Anda di halaman 1dari 13

Homeostatis

Nutrisi
metabolisme elektrolit
asam basa

respirasi
Keseimbangan asam-basa darah dikendalikan secara seksama,
karena perubahan pH yang sangat kecil pun dapat memberikan
efek yang serius terhadap beberapa organ.
tubuh senantiasa berupaya mempertahabkan PH darahtetap
konstan pada pH 7,4

 PH sangat trgantung dari (H+) untuk mencapai pH 7,4 maka


H+ hrs sgt rendah
 tanpa sistem buffer tubuh pH darah tidak mungkin
dipertahankan
 Batas pH dimana hidup masih mungkin dipertahankan 6,7-
7,9.pH <7,25 atau >7,55 selalu memerlukan terapi
 pH normal 7.35-7,45
Gangguan asam basa disebabkan
 Gangguan Aktivitas Sel
 Enzim
 Hormon
 Respon obat-obatan
Pedoman interpretasi
 pH <7,40 : asidosis
 pH > 7,40 : alkalosis
 Pa CO2 <4o : asidosis respiratorik
 paCO2>40 : alkalosis respiratorik
 BE <-2 : asidosis metabolik
 BE >+2 : alkalosis metabolik
 PaO2< 50 : Hipoksia
BEBERAPA PENGERTIAN YANG PERLU DIKETAHUI
 Asam
Senyawa yang dapat menghasilkan ion hidrogen yang
mempunyai sifat korosif dan memiliki PH kurang dari
7.
 Basa
Senyawa yang terlarut dalam air dapat menerima ion
hidrogen H+ dan menghasilkan ion hidroksida(OH)
,basa juga dapat menetralisasikan asam (H+) dan
menghasilkan air (H2O) = OH + H+ H2O
Gangguan asam basa dapat dibagi
atas :
1. Asidosis metabolik
2. Asidosis respiratorik
3. Alkalosis metabolik
4. Alkalosis respiratorik

 Asidosis adalah suatu keadaan dimana kadar ion H+


dalam darah lebih tinggi dari normal ( pH rendah).
 Alkalosis adalah keadaan dimana kadar OH dalam
darah terlalu tinggi
1. Asidosis metabolik adalah keasaman darah yang
berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar
bikarbonat dalam darah.
Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak
mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang
semestinya.
Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa
menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi
secara normal.
.
2. Asidosis respiratorik adalah keasaman darah yang
berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam
darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk,
Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan
jumlah karbondioksida dalam darah.
Tingginya kadar karbondioksida dalam darah
merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga
pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.

Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat


mengeluarkan karbondioksida secara adekuat.
3. Alkalosis metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa
karena tingginya kadar bikarbonat.
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.
Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode
muntah yang berkepanjangan.

4. Alkalosis respiratorik adalah Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan


dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga
menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.

Biasanya pengobatan yang dibutuhkan


Jika penyebabnya adalah kecemasan, memperlambat pernafasan bisa
meredakan penyakit ini. Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat
pereda nyeri.
Menggunakan SNR bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida
setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang
dihembuskannya.Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita untuk
menahan nafasnya selama mungkin, kemudian menarik nafas dangkal dan
menahan kembali nafasnya selama mungkin. Hal ini dilakukan berulang
dalam satu rangkaian sebanyak 6-10 kali.
PRINSIP KOREKSI
1. Gangguan asidosis dan alkalosis respiratorik murni
dikoreksi dengan perbaikan ventilasi
2. Gangguan asidosis dan alkalosis metabolik murni
dikoreksi dengan pemberian basa atau asam
- asidosis metabolik dikoreksi dengan natrim
bicarbinat ( nabic)
- alkalosis metabolik dapat dikoreksi dengan
- perbaiakn gangguan elektrolit
- Natrium chlorida (NH4CL)
- HCL dengan larutan sangat encer.
 Koreksi suatu gangguan asam basa tidak perlu
Mencapai ph normal yang penting penyebab
gangguan asam basa harus ditanggulangi dan
selanjutnya darah sendiri yang akan menormalkan pH
darahnya.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai