Terminologi asam-basa
Asam : substansi yang dapat
pH = - log [H+]
untuk mengukur pH digunakan
persamaan Henderson-Haselbalch :
[HCO3-]
pH = 6.1 + log ---------------pCO2 x 0.03
Base excess
Normal: [-2] [+2 ] mmol/L
Metabolic acidosis: < [-2] mmol/L
Mild [-4] [-6 ]
Moderate [-6] [-9]
Marked [-9] [-13]
Severe [ < -13 ]
Metabolic alkalosis: > [+2] mmol/L
Severe > [+13]
Marked [+9] [+13]
Moderate [+6] [+9]
Mild [+4] [+6]
oleh sistem
respirasi
Kelainan-kelainan
primer PCO2 :
asidosis
respiratorik (PCO2
>) atau alkalosis
respiratorik (PCO2
<)
HCO3- diregulasi
Asam
2 jenis asam : asam karbonat
asam non
karbonat
Asam karbonat terbentuk terutama
pada metabolisme karbohidrat dan
lemak
Asam non karbonat terbentuk
terutama pada metabolisme protein
Sistem buff
er
Buffer adalah larutan yang dapat
Sistem buff
er
Sistem buff
er
3 sistem buffer
utama :
Sistem asam
karbonat bikarbonat
Sistem buffer
phosphate
Sistem buffer protein
(hemoglobin, a.amino,
protein plasma)
Buff
er asam karbonat-bikarbonat
b. Bila basa kuat ditambahkan ke
Sistem buff
er asam karbonat-bikarbonat
Buff
er asam karbonat-bikarbonat
Sistem buff
er Phosphate
Hampir serupa dengan buffer asam
karbonat- bikarbonat.
Komponen buffer ini :
Garam natrium dihidrogen phosphate
Sistem buff
er protein
Protein plasma dan protein intracellular
amino groups)
Buff
er protein
Chlorida shift
RBC di paru mengikat O2
O2Hb
Dibawa ke jaringan
CO2 dari jaringan berdifusi
masuk RBC sebagai HHb:
CO2 +H2O H2CO3
[H+] + [HCO3-]
[HCO3-] berdifusi keluar sel
RBC, dalam RBC
kekurangan ion negatip.
Untuk menjaga agar muatan
listrik di sel seimbang [Cl-]
masuk ke sel. Proses ini :
chlorida shift
terbentuk di filtrat di
lumen tubuli
berdissosiasi karbon
dioxida [CO2] dan air
[H2O]
[CO2] kemudian
berdiffusi masuk sel
tubuli, yang memicu
sekresi [H+] lebih lanjut .
Tiap ion [H+] yang
disekresi , terjadi
reabsorpsi ion Na dan
[HCO3-] oleh sel tubuli
Ion [H+] yang disekresi
membentuk H2CO3
[HCO3-], identik
dengan reabsorpsi
[HCO3-] , sekresi [H+]
berikatan dengan
konjugate basa
membentuk asam
dan diekskresi di
urin.
Sekresi [H+]
menghasilkan [HCO3-]
Ekskresi [N H 4+ ]
Selain itu regenerasi
Regenerasibikarbonation
dua m ekanism e dilakukan seltubuliginjaluntuk regenerasi ion
bikarbonat:ekskresiasam (H + )dan ekskresiion am m onium (NH 4+ )
tubulus mensekresi
ion bikarbonat dan
membentuk ion H+
untuk
mengasamkan
darah.
Mekanisme ini
bertolak belakang
dengan proses
reabsorpsi ion
bikarbonat.
sebagian,
Asidosis metabolik terkompensasi
sempurna
Alkalosis respiratorik akut/kronik
Alkalosis metabolik belum terkompensasi/
Alkalosis terkompensasi sebagian/
Alkalosis terkompensasi sempurna
Hg
Kadar di atas 45 mm Hg tanda adanya asidosis
respiratorik
Kadar di bawah 35 mm Hg mengindikasikan
adanya alkalosis respiratorik
Asidosis respiratorik
Paling banyak
sebagai penyebab
ketidak
seimbangan asam
basa
Bila terjadi
hipoventilasi
pCO2 meningkat
H2CO3 meningkat
pH turun
asidosis
Komponen utama
berperan pada
asidosis ini paru
secara akut.
Hiperventilasi [pCO2] menurun pH
meningkat alkalosis
Bila tekanan CO2 < 30 mmHg dan disertai
perubahan/ peningkatan pH.
Mekanisme kompensasi ginjal belum terjadi
seluruhnya tergantung pada penurunan
tekanan CO2 dan perubahan ventilasi.
Bikarbonat dan base excess dalam batas
normal
tubulus mensekresi
ion bikarbonat dan
membentuk ion [H+
] untuk
mengasamkan
darah.
Mekanisme ini
bertolak belakang
dengan proses
reabsorpsi ion
bikarbonat.
Alkalosis respiratorik
Umumnya
terjadi akibat
hiperventilasi
fibrosis interstitialis
Gagal jantung kongestif
Anemia berat
Rangsangan pusat pernafasan :
Psychogenic /voluntary hyperventilation
Keracunan salisilat , kelainan neurologik
(tumor pontine, CVA), septicemia gram
negatif
Alkalosis m etabolik
Terjadi akibat kelebihan alkali
M etabolic Alkalosis
Ventilasiparu m elam bat dan dangkal,sehingga
m em ungkinkan penim bunan [CO 2] dalam darah
G injalm ensintesis [H + ] dan m engelim inasi
bikarbonat m elaluisekresidiurin
Asidosis m etabolik
Penimbunan asam non karbonat atau
Primar
y
disord
er
Metabol HCO3ic
<
acidosis
pCO2
<
hyperventilati
on
Metabol HCO3ic
>
alkalosi
s
pCO2
>
hypoventilatio
n
Anion G ap
Selisih jumlah kation yang secara
Anion gap
Anion gap
Anion gap
meningkat :
Uremia
Ketosis
Lactic acidosis
Ingestion of toxin
(methanol, salisilat,
dsb).
Anion gap
berkurang
Kadar kation
menurun :
Intoksikasi lithium
Multipel mieloma,
pengobatan
polymixin B
Penurunan kadar
anion
klasifi
kasiKeseim bangan asam -basa
uncom pensated & com pensated
Uncompensated
Asidosis
rendah
Respiratorik
pH
pCO2
HCO3
Compensated
< normal
normal
meningkat
normal
meningkat
meningkat
Alkalosis
tinggi
Respiratorik
pH
> normal
pCO2
menurun
HCO3
normal
normal
menurun
menurun
pH
pCO2
HCO3
Alkalosis
rendah
Metabolik
pH
< normal
normal
menurun
> normal
pCO2
normal
HCO3
meningkat
compensated
normal
menurun
menurun
normal
meningkat
meningkat
antikoagulan
15 20 iu/mL darah
Bila antikoagulan terlalu banyak,
pCO2 turun,
pH tetap, karena efek
penurunan pCO2 terhadap pH
dihambat oleh heparin.
laboratorium.
Darah (jaringan hidup) memerlukan
dan menggunakan O2 dan
menghasilkan CO2, sampel harus
segera diperiksa dalam 20 menit
sejak pengambilan.
Waktu pengiriman ke laboratorium :
< 5 menit tidak memerlukan es
(pendingin)
mEq/L
7.32
7.47
7.08
7.51
pCO2 (mmHg)
28
2o
49
49
[HCO3-]
14
14
14
38
HCO3 14 (rendah)
pCO2 28 < N (sebagai kompensasi)
asidosis metabolik
pH 7.47 > N, pCO2 20 < N, HCO3
14< N (sebagai kompensasi) resp.
alkalosis kronik
pH rendah, pCO2 tinggi, HCO3 rendah
mix asidosis resp & metabolik
pH tinggi, HCO3 tinggi, pCO2
meningkat (kompensasi) metabolik
alkalosis
sekian