KELAPARAN/
OBSTRUKSI DIET SANGAT
BERBAGAI
ALIRAN RENDAH
PENYAKIT GINJAL
URINARIA PROTEIN/
PENYAKIT HATI
5.Jelaskan mekanisme hormon ADH dan RAAS ?
Mekanisme RAAS
Aldosteron
Reabsoribsi garam dan Darah ke Tekanan
air ditubulus proksimal ginjal darah
Tekanan darah
Mekanisme ADH
ADH
Peningkatan pelepasan
ADH di Hipofisis
Permeabilitas ductus
Rasa haus pengumpul terhadap
bertambah
air meningkat
Peningkatan
kemampuan untuk
memekatkan urine
Penurunan
keluaran
urine
6.Jelaskan anatomi , fisiologi , histologi dari organ terkait ?
Anatomi
Histologi Fisiologi
ANATOMI
7.Sebutkan penyakit-penyakit yang menyebabkan
wajah dan perut bengkak?
Sindrom Nefrotik
Malnutrisi / Kwashiorkor
8.Jelaskan langkah-langkah diagnosis ?
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
-Pemeriksaan Abdomen
-Pemeriksaan Suprapubic
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
-Urinalisis -Analisis semen
-Pemeriksaan Darah -Analisis batu
-Kultur urine
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
-Pielografi Intra Vena (PIV) -MRI
-Sistografi - CT-Scan
-USG -Angiografi
9.Apa saja DD dari kasus tersebut ?
GLOMERULONEFRITIS AKUT
SINDROM NEFROTIK PASCA STREPTOCOCCUS
12 TAHUN + -
BENGKAK PADA
WAJAH DAN PERUT + -
DEFINISI
Sindroma nefrotik merupakan salah satu
manifestasi klinik glomerulonefritis yang ditandai
dengan edema anasarka, proteinuria masif > 3,5
g/hari, hipoalbuminemi <3,5g/dl,
hiperkolesterolemia dan lipiduria.
ETIOLOGI
Sindroma nefrotik dapat disebabkan oleh Glomerulonefritis primer dan sekunder
akibat infeksi, keganasan, penyakit jaringan penghubung, akibat obat atau toksin dan
akibat penyakit sistemik.
1. Proteinuria
Sindrom nefrotik merupakan tanda patognomonik dari kelainan glomelurus. Pada
kelainan glomerulus, terjadi kerusakan membrane basal glomelurus dan sel podosit.
Akibatnya albumin yang bermuatan negatif dapat melewati membrane basal
glomelurus dan celah-celah yang terbentuk antar sel podosit. Celah antar sel
podosit inilah diperkirakan menyebabkan proteinuria masif.
2. Hipoalbuminemia
Merupakan konsekuensi dari hilangnya albumin dari urin. Terjadi mekanisme
kompensasi oleh hepar dengan meningkatkan sintesis albumin. Namun pada
pasien sindrom nefrotik mekanisme kompensasi ini menumpul sehingga kadar
albumin semakin turun.
3. Edema
Rendahnya kadar albumin menurunkan tekanan onkotik plasma sehingga terjadi
transudasi dari pembuluh darah ke ruangan ekstraseluler. Selain itu terjadi adanya
defek sekresi natrium oleh ginjal sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat.
Tekanan darah tinggi serta tekanan onkotik yang rendah memprovokasi trasudasi
cairan ke ruangan ekstraseluler.
TATA LAKSANA
KOMPLIKASI
Diuretik disertai diet rendah
garam (sekitar 2 gram natrium 1.Hiperkoagulabilitas.
perhari) dan tirah baring dapat 2.Infeksi. Yang sering terjadi adalah pneumonia,
mengontrol edema . printonitis, dan selulitis.
Furosemid oral dapat diberikan 3.Gangguan fungsi ginjal
dan bila resisten dapat 4.Gangguan Keseimbangan Nitrogen
dikombinasi tiazid, metalazon,
dan atau asetazolamid.
Pembatasan asupan protein PROGNOSIS
0,8-1,0 g/Kg/BB/hari dapat
mengurangi proteinuria. Obat Prognosis jangka panjang sindrom nefrotik
penghambat enzim konversi kelainan minimal (SNKM) selama
angiotensin (angiotensin pengamatan 20 tahun menunjukkan hanya
converting enzyme inhibitors) 4-5% menjadi gagal ginjal terminal,
dan antagonis reseptor sedangkan pada glomerulosklerosis fokal
angiotensin II dapat segmental (GSFS) 25% menjadi gagal
menurunkan tekanan darah dan ginjal terminal dalam 5 tahun dan pada
kombinasi keduanya sebagian besar lainnya disertai penurunan
mempunyai efek aditif dalam fungsi ginjal.
mengurangi proteinuria.
11.Jelaskan farmakodinamik dan farmakokinetik yang dapat
digunakan?
farmakodinamik
farmakodinamik
Menurunkan
Menurunkan sintesis
konsentrasi Menurunkan permeabilitas
prostaglandin, leukotrien, dan
limfosit,monosit,eosinofil,basofil,s kapiler dengan menurunkan
platelet activating factor, yang
erta meningkatkan konsentrasi jumlah histamine yang dirilis oleh
dihasilkan dari aktivasi fosfoliase
netrofil dalam sirkulasi. basofil dan sel mast.
A2.
farmakokinetik