Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KERJA PROFESI MAHASISWA

PROSEDUR PENJUALAN DAN PEMBELIAN BIR BINTANG PADA

PT. BINTANG BALI INDAH DENPASAR

Disusun Oleh:
Nama : Febriyani Thesariana
NIM : 16.21.1.11103
Program Studi : Manajemen
Kosentrasi : Manajemen Keuangan

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN


INDONESIA

(STIMI “HANDAYANI” DENPASAR


2019
LAPORAN KERJA PROFESI MAHASISWA
PROSEDUR PENJUALAN DAN PEMBELIAN BIR BINTANG PADA
PT. BINTANG BALI INDAH DENPASAR

Disusun Untuk Melengkapi Dan Memenuhi


Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program S1
Pada STIMI “Handayani” Denpasar

Disusun Oleh:

Nama : Febriyani Thesariana


NIM : 16.21.1.11103
Program Studi : Manajemen
Kosentrasi : Manajemen Keuangan

Mengesahkan / Mengetahui Denpasar, September 2019

Ketua Pembimbing

Drs. Ida Bagus Gede Udiyana, S.E, M.Si, Ak Wayan Arya Paramarta, S.E, M.M

NIP. 19580924 198503 1 001 NIP. 19770326 200501 1 001


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan KPM dengan

judu “ Prosedur Pembelian dan Penjualan Pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar

Bali” Laporan KPM ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan program S1 pada STIMI “Handayani” Denpasar.

Di dalam penyusunan Laporan KPM ini penulis banyak dibantu dari berbagai

pihak, baik berupa pikiran, maupun tenaga. Untuk itu melalui kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasi kepada :

1. Bapak Dr. Ida Bagus Gede Udiyana, S.E, M.Si, Ak selaku Ketua STIMI

Handayani Denpasar;
2. Ibu Dra. Ni Ketut Karwini, M.M selaku Wakil Ketua Bidang Akademik pada

STIMI Handayani Denpasar;


3. Bapak Wayan Arya Paramarta, SE, MM selaku Ketua Program Studi

Manajemen pada STIMI Handayani Denpasar dan juga selaku Dosen

Pembimbing KPM atas waktu, bimbingan, masukan serta motivasinya selama

KPM hingga terselesaikannya Laporan KPM ini;


4. Bapak Tri Susila selaku President Directur PT. Bintang Bali Indah Denpasar

yang telah mensuport dalam melaksanakan KPM;


5. Bapak Heri Kristantono selaku Human Resources Manager PT. Bintang Bali

Indah yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan KPM;


6. Bapak Yudi Antara selaku Kepala Cabang PT. Bintang Bali Indah yang telah

memberi motivasi dalam melaksanakan tugas KPM;


7. Ibu Ayu Apriani selaku Spv. Accounting and Tax PT. Bintang Bali Indah yang

telah membantu penulis dalam penyusunan Laporan KPM;


8. Orang Tua serta Adik saya atas dukungan serta doa selama penulis mengikuti

kegiatan KPM;
9. Gheby Kusnadi pacar saya yang telah memberikan semangat dan membantu

dalam penyusunan laporan ini


10.

Penulis menyadari bahwa Laporan KPM ini tidak akan berhasil tanpa

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap

bertanggung jawab atas terhadap semua isi Laporan KPM. Penulis berharap semoga

KPM ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, September 2019

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii

DAFTAR ISI................................................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................


B. Pokok Masalah....................................................................................................
C. Tujuan dan Kegunaan..........................................................................................
D. Metode Penelitian...............................................................................................

BAB II. TINJAUAN TEORITIS....................................................................................

A. Pengertian............................................................................................................
B. Pengertian............................................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................................
D. Proses..................................................................................................................

BAB III. PEMBAHASAN..............................................................................................

A. Gambaran Umum Tempat KPM.........................................................................


B. Deskripsi Pekerjaan/ Tugas selama KPM...........................................................
C. Analisis................................................................................................................

BAB IV. PENUTUP........................................................................................................

A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

LAMPIRAN....................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini sangat pesat. Dimana banyak

yang ingin menjadi seorang pengusaha sukses. Pada dasarnya di setiap

perusahaan baik pada perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, maupun

perusahaan jasa memiliki tujuan sama, yaitu memperoleh laba, mempertahankan

kualitas dan eksistensi perusahaannya di masa yang akan datang.


Setiap perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang dagangan

baik makanan maupun minuman dari principal disebut dengan distributor,

Menurut Budhisetiawan (2012) distributor menjadi tangan pertama bagi

principal dalam saluran distribusi. Distributor berperan penting dalam

melakukan order penjualan kepada pedagang eceran maupun agen, membuka

pasar baru untuk pemasaran produk principal, serta mampu untuk menjual

produk principal dalam jumlah besar. Oleh sebab itu, distributor dianggap

sebagai partner principal dalam membangun jaringan distribusi pemasaran yang

kuat bagi produk dari principal. Distributor termasuk kedalam kategori

perdagangan besar karena tidak menjual produk principal langsung kepada

konsumen akhir.
Dalam usaha distribusi, PT. Bintang Bali Indah merupakan distributor

minuman bermerk nasional dan internasional, seperti Bir Bintang, Heineken,

Radler, Bintang Zero dan Green Sands. Miuman tersebut merupakan minuman

yang memiliki kandungan alcohol dan bebas alcohol, harus memiliki prosedur

tersendiri baik pembelian atau penjualan barang atau jasa. Prosedur pembelian

dan penjualan barang atau jasa dapat dilakukan dengan manual atau dengan

menggunakan sistem tersendiri atau gabungan dari kedua cara tersebut. Setiap

perusahaan harus memiliki prosedur tersendiri baik pembelian atau penjualan

barang atau jasa. Prosedur pembelian dan penjualan barang atau jasa dapat

dilakukan dengan manual maupun menggunakan sistem tersendiri atau

gabungan dari kedua cara tersebut.


Prosedur dapat diartikan sebagai serangkaian aksi yang spesifik atau

aturan maupun tindakan yang harus dijalankan dan dilaksanakan dengan cara
sama atau baku dari keadaan yang sama yang terus dijalankan tanpa perubahan

kecuali dirubah berdasarkan kondisi tertentu.


Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat

dilakukan secara seragam. Pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman bagi

suatu organisasi dalam mennentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan

untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Untuk lebih jelasnya mengenai

pengertian prosedur menurut beberapa para ahli di uraikan dibawah ini.


Menurut Mulyadi (2016:4) prosedur, adalah “Suatu urutan kegiatan

klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih,

yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan

yang terjadi berulang-ulang”.


Menurut Rao dalam Rasto (2015a:48) presedur, adalah “Istilah

yangberkonotasi dengan urutan kegiatan yang direncanakan untuk menangani

pekerjaan yang berulang, seragam, dan tetap”.


Menurut Carl Heyel dalam Rasto (2015b:49) prosedur, adalah

”Serangkaian langkah-langkah logis dimana semua tindakan bisnis

berulangdimulai, dilakukan, dikontrol, dan diselesaikan”.

Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran, agar perusahaan

mendapatkan laba agar kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan.

Menurut Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (2016, 3) Penjualan adalah

bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan

sistem pemasaran. Menurut Basu Swastha dalam Irwan Sahaja (2014, 246)

penjualan adalah suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dan

pembeli. Dari definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan

adalah suatu kegiatan bertemunya seorang pembeli dan penjual yang melakukan
transaksi, saling mempengaruhi dan mempertimbangkan pertukaran antara

barang atau jasa dengan uang.

Prosedur penjualan digunakan untuk melayani pembeli yang akan

melakukan pembelian suatu barang, penerapan prosedur penjualan juga

bertujuan untuk memudahkan perusahaan dalam mencatat data-data penjualan

baik barang atau jasa. Prosedur penjualan yang diterapkan merupakan aturan

tersendiri yang dibuat oleh pihak perusahaan tersebut. Tujuan penjualan yaitu

untuk mengubah minat konsumen pada produk ke dalam komitmen untuk

membeli produk tersebut, mencapai volume penjualan tertentu , menunjang

pertumbuhan perusahaan. Namun intinya tujuan penjualan yaitu untuk

mendapatkan keuntungan bagi perusahaan.

Pembelian merupakan kegiatan utama untuk menjamin kelancaran

transaksi penjualan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya

pembelian, perusahaan dapat secara mudah menyediakan sumber daya yang

diperlukan organisasi secara efisien dan efektif. Adapun pengertian pembelian

menurut para ahli sebagai berikut :

Pembelian dapat didefinisikan “Procurement is the business process of

selecting a source, ordering, and acquiring goods or services (Bodnar dan

Hopwood (2001:323)) Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa

pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber

daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.

Menurut Soemarso (2007:08) dalam buku Akuntansi Suatu Pengantar

Pembelian (pucrchase) adalah akun yang digunakan untuk mencatat semua

pembelian barang dagang dalam satu periode. Dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa pembelian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

pengadaan barang yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan usahanya

dimulai dari pemilihan sumber sampai memperoleh barang.

Prosedur penjualan dan pembelian sangat penting dalam untuk

diterapkan dengan baik pada PT. Bintang Bali Indah agar memudahkan dalam

pendataan terhadap pelanggan serta meningkatkan kepercayaan kepada

pelanggan agar tetap terjaga serta dalam prosedur pembelian menjaga loyalitas

antar distributor dan lebih terinci dalam membeli suatu produk.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam menyusun Laporan KPM (Kerja

Profesi Mahasiswa) ini saya mengangkat judul prosedur penjualan dan

pemebelian bir bintang pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar.

B. Pokok Masalah
Adapun yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana prosedur penjualan Bir Bintang pada PT. Bintang Bali Indah

Denpasar ?
2. Bagaimana prosedur pembelian Bir Bintang pada PT. Bintang Bali Indah

Denpasar ?

C. Tujuan Dan Manfaat


1. Tujuan Penelitian :
Tujuan dari penulisan laporan KPM (Kerja Profesi Mahasiswa) ini adalah untuk

mengetahui prosedur dari pembelian dan penjualan baik secara kredit maupun

tunai pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar.


Manfaat Penelitian :
a. Bagi Mahasiswa :
Manfaat yang diharapkan dari penulisan laporan KPM ini, yaitu penulis

dapat menerapkan teori yang sudah di dapat yang nantinya dapat di


jalankan pada dunia kerja serta dapat ilmu mengenai prosedur pembelian

dan penjualan pada sebuah distributor.


b. Bagi Perusahaan :
Dapat memberikan sebuah praktik atau teori pada dunia kerja,

membentuk mental kerja dan sikap profesional dalam segala keadaan

sehingga terciptanya etika kerja yang baik.

c. Bagi STIMI “Handayani” Denpasar :


Mendapat atau menambah pengalaman terhadap mahasiswa atau

mahasiswi sebagai calon profesional muda yang handal secara teori

maupun praktik.

D. Metode Penelitian
1. Obyek dan Subyek Penelitian
a. Obyek Penelitian
Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah prosedur pembelian dan

penjualan bir bintang pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar, Bali.
b. Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah pegawai maupun staff yang

memberikan jawaban atas data yang diperlukan untuk penelitian ini.

2. Jenis dan Sumber Data


a. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data

kualitatif, yaitu data – data yang tidak dapat dihitung karena tidak berupa

angka.
b. Sumber Data
1) Data Primer
Data yang diperoleh langsung melalui praktek kerja lapangan pada

perusahaan PT. Bintang Bali Indah dengan observasi dan wawancara

dengan staf maupun karyawan perusahaan mengenai berbagai hal

yang berkaitan dengan isi dari penulisan laporan.


2) Data Sekunder
Data yang diperoleh dengan membaca sumber yang sudah

dipublikasikan baik buku maupun media elektronik yang

berhubungan dengan pengamatan yang dilakukan.

3. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah;
a. Interview atau wawancara
Teknik wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan pimpinan atau pihak –

pihak yang ada hubunganya dengan data yang diperlukan.


b. Observasi
Teknik Observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan secara langsung obyek yang diteliti.


c. Dokumentasi
Dokumentasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari

dokumen – dokumen atau arsip perusahaan yang ada hubungannya

dengan masalah yang diamati.

4. Teknik Analisis
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan, yaitu teknik

analisis deskriptif kualitatif.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Prosedur
Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat

dilakukan secara terstruktur. Pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman bagi

suatu organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan untuk

menjalankan suatu fungsi tertentu.


Prosedur menurut Tata Sutabri dalam bukunya "Sistem Informasi

Akuntansi" adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa


orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang


Sedangkan prosedur menurut Drs. Sukrisno Agoes (2000,105)

dalam bukunya Auditing I mengatakan bahwa:


Prosedur adalah langkah-langkah yang harus dijalankan dalam

melaksanakan aturan agar tidak melakukan penyimpangan dan bekerja secara

efektif dan efisien.

Menurut Mulyadi (2013:5), Prosedur adalah suatu urutan kegiatan

klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau

lebih, yang dibuat untuk menjamin orang dalam suatu departemen atau lebih,

yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan

yang terjadi berulang-ulang.

Menurut Zaki Baridwan (2009:30), Prosedur merupakan suatu urutan-

urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam

suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang

seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sedang terjadi.

Menurut Sumathy, V. Et al. (2011) dalam buku Rasto (2015:51), manfaat

prosedur adalah sebagai berikut :

1. Prosedur memberikan urutan tindakan


Untuk melakukan aktivitas apapun setiap karyawan diintruksikan untuk

mengikuti alur tertentu. Ini meminimalkan keterlambatan dan kesalahan

dalam kerja.
2. Ekonomis dalam penggunaaan sumber daya.
Hal ini dimungkinkan karena prosedur dapat meningkatkan efisiensi melalui

penghapusan gerakan yang tidak perlu dan tidak adanya penundaan

pekerjaan.
3. Memfasilitasi koordinasi
Prosedur berfungsi sebagai dasar untuk melakukan koordinasi antar bagian

yang berbeda dalam organisasi.


4. Berfungsi sebagai dasar pengendalian
Prosedur menyediakan mekanisme untuk membandingkan kinerja aktual

dengan standar. Dengan demikian prosedur dapat memfasilitasi koreksi

penyimpangan.
5. Dapat digunakan untuk melatih karyawan baru.
Karyawan dapat memahami rincian pekerjaan mereka dengan mudah jika

mereka mengetahui prosedur kerja.


6. Memastikan kelancaran operasional
Tujuan utama dari prosedur kantor adalah untuk melakukan aktivitas kantor

secara efektif dan ekonomis. Hal ini dapat dicapai dengan menyederhanakan

prosedur, menghilangkan formulir, dokumen yang tidak perlu dan

menghindari duplikasi kegiatan.


Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan yang

dimaksud dengan prosedur adalah suatu urutan kegiatan yang dilakukan untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan seragam agar tidak terjadinya penyimpangan

dan dapat bekerja secara efektif dan efisien.

B. Pengertian Pembelian

Menurut Galloway dkk. (2000:31) pengertian pembelian merupakan

“The role of purchasing function is to make materials and parts of the right

quality, and quantity available for use by operations at the right time and at the

right place.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi

pembelian adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat

dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang

tepat dan tempat yang tepat.


Menurut Oram (2005:145) dalam Buku Sistem Informasi Akuntansi 1

pembelian. Pada perusahaan dagang kegiatan pembelian meliputi pembelian

aktiva produksi, pembelian barang dagangan serta pembelian barang dan jasa

lain dalam rangka kegiatan usaha. terdiri dari dua jenis antara lain: ”pembelian

kredit adalah pembelian yang mendapat fasilitas pembayaran lebih dari satu

bulan, pembelian secara tunai yaitu pembelian yang dibayar secara langsung

tanpa syarat dengan uang sendiri pembelian tunai adalah pembelian yang

dibayar dengan uang kas perusahaan. Berdasarkan pengertian di atas maka

penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelian terdiri dari dua jenis yaitu

pembelian tunai dan kredit, pembelian tunai adalah pembelian yang di bayar

dengan uang kas peruasahaan sedangkan pembelian kredit adalah pembelian

yang terjadi dengan adanya syarat tertentu.

Menurut Longenecker (2006:552) ”kegiatan pembelian digunakan untuk

memperoleh bahan, barang dagangan, peralatan, dan jasa untuk memenuhi

sasaran produksi dan pasar”. Menurut Soemarso (2009:194) kegiatan pembelian

dalam sebuah perusahaan dagang meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Membeli barang dagang secara tunai atau kredit.

2. Membeli aktiva produktif untuk digunakan dalam kegiatan

perusahaan, contohnya kegiatan ini adalah pembelian kendaraan,

peralatan kantor dan lain-lain.

3. Membeli barang dan jasa-jasa lain sehubungan dengan kegiatan

perusahaan, contohnya adalah biaya pengiriman, biaya listrik, air

dan telepon.
Menurut Romney dan Steinbart (2015:465) Terdapat 4 aktifitas siklus pembelian,

yaitu:
1. Memesan bahan baku, perlengkapan dan jasa.
2. Menerima bahan baku, perlengkapan dan jasa.
3. Menyetujui faktur dari pemasok.
4. Pengeluaran kas.

C. Pengertian Penjualan

IAI dalam SAK No 23 paragraf 2 (2009) menyatakan, “Penjualan barang

meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli

untuk dijual kembali seperti barang dagang yang dibeli pengecer atau lainnya.”

Menurut Mulyadi (2008:202) mengatakan bahwa “Penjualan merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan

harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan

penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan

atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.”

Menurut Soemarso (2006,160) dalam bukunya yang berjudul “akuntansi

statu pengantar” menjelaskan bahwa :

Penjualan adalah transaksi antara perusahaan dengan pembeli untuk

menyerahkan barang atau jasa yang berakibat timbulnya piutang, kas aktiva”

Sehingga kesimpulan dari penjualan adalah transaksi perdagangan yang

dilakukan oleh penjual dan pembeli baik berupa barang atau jasa dengan harga

yang telah disepakati bersama yang selanjutnya akan menimbulkan piutang atau

kas aktiva perusahaan sebagai suatu bukti perusahaan dalam memperoleh laba

atas perjualan.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penjualan, khususnya penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang yang

diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali kepada

konsumen secara kredit maupun tunai.

Jadi secara umum penjualan pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu

penjualan tunai dan kredit. Penjualan tunai terjadi apabila penyerahan barang

atau jasa segera diikuti dengan pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan

kredit ada tenggang waktu antara saat penyerahan barang atau jasa dalam

penerimaan pembelian.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurut Basu Swasta (2001,2)

adalah :
1. Produk Salah satu tugas utama dari manajemen penjualan adalah desain produk

yaitu mereka di minta bertindak sebagai ”mata” dari perusahaan dan secara

konstan memberikan saran perbaikan yang diperlukan desain produk


2. Harga Merupakan jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk

mendapatkan suatu produk guna memenuhikebutuhannya. Penetapan suatu

produk yang dihasilkan merupakan salah satu usah produsen untuk menarik

para konsumen agar mau membeli dalam jumlah yang lebih banyak.
3. Distribusi Distribusi merupakan pernyataan barang dari produsen ke

konsumen. Semakin luas pendistribusian maka akan mempengaruhi penjualan.


4. Promosi Merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan

untama menginformasikan, membujuk, mempengaruhi, dan mengingatkan

konsumen agar membeli produksi.

E. Perseroan Terbatas (PT)


Menurut Soedjono Dirjosisworo Perseroan Terbatas atau PT adalah

badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha

dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi

persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007

sebagaimana telah diubah dengan serta peraturan pelaksanaannya.

Menurut Abdulkadir Muhammad istilah “perseroan” menunjuk kepada

cara menentukan modal, yaitu bagi dalam saham, dan istilah “terbatas”

menunjuk kepada batas tanggung jawab pemegang saham, yaitu sebatas jumlah

nominal saham yang dimiliki. Perseroan Terbatas adalah perusahaan persekutuan

badan hukum.

Maka dapat disimpulkan Perseoan Terbatas adalah bentuk usaha yang

berbadan hukum dan didirikan bersama oleh beberapa orang, dengan modal

tertentuyang terbagi atas saham-saham, yang para anggotanya dapat memiliki

satu atau lebih saham dan bertanggung jawab terbatas sampai jumlah saham

yang dimilikinya.

Dalam sebuah Perseroan Terbatas (PT) kekayaan perusahaan terpisah

dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan

tersendiri. Dari setiap orang berhak memiliki lebih dari satu saham yang akan

menjadi bukti kepemilikan perusahaan tersebut. Pemilik dari saham Perseroan

Terbatas (PT) memperoleh suatu keuntungan disebut dengan dividen. Pembagian

dividen tersebut tergantung dalam besar – kecilnya keuntungan yang diperoleh

dari perseroan terbatas (PT).


F. Jenis – jenis Perseroan Terbatas

Menurut Firdaus (2007:178), Perseroan Terbatas dapat dibagi menjadi empat

bagian, yaitu :

i. Perseroan Terbatas Terbuka


Kebutuhan Modal pada Perseroan Terbatas Terbuka diperoleh dengan jalan

menjual saham dibursa. Sahamnya sering berbentuk “atas nama” dimana pada

saham itu disebutkan nama pabrik saham tersebut.


ii. Perseroan Terbatas Milik Negara
Sebagian atau seluruh saham dimiliki oleh Negara, sering juga disebut dengan

persero.
iii. Perserotan Terbatas Kosong
Perseroan Terbatas Kosong adalah perseroan terbatas yang sudah bangkrut

dan tidak ada kreatifitas tetapi masih ada sah sebagai PT (Perseroan Terbatas).

E. Kelebihan dan Kelemahan Perseroan Terbatas.

Menurut Firdaus (2007:177), dalam Perseroan Terbatas adapun kelebihan dan

kekurangan antara lain :

1. Kelebihan Perseroan Terbatas, yaitu :


a. Tanggung Jawab yang terbatas dari para pemegang saham. Terhadap

hutang perusahaan, setiap perusahaan hanya mungkin menderita kerugian

sebesar jumlah yang ditanamkan dalam perseroan terbatas yang

ditanamkan.
b. Perusahaan pemilik dari pengurus. Pemilik adalah para pemegang saham

sedangkan pengurus adalah orang yang sanggup melakukan tugas

tersebut.
c. Mudah mendapatkan modal. Pada perseroan terbatas modal dapat dibagi

atas sejumlah saham, sehingga modal dapat ditarik dari beribu – ribu

orang.
d. Terdapat efisiensi dalam soal kepemimpinan. Efisiensi terjadi karena

penempatan pejabat – pejabat pemimpin sering didasarkan atas orang

yang tepat.
2. Kekurangan Perseroan Terbatas
a. Pemungutan pajak terhadap perseroan terbatas lebih mahal relative besar.
b. Mendirikan Perseroan Terbatas lebih mahal. Pendirian dengan membuat

satu akta notaris dan sebelum mendapat hak sebagai badan hukum harus

mengeluarkan biaya relaitf tinggi.


c. Tidak terjaminnya rahasia karena semua aktifitas perusahaan harus

dilaporkan kepada para pemegang saham.


d. Kurangnya perhatian para pemegang saham terhadap perusahaan.

BAB III

PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat KPM


1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Bintang Bali Indah merupakan distributor terkemuka di Bali, dengan

menjadi popular distribusi minuman bermerek Nasional dan Internasional

sejak 10 Oktober 1978 dimulai dari Kota Denpasar. Perusahaan ini terus

memperluas pasar sampai ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini PT.

Bintang Bali Indah mempunyai lokasi penjualan dan gudang di Denpasar,

Singaraja, Klungkung, Legian-Kuta, Nusa Dua dan Mataram. PT. Bintang

Bali Indah merupakan mitra PT. Multi Bintang Indonesia dalam

mengembangkan distribusi dan pemasaran produk bir bintang di Bali dan

Lombok. Selain Bir Bintang, produk lainnya adalah Heineken, Bintang Zero,

Greend Sand, dan Recharge. PT. Bintang Bali Indah aktif menguatkan usaha

di Bali dengan bekerja sama dengan produsen lain, yaitu PT. Mayora Indah

(Beng-Beng, Biskuit Roma, Kopiko), PT. Frisian Flag Indonesia (Susu

Bendera), PT. ABC President (Nu Green Tea Dan Mie ABC), PT. Unilever,

PT. SATP (Minyak Sovia) dan Pronas. PT. Bintang Bali Indah merupakan

perusahaan local dengan mitra sekala nasional, dengan suasana kerja

professional, citra rasa budaya local.

2. Visi PT. Bintang Bali Indah

Menjadi perusahaan distribusi yang handal di Bali dan Nusa Tenggara

3. Misi PT. Bintang Bali Indah


a. Perbaikan RTM : Melakukan perbaikan RTM (Road To Market)

secara berkesinambungan untuk menjawab kebutuhan pasar.


b. Menerapkan EPE : (Efektif, Produktifitas, dan Efisien) disemua

lini perusahaan
c. Meningkatkan Profesionalisme : Meningkatkan profesionalisme

perusahaan yang memberikan nilai tambah untuk karyawan, stake

holder, mitra bisnis dan masyarakat.

4. Nilai PT. Bintang Bali Indah


1. In God We Trust : Beriman Pada Tuhan
2. Winning Spirit : Semangat menjadi Pemenang
3. Passion : Antusian dan bertanggung jawab dalam

bekerja
4. Innovassion : Berani berubah dan cerdas dalam bekerja
5. Team Work : Kerjasama dan koordinasi kerja untuk hasil
yang terbaik

5. Motto PT. Bintang Bali Indah :


Dueg Mekarya Sane Becik ‖ Work Smart, Do The Best.
Divisi Distribusi di PT. Bintang Bali Indah
a. Divisi Bintang :
Mendistribusikan produk dari principal PT. Multi Bintang Indonesia,

seperti :
1) Bir Bintang
2) Bir Heineken
3) Greendsand
4) Bintang Zero
5) Radler Orange dan Radler Lemon
b. Divisi ABC dan Sovia :
Mendistribusikan produk dari principal PT. ABC President Indonesia,

seperti :
1) Nu Green Tea
2) Nu Milk Tea
3) Mie Instan ABC dan Mie Cup ABC

Mendistribusikan produk dari principal PT. Sari Agrotama Persada,

seperti :
1) Minyak Goreng Sovia
c. Divisi Frisian Flag (Bendera) :
Mendistribusikan produk dari principal PT. Frisian Flag Indonesia, seperti

:
1) Susu Kental Manis
2) Susu UHT
3) Susu Bubuk
d. Divisi Mayora :
Mendistribusikan produk dari principal PT. Inbisco Niagatama Semesta,

seperti :
1) Wafer : Superstar, Astor, Beng - beng
2) Biskuit : Roma Malkist, Better, Slai O’lai
3) Coklat : Choki-choki
4) Makanan : Super Bubur
5) Minuman : Teh Pucuk Harum

Mendistribusikan produk dari principal PT. Cipta Niaga Semesta, seperti :

1) Kopi Torabika
2) Energen
e. Divisi Pronas :
Mendistribusikan produk dari principal PT. Bahtera Wiraniaga Internusa,

seperti :
1) Sosis Pronas
2) Sardines Pronas
3) Pasta Gigi Enzim
4) Corned
5) Bumbu Masak Pronas
f. Divisi Unicharm :
Mendistribusikan produk dari PT. Unicharm seperti :
1) Mamy Poko Pants
2) Pembalut Charm
3) Popok Dewasa Lifree

PT. Bintang Bali Indah memiliki lokasi kantor cabang dan gudang yang

tersebar di Bali dan Nusa Tenggara untuk mempermudah dalam penyebaran,

pemasaran serta penjualan produk agar dapat mempermudah dalam

mengembangkan usaha dan menjalin kerja sama yang baik antar distributor

lainnya. Berikut ini merupakan rincian alamat dari kantor cabang dan gudang

PT. Bintang Bali Indah, yaitu :


No Kabupaten/Kota Alamat
1 Denpasar 1). Jl. Raya Cokroaminoto No. 59 Denpasar
2).Jl. Raya Bulu Indah Denpasar
3) Jl. Raya Sempidi Denpasar
4) Jl. Raya Legian Denpasar
2 Nusa Dua Jl. Taman Paradise No. 88 Unggasan Kuta Selatan,
Badung.
3 Klungkung Jl. Raya By Pass I.B. Mantra 88 X Kusamba, Dawan
4 Buleleng Jl. Serma Karma Singaraja
5 Mataram Jl. Rajawali II/2 Cakranegara, Mataram, Lombok

6. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap

bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam

menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan serta

menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu

dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

Dalam struktur organisasi yang baik harus menjalankan hubungan wewenang

dan tanggung jawab dari atasan ke bawahan ataupun dari bawahan kepada

sesama.

Struktur organisasi PT. Bintang Bali Indah Denpasar berbentuk

struktur organisasi garis, yang mana menggambarkan fungsi, tugas,

wewenang dan tanggung jawab dari setiap bagian. Adapun bentuk struktur

organisasi PT. Bintang Bali Indah Denpasar dan uraian dari masing – masing

bagian adalah sebagai berikut :


Gambar 1.1

Struktur Organisasi PT. Bintang Bali Indah

Presiden Director

Human Finance & Sales Sales Sales Sales &


Operational
Resources Accounting Manager ABC Manager Manager Operational
Manager
Manager Manager PI Bintang Mayora Manager
Frisian Flag

Internal Audit Asistant Finance & Admin Branch


Legal Manager Sales Supervisor
Manager Accounting Manager Supervisor Manager
Singaraja Frisian Flag

Asistant Sales
Manager GT
Personal Sales Supervisor Asistant Sales Sales Supervisor
General Affair IT Supervisor ABC PI Manager MT GT

Finance Logistic Sales Supervisor Sales Supervisor


Supervisor Supervisor MT GT

Administration
Tax Accounting Supervisor
Supervisor Supervisor

Sumber : HRD PT. Bintang Bali Indah Denpasar.


Uraian Tugas Masing-masing Jabatan Pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar.

1. President Director.
a. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
b. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi.
c. Memimpin rapat umum untuk memastikan pelaksanaan tata tertib,

keadilan, kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat,

menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan

agenda, mengarahkan diskusi ke arah konsesus, menjelaskan dan

menyimpulkan tindakan dan kebijakan.


d. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungan dengan dunia

luar.
e. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh pemegang saham

atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan dalam

meeting.
f. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan

standar etika dan hukum.

2. Finance & Director Manager.


a. Bertanggung jawab atas keabsahan arus ruang, keabsahaan arus barang,

kebenaran pencatatan transaksi perusahaan, penyajian dan analisis

laporan, pengawasan biaya operasional dan pengawasan klaim biaya

operasional ke pihak eksternal.


b. Tidak memberikan informasi terkait toko maupun perusahaan kepada

pihak lain yang tidak berkepentingan dan bertanggung jawab atas

kebijakan logistik pusat dan pelaksanaannya di cabang serta

mengimplementasikan operasional logistik di cabang.

3. Asisten Finance & Accounting Manager.


a. Melakukan Approval biaya operasional sesuai dengan strata otorisasi.
b. Melakukan pembayaran ke supplayer, proses payroll, membuat daftar

aktiva tetap, mengecek keseluruhan mutasi barang dan mengecek

keseluruhan mutasi kas dan bank di pusat dan cabang.


c. Monitoring kunjungan kerja ke cabang/depot, mengerjakan tugas-tugas

dari atasan dan membuat laporan budget vs realisasi biaya.


d. Membuat laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu.

4. Logistic supervisor
a. Menyediakan data wilayah/depot untuk membantu operational manager

dalam hal memberikan peringatan dini dan opini kepada management

wilayah dan membuat laporan logistik tepat waktu sesuai dengan jenis

laporan.
b. Check Material In Transit (MIT) dan mencari tahu keberadaan barang di

depot serta membuat penyelesaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


c. Melakukan dan memastikan proses bongkar dan muat barang dan botol

kosong berjalan dengan benar serta penanganan barang dan botol kosong

sesuai dengan ketentuan.


d. Laporan monitoring Expired Date dan monitoring terhadap efektifitas,

produktifitas, dan efisiensi (EPE) kiriman untuk memastikan standar

kirim/armada.

5. Accounting supervisor
a. Melakukan Purchase Order (PO) dan surat jalan pembelian barang

dagang dari produsen di erasoft serta melakukan pencocokan pembelian

barang dagang dengan produsen setiap akhir pekan dan bulan.


b. Melakukan pencocokan klaim depot dengan surat persetujuan produsen,

membuat nota retur ke produsen, melakukan pencocokan penerimaan

barang atas pembelian barang dagang bulanan dengan staff inventory,

melakukan pencocokan saldo hutang dagang.

6. Operational Manager
a. Memeriksa kepatuhan pelaksanaan operasional logistik, tagihan, dan

administrasi penjualan yang telah ditetapkan.


b. Memastikan pelaksanaan keputusan manajemen wilayah yang

berhubungan dengan operasional logistik, tagihan, dan administrasi

penjualan agar dapat dilakukan secara benar dan sesuai deadline serta

dilaporkan kepada kantor wilayah dan pusat.


c. Mengawasi dan memastikan pelaksanaan sistem prosedur dan keputusan

manajemen pada bagian administrasi, logistik, keuangan dan penjualan

baik melalui outlet maupun laporan staff logistik, Kabag Pembukuan dan

Kabag Keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


7. Admin Supervisor
a. Memastikan kelancaran dan ketertiban operasional Back and Depot,

melakukan koordinasi dan pengontrolan atas ketaatan sistem prosedur,

ketentuan dan kebijakan perusahaan dan kebenaran pelaksanaan

operasional depot serta menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan

dengan operasional logistik dan operasional penjualan.


b. Melakukan koordinasi untuk maintenace hardwere/softwere, dan

permasalahan yang biasa terjadi di depot dan melakukan koordinasi

dengan staff maintenance dalam penegakan Sistem Operational

Penjualan untuk menyelesaikan penyimpanan SOP yang dilakukan oleh

staff, Pencapaian Tagihan, dan disiplin kerja di depot.


c. Melakukan pengamanan data, informasi dan arsip/dokumen/ faktur dari

pihak-pihak yang tidak berhak serta melakukan konfirmasi piutang ke

toko baik melalui kunjungan langsung, koordinasi dengan E-mail,

maupun by phone.

8. Sales Manager
a. Memastikan pencapain target harian.
b. Outlet dan join visit.
c. Membuat rencana kebutuhan barang di depot.
d. Kontrol transaksi di toko-toko peserta promosi dan memastikan tujuan

promosi tercapai.
e. Melakukan perawatan dan perbaikan di depot.
f. Melakukan kontrol operasional di depot tidak melebihi budget.
g. Membina SDM.
h. Reporting system

9. Human Resource Manager


a. Menyajikan laporan dan data HRD meliputi laporan masalah SDM,

mengolah, merekap, menganalisa, dan memvalidasi data-data sesuai

dengan divisi yang terkait.


b. Memonitor dan melaporkan profil data administrasi yang keluar dan akan

keluar di divisi yang terkait.


c. Pembinaan, pengembangan dan pelatihan karyawan seperti koordinasi

dan melaporkan kegiatan pembinaan, pelatihan dan pengembangan SDM

yang ada.
d. Menganalisis dan memvalidasi informasi program pembinaan, pelatihan

dan pengembangan SDM, merekap data untuk pengadaan seragam kerja,

penghargaan sesuai dengan divisi terkait.


e. Melaksanakan kebijakan dibidang rekrut dari seleksi karyawan/calon

karyawan seperti membuat perencanaan rekrut berdasarkan jumlah

kebutuhan SDM dalam divisi terkait, melakukan proses searcing

kandidat melalui berbagai media iklan, roadshow, dan lain-lain,

melakukan proses seleksi secara tepat terhadap surat lamaran yang

masuk dan melakukan pemanggilan, tes tertulis, interview awal,

mempersiapkan kelengkapan alat dan sarana tes serta melaksanakan

proses administrasi penerimaan karyawan.


f. Adminitrasi karyawan baru meliputi memastikan kelengkapan biodata

administrasi karyawan baru, melaksanakan kelengkapan file karyawan

baru yang ada di devisi terkait.


g. Monitoring differensiasi karyawan baru seperti pengangkatan karyawan

baru dari status percobaan.

10. Personal General Fair


a. Perawatan, penanganan, pembinaan,karyawan serta monitoring masa

percobaan/kontrak karyawan.
b. Hubungan industrial seperti membantu dalam menyelesaikan hubungan

kerja, membina hubungan baik dengan pemerintah dan swasta

(Depnaker, Kapolsek, Binmas, Babinsa, RT/RT setempat).


c. Kunjungan ke karyawan yang sedang sakit/tidak masuk serta mengurus

masalah asuransi dan klaim lainnya.


d. Proses sparasi karyawan seperti menyelesaikan masalah pemutusan

hubungan kerja (permintaan sendiri, karyawan bermasalah, pensiun,

reonalisasi, dan marger/akuisisi). Melakukan monitoring kebersihan

gedung, bangunan dan setiap ruang kerja, pengadaan sarana dan

prasarana serta melaporkan karyawan masuk, mutasi, keluar dan yang

akan keluar serta yang bermasalah.

B. Deskripsi Pekerjaan / Tugas selama KPM

Situasi dan Kondisi pada saat menjalankan tugas KPM yang bertempat

di PT. Bintang Bali Indah sangat baik. Pelaksanaan dari pekerjaannya


terstruktur dan sesuai dengan jabatan masing – masing. Prosedur pembelian

dan prosedur penjualan pada PT. Bintang Bali Indah terbagi sesuai dengan

1. Prosedur Pembelian Bir Pada Pt. Bintang Bali Indah

Prosedur dari pembelian Bir Bintang PT. Bintang Bali Indah ini

dilakukan melalui pengecekan dari gudang. Gudang merupakan suatu tempat

penyimpanan stok dari barang bir bintang dari berbagai produk. Dalam

pengecekan pada gudang dilihat dari stok barang bir bintang tersebut jika

mengalami pengurangan stok maka dilakukan penulisan form pembelian,

selain itu pembelian dilakukan dilihat dari team sales atas kebutuhan produk

dalam jangka waktu sebulan. Pembelian barang yang terdiri dari dua (2) cara

pembelian baik secara cash atau kredit dan transaksi atau pembayaran atas

transaksi jual beli yang dilakukan.

Pembelian produk Bir Bintang pada distributor tersebut dilakukan

secara kredit dengan waktu jatuh tempo selama 11 hari.


Dokumen yang Digunakan untuk pembelian tunai dan kredit :

a) Surat permintaan pembelian


Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang untuk

meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang dengan jenis,

jumlah, dan mutu seperti yang tersebut dalam surat permintaan

pembelian.
b) Surat permintaan penawaran harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang

yang pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi (tidak repetitif),

yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.


c) Surat order pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang

telah dipilih.
d) Laporan penerimaan barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa

barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi,

mutu dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.
e) Surat perubahan order pembelian
Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang

sebelumnya telah diterbitkan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan

kuantitas, jadwal penyerahan barang, spesifikasi, penggantian atau hal

lain yang bersangkutan dengan perubahan bisnis. Biasanya perubahan

tersebut diberitahukan kepada pemasok secara resmi dengan

menggunakan surat perubahan order pembelian.


f) Bukti kas keluar
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan

transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah

pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok.

Berikut adalah prosedur pembelian barang pada sebuah perusahaan :

1. Bagian Pembelian menerima Permintaan Pembelian Barang (Purchase

Request)/Surat Order barang dari User.

2. Bagian Pembelian menentukan Supplier sesuai dengan kriteria barang yang

tertera di Permintaan Pembelian Barang memeriksa daftar rekanan yang dapat

memenuhi barang sesuai dengan permintaan pada Form Permintaan Pembelian.


3. Bagian Pembelian membuat Permintaan Penawaran Barang sesuai dengan

Permintaan Pembelian, kemudian mengirimkan ke Supplier melalui fax / email /

datang langsung.

4. Bagian Pembelian mengkonfirmasi kepada Supplier bahwa Permintaan

Penawaran Barang dan Jasa telah diterima oleh Supplier, dan mengkonfirmasi

batas waktu pemasukan penawaran harga.

5. Bagian Pembelian menerima penawaran harga dari para Supplier dan melakukan

evaluasi terhadap penawaran, selanjutnya dilakukan negosiasi mengenai harga,

kualitas, dan waktu pengiriman, cara pembayaran terhadap Supplier yang

dianggap mampu.

6. Bagian Pembelian membuat Order Pembelian/Purchasing Order (PO) sesuai

dengan hasil negosiasi selanjutnya diserahkan pada Direktur untuk persetujuan.

7. Setelah mendapat persetujuan dari Direktur, Bagian Pembelian menyerahkan PO

kepada suplier melalui fax / email / datang langsung.

8. Bagian Pembelian mengkonfirmasi ke pihak Supplier apakah sudah menerima

PO dan menayakan kapan barang yang dipesan akan dikirim.

2. Prosedur Penjualan Bir Bintang Pada PT. Bintang Bali Indah

PT. Bintang Bali Indah selalu berusaha dalam meningkatkan kualitas

dari penjualan melalui prosedur yang terus ditingkatkan demi kenyamanan

konsumen. Kenyamanan konsumen hal yang utama dalam menjalankan suatu

penjualan terhadap produk yang dikembangkan.

Penjualan Produk pada PT. Bintang Bali Indah Denpasar

menggunakan tiga prosedur penjualan yaitu, administrasi (pendaftaran customer),


penjualan barang yang terdiri dari dua cara penjualan baik secara cash atau kredit

dan transaksi atau pembayaran atas transaksi jual beli yang dilakukan.

Berikut adalah prosedur penjualan barang pada sebuah perusahaan :

a. Penjualan Cash
Penjualan Cash dilakukan oleh customer dengan melakukan pesanan

barang by call plan ke Salesman atau customer datang langsung ke kantor.

Pesanan customer kemudian dicatat pada formulir Purchise Order (PO) dan

meminta customer menulis nama tanda tangan (jika pemesanan langsung ke

kantor) atau memberi stempat usaha (jika melalui salesman) untuk memvalidasi

formulir purchise order (PO) tersebut saat melakukan pesanan barang. Formulir

purchase order (PO) diserahkan ke Admin Sales/Zeta untuk di input order atau

pesanan ke sistem dan melakukan pencetakakan faktur, nota, dokumen

pengeluaran barang dan laporan penjualan harian.


Setelah dibuatkan nota dan dokumen pengeluaran barang kemudian

dibawa ke gudang untuk disiapkan barang dan pengiriman barang ke customer.

yang meliputi :

1. Rencana pengiriman
Delivery dilakukan oleh tim yang terdiri dari driver, Asisten

Penjualan, helper dan dropper. Dropper menerima dokumen pengiriman

berupa faktur atas order yang sudah diinput, dan dokumen pengeluaran

barang.
2. Proses Loading Barang
Dropper menyerahkan dokumen pengeluaran barang
kepada Kepala Gudang untuk disiapkan barang sesuai dokumen

pengeluaran barang. Kepala Gudang menyiapkan semua barang sampai

ditempat loading sesuai dokumen pengeluaran barang yang diserahkan

oleh Dropper.
3. Pengiriman Barang
Dropper melakukan pengiriman sesuai dengan faktur rangkap empat

(4). Setelah barang sampai di outlet Dropper meminta tanda tangan

bagian customer dan menyerahkan faktur lembar kedua (merah) ke

customer.
b. Penjualan Kredit.
Pesanan produk dilakukan oleh customer kepada salesman sesuai dengan

call plan yang telah dilakukan sebelumnya. Pesanan customer dicatat pada form

purchase order (PO) atau fasilitas pendukung lain dan meminta customer menulis

nama dan stempel perusahaan untuk memvalidasi purchase order (PO) saat

berada di customer. Salesman menyerahkan purchase order (PO) tersebut ke

admin AR (Account Receivable) untuk di cek apakah customer terkait dapat

melakukan pemesanan barang atau tidak, jika customer dapat melakukan

pengorderan barang kemudian salesman menyerahkan purchase order (PO)

kepada Admin Sales/Zeta untuk diinput, Admin Sale/Zetas melakukan pencetakan

faktur atas order yang sudah diinput, dokumen pengeluaran barang, dan laporan

penjualan harian, untuk di serahkan ke dropper. Droper akan menyerahkan

dokumen tersebut kepada Kepala Gudang untuk dipersiapakan barang pesanan

dan akan dilakukan proses pengiriman barang yang meliputi:

1. Rencana pengiriman
Delivery dilakukan oleh tim yang terdiri dari driver, Asisten Penjualan,

helper dan dropper. Dropper menerima dokumen pengiriman berupa

faktur atas order yang sudah diinput, dokumen pengeluaran barang, dan

laporan penjualan harian.

2. Proses Loading Barang


Dropper menyerahkan dokumen pengeluaran barang kepada Kepala

Gudang untuk disiapkan barang sesuai dokumen pengeluaran barang.


Kepala Gudang menyiapkan semua barang sampai ditempat loading sesuai

dokumen pengeluaran barang yang diserahkan oleh Dropper dan

melakukan loading barang, melakukan pengecekan kondisi dan jumlah

barang sesuai dengan jumlah yang tertera pada dokumen pengeluaran

barang serta menandatangani dokumen pengeluaran barang sebagai pihak

yang menerima barang. Setelah Kepala Gudang melakukan pengecekan

atas barang yang dimuat, menandatangani dokumen pengeluaran barang

sebagai pihak yang menyerahkan barang. Kepala Gudang membuat

laporan mutasi gudang, mengarsip dokumen pengeluaran barang, Kepala

Gudang menyerahkan dokumen pengeluaran barang bersama laporan

mutasi gudang ke Admin Gudang dan diarsip.

3. Pengiriman Barang

Dropper melakukan pengiriman sesuai dengan faktur rangkap empat

(4). Setelah barang sampai di outlet dropper meminta tanda tangan bagian

customer dan menyerahkan faktur lembar kedua (merah) ke customer.

Dropper melakukan penarikan embalase/botol kosong di outlet dan

langsung membuat tanda terima embalase rangkap dua serta Dropper juga

mengisi laporan penjualan harian sesuai dengan kolom yang disediakan,

termasuk keterangan jika faktur batal untuk dilaporkan hari itu juga.

Admin Gudang akan melakukan pengecekan terhadap penerimaan

embalase/botol kosong dari dropper dan membuat bukti penerimaan botol

kosong. Dropper menyerahkan dokumen-dokumen, diantaranya faktur

rangkap dua (2) (putih dan kuning), lembar kedua dokumen pengeluaran
barang, tanda terima embalase rangkap dua, laporan penjualan harian

rangkap dua (2) ke Admin Sales. Dropper mengarsip faktur lembar

keempat. Setelah itu Admin Gudang juga menyerahkan bukti penerimaan

botol kosong.

Pembelian/Order 3. Prosedur Administrasi


Administrasi customer dilakukan oleh salesman atau Front Office (FO) sesuai

dengan call plan atau kunjungan calon customer melakukan registrasi dengan mengisi

formulir pendaftaran yang dibawa oleh salesman atau di Front Office (FO) kantor

yang diisi langsung oleh customer dimana formulir pendaftaran customer ini berisikan

tentang data atau informasi terkait customer seperti: nama customer, alamat lengkap,

nama usaha, status tempat usaha, badan usaha, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak),

nama pemilik, nama penanggung jawab usaha, cara penagihan, dan cara pembayaran.
Salesman atau Front Office (FO) kemudian membawa formulir pendaftaran

yang telah diisi oleh customer ke kantor kemudian diserahkan kepada admin Zeta.

Customer untuk kemudian diinput data customer agar terdaftar dalam daftar customer

yang kemudian mendapatkan kode customer. Setelah pengimputan data selesai di

admin Zeta dan kode customer sudah diterima barulah resmi menjadi customer dan

boleh melakukan pengorderan atau transaksi.

4. Prosedur Pembayaran Transaksi


a. Cash
Pembayaran cash dilakukan oleh customer kepada droper apabila

customer memesan barang ke kantor melalui call plan maka customer

melakukan pembayaran kepada droper yang telah mengirimkan barang ke

customer. Droper membawa bukti faktur dan nota untuk customer sebagai
bukti bawa customer sudah melakukan pembayaran cash. Setelah droper

menerima uang pembayaran, droper menyerahkan uang ke kasir untuk

divalidasi pembayaran atas barang yang telah di beli dan di buatkan Bukti

Penerimaan Kas kemudian disimpan sebagai arsip pembayaran, apabila

customer datang ke kantor dan memesan langsung ke kantor maka customer

melakukan pembayaran cash langsung ke kasir tanpa melalui droper, dan kasir

membuatkan bukti transaski berupa nota sebagai bukti pembayaran atas

transaksi yang telah dilakukan.

b. Kredit
1. Penagihan Kredit
Salesman akan melakukan kunjungan ke customer berdasarkan

tanggal jatuh tempo atas kredit penjualan yang telah disepakati di awal

perjanjian transaksi dengan membawa dokumen-dokumen yang terkait

seperti : faktur yang sudah jatuh tempo, daftar tagihan outlet, Account

Receivable (AR) meminta tanda tangan salesman sebagai bukti serah

terima daftar tagihan, lalu menyerahkan faktur lembar pertama (putih)

lengkap dengan dokumen pendukung yang diisyaratkan oleh

customer, seperti faktur pajak, tanda terima, kwitansi, dan nota retur

serta tanda terima embalase, daftar tagihan rangkap tiga (putih, merah

dan kuning) ke salesman, serta Account Receivable (AR) mengarsip

daftar tagihan lembar keempat (hijau) untuk mencocokkan saat

Salesman mengembalikan faktur tagihan. Pembayaran yang diterima

adalah pembayaran dengan uang tunai, cek, BG, dan trasfer sesuai

dengan jumlah rupiah ditagihannya.

2. Penyetoran Ke Kasir
Salesman melakukan setoran ke kasir berdasarkan daftar tagihan.

salesman melakukan setoran ke kasir dengan nilai sesuai total yang

tercantum pada daftar tagihan yang sudah divalidasi oleh Account

Receivable (AR). Setelah dilakukan penginputan oleh kasir dan

dibuatkan Bukti Penerimaan Kas maka daftar tagihan beserta bukti

transaksi dan Bukti Penerimaan Kas diberikan kembali kepada

salesman yang kemudian akan dibawa dan diserahkan kepada Account

Receivabel (AR) untuk di cek dan dilakukan imput pelunasan.

3. Input Pelunasan
Account Receivable (AR) melakukan pelunasan faktur tagihan

berdasarkan daftar tagihan dan bukti penerimaan kas yang diserahkan

oleh Kasir dan dilakukan validasi atas pelunasan dan setoran/transfer

C. Analisis
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka Prosedur Penjualan

dan Pembelian Bir Bintang Pada Pt. Bintang Bali Indah Denpasar mengenai

bagaimana prosedur

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai

Prosedur Penjualan dan Pembelian Bir Bintang Pada Pt. Bintang Bali Indah

Denpasar dapat disimpulkan bahwa :

PT. Bintang Bali Indah adalah perusahaan distributor yang sudah

cukup lama menjalankan usahanya dalam memasarkan berbagai macam produk

dengan principal berbeda seperti, produk minuman beralkohol maupun non

beralkohol, makanan, minyak, soft drink serta susu. Dan didalam pelaksanaan

kegiatan penjualannya PT. Bintang Bali Indah telah cukup baik dalam mengelola

sistem dan prosedur khususnya pada Pembelian dan Penjualan

1. Prosedur penjualan pada PT. Bintang Bali Indah terdiri dari beberapa

tahapan yaitu tahap pemesanan/penjualan, tahap pengajuan surat pesanan

kepada ……………….

2. Prosedur penjualan pada PT. Bintang Bali Indah tidak jauh berbeda dengan

ketentuan prosedur penjualan kredit pada umumnya. Karena didalamnya

terdapat bukti transaksi/formulir penjualan kredit diantaranya yaitu surat


pesanan penjualan, surat perintah pengiriman barang, dan faktur penjualan.

Dan juga adanya bagian-bagian yang terkait yaitu adanya bagian

pemesanan,

bagian kredit, bagian gudang, bagian pengiriman, dan

bagian billing (pembuat faktur dan penagihan). Namun

dalam pelaksanaan kegiatannya masih kurang memerlukan

sumber daya manusia karena kurangnya pengendalian

intern dan tidak adanya pemisahan fungsi pada bagian

pemesanan, gudang, dan billing.

3. Prosedur Pembelian dan Prosedur penjualan pada PT. Bintang Bali

Indah………..ada beberapa tahapan

4. Prosedur Pembelian dan Prosedur Penjualan pada PT. Bintang blab la bla

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran yaitu :

1. Pt. Bintang Bali Indah Denpasar, perlu menambah sumber daya manusia

agar adanya pemisahaan fungsi sehingga pelaksanaan kegiatan penjualan

dapat berjalan lebih teratur dan standar prosedur operasi yang di tentukan

oleh manajemen pusat dapat dijalankan, dengan adanya penambahan sumber

daya manusia tentu akan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap

pelanggan serta dapat mencegah terjadinya penyimpangan dalam

pelaksanaan kegiatan perusahaan. Serta akan meningkatkan kinerja Pt.

Bintang Bali Indah Denpasar yang akan meningkatkan …………………….


2. Pt. Bintang Bali Indah Denpasar harus lebih meningkatkan pelayanan

pengiriman pesanan pelanggan dengan lebih tepat waktu dengan

dilakukannya pengendalian kegiatan operasional karna hal ini sangat

berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dalam kebutuhannya terhadap

produk yang dipasarkan oleh Pt. Bintang Bali Indah Denpasar.


DAFTAR PUSTAKA

Beb ini sudah diurutkan tingga cari di google dengan cara dosen beb, biasanya

nama belakangnya dipakai ex kusnadi (2015)

Drs. Sukrisno Agoes (2000,105)


Bodnar dan Hopwood (2001:323)
Budhisetiawan (2012)
Carl Heyel dalam Rasto (2015b:49)
Firdaus (2007:177),
Firdaus (2007:178),
Galloway dkk. (2000:31)

IAI dalam SAK No 23 paragraf 2 (2009)


Irwan Sahaja (2014, 246)
Mulyadi (2007,p.711)
Mulyadi (2008:202)
Mulyadi (2013:5),
Mulyadi (2016:4)
Rao dalam Rasto (2015a:48)
Rasto (2015:51),
Soemarso (2006,160)
Soemarso (2007:08)
Sofjan Assauri (2008,p.223)

Sumathy, V. Et al. (2011)


Thamrin Abdullah dan Francis Tantri (2016, 3)
Zaki Baridwan (2009:30),
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai