Anda di halaman 1dari 26

Keseimbangan Asam dan Basa

suatu keadaan dimana konsentrasi ion hydrogen yang


diproduksi setara dengan konsentrasi ion hydrogen yang
dikeluarkan oleh sel. Keseimbangan asam basa adalah
keseimbangan ion hydrogen. Walaupun produksi akan terus
menghasilkan ion hydrogen dalam jumlah sangat
banyak,ternyata konsentrasi ion hydrogen dipertahankan
pada kadar rendah pH 7,4.
Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Asam dan Basa

1. Sistem Buffer


Sistem penyangga asam basa kimiawi dalam cairan
tubuh, yang dengan segera bergabung dengan asam
atau basa untuk mencegah perubahan konsentrasi
ion hidrogen yang berlebihan.
Fungsi utama sistem buffer adalah mencegah
perubahan pH yang disebabkan oleh pengaruh asam
fixed dan asam organic pada cairan ekstraseluler.
Sebagai buffer, sistem ini memiliki keterbatasan yaitu :
Tidak dapat mencegah perubahan pH di cairan
ekstraseluler yang disebabkan karena peningkatan
CO2.
Sistem ini hanya berfungsi bila sistem respirasi dan
pusat pengendali sistem pernafasan bekerja normal
Kemampuan menyelenggarakan sistem buffer
tergantung pada tersedianya ion bikarbonat.
Ada 4 sistem buffer4:
Buffer bikarbonat : sistem dapar di cairan ekstrasel
terutama untuk perubahan yang disebabkan oleh
non-bikarbonat
Buffer protein : sistem dapar di cairan ekstrasel dan
intrasel
Buffer hemoglobin :sistem dapar di dalam eritrosit
untuk perubahan asam karbonat
Buffer fosfat :sistem dapar di sistem perkemihan dan
cairan intrasel.
2. Sistem Paru
Paru-paru, dibawah kendali medula otak, mengendalikan
karbondioksida, dan karena itu juga mengendalikan
kandungan asam karbonik dari cairan ekstraseluler.
Pada keadaan asidosis metabolik, frekuensi pernapasan
meningkat sehingga menyebabkan eliminasi karbon
dioksida yang lebih besar (untuk mengurangi kelebihan
asam). Pada keadaan alkalosis metabolik, frekuensi
pernapasan diturunkan, dan menyebabkan penahanan
karbondioksida (untuk meningkatkan beban asam).
3. Sistem Ginjal

Untuk mempertahankan keseimbangan asam basa,


ginjal harus mengeluarkan anion asam non volatile
dan mengganti HCO3-. Ginjal mengatur
keseimbangan asam basa dengan sekresi dan
reabsorpsi ion hidrogen dan ion bikarbonat. Pada
mekanisme pemgaturan oleh ginjal ini berperan 3
sistem buffer asam karbonat, buffer fosfat dan
pembentukan ammonia.
1.1 Fungsi Keseimbangan Asam dan Basa

1. Mekanisme Kontrol pH Oleh Sistem Pernapasan


Sistem pernapasan berperan penting dalam keseimbangan asam basa karena
kemampuannya mengubah ventilasi paru, dan dengan demikian mengubah
kecepatan ekskresi CO2 penghasil H+.

2. Mekanisme Kontrol pH Oleh Ginjal


Ginjal adalah lini pertahanan ketiga terhadap perubahan - perubahan [H+]
dalam cairan tubuh; ginjal memerlukan waktu beberapa jam sampai hari untuk
mengkompensasi perubahan pH cairan tubuh, dibandingkan dengan respons
sistem penyangga yang segera dan respons sistem pernapasan yang memerlukan
waktu beberapa menit.
1.2 Sumber Keseimbangan Asam dan Basa
Dalam keadaan alami, tubuh memiliki kondisi yang lebih basa
dengan pH 7,365. Oleh karena itu, untuk menjaga keseimbangannya
dengan mengonsumsi makanan yang bersifat alkali seperti :
• Jawawut, Kastanye, Kacang almond, Protein whey, Biji chia,
Mentimun, Melon, Jeruk lemon, Sayuran hijau, Tahu, Tempe

Kebanyakan sayuran sebenarnya basa, sementara untuk buah-


buahan, ada yang bersifat alkali namun ada juga yang asam dan perlu
dikurangi terutama jika tingkat pH Anda sudah asam. Misalnya adalah:
• Bluberi
• Cranberries
• Plum
• Kismis
1.3 Kebutuhan Keseimbangan Asam dan Basa

Nilai pH adalah tolak ukur keseimbangan kadar asam


dan basa dalam darah. pH tubuh dalam keadaan normal
idealnya berkisar 7,35 – 7,45. Untuk mengetahui kadar
keseimbangan asam dan basa dalam tubuh perlu adanya
pemeriksaan lab. Keseimbangan asam basa dalam tubuh
manusia diatur oleh dua sistem organ yakni paru dan
ginjal.
1.4 Proses Absorbsi yang Normal dan
Mengalami Gangguan
• Proses Pernafasan Normal
Adanya rangsangan aktivasi medulla oblongata bagian dorsal
terjadilah proses inspirasi (menarik nafas) dan proses ekspirasi
(menghembuskan nafas).
• Proses Pernafasan Asidosis
1. Asidosis Respiratorik
Yaitu keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan
karbondioksida dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru – paru
yang buruk atau pernafasan yang lambat. Kecepatan dan kedalaman
pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam darah.
Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak
yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih
cepat dan lebih dalam.
• Gangguan Proses Pernapasan ( ASMA )

Saluran pernafasan akan menyempit dan otot-otot


disekitar saluran tersebut mengencang,ada peningkatan
peradangan pada lapisan saluran pernafasan dan produksi
dahak yang makin menambah penyempitan pada saluran
pernafasan sehingga membatasi jumlah suplai udara ke
paru-paru. Dengan menyempitnya bagian-bagian dari
saluran pernafasan maka udara akan lebih sulit mengalir
dan penderita menjadi makin sulit bernafas.
• Proses Pernafasan Alkalosis

1. Alkalosis Respiratorik
Yaitu suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena
pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan
kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang
menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang
dikeluarkan dari aliran darah. Alkalosis respiratorik dapat
membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan
rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin
memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.
Detak Jantung Normal
Menurut American Heart Association, denyut
jantung istirahat rata-rata: Anak-anak 10 tahun,
dewasa yang lebih tua, dan manula: 60-100 denyut
per menit (BPM) Atlet pro terlatih adalah 40-60
denyut per menit (BPM).
• Mekanisme Terjadinya Aritmia

Dalam jantung terdapat sel-sel yang mempunyai


automatisasi, artinya dapat dengan sendirinya secara teratur
melepaskan rangsang (impuls). Impuls ini kemudian akan
merangsang sel-sel sekitarnya, selanjutnya disebarkan
keseluruh jantung sehingga menghasilkan denyut jantung
spontan. Bila nodus SA mengalami depresi dan tak dapat
mengeluarkan impuls pada waktunya, maka fous yang
berada ditempat lain akan mengambil alih pembentukan
impuls sehingga terjadilah irama jantung yang baru yang
kita katakan sebagai aritmia
1.5 Penatalaksanaan Keperawatan yang Dilakukan
Pada Kasus Ketidakseimbangan Asam dan Basa

• ASMA
Penatalaksanaan Keperawatan
Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah :
1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera.
2. Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat
mencetuskan serangan asma
3. Memberikan penerangan kepada penderita ataupun
keluarganya mengenai penyakit asma, baik pengobatannya
maupun tentang perjalanan penyakitnya sehingga penderita
mengerti tujuan pengobatan yang diberikan dan
bekerjasama dengan dokter atau perawat yang merawatnya.
Pengobatan pada asma bronkial terbagi 2, yaitu:

1. Pengobatan non farmakologik


2. Pengobatan farmakologik

ARITMIA
Penatalaksanaan Keperawatan
3. Terapi medis
Obat-obat anti aritmia dibagi 4 kelas yaitu :
a. Anti aritmia Kelas 1 : sodium channel blocker
Kelas 1A
• Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk mencegah
berulangnya atrial fibrilasi atau flutter.
• Procainamide untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang menyertai
anestesi.
• Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang
Kelas 1B

• Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel


takikardia.
• Mexiletine untuk aritmia entrikel dan VT
Kelas 1C
a. Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi
b. Anti aritmia Kelas 2 (Beta adrenergik blokade) Atenolol,
Metoprolol, Propanolol : indikasi aritmi jantung, angina pektoris dan
hipertensi.
c. Anti aritmia kelas 3 (Prolong repolarisation) Amiodarone, indikasi
VT, SVT berulang.
d. Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker) Verapamil, indikasi
supraventrikular aritmia.
2. Terapi mekanis

1. Kardioversi
2. Defibrilasi
3. Defibrilator kardioverter implantabel
4. Terapi pacemaker
1.6 Manfaat dan Kegunaan Ilmu Biokimia dalam Kasus Penyakit Asma
dan Aritmia

• Mengidentifikasi reaksi yang terjadi pada proses


kehidupan sehingga mampu menganalisa terjadinya
penyakit atau masalah yang terjadi pada proses tersebut.
• Menganalisa perkembangan bakteri penyebab penyakit,
mempelajari sifatnya dan cara pengendaliannya
menggunakan bahan-bahan kimia
• Menentukan cara baru dalam menanggulangi penyakit
yang berkembang adalah hal yang dipelajari dalam bidang
biokimia.
• Penggunaan enzim dalam menyelesaikan permasalahan
dalam tubuh, dan penyembuhan penyakit.
• Membuat metode kimia untuk menganalisa suatu penyakit
dengan cepat.
• Membuat metode analisis penyakit yang akurat hinggal
level molekular.
Kesimpulan

Keseimbangan asam basa adalah suat keadaan


dimana konsentrasi ion hidrogen yang diproduksi
setara dengan konsentrasi ion hidrogen yang
dikeluarkan oleh sel. Pada proses kehidupan
keseimbangan asam pada tingkat molecular
umumnya berhubungan dengan asam lemah dan
basa lemah, begitu pula pada tingkat konsentrasi ion
H+ atau ion OH- yang sangat rendah.
Next ...........

Terdapat 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam


basa, yaitu asidosis atau alkalosis. Asidosis adalah
suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak
mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung
basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH
darah. Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat
darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu
sedikit mengandung asam) dan kadang
menyebabkan meningkatnya pH darah
Daftar Pustaka
• https://
simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/5a1f9a2d9b
46df3dbcb67e6d3b70f19b.pdf
• https://
lifestyle.kompas.com/read/2016/04/26/181700423/Keseimba
ngan.Asam.Basa.Pengaruhi.Kesehatan.Tubuh
• https://edoc.site/makalah-keseimbangan-asam-basa-pdf-free.
html
• https://indahnyawulandari.wordpress.com/2015/11/14/asuhan
-keperawatan-penyakit-asma/?e_pi=7%2CPAGE_ID10%2C6
158337830
• https://harmokoblog.wordpress.com/2013/06/18/keseimbang
an-cairan-dan-elektrolit-serta-keseimbangan-asam-basa/
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai