Anda di halaman 1dari 106

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, UKURAN PERUSAHAAN

DAN KOMPOSISI PENDANAAN, TERHADAP PROFITABILITAS


PADA LPD DI KECAMATAN KINTAMANI

Oleh :
NAMA : NI NENGAH HENDRAYANI
NIM : 1602622010680
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2019

1
2

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, UKURAN PERUSAHAA


DAN KOMPOSISI PENDANAAN, TERHADAP PROFITABILITAS
PADA LPD DI KECAMATAN KINTAMANI

Sekripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan


guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar

Oleh :
NAMA : NI NENGAH HENDRAYANI
NIM : 1602622010680
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2019
3

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, UKURAN PERUSAHAAN


DAN KOMPOSISI PENDANAAN, TERHADAP PROFITABILITAS
PADA LPD DI KECAMATAN KINTAMANI

Oleh :
NAMA : NI NENGAH HENDRAYANI
NIM : 1602622010680
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

Denpasar, 16 Desember 2019


Mengetahui/Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Ni Luh Gde Novitasari, SE., M.Si., Ak, CA Putu Wenny Saitri, SE., M.Si., Ak,CA
NPK. 828112 379 NPK.82 8612 385

ahVBJKBJKBjclahv/lasD

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2019

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, UKURAN PERUSAHAAN


DAN KOMPOSISI PENDANAAN, TERHADAP PROFITABILITAS
PADA LPD DI KECAMATAN KINTAMANI
4

Oleh :
NAMA : NI NENGAH HENDRAYANI
NIM : 1602622010680
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan lulus


pada ujian skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Pada tanggal : 16 Desember 2019

Tim Penguji :
1. Ketua : Ni Luh Gde Novitasari, SE., M.Si., Ak, CA : .....................

2. Sekertaris : Putu Wenny Saitri, SE., M.Si., Ak,CA : …………….

3. Anggota : Ni Putu Yuria Mendra, SE., M.Si, Ak : …………….

Mengetahui :
Ketua Program Studi Akuntansi

Ni Nyoman Ayu Suryandari, SE, M.Si, Ak., Ca


NPK. 82 8510 323
5

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : Ni Nengah Hendrayani
Nim : 1602622010680
Program Studi : Akuntansi

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah bukan dari hasil
kegiatan plagiat dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
perlunya.

Denpasar, 16 Desember 2019

Ni Nengah Hendrayani
6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi


Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas,
Ukuran Perusahaan dan Komposisi Pendanaan terhadap Profitabilitas pada
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Kintamani”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan
dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam
penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Drs. Made Sumerta, M. Pd., selaku Rektor Universitas Mahasarwati

Denpasar.

2. Ibu Dr. Putu Kepramareni, SE., MM, selaku Deka Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mahasaraswati Denpasar

3. IbuNi Nyoman Ayu Suryandari, SE, M.Si, Ak., Ca selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar.

4. Ibu Ni Luh Gde Novitasari, SE., M.Si., Ak, CA selaku Pembimbing I atas waktu,

bimbingan, masukan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

sekripsi.

5. Ibu Putu Wenny Saitri, SE., M.Si., Ak,CA selaku Pembimbing II atas bimbingan

dan masukan dalam penyusunan skripsi.

6. Seluruh pegawai LPLPD Kabupaten Bangli atas kesediannya untuk

memberikan data dan informasi yang diperlukan penulis dalam penelitian.


7

7. Keluarga tercinta atas dukungan dan doanya yang tulus dan tiada hentinya

selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Mahasaraswati Denpasar.

8. Kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan, motivasi dan

masukannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih


banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena
keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian skripsi
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.

Denpasar, 16 Desember 2019

Penulis
8

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, UKURAN PERUSAHAAN


DAN KOMPOSISI PENDANAAN, TERHADAP PROFITABILITAS
PADA LPD DI KECAMATAN KINTAMANI

Abstrak

Profitabilitas mencerminkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan


dan keputusan operasional. Profitabilitas memberikan gambaran tentang tingkat
efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Efektivitas
manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan dalam perusahaan. Penelitian ini
bertujuan untuk meneliti kembali pengaruh variabel tingkat perputaran kas,
ukuran perusahaan dan komposisi pendanaan terhadap profitabilitas LPD di
kecamatan Kintamani.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 LPD yang terdapat di Kecamatan
Kintamani. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling.Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda.
Hasil pengujian bahwa Variabel tingkat perputaran kas tidak berpengaruh
terhadap Profitabilitas. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
Profitabilitasdan variabel komposisi pendanaan tidak berpengaruh terhadap
Profitabilitas.

Kata Kunci :Profitabilitas, Perputaran Kas, Ukuran Perusahaan, Komposisi


Pendanaan.
9

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER .................................................................................. i


HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING.......................................... iii
HALAMAN PENGUJIAN SKRIPSI......................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS....................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................. vi
ABSTRAK....................................................................................................viii
DAFTAR ISI................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2 PokokPermasalahan .................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 7.............................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 8

2.1 LandasanTeori............................................................................. 8
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya....................................................... 22

BAB III KERANGKA BERFIKIR............................................................ 26


3.1 Kerangka Berfikir........................................................................ 26
3.2 Hipotesis..................................................................................... 28

BAB IV METODE PENELITIAN............................................................. 31


4.1 Lokasi penelitian......................................................................... 31
4.2 Objek penelitian.......................................................................... 31
4.3 Identifikasi Variabel....................................................................31
4.4 Devinisi Operasional Variabel.....................................................
....................................................................................................32
4.5 Jenis dan Sumber Data...............................................................35
4.6 Metode Penentuan Sampel........................................................36
4.7 Teknik Pengumpulan Data..........................................................37
4.8 Teknik Analisis Data....................................................................37

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................43


5.1 Gambaran Umum Perusahaan..............................................43
5.2 Statistik Deskriptif.................................................................46
5.3 Analisi data...........................................................................48
5.4 Pembahasan Hasil Penelitian................................................56
10

BAB VIPENUTUP.......................................................................................59
6.1 Simpulan...............................................................................59
6.2 Saran.....................................................................................60

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................61
11

DAFTAR TABEL

Halaman
Tebel 1.1 Pertumbuhan Laba LPD............................................................2
Tabel 4.6 Pengambilan Data.....................................................................37
Tabel 5.1 Statistik Deskriptif....................................................................46
Tabel 5.2 Uji Normalitas..........................................................................48
Tabel 5.3 Uji Autokorelasi.........................................................................49
Tabel 5.4 Uji Multikoliniearitas................................................................50
Tabel 5.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas.....................................................51
Tabel 5.6 Regresi Linear Berganda...........................................................52
Tabel 5.7 Uji F...........................................................................................53
Tabel 5.8 Koefisien Determinasi...............................................................54
Tabel 5.9 Uji t............................................................................................55
Tabel 2.1 Penelitian sebelumnya..............................................................64
12

DAFTAR GAMBAR
Halaman
3.1 Kerangka Berpikir …………………………………... .......................... 28
5.1 Struktur Organisasi .................................................................................. 44
13

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Penelitian Sebelumnya...............................................................64
Lampiran 2 Daftar LPD di Kecamatan Kintamani.......................................69
Lampiran 3 Daftar Sampel Penelitian..........................................................71
Lampiran 4 Tingkat Perputaran Kas Tahun 2016-2018..............................73
Lampiran 5 Ukuran Perusahaan Tahun 2016-2018.....................................75
Lampiran 6 Komposisi Pendanaan LPD Tahun 2016-2018.........................77
Lampiran 7Profitabilitas LPD Tahun 2016-2018..........................................78
Lampiran 8Tabel Statistik Deskriptif.............................................................81
Lampiran 9Tabel Uji Normalitas (Uji Kolmogorov-Smirnov).....................82
Lampiran 10Tabel Uji Autokorelasi (Uji Durbin-Waston)...........................83
Lampiran 11Tabel Uji Multikolinearitas.......................................................84
Lampiran 12 Tabel Uji Heterokedastisitas....................................................85
Lampiran 13Tabel Hasil Analisis Regresi Linier Berganda..........................86
Lampiran 14Tabel Uji F.................................................................................87
Lampiran 15Tabel Koefisien Determinasi ( R2).............................................88
Lampiran 16Tabel Uji t..................................................................................89
Lampiran 17Tabel Distribusi t.......................................................................90
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Daerah Bali yang terkenal dengan adat istiadat yang diatur dalam desa

pekeraman tentunya diberikan hak yang otonom untuk mengatur mengenai

pengelolaan kekayaan desa pekeraman.Untuk maksud tersebut perlu

didirikan suatu badan usaha milik desa pekeraman yaitu Lembaga

Perkreditan Desa.Pendirian Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan

keputusan yang dapat menunjang peningkatan perekonomian masyarakat di

desa dalam kaitannya dengan pengelolaan potensi keuangan desa yang akan

berdampak positif pada peningkatan perekonomian Indonesia secara

menyeluruh. Pendirian LPD didasarkan atas Peraturan Daerah (Perda)

Provinsi Bali Nomor 4 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Daerah Provinsi Bali Nomor 8 tahun 2002 tentang Lembaga Perkreditan

Desa.

Tujuan pendirian LPD adalah untuk mendorong pembangunan ekonomi

masyarakat desa adat melalui kegiatan menghimpun tabungan dan deposito

dari krama desa, memberantas ijn, gadai gelap dan rentenir,meningkatkan

daya beli dan melancarkan lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di desa

serta menciptakan pemerataan dan kesempatan berusaha bagi warga di desa.

Untuk mencapai tujuan tersebut usaha-usaha yang dilakukan LPD seperti

1
2
3

menerima simpanan dari warga masyarakat desanya, memberikan

pinjaman/ kredit yang bersifat produktif pada usaha-usaha yang dipandang

perlu dan usaha–usaha lainnya di desa adat yang bersifat pengelolaan dana

desa, penyertaan modal pada usaha–usaha lainnya serta menerima pinjaman

dari lembaga–lembaga keuangan(Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8

Tahun 2002 ).

Tabel 1.1
Laporan Pertumbuhan Laba Lembaga Perkreditan Desa
Di Kabupaten Bangli Periode 2016-2018

Kecamatan Bangli Tembuku Susut Kintamani


Jumlah LPD 23 26 39 61
Tahun 2016 6,677,280 7,793,094 11,576,978 8,333,722
Tahun 2017 7,386,770 8,392,807 10,733,853 8,173,213
Tahun 2018 7,861,251 9,053,241 11,660,291 7,865,198
Jumlah
persentase penin 21,925,301
15 25,239,142
14 33,971,1221 24,372,133
(6)
Sumber : LPLPD Kebupaten Bangli (2019).

Berdasarkan tabel 1.1 setiap tahunnya terdapat peningkatan laba pada

LPD yang berada di kecamatan Bangli, makadari peningkatan tersebut

kinerja LPD perlu mendapat perhatian yang lebih baik.Perhatian yang

diberikan tentunya tidak lepas padakemampuan LPD dalam memperoleh

laba.Laba yang diperoleh merupakan salah satu alat ukur yang dapat

digunakan untuk melihat bagaimana kinerja LPD dalam suatu

periode.Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba pada suatu

periode disebut dengan profitabilitas.Sartono (2010:122) menyatakan bahwa

profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam

hubungan dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.Untuk

3
4

meningkatkan profitabilitas padasuatu perusahaanperlu diketahui faktor-

faktor yang menentukan tinggi atau rendahnya profitabilitas.Faktor-faktor

yang mempengaruhi profitabilitas diantaranya dapat diukur melalui tingkat

perputaran kas, ukuran perusahaan dan komposisi pendanaan yang dimiliki

oleh perusahaan tersebut.

Besar kecilnya persediaan kas dan tinggi rendahnya perputaran kas

akan mencerminkan efisien tidaknya penggunaan kas dalam perusahaan.

Disamping itu, besar kecilnya persediaan kas akan mempengaruhi

profitabilitas perusahaan. semakin tinggi tingkat perputaran kas dalam suatu

perusahaan, berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kas dalam

perusahaan tersebut, sehingga akan dapat meningkatkan profitabilitas.Pada

penelitian Yuliati dan Sunarti (2014) menunjukkan bahwa perputaran kas

memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas, karena semakin tinggi

tingkat perputaran kas dalam suatu perusahaan maka akan semakin tinggi

efesiensi penggunaan kas pada perusahaan tersebut.

Faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas yaitu ukuran perusahaan

merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba (Kamaliah, Akbar dan Kinanti, 2009). Pada penelitian ini

ukuran perusahaan diukur dengan total aset yang ada dalam perusahaan.

Semakin besar aset berarti semakin banyak dana yang bisa digunakan dalam

perusahaan, khususnya dalam pemberian kredit kepada nasabah, sehingga

profitabilitasnya juga akan meningkatPada penelitian yang dilakukan oleh

Yustin (2015) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negative


5

terhadap profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan

Kintamani periode 2016-2018.Hal ini berarti ukuran perusahaan berlawanan

dengan pertumbuhan profitabilitas, hal tersebut dikarenakan pihak

manajemen LPD tidak efektif dalam melakukan perputaran dana/asset yang

dimiliki serta adanya banyak dana yang menganggur oleh LPD sehingga akan

menyebabkan penurunan profitabilitas, dimana terlalu banyak menghimpun

dana dan tidak salurkan dalam bentuk kredit, maka akan memberikan

penurunan laba karena LPD mendapatkan laba dari pendapatan bunga yang

berasal dari kredit yang disalurkan.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas selain dilihat dari

tingkat perputaran kas dan ukuran perusahaan adalah komposisi pendanaan

atau leverage yang merupakan perbandingan antara dana pihak ketiga (total

hutang) dengan modal sendiri (equity) yang menunjukakan seberapa besar

dana pihak ketiga yang dijamin oleh modal sendiri (Harahap, 2007:306).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Febria (2013) yang meneliti mengenai

pengaruh laverage terhadap profitabilitas. Hasil dari penelitian tersebut

adalah leverage berpengaruh positif terhadap pertumbuhan profitabilitas. Hal

ini terjadi karena hutang yang didapat perusahaan merupakan modal

eksternal perusahaan yang digunakan untuk kegiatan perusahaan. Sejalan

dengan itu laba yang diterima perusahaan akan semakin besar.

Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengkaji masalah

pengaruh perputaran kas, ukuran perusahaan, dan komposisi pendanaan

terhadap profitabilitas. Penelitian terdahulu yang dilakukan olehYuliati dan


6

Sunarto (2014)yang juga didukung olehPutri (2016)menunjukkan hasil yaitu

tingkat perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas.Sementara

dalam penelitian Pratama dan Putri (2013) mendapatkan hasil sebaliknya

yaitu tingkat perputaran kas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Pengujian terhadap komposisi pendanaan dilakukan oleh Febria

(2013) mendapatkan hasil yaitu komposisi pendanaan atau

leverageberpengaruh positif terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property

dan Real Estate yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012. Sedangkan pada

penelitian yang dilakukan oleh Ratnasari dan Budiyono

(2016)menunjukkanleveragetidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Pengujian terhadap ukuran perusahaan yang seharusnya memberikan

pengaruh positif terhadap profitabilitas pada penelitian yang dilakukan oleh

Martini (2013) didapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2008-2010. Dan penelitian yang dilakukan oleh Febria

(2013) memperoleh kesimpulan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang

terdaftar di BEI tahun 2009-2012.

Padatabel 1.1 dapat diketahui persentase pertumbuhan laba terendah

yaitu pada Kecamatan Kintamani yang mengalami penurunan laba selama

tiga tahun yaitu sebesar 5,96%. Hal tersebut menggambarkan bahwa tingkat

kepercayaan masyarakat terhadap LPD di kecamatan Kintamani

rendah.Melihat dari penurunan laba pada LPD di Kecamatan Kintamani,


7

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada LPD yang terdapat di

Kecamatan Kintamani. Atas dasar tersebut maka penelitian ini diberi

judul“Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Ukuran Perusahaan dan

Komposisi Pendanaan terhadap Profitabilitas pada LPD di Kecamatan

Kintamani tahun 2016-2018”.

1.2 Pokok Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang menjadi pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1) Apakah tingkat perputaran kas berpengaruh terhadap profitabilitas pada

LPD di Kecamatan Kintamani periode 2016-2018 ?

2) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada LPD

di Kecamatan Kintamani periode 2016-2018 ?

3) Apakah komposisi pendanaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada

LPD di Kecamatan Kintamani periode 2016-2018 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh tingkat

perputaran kas terhadap profitabilitas pada LPD di Kecamatan

Kintamani periode 2016-2018.


8

2) Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh ukuran

perusahaan terhadap profitabilitas pada LPD di Kecamatan Kintamani

periode 2016-2018.

3) Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh komposisi

pendanaan terhadap profitabilitas pada LPD di Kecamatan Kintamani

periode 2016-2018.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1) Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

bagi mahasiswa khususnya mengenai variabel-variabel yang

mempengaruhi profitabilitas pada suatu perusahaan.

2) Bagi LPD

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan dan

masukan kepada perusahaan dalam menentukan kebijakan sehingga dapat

meningkatkan kinerja perusahaan serta dapat mencapai tujuan yang

diharapkan

3) Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan di

perpustakaan Universitas Mahasaraswati Denpasar dan sebagai referensi

bagi mahasiswa selanjutnya yang ingin membahas masalah yang

berhubungan dengan penelitian ini..


9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Signaling Theory


Signaling Theory merupakan teori yang menyatakan adanya dorongan

yang dimiliki oleh para manajer perusahaan yang memiliki informasi yang

baik mengenai perusahaan sehingga para manajer akan terdorong utuk

dapat menyampaikan informasi mengenai perusahaan tersebut kepada

calon investor, yang bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan nilai

perusahaan melalui sinyal dalam laporan keuangan perusahaan (Ranitasari,

2017)

Signaling Theory menekankan kepada pentingnyainformasi yang

dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi dari pihak luar

perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku

bisnis karena pada hakekatnya informasi menyajikan keterangan, catatan

atau gambaran baik untuk keadaan masalalu, saat ini maupun keadaan

masa yang akandating bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan

bagaimana pasaran efeknya.

Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis

karena informasi pada hakikatnya menyajikan keterangan, catatan atau

gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa

9
10

yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan

bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan

tepat waktu sangat diperlukan oleh investor sebagai alat analisis untuk

mengambil keputusan investasi. Informasi yang dipublikasikan sebagai

suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam

pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut

mengandung nilai positif,maka diharapkan pasar akan bereaksi pada

waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.

Penggunaan teori signalling, informasi berupa ROA atau tingkat

pengembalian terhadap aset atau juga seberapa besar laba yang didapat

dari aset yang digunakan, dengan demikian jika ROA tinggi maka akan

menjadi sinyal yang baik bagi para investor, karena dengan ROA tinggi

menunjukkan kinerja perusahaan tersebut baik maka investor akan tertarik

untuk menginvestasikan dananya yang berupa tabungan atau deposito.

Profotabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan baik,

sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai

perusahaan akan meningkat.

2.1.1 Kas

Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap

digunakan di dalam transaksi perusahaan, setiap saat diinginkan.

Termasuk dalam pengertian kas adalah uang kertas, uang logam, cek

kontan yang belum disetorkan, dan simpanan dalam bentuk giro atau
11

bilyet (Rudianto 2009 : 200). Kas adalah uang tunai dan pembayaran

lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Terdiri dari

uang kertas, uang logam,check, wesel-wesel bank dan lain –lain yang oleh

bank dapat diterima sebagai deposit pada bank (Djarwanto 2004:25).

Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai

ukuran dalam akuntansi.Dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling

lancar dan hampir dalam setiap transaksi yang terjadi selalu

mempengaruhi kas (Baridwan 2004:83).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka kas dapat diartikan

sebagai alat pertukaran dan alat pembayaran yang dimiliki oleh

perusahaan dan siap digunakan di dalam transaksi perusahaan setiap saat

sehingga dapat dikatakan bahwa kas merupakan aset yang paling lancar.

1) Motif Memegang kas

Terdapat beberapa alasan perusahaan memegang atau menahan kas karena

didorong oleh motif atau tujuan tertentu. Husnan dan Pudjiastuti (2012:107)

menyatakan bahwa terdapat tiga motif untuk memilki kas diantaranya sebagai

berikut:

1) Motif transaksi

Motif transaksi berarti perusahaan menyediakan kas untuk membayar

berbagai transaksi bisnisnya.

2) Motif berjaga-jaga
12

Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk mempertahankan saldo kas guna

memenuhi permintaaan kas yang sifatnya tidak terduga.

3) Motif spekulasi

Motif spekulasi dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari

memiliki atau menginvestasikan kas ke dalam bentuk investasi yang

sangat likuid, biasanya jenis investasi yang dipilih adalah investasi pada

sekuritas.

2) Tingkat perputaran kas

Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai dari

saat dimana kas diinvestasikan dalam kelompok modal kerja sampai saat

kembali menjadi kas (Astuti, 2014). Perputaran kas

menunjukkankemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga

dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu pereode tertentu.

Semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti semakin efisien tingkat

penggunaan kas dalam suatu perusahaan (Miyanti dan Putra,

2013).Tingkat perputaran kas menunjukkan kecepatan kembalinya modal

kerja yang tertanam pada kas atau setara kas menjadi kas kembali melalui

penjualan atau pendapatan (Astini, dkk 2014).Tingkat perputaran kas

mencerminkan seberapa efisien suatu lembaga keuangan mampu

membagi penggunaan kasnya yang dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan profitabilitas lembaga keuangan itu sendiri (Yustin,2015).


13

Besar kecilnya kas dan tinggi rendahnya tingkat perputaran kas

memperlihatkan efisiensi penggunaan kas pada perusahaan.Semakin

banyak uang kas yang ada pada perusahaan berarti semakin banyak kas

yang kurang efektif dan sebaliknya jumlah kas yang relatif kecil

menandakan tingkat perputaran kas yang relatif tinggi dan ini bisa

berdampak pada profitabilitas (Pratama dan Putri, 2013).

2.1.2 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala atau nilai dimana perusahaan

dapat diklasifikasikan besar kecilnya berdasarkan total aset, penjualan, log

size, nilai saham dan lain sebagainya (Febria,2013).Pada dasarnya ukuran

perusahaan hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu perusahaan besar (large

firm), perusahaan menengah (medium size) dan perusahaan kecil (small

firm). Penentuan ukuran perusahaan ini berdasarkan kepada total aset yang

dimiliki perusahaan (Ibrahim,2008). Aset menunjukkan aktiva yang

digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Peningkatan aset yang

diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan

pihak luar terhadap perusahaan, sehingga pihak luar akan tertarik

menanamkan dananya ke perusahaan (Yustin, 2015). Semakin besar total

aset maka semakin besar juga ukuran suatu perusahaan. Semakin besar

aset maka semakin besar modal yang tertanam, semakin banyak dana yang

bisa digunakan dalam perusahaan, khususnya dalam hal pemberian kredit


14

kepada nasabah sehingga profitabilitasnya juga akan meningkat (Yustin,

2015).

Perusahaan yang memiliki total aset besar menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap

ini perusahaan mempunyai prospek yang baik dalam jangka waktu yang

relatif lama, diprediksi relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan

laba dibanding perusahaan kecil(Susanto, 2012).Pada penelitian ini

variabel ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural (Ln) dari total

aset. Hal ini dikarenakan besarnya total aset masing-masing perusahaan

berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga didapat

menyebabkan nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang

tidak normal tersebut maka data total aset perlu di Ln kan. Penggunaan

total aset sebagai alat ukuran perusahaan didasarkan pada penelitian

Prasanjaya dan Ramanda (2013).

2.1.3 Komposisi pendanaan

1) Pengertian Komposisi Pendanaan

Suatu perusahaan memiliki beberapa cara untuk memperoleh

sumber dana. Sumber-sumber danatersebut bisa berupa pinjaman atau

modal sendiri. Keputusan untuk memilih menggunakan modal sendiri

atau modal pinjaman haruslah menggunakan perhitungan yang matang.

Komposisi pendanaan atau leverage menunjukkan perbandingan antara

dana pihak ketiga (hutang) terhadap modal sendiri. Pemanfaatan dana


15

pihak ketiga (hutang) yang baik akan dapat lebih meningkatkan

kesempatan dalam penyaluran kredit kepada nasabah sehingga

profitabiltas akan meningkat (Budiyono, 2016).Leverage

menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal

maupun aset yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat seberapa

jauh perusahaan dibiayai oleh pihak luar (hutang) terhadap

kemampuan perusahaan yang digambarkan dengan modal (Harahap,

2007: 306).

Salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah

leverage. Leverage merupakan nama lain dari rasio hutang. Rasio ini

digunakan untuk mengukur sejauhmana kemampuan perusahaan untuk

menutupi kewajiban dalam bentuk hutang terhadap modal yang

dimiliki perusahaan.Untuk mengukur seberapa besar LPD

menggunakan modal sendiri atau hutang maka digunakan Debt to

Equity Ratio.

2) Sumber – Sumber Pendanan

Menurut Sudirman (2000:73) bahwa sumber dana bank dapat

dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Dana yang bersumber dari masyarakat yang sering disebut dengan

dana pihak ketiga. Seperti dalam bentuk tabungan, deposito, dan

bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Dana pihak ketiga itu

merupakan hutang bagi bank.


16

2) Dana yang bersumber dari bank itu sendiri atau dana sendiri seperti

setoran dari pemilik bank, sumbangan dari pemilik bank, laba bank

tahun lalu dan cadangan bank. Jumlah dana pihak ketiga yang berada

pada LPD merupakan bukti pencapaian LPD dalam menjalankan

salah satu fungsinya yaitu penghimpunan dana dari masyarakat.

2.1.4 Profitabilitas

1. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh

laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal

sendiri (Sartono, 2010:122).Profitabilitas menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan

sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah

karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Haharap, 2007: 304).

Menurut Brigham dan Houston (2010:146) Profitabilitas

mencerminkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan

keputusan operasional.Rasio profitabilitas memberikan gambaran

tentang tingkat efektivitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan

operasionalnya.Efektivitas manajemen dilihat dari laba yang

dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaanselama periode

tertentu atau rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan

membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode


17

tertentu dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut

(Kamaliah, Akbar dan Kinanti, 2009).

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa

yang dimaksud dengan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

dalam memperoleh laba atau nilai hasil akhir dari operasional

perusahaan selama periode tertentu.

2. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008:197) Rasio profitabilitas memiliki tujuan

dan manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen

saja tetapi juga bagi pihak luar perusahaan terutama pihak yang

memiliki hubungan dengan perusahaan.

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun

bagi pihak luar, yaitu:

1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam periode tertentu.

2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana yang digunakan baik

modal pinjaman maupun modal sendiri.


18

6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal sendiri.

Sementara itu manfaat yang diperoleh adalah untuk mengetahui:

1) Besarnya tingkat laba yng diperoleh perusahaan dalam satu

periode.

2) Posisi laba perusaha tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3) Perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4) Besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

5) Produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik

modal pinjaman maupun modal sendiri.

3. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Menurut Sartono (2010:123) terdapat beberapa rumus untuk mengukur

profitabilitas diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Net Profit Margin, adalah rasio yang digunakan untuk menghitung

sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada

tingkat penjualan tertentu.

2) Gross Profit Margin, adalah rasio untuk menunjukkan kemampuan

perusahaan di dalam menghasilkan laba kotor.

3) Return On Equity (ROE) adalah rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memanfaatkan modal sendiri yang digunakan untuk

menghasilkan keuntungan.

4) Return On Asset (ROA)


19

Return on assets adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba dengan seluruh aktiva yang digunakan.

2.1.5 Pengertian Lembaga Perkreditan Desa (LPD)

Dalam rangka mengukuhkan, menjamin dan melindungi Desa

Pekeraman, termasuk antara lain dalam kaitan dengan hak otonom Desa

Pekeraman untuk mengelola potensi keuangan, Pemerintah Provinsi Bali

telah menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002

tentang Lembaga Perkreditan Desa, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2007 tentang Perubahan

Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 tentang

Lembaga Perkreditan Desa dan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4

Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi

Bali Nomor 8 Tahun 2002 tentang Lembaga Perkreditan Desa yang

menyebutkan LPD merupakan salah satu unsur kelembagaan Desa

Pekeraman yang menjalankan fungsi keuangan Desa Pekeraman. LPD

sangat berpotensi dan telah terbukti dalam memajukan kesejahteraan

masyarakat desa.

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) sebagai salah satu lembaga

keuangan milik Desa Pekeraman telah menunjukkan peranannya dalam

mendorong pembangunan ekonomi pedesaan, menciptakan kesempatan

berusaha dan berpeluang kerja bagi masyarakat desa serta berperan dalam

menunjang program pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan di


20

Bali. Sebagai salah satu lembaga keuangan mikro, LPD selama ini telah

melayani masyarakat pedesaan dan Usaha Mikro Kecil (UMK) dari krama

desa di Bali melalui pelayanan jasa keuangan yang dilakukan sesuai

dengan kebutuhan nasabah, yaitu prosedur yang sederhana, proses yang

singkat, pendekatan personal, serta pendekatan lokasi dengan nasabah.

Pendirian Lembaga Perkreditan Desa ini dapat didirikan pada desa dalam

wilayah Kabupaten/Kota, di mana dalam tiap-tiap desa hanya didirikan

satu LPD (Jati dan Wiranti,2011).

1) Fungsi dan tujuan Lembaga Perkreditan Desa

Sesuai dengan Perda No. 4.Tahun 2012 disebutkan bahwa

Lembaga Perkreditan Desa berfungsi sebagai wadah kekayaan desa

yang berupa uang dan surat-surat berharga lainnya. Kegiatan LPD ini

diarahkan kepada usaha-usaha peningkatan taraf hidup masyarakat

Desa Adat (krama desa) untuk menunjang pembangunan di pedesaan

serta mempunyai tujuan sebagai berikut:

a) Mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa melalui

kegiatan menghimpun tabungan dan deposito dari krama desa.

b) Memberantas ijon gadai gelap dan lain-lain yang dapat

dipersamakan dengan itu.

c) Meningkatkan daya beli dan melancarkan lalu lintas pembayaran

dan peredaran uang di desa.


21

d) Menciptakan pemerataan kesempatan berusaha dan perluasan

kesempatan kerja bagi krama desa.

Untuk mencapai tujuan tersebut LPD melaksanakan usaha-usaha

sebagai berikut:

1. Menerima atau menghimpun dana dari krama desa dalam bentuk

tabungan dan deposito.

2. Memberi pinjaman / kredit untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat

produktif pada sektor pertanian, industri / kerajinan

kecil,perdagangan dan usaha – usaha lainnya yang dipandang perlu

di Desa Adat.

3. Usaha- usaha lainnya yang bersifat pengerahan dana desa.

4. Penyertaan modal pada usaha – usaha lainnya

5. Menerima pinjaman dari lembaga – lembaga keuangan.

2) Syarat-syarat pendirian Lembaga Perkreditan Desa

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2012 Pasal 6 Pendirian

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dapat dilakukan apabila telah mendapatkan

izin pendirian. Izin pendirian LPD ditetapkan dengan keputusan Gubernur

setelah mendapatkan rekomendasi dari Bupati/Walikota dan Majelis Utama

Desa Pekeraman. LPD dapat didirikan dengan modal awal sekurang –

kurangnya Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah), dimana modal LPD

menurut Undang – Undang Nomor 4 Tahun 2012 terdiri dari:


22

a) Setoran Desa Pekeraman

b) Bantuan pemerintah atau sumber lain yang tidak mengikat

c) Laba yang ditahan.

Dalam pasal 5 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 tahun 2012,

disebutkan bahwa LPD dapat didirikan apabila telah memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

1. Telah memiliki awig – awig tertulis

2. Ditinjau dari segi sosial ekonomi, desa tersebut cukup potensial untuk

berkembang.

3) Lapangan usaha Lembaga Perkreditan Desa

Lapangan usaha LPD diatur pada pasal 7 ayat 1 Peraturan Daerah Provinsi

Bali Nomor 8 Tahun 2002 mencakup:

1. Menerima/menghimpun dana dari Krama Desa dalam bentuk

tabungan dan deposito

2. Memberikan pinjaman hanya kepada Krama Desa

3. Menerima pinjaman dari lembaga-lembaga keuanganmaksimum

sebesar 100% dari jumlah modal, termasuk cadangan dan laba ditahan,

kecuali batasan lain dalam

4. jumlah pinjaman atau dukungan/bantuan dana

5. menyimpan kelebihan likuiditasnya pada BPD dengan imbalan bunga

bersaing dan pelayanan yang memadai

Pada pasal 7 ayat 2 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002

disebutkan larangan LPD dalam menanamkan modal pada perusahaan atau


23

usaha milik anggota masyarakat atau milik perorangan atau perusahaan

berbadan hukum dimanapun. Larangan ini sehubungan dengan penyesuaian

dari usaha LPD yang terutama ditujukan untuk melayani usaha-usaha kecil

dan masyarakat di desa, ketentuan ini juga didasarkan pada pada

pertimbangan menghindari adanya kerugian akibat perusahaan tempat

penanaman modal mengalami kerugian atau masalah lain yang akan berimbas

pada kerugian LPD (Jati dan Wiryanti,2011).

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

1. Ratnasari dan Budiyonto (2016) meneliti tentang pengaruh laverage,

likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian

penyebutkan laverageberpengaruh negatif terhadap profitabilitas,

likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas dan ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas.

2. Rustina (2016) yang meneliti tentang tingkat perputaran kas, tingkat

perputaran kredit dan pertumbuhan jumlah nasabah terhadap profitabilitas

pada KSU Se-Kecamatan Blahbatuh. Hasil yang didapat yaitu tingkat

perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas dan tingkat

perputaran kredit serta pertumbuhan jumlah nasabah tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas KSU Se-Kecamatan Blahbatuh.

3. Putri (2016) Meneliti tentang pengaruh tingkat perputaran kas, tingkat

perputaran kredit, tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas pada

LPD di Kota Denpasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat

perputaran kas dan tinggkat kecukupan modal berpengaruh positif


24

terhadap profitabilitas serta tingkat perputaran kredit tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas LPD di Kota Denpasar.

4. Yuliati dan Sunarto (2014) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh

perputaran modal kerja, perputaran kas, dan truktur modal terhadap

profitabilitas perusahaan penyedia spare part otomotif. Hasil penelitian

tersebut adalah variabel perputaran modal kerja berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas, variabel perputaran kas menunjukan pengaruh

positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Variabel truktur modal

dengan indikator DER menunjukan pengaruh negatif terhadap

profitabilitas.

5. Yustin (2015) yang meneliti pengaruh perputaran kas, ukuran perusahaan

dan komposisipendanaan terhadap profitabilitas di LPD sekecamatan

Susut Bangli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi pendanaan

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Perputaran total kas tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap profitabilita di LPD di Kecamatan Susut.

6. Cahyani dan Dana (2014) meneliti tentang pengaruh pertumbuhan aktiva

produktif, dana pihak ketiga, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas

LPD di Kabupaten Badung tahun 2010-2012. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit, pertumbuhan tabungan,

pertumbuhan deposito dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas LPD di Kabupaten Badung.


25

7. Martina (2013) yang meneliti pengaruh leverage keuangan, perputaran

total aktiva, ukuran perusahaan, dan suku bunga bank Indonesia terhadap

profitabilitaspada Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa leverage keuangan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Perputaran total aktiva tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Ukuran

perusaha tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Dan suku bunga bank

Indonesia tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

8. Febria (2013) yang meneliti mengenai pengaruhleveragedan ukuran

perusahaan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real

Estate yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012. Hasil penelitian ini adalah

leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas sedangkan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Perusahaan Property

dan Real Estate yang terdaftar di BEI.

9. Dewi dan Dana (2013) yang meneliti tentang pengaruh perputaran kas,

LDR, dan CAR terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa di

Kecamatan Bondalem periode 2008-2012. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa perputaran kas dan CAR berpengaruh positif

terhadap profitabilitas, sedangkan LDR berpengaruh negatif terhadap

profitabilitas LPD di Kecamatan Bondalem.

10. Pratama dan Putri (2013) yang meneliti tentang pengaruh tingkat

perputaran kas, tingkat perputaran piutang dan tingkat pertumbuhan

jumlah nasabah kredit pada profitabilitas BPR di Kota Denpasar periode


26

2010-2012. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat

perputaran kas dan tingkat perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas, sedangkan tingkat pertumbuhan jumlah nasabah kredit

berpengaruh terhadap profitabilitas.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada

variabel dependennya yaitu profitabilitas dan pada variabel independennya

yaitu perputaran kas, ukuran perusahaan dan komposisi pendanaan.

Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian

sebelumnya terletak pada lokasi, beberapa variabel independen dan tahun

penelitian.Dimana penelitian ini dilakukan pada Lembaga Perkreditan Desa

(LPD) di Kecamatan Kintamani tahun 2016 - 2018.


27

BAB III

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Berpikir

Kegiatan LPD di Bali Khususnya pada kecamatan Kintamani

merupakan menghimpundana anggota dan masyarakat dalam bentuk

simpanan tabungan dan deposito yang di kenal dengan istilan funding,

kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau

dikenal denagn istilah lending, hal tersebut sesuai dengan fungsi bahwa

LPD adalah lembaga keuangan yang dimana kegiatan sehari-harinya adalah

menjual beli uang.

Pada prakteknya dana-dana yang dikelola oleh perusahaan harus

dikelola dengan baik, proporsi sumber dana dari dalam perusahaan dengan

sumber dana dari luar perusahaan harus diperhatikan yang nantinya dapat

mempengaruhi besar kecilnya laba perusahaan yang merupakan tujuan dari

pencapaian kinerja perusahaan.Profitabilitas adalah kemampuan

perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan,

total aktiva maupun modal sendiri. Untuk meningkatkan profitabilitas pada

suatu perusahaan perlu diketahui faktor- faktor yang menentukan tinggi

atau rendahnya profitabilitas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas diantaranya dapat

diukur melalui tingkat perputaran kas, ukuran perusahaan dan komposisi

pendanaan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

27
28

Perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata

menggambarkan tingkat perputaran kas.Tingkat perputaran kas mencerminkan

seberapa efisien suatu lembaga keuangan mampu membagi penggunaan

kasnya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan profitabilitas lembaga

keuangan itu sendiri.

Ukuran perusahaan adalah suatu skala atau nilai dimana perusahaan dapat

diklasifikasikan besar kecilnya berdasarkan total aset, penjualan, logsize, nilai

saham, dan lain sebagainya. Penentuan ukuran perusahaan ini berdasarkan

kepada total aset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki total

aset besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap

kedewasaan dimana dalam tahap ini perusahaan mempunyai prospek yang

baik dalam jangka waktu yang relatif lama, diprediksi relatif lebih stabil dan

lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan kecil.

Komposisi pendanaan atau leverage menunjukkan perbandingan antara

dana pihak ketiga (hutang) terhadap modal sendiri. Pemanfaatan dana pihak

ketiga (hutang) yang baik akan dapat lebih meningkatkan kesempatan dalam

penyaluran kredit kepada nasabah sehingga profitabiltas akan meningkat.

Ratio yang digunakan untuk menghitung leverage perusahaan adalah DER

(Debt to Equity Ratio), yang merupakan perbandingan antara total kewajiban

(total hutang) dengan total modal sendiri.


29

Gambar 3.1
Kerangka Berfikir
Tingkat perputaran kas, ukuran perusahaan dan komposisi pendanaan
secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas pada LPD di
Kecamatan Kintamani

Tingkat Perputaran Kas


(X1)

Ukuran Perusahaan Profitabilitas

(X2) (Y)

Komposisi Pendanaan
(X3)

Sumber: Hasil Pemikiran Peneliti (2019)

3.2 Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya maka

hipotesis dari penelitian iniadalah :

3.2.1 Pengaruh Tingkat perputaran kas terhadap profitabilitas pada LPD

di Kecamatan Kintamani.

Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai dari

saat dimana kas diinvestasikan dalam kelompok modal kerja sampai saat

kembali menjadi kas (Astuti, 2014). Perputaran kas menunjukkan

kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat

berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi

tingkat perputaran kas berarti semakin efisien tingkat penggunaan kas


30

dalam suatu perusahaan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas pada

perusahaan tersebut.Hasil penelitian yang dilakukan Wahyuni (20120,

Miyanti dan Putra (2012) serta Putra dan Wirajana (2013) mendapatkan

hasil bahwa tingkat perputaran kas berpengaruh positif terhadap

profitabilitas.Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya maka dapat

dikembangkan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Tingkat perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas

LPD di Kecamatan Kintamani

3.2.2Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada LPD di

Kecamatan Kintamani.

Ukuran perusahaan pada dasarnya hanya terbagi dalam 3 kategori yaitu

perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium size) dan

perusahaan kecil (small firm). Penentuan ukuran perusahaan ini

berdasarkan kepada total aset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang

memiliki total aset besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah

mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini perusahaan

mempunyai prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama,

diprediksi relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba

dibanding perusahaan kecil (Susanto, 2012).Hasil penelitian Cahyani dan

Dana (2014), Febria (2013) dan Martina (2012) mendapatkan hasil bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan


31

teori dan penelitian sebelumnya maka dapat dikembangkan hipotesis

sebagai berikut :

H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada

LPD di Kecamatan Kintamani.

3.2.2Pengaruh Komposisi Pendanaan terhadap profitabilitas pada LPD di

Kecamatan Kintamani.

Komposisi pendanaan atau leverage menunjukkan perbandingan antara

dana pihak ketiga (hutang) terhadap modal sendiri. Pemanfaatan dana

pihak ketiga (hutang) yang baik akan dapat lebih meningkatkan kesempatan

dalam penyaluran kredit kepada nasabah sehingga profitabiltas akan

meningkat. leverage yang meningkat menunjukkan semakin tinggi dana

yang tersedia yang akan memberi kesempatan pihak LPD untuk mengelola

dana tersebut berupa peningkatan pemberian dana pinjaman kepada

nasabah sehingga akan memberi peluang untuk peningkatan

profitabilitas.Hasil penelitian Wahyuni (2013) dan Febria (2013)

mendapatkan hasil bahwa leverageberpengaruh positif terhadap protabilitas

Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya maka dapat dikembangkan

hipotesis sebagai berikut :

H3 : Komposisi pendanaanberpengaruh positif terhadap profitabilitas

pada LPD di Kecamatan Kintamani.


32

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada LPD yang berada di Kecamatan

Kintamani. LPD di Kecamatan Kintamani dipilih untuk menjadi objek

penelitiaan karenalaba di LPD di Kecamatan Kintamani mengalami

penurunan yaitu sebesar 5.96 % dibandingkan dengan 3 kecamatan lainnya

yang berada di Kabupaten Bangli.

4.2 Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan penulis gunakan yaitu tingkat perputaran

kas, ukuran perusahaan komposisi pendanaan dan profitabilitas pada

laporan keuangan di LPD yang terdapat di Kecamatan Kintamani.

4.3 Identifikasi Variabel

1. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016:97). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Profitabilitas LPD

yang terdapat di Kecamatan Kintamani (Y)

2. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebeb perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,


33

2016:96). Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat

perputaran kas, ukuran perusahaan dan komposisi pendanaan pada

laporan keuangan di LPD yang terdapat di Kecamatan Kintamani.

4.4 Definisi Operasional Variabel

4.4.1 Tingkat Perputaran

Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai dari

saat dimana kas diinvestasikan dalam kelompok modal kerja sampai saat

kembali menjadi kas (Astuti, 2014). Perputaran kas menunjukkan

kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat

berapa kali uang kas berputar dalam satu pereode tertentu. Besar kecilnya

kas dan tinggi rendahnya tingkat perputaran kas memperlihatkan efisiensi

penggunaan kas pada perusahaan.Semakin banyak uang kas yang ada pada

perusahaan berarti semakin banyak kas yang kurang efektif dan

sebaliknya.Menurut Riyanto (2013 : 95) perbandingan antara penjualan

dengan jumlah rata-rata kas menggambarkan tingkat perputaran kas (cash

turn over). Husnan dan Pudjiastuti (2012:178) menyatakan tingkat

perputaran kas sebagai berikut:

Penjualan
Tingkat Perputaran Kas= … … … … … … … … … … … .(1)
Rata−rata kas

Kas Awal+ Kas Akhir


Rata−rata kas= … … … … … … … … … … … ..(2)
2
34

4.4.2 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu skala atau nilai dimana perusahaan

dapat diklasifikasikan besar kecilnya berdasarkan total aset, penjualan, log

size, nilai saham, dan lain sebagainya (Febria, 2013). Penentuan ukuran

perusahaan ini berdasarkan kepada total aset yang dimiliki perusahaan

(Machfoedz,1994 dalam Ibrahim, 2008). Perusahaan yang memiliki total

aset besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap

kedewasaan dimana dalam tahap ini perusahaan mempunyai prospek yang

baik dalam jangka waktu yang relatif lama, diprediksi relatif lebih stabil

dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan kecil (Susanto,

2012). Variabel ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan rumus :

Ukuran Perusahaan (Size) = LnTotalAset

4.4.3 Komposisi pendanaan

Komposisi pendanaan atau leverage menunjukkan perbandingan antara

dana pihak ketiga (hutang) terhadap modal sendiri. Leverage

menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal

maupun aset yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat seberapa

jauh perusahaan dibiayai oleh pihak luar (hutang) terhadap kemampuan

perusahaan yang digambarkan dengan modal (Harahap, 2007: 306).

Menurut Jusuf, (2014 : 60) Ratio yang digunakan untuk menghitung

leverage perusahaan adalah DER (Debt to Equity Ratio), yang merupakan

perbandingan antara total kewajiban (total hutang) dengan total modal


35

sendiri. Kasmir (2008:158) menguraikan perhitungan DER (debt to equity

ratio) sebagai berikut:

Total Hutang(Debt )
DER= … … … … … … … … … … … … … … … … .(3)
Total Modal ( Equity )

4.4.4 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba

dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri

(Sartono, 2010:122).Profitabilitas menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan

sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,

jumlah cabang, dan sebagainya (Haharap, 2007: 304).

Menurut Sartono (2010:123) profitabilitas dapat diukur menggunakan

Return On Asset (ROA) adalah rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dengan seluruh aktiva yang

digunakan dengan rumus sebagai berikut :

Laba Setelah Pajak


ROA= … … … … … … … … … … … … … … (4)
Total Aset

4.5 Jenis dan Sumber Data

4.5.1 Jenis data

1. Data Kuantitatif

Data Kuantitatif adalah data yang dapat dihitung atau data yang

berupa angka-angka.Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data


36

laporan keuangan LPD di Kecamatan Kintamani tahun 2016 sampai

dengan 2018.

2. Data Kualitatif

Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, skema,

gambar atau data yang berupa keterangan-keterangan dan tidak

berbentuk angka-angka.Data kualitatif dalam penelitian ini adalah

struktur organisasi LPD dan gambaran umum mengenai LPD di

Kecamatan Kintamani.

4.5.2 Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

data sekunder yaitu merupakan data yang diperoleh secara tidak

langsung melalui media perantara, seperti orang lain atau dokumen.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan LPD di

Kecamatan Kintamani tahun 2016 sampai dengan 2018.

4.6 Metode Penentuan Sampel

4.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek/ subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.Populasi dari

penelitian ini adalah LPD yang terdapat di Kecamatan Kintamani yang

berjumlah 61 LPD.
37

4.6.2 Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,

dimana sampel diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan untuk

penelitian. Adapun kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel

sebagai berikut:

a. LPD yang berada di Kecamatan Kintamani

b. LPD yang masih beroperasi dari tahun 2016-2018.

c. LPD yang membuat laporan kuangan secara lengkap dari tahun 2016-

2018.

Keseluruhan sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini

berjumlah 61 LPD dan yang tidak memenuhi kriteria berjumlah 17 LPD

sehingga LPD yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 44

LPD.

Tabel 4.6
Pengambilan Sampel

No Kriteria Pengambilan Sampel Jumlah

1 LPD yang berada di Kecamatan Kintamani 61

2 LPD yang sudah tidak beroperasi dari tahun 2016-2018 (4)

3 LPD yang tidak melaporkan laporan keuangan secara (13)

lengkap dari tahun 2016-2018

Perusahaan Sampel 44

Periode Pengamatan tahun 2016-2018 3

Jumlah data Pengamatan (47x3) 132

Sumber : Data diolah (2019).


38

4.7 Teknik Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang lengkap untuk menunjang penulisan

ini, maka dilakukan pengumpulan data melalui dokumentasi.

Dokumentasi merupakan catatan atau peristiwa yang sudah

berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumenta dari seseorang.Dokumen-dokumen yang dikumpulkan dalam

penelitian ini berupa laporan keuangan LPD di Kecamatan Kintamani

tahun 2016-2018.

4.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

regresi linier berganda.Analisis ini digunakan untuk mengetahui atau

memperoleh gambaran mengenai pengaruh tingkat perputaran kas,

ukuran perusahaan dan komposisi pendanaan terhadap profitabilitas pada

LPD di Kecamatan Kintamani tahun 2016-2018, dengan menggunakan

Statistical Package for Sosial Science (SPSS) for window.

4.8.1 Uji Asumsi Klasik

Agar model dapat memberikan hasil estimasi yang akurat, maka

model tersebut sebaiknya memenuhi asumsi klasik.Pengujian asumsi

klasik yang digunakan meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji

multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.


39

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2012:160).Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi residual

yang normal. Apabila model regresi tersebut tidak normal maka akan

memberikan hasil yang menyimpang. Uji normalitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan metode one-sample kolmogorov-smirnov test.Suatu

variabel dikatakan normal jika nilai nilai Asymp. Sig(s-tailed) lebih besar

dari level of significant (α = 5%).

2) Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2016:110), uji autokorelasi bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara kesalahan periode

pada t dengan kesalahan pada periode t-1. Untuk mengetahui ada

tidaknya autokorelasi, maka digunakan metode Durbin_watson (DW

Test), DW test digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyarat

adanya konstanta. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

sebagai berikut :

a) 0 < d <dl, maka tidak ada autokorelasi positif


b) 0 < d < du, maka tidak ada autokorelasi positif
c) 4 – dl < d < 4, maka tidak ada autokorelasi negatif
d) 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl, maka tidak ada autokorelasi negatif
e) Du < d < 4 – du, maka tidak ada autokorelasi positif dan negatif
40

3) Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016:105) uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

koneksi diantara variabel independen. Pengujian ini dapat dilakukan

dengan cara melakukan regresi antara variabel bebas untuk melihat nilai

tolence atau variabel inflation factor (VIF) dari masing-masing variabel

bebas. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan bahwa

variabel independen dalam model regresi telah bebas dari

multikolinearitas adalaha apabila nilai tolerance > 0,10 atau VIF < 10.

4) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016 :139)uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastitas dan tidaknya dilakukan dengan menggunakan uji

glejser. Apabila profitabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan

5% maka disimpulkan tidak terjadi heteroskedastitas.

4.8.2 Uji Regresi Linear Berganda

Analisis linear berganda adalah analisis yang digunakan untuk

mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai pengaruh tingkat


41

perputaran kas, ukuran perusahaan dan komposisi pendanaan terhadap

profitabilitas pada LPD di Kecamatan Kintamani tahun 2016-2018.

Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

ROA = α+β1TPK+ β2SIZE+β3DER+e………………………..(5)

Keterangan:

ROA = Profitabilitas
α = Konstan
TPK = Tingkat Perputaran Kas
SIZE = Ukuran Perusahaan
DER = Komposisi pendanaan
β1,β2,β3 = Koefisien regresi
e = Standard error

4.8.3 Uji Kelayakan Model

Untuk membuktikan ketepatan fungsi regresi sampel dalam

menaksirkan nilai actual dengan cara mengukur nilai koefisien

determinasi, nilai statistic F dan nilai statistik t untuk membuktikan

hipotesis yang diajukan benar atau tidaknya maka dilakukan pengujian

hipotesis yang dilakukan dengan uji sebagai berikut :

1) Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2016:97), koefisien determinasi (adjustment R2

)pada lainnya mengukur seberapa jauh kemampuan model

menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah mulai dari nol sampai dengan 1. Nilai koefisien determinasi


42

kecil mendekati satu berarti variable-variabel dependen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

varibel dependen. Berdasarkan nilai adjustment R2 dapat diketahui

berapa persen variable dependen dapat dijelaskan oleh variabel –

variabel independen, sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan

oleh variabel – variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model

penelitian.

2) Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Ghozali (2016:98), uji statistik F pada dasarnya

menunjukan apakah semua variable independen atau bebas yang

dimasukan dalam metode ini mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variable dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk

mengetahui kelayakan model regresi linear berganda sebagai alat

analisis yang menguji pengaruh variable independen. Uji F dilakukan

dengan melihat nilai signifikan anova ≤α = 0,05 maka model dalam

penelitian ini dikatakan layak atau variabel independen mampu

menjelaskan variable dependen.

3) Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)

MenurutGhozali (2016:98), uji statistik menunjukan

seberapajauh pengaruh satu variable independen secara individual

dalam menerangkan variasi variable dependen. Dalam penelitian ini


43

uji statistic t digunakan untuk mengetahui pengaruh dan masing-

masing variable independen yang terdiri dari tingkat perputaran kas,

ukuran perusahaan dan komposisi pendanaan terhadap

profitabilitas.Adapun kriteria pengambilan keputusan :

a) Jika signifikan ≤ 0,05, maka Hi diterima artinya variabel

independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y)

b) Jika signifikan > 0,05, maka Hi ditolak artinya variabel

independen (X) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

(Y).
44

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Perusahaan

5.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya LPD

Sejarah dari berdirinya Lembaga Perkreditan desa dimulai pada saat

Departeman Dalam Negeri mengadakan seminar mengenai kredit pedesaan di

Semarang. Berdasarkan hasil seminar tersebut, pemerintah Provinsi Bali

mengambil langkah cepat dan visioner dengan mendirikan lembaga keuangan

pedesaan yang disebut dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). LPD yang

pertama sebagai proyek percontohan, didirikan tahun 1984 yang selanjutnya

diikuti dengan pendirian LPD lain pada tahun-tahun berikutnya. Pada awalnya

pendirian LPD dirintis dan diputuskan oleh Gubernur Bali pada saat itu yakni

Prof. Dr. Ida Bagus Mantra tahun 1984, selanjutnya diperkuat oleh Peraturan

Daerah Provinsi Bali No. 2 Tahun 1998.Perda tersebut selanjutnya diubah

dengan Perda No. 8 Tahun 2002. Kemudian diubah kembali menjadi Perda

No. 3 Tahun 2007 dan pada Tahun 2012 diubah lagi menjadi Perda No. 4

tahun 2012.

Sejarah berdirinya Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan

Kintamani dimulai dengan didirikannya Lembaga Perkreditan Desa (LPD)

Desa Adat Bayung Gede pada tanggal 15 september 1987 sesuai dengan Surat

Keputusan (SK) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No. 350 tahun 1987.

Selanjutnya seiring dengan bertumbuhnya kegiatan usaha LPD, kepercayaan


45

krama dan nasabah juga ikut tumbuh dan hingga saat ini LPD di Kecamatan

Kintamani sudah berjumlah 61 LPD yang disajikan pada Lampiran 1.

5.1.2 Stuktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan menunjukkan kedudukan dari masing –

masing bagian dalam suatu perusahaan, sehingga akan tergambar secara luas

mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.

Struktur Organisasi Lembaga Perkreditan Desa dapat dilihat pada gambar

berikut ini:

Gambar 5.1
Struktur Organisasi Lembaga Perkreditan Desa

PARUMAN DESA

PENGAWAS INTERNAL

KEPALA

TATA USAHA BENDAHARA

Keterangan:

Garis Koordinasi

Garis Lini Supervisi


Sumber: Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2012
46

Berdasarkan struktur organisasi di atas dapat dijelaskan fungsi dan tugas masing-

masing bagian sebagai berikut:

1) Paruman Desa Pekeraman

2) Pengawas Internal

a. mengawasi pengelolaan LPD

b. memberikan petunjuk kepada pengurus

c. memberikan saran, pertimbangan dan ikut menyelesaikan permasalahan

d. mensosialisasikan keberadaan LPD

e. mengevaluasikan kinerja pengurus secara berkala

f. menyusun dan menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada paruman

desa

3) Kepala

a. Mengkoordinir pengelolaan LPD

b. Bertanggung jawab kedalam dan keluar, yakni kedalam bertanggung

jawab atas perkembangan pengelolaan LPD dan keluar bertanggung

jawab mewakili LPD baik di dalam maupun di luar pengadilan

c. Mengadakan perjanjian – perjanjian kepada nasabah /kepada pihak ketiga

d. Menyusun Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja (RAPB)

e. Menentukan kebijakan operasional LPD

f. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan

4) Tata Usaha

a. Tata Usaha Mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi umun


47

b. Tata Usaha berada dibawah dan bertangung jawab kepada Kepala

5) Bendahara

a. melaksanakan transaksi keuangan

b. membuat berita acara uang kas

c. menyimpan dan menarik dana yang ditempatkan di PT. Bank BPD Bali

5.2 Statistik Deskriptif

Staristik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum,minimum, sum,range, kurtosis dan skewness ( kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2016:19). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum dari

variabel-variabel penelitian dengan menggunakan program SPSS for

windowssebagai alat untuk menguji data tersebut.

Hasil perhitungan variabel Profitabilitas (ROA), Tingakat Perputaran Kas

(TPK), Ukuran Perusahaan (Size) dan Komposisi Pendanaan (DER) disajikan

pada tabel 5.1 berikut ini :

Tabel 5.1

Sumber : Lampiran 8, Data diolah (2019)

Berdasarkan Statistik Deskriptif pada Tabel 5.1 dapat dilihat nilai terendah

(minimum), nilai tertinggi (maximum), nilai tengah (mean) dan standar deviasi
48

(standart deviation) dari masing-masing variabel. Standar deviasi menunjukkan

seberapa luas atau seberapa jauh penyimpangan data dari nilai rata-ratanya

(mean), sehingga dengan mengamati nilai dari standar deviasi maka dapat

diketahui seberapa jauh range atau rentangan antara nilai terendah (minimum) dan

nilai tertinggi (maximum) dari masing-masing variabel. Berikut ini penjelasan dari

range atau rentangan nilai minimum dan nilai maksimum dari masing-masing

variabel diantaranya:

1) Tingkat Perputaran Kas (TPK)

Variabel tingkat perputaran kas memiliki terendah 0,35 persen dari 132

observasi dan nilai tertinggi 3806,06 persen, nilai rata-rata 94,50 persen dan

standar deviasi adalah sebesar 357,47 persen.

2) Ukuran Perusahaan (SIZE)

Variabel Ukuran Perusahaan memiliki terendah 11,09 persen dari 132

observasi dan nilai tertinggi 17,24 persen, nilai rata-rata 14,19persen dan

standar deviasi adalah sebesar 1,65 persen.

3) Komposisi Pendanaan (DER)

Variabel Komposisi Pendanaan memiliki terendah 0,12 persen dari 132

observasi dan nilai tertinggi 4985,99 persen, nilai rata-rata 240,16 persen dan

standar deviasi adalah sebesar 672,04 persen.

4) Profitabilitas (ROE)

Variabel Profitabilitas memiliki terendah 0,00 persen dari 132 observasi

dan nilai tertinggi 0,18 persen, nilai rata-rata 0,05 persen dan standar deviasi

adalah sebesar 0,03 persen.


49

5.3 Analisis Data

5.3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini digunakan untuk mendeteksi apakah model

regresi yang disusun memenuhi asumsi klasik atau tidak. Uji asumsi klasik

yang digunakan yaitu: uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas,

dan uji heteroskedastisitas. Hasil dari pengujian asumsi klasik diolah

dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social

Science).

1) Uji Normalitas

Dalam penelitian digunakan Uji Kolmogorov-smirnov untuk

menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian ini telah

terdistribusi normal.Apabila nilai Asymp. Sig(s-tailed) lebih besar dari

level of significant (α = 5%) maka dapat disimpulkan bahwa residual

yang dianalisis berdistribusi normal. Hasil uji normalitas disajikan

pada table 5.2 berikut ini

Tabel 5.2
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sumber : Lampiran 9, diolah (2019)


50

Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat hasil uji normalitas dengan menggunakan

ujiKolmogorov-smirnov adalah 0,851 lebih besar dari α = 5% atau 0,05. Hal

ini berarti seluruh data berdistribusi normal.

2) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengujian terhadap ada atau tidaknya

korelasi antara variabel pada periode tertentu dengan variable periode

sebelumnya.Model yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi.Uji

autokorelasi dilakukan terhadap nilaiDurbin-Watson (DW).Hasil uji Durbin-

Watson ditunjukkan pada tabel 5.3 .

Tabel 5.3
Uji Autokorelasi

Sumber : Lampiran 10, data diolah (2019)

Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel 5.3 dapat dijelaskan bahwa

nilai Durbin-Watsonsebesar2,011, nilai k=4, n= 44 dengan taraf signifikan

5% maka diperoleh nilai dL adalah 1,68 dan nilai dU adalah 1,77.

berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa nilai Durbin-Watson 1.837

terletak pada du<dw <4- duatau 1,77 <2.011< 2,23, maka dapat disimpulkan

tidak terjadi autokorelasi.


51

3) Uji Multikolinearitas

UjiMultikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ada korelasi antar variabel bebas.Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi antar sesama variabel bebas. Mendeteksi ada atau

tidaknya korelasi antar sesame variabel yang digunakan adalah nilai

tolerance danvariance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerancelebih dari

0,10 atau VIF kurang dari 10, maka dikatakan tidak ada multikolinearitas.

Hasil uji multikolinearitas dapat ditunjukan padsa Tabel 5.4 berikut ini :

Tabel 5.4
Uji Multikolinearitas

Sumber : Lampiran 11, data diolah (2019)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari masing-

masing variabel independen lebih dari 0.10 dan hasil perhitungan VIF dari

masing-masing variabel independen kurang dari 10. Dengan demikian dapat

disimpulkan pada penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas dari

model regresi tersebut.

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan


52

yang lain. Model regresi yang baik adalah Hemoskedastisitas atau tidak

terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,2016:134). Jika terjadi gejala

Heteroskedastisitas maka hasil prediksi menyimpang. Model regresi tidaak

mengandung gejala heteroskedastisitas, jika model regresi lebih besar dari

tingkat signifikansi yang digunakan. Untuk mendeteksi

heteroskedastisitasdigunakan uji Glejser. Taraf signifikansi yang digunakan

adalah 0,05. Jika variabel independen memiliki nilai signifikan lebih besar

dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

heteroskedastisitas.Sebaliknya jika variabel independen memiliki nilai

signifikan lebih kecil dari 0,05 dapat disimpulkan bahwaaterjadi

heteroskedastisitasditunjukkan pada tabel 5.5 berikut ini :

Tabel5.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Lampiran 12 (data diolah, 2019)

Berdasarkan tabel 5.5 nilai signifikansi dari semua variabel bebas

lebih dari 0,05 yaitu 0,363; 0,960; 0,288 daan 0,534 maka dapat dikatakan

tidak terjadi heteroskedastisitas.


53

5.3.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mendapatkan gambaran

mengenai pengaruh dari variabel independen yaitu tingkat perputaran kas

(X1), ukuran perusahaan (X2) dan komposisi pendanaan (X3) terhadap

variabel dependen yaitu profitabilitas (Y) Lembaga Perkreditan Desa

(LPD) di Kecamatan Kintamani periode 2011-2013. Untuk pengolahan

data, dipergunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Adapun

rangkuman hasil pengolahan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.6

sebagai berikut.

Tabel 5.6
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
a
Coefficients

a. Dependent Variabel :ROA

Sumber :Lampiran 13, Data diolah (2019)

Berdasarkan Tabel 5.6 mengenai rangkuman hasil analisis regresi, maka

diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

ROA = 0,204 + 4,979TPK-0,010SIZE -1,276DER + ei

Persamaan model analisis regresi linier berganda tersebut dapat

diinterpretasikan sebagai berikut :


54

1) Nilai konstanta sebesar 0,204 artinya bila Tingkat Perputaran Kas, Ukuran

Perusahaan dan Komposisi Pendanaan sama dengan nol, maka

Profotabilitas adalah sebesar 0,204

2) Koefisien Ukuran Perusahaan (SIZE) sebesar -,010 memiliki arti jiak

variabel Ukuran Perusahaan bertambah satu satuan. maka profitabilitas

berkurang 0,010 sesuai asumsi variabel lain konstan.

5.3.3 Uji Kelayakan Model (Goodness Of Fit)

Goodness Of Fitmodel, dilakukan untuk membuktikan ketepatan

fungsi regresi sampel dalam menafsirkan nilai actual dnegan cara

mengukur nilai statistic F, nilai koefisien determinasi dan nilai statistic t,

untuk membuktikan hipotesis yang diajukan benar atau tidak maka

dilakukan uji sebagai berikut :

1) Uji F

Menurut Ghozali (2016:96) uji static F pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel bebas yang dimasukkan ke dalam metode ini

mempunyai pengaruh secara keseluruhan terhadap variabel terikat.

Adapun kreteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah jika

profitabilitas <0,05 maka variabel bebas secara keseluruhan

berpengaruh terhadap variabel terikat, hasil analisis dapat dilihat pada

tabel 5.7 berikut ini :


55

Tabel 5.7
Hasil uji F

Lampiran 14, Data dilolah (2019)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi 0.000 yang

lebih kecil dari 0,05. Maka model regresi dikatakan fit atau layak

untuk menguji data selanjutnya.

2) Koefisien Determinasi ( R2)

Menurut Ghozali (2016:95), koefisien determinasi ( R2) pada

intinya mengukur seberap jauh kemampuan model menerapkan variasi

variabel terikat. Hasil pengujua koefisien Determinasi ditunjukkan

pada tabel 5.8 sebagai berikut :

Tabel 5.8
Koefisien Determinasi

Sumber : Laporan 15, Data diolah (2019)

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa nilai koefisien

determinasi sebesar 0,193 atau sebesar 19,3 persen oleh variabel

Tingkat Perputaran Kas (TPK), Ukuran Perusahaan (SIZE) dan

Komposisi Pendanaan (DER), sedangkan sisanya sebesar 80,7 persen


56

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model

penelitian.

3) Uji t

Menurut Ghozali (2016:97) uji statiustik t pada dasarnya

digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh dari variabel

bebas (X) secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat

(Y). apabila tingkat signifikan lebih kecil dari 0.05 ini berarti variabel

bebas berpengaruh persial terhadap variabel terikat. Hasil uji statistic t

dapat dilihat pada tabel 5.9 berikut ini :

Tabel 5.9
Hasil Uji t
a
Coefficients

Sumber : lampiran 16, Data diolah (2019)

Berdasarkan tabel 5.9 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Variabel Tingkat Peeputaran Kas (TPK) menunjukan nilai

koefisien regresi sebesar 4,979 nilai t hitung sebesar 0,505 dengan

nilai signifikansi 0,615 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05.

Hal ini berarti tingkat perputar kas (TPK) tidak berpengaruh

terhadap Profitabilitas LPD di Kecamatan Kintamanisehingga H 1

ditolak.
57

2) Variabel Ukuraan Peusahaan (ZISE) menunjukan nilai koefisien

regresi sebesar -0,010nilai t hitung sebesar -5,166 dengan nilai

signifikansi 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal

ini berarti Ukuran Perusahaan (ZISE) berpengaruh negatif terhadap

Profitabilitas LPD di Kecamatan Kintamani sehingga H 2 ditolak.

3) Variabel Komposisi Pendanaan (DER) menunjukan nilai koefisien

regresi sebesar -1,276nilai t hitung sebesar-0,224 dengan nilai

signifikansi 0,823 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Hal

ini berarti bahwa Komposisi Pendanaan (DER) tidak berpengaruh

terhadap Profitabilitas LPD di Kecamatan Kintamani sehingga H 3

ditolak

5.4 Pembahasan Hasil penelitian

5.4.1 Pengaruh Tingkat Perputaran KasTerhadap Profitabilitas.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien regresi sebesar

4,979 , nilai t-hitung sebesar 0,505 dengan nilai signifikansi sebesar

0,615. Karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05berarti Tingkat

Perputaran Kas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas LPD di

Kecamatan Kintamanisehingga H 1 ditolak.Hal ini menunjukkan bahwa

kas yang berada di perusahaan tersebut ada dalam jumlah besar dan tidak

dimanfaatkan secara optimal yang menyebabkan kas banyak yang

menganggur sehingga tidak berdampak terhadap profitabilitas. Selain itu

tingkat perputaran kas juga mencerminkan kinerja pada perusahaan

tersebut kurang efisien.


58

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Yusti

(2015) , Pratama dan Putri (2013) menyatakan bahwa tingkat perputaran

kas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

5.4.2 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien regresi sebesar

0,010 , nilai t-hitung sebesar -0,461 dengan nilai signifikansi sebesar

0,000. Karena nilai signifikan lebih kecil dari 0,05ini berarti ukuran

perusahaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas LPD di

kecamatan Kintamanisehingga H 2 ditolak.Hal ini berarti ukuran

perusahaan berlawanan dengan pertumbuhan profitabilitas, hal ini

dikarenakan pihak manajemen LPD tidak efektif dalam melakukan

perputaran dana/asset yang dimiliki serta adanya banyak dana yang

menganggur oleh LPD sehingga akan menyebabkan penurunan

profitabilitas, dimana terlalu banyak menghimpun dana dan tidak salurkan

dalam bentuk kredit, maka akan memberikan penurunan laba karena LPD

mendapatkan laba dari pendapatan bunga yang berasal dari kredit yang

disalurkan Aset menunjukkan aktiva yang digunakan untuk aktivitas

operasional perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil

operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap

perusahaan, sehingga pihak luar akan tertarik menanamkan dananya ke

perusahaan. Semakin besar total aset maka semakin besar juga ukuran

suatu perusahaan. Semakin besar aset maka semakin besar modal yang
59

tertanam, semakin banyak dana yang bisa digunakan dalam perusahaan,

khususnya dalam hal pemberian kredit kepada nasabah sehingga

profitabilitasnya juga akan meningkat.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yustin (2015),

Martini (2013) dan Febria (2013) menyatakan bahwa Ukuran perusahaan

tidakberpengaruh terhadap Profitabilitas.

5.4.3 Pengaruh Komposisi Pendanaan terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil analisi diperoleh koefisien regresi sebesar

1,276 , nilai t-hitun sebesar -0,023 dengan nilai signifikansi sebesar

0,823 Karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05 berarti Komposisi

Pendanaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas LPD di kecamatan

Kintamanisehingga H 3 ditolak.Hal ini berarti komposisi pendanaan

berlawanan dengan pertumbuhan profitabilitas, hal ini dikarenankan

pihak manajemen tidak efektif dalam melakukan pengelolaan dana pihak

ketiga yang dimiliki.Dana pihak ketiga seharusnya dapat dimanfaatkan

kembali oleh perusahaan seperti disalurkan dalam bentuk kredit serta

disimpan pada pihak lain sehingga dana tersebut bisa menghasilkan

profitabilitas.

Penelitian inimendukung penelitian yang dilakukan Ratnasari (2016),

Yustin (2015) dan Martini (2013) menyatakan bahwa Komposisi

Pendanaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.


60
BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik simpulan

sebagai berikut :

1. Tingkat Perputaran Kas tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas

pada LPD di Kecamatan Kintamani.

2. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas pada

LPD di Kecamatan Kintamani.

3. Komposisi Pendanaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada

LPD di Kecamatan Kintamani.

6.2 Saran

1. LPD hendaknya mengoptimalkan pengelolaan dari kas, total aset dan

penggunaan hutang dengan baik sehingga dapat meningkatkan

profitabilitas dari LPD itu sendiri. Dimana dengan pengelolaan kas

yang baik akan mencegah terjadinya kas yang menggangur pada

perusahaan sehingga penggunaan kas menjadi optimal dan dapat

meningkatkan profitabilitas. Selain itu dengan memperhatikan total

aset dan hutang maka LPD dapat lebih meningkatkan kesempatan

dalam penyaluran kredit kepada nasabah sehingga profitabilitas dapat

meningkat.

2. Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel independen

lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas. Terkait dengan riset

61
62

yang telah dilakukan variabel tingkat perputaran kas, ukuran

perusahaan dan komposisi pendanaan hanya berpengaruh sebesar

19,8% terhadap profitabilitas. Sehingga masih banyak variabel

lainseperti struktur modal, likuiditas dan perputaran modal kerja yang

perlu diteliti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap profitabilitas.


63

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal.Teori Keuangan dan Pasar Modal, Ekonosia, Yogyakarta, 2005,


hal. 11.

Astini,Ketut Yuli, Wayan Cipta dan I Wayan Suwendra. 2014. Pengaruh Tingkat
Perputaran Kas dan Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas
pada LPD Busungbiu.E-Jurnal Bisma.Volume 2.Universitas Ganesha.

Astuti, Putu Yunita Febri.2014.Pengaruh Tingkat Perputaran kas, Pertumbuhan


Kredit, Rasio Bopo dan Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kredit Pada
Profitabilitas PT BPR Pedungan Denpasar.E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Volume 7, No. 2, ISSN: 2302-8556.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting.Edisi Kedelapan.Yogyakarta:


BPFE.

Brigham, Eugene F. dan Joe F Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen


Keuangan, Jakarta : Salemba Empat.

Cahyani, Ni Putu Dian Prapita dan I Made Dana.2014. Pengaruh Pertumbuhan


Aktiva Produktif , Dana Pihak Ketiga dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Badung Periode
2010-2012.Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Dewi, Putu Audhya Rahayu Kartika dan I Made Dana.2013. Pengaruh Tingkat
Perputaran Kas, Loan To Deposit Ratio dan Capital Adequancy Ratio
Terhadap Profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa Adat Bondalem
Periode 2008-2012. Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana.

Febria, Rirind Lahmi.2013.Pengaruh Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap


Profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar si
BEI Periode 2009-2012. Jurnal Akuntansi. Universitas Negeri Padang.

Ghozali, Imam. 2017. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


Semarang: BP UNDIP.

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.Edisi ke 1.


Jakarta: Rajawali Pers.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2012. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan.
Edisi ke 6. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Ibrahim,Hadiasman.2008.Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi,


Ukuran Perusahaan dan Debt to Equity Ratio Terhadap Yield To Maturity
64

Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006.Tesis Magister


Manajemen. Universitas Diponegoro.

Jati.I Ketut dan Ni Wayan Wiryanti.2011. Pengaruh Intensitas Pengelolaan


Hutang, Struktur Finansial Loan to Deposit ratio dan Pertumbuhan Jumlah
Nasabah Terhadap Rentabilitas Ekonomi Lembaga PerkreditanDesa di
Kecamatan Denpasar Selatan Periode 2006-2009.Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. Volume 1, No. 1,56-71.

Jusuf, Jopie.2014. Analisis Kredit untuk Account Officer.Jakarta.PT Gramedia


Pustaka Utama.

Kamaliah, Nasrizal Akbar, dan Lexinta Kinanti. 2009. Analisis Pengaruh Rasio
Aktivitas, Leverage Keuangan, Ukuran, dan Umur Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Wholesale and Retail Trade yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi. Universitas Riau.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Miyanti, Gusti Ayu dan I Wayan Putra.2013. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas,
Loan To Deposit Ratio, Tingkat Pertumbuhan Jumlah Nasabah, Spread
Management dan Ukuran Perusahaan pada Profitabilitas Koperasi Simpan
Pinjam di Kabupaten Badung. Jurnal Ekonomi Universitas Udayana.

Oka Wahyuni, Ni Luh. 2013. Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Komposisi


Pendanaan, Umur Operasional, dan Tingkat pertumbuhan Jumlah Nasabah
pada Profitabilitas Bank Perkreditan Rakyat di Kabupaten Badung.
Skripsi.Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Pratama, I Wayan dan I G.A.M. Asri Dwija Putri.2013.Pengaruh Tingkat


Perputaran kas, Piutang dan Jumlah Nasabah Kredit Pada Profitabilitas
BPR di Kota Denpasar.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Volume
5, No. 2, ISSN: 2302-8556.

Prasanjaya, A.A Yogi dan I Wayan Ramantha.2013. Analisis Pengaruh Rasio


CAR, BOPO, LDR dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank
yang Terdaftar Di BEI Periode 2008-2011. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. Volume 4, No.1, ISSN: 2302-8556.

Puspita, Novita Santi dan Kholig Mahfud.2011.Analisis Pengaruh Struktur


Modal, Pertumbuhan Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jurnal
Ekonomi Universitas Diponegoro.

Putra, I Wayan Suteja dan I Gde Ary Wirajaya.2013.Pengaruh Tingkat Perputaran


Kas, Tingkat Perputaran Piutang dan Jumlah Nasabah Kredit Pada
65

Profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa di Kecamatan Ubud Periode


2007-2011.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Volume 3, No. 1,
ISSN: 2302-8556.

Susanto, Yulius Kurnia.2012.Determinan Koefisien Respon Laba.Jurnal


Akuntansi dan Manajemen, Vol. 23, No. 3: 153-163.

Suteja, I Wayan dan I Gede Ary Wirajaya.2013.Pengaruh Tingkat Perputaran kas,


Piutang dan Jumlah Nasabah Kredit Pada Profitabilitas LPD di Kecamatan
Ubud.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Volume 3, No. 1, ISSN:
2302-8556.
Sutika, I Kadek dan I Ketut Sujana.2013.Analisis Faktor Kinerja Yang
Mempengaruhi Profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa di
Kabupaten Gianyar Tahun 2009-2012.E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Volume 5, No. 1, ISSN: 2302-8556.

Wulandari,Luh Putu Fiadevi.2013.Pengaruh Tingkat Capital Adequancy Ratio,


Non Performing Loan dan Cash Ratio Terhadap Profitabilitas Pada Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Badung.Skripsi.Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana.

Yusnita, Rita.2011.Pengaruh Kredit Bermasalah Terhadap Perputaran Kas dan


Dampaknya Terhadap likuiditas Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri
Manonjaya Tasikmalaya Periode 2006-2010.Jurnal Ekonomi Universitas
Siliwangi.Volume 6, No. 2, Desember 2011.

Yustin, Ni wayan. 2015. pengaruh Tingkat perputaran Kas,Ukuran perusaan dan


Leverage terhadap Profitabilitas pada LPD kecamatan Susut Bangli
Periode 2011-2013. Skripsi Akuntansi Politeknik Negeri Bali.

Putri, Ni Putu Erya Wardani Widya. 2016. pengaruh Tingkat perputaran


Kas,Tingkat Perputaran Kredit dan Kecukupan Modal terhadap
Profitabilitas pada LPD Di Kota Denpasar Tahun 2011-2015. Skripsi
Akuntansi Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Sartika, Dewi. 2012. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal,


Kualitas Aktiva Produktif dan Likuiditas Terhadap Return On Assets
(ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2006-2010.Skripsi

Ranitasari, Resa Rusar.2017. Pengaruh DPK,CAR,NPL dan NIM terhadap


Penyaluran Kredit pada perusahaan Perbankkan Swasta Devisa Nasional
yang terdaftar di Bei. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas
Surabaya.

Riyanto, Bambang. 2013. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi ke


4.Yogyakarta : BPFE – UGM.
66

Rudianto.2009.Pengantar Akuntansi.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sartono. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi ke 4. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sudirman, I Wayan. 2000. Manajemen Perbankan (Suatu Aplikasi Dasar). Edisi


Pertama. Denpasar: PT BP.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta

Teori Portofolio dan Analisi Investasi, BPEE UGM, Yogyakarta, 2000, hal 570.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 tahun 2002.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 tentang Lembaga


Perkreditan Desa

www.google.com. Sejarah dan Perkembangan Lembaga Perkreditan Desa.


67

Lampiran 1

Tabel 2.1
Hasil penelitian sebelumnya

No Peneliti Variabel Model Analisis Hasil Penelitian

1 Febria Variabel bebas : Analisis 1. Leverage

(2013) 1. Laverage (X1) regresi berpengaruh positif

2. Ukuran perusahaan linear terhadap profitabilitas

(X2) berganda 2. Ukuran perusahaan

Variabel terikat : tidak berpengaruh

1. Profitabilitas terhadap profitabilitas

2 Dewi dan Variabel bebas : Analisis 1. Perputaran kas

Dana 1. Perputaran Kas (X1) regresi berpengaruh positif

(2013) 2. LDR (X2) linear terhadap profitabilitas

3. CAR (X3) berganda 2. CAR berpengaruh

Variabel terikat : positif terhadap

1. Profitabilitas profitabilitas

3. LDR berpengaruh

negatif terhadap

profitabilitas

3 Pratama Variabel bebas : Analisis 1. Tingkat perputarankas

dan Putri 1. Perputaran Kas regresi tidak berpengaruh

(2013) linear
68

(X1) berganda terhadap profitabilitas

2. Tingkar Perputaran 2. Tingkat perputaran

Piutang (X2) piutang tidak

3. Tingkat Pertumbuhan berpengaruh terhadap

jumlah nasabah kredit profitabilitas

(X3) 3. Tingkat pertumbuhan

Variabel terikat jumlah nasabah kredit

1. Profitabilitas berpengaruh terhadap

profitabilitas.

4 Martina Variabel bebas : Analisis 1. Leverage keuangan tidak

(2013) 1. Laverage keuangan regresi berpengaruh terhadap

(X1) linear profitabilitas

2. Perputaran total aktiva berganda 2. Perputaran total aktiva

(X2) tidak berpengaruh

3. ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.

(X3) 3. Ukuran perusahaan tidak

Variabel terikat : berpengaruh terhadap

1. Profitabilitas profitabilitas

5 Cahyani Variabel bebas : Analisis 1. Pertumbuhan

dan Dana 1. Pertumbuhan aktiva regresi kredit,berpengaruh


69

(2014) produktif, (X1) linear positif terhadap

2. Dana pihak ketiga berganda profitabilitas

(X2) 2. Pertumbuhandana pihak

3. Ukuran perusahaan ketigaberpengaruh

(X3) positif terhadap

Variabel terikat : profitabilitas

1. Profitabilitas 3. Ukuran perusahaan

berpengaruh positif

terhadap profitabilitas

6 Yustin Variabel bebas : Analisis 1. Komposisi pendanaan

(2015) 1. perputaran kas (X1) regresi tidak berpengaruh

2. Ukuran perusahaan linear terhadap profitabilitas.

(X2) berganda 2. Perputaran total aktiva

3. Komposisi pendanaan tidak berpengaruh

(X3) terhadap profitabilitas.

Variabel terikat : 3. Ukuran perusahaan

1. Profitabilitas tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas.

7 Yuliati Variabel bebas : Analisis 11. perputaran modal kerja

dan 1. Perputaran modal regresi berpengaruh negatif

Sunarto kerja (X1) linear terhadap profitabilitas,

(2014) 2. Perputaran kas, (X2) berganda 12. Perputaran kas

3. Truktur modal (X3) menunjukan pengaruh


70

Variabel terikat : positif terhadap

1. Profitabilitas profitabilitas.

13. Truktur modal

menunjukan pengaruh

negatif terhadap

profitabilitas.

8 Putri Variabel bebas : Analisis 1. Tingkat perputaran kas

(2016) 1. Tingkat perputaran regresi berpengaruh positif

kas (X1) linear terhadap profitabilitas

2. Perputaran kredit berganda 2. Tinggkat kecukupan

(X2) modal berpengaruh

3. Kecukupan modal positif terhadap

(X3) profitabilitas

Variabel terikat : 3. Tingkat perputaran

1. Profitabilitas kredit tidak

berpengaruh terhadap

profitabilitas.

9 Rustina Variabel bebas : Analisis 1. Tingkat perputaran kas

(2016) 1. Tingkat perputaran regresi berpengaruh positif

kas (X1) linear terhadap profitabilitas

2. Perputaran kredit berganda 2. Tingkat perputaran

(X2) kredit tidak

3. Pertumbuhan jumlah berpengaruh terhadap


71

nasabah (X3) profitabilitas

Variabel terikat 3. pertumbuhan jumlah

1. Profitabilitas nasabah tidak

berpengaruh terhadap

profitabilitas

10 Ratnasari Variabel bebas : Analisis 1. Laverage berpengaruh

dan 1. laverage (X1) regresi negatif terhadap

Budiyont 2. likuiditas (X2) linear profitabilitas,

o (2016) 3. ukuran perusahaan berganda 2. Likuiditas berpengaruh

(X3) positif terdapat

Variabel terikat: profitabilitas

1. Profitabilitas 3. Ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap

profitabilitas
72

Lampiran 2

Daftar Lembaga Perkreditan Desa di Kecamatan Kintamani

NO NAMA LPD SK GUBERNUR


1 Bayung Gede 350/87
2 Buahan 350/87
3 Abang Songan 417/87
4 Batukaang 317/88
5 Sekardadi 268/88
6 Catur 055/89
7 Selulung 055/89
8 Suter 317/88
9 Katung 036/90
10 Sekaan 151/90
11 Bunutin 151/90
12 Satra 058/91
13 Manikliyu 058/91
14 Daup 058/91
15 Pinggan 027/91
16 Sanda 707/91
17 Kutuh 707/91
18 Songan 707/91
19 Belancan 707/91
20 Bonyoh 707/91
21 Abuan 707/91
22 Kintamani 707/91
23 Langgahan 707/91
24 Bayung Cerik 707/91
25 Ulian 707/91
26 Awan 707/91
27 Lembean 707/91
28 Gunungbau 707/91
29 Dausa 707/91
30 Mengani 143/92
31 Sukawana 143/92
32 Abang Dinding 143/92
33 Serahi 755/92
34 Belandingan 755/92
35 Siakin 755/92
36 Pengejaran 619/95
73

37 Batur 619/95
38 Belanga 619/95
39 Galgal Linggah 619/95
40 Banua 619/95
41 Subaya 619/95
42 Bukih 619/95
43 Bantang 660/97
44 Angan Sari 660/97
45 Kedisan 660/97
46 Kayu Kapas 660/97
47 Trunyan 660/97
48 Mangguh 660/97
49 Binyan 660/97
50 Ceniggaan 660/97
51 Tanah. Embut 484/02
52 Tanah.Gambir 484/02
53 Lateng 484/02
54 Batu Palah 484/02
55 Kembang. Sari 130/04
56 Panti 130/04
57 Kuum 130/04
58 Kubusalya 130/04
59 Batih 130/04
60 Binyan ( Bh ) 130/04
61 Bukit Sari 296/09
Sumber : LPLPD Kabupaten Bangli

Lampiran 3
74

Daftar Sampel Penelitian

NO NAMA LPD SK GUBERNUR


1 Bayung Gede 350/87
2 Abang Songan 417/87
3 Batukaang 317/88
4 Sekardadi 268/88
5 Selulung 055/89
6 Suter 317/88
7 Sekaan 151/90
8 Bunutin 151/90
9 Manikliyu 058/91
10 Daup 058/91
11 Pinggan 027/91
12 Sanda 707/91
13 Kutuh 707/91
14 Songan 707/91
15 Belancan 707/91
16 Abuan 707/91
17 Langgahan 707/91
18 Bayung Cerik 707/91
19 Ulian 707/91
20 Awan 707/91
21 Lembean 707/91
22 Gunungbau 707/91
23 Dausa 707/91
24 Mengani 143/92
25 Serahi 755/92
26 Batur 619/95
27 Belanga 619/95
28 Galgal Linggah 619/95
29 Banua 619/95
30 Bukih 619/95
31 Angan Sari 660/97
32 Kedisan 660/97
33 Kayu Kapas 660/97
34 Mangguh 660/97
35 Binyan 660/97
36 Ceniggaan 660/97
75

37 Tanah. Embut 484/02


38 Tanah.Gambir 484/02
39 Lateng 484/02
40 Panti 130/04
41 Kuum 130/04
42 Kubusalya 130/04
43 Binyan ( Bh ) 130/04
44 Bukit Sari 296/09
Sumber : LPLPD Kabupaten Bangli

Lampiran 4
76

Tingkat Perputaran Kas Tahun 2016-2018


N TINGKAT PERPUTARAN KAS
O NAMA LPD 2016 2017 2018
1 Abuan 40,99 84,46 33,59
2 Angan Sari 18,13 0,45 12,54
3 Awan 79,40 58,66 14,09
4 Banua 3,50 99,12 3,89
5 Batu Palah 66,38 22,29 26,99
6 Batukaang 4,21 7,76 2,28
7 Batur 97,18 268,66 50,20
8 Bayung Cerik 18,22 183,08 21,88
9 Bayung Gede 409,67 1244,66 127,81
10 Belancan 68,70 203,85 27,07
11 Belanga 6,26 127,68 3,34
12 Binyan Buahan 2,57 25,92 3,61
13 Bonyoh 1,18 1,79 2,23
14 Bukih 28,25 834,14 65,25
15 Bunutin 52,68 20,45 18,32
16 Daup 50,02 177,19 46,13
17 Dausa 9,98 74,58 13,43
18 Glagah Linggah 5,48 65,21 3,17
19 Gunung Bau 121,73 41,05 357,44
20 Katung 30,50 27,51 11,13
21 Kayu Kapas 10,90 15,37 10,89
22 Kedisan 37,27 28,24 26,13
23 Kembang Sari 3,01 6,74 4,93
24 Kutuh 3,58 0,81 2,42
25 Kuum 2,75 7,75 5,91
26 Langgahan 4,31 81,48 0,61
27 Lateng 7,61 1,76 40,86
28 Lembean 57,57 137,29 17,95
29 Mangguh 8,54 226,17 3,15
30 Manikliyu 12,65 221,01 13,83
31 Mengani 24,54 4,63 49,06
32 Panti 7,66 15,54 76,38
33 Pengejaran 14,00 6,90 173,09
34 Pinggan 17,11 479,94 9,22
35 Sanda 1,56 2,41 8,65
36 Satra 9,80 4,57 9,83
37 Sekaan 32,89 162,79 17,26
38 Sekardadi 57,64 3806,06 162,77
39 Subaya 108,93 1,19 30,80
77

40 Sukawana 41,41 154,69 13,66


41 Suter 39,76 3,59 11,59
42 Tanah Embut 3,03 0,35 2,07
43 Tanah Gambir 4,00 25,27 3,90
44 Ulian 25,15 279,06 42,47
Sumber : LPLPD Kabupaten Bangli

Lampiran 5

Ukuran Perusahaan tahun 2016-2018


78

NO NAMA LPD UKURAN PERUSAHAAN


2016 2017 2018
1 Abuan 15,68 15,90 16,09
2 Angan Sari 11,90 11,91 11,75
3 Awan 16,76 16,79 16,91
4 Banua 13,83 13,88 13,77
5 Batu Palah 12,86 12,96 13,16
6 Batukaang 12,73 12,71 12,64
7 Batur 16,21 16,18 16,27
8 Bayung Cerik 14,82 15,35 15,45
9 Bayung Gede 16,51 16,60 16,72
10 Belancan 16,65 16,78 16,88
11 Belanga 14,29 14,60 14,75
12 Binyan Buahan 13,55 13,65 13,75
13 Bonyoh 11,55 12,09 11,90
14 Bukih 16,79 16,89 16,90
15 Bunutin 15,00 15,09 15,20
16 Daup 15,31 15,12 15,14
17 Dausa 14,66 14,88 15,44
18 Glagah Linggah 13,87 13,96 13,98
19 Gunung Bau 14,23 14,42 14,50
20 Katung 14,71 14,71 14,35
21 Kayu Kapas 12,94 13,42 13,56
22 Kedisan 14,60 14,51 14,89
23 Kembang Sari 13,25 13,42 13,57
24 Kutuh 12,32 12,45 13,04
25 Kuum 12,11 11,97 11,94
26 Langgahan 14,58 14,95 14,76
27 Lateng 12,64 12,62 12,63
28 Lembean 15,07 15,15 15,40
29 Mangguh 14,76 14,78 15,00
30 Manikliyu 15,20 15,37 15,61
31 Mengani 12,52 12,32 12,40
32 Panti 12,94 12,79 12,91
33 Pengejaran 13,21 12,79 12,58
34 Pinggan 15,68 15,53 15,83
35 Sanda 11,42 11,50 11,61
36 Satra 12,76 12,91 13,29
37 Sekaan 15,50 15,86 16,12
38 Sekardadi 16,97 17,06 17,24
39 Subaya 12,22 12,58 13,01
79

40 Sukawana 15,20 15,62 16,13


41 Suter 11,74 11,76 11,75
42 Tanah Embut 11,09 11,21 11,54
43 Tanah Gambir 13,21 13,12 13,30
44 Ulian 15,48 15,83 16,13
Sumber : LPLPD Kabupaten Bangli

Lampiran 6 :

Kompisisi Pendanaan Tahun 2016-2018


80

N DER
O NAMA LPD 2016 2017 2018
1 Abuan 84,46 109,60 139,52
2 Angan Sari 0,45 1,45 0,12
3 Awan 58,66 25,21 67,39
4 Banua 99,12 106,54 84,85
5 Batu Palah 22,29 25,78 22,98
6 Batukaang 7,76 6,21 1,62
7 Batur 268,66 247,50 244,92
8 Bayung Cerik 183,08 408,37 423,55
9 Bayung Gede 1244,66 1227,10 1357,00
10 Belancan 203,85 234,85 257,29
11 Belanga 127,68 192,95 226,47
12 Binyan Buahan 25,92 27,98 28,22
13 Bonyoh 1,79 9,32 4,38
14 Bukih 834,14 917,58 914,98
15 Bunutin 20,45 25,33 28,64
16 Daup 177,19 140,05 134,55
17 Dausa 74,58 95,16 187,60
18 Glagah Linggah 65,21 70,74 71,09
19 Gunung Bau 41,05 49,97 48,82
20 Katung 27,51 28,13 24,49
21 Kayu Kapas 15,37 26,88 28,73
22 Kedisan 28,24 23,59 38,78
23 Kembang Sari 6,74 8,59 8,01
24 Kutuh 0,81 1,39 7,44
25 Kuum 7,75 4,81 3,68
26 Langgahan 81,48 124,70 100,63
27 Lateng 1,76 1,64 1,06
28 Lembean 137,29 143,20 167,73
29 Mangguh 226,17 227,34 286,85
30 Manikliyu 221,01 264,01 339,01
31 Mengani 4,63 2,59 1,29
32 Panti 15,54 12,98 14,39
33 Pengejaran 6,90 6,20 2,43
34 Pinggan 479,94 394,23 548,91
35 Sanda 2,41 2,68 1,77
36 Satra 4,57 5,42 10,03
37 Sekaan 162,79 297,31 395,85
38 Sekardadi 3806,06 4102,64 4985,99
39 Subaya 1,19 2,50 5,16
40 Sukawana 154,69 230,38 390,48
81

41 Suter 3,59 4,20 3,39


42 Tanah Embut 0,35 0,74 2,99
43 Tanah Gambir 25,27 20,69 25,79
44 Ulian 279,06 406,27 555,42

Sumber : LPLPD Kabupaten Bangli

Lampiran 7

PROFITABILITAS TAHUN 2016-2018

ROA
NO NAMA LPD 2016 2017 2018
82

1 Abuan 0,10 0,08 0,06


2 Angan Sari 0,14 0,07 0,12
3 Awan 0,03 0,02 0,04
4 Banua 0,04 0,03 0,04
5 Batu Palah 0,14 0,06 0,14
6 Batukaang 0,06 0,08 0,02
7 Batur 0,04 0,05 0,05
8 Bayung Cerik 0,08 0,05 0,04
9 Bayung Gede 0,07 0,06 0,06
10 Belancan 0,05 0,04 0,04
11 Belanga 0,04 0,03 0,04
12 Binyan Buahan 0,06 0,06 0,07
13 Bonyoh 0,01 0,06 0,11
14 Bukih 0,02 0,02 0,01
15 Bunutin 0,05 0,05 0,04
16 Daup 0,06 0,07 0,05
17 Dausa 0,08 0,06 0,04
18 Glagah Linggah 0,03 0,05 0,03
19 Gunung Bau 0,11 0,10 0,08
20 Katung 0,01 0,00 0,03
21 Kayu Kapas 0,11 0,08 0,08
22 Kedisan 0,05 0,06 0,04
23 Kembang Sari 0,05 0,04 0,05
24 Kutuh 0,13 0,10 0,06
25 Kuum 0,09 0,11 0,08
26 Langgahan 0,02 0,00 0,00
27 Lateng 0,07 0,03 0,01
28 Lembean 0,07 0,07 0,07
29 Mangguh 0,02 0,02 0,02
30 Manikliyu 0,03 0,02 0,02
31 Mengani 0,08 0,10 0,12
32 Panti 0,03 0,01 0,03
33 Pengejaran 0,02 0,05 0,01
34 Pinggan 0,03 0,04 0,02
35 Sanda 0,13 0,08 0,01
36 Satra 0,15 0,13 0,10
37 Sekaan 0,03 0,01 0,00
38 Sekardadi 0,03 0,03 0,02
39 Subaya 0,13 0,18 0,15
40 Sukawana 0,05 0,05 0,03
41 Suter 0,09 0,03 0,06
42 Tanah Embut 0,09 0,09 0,08
83

43 Tanah Gambir 0,06 0,07 0,06


44 Ulian 0,08 0,06 0,05
Sumber : LPLPD Kabupaten Bangli

Lampiran 8

Tabel 5.1
84

Sumber : Data diolah (2019)

Lampiran 9
85

Tabel 5.2

Sumber : diolah (2019)

Lampiran 10
86

Tabel 5.3
Uji Autokorelasi

Sumber :data diolah (2019)

Lampiran 11
87

Tabel 5.4
Uji Multikolinearitas

Sumber :data diolah (2019)

Lampiran 12

Tabel5.5
88

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Sumber : data diolah, (2019)

Lampiran 13
89

Tabel 5.6
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
a
Coefficients

a. Dependent Variabel :ROA

Sumber : Data diolah (2019)

Lampiran 14

Tabel 5.7
90

Hasil uji F

Sumber : Data dilolah (2019)

Lampiran 15

Tabel 5.8
Koefisien Determinasi
91

Sumber : Data diolah (2019)

Lampiran 16
92

Tabel 5.9
Hasil Uji t
a
Coefficients

Sumber : Data diolah (2019)

Lampiran 17
Tabel Distribusi t
93


df=v
0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005
1 1 1.376 1.963 3.078 6.314 12.706 31.812 63.657
2 0.816 1.061 1.386 1.886 2.92 4.303 6.965 9.925
3 0.765 0.978 1.25 1.638 2.353 3.812 4.542 5.841
4 0.741 0.941 1.19 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604
5 0.727 0.92 1.156 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032
6 0.718 0.906 1.134 1.44 1.943 2.447 3.143 3.707
7 0.711 0.896 1.119 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499
8 0.706 0.889 1.108 1.397 1.86 2.306 2.896 3.355
9 0.705 0.883 1.1 1.383 1.833 2.262 2.821 3.25
10 0.7 0.879 1.093 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169
11 0.697 0.876 1.088 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106
12 0.695 0.875 1.083 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055
13 0.694 0.87 1.079 1.35 1.771 2.16 2.65 3.012
14 0.692 0.868 1.076 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977
15 0.691 0.866 1.074 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947
16 0.69 0.865 1.071 1.337 1.746 2.12 2.583 2.921
17 0.689 0.863 1.069 1.333 1.74 2.11 2.567 2.898
18 0.688 0.862 1.067 1.33 1.734 2.101 2.552 2.878
19 0.688 0.861 1.066 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861
20 0.687 0.86 1.064 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845
21 0.686 0.859 1.063 1.323 1.721 2.08 2.518 2.831
22 0.686 0.858 1.061 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819
23 0.685 0.858 1.06 1.319 1.714 2.069 2.5 2.807
24 0.685 0.857 1.059 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797
25 0.684 0.856 1.058 1.316 1.708 2.06 2.485 2.787
26 0.684 0.856 1.058 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779
27 0.684 0.855 1.057 1.414 1.703 2.052 2.473 2.771
28 0.683 0.855 1.056 1.313 1.701 2.081 2.467 2.763
29 0.683 0.854 1.055 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756
30 0.683 0.854 1.055 1.31 1.697 2.042 2.457 2.75
40 0.681 0.851 1.05 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704
60 0.679 0.848 1.046 1.296 1.671 2.000 2.39 2.66
120 0.677 0.845 1.041 1.289 1.658 1.980 2.358 2.617
 0.674 0.842 1.036 1.282 1.645 1.960 2.326 2.576

Sumber : Priyatno, 2012

Anda mungkin juga menyukai