HCO3/H2CO3 DENGAN
PH DARAH
Oleh :
Kelompok 4
Kelas IA
Kelompok 4
1.
4.
1402450027
2.
YULITA WULANDARI
1402450028
3.
1402450029
1402450030
1402450031
6.
SYIFA MAULIDA
1402450032
7.
1402450033
8.
ELMA FITRIAN
1402450034
b. Sistem Bufer
Buffer utama cairan ekstraselular adalah system asam
karbonat-bikarbonat yang digunakan untuk
menyeimbangkan asam basa dalam tubuh.
Lanjutan. . . .
1. Penyangga Kimia
a. Penyangga Karbonat
Berasal dari campuran asam karbonat
(H2CO3) dengan basa konjugasi bikarbonat
dengan reaksi berikut ini :
(HCO3). H2CO3(aq) HCO3(aq) + H+ (aq)
Penyangga karbonat berperan penting dalam
mengontrol pH darah
Contohnya :
1. Pelari maraton -> mengalami metabolisme yang
tinggi -> meningkatkan produksi ion bikarbonat ->
dapat mengalami kondisi asidosis (penurunan pH
darah)-> dapat mengakibatkan penyakit jantung,
ginjal, diabetes miletus (penyakit gula) dan diare.
2. Pendaki gunung tanpa oksigen tambahan -> kadar
oksigen yang didapat sedikit -> para pendaki
bernafas lebih cepat -> gas karbondioksida yang
dilepas terlalu banyak -> dapat menderita alkalosis
(peningkatan pH darah) -> mengakibatkan
hiperventilasi (bernafas terlalu berlebihan, kadangkadang karena cemas dan histeris).
b. Penyangga Hemoglobin
Hemoglobin pada darah dapat mengikat O2
yang selanjutnya dibawa ke seluruh sel
tubuh. Reaksi kesetimbangan dari larutan
penyangga oksi hemoglobin adalah:
HHb + O2 (g)
HbO2- + H+
Keberadaan O2 bersifat basa pada reaksi di
atas dapat mempengaruhi konsentrasi ion H+,
sehingga pH darah juga dipengaruhi olehnya.
Hemoglobin yang telah melepaskan O2 dapat
mengikat H+ dan membentuk asam
hemoglobin. Sehingga ion H+ yang dilepaskan
pada peruraian H2CO3 merupakan asam yang
diproduksi oleh CO2 yang terlarut dalam air
saat metabolisme.
c. Penyangga Fosfat
Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga
fosfat sangat penting dalam mengatur pH
darah. Penyangga ini berasal dari campuran
dihidrogen fosfat (H2PO4-) dengan
monohidrogen fosfat (HPO32-).
H2PO4-(aq) + H+ (aq) H2PO4 (aq)
H2PO4-(aq) + OH- (aq) HPO42- (aq) + H2O (aq)
Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH
darah 7,4. Penyangga di luar sel hanya sedikit
jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan
penyangga urin.
2. Sistem Respirasi
Paru-paru mengatur karbon dioksida (CO2)
dalam darah, yang dikombinasikan dengan H2O
untuk membentuk H2CO3-. Kemoreseptor pada
otak mendeteksi pergantian pH dan mengatur
laju dan kedalaman respirasi untuk mengatur
level CO2. Pernafasan yang lebih dalam akan
mengeliminasi CO2 dari paru-paru, dan lebih
sedikit H2CO3 yang terbentuk sehingga pH naik.
Sebaliknya, dengan pernapasan yang lebih
dangkal akan mengurangi eksresi CO2, sehingga
pH akan turun.
3. Sistem Renal
Sistem renal menjaga keseimbangan asam-basa
dengan cara mengabsorbsi atau mengeksresikan asam
dan basa. Selain itu, ginjal juga dapat memproduksi
HCO3- untuk mengaatasi persediaan yang rendah. Level
HCO3- yang normal yaitu 22 hingga 26 mEq/L. Ketika
darah menjadi asam, ginjal akan mereabsorbsi HCO3dan mengeksresikan H+. Saat darah menjadi alkali
(basa), ginjal akan mengeksresikan HCO3- dan menahan
H+. Tidak seperti paru-paru, ginjal dapat memberikan
efek hingga 24 jam sebelum kembali ke pH yang
normal.
Terima kasih