Anda di halaman 1dari 12

Tugas Mata Kuliah Keseimbangan

Asam Basa, Cairan dan Elektrolit

K E SE I M B A N G A N AS AM B ASA

dr. Indra Pahri Putra


dr. Muhammad Ikhsan Ramadhan
dr. Masyita Ahmad Opier
dr. Pretty Puspitasari
dr. Uka Endriyana Rais
dr. Muhammad Royhan
dr. Eileen Euides
dr. Rosandi

Pembimbing : dr. Abdul Muis, Sp.S(K)


PENDAHULUAN
Sifat asam basa
suatu larutan
juga dapat
ditentukan
Asam dan Basa dengan
Larutan asam pH suatu
merupakan dua mengukur pH-
memiliki pH <7, larutan dapat
golongan zat nya. pH
larutan basa ditentukan
kimia yang merupakan
memiliki pH >7, dengan
sangat penting suatu
sedangkan indikator pH
dalam parameter yang
larutan netral atau dengan pH
kehidupan digunakan
memiliki pH 7. meter.
sehari-hari untuk
menyatakan
tingkat
keasaman
larutan.

2
I S I
• Asam didefinisikan sebagai zat yang dapat
ASAM memberikan ion H+ ke zat lain (disebut
sebagai donor proton)

• Basa adalah zat yang dapat menerima ion


BASA H+ dari zat lain (disebut sebagai akseptor
proton).

• Keseimbangan asam basa adalah suatu


KESEIMBANGAN keadaan dimana konsentrasi ion hidrogen
ASAM BASA yang diproduksi setara dengan konsentrasi
ion hidrogen yang dikeluarkan oleh sel

PA D A P R O S E S K E H I D U PA N K E S E I M B A N G A N A S A M PA D A
T I N G K AT M O L E C U L A R U M U M N YA B E R H U B U N G A N D E N G A N
A S A M L E M A H D A N B A S A L E M A H , B E G I T U P U L A PA D A T I N G K AT
K O N S E N T R A S I I O N H + AT A U I O N O H - YA N G S A N G AT R E N D A H .

4
• Keseimbangan asam basa dalam
tubuh manusia diatur oleh dua
sistem organ yakni paru dan
ginjal
• Paru berperan dalam pelepasan
(eksresi CO2) dan ginjal berperan
PENGATURAN dalam pelepasan asam
• Pengaturan konsentrasi ion
KESEIMBANGA hidrogen cairan ekstraseluler
N ASAM DAN yang tepat melibatkan jauh lebih
BASA banyak daripada eliminasi
sederhana ion-ion hidrogen oleh
ginjal
• Derajat keasaman (pH) darah
manusia normalnya berkisar
antara 7.35 hingga 7.45.
5
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ASAM
BASA
Pengaturan keseimbangan asam basa dapat terjadi melalui koordinasi dari 3 sistem :
• Sistem Buffer
• Sistem penyangga asam basa kimiawi dalam cairan tubuh, yang dengan segera menyatu dengan asam
atau basa untuk mencegah perubahan konsentrasi ion hidrogen yang berlebihan.
• Sistem Paru
• Paru-paru, dibawah kendali medula otak, mengendalikan karbondioksida, dan karena itu juga
mengendalikan kandungan asam karbonik dari cairan ekstraseluler. Paru-paru menyesuaikan ventilasi
sebagai respons terhadap jumlah karbon dioksida dalam darah. Kenaikan dari tekanan parsial
karbondioksida dalam darah arteri (PaCO2) merupakan stimulan yang kuat untuk respirasi. Tentu saja,
tekanan parsial karbondioksida dalam darah arteri (PaCO2) juga mempengaruhi respirasi. Meskipun
demikian, efeknya tidak sejelas efek yang dihasilkan oleh PaCO2.
• Sistem Ginjal
• Untuk mempertahankan keseimbangan asam basa, ginjal harus mengeluarkan anion asam non volatile
dan mengganti HCO3-. Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan sekresi dan reabsorpsi ion
hidrogen dan ion bikarbonat. Pengaturan keseimbangan asam basa oleh ginjal ini berperan 3 sistem
buffer asam karbonat, buffer fosfat dan pembentukan ammonia.

6
GANGGUAN ASAM BASA

Asidosis Respiratorik
• Adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida
dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan
yang lambat
• Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-
paru.
• Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang mengatur
pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam
• Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf atau otot
dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernafasan.

7
Asidosis Metabolik
• Penyebab asidosis metabolik dapat adalah:

• 1. Kelebihan produksi asam.


• Pada asidosis diabetik atau asidosis laktak, produksi asam dapat melebihi kemampuan
ginjal untuk absorbsi dan ekskresi H+
• 2. Kurangnya cadangan dapar
• Kehilangan ion HCO3 yang terbuang percuma melalui ginjal atau usus menyebabkan
hipokarbonatremia dana asidosis metabolik.
• 3. Kurangnya ekskresi asam.
• Dapat terjadi pada penyakit ginjal kronik dimana ginjal gagal mengekskresikan asam
yang diproduksi secara normal.

8
Alkalosis Respiratorik
• adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan
yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida
dalam darah menjadi rendah.
• Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang
menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang
dikeluarkan dari aliran darah.
• Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan
dapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah.
• Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan
penurunan kesadaran.

9
Alkalosis Metabolik
• Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa
karena tingginya kadar bikarbonat.
• Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam. Sebagai
contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang
berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung.
• Penyebab utama alkalosis metabolik:
• Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
• Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung
• Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan
kortikosteroid).
• Biasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit
(natrium dan kalium)
• Pada kasus yang berat, diberikan amonium klorida secara intravena.

10
 

1. Asam didefinisikan sebagai zat yang dapat


memberikan ion H+ ke zat lain (disebut
sebagai donor proton), sedangkan basa
adalah zat yang dapat menerima ion H+ dari
zat lain (disebut sebagai akseptor proton).

2. Gangguan keseimbangan asam basa terdiri


KESIMPULAN dari: asidosis metabolik, asisdosis
respiratorik, alkalosis metabolik, dan
alkalosis respiratorik

11
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai