Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DIABETES MELLITUS (DM)

Disusun Oleh :

1. Dedeh Rosita
2. Ika Erikah
3. Imam Mulana Yusuf
4. Mia Astuti
5. Mujiono
6. Panji Trisna Septian

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU PROGRAM
STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INDRAMAYU
2021
A. Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) didefenisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan


metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defenisi produksi insulin oleh sel-
sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan kurang responsifnya sel-sel tubuh
terhadap insulin (Ditjen Bina Farmasi & ALKES, 2009).

B. Kasus
“Luka di kaki-ku kok gak sembuh-sembuh?”
Seorang laki-laki berumur 55 tahun dirawat di RS dengan keluhan luka di 1/3 bagian
punggung kaki kanan yang tidak sembuh-sembuh. Pasien mengatakan sejak 3 minggu SMRS
di punggung kaki kanan timbul bisul, awalnya kecil, namun makin lama makin membesar.
Bisul berwarna kemerahan dan sangat terasa nyeri, kemudian timbul lagi di sebelahnya
sebanyak 2 buah, makin lama makin membesar dan juga terasa nyeri. Klien mengatakan
sudah berobat ke klinik dan mendapatkan obat tetapi klien lupa dengan nama obatnya.
Hasil anamnesa diperoleh informasi bahwa pasien menderita penyakit kencing manis
sejak 3 tahun yang lalu namun tidak berobat secara rutin. Keluarga mengatakan bahwa pasien
kadang tidak patuh dalam diet sehingga 6 bulan SMRS kadar gula darah pernah mencapai
600 gr/dL dan pasien harus dirawat di RS selama 1 minggu.
Pasien mengatakan BAK banyak, sering merasa lemas dan malas makan. 3 minggu
SMRS pasien merasakan bisulnya terasa nyeri, seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas.
Kemudian pasien menusuk bisul agar nanahnya keluar. Namun akibatmya luka bekas tusukan
bertambah besar dan tidak sembuh-sembuh sampai akhirnya pasien datang ke RS. Luka pada
punggung kaki kanan berwarna merah kehitaman, terdapat indurasi yang berwarna
kemerahan dengan diameter luka 15 cm. Berbentuk bulat tidak beraturan, dan terdapat pus
dan jaringan nekrotik. Pasien mengeluh nyeri pada lukanya dengan skala nyeri 6 dari skala 0
– 10. Nyeri dirasakan pasien semakin bertambah jika berjalan, dan nyeri berkurang jika kaki
diistirahatkan atau pasien tidur. Pasien sudah berobat di Puskesmas, namun tidak
mendapatkan obat nyeri dari puskesmas.
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit lain, namun pasien baru mengetahui
bahwa tekanan darah pasien meninggi sejak 1 minggu SMRS dengan tekanan darah pasien
180/100 mmHg. Sebelum sakit, pasien mengatakan pernah mengalami obesitas yaitu BB 85
kg dengan TB 155 cm. Pasien mengatakan di keluarga ada yang memiliki penyakit diabetes
yaitu adik dari ibu pasien (bibi) dan sudah meninggal pada umur 48 tahun.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data tekanan darah 140/80 mmHg, frekuensi nadi
82 x/menit reguler, frekuensi pernafasan 22 x/menit reguler, suhu 37,2 oC. Hasil pemeriksaan
kaki dibetik diperoleh hasil: Perfusi: ujung kaki teraba agak dingin, di atas luka teraba hangat.
Waktu pengisian kapilet 15 detik. ABI 0,7 ( sistolik arteri dorsalis pedis 100 mmHg, sistolik
arteri brakhialis 140 mmHg)
Extent/luas luka: merah kehitaman, pus(+), goa (+),luas 12 x 8 x 1 cm. Deepth:
sampai dermis dan sebagian tendon (grade 2) infeksi: Bengkak (+), Eritema (+), Nyeri (+),
Hipertermi Lokal (+), pus (+). Pemeriksaan kultur : grade 3 (eritema 2 cm disertai salah satu
tanda pembengkan, nyeri, hangat, pus, infeksi, osteomilitis, dan fascilitis). Sensasi: rasa tebal
dan baal, kaki juga terasa pegal.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapat data SGOT/AST 28 U/L, SGPT/ALT 20 U/L,
albumin 3,0 gr/dL, natriun 130 mEq/L, kalium 4,2 mEq/L,Ureum 32 mg/dL, kreatinin 1
mg/dL, GDS 258 mg/dL. Hematologi: LED 35 mm/jam, Hemoglobin 11,4 gr/dL, Hematokrit
47 %, Eritrosit 3,88 juta/UL, Leukosit 13.700/UL, Trombosit 250.000/UL.
Terapi : Infus NaCl 0,9% 500 ml/24 jam Diet DM 1.500 kkal/hr dibagi menjadi 3 porsi besar
2 kali snack Insulin pump: 0,5 unit/jam (saat masuk UGD sampe kemarin)Humulin R 8-8-8
unit Sub Cutan ½ jam sebelum makan (sejak hari ini) Humulin N 12 unit setiap pukul 22.00
(sejak hari ini) Balance cairan seimbang 2.500 cc/24 jam

C. ANAL ISA KASUS


Analisa data
Data senjang (DS dan DO Penyebab / Etiologi Masalah Keperawatan
Ds: Perubahan status metorik Gangguan integritas kulit
Pasien mengatakan sejak 3 (D.0129)
minggu SMRS di punggung
kaki kanan timbul bisul,
makin lama makin
Gangguan integritas kulit
membesar. Bisul berwarna
kemerahan dan sangat terasa
nyeri

Do:
Terdapat luka pada
punggung kaki kanan
berwarna kemerahan dengan
diameter luka 15 cm.
terdapat pus dan jaringan
nekrotik
Ds : Lesi kulit Nyeri akut (D.0077)
Pasien mengeluh nyeri pada
luka dengan skala nyeri 6
dari skala 0-10. Nyeri
dirasakan pasien semakin
Nyeri akut
bertambah jika berjalan,
pesien merasakan bisulnya
terasa nyeri, seperti ditusuk-
tusuk dan terasa panas

Do :
Pasien tampak meringis
Ds: Penggunaan obat glikemik Ketidakstabilan kadar gula
oral darah
Do: (D.0027)
GDS 258 mg/dL
Diet DM 1.500 kkal/hr
Insulin pump: 0,5 unit/jam Ketidakstabilan kadar gula
darah
Ds: Kerusakan integritas kulit Resiko infeksi
Pasien mengatakan menusuk D.0142)
bisulnya agar nanahnya
keluar

Do : Resiko infeksi

Terlihat luka bekas tusukan


bertambah besar dan tidak
sembuh-sembuh
Ds: Kelemahan otot Intoleransi aktivitas
Pasien mengatakan kakinya (D.0056)
merasa pegal jika
beraktivitas, sering merasa
lemas dan malas makan
Intoleransi aktivitas

Do :
Pasien tampak lemas
Ds: Peningkatan tekanan darah Perfusi perifer tidak efektif
Pasien baru mengerahaui (D.0009)
bahwa tekanan darah pasien
meninggi sejak 1 minggu
Do: Perfusi perifer tidak efektif

Ujung kaki pasien teraba


agak dingin

DIAGNOSA MENURUT PRIORITAS


1. Ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah b.d disfungsi pankreas
2. Gangguan Integritas kulit b.d perubahan status metabolik(neuropatik perifer)
3. Nyeri akut b.d lesi kulit
4. Resiko infeksi b.d penyakit kronis (diabetes melitus)
5. Perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan darah
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Dx PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan ( noc ) Rencana tindakan Rasional
( nic )
1. Setelah dilakukan 1. Monitor kadar Untuk mengetahu
tindakan keperawata gulukosa darah penyeban
selama 3x24 jam 2. Konsultasi hiperglikemia
ketidakstabilan kadar dengan medis
glukosa dalam darah jika tanda dan Agar mengetahui
dapat berkurang dengan gejala asupan cairan oral
kriteria: hiperglikemia
Indicator IR ER tetap ada atau
Glukosa 4 5 memburuk
darah 3. Ajarkan
Urin 4 5 pengelolaan
glukosa diabetes
(penggunaan
insulin, obat
oral, monitor
asupan caira,
penyajian
karbohidrat dan
bantuan
profesional
kesehatan
4. Kolaborasi
pemberian
insulin.

2. Setelah dilakukan 1. Monitor


tindakan keperawata karakteristik
selama 3x24 jam luka (drainase,
integritas kulit dapat wrana, ukuran,
membaik dalam bau)
kriteria: 2. Bersihkan
Indicator IR ER jaringan
Perfusi 4 5 nekrotik
jaringan 3. Jelaskan tanda
Integritas 4 5 dan gejala
kulit infeksi
Nekrosis 4 5 4. Kolaborasi
prosedur
debridemen
(enzimatik,biolo
gis, mekanis,
autolitik)
3. Setelah dilakukan 1. Identifikasi
tindakan keperawata lokasi,
selama 3x24 jam nyeri karakteristik,
akut dapat berkurang durasi,
dengan kriteria: frekuensi,
Indicator IR ER kualitas,
Nyeri yang 3 5 intensitas nyeri
dilaporkan 2. Berikan teknik
Panjang 4 5 nonfarmakologi
episode s untuk
nyeri mengurangi rasa
Ekspresi 4 5 nyeri (hipnosis,
nyeri terapi musik,
wajah biofeedback,
terapi pijat,
aroma trrapi,
teknik imajinasi
terbimbing,kom
pres hangat atau
dingin)
3. Kolaborasi
pemberian
analgetik
4. Setelah dilakukan 1. Monitir tanda
tindakan keperawata dan gejala
selama 3x24 jam resiko infeksi lokal dan
infeksi dapat berkurang sistematik
dengan kriteria: 2. Pertahankan
Indicator IR ER teknik aseptik
Kemerahan 3 5 pada pasien
Nyeri 4 5 beresiko tinggi
Cairan 4 5 3. Jelaskan tanda
(luka) yang dan gejala
berbau infeksi
busuk

5. Setelah dilakukan 1. Periksa sirkulasi


tindakan keperawata perifer (nadi
selama 2x24 jam perifer, edema,
perpusi perifer tidak pengisian,suhu,
efektif dapat berkurang ABI)
dengan kriteria: 2. Lakukan
Indicator IR ER pencegahan
Pengisian 3 5 infeksi
kapiler jari 3. Ajarkan
kaki program diet
Nekrosis 4 5 untuk
Kerusakan 4 5 memperbaiki
kulit sirkulasi
Kesimpulan dan saran
kesimpulan menurut kelompok kami Diabetes Melitus adalah suatu peningkatan kadar gula
darah dan dapat mengurangi sensitifitas pada penderitanya menyebabkan pasien DM jika
tertusuk atau terkena benda tajam tidak terasa dan menyebabkan luka yang sembuhnya lama
dapat menyebabkan kematian jaringan(nekrosis) atau yang disebut dengan luka gangreen.

Anda mungkin juga menyukai