Anda di halaman 1dari 7

MIND MAP TETANUS

Etiologi: Clostridium
Pengertian: Tetani
penyakit infeksi akut disebabkan eksotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium Tetani ditandai dengan peningkatan kekakuan umum dan kejang-kejang otot rangka.
Tetanus Komplikasi:
Gagal ginjal akut
Rhabdomolisis
Gangguan otonom
Atelektasis
Pneumonia aspirasi
Ulkus Peptikum
Retensi urin
Ulkus dekubitus

Gejala klinis: Penatalaksanaan:


periode inkubasi tetanus antara 3—21 hari (rata-rata 7 hari).Membuang sumber
Pada 80-90% tetanospasmin
penderita , gejala muncul 1-2 minggu setelah terinfeksi. Selang waktu sejak munculnya gejala perta
Sudoyo Aru (2009), bentuk klinisnya dibagi menjadi: Menetralisasi toksin yang tidak terikat
Perawatan penunjang (suportif)
Tetanus General (spasme otot, kaku kuduk, nyeri tenggorokan, kesulitan membuka mulut, rahang sampaiterkunci,
tetanospasmin yang berikatan dengan jaringan telah habis dimetabolisme.
disfagia.
Tetanus Neonatorum
Tetanus Local (otot terasa sakit, rebiditas, spasme pada paroksimal).
Tetanus Sefalik

Pemeriksaan penunjang: Therapi: Obat- Obatan:


EKG (segmen ST memanjang) Antibiotik
Pada tetanus kadar serum 5-6 mg/al atau 1,2-1,5 Cedera kepala sedang dapat dilakukan
Antitoksin
mmol/L terapi: Tetanus
Foto Rontgen a. Perawaatan selama 7-10 hari
Toksoid
b. Anti serebral edem
Antikonvulsan
c. Anti perdarahan
d. Simptomatik
I. Pathofisiologi
Clostridium Tetani

Luka tusuk,bakar,tembak
Gigitan hewan / manusia
Infeksi telinga, gigi berlubang
Tempat pemotonganumbilikus pada bayi

Eksotoksin

Pengangkutan toksin melewati saraf motorik

Ganglion sumsum tulang belakang Otak Saraf otonom

Tonus otot Menempel pd serebral Gangliosides

Mengenai saraf simpatis

Kaku Kekakuan dan kejang khas tetanus Keringat


berlebihan

Hipertermi,
hipotermi

Hilangnya keseimbangan tonus otot Aritmia,


Takikardi

Kekakuan otot Hipoksia berat

Sistem pencernaan Sistem pernafasan O2 di otak

Gangguan eliminasi Ketidakefektifan jalan nafas Kesadaran

Gangguan Nutrisi Gangguan Komunikasi verbal

PK
Hipoksemia

Gangguan Perfusi Jaringan


Gangguan Pertukaran Gas

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya spasme pada otot
faring
2. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
sirkulasi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kekakuan rahang.

PERENCANAAN

No. Diagnose NOC NIC


keperawatan
1 Ketidakefektifan Respiratory  Respiratory status : Airway
bersihan jalan nafas status:Ventilation suction
berhubungan dengan Respiratory status: - Tentukan kebutuhan suction
adanya spasme pada Airway Patency melalui oral atau tracheal
otot faring. Setelah dilakukan asuhan - Auskultasi suara nafas
keperawatan selama 3 hari - Gunakan peralatan steril, sekali
jalan nafas efektif dengan pakai
kriteria hasil: - Monitor status O2
- Jalan nafas paten, - Catat type dan jumlah sekresi
- Suara nafas bersi  Airway management
- Tidak ada sianosi - Posisikan pasien untuk
- TTV dalam rentang memaksimalkan ventilasi
normal - Keluarkan lendir dengan suction
- Atur posisi untuk emngurangi
dypsneu
- Monitor respirasi dan status O2
2 Resiko  Circulation status  Menejemen sensasi perifer
ketidakefektifan  Tissue perfusion: - Monitor adanya daerah
perfusi jaringan cerebral tertentu yang hanya peka
perifer berhubungan Setelah dilakukan asuhan terhadap panas, dingin, tajam,
dengan penurunan keperawatan selama 3 hari tumpul
sirkulasi resiko perfusi jaringan - Monitor kemampuan BAB
efektif dengan kriteria
hasil:
- tekanan systole dan
diastole dalam rentang
normal
- komunikasi dengan
jelas
- tingkat kesadaran
membaik
3 Ketidakseimbangan  Nutritional status: fluid  Nutritional Management
nutrisi kurang dari and food intake - Kolaborasikan dengan ahli gizi
Setelah dilakukan asuhan - Diit TKTP
kebutuhan tubuh
keperawatan selama 3 hari - Monitor jumlah nutrisi dan
berhubungan dengan diharapkan kebutuhan kandungan
kekakuan rahang. nutrisi terpenuhi dengan - Kaji kemampuan pasien untuk
kriteria hasil: mendapatkan nutrisi yang
- Tidak ada tanda dibutuhkan
malnutrisi
- Menunjukkan
peningkatan fungsi
penegcapan dari
menelan
LP TETANUS DI RUANG IMC

RSUP DR.SARDJITO

Disusun Oleh:

INDAH PUJI ASTUTI


201510206074

PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH

YOGYAKARTA

2015/2016

Anda mungkin juga menyukai