Oleh:
OLEH:
ii
PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS
PELAYANAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN TINGKAT
PENGHASILAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN
SANKSI PERPAJAKAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI DALAM
MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERSAMA SAMSAT
KLUNGKUNG
OLEH:
Pembimbing 1 Pembimbing II
iii
PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS
PELAYANAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN TINGKAT
PENGHASILAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN
SANKSI PERPAJAKAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI DALAM
MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERSAMA SAMSAT
KLUNGKUNG
OLEH:
NAMA : I PUTU AGUS EDY SURYA MAHENDRA
NIM : 1902622010074
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
Telah dipertahankan dihadapan tim penguji dan dinyatakan lulus pada ujian
skripsi Program Studi Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar
Pada tanggal:
Tim Penguji:
1. Ketua Penguji
Nama Ketua Penguji : Dr. Anik Yuesti, S.E.,M.M
2. Sekretaris Penguji
Nama Sekretaris Penguji : Putu Novia Hapsari Ardianti, S.E,M.Si.
3. Anggota Penguji
Nama Anggota Penguji :
Mengetahui,
iv
SURAT PERNYATAAN ORIENTASI
Nim : 1902622010074
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah buku dari hasil kegiatan
plagiat dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana perlunya.
Materai
10.000
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat dan rahmat-NYA saya dapat menyelesaikan skripsi
KLUNGKUNG”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
kasih kepada:
Mahasaraswati Denpasar.
2) Ibu Dr. Putu Kepramareni, SE., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
5) Ibu Putu Novia Hapsari Ardianti, S.E.,M.Si selaku pembimbing II atas waktu,
vi
bimbingan, masukan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7) Keluarga tercinta atas dukungan dan doanya yang tulus dan tiada hentinya
mensupport pada pembuatan skripsi ini sampai skripsi ini bisa terselesaikan
dengan baik.
vii
PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS
PELAYANAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN TINGKAT
PENGHASILAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN
SANKSI PERPAJAKAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI DALAM
MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERSAMA SAMSAT
KLUNGKUNG
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER..............................................................................................i
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
ix
2.1.12 Sanksi Pajak.........................................................................................23
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya......................................................................23
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS....................................32
3.1 Kerangka Berpikir.......................................................................................32
3.2 Hipotesis.....................................................................................................36
3.2.1 Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
Membayar Pajak Kendaraan Bermotor..............................................................36
3.2.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
Membayar Pajak Kendaraan Bermotor..............................................................37
3.2.3 Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor..................................................38
3.2.4 Pengaruh Tingkat Penghasilan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor..................................................39
3.2.5 Pengaruh Variabel Moderasi Sanksi Pajak Terhadap Hubungan Antara
Pengetahuan Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Dan Tingkat
Penghasilan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak..................................................40
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................44
4.1 Lokasi Penelitian...........................................................................................44
4.5.1 Jenis Data Menurut Sifatnya...............................................................49
4.7 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................51
4.8.1 Uji Asumsi Klasik...............................................................................52
4.8.2 Moderated Regression Analysis (MRA).............................................53
4.8.3 Uji Kelayakan Model (Uji F)..............................................................54
4.8.4 Uji Statistik.........................................................................................54
4.8.5 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)...........................................55
4.8.6 Uji Instrumen......................................................................................55
BAB V PEMBAHASAN......................................................................................57
5. 1 Gambaran Umum Kantor Bersama SAMSAT Klungkung...........................57
5. 2 Hasil Analisis...............................................................................................64
5. 3 Pembahasan.................................................................................................79
BAB VI PENUTUP..............................................................................................88
6.1 Kesimpulan.................................................................................................88
x
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................91
LAMPIRAN..........................................................................................................93
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. 1 Jumlah wajib pajak kendaraan bermotor........................................3
Tabel 5. 1 Rincian pengiriman dan penerimaan kuesioner............................61
Tabel 5. 2 Karakteristik responden.................................................................. 62
Tabel 5. 3 Hasil uji validasi data........................................................................65
Tabel 5. 4 Hasil uji reabilitas.............................................................................66
Tabel 5. 5 Hasil uji normalitas...........................................................................67
Tabel 5. 6 Hasil uji multikolinearitas................................................................68
Tabel 5. 7 Hasil uji heteroskedastisitas.............................................................69
Tabel 5. 8 Hasil uji regresi linier MRA.............................................................70
Tabel 5. 9 Hasil uji kelayakan model................................................................73
Tabel 5. 10 Hasil uji statistik..............................................................................74
Tabel 5. 11 Hasil uji koerfisien determinasi.....................................................79
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3. 1 Kerangka berpikir penelitian.......................................................35
Gambar 3. 2 Model penelitian............................................................................36
Gambar 5. 1 Struktur organisasi kantor SAMSAT Klungkung.....................59
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan ditetapkan bahwa pajak
merupakan iuran wajib kepada negara yang terutang oleh orang perseorangan atau
badan hukum dan dibayarkan setelah hukum dilaksanakan tanpa paksaan dapat
xv
2
Retaliasi menetapkan bahwa jenis pajak daerah khususnya pajak provinsi terdiri
dari lima jenis pajak yang meliputi pajak bahan bakar mobil, pajak mobil, pajak
transfer mobil, pajak rokok, dan pajak air permukaan (Diatnyani, 2010). Pajak
semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak daerah ini
untuk dapat membiayai pembangunan fasilitas umum. Salah satu cara untuk
untuk meningkatkan penerimaan pajak. Salah satu jalan yang ditempuh adalah
Penerapan Sistem Tata Kelola Satu Jendela Bagi Kendaraan Bermotor, ditetapkan
bahwa Sistem Tata Letak Satu Jendela yang selanjutnya disebut SAMSAT adalah
kendaraan bermotor dan pembayaran iuran wajib, kecelakaan lalu lintas dan
2012). Seiring banyaknya kendaraan bermotor yang beredar, pajak dari kendaraan
tidak sepenuhnya terealisasi. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 1.1
Tabel 1. 1
Jumlah Wajib Pajak Kendaraan Bermotor yang terdaftar, Wajib Pajak yang
membayar pajak, dan Wajib Pajak yang menunggak pajak Kendaraan
Bermotor pada Kantor Bersama Samsat Klungkung tahun 2016-2020
WP WP yang WP Persenta
Tah yang Membaya yang se
un Terdaft r Pajak Menungg Kepatuh
ar (unit) ak Pajak an
(unit) (unit)
2016 113.2 72.5 40.7 64%
42 12 30
2017 120.6 74.4 46.1 62%
92 93 99
2018 133.5 77.3 56.1 59%
03 08 95
2019 137.2 80.4 56.8 58%
91 80 11
2020 141.1 74.9 66.1 53%
61 82 79
Sumber: UPT Bapenda Provinsi Bali di Kabupaten Klungkung 2021
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah pajak
kendaraan bermotor yang diterima dari tahun 2016 (64%) hingga tahun 2020
wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor yang semakin menurun.
Ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi hal ini, yakni Pengaruh
4
seseorang kelompok atau organisasi untuk bertindak sesuai dengan aturan yang
Jadi, berkenaan dengan wajib pajak yang patuh, pengertian kepatuhan wajib pajak
adalah kepatuhan terhadap pelaksanaan aturan perpajakan atau aturan yang harus
dilaksanakan.
formal akan berdampak positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk membayar
yang dimiliki wajib pajak merupakan hal yang paling mendasar yang harus
dimiliki oleh wajib pajak karena tanpa adanya pengetahuan tentang pajak, maka
elektronik dengan tujuan agar para wajib pajak lebih mudah mengerti dan lebih
5
cepat mendapat informasi perpajakan. Oleh karena itu pengetahuan pajak penting
umum dan wajib pajak khususnya untuk memiliki pengetahuan mengenai sistem
perpajakan. Mengingat saat ini pajak sudah merupakan salah satu bagian dari
penelitian yang dilakukan oleh Wardani & Rumiyatun (2017) menunjukan bahwa
wajib pajak. Kualitas pelayanan yang baik, mampu bersikap ramah dalam
pajak sesuai dengan aturan perpajakan yang berlaku. Apabila petugas Samsat
transparan, hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak dan
kualitas dan pelayanan kepada wajib pajak sebagai pelanggan akan meningkatkan
kepatuhan dalam bidang perpajakan. Penelitian yang dilakukan oleh Halim dan
pajak kendaraan”bermotor.
Kesadaran wajib pajak dapat dilihat dari kesungguhan dan keinginan wajib
diimbangi dengan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak,
maka hal ini dapat menyebabkan tunggakan dan denda yang cukup besar pada
pajak kendaraan bermotor. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susilawati dan
bermotor.
pajak. Jika masyarakat atau wajib pajak memiliki penghasilan yang tinggi maka
kebutuhan hidupnya akan terpenuhi, begitu pula beban pajak yang mereka
kebutuhan hidup naik maka kewajibannya membayar pajak akan tertunda. Sesuai
pendapat Sari dan Susanti (2013) kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi
didapatkannya. Semakin tinggi tingkat penghasilan wajib pajak maka pajak yang
erat dengan ketepatan dan kemampuan dalam membayar pajak. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Sari dan Susanti (2013) menyatakan bahwa tingkat
kendaraan”bermotor.
faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak selain dari faktor-faktor
yang dilakukan oleh Utami (2013) dan Imam (2013) tentang sanksi perpajakan
wajib pajak. Akan tetapi, hasil penelitian yang berbeda ditunjukkan oleh
penelitian yang dilakukan oleh Maryati (2014) dan Haryuda (2013). Menurut
peneliti ini, sanksi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Seperti dijelaskan oleh Santoso (2009) kepatuhan wajib pajak adalah wajib
seksama, peringatan ataupun ancaman dan penerapan sanksi baik hukum maupun
8
perpajakan merupakan alat (preventif) agar wajib pajak tidak melanggar norma
dan Haryuda (2013) memiliki hasil yang tidak konsisten. Pada penelitian ini
bahwa wajib pajak akan mendapatkan sanksi apabila wajib pajak tersebut tidak
pentingnya pajak, wajib pajak tidak puas dengan kualitas pelayanan dari aparatur
Klungkung”.
9
pajak?
pajak?
pajak?
diperoleh yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan lanjutan yang relevan dan
2. Manfaat Praktis
12
a. Bagi Fiskus
bermotor.
d. Bagi Akademisi
yang berbeda
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
wajib pajak dilihat dari sisi psikologis. Dalam hal ini, bahwa perilaku wajib
wajib pajak ini timbul karena adanya niat wajib pajak untuk patuh atau tidak
13
14
(Behavioral Beliefs).
harapan normatif dari orang lain dan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut
dimana dengan adanya pelayanan yang baik dari petugas pajak, sistem
perpajakan yang efisien dan efektif, serta penyuluhan pajak yang memberikan
motivasi kepada wajib pajak agar taat pajak akan membuat wajib pajak memiliki
Sanksi pajak terkait Control Beliefs dibuat adalah untuk mendukung agar
ditentukan berdasarkan persepsi wajib pajak tentang seberapa kuat sanksi pajak
faktor tersebut, maka seseorang akan memasuki tahap intention, kemudian tahap
memiliki maksud atau niat untuk berperilaku, sedangkan behavior adalah tahap
termotivasi oleh kualitas pelayanan dan kesadaran wajib pajak, maka wajib
pajak akan memiliki niat untuk membayar pajak dan kemudian merealisasikan
niat tersebut.
Kepatuhan berasal dari kata patuh, yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau
aturan dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaan, tunduk, patuh
waktu dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor yang telah diatur dalam
pasal 21 ayat (3) peraturan Daerah Provinsi Bali tahun 2011 tentang Pajak
kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi dan badan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-
yang melekat pada definisi pajak yaitu a) Iuran dari rakyat yang dapat
dipaksakan, artinya iuran yang harus dibayar oleh rakyat, tidak dapat mengelak
1. Pajak Subjektif
Penghasilan (PPh).
2. Pajak Objektif
bahwa secara garis besar dalam sistem perpajakan dikenal tiga sistem
fiskus. Dalam sistem ini fiskus yang lebih aktif untuk mencari
aktif fiskus.
kewajiban perpajakan.
19
1. Menurut golongannya
oleh wajib pajak dan tidak dapat dibebankan kepada orang lain.
2. Menurut sifatnya
Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh
Tahun 2009. Pajak atau kontribusi wajib yang diberikan oleh penduduk suatu
suatu daerah, penerimaan pajak daerah merupakan salah satu sumber Anggaran
program-program kerjanya.
dalam jenis pajak provinsi. Menurut Zuraida (2012) objek dari pajak kendaraan
beroda beserta gandengannya dan di air dengan ukuran isi kotor lima
Utomo dkk (2015) berarti tunduk atau patuh terhadap ajaran atau aturan. Dalam
merupakan ketaatan seseorang dalam membayar pajak secara tepat waktu dan
Seorang wajib pajak yang sudah mengetahui fungsi dan tujuan dari pajak
selalu membayar pajak kendaraan bermotornya secara tepat waktu agar tidak
dikenakan sanksi. Selain mengetahui fungsi dan tujuan dari pajak, pajak
merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap wajib pajak yang
22
pajak, siapa yang dikenakan, apa yang dikenakan, berapa besarnya, dan
merupakan sikap wajib pajak yang telah memahami dan mau melaksanakan
positif bagi setiap wajib pajak, sehingga wajib pajak merasa terbantu. Perbaikan
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses, dan
Menurut Mardiasmo (2008) beban pajak untuk semua orang harus sama
beratnya, artinya pajak harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing
orang. Bagi wajib pajak yang berpenghasilan tinggi akan mudah dalam
dengan penghasilan cukup beban pajak yang ditanggungnya akan dipenuhi jika
Sanksi pajak dikenakan bagi setiap wajib pajak yang menunggak dalam
lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah (preventif) agar wajib pajak
wajib pajak orang pribadi dalam membayar pajak didapat hasil yang
2004). Sampel yang didapatkan pada penelitian ini sebesar 100 orang
25
secara benar dan sukarela karena fungsi dari membayar pajak itu
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari
Data subjek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap,
primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama untuk analisis
wajib pajak.
pada penelitian adalah seluruh wajib pajak PKB aktif yang terdaftar
SAMSAT Denpasar.
Wajib Pajak.
BAB III
pembangunan yang bersumber dari dalam negeri. Besar kecilnya pajak akan
dari sektor pajak. Kepatuhan wajib pajak merupakan tindakan wajib pajak dalam
Dilihat dari data tahun 2016-2020 wajib pajak yang tidak membayar pajak
banyak cicilan dengan bunga ringan yang dibelikan oleh para dealer dan sangat
kendaraan bermotor dari tahun ke tahun tidak sejalan dengan kepatuhan wajib
pajak untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor. Hal ini juga
32
33
atau siapapun di sektor swasta tidak melakukan upaya atau alasan untuk
respon positif. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa pelayan yang diberikan
secara baik, dapat menimbulkan sikap puas bagi wajib pajak dan pada akhirnya
perpajakan mereka.
dan sukarela. Semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak maka pemahaman
perpajakan. Sanksi pajak adalah hukuman negatif yang diberikan kepada orang
yang melanggar peraturan. Pengetatan sanksi bagi mereka yang telat atau lalai
membayar pajak sepertinya dapat memberikan efek jera, mulai dari dinaikan
bukan saja perseorangan, melainkan badan usaha pun banyak yang memiliki
sanksi sangat erat kaitannya dengan kepatuhan wajib pajak. Namun dalam
Perilaku rasionalitas adalah perilaku ekonomis yang dapat didekati dengan teori
Gambar 3. 1
Kerangka Berpikir
PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS
PELAYANAN, SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK,
DAN TINGKAT PENGHASILAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB
PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
BERSAMA SAMSAT KLUNGKUNG
Research Gap dan Fenomena
Penelitian
Sebelumnya
1. Cakoro,
Susilo, &
Zahroh
(2015).
2. Ilhamsyah,
Endang, &
H1: Pengetahuan pajak berpengaruh positif pada Dewantara
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak (2016)
kendaraan bermotor. 3. Wardani &
H2: Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
Rumiyatun
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak
(2017)
kendaraan bermotor
4. Wardani &
H3: Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif
Asis (2017).
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar
pajak kendaraan bermotor 5. Putra,
H4: Tingkat penghasilan berpengaruh positif terhadap Kusuma, &
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak Dewi
1. Theory of kendaraan bermotor (2019).
Planned H5: Sanksi perpajakan memoderasi hubungan antara 6. Oladipupo
Bahavior pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib & Obazee
2. Teori pajak kendaraan bermotor (2016)
kepatuhan H6: Sanksi perpajakan memoderasi hubungan antara 7. Olaoye,
kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak Ayeni, &
kendaraan bermotor Alaran
H7: Sanksi perpajakan memoderasi hubungan antara (2017)
kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak 8. Sania, &
kendaraan bermotor Yudianto
H8: Sanksi perpajakan memoderasi hubungan antara (2018)
tingkat penghasilan terhadap kepatuhan wajib pajak 9. I Made
kendaraan bermotor Wahyu
Cahyadi dan
I Ketut Jati
Teknik Analisis Moderasi Regresi Analysis (2015)
10. Eka
Pembahasan Irianingsih
(2015)
Pengetahuan Perpajakan
(PP)
Kualitas Pelayaan
(KP)
Sanksi Perpajakan Kepatuhan Wajib Pajak
(SP) (KPWP)
Kesadaran Wajib Pajak
(KWP)
Tingkat Penghasilan
(TP)
3.2 Hipotesis
membuat semakin meningkat pula tingkat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak
mengisi SPT dan membayar pajaknya. Wajib pajak yang tidak tahu tentang
37
pengetahuan pajak akan bingung tentang berapa jumlah pajak yang seharusnya
wajib pajak maka semakin meningkatkan kepatuhan bagi wajib pajak dalam
membayar pajaknya.
mempengaruhi sikap wajib pajak tersebut terhadap sistem perpajakan yang adil.
Dengan adanya pengetahuan yang baik maka wajib pajak akan memberikan
diberikan kepada wajib pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk membantu
2009).
38
Klungkung. Penelitian yang dilakukan oleh Halim dan Ratnawati (2015) tentang
pengaruh kualitas pelayanan dan sikap wajib pajak terhadap kepatuhan wajib
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan wajib pajak dalam membayar pajak. Jadi
semakin baik kualitas pelayanan maka akan menimbulkan loyalitas pada diri
wajib pajak dan wajib pajak akan patuh dalam membayar pajaknya. Penelitian
bermotor.
dan sukarela. Kepatuhan akan muncul jika kesadaran dalam membayar pajak
diikuti oleh hasrat atau kemauan yang tinggi dari setiap wajib pajak untuk
Purnomo dan Mangoting, 2013). Karena semakin tinggi kesadaran wajib pajak
Oleh sebab itu, diperlukan kesadaran yang berasal dari diri wajib pajak itu
sendiri akan arti dan manfaat dari pemungutan pajak tersebut, masyarakat harus
mengurusi segala kepentingan rakyat (Utomo dkk, 2015). Sesuai penelitian yang
kendaraan bermotor.
H3: Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
dirumuskan hipotesis:
40
Kendaraan Bermotor.
Pajak
kewajiban perpajakan bukan hanya terdapat pada hal-hal teknis saja seperti
pemeriksaan pajak, tarif pajak, tetapi juga bergantung pada kemauan wajib pajak
dengan variabel kepatuhan wajib pajak. Sanksi perpajakan disini adalah keadaan
mendapatkan sanksi maka wajib pajak harus memiliki pengetahuan yang tinggi
banyak pengetahuan yang dimiliki wajib pajak maka wajib pajak akan
Apabila pengetahuan wajib pajak tentang peraturan perpajakan baik maka wajib
pajak mengerti tentang sanksi perpajakan dan kepatuhan wajib pajak dalam
dilakukan oleh petugas pajak. Pelayanan aparat pajak yang baik akan
yang besar terhadap wajib pajak untuk sadar dan patuh dalam melaksanakan
informasi kepada wajib pajak maka wajib pajak memiliki pengetahuan lebih
secara benar dan mengurangi risiko bagi wajib pajak untuk mendapatkan sanksi
Kesadaran wajib pajak dapat dilihat dari kesungguhan dan keinginan wajib pajak
pajak terhadap fungsi pajak dan kesungguhan wajib pajak dalam membayar dan
kewajibannya sebagai warga negara yang baik yaitu patuh dalam membayar
pajak.
pajak berkaitan erat dengan besarnya penghasilan. Dalam penelitian ini apabila
43
Dari uraian diatas penulis berpendapat bahwa wajib pajak tidak akan
pengetahuan akan pentingnya pajak, wajib pajak merasa puas dengan kualitas
kesadaran wajib pajak, dan tingkat penghasilan maka kepatuhan wajib pajak
METODE PENELITIAN
penelitian tersebut akan diadakan. Lokasi penelitian ini dilakukan pada kantor
tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif valid dan reliabel tentang
suatu hal (sugiyono, 2017). Objek Penelitian dalam Penelitian ini adalah wajib
Klungkung
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat.
(X) adalah
44
45
Penelitian ini terdiri dari satu variabel terikat yang kepatuhan wajib pajak
pajak, sanksi pajak, kesadaran wajib pajak, dan tingkat penghasilan. Definisi
1. Pengetahuan Perpajakan
tersebut diberi skor, seperti poin (1) sangat tidak setuju, (2) tidak
setuju, (3) kurang setuju, (4) setuju, dan (5) sangat setuju. Menurut
2. Kualitas Pelayanan
jawaban dari instrumen kuesioner tersebut diberi skor, seperti poin (1)
sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) kurang setuju, (4) setuju, dan
(5) sangat setuju. Menurut Caro & Gracia (dalam Aryo Bimo &
berikut:
3. Sanksi Pajak
kenaikan atau biasa disebut dengan sanksi administrasi dan bisa juga
berupa denda pidana, pidana kurungan, dan pidana penjara atau biasa
akan diukur dengan menggunakan skala likert dengan poin (1) sangat
tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) kurang setuju, (4) setuju, dan (5)
sebagai berikut:
bermotor.
poin (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) kurang setuju, (4)
setuju, dan (5) sangat setuju. Menurut susilawati dan Budiartha (2013)
pembangunan.
pembangunan negara.
5. Tingkat Penghasilan
seperti poin (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) kurang setuju,
(4) setuju, dan (5) sangat setuju. Tingkat penghasilan dalam Reynaldi
tepat waktu.
yang diterima.
seperti poin (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) kurang setuju,
(4) setuju, dan (5) sangat setuju. Menurut Ilhamsyah dkk (2016)
bermotor.
2. Data Kuantitatif yaitu jenis data yang dapat diukur atau dihitung
dicatat dan diamati pertama kali oleh peneliti. Data primer dalam
kendaraan bermotor yang terdaftar di tahun 2020 sebanyak 141.161 unit. Peneliti
meneliti sebagian dari elemen-elemen populasi atau yang biasa disebut sampel.
N
n= 2
1+ Ne
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
141.161
n= 2
=100
1+141.161(10 %)
pendapat sangat tidak setuju (STS) dan angka 5 untuk pendapat sangat setuju
validasi atau tidaknya suatu hasil penelitian ditentukan oleh alat pengukuran
instrumen yang digunakan dan data yang diperoleh. Uji instrumen terdiri dari:
1) Uji Validitas
dengan data yang diperoleh langsung yang terjadi pada subjek penelitian
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
2) Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan
(Sugiyono 2018:268). Data yang tidak reliabel, tidak dapat diproses lebih lanjut
karena akan menghasilkan kesimpulan yang bias. Suatu alat ukur yang dinilai
Alpha (α). Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha lebih
Uji Asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk menilai apakah
di dalam sebuah model regresi linear Ordinary Least Square (OLS) terdapat
meliputi:
1. Uji Normalitas
yang normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah regresi yang
signifikansi<0,05.
2. Uji Multikolinearitas
adalah yang mempunyai nilai VIF0,1. Jika nilai VIF>10 dan nilai
tolerance.
3. Uji Heteroskedastisitas
Keterangan:
α = Konstanta
PP = Pengetahuan Perpajakan
KP = Kualitas Pelayanan
TP = Tingkat Penghasilan
Z = Sanksi Perpajakan
e = Standard Error
0,05, maka dapat dikatakan terdapat model fit dengan data. Namun, jika nilai
1) Formulasi Hipotesis
model dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan nilai antara nol
sampai satu (0<R²<1). Nilai adjusted R² yang kecil berarti kemampuan variabel
PEMBAHASAN
Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) oleh aparat
satu sama lainnya berjauhan lokasinya, sehingga memerlukan waktu yang cukup
lama dengan birokrasi yang tidak efisien. Tidak adanya keseragaman sistem dan
dalam satu sistem yang efektif dan efisien, maka lahirlah istilah SAMSAT.
dilayani oleh personil-personil dari tiga instansi yang berbeda yaitu Badan
57
58
Daerah (BPD).
4. Memuaskan masyarakat;
perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk perhitungan dan pencetakan
notis pajak. Selain itu, SAMSAT Klungkung dilengkapi pula dengan sarana-
sarana penunjang seperti tempat parkir, kamar mandi, kantin, dan lain-lain
Hal tersebut dicapai melalui perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan mutu
penyelenggaraan pelayanan.
sebagai berikut:
Gambar 5. 1
Struktur Organisasi Kantor Bersama Samsat Klungkung
Adapun tugas dan tanggung jawab dari struktur diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Kabupaten Klungkung
berkesinambungan.
penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner yang telah dilakukan peneliti dengan
responden untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan memudahkan dalam
proses analisis data. Data dikumpulkan dengan menyebar kuesioner kepada 100
Tabel 5. 1
Rincian Pengiriman dan Penerimaan Kuesioner
Keterangan Jumlah Presentase
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa tingkat kuesioner yang kembali sebesar 100
kuesioner dengan persentase 100%, dan tidak terdapat kuesioner yang tidak
kembali, sehingga total kuesioner yang dapat diolah dalam penelitian adalah 100
Data penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner yang telah disebarkan
Tabel 5. 2
Karakteristik Responden Penelitian
Jumlah
No Keterangan Kriteria Presentase
Responden
Laki-Laki 64 64%
Jenis Kelamin
1 Perempuan 36 36%
SMP 0 0%
SMA 33 33%
Tingkat
S1 63 63%
2 Pendidikan
S2 4 4%
S3 0 0%
Jumlah 100 100%
3 Nomor Pokok Punya 59 59%
Wajib Pajak Tidak Punya 41 41%
63
berikut:
36%.
atau tidaknya NPWP yang menjadi responden dalam penelitian ini. Hasil
responden menjawab merupakan suatu hal yang sangat penting. Instrumen yang
valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang
Uji Validitas Data digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
mampu mengungkapkan suatu yang diukur oleh kuesioner itu sendiri. Pengujian
validitas tiap butir digunakan analisis itemnya yaitu mengkorelasi skor tiap
itemnya. Nilai korelasi antara skor item dengan total item kemudian
dibandingkan dengan r-kritis. Jika korelasi item terhadap skor total lebih besar
2007:172). Hasil uji instrumen dalam penelitian ini dapat ditunjukan dalam
Tabel 5. 3
Hasil Uji Validitas Data
Variabel Indikator Koefisien Keterangan
korelasi
PP1 0,610 Valid
PP2 0,327 Valid
Pengetahuan
PP3 0,525 Valid
Perpajakan (PP)
PP4 0,528 Valid
PP5 0,572 Valid
KP1 0,596 Valid
KP2 0,552 Valid
Kualitas Pelayanan
KP3 0,493 Valid
(KP)
KP4 0,387 Valid
KP5 0,563 Valid
KWP1 0,565 Valid
KWP2 0,509 Valid
Kesadaran Wajib Pajak KWP3 0,466 Valid
(KWP) KWP4 0,432 Valid
KWP5 0,677 Valid
korelasinya lebih dari 0,30 maka butir instrumen dinyatakan valid. Dilihat dari
tabel diatas, semua butir instrumen memiliki koefisien korelasi lebih dari 0,30
b) Uji Reabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bisa digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama
cronbach alpha lebih besar dari 0,70 (Ghozali,2006:48). Hasil uji reliabilitas
instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 5.4 berikut ini:
Tabel 5. 4
Hasil Uji Reabilitas
No. Variabel Cronbach’a Keterangan
Alpha
1. Pengetahuan Pajak 0,713 Reliable
2. Kualitas Pelayan 0,713 Reliable
3. Kesadaran Wajib Pajak 0,777 Reliable
4. Tingkat Penghasilan 0,770 Reliable
5. Sanksi Pajak 0,794 Reliable
6. Kepatuhan Wajib Pajak 0,854 Reliable
Sumber: Data diolah, 2022
67
Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas yang telah disajikan diatas dapat
dan variabel
reliabel.
1. Uji Normalitas
regresi, residu dan persamaan regresi mempunyai distribusi normal atau tidak
0,05. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel 5.5 berikut ini.
Tabel 5. 5
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.41236268
Most Extreme Differences Absolute .068
Positive .068
Negative -.052
Test Statistic .068
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
68
menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,200. Hasil tersebut
nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,200 lebih besar dari alpha 0,05. Hal ini berarti
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel tersebut memiliki sebaran
2. Uji Multikolinearitas
tolerance lebih dari 10% atau VIF kurang dari 10, maka dikatakan tidak ada
Tabel 5. 6
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Standa
Unstandardized rdized t Sig. Collinearity
Coefficients Coeffi Statistics
cients
Tol
B Std.
Beta eran VIF
Error
ce
1 (Constant)
-7,786 5,747 -1,355 ,179
69
pengetahuan
-,020 ,204 -,009 -,099 ,921 ,706 1,417
perpajakan (PP)
kualitas pelayanan
,069 ,225 ,029 ,306 ,760 ,687 1,456
(KP)
kesadaran wajib
,764 ,250 ,310 3,058 ,003 ,598 1,673
pajak (KWP)
tingkat penghasilan
,379 ,120 ,282 3,167 ,002 ,777 1,287
(TP)
sanksi pajak (Z) ,268 ,118 ,230 2,272 ,025 ,599 1,671
variabel bebas > 0,10 dan nilai VIF ≤ 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi gejala multikolinearitas. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat korelasi
yang tinggi atau sempurna antara variabel bebas atau dalam analisis regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05 (Ghozali, 2018:142). Hasil uji
Tabel 5. 7
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz t Sig.
Coefficients ed
Coefficient
s
70
Std.
B Error Beta
1 (Constant) 140.027 505.099 .277 .782
PP -.016 .807 -.002 -.020 .984
KP .248 .879 .031 .282 .778
KWP .292 1.145 .030 .255 .799
TP .193 27.467 .003 .007 .994
SP -4.601 2.551 -.223 -1.803 .075
PP*SP .080 .670 .037 .120 .905
KP*SP .893 .780 .404 1.145 .255
KWP*SP -1.029 .845 -.490 -1.219 .226
TP*SP -.028 1.183 -.016 -.024 .981
a. Dependent Variable: ABRES
Sumber: Data diolah, 2022
dan moderasi memiliki nilai signifikansi yaitu 0,984; 0,778; 0,799; 0,994; 0,075;
0,905; 0,255; 0,226 dan 0,981 menunjukkan bahwa nilai signifikansi > 0,05,
Tabel 5. 8
Hasil Uji Regresi Linier
Model Moderate Regression Analysis (MRA)
71
Coefficientsa
Model Unstandardize Standardize t Sig.
d Coefficients d
Coefficients
B Std. Beta
Error
1 (Constan) 7.739 5.866 1.319 .190
PP .035 .009 .263 3.766 .000
KP .033 .010 .235 3.257 .002
KWP .036 .013 .209 2.704 .008
TP .523 .319 .389 1.638 .105
SP .068 .030 .184 2.286 .025
PP*SP .053 .008 .012 .059 .043
KP*SP .041 .009 .165 .719 .032
KWP*SP .026 .010 .691 2.644 .010
TP*SP .016 .014 .505 1.188 .238
a. Dependent Variable: KPWP
komputer SPSS for Windows diperoleh hasil persamaan Regresi Linier Berganda
sebagai berikut:
Y =7.739+ 0,035 PP+0,033 KP+0,036 KWP+0,523 TP+0,068 Z +0.053 PP∗Z+ 0,041 KP∗Z +0,026
Kepatuhan Wajib Pajak. Adapun arti dari koefisien regresi tersebut adalah
a. Konstanta (α) sebesar 7,739 menunjukkan bahwa jika tidak ada variabel
pajak akan sama dengan 7,739. Serta didapat t-hitung konstanta sebesar
72
tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa, variabel
wajib pajak akan meningkat sebesar 0,035 satuan dengan asumsi variabel
lainnya konstan.
signifikansi 0,002 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa, variabel kualitas
pelayanan naik satu satuan, maka nilai efektifitas kepatuhan wajib pajak
konstan.
tingkat signifikansi 0,008 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa, variabel
kesadaran wajib pajak naik satu satuan, maka nilai efektifitas kepatuhan
lainnya konstan.
variabel moderasi sebesar 0,053 dengan tingkat signifikansi 0,043 < 0,05.
sanksi pajak sebagai variabel moderasi naik satu satuan, maka nilai
73
variabel moderasi sebesar 0,041 dengan tingkat signifikansi 0,032 < 0,05.
pajak sebagai variabel moderasi naik satu satuan, maka nilai efektifitas
variabel moderasi sebesar 0,026 dengan tingkat signifikansi 0,010 < 0,05.
sanksi pajak sebagai variabel moderasi naik satu satuan, maka nilai
variabel moderasi sebesar 0,016 dengan tingkat signifikansi 0,238 > 0,05.
maka dapat dikatakan terhadap model fit dengan data. Hasil analisis dapat dilihat
Tabel 5. 9
Hasil Uji Kelayakan Model
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 307.678 9 34.186 15.5 .000b
80
Residual 197.482 90 2.194
Total 505.160 99
a. Dependent Variable: KPWP
b. Predictors: (Constant), TP*SP, PP, KP, KWP, SP, TP, PP*SP, KP*SP,
KWP*SP
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan tabel 5.9 diatas diperoleh nilai F-hitung sebesar 15,580 dan
nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut berarti bahwa
kesadaran wajib pajak, dan tingkat penghasilan terhadap kepatuhan wajib pajak
dengan sanksi pajak sebagai variabel moderasi. Maka regresi dikatakan fit atau
jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
0,05 ini berarti variabel bebas berpengaruh parsial terhadap variabel terikat.
Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini.
Tabel 5. 10
Hasil Uji Statistik
Coefficientsa
75
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
Model B Error Beta
1 (Constant) 7.739 5.866 1.319 .190
PP .035 .009 .263 3.766 .000
KP .033 .010 .235 3.257 .002
KWP .036 .013 .209 2.704 .008
TP .523 .319 .389 1.638 .105
SP .068 .030 .184 2.286 .025
PP*SP .000 .008 .012 .059 .043
KP*SP .007 .009 .165 .719 .032
KWP*SP .026 .010 .691 2.644 .010
TP*SP .016 .014 .505 1.188 .238
a. Dependent Variable: KPWP
Sumber: Data diolah, 2022
kendaraan bermotor.
bermotor.
kendaraan bermotor.
bermotor.
Klungkung.
hasil pengujian koefisien determinasi ditunjukkan pada tabel 5.11 sebagai berikut.
Tabel 5. 11
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
R Adjusted R Std. Error of
Model R Square Square the Estimate
1 .780a .609 .570 1.48130
a. Predictors: (Constant), TP*SP, PP, KP, KWP, SP, TP,
PP*SP, KP*SP, KWP*SP
b. Dependent Variable: KPWP
Sumber: Data diolah, 2022
(Adjusted R2) sebesar 0,570 atau 57%. Hal ini berarti kepatuhan wajib pajak
pelayanan pajak, kesadaran wajib pajak, tingkat penghasilan dan sanksi pajak.
5.1.7 Pembahasan
Kendaraan Bermotor.
< (0,05)). Hal ini dapat diartikan, jika Pengetahuan Perpajakan meningkat,
membayar pajaknya. Wajib pajak yang tidak tahu tentang pengetahuan pajak
81
akan bingung tentang berapa jumlah pajak yang seharusnya ia bayarkan. Jadi
pajaknya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Ilhamsyah et al., (2016), Cong dan Agoes (2019) yang menyatakan bahwa
Bermotor.
Pajak Kendaraan Bermotor (nilai probabilitas Sig (0,002) < (0,05)). Hal ini
pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk membantu wajib pajak memenuhi
baik kualitas pelayanan yang dilakukan oleh petugas pajak terhadap wajib
pajaknya.
Kendaraan Bermotor.
(0,05)). Hal ini dapat diartikan, jika Kesadaran Wajib Pajak meningkat, maka
Kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi dimana wajib pajak mengetahui
diikuti oleh hasrat atau kemauan yang tinggi dari setiap wajib pajak untuk
membayar pajak (R. L. Putri, 2016). Kesadaran wajib pajak mengenai perpajakan
pajak tentang perpajakan maka semakin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak.
83
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Bermotor.
bermotor di Klungkung (nilai probabilitas Sig (0,105) > (0,05)). Hal ini dapat
berpenghasilan rendah tetap patuh dalam membayar pajak, meskipun ada wajib
pajak yang berpenghasilan rendah mendapat surat teguran tetapi wajib pajak
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Bermotor (nilai probabilitas Sig (0,043) < (0,05)). Hal ini dapat diartikan
tersebut sehingga wajib pajak akan patuh dan Kepatuhan Wajib Pajak
Hasil riset ini sesuai dengan riset yang dilaksanakan oleh Manik (2020)
(nilai probabilitas Sig (0,032) < (0,05)). Hal ini dapat diartikan, Sanksi
pelayanan dari fiskus baik maka wajib pajak akan puas dengan pelayanan
pajak yang baik akan memberikan kenyamanan bagi wajib pajak. Keramah
Hasil riset ini sesuai dengan riset yang dilaksanakan Mahendra (2020)
probabilitas Sig (0,010) < (0,05)). Hal ini dapat diartikan, Sanksi perpajakan
Pajak Kendaraan Bermotor sadar bahwa apabila tidak membayar pajak maka
perpajakan bukan hanya terdapat pada hal-hal teknis saja seperti pemeriksaan
pajak, tarif pajak, tetapi juga bergantung pada kemauan wajib pajak untuk
dapat dilihat dari kesungguhan dan keinginan wajib pajak untuk memenuhi
terhadap fungsi pajak dan kesungguhan wajib pajak dalam membayar dan
Hasil riset ini sesuai dengan riset yang dilaksanakan oleh Nadhila (2019)
serta Putri (2019) yang memiliki hasil bahwa Sanksi Perpajakan mampu
Kendaraan Bermotor.
(0,238) > (0,05)). Hal ini dapat diartikan, Sanksi perpajakan tidak mampu
penghasilan yang besar serta dengan terdapat sanksi pajak yang diterapkan akan
Namun penelitian ini memiliki hasil yang berbeda dengan teori tersebut.
Penelitian ini memiliki hasil bahwa sanksi pajak tidak mampu memoderasi
bermotor. Hal tersebut berarti sanksi pajak yang berlaku tidak berdampak
terhadap seorang wajib pajak yang berpenghasilan untuk lebih patuh dalam
dapat memotivasi wajib pajak untuk mematuhi kewajiban pajak mereka. Akan
tetapi wajib pajak merasa sanksi pajak yang dikenakan tidak terlalu
88
membayar pajak.
Hasil riset ini sesuai dengan riset yang dilaksanakan oleh Wardani (2017)
yang memiliki hasil bahwa sanksi pajak tidak mampu memoderasi pengaruh
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor dengan sanksi pajak sebagai variabel
moderasi. Dalam penelitian ini populasi dan sampel yang digunakan adalah 100
orang wajib pajak kendaraan bermotor pada Kantor SAMSAT Klungkung. Untuk
berikut:
88
89
Bermotor.
Bermotor.
Bermotor.
dihadapi, selain itu beberapa responden yang dituju memiliki kesibukan yang
terutama menghindari awal bulan dan jangan diakhir bulan atau dipenghujung
memperoleh izin penelitian maupun izin penyebaran kuesioner, yang perlu saya
tetap menjaga sopan santun saat penyebaran kuesioner dilakukan, hal tersebut
saya sampaikan untuk menjaga nama baik almamater yang kita bawa.
90
ini adalah dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban masing-masing bidang yang
kurang bekerja secara optimal. Hal tersebut mencerminkan bahwa masih banyak
(petugas) yang belum memahami visi dan misi dari setiap pekerjaan yang
SAMSAT Klungkung.
DAFTAR PUSTAKA
Azary, Vaega, Anik Yuesti, and Desak Ayu Sriary Bhegawati. "Pengaruh
Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perpajakan, Tingkat Pemahaman
Peraturan Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Dan Sanksi Perpajakan
Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Pasal 25 Badan Di KPP
Pratama Denpasar Timur." Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi
(KHARISMA) 4.2 (2022): 280-288.
Faudi, Oentari., and Yenni. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak,
Sanksi Perpajakan Dan Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak UMKM. Skripsi. Program Akuntansi Pajak Program Studi
Akuntansi Universitas Kristen Petra.
Halim, D., & Ratnawati, J. (2015). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Sikap
Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
91
92
Ismail. 2017. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar PBB di Kecamatan Ngimbang
Kabupaten Lamongan Tahun 2016. Jurnal Penelitian Ekonomi dan
Akuntansi (JPENSI) 2(3), 12.
93
94
Lampiran 1
kepatuhan kepatuhan.
terhadap kepatuhan wajib pajak
wajib pajak selama
masa pandemi
covid-19”.
Surabaya”. berpengaruh
terhadap kepatuhan
wajib pajak.
Lampiran 2
KUESIONER
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
di tempat
Dengan Hormat,
NIM : 1902622010074
I. Identitas Responden
Berilah tanda (x) sesuai dengan identitas Bapak/Ibu/Sdr/i:
2. Jenis Kelamin:
a) Laki-laki
b) Perempuan
3. Tingkat Pendidikan:
a) SMP b) SMA c) S1
d) S2 e) S3
4. Nomor Pokok Wajib Pajak:
a) Punya b) Tidak punya
5. Bentuk Pekerjaan/Usaha:
a) Pegawai Negeri d) Buruh
c) Wirausaha
6. Penghasilan Perbulan:
a) < Rp 2.000.000 b) Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000
Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai diantara alternatif yang
ada, dengan memberikan tanda silang (x).
Keterangan:
KS : Kurang Setuju
1. Pengetahuan Perpajakan
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Saya membayar pajak karena saya
mengetahui bahwa pajak berguna
untuk saya dan masyarakat.
2. Semakin banyak pengetahuan
tentang pajak, saya semakin sadar
untuk membayar pajak.
101
2. Kualitas Pelayanan
No Pernyataan SS S KS TS STS
baik.
4. Tingkat Penghasilan
No Pernyataan SS S KS TS STS
5. Sanksi Pajak
No Pernyataan SS S KS TS STS
Lampiran 3
Uji Instrumen
Correlations
PP.1 PP.2 PP.3 PP.4 PP.5 PP
PP.1 Pearson Correlation 1 .122 .636** .636** .216* .610**
Sig. (2-tailed) .228 .000 .000 .031 .000
N 100 100 100 100 100 100
PP.2 Pearson Correlation .122 1 -.013 .005 -.051 .327**
Sig. (2-tailed) .228 .901 .960 .612 .001
N 100 100 100 100 100 100
PP.3 Pearson Correlation .636** -.013 1 .807** .150 .525**
Sig. (2-tailed) .000 .901 .000 .135 .000
N 100 100 100 100 100 100
PP.4 Pearson Correlation .636** .005 .807** 1 .191 .528**
Sig. (2-tailed) .000 .960 .000 .057 .000
N 100 100 100 100 100 100
PP.5 Pearson Correlation .216* -.051 .150 .191 1 .572**
Sig. (2-tailed) .031 .612 .135 .057 .000
N 100 100 100 100 100 100
PP Pearson Correlation .610** .327** .525** .528** .572** 1
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
106
Cronbach's
Alpha N of Items
.713 5
Correlations
KP.1 KP.2 KP.3 KP.4 KP.5 KP
KP.1 Pearson Correlation 1 .957** .168 .073 .140 .596**
Sig. (2-tailed) .000 .094 .469 .164 .000
N 100 100 100 100 100 100
KP.2 Pearson Correlation .957** 1 .109 .073 .096 .552**
Sig. (2-tailed) .000 .282 .469 .343 .000
N 100 100 100 100 100 100
KP.3 Pearson Correlation .168 .109 1 -.070 .156 .493**
Sig. (2-tailed) .094 .282 .487 .122 .000
N 100 100 100 100 100 100
KP.4 Pearson Correlation .073 .073 -.070 1 -.010 .387**
Sig. (2-tailed) .469 .469 .487 .920 .000
N 100 100 100 100 100 100
KP.5 Pearson Correlation .140 .096 .156 -.010 1 .563**
Sig. (2-tailed) .164 .343 .122 .920 .000
N 100 100 100 100 100 100
KP Pearson Correlation .596** .552** .493** .387** .563** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.713 5
107
Correlations
KWP KWP KWP KWP
.1 .2 .3 .4 KWP.5 KWP
KWP.1 Pearson Correlation 1 -.022 .048 -.060 .133 .565**
Sig. (2-tailed) .825 .635 .552 .187 .000
N 100 100 100 100 100 100
KWP.2 Pearson Correlation -.022 1 .674 .789
** **
.744** .509**
Sig. (2-tailed) .825 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
KWP.3 Pearson Correlation .048 .674 **
1 .752 **
.663** .466**
Sig. (2-tailed) .635 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
KWP.4 Pearson Correlation -.060 .789 .752 ** **
1 .720** .432**
Sig. (2-tailed) .552 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
KWP.5 Pearson Correlation .133 .744 .663 .720
** ** **
1 .677**
Sig. (2-tailed) .187 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
KWP Pearson Correlation .565 .509 .466 .432
** ** ** **
.677** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.777 5
Correlations
TP.1 TP.2 TP.3 TP.4 TP.5 TP
108
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.770 5
Correlations
SP.1 SP.2 SP.3 SP.4 SP.5 SP
SP.1 Pearson Correlation 1 .610** .349** .304** .399** .706**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
109
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.794 5
Correlations
KPWP KPWP KPWP KPWP KPWP KPWP
.1 .2 .3 .4 .5 .6 KPWP
110
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.854 6
112
Lampiran 4
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardize
d
Model Unstandardize Coefficient Collinearity
d Coefficients s Statistics
Std. Toleranc
B t Sig.
Error Beta e VIF
1 (Constant) - 5,747 - ,179
7,786 1,355
pengetahuan -,020 ,204 -,009 -,099 ,921 ,706 1,417
perpajakan (PP)
kualitas pelayanan ,069 ,225 ,029 ,306 ,760 ,687 1,456
(KP)
kesadaran wajib ,764 ,250 ,310 3,058 ,003 ,598 1,673
pajak (KWP)
113
Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 140.027 505.099 .277 .782
PP -.016 .807 -.002 -.020 .984
KP .248 .879 .031 .282 .778
KWP .292 1.145 .030 .255 .799
TP .193 27.467 .003 .007 .994
SP -4.601 2.551 -.223 -1.803 .075
PP*SP .080 .670 .037 .120 .905
KP*SP .893 .780 .404 1.145 .255
KWP*SP -1.029 .845 -.490 -1.219 .226
TP*SP -.028 1.183 -.016 -.024 .981
a. Dependent Variable: ABRES
114
Lampiran 5
Hasil Uji
Regresi Linier Model Moderate Regression Analysis (MRA)
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 TP*SP, PP, . Enter
KP, KWP, SP,
TP, PP*SP,
KP*SP,
KWP*SPb
a. Dependent Variable: KPWP
b. All requested variables entered.
Coefficientsa
Model Unstandardize Standardize t Sig.
d Coefficients d
Coefficients
B Std. Beta
Error
1 (Constan) 7.739 5.866 1.319 .190
PP .035 .009 .263 3.766 .000
KP .033 .010 .235 3.257 .002
KWP .036 .013 .209 2.704 .008
TP .523 .319 .389 1.638 .105
SP .068 .030 .184 2.286 .025
PP*SP .053 .008 .012 .059 .043
KP*SP .041 .009 .165 .719 .032
KWP*SP .026 .010 .691 2.644 .010
TP*SP .016 .014 .505 1.188 .238
a. Dependent Variable: KPWP
115
Lampiran 6
Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 TP*SP, PP, . Enter
KP, KWP, SP,
TP, PP*SP,
KP*SP,
KWP*SPb
a. Dependent Variable: KPWP
b. All requested variables entered.
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 307.678 9 34.186 15.5 .000b
80
Residual 197.482 90 2.194
Total 505.160 99
a. Dependent Variable: KPWP
b. Predictors: (Constant), TP*SP, PP, KP, KWP, SP, TP, PP*SP, KP*SP,
KWP*SP
116
Lampiran 7
Hasil Uji Statistik
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Std.
Model B Error Beta
1 (Constant) 7.739 5.866 1.319 .190
PP .035 .009 .263 3.766 .000
KP .033 .010 .235 3.257 .002
KWP .036 .013 .209 2.704 .008
TP .523 .319 .389 1.638 .105
SP .068 .030 .184 2.286 .025
PP*SP .000 .008 .012 .059 .953
KP*SP .007 .009 .165 .719 .474
KWP*SP .026 .010 .691 2.644 .010
TP*SP .016 .014 .505 1.188 .238
a. Dependent Variable: KPWP
1. Pengetahuan Perpajakan
Statistics
PP.1 PP.2 PP.3 PP.4 PP.5
N Valid 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.6500 4.8600 4.7800 4.8200 4.5800
PP.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.0 1.0 1.0
4.00 33 33.0 33.0 34.0
5.00 66 66.0 66.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PP.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
117
PP.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 22 22.0 22.0 22.0
5.00 78 78.0 78.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PP.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 18 18.0 18.0 18.0
5.00 82 82.0 82.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PP.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 42 42.0 42.0 42.0
5.00 58 58.0 58.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
2. Kualitas Pelayanan
Statistics
KP.1 KP.2 KP.3 KP.4 KP.5
N Valid 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.6300 4.8300 4.8600 4.8700 4.6800
KP.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 37 37.0 37.0 37.0
5.00 63 63.0 63.0 100.0
118
KP.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 17 17.0 17.0 17.0
5.00 83 83.0 83.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KP.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 14 14.0 14.0 14.0
5.00 86 86.0 86.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KP.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 13 13.0 13.0 13.0
5.00 87 87.0 87.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KP.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 32 32.0 32.0 32.0
5.00 68 68.0 68.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KWP.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 43 43.0 43.0 43.0
5.00 57 57.0 57.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KWP.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 14 14.0 14.0 14.0
5.00 86 86.0 86.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KWP.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 11 11.0 11.0 11.0
5.00 89 89.0 89.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KWP.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 12 12.0 12.0 12.0
5.00 88 88.0 88.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KWP.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 28 28.0 28.0 28.0
5.00 72 72.0 72.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
4. Tingkat Penghasilan
Statistics
TP.1 TP.2 TP.3 TP.4 TP.5
120
TP.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.0 1.0 1.0
4.00 35 35.0 35.0 36.0
5.00 64 64.0 64.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
TP.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 41 41.0 41.0 41.0
5.00 59 59.0 59.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
TP.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 48 48.0 48.0 48.0
5.00 52 52.0 52.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
TP.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 42 42.0 42.0 42.0
121
5. Sanksi Perpajakan
Statistics
SP.1 SP.2 SP.3 SP.4 SP.5
N Valid 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.4000 4.4300 4.4300 4.4400 4.4300
SP.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 60 60.0 60.0 60.0
5.00 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SP.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 57 57.0 57.0 57.0
5.00 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SP.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.0 1.0 1.0
4.00 55 55.0 55.0 56.0
5.00 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
SP.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 56 56.0 56.0 56.0
5.00 44 44.0 44.0 100.0
122
SP.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.00 1 1.0 1.0 1.0
4.00 53 53.0 53.0 54.0
5.00 46 46.0 46.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KPWP.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 2 2.0 2.0 2.0
4.00 58 58.0 58.0 60.0
5.00 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KPWP.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 60 60.0 60.0 60.0
5.00 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KPWP.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 62 62.0 62.0 62.0
5.00 38 38.0 38.0 100.0
123
KPWP.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 62 62.0 62.0 62.0
5.00 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KPWP.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 68 68.0 68.0 68.0
5.00 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
KPWP.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 1 1.0 1.0 1.0
4.00 62 62.0 62.0 63.0
5.00 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
124
Lampiran 8
Uji Koefisien Determinasi
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 TP*SP, PP, . Enter
KP, KWP, SP,
TP, PP*SP,
KP*SP,
KWP*SPb
a. Dependent Variable: KPWP
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Mod R Adjusted R Std. Error of
el R Square Square the Estimate
1 .780a .609 .570 1.48130
a. Predictors: (Constant), TP*SP, PP, KP, KWP, SP, TP,
PP*SP, KP*SP, KWP*SP
b. Dependent Variable: KPWP