KESEIMBANGAN

ASAM BASA

dr. Ahmad D. Sudrajat MMRS.

AKPER RS.Dustira
 Pendahuluan
Asam dan Basa merupakan dua
golongan zat kimia yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari.
Berkaitan dengan sifat asam basa,
larutan dikelompokkan dalam tiga
golongan, yaitu bersifat asam, bersifat
basa, dan bersifat netral.
 The acidity or alkalinity (basicity)
of a solution is measured on a
scale of values called pH (parts
hydrogen).
The values on the pH scale
range from 0 to 14, with 0
indicating the most acidic level
and 14 the most alkaline.
 ASAM/ACID
An acid may be defined as a
substance that increases the
concentration of hydrogen ions (H+) in
a water solution.
An acid is the proton donor (the
substance that liberates hydrogen ion).
 Asam kuat adalah asam yang
berdiosiasi dengan cepat dan terutama
melepaskan sejumlah besar ion H+
dalam larutan, contohnya adalah HCL.
Asam lemah mempunyai lebih
sedikit kecenderungan untuk
mendisosiasikan ion-ionnya dan oleh
karena itu kurang kuat melepaskan H+,
contohnya adalah H2CO3.
 BASA/BASE/ALKALI
A base is a substance that decreases
the concentration of H+ ions, which, in
the case of water, has the same effect
as increasing the concentration of
hydroxyl ions (OH-).
A base is the proton H+ acceptor (the
substance that accepts hydrogen ion).
 Basa kuat adalah basa yang bereaksi
secara cepat dan kuat dengan H+ . Oleh
karena itu dengan cepat
menghilangkannya dari larutan. Contoh
yang khas adalah OH-, yang bereaksi
dengan H+ untuk membentuk air (H2O).
Basa lemah yang khas adalah HCO3
karena HCO3 berikatan dengan H+ secara
jauh lebih lemah daripada OH-
 Keseimbangan Asam Basa

Keseimbangan asam basa adalah

keseimbangan ion hidrogen.
Walaupun produksi akan terus
menghasilkan ion hidrogen dalam
jumlah sangat banyak, ternyata
konsentrasi ion hidrogen
dipertahankan pada kadar rendah pH
7,4.
Derajat keasaman (pH) darah
manusia normalnya berkisar
antara 7.35 hingga 7.45.
Tubuh manusia mampu
mempertahan keseimbangan
asam dan basa agar proses
metabolisme dan fungsi organ
dapat berjalan optimal.
pH normal darah arteri adalah 7,4,
sedangkan pH darah vena dan cairan
interstetial sekitar 7,35 akibat jumlah ekstra
karbondioksida (CO2) yang dibebaskan dari
jaringan untuk membentuk H2CO3.

Batas rendah pH dimana seseorang dapat

hidup lebih dari beberapa jam adalah sekitar
6,8 dan batas atas adalah sekitar 8,0.
Beberapa prinsip yang perlu diketahui adalah :
1.Istilah asidosis mengacu pada kondisi
pH < 7.35 sedangkan alkalosis bila pH
> 7.45
2.Asidosis berarti terjadi peningkatan
jumlah komponen asam atau
berkurangnya jumlah komponen basa.
3.Alkalosis berarti terjadi peningkatan
jumlah komponen basa atau
berkurangnya jumlah komponen asam.
4.CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam
darah yang berperan sebagai komponen
asam. CO2 juga merupakan komponen
respiratorik. Nilai normalnya adalah 40
mmHg.
5.HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai
komponen basa dan disebut juga sebagai
komponen metabolik. Nilai normalnya
adalah 24 mEq/L.
Pengaturan Keseimbangan Asam Basa
REGULATION OF ACID-BASE BALANCE
BY ACID-BASE BUFFER SYSTEM

The purpose of a buffer system is to prevent

drastic changes in the pH of body fluids by
chemically reacting with strong acids or
bases that would otherwise greatly change
the pH. A buffer system consists of a weak
acid and a weak base. These molecules
react with strong acids or bases that may be
produced and change them to substances
that do not have a great effect on pH.
 1. Bicarbonate Buffer System

• Bicarbonate buffer system is present in ECF

(plasma). It consists of the protonated
substance, carbonic acid (H2CO3) which is a
weak acid and the unprotonated substance,
–, –
HCO3 which is a weak base. HCO3 is in the
form of salt, i.e. sodium bicarbonate
(NaHCO3).
If a potential pH change is created by a
strong acid, the following reaction takes
place:
HCl + NaHCO3 → NaCl + H2CO3
(strong acid) (weak acid)
The strong acid has reacted with the
sodium bicarbonate to produce a salt
(NaCl) that has no effect on pH and a weak
acid that has little effect on pH.
If a potential pH change is created by a
strong base the following reaction takes
place:
NaOH + H2CO3 → H2O + NaHCO3
(strong base) (weak base)
The strong base has reacted with the
carbonic acid to produce water, which has
no effect on pH and a weak base that has
little effect on pH.
 2. Phospat buffer system
The two components of this buffer system are
sodium dihydrogen phosphate (NaH2PO4), a weak
acid, and sodium monohydrogen phosphate
(Na2HPO4), a weak base.
HCl + Na2HPO4 → NaCl + NaH2PO4
(strong acid) (weak acid)
If a potential pH change is created by a strong base,
the following reaction takes place:
NaOH + NaH2PO4 → H2O + Na2HPO4
(strong base) (weak base)
 3. Protein Buffer System
The amino acids that make up proteins each have a
carboxyl group (COOH) and an amine (or amino) group
(NH2) and may act as either acids or bases.

When an ongoing cause is disrupting the normal pH,

the respiratory and renal mechanisms will also be
needed.
 REGULATION OF ACID-BASE BALANCE
BY RESPIRATORY MECHANISM

Lungs play an important role in the maintenance of

acid-base balance by removing CO2 activities in the
body. This CO2 combines with water to form carbonic
acid. Since carbonic acid is unstable, it splits into H+
and HCO3-

Entire reaction is reversed in lungs when CO2 diffuses

from blood into the alveoli of lungs.
 REGULATION OF ACID-BASE BALANCE BY RENAL
MECHANISM

• Kidney maintains the acid-base balance of the

body by the secretion of H+ and by the
retention of HCO3– .
• the kidneys help regulate the pH of
extracellular fluid by excreting or conserving H
ions and by reabsorbing (or not) Na ions and
HCO3 ions.
The disturbances in acid-base status produced
by the change in HCO3
Thus the acid-base disturbances are:
1. Respiratory acidosis
2. Respiratory alkalosis
3. Metabolic acidosis
4. Metabolic alkalosis.
 Asidosis Respiratorik
Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah
yang berlebihan karena penumpukan
karbondioksida dalam darah sebagai akibat
dari fungsi paru-paru yang buruk atau
pernafasan yang lambat.
Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak
dapat mengeluarkan karbondioksida secara
adekuat
penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi
paru-paru, seperti:
• Emfisema
• Bronkitis kronis
• Pneumonia berat
• Edema pulmoner
• Asma.
• Narkotika dan obat tidur yang kuat,
Pengobatan asidosis respiratorik bertujuan
untuk meningkatkan fungsi dari paru-paru
 Asidosis Metabolik
Metabolic acidosis is the acid-base imbalance
characterized by excess accumulation of
organic acids in the body, which is caused by
abnormal metabolic processes. Organic acids
such as lactic acid, ketoacids and uric acid are
formed by normal metabolism. The quantity
of these acids increases due to abnormality in
the metabolism.
 Peyebab asidosis metabolik
• Keracunan Metanol (alkohol kayu)
• Keracunan etilen glikol
• Overdosis aspirin
• Diabetes tidak terkendali
• Gangguan fungsi ginjal/gagal ginjal
• Diare
Pengobatan tergantung penyebabnya,
pemberian bikarbonat intravena, tindakan
dialisis, pemberian insulin.
 Alklosis Respiratorik
• Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan
dimana darah menjadi basa karena
pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga
menyebabkan kadar karbondioksida dalam
darah menjadi rendah, yang mengarah pada
penurunan pembetukan asam karbonat dan
pelepasan H+ yang mengakibatkan
peningkatan pH kearah alkalosis respiratorik
Penyebab
• Pernafasan hiperventilasi karena kecemasan
• rasa nyeri
• sirosis hati
• kadar oksigen darah yang rendah
• demam

Pengobatan
• Obat anticemas, anti nyeri
• Meningkatkan kadar Karbodioksida (menahan
nafas, bernafas dalam kantung kertas)
 Alkalosis Metabolik
• Metabolic alkalosis is the acid-base imbalance
caused by loss of excess H+ resulting in
–
increased HCO3 concentration.
Penyebab :
• Aspirasi Lambung atau muntah2
• Konsumsi berlebih soda bikarbonat
• Obat Diuretik berlebih
 Pengobatan
 Biasanya alkalosis metabolik diatasi
dengan pemberian cairan dan elektrolit
(natrium dan kalium). Pada kasus yang
berat, diberikan amonium klorida secara
intravena.
 Analisa gas darah (AGD)
• Analisa gas darah (AGD) dilakukan untuk
mengevaluasi status oksigen dan
karbondioksida di dalam darah arteri dan
mengukur pH-nya. Pengukuran ini untuk
mengukur keasaman darah dan kadar
bikarbonat. Pemeriksaan dapat dilakukan
melalui pengambilan darah astrup dari arteri
radialis, brakhialis, atau formalis.
Analisa Gas Darah
Rentang nilai normal dan interpretasi tiap komponen:
1. pH normal : 7,35 – 7,45
Asidosis : <7,35
Alkalosis : >7,45
2. PaO2 normal: 80 – 100 mmHg
Hipoksemia ringan : 70 – 80 mmHg
Hipoksemia sedang : 60 – 70 mmHg
Hipoksemia berat : <60 mmHg
3. SaO2 normal : 93% – 98%
Bila nilai SaO2 >80% sudah dapat dipastikan bahwa
darah diambil dari arteri, kecuali pada gagal napas.
4. PaCO2 normal : 35 – 45 mmHg
Asidosis respiratorik : >45 mmHg (pH turun)
Alkalosis respiratorik : <35 mmHg (pH naik)
5. HCO3 nilai normal : 22 – 26 mEq/L
Asidosis metabolik : <22 mEq/L (pH turun)
Alkalosis metabolik : >26 mEq/L (pH naik)
6. BE normal : -2 s/d +2 mEq/L
Nilai – (negative) : asidosis
Nilai + (positif) : alkalosis
Terima Kasih atas
perhatiannya