adalah usaha ekonomi yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
cabang perusahaan, yang secara tidak langsung menjadi bagian dari usaha kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sesuai dengan yang diatur
dalam undang-undang.
UMKM merupakan gambaran kecil dari suatu proses bisnis perusahaan. UMKM
menjalankan fungsi-fungsi yang mirip seperti perusahaan dimana mereka sama-sama
mengaharapkan laba yang tinggi. Oleh karena itu, keputusan yang diambil dalam suatu
UMKM pun sama hal nya dengan keputusan yang ada dalam perusahaan. Keputusan
menyangkut pembelian bahan baku, penggantian atau perbaikan peralatan usaha maupun
keputusan untuk menerima suatu order atau tidak.
1
2. Apa keputusan yang harus diambil berdasarkan permasalahan UMKM tersebut?
3. Bagaimana sistem penganggaran yang cocok dalam UMKM tersebut?
4. Bagaimana performance measurement UMKM tersebut?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Awalnya Yaya Punch dibentuk atau dibuat sebagai bentuk penghasilan tambahan dari
seorang pemilik usaha vendor baju, sambil menunggu pesanan baju sang pemilik terbesit
untuk mendirikan usaha minuman sederhana, namun siapa sangka bahwa ternyata usaha
sampingan ini justru laku di masyarakat. Nama Yaya Punch belum begitu terdengar luas
karena usia perusahaan ini pun baru dua tahun.
Yaya Punch memiliki dua orang pegawai yang mengurusi proses produksi, sedangkan
pemilik perusahaan berdiam di kota Bandung. Usaha ini buka mulai pukul 10.00 pagi sampai
21.00 malam dan paling ramai dikunjungi ketika jam makan siang. Setiap harinya Yaya Punch
bias memproduksi dan menjual 40 sampai dengan 50 unit minuman dengan varian rasayang
bereda-beda. Menu yang paling digandrungi konsumen adalah yakult mango.
Menu yang ditawarkan oleh Yaya Punch sebenarnya cukup variative, namun harga-
harga yang diberikan tidak terlalu berbeda, misalnya semua harga varian rasa yakult adalah
sama, yaitu sebesar Rp8.000 sedangkan coffe aren sebesar Rp12.000. Harga-harga tersebut
dirasa cukup rasonal dan terjangkau oleh konsumen terutama mahasiswa, mengingat bahwa
target konsumen Yaya Punch memang kalangan mahasiswa.
Lokasi yang dipilih oleh gerai Yaya Punch menyasar lokasi yang berdekatan dengan
pusat keramaian mahasiswa dan lokasi yang berdekatan dengan kampus, yaitu di dekat
Gerbang Lama Universitas Padjadjaran Jatinangor. Pemilihan lokasi yang tepat turut
menentukan keberhasilan penjualan suatu produk, dan Yaya Punch turut menggunakan
3
metode ini. letak tak jauh dari kampus salah satunya adalah karena lokasi tersebut akan
dilewati oleh mahasiswa yang beraktifitas di kampus. Lokasi yang dipilih juga terletak di
pinggir jalan yang terlihat oleh banyak pengguna jalan.
Namun, hal ini tentu juga menimbulkan beberapa permasalahan, salah satunya
permasalahan yang timbul di gerai Yaya Punch yang terletak di kampus UNPAD Jatinangor.
Lokasi gerai yang terletak di pinggir jalan membuat gerai ini mudah ditemukan. Akan tetapi,
lokasi yang terletak persis di bahu jalan ini tidak menyediakan lahan parkir yang memadai,
akibatnya pembeli yang ingin membeli chocolate changer akan memarkirkan kendaraanya
tepat di bahu jalan dan terkadang memakan lahan jalan sehingga merugikan pengedara lain.
Selan itu, gerai ini juga relatif kecil dan memiliki tempat untuk sedikit konsumen.
Sehingga, konsumen hanya bisa membeli minuman untuk dibawa pulang dan tidak bisa
minum langsung di gerai. Hal ini tentu saja disayankan, mengingat mahasiswa seringkali
mencari tempat untuk sekedar minum dan mengerjakan tugas yang nyaman.
Gambar 1.1
4
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
5
Gambar 1.5
Gambar 1.6
6
Berikut adalah data keuangan yang diterima mengenai Yaya Punch
Variable Cost
Direct Material
Factory Overhead
Es batu -
Kresek
Rp6.000
7
Cup @Rp10.000 (tiga kali pembelian)
Rp30.000
Rp10.000 x 3
Sedotan @Rp2.000 (tiga kali pembelian)
Rp6.000
Rp2.000 x 3
Fixed Cost
(Depretiation)
Gaji Karyawan 2 orang Rp600.000
Mesin Kopi @Rp500.000 Rp100.000
(5 tahun)
Pengaduk minuman Rp20.000
@Rp100.000 (5 tahun)
Total Rp720.000
Fixed Administrasi
(Depresiasi)
Sewa tempat Rp200.000
Listrik Rp20.000
Kulkas @Rp1.500.000 (10 Rp150.000
tahun)
Mesin penutup cup Rp50.000
@Rp500.000 (10 tahun)
Total Rp420.000
8
2.2 Decision Making
Keputusan manajemen jangka pendek seperti pesanan khusus paling baik dilakukan
ketika didasarkan pada analisis formal. Sementara keputusan dapat dibuat dengan memeriksa
laporan pendapatan berdampingan dan mengidentifikasi perbedaan, analisis bertahap adalah
pendekatan yang paling mudah, paling pendek, dan paling mudah. Analisis tambahan
memungkinkan para manajer untuk fokus pada bagian-bagian yang relevan dari suatu
keputusan. Seorang manajer yang menyiapkan laporan pendapatan berdampingan menyia-
nyiakan banyak waktu menangkap dan mencatat biaya yang tidak relevan karena mereka tidak
akan mempengaruhi keputusan yang ada.
Penghasilan Tambahan
Biaya tambahan
9
Biaya tambahan adalah biaya tambahan yang timbul karena menerima pesanan
khusus. Biaya produk variabel selalu bersifat inkremental dan menyebabkan laba
menurun. Biaya operasi variabel termasuk biaya penjualan seperti komisi dan biaya
pengiriman juga relevan. Penghematan biaya tidak ada dalam keputusan pesanan khusus.
Keputusan pesanan khusus harus diterima secara umum jika pesanan diharapkan
dapat meningkatkan laba. Tentu saja, manfaat lunak, juga dikenal sebagai masalah kualitatif,
harus dipertimbangkan juga.
a) Jika pendapatan tambahan kurang dari biaya tambahan, r mengeluarkan pesanan khusus
kecuali karakteristik kualitatif sangat berdampak keputusan
b) Jika pendapatan tambahan lebih besar dari biaya tambahan, terima pesanan khusus
kecuali karakteristik kualitatif sangat mempengaruhi keputusan
c) Jika pendapatan tambahan sama dengan biaya tambahan, fokus terutama
pada karakteristik kualitatif untuk mengevaluasi keputusan
Pada bulan Maret di minggu ketiga Yaya Punch menerima sebuah pesanan tambahan atau
pesanan khusus dari seorang mahasiswi untuk kegiatan danusan sebesar 20 unit untuk varian
menu yakult dan 10 unit untuk coffe aren dengan harga yang sama.
Revenue
a
(Table 1.1) ; b(a+((Rp8.000 x
Rp9.960.000 a Rp10.240.000 b Rp280.000
20unit)+(Rp12.000 x
10unit)))
Variable cost
c
(Rp1.706 x 1200unit) ; (Rp2.047.200)c (Rp2.098.230)d Rp51.180
d
(Rp1.706 x 1230unit)
10
Contribution margin Rp7.912.800 Rp8.141.770 Rp228.820
Tabel 1.5 Perhitungan Decision Making (One Time Only Special Order)
Dari perhitungan diatas kita bias mengambil kesimpulan bahwa Yaya Punch lebih
baik menerima pesanan khusus atau pesanan tambahan dari mahasiswi tersebut, karena
operating income yang diperoleh lebih besar dibanding ketika mengmbil pesanan tersebut,
yaitu sebesar Rp7.001.770
Master budget adalah agregasi dari semua anggaran tingkat rendah yang
dihasilkan oleh berbagai bidang fungsional perusahaan, dan juga mencakup laporan
keuangan yang dianggarkan, perkiraan uang tunai, dan rencana pembiayaan. Master
budget biasanya disajikan dalam format bulanan atau triwulanan, dan biasanya mencakup
seluruh tahun fiskal perusahaan. Teks penjelasan dapat dimasukkan dengan anggaran
induk, yang menjelaskan arah strategis perusahaan, bagaimana anggaran induk akan
membantu dalam mencapai tujuan tertentu, dan tindakan manajemen yang diperlukan
untuk mencapai anggaran. Mungkin juga ada diskusi tentang perubahan jumlah karyawan
yang diperlukan untuk mencapai anggaran.
Master budget adalah alat perencanaan pusat yang digunakan oleh tim
manajemen untuk mengarahkan kegiatan korporasi , serta untuk menilai kinerja berbagai
pusat pertanggungjawabannya . Merupakan kebiasaan bagi tim manajemen senior untuk
meninjau sejumlah iterasi anggaran master dan memasukkan modifikasi sampai tiba pada
anggaran yang mengalokasikan dana untuk mencapai hasil yang diinginkan. Semoga,
sebuah perusahaan menggunakan penganggaran partisipatif untuk sampai pada anggaran
akhir ini, tetapi juga dapat dikenakan pada organisasi oleh manajemen senior, dengan
sedikit masukan dari karyawan lain.
11
Anggaran yang digulung ke dalam anggaran induk meliputi:
• Anggaran produksi
• Anggaran penjualan
Anggaran biaya penjualan dan administrasi dapat dibagi lagi menjadi anggaran
untuk masing-masing departemen, seperti departemen akuntansi, teknik, fasilitas, dan
pemasaran. Setelah anggaran induk diselesaikan, staf akuntansi dapat memasukkannya
ke dalam perangkat lunak akuntansi perusahaan, sehingga perangkat lunak tersebut dapat
mengeluarkan laporan keuangan yang membandingkan hasil yang dianggarkan dan
aktual. Organisasi yang lebih kecil biasanya membuat anggaran induknya menggunakan
spreadsheet elektronik. Namun, spreadsheet mungkin mengandung kesalahan rumus, dan
juga mengalami kesulitan membangun neraca yang dianggarkan. Organisasi yang lebih
besar menggunakan perangkat lunak khusus anggaran, yang tidak memiliki dua masalah
ini.
• Manajer cenderung mengabaikan peluang bisnis baru, karena semua sumber daya sudah
dialokasikan untuk mencapai anggaran, dan insentif pribadi mereka terikat dengan
anggaran.
Revenue Budget
For the year ended
Nama Unit Unit Harga Sales x Selling Price
Yakult lyche 8.700 unit Rp69.600.000
Yakult grape 4.200 unit Rp33.600.000
Yakult melon 3.600 unit Rp28.800.000
Rp8.000
Yakult orange 4.050 unit Rp32.400.000
Yakult mango 8.100 unit Rp64.800.000
Yakult lemon 3.750 unit Rp30.000.000
Coffe aren 4.500 unit Rp12.000 Rp54.000.000
13
Total Revenue Rp 313.200.000
Production Buget
For the year ended
QUANTITY QUATER1 QUATER2 QUATER3 QUATER4 TOTAL
Sales 8.500 9.225 10.000 9.175 36.900
Ending Inventory 100 150 100 155 505
Beginning Inventory - 100 150 100 350
Total Production 8.700 9.475 10.250 9.430 37.755
Tabel 1.7 Perhitungan Production Budget
Direct Materials
For the year ended
61.447.500
Total DM
Tabel 1.8 Perhitungan Direct Materials Budget
Direct Labor
For the year ended
production Labour Total labour Rate per hour total
hours(per hour
jam/kg)
Quarter 1 8.500 0.08 680 Rp5.000 3.400.000
Quarter 2 9.225 738 3.690.000
Quarter 3 10.000 800 4.000.000
Quarter 4 9.175 734 3.670.000
total 36.900 2.952 14.760.000
14
Tabel 1.9 Perhitungan DL Budget
FOH
ket Quarter 1 Quarter 2 Quarter 3 Quarter 4 total
Listrik Rp200.000 Rp200.000 Rp200.000 Rp200.000 Rp800.000
Sewa Rp600.000 Rp600.000 Rp600.000 Rp600.000 Rp2.400.000
Perisa buah Rp102.000 Rp102.000 Rp102.000 Rp102.000 Rp102.000
Biaya Rp4.000.000 Rp4.000.000 Rp4.000.000 Rp4.000.000 Rp12.000.000
overhead
lainnya
Total Rp4.902.000 Rp4.902.000 Rp4.902.000 Rp4.902.000 Rp19.608.000
Input Total
Cost per unit Needed (per
output)
1 botol Rp1.800
Yakult @Rp9.000 yakult
Rp1.800
(isi 5 buah)
0.05/kg Rp80
Biji kopi/kg Rp1.600
0.015/kg Rp15
Gula Aren/kg Rp1.000
0.08 Rp400
DL Rp5.000
0.08 Rp520,32
FOH Rp6.504
Cost/unit Rp2.815,32
19.608.000
FOH = = 6.642
2952
15
Cost/unit Rp2.815,32
Ending Finished Goods Rp436.374,6
Cash Budget
For the year ended
Quarter 1 Quarter 2 Quarter 3 Quarter 4 Year as a Whole
Cash Balance,
Beginning Rp10.500.000 Rp7.600.500 Rp15.273.500 Rp29.224.000 Rp62.598.000
Add
Receipts
Colection From
Customers Rp72.250.000 Rp78.412.500 Rp85.000.000 Rp77.987.500 Rp680.250.000
Total Cash Available for
Need ( x ) Rp82.750.000 Rp86.013.000 Rp100.273.500 Rp107.211.500 Rp376.248.000
Deduct
Disbursements
Direct Rp61.447.500 Rp61.447.500 Rp61.447.500
Material Rp61.447.500 Rp245.790.000
Direct
Manufacturing
Labor Payroll Rp3.400.000 Rp3.690.000 Rp4.000.000 Rp3.670.000 Rp14.760.000
Manufacturing Rp4.902.000 Rp4.902.000 Rp4.902.000
Overhead Costs Rp4.902.000 Rp19.608.000
Machinery
Purchase Rp3.200.000 Rp0 Rp0 Rp0 Rp3.200.000
Income
Tax - - - - -
Total
Disbursements
(y) Rp72.999.500 Rp70.039.500 Rp70.349.500 Rp70.019.500 Rp283.408.000
Minimum Cash Balance
Desired Rp700.000 Rp700.000 Rp700.000 Rp700.000 Rp700.000
Total Cash
Needed Rp75.149.500 Rp70.739.000 Rp71.049.500 Rp70.719.500 Rp287.657.500
Cash Balance,
Ending Rp7.600.500 Rp15.273.500 Rp29.224.000 Rp36.492.000 Rp229.887.800
16
2.2 Return on Sales
Return on Sales atau disingkat dengan ROS adalah Rasio Keuangan yang mengukur
seberapa efisien perusahaan menghasilkan laba dari pendapatan penjualannya. Dengan kata lain,
Rasio ROS atau Return on Sales ini mengukur kinerja perusahaan dengan cara menganalisis
persentase dari total pendapatan perusahaan yang dapat dikonversikan menjadi keuntungan atau
laba perusahaan. Return on Sales (ROS) menunjukan berapa banyak keuntungan atau laba yang
dihasilkan oleh perusahaan setelah membayar biaya variabel produksi seperti upah, bahan baku
dan lain-lainnya, namun belum termasuk pembayaran pajak dan bunga. ROS biasanya dinyatakan
sebagai persentase penjualan (pendapatan).
Pengembalian penjualan (margin operasi) dapat digunakan baik sebagai alat untuk menganalisis
kinerja perusahaan tunggal terhadap kinerja masa lalu, dan untuk membandingkan kinerja
perusahaan sejenis terhadap satu sama lain. Rasio ini sangat bervariasi berdasarkan industri tetapi
berguna untuk membandingkan berbagai perusahaan dalam bisnis yang sama. Seperti banyak
rasio, yang terbaik adalah membandingkan ROS perusahaan dari waktu ke waktu untuk mencari
tren, dan membandingkannya dengan perusahaan lain di industri. ROS yang meningkat
menunjukkan perusahaan menjadi lebih efisien, sementara rasio yang menurun dapat menandakan
masalah keuangan yang membayangi. Meskipun, dalam beberapa kasus, laba atas penjualan yang
rendah dapat diimbangi dengan peningkatan penjualan
Investor dan kreditur pada umumnya tertarik dengan rasio efisiensi ini karena dapat
menunjukan persentase uang yang dihasilkan oleh perusahaan melalui pendapatannya selama
suatu periode tertentu. Mereka dapat menggunakan perhitungan ini untuk membandingkan kinerja
perusahaan dari satu periode ke periode berikutnya atau membandingkan dua perusahaan yang
berbeda namun dalam bisnis yang sama.
Atribut ini membuat persamaan ini sangat berguna bagi investor karena mereka dapat
menganalisis tren kinerja bisnis saat ini serta membandingkannya dengan perusahaan lain di
industri ini, apa pun ukurannya.
17
Karena persamaan atau rumus ROS (Return on Sales) ini adalah mengukur persentase
penjualan yang dikonversikan menjadi laba, maka dengan rasio ini Investor dapat mengetahui
seberapa baik perusahaan memproduksi produk atau layanan utamanya dan juga seberapa baik
manajemen mengoperasikan bisnis intinya untuk menghasilkan laba untuk perusahaan.
Rasio Return on Sales atau ROS yang meningkat mengindikasikan kinerja perusahaan
yang semakin efisien sedangkan rasio ROS yang menurun dapat menandakan kemungkinan akan
terjadi permasalahan keuangan di perusahaan tersebut. Meskipun demikian, dalam beberapa
kasus, Return on Sales atau ROS yang rendah dapat diimbangi dengan peningkatan penjualan
Kita dapat menganggap ROS sebagai rasio efisiensi dan profitabilitas karena merupakan
indikator dari kedua metrik. Ini mengukur seberapa efisien suatu perusahaan menggunakan
sumber dayanya untuk mengubah penjualan menjadi laba. Sebagai contoh, sebuah perusahaan
yang menghasilkan $ 1.000.000 dalam penjualan bersih dan membutuhkan $ 900.000 sumber daya
untuk melakukannya hampir tidak seefisien sebuah perusahaan yang dapat menghasilkan
pendapatan yang sama dengan hanya menggunakan $ 500.000 dari biaya operasional.Manajemen
yang lebih efisien adalah pemotongan biaya, semakin tinggi rasionya.
Ini juga mengukur profitabilitas operasi perusahaan. Ketika pendapatan dan efisiensi
meningkat, demikian juga keuntungan. Investor cenderung menggunakan iterasi formula ini untuk
menghitung proyek dan perkiraan pertumbuhan.Misalnya, berdasarkan persentase tertentu,
investor dapat menghitung potensi keuntungan jika pendapatan berlipat dua atau tiga kali lipat.
18
Perhitungan
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
ROS =
𝑟𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒
*Operating income :
Revenue Rp 313.200.000
Variable cost
DM Rp61.447.500
DL Rp14.760.000
FOH Rp19.200.000
Total Rp95.407.500
Fixed Rp720.000
Total cost (Rp96.127.500)
Gross profit Rp217.072.500
Fixed administration (Rp420.000)
Operating income Rp216.652.500
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
ROS = 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒
𝐑𝐩𝟐𝟏𝟔.𝟔𝟓𝟐.𝟓𝟎𝟎
= 𝑅𝑝313.200.000
19
artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan digunakan untuk merencanakan
skor yang diwujudkan di masa yang akan datang, sedangkan Balanced artinya berimbang,
maksudnya adalah untuk mengukur kinerja seseorang atau organisasi diukur secara
berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan
jangka panjang, intern dan ekstern (Mulyadi, 2005).
Balanced Scorecard merupakan suatu system management strategi yang
menjabarkan visi dan strategi suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur.
Tujuan dan tolak ukur dikembangkan untuk setiap 4 (empat) perspektif yaitu : Perspektif
Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Usaha Internal dan Perspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan.
21
anda dan mereka akan memperhatikan pelanggan anda. Perusahaan umumya
menggunakan tolok ukur kinerja berikut, pada waktu mempertimbangkan
perspektif pelanggan yaitu :
a) Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
b) Retensi pelanggan (customer retention)
c) Pangsa Pasar (market share)
d) Pelanggan yang profitable
22
4) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learn and growth infrastructure
perspective)
Untuk tujuan insentif, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berfokus
pada kemampuan manusia. Manajer bertanggung jawab untuk mengembangkan
kemampuan karyawan. Tolok ukur kunci untuk menilai kinerja manajer adalah
kepuasan karyawan, retensi karyawan, dan produktivitas karyawan. Kepuasaan
karyawan mengakui bahwa moral karyawan adalah penting untuk memperbaiki
produktivitas, mutu, kepuasan pelanggan, dan ketanggapan terhadap situasi.
Manajer dapat mengukur kepuasan karyawan dengan mengirim survei,
mewawancarain karyawan, mengamati karyawan pada saat bekerja.
24
STRATEGIC MEASURES INITIATIVE TARGET ACTUAL
OBJECTIVE PERFOMANCE PERFOMANCE
Financial
perspective Improve
Income Rp10.000.000 Rp10.000.000
performance
-improve
from at January at January
company&co
operating
product 2019 2019
income per ntrolling cost
month
Customer
perspective Good
Customer 24 hours/7days 12 hours/7
customer
-improve
satification service days service
customer service
satisfication
Internal
process
-Number of Develop
-develop
new menu variant of 1 variant
varied and 2 variant
choices menu almost released
customeriza
ble product
25
-
-imrpove
manufacturi -ouput 80% 85%
quality
ng quality
Learning
Delivery Develop
and gowth
service delivery 2 service e- 1 service e-
perspective
innovation service to delivery, Go- delivery, Go-
-improve
or sales by many e- jek&Grab jek
delivery
online drivers
tehnology
26
PERSPECTIVE STRATEGY MAP
Customer Perspective
Customer satisfication
27
Daftar Pustaka
Charles t. horngren (2006). Cost accounting (12th edition). New Jersey
iv