Anda di halaman 1dari 25

KESEIMBANGAN

ASAM-BASA
NOVI DWI IRMAWATI, S.Kep., Ns.,
M.Kep
ANALISA GAS DARAH
 Analisa gas darah adalah salah satu tindakan
pemeriksaan laboratorium yang ditujukan
ketika dibutuhkan informasi yang
berhubungan dengan keseimbangan asam
basa pasien
LOKASI TARGET
A.
Radialis

A.
A.
Dorsalis
Brachial
Pedis

A. Tibialis A.
Posterior Femoral

Pada Bayi  A. di daerah kulit kepala dan A. Tali


Pusat.
TUJUAN PEMERIKSAAN AGD
pH
Darah

Lactate pCo2

SaO2 HCO3

Base
pO2
Exsist
INTERPRETASI ASAM BASA
Tes Rentang Normal
Dewasa
pO2 80-100 mmHg
pCO2 35-45 mmHg
pH 7,35 – 7,45
HCO3 22-26 mEq/L
SaO2 95-100 %
BE (Base Exice) -2 s/d + 2
Lactate 0,3-2,3 mEq/L
LANGKAH MENILAI GAS DARAH
 Pertama-tama perhatikan pH (jika menurun
klien mengalami asidemia, dengan dua sebab
asidosis metabolik atau asidosis respiratorik;
jika meningkat klien mengalami alkalemia
dengan dua sebab alkalosis metabolik atau
alkalosis respiratorik; ingatlah bahwa
kompensasi ginjal dan pernafasan jarang
memulihkan pH kembali normal, sehingga
jika ditemukan pH yang normal meskipun ada
perubahan dalam PaCO2 dan HCO3 mungkin
ada gangguan campuran)
 Perhatikan variable pernafasan (PaCO2 ) dan
metabolik (HCO3) yang berhubungan dengan pH
untuk mencoba mengetahui apakah gangguan primer
bersifat respiratorik, metabolik atau campuran
(PaCO2 normal, meningkat atau menurun; HCO3
normal, meningkat atau menurun; pada gangguan
asam basa sederhana, PaCO2 dan HCO3 selalu
berubah dalam arah yang sama; penyimpangan dari
HCO3 dan PaCO2 dalam arah yang berlawanan
menunjukkan adanya gangguan asam basa
campuran).
 Langkah berikutnya mencakup menentukan apakah
kompensasi telah terjadi (hal ini dilakukan dengan
melihat nilai selain gangguan primer, jika nilai
bergerak yang sama dengan nilai primer,
kompensasi sedang berjalan).
 Periksa nilai BE (Base Excise)
 Periksa nilai Lactate
 Buat penafsiran tahap akhir (gangguan asam basa
sederhana, gangguan asam basa campuran)
ASIDOSIS RESPIRATORIK
 Menunjukkan peningkatan PaCO2 dengan
akibat kelebihan asam karbonat (H2CO3)
karena defek primer pada fungsi paru atau
perubahan dalam pola pernapasan normal.
 Kondisi mungkin akut atau kronis.
 Mekanisme kompensasi meliputi peningkatan
frekuensi pernapasan: Hb dengan buffer asam
karbonat, membentuk ion bikarbonat dan Hb
terdeoksigenasi dan peningkatan
pembentukan eksresi asam ammonia ginjal
dengan reabospsi bikarbonat.

11
Faktor Predisposisi/ pemberat
 Asidosis respiratori akut adalah berkenaan dengan
edema pulmonal akut, aspirasi benda asing, takar lajak
sedative, anestersia, keracunan barbiturate, inhalasi
asap, laringospasme akut, hemotoraks/ pneumotoraks,
atelektasis, ventilator mekanik, kelebihan masukan
CO2 misalnya penggunaan masker pernapasan,
 Asidosis respiratori kronis dihubungan dengan emfisema
asma, bronkietasis, kelainan neuromuscular, seperti
sindron Guillain-Bare dan miastenia gravis,
botulisme,cedera medulla spinalis

12
PENANGANAN ASIDOSIS
RESPIRATORIK
 Pengobatan masalah ini harus difokuskan pada akar
penyebab yang mendasarinya  tujuannya adalah
untuk meningkatkan ventilasi.
 Untuk asidosis respiratorik yang dipicu oleh
penyakit paru-paru, pengobatan akan mencakup
obat broncho-dilator untuk memperbaiki ganggaun
jalan napas.
 Saat tingkat oksigen darah turun, pemberian suplai
oksigen terbukti membantu.
 Merokok secara tidak langsung menyebabkan
asidosis respiratorik (respiratory acidosis), sehingga
menghindari rokok akan membuat derajat
kesehatan semakin meningkat.
ALKALOSIS RESPIRATORIK
 Suatu keadaan saat darah menjadi basa
karena pernapasan yang cepat dan dalam
menyebabkan kadar karbondioksida dalam
darah menjadi rendah (atau disebut
juga Alkalosis).
PENYEBAB
 Pernapasan yang cepat dan dalam disebut
hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu
banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan
dari aliran darah.
 Penyebab hiperventilasi yang paling sering
ditemukan adalah kecemasan.
 Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
 rasa nyeri
 sirosis hati
 kadar oksigen darah yang rendah
 demam
 overdosis aspirin.
PENANGANAN
 Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah
memperlambat pernapasan. Jika penyebabnya adalah
kecemasan, memperlambat pernapasan bisa meredakan penyakit
ini.
 Jika penyebabnya adalah rasa nyeri, diberikan obat pereda nyeri.
 Menghembuskan napas dalam kantung kertas (bukan kantung
plastik) bisa membantu meningkatkan kadar karbondioksida
setelah penderita menghirup kembali karbondioksida yang
dihembuskannya. Pilihan lainnya adalah mengajarkan penderita
untuk menahan napasnya selama mungkin, kemudian menarik
napas dangkal dan menahan kembali napasnya selama mungkin.
Hal ini dilakukan berulang dalam satu rangkaian sebanyak 6-10
kali.
 Jika kadar karbondioksida meningkat, gejala hiperventilasi akan
membaik, sehingga mengurangi kecemasan penderita dan
menghentikan serangan alkalosis respiratorik.
ASIDOSIS METABOLIK
 Asidosis metabolik adalah kondisi dimana
keseimbangan asam-basa tubuh terganggu
karena adanya peningkatan produksi asam
atau berkurangnya produksi bikarbonat.
 Kondisi ini akhirnya menyebabkan asidemia
atau keasaman darah, dimana pH arteri
turun hingga di bawah 7,35.
 Jika dibiarkan, kondisi ini dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat dan
menyebabkan koma dan bahkan kematian.
PENYEBAB
 Asidosis metabolik disebabkan oleh peningkatan produksi
asam atau mengkonsumsi makanan atau zat yang dapat
dikonversi menjadi asam.
 Kondisi ini juga disebabkan oleh hilangnya bikarbonat
seperti dalam kasus diare dan asidosis tubulus ginjal.
 Faktor lain, akumulasi asam laktat merupakan alasan lain
di balik asidosis metabolik.
 Akumulasi asam laktat terjadi karena tidak tersedianya
cukup oksigen untuk melakukan metabolisme karbohidrat,
seperti dalam kasus gagal jantung dan syok.
 Malaria juga bertanggung jawab pada munculnya kondisi
ini kerena menghancurkan sel darah merah dan dengan
demikian mengurangi tingkat oksigen dalam tubuh.
PENGOBATAN
 Pada asidosis metabolik terjadi penurunan
bikarbonat (HCO3)
 Penanganan difokuskan pada perbaikan
penyakit lainnya.
 Pasien dengan DM : kontrol kadar gula,
level insulin
 Keracunana: eliminasi toksin
 Sepsis: terapi antibiotik, pengaturan
cairan, pembedahan.
 Bila kondisi semakin parah lakukan koreksi
bikarbonat secara IV
ALKALOSIS METABOLIK
 Akalosis disebabkan oleh hilangnya hidrogen
(H+) atau meningkatnya bikarbonat (HCO3).
PENYEBAB
 Penyebab metabolik alkalosis diantaranya
adalah:
 1. Kehilangan asam
 Kehilangan asam (atau kehilangan hidrogen)
bisa terjadi akibat muntah atau melalui
buang air kecil.
 Muntah menyebabkan hilangnya asam klorida
dalam tubuh.
2. Penggunaan Obat tertentu
 Penggunaan obat tertentu dan obat diuretik
juga dapat menyebabkan buang air kecil
berlebihan.
 Kondisi ini akan memicu alkalosis
hipokalemia akibat hilangnya kalium dari
tubuh.
3. Diare
 Diare juga bisa menyebabkan alkalosis akibat
tubuh kehilangan klorida.
4. Hipokalemia
 Hipokalemia juga dapat dikaitkan dengan
alkalinitas yang berlebihan dalam tubuh
PENGOBATAN
 Terjadi peningkatan bikarbonat (HCO3)
 Pengobatan alkalosis metabolik akan
tergantung dari penyebabnya.
 Biasanya terjadi karena ketidakseimbangan
elektrolit  berikan koreksi KCL.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai