Anda di halaman 1dari 25

KESEIMBANGAN ASAMBASA

By. Harliza

Derajat keasaman (pH) merupakan


suatu sifat kimia yang penting dari
darah dan cairan tubuh lainnya.
pH:
1......................14
pH 7,0 adalah netral
pH diatas 7,0 adalah basa (alkali)
pH dibawah 7,0 adalah asam.

Keseimbangan asam-basa darah


dikendalikan
secara
seksama,
karena perubahan pH yang sangat
kecil pun dapat memberikan efek
yang serius terhadap beberapa
organ.

Tubuh menggunakan 3
mekanisme untuk
mengendalikan keseimbangan
asam-basa darah:
1. Kelebihan asam akan
dibuang oleh ginjal, sebagian
besar dalam bentuk amonia.
Ginjal memiliki kemampuan
untuk mengatur jumlah asam
atau basa yang dibuang.

2.

Tubuh menggunakan
penyangga (buffer) dalam darah
sebagai pelindung terhadap
perubahan yang terjadi secara
tiba-tiba dalam pH darah.
Penyangga bekerja untuk
meminimalkan perubahan pH
suatu larutan.
Penyangga yang paling penting

# Jika lebih banyak asam yang


masuk ke
dalam aliran darah,
maka akan dihasilkan
lebih
banyak bikarbonat dan lebih sedikit
karbondioksida
# Jika lebih banyak basa yang
masuk ke dalam aliran darah,
maka akan dihasilkan
lebih
banyak karbondioksida dan lebih
sedikit bikarbonat.

3. Pembuangan karbondioksida.
Karbondioksida adalah hasil penting
ari metabolisme oksigen dan terus
menerus yang dihasilkan oleh sel.
Darah membawa karbondioksida ke
aru-paru dan di paru- paru
arbondioksida tersebut dikeluarkan
dihembuskan).

Ganguan keseimbangan asam basa


Faktor yang mempengaruhi
keseimbangan asam basa:
1. Konsentrasi ion Hidrogen [H+]
2. Konsentrasi ion bikarbonat[HCO3-]
3. Tekanan CO2
Perbandingan masing-masing dalam
diaknosis gangguan asam basa:
1. Bila [H+] meningkat maka pH turun
disebut asidosis
2. Bila [H+] turun maka pH naik disebut

3. Bila HCO3- berubah (rendah)


secara
signifikan disebut keadaan
metabolik
4. Bila tekanan CO2 berubah
(besar)
secara signifikan
disebut keadaan
respiratorik
dari konsep tersebut ada empat
kondisi:
1. Asidosis metabolik
2. Asidosis respiratorik
3. Alkolisis metabolik

sidosis dan Alkalosis bukan merupakan suatu


enyakit, tetapi merupakan akibat dari sejumla
nyakit.

sidosis metabolik dan Alkalosis metabolik


sebabkan oleh ketidakseimbangan dalam
mbentukan dan pembuangan asam atau bas
leh Ginjal.

sidosis respiratorik dan Alkalosis respiratorik


isebabkan oleh penyakit paru-paru atau
elainan pernafasan

espiratorik adalah
an darah yang berlebihan karena
ukan karbondioksida dalam
bagai akibat dari fungsi parung buruk atau pernafas yang

dan kedalaman pernafasan mengendali


ksida dalam darah.
daan normal, jika terkumpul karbondioks
n turun dan darah menjadi asam

Tingginya kadar karbondioksida dalam


darah merangsang otak yang
mengatur pernafasan, sehingga
pernafasan menjadi lebih cepat dan
lebih dalam.
Asidosis Metabolik adalah
keasaman darah yang berlebihan,
yang ditandai dengan rendahnya
kadar bikarbonat dalam darah.
Bila peningkatan keasaman melampaui

tidak dapat mengeluarkan


karbondioksida
secara adekuat.
Hal ini dapat terjadi pada penyakitpenyakit
berat yang mempengaruhi paru-paru,
seperti:
- Emfisema
- Bronkitis kronis ( peradangan pada
bronkus)
- Pneumonia berat ( paru-paru basah)

Penyebab asidosis metabolik dapat


dikelompokkan kedalam 3 kelompok
utama:
1. Meningkatnya Jumlah asam dalam
tubuh. jika mengkonsumsi suatu
asam atau suatu bahan yang
diubah menjadi asam.
2. Tubuh dapat menghasilkan asam
yang lebih banyak melalui
metabolisme.
3. jika ginjal tidak mampu untuk

kalosisRespiratorik adalah
suatu keadaan dimana darah menjadi
basa karena pernafasan yang cepat da
dalam, sehingga menyebabkan kadar
Karbondioksida dalam darah menjadi
Rendah
AlkalosisMetabolik adalah
suatu keadaan dimana darah dalam
keadaan basa karena tingginya
kadar bikarbonat.

Penyebab alkolisis respiratorik:


Pernafasan yang cepat dan dalam
disebut hiperventilasi, yang
menyebabkan terlalu banyaknya jumlah
karbondioksida yang dikeluarkan dari
aliran darah.
Penyebab hiperventilasi yang paling
sering ditemukan adalah kecemasan.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik
adalah:
- rasa nyeri - sirosis hati - sirosis hati

metabolik:
1. Kehilangan asam karena
muntah/kekosongan lambung
2. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif
(sindroma Cushing atau akibat
penggunaan kortikosteroid).
3. Kehilangan natrium atau kalium
dalam jumlah yang banyak
mempengaruhi kemampuan ginjal

METABOLISME PURIN, PIRIMIDIN,


DAN PORFIRIN
Purin,
pirimidin,
dan
porfirin
merupakan
kelompok
senyawa
heterosiklik
yang
mengandung
nitrogen, dan mempunyai makna
biologis yang penting, derivat
utamanya berupa nukleotida serta
nukleosida,
yang
keduanya
mengandung gula berbentuk siklik

Senyawa heterosiklik adalah


senyawa berbentuk cincin (siklik)
yang
mengandung baik atom
karbon maupun
nonkarbon
Asam nukleat mengandung lima basa
heterosiklik mayor:
1. adenin
Senyawa purin
2. guanin
3. sitosin
4.timin
Senyawa pirimindin
5. urasil

BASA

Nukleosida
ribosa atau
deoksiribosa

Nukleotida
ribosa posfat

Adeni
n
(A)

Adenosin
(A)

Adenosin Monofosfat
(AMP)

Guani
n
(G)

Guanosin
(G)

Guanosin Monofosfat
(GMP)

Sitosi
n
(C)

Sitidiin
(C)

Sitidiin Monofosfa
(CMP)

Urasil
(U)

Uridin
(U)

Uridin Monofosfat
(UMP)

Timin
(T)

Timidin
(T)

Timidin Monofosfat
(TMP)

SRTUKTUR PURIN, PIRIMIDIN, DAN


PORIFIRIN

Struktur porfirin

Semua sel dalam tubuh dapat


mensisntesis
purin
dan
pirimindin. asam nukleat dari
makanan akan di katabolisme
menjadi asam urat (purin) dan
b-alanin
atau
b-amino
isobutirat (pirimidin), CO2 dan
NH3. tidak ada purin dan
pirimidin dari makanan yang
digabungkan dengan asam

ASAM NUKLEAT YANG DIKONSUMSI DIURAI


MENJADI
PURIN DAN PIRIMIDIN

Asam nukleat yang dilepas dari


pencernaan asam nukleat dan
nukleoprotein
didalam
traktus
intestinalis akan diurai menjadi
mononukleotida oleh enzim, dan
dihidrolisis menjadi nukleosida yang
kemudian
bisa
diserap
atau
diuraikan lebih lanjut oleh enzim
menjadi basa purin serta pirimidin.

BIOSINTESIS NULKEOTIDA PURIN


Tiga proses pada biosintesis nukleotida
purin:
1. sintesis dari intermediet anfibolik
2. fosforilasi purin
3. fosforilasi nukleosida purin

Penyakit akibat kelainan


metabolisme purin dan pirimidin:
1. Goat
2. Sindrom lesch Nyhan
3. Defisiensi adenosin deaminase
4. Defisiensi fosforilase nukleosida
purin.

Anda mungkin juga menyukai