Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kelenjar adrenal diproduksi dalam rangka untuk memproses berbagai
fungsi yang terjadi dalam tubuh manusia. Kelenjar adrenal yang paling
dikenal untuk mengembangkan banyak perempuan dan laki-laki hormon.
Hormon-hormon ini sangat penting bagi tubuh seseorang disebabkan oleh
kenyataan bahwa mereka terutama bertanggung jawab untuk memberikan
tubuh dengan kortikal, yang berkaitan dengan tingkat seseorang stres. Masalah
dengan kelainan kelenjar adrenal adalah bahwa mereka dapat menyebabkan
seseorang kelenjar membangun terlalu sedikit jumlah hormon dan juga
mungkin bagi gangguan ini menyebabkan kelenjar adrenal tubuh untuk
membentuk sejumlah hormon yang mungkin terlalu banyak bagi siapa pun
tubuh untuk menangani (Sapto, 1!". #erdasarkan uraian di atas maka dalam
makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu penyakit yang
mengenai medula adrenal serta asuhan keperawatan yang dapat dilakukan
pada psien dengan gangguan medula adrenal.
1.2 Rumusan Masalah
a. $pa yang dimaksud dengan tumor medula adrenal%
b. &aktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya tumor medula adrenal%
'. #agaimana patofisiologi terjadinya tumor medula adrenal%
d. #agaimana tanda dan gejala yang timbul pada masalah tumor medula
adrenal%
e. #agaimana asuhan keperawatan yang bisa dilakukan terhadap pasien
dengan masalah tumor medula adrenal%
1
1.3 Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian tumor medula adrenal.
b. Mahasiswa mampu mengethui faktor apa saja yang menjadi
penyebab terjadinya tumor medula adrenal.
'. Mahasiswa mampu mengetahui patofisiologi terjadinya tumor
medula adrenal.
d. Mahasiswa mampu mengetahui tanda dan gejala yang timbul pada
masalah tumor medula adrenal.
e. Mahasiswa mampu mengetahuiasuhan keperawatan yang bisa
dilakukan terhadap pasien dengan masalah tumor medula adrenal.
2
BAB II
PEMBAHAAN
2.1 !"nse# Dasar Tum"r Me$ula A$renal
2.1.1 De%&n&s&
&eokromositoma merupakan tumor yang biasanya bersifat jinak
dan berasal dari sel-sel kromafin medula adrenal, pada ()* hingga )
* pasien tumor tersebut timbul dalam medula kelenjar adrenal,
sedangkan pada beberapa pasien terjadi dalam jaringan kromafin
ekstra adrenal yang berada di dalam atau dekat aorta, o+arium, limpa
atau organ lainnya. &eokromositoma dapat terjadi pada segala usia,
tetapi insiden pun'aknya terletak pada usia ,- dan -) tahun (.halen,
$lthausen / 0aniels, 1,".
Se'ara etimologi &eokromositoma berasal dari bahasa 1unani.
Phios berarti kehitaman, chroma berarti warna dan cytoma berarti
tumor. Hal ini menga'u pada warna sel tumor ketika diwarnai dengan
garam kromium. 2heo'hromo'ytoma adalah tumor kelenjar adrenal
yang menghasilkan hormon epinefrin dan norepinefrin. Hormon ini
memiliki banyak fungsi, beberapa diantaranya seperti mengatur
tekanan darah dan detak jantung. 2heo'hromo'ytoma banyak
ditemukan pada orang dewasa dengan umur 3)-!) tahun.
2haeo'hromo'ytomas adalah tumor fungsional berasal dari sel-
sel 'hromaffin dari medula adrenal dan paraganglions. Sel 4hromaffin
adalah sel-sel yang mensekresi katekolamin yang mempunyai
karakteristik pewarnaan 'oklat dengan dikromat karena kehadiran
butiran sitoplasma katekolamin. 2resentasi klinis klasik adalah dengan
serangan paroksismal hipertensi disertai sakit kepala, berkeringat,
ke'emasan palpitasi dan tremor.
3
2.1.2 Et&"l"g&
a. #eberapa penderita memiliki penyakit keturunan yang disebut
sindroma endokrin multipel, yang menyebabkan mereka peka
terhadap tumor dari berbagai kelenjar endokrin (misalnya kelenjar
tiroid, paratiroid dan adrenal".
b. &eokromositoma juga bisa terjadi pada penderita penyakit +on
Hippel-5indau, dimana pembuluh darah tumbuh se'ara abnormal
dan membentuk tumor jinak (hemangioma", dan 2ada penderita
penyakit +on 6e'klinghausen (neurofibromatosis, pertumbuhan
tumor berdaging pada saraf".
2.1.3 Pat"%&s&"l"g&
&eokromositoma, suatu penyebab hipertensi sekunder yang
jarang terjadi atau sangat langka, merupakan tumor medular adrenal
atau tumor rantai simpatis (paraganglioma" yang melepaskan
katekolamin dalam jumlah besar (epinefrin, norepinefrin, dan
dopamine" se'ara terus-menerus atau dengan jangka waktu.
&eokromositoma menyerang ).1* hingga ).-* penderita hipertensi
dan dapat menyebabkan akibat yang fatal bila tidak terdiagnosis atau
diobati. &eokromositoma dapat menyerang laki-laki dan perempuan
dalam perbandingan yang sama dan mempunyai insiden pun'ak antara
usia 3) dan -) tahun.
Sekitar )* tumor ini berasal dari sel kromafin medulla
adrenalis, dan 1)* sisanya dari ekstra-adrenal yang terletak di area
retroperitoneal (organ 7u'kerkandl", ganglion mesenterika dan
seliaka, dan kandung kemih. 2asien dengan neoplasia endokrin
multiple (M89 ::", telah meningkatkan sekresi katekolamin dengan
manifestasi klinis feokromositoma akibat hyperplasia medulla adrenal
bilateral.
#eberapa penderita memiliki penyakit keturunan yang disebut
sindroma endokrin multipel, yang menyebabkan mereka peka
4
terhadap tumor dari berbagai kelenjar endokrin (misalnya kelenjar
tiroid, paratiroid dan adrenal".
5
s
6
Kelainan ;enetik, akibat adanya penyakit lain (+on Hippel-5indau"
&eokromositoma
Hiperplasia Medula $drenal
Sekresi katekolamin meningkat
9orepinefrine 8pinefrine
8fek metabolik 8fek pada sistem organ
;likogenolisis di
hati
Menghambat
sekresi insulin /
merangsang
glukagon
Kontraksi jantung
4urah jantung
<asokontriksi
pembuluh darah
0ilatasi saluran
pernafasan
$ktifitas sistem
pen'ernaaan
Kontraksi jantung
4urah jantung
2K = Hipertensi
7
;lukosa darah
2K = Hiperglikemi
6esistensi
pembuluh darah
otak
2K = Hipertensi
2alpitasi
jantung
>akikardi
2eningkatan
kerja pernafasan
Sesak nafas?
terengah-engah
MK = ;angguan
2ola nafas
inefektif
MK = $nsietas
Suplai nutrisi ke
sel terganggu
## menurun
MK = ;angguan
pemenuhan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh MK = 9yeri
9yeri kepala
$ktifitas sistem
pen'ernaaan
Suplai nutrisi ke
sel terganggu
Kontraksi jantung
se'ara terus
menerus
2K = 4H&
8pinefrine
2embesaran pupil
2englihatan kabur
MK = 6esiko
4edera
8
Kelemahan
MK = :ntoleransi
aktifitas
2.1.' Man&%estas& !l&n&s
a. >akikardi.
b. 0iaforesis.
'. Sakit kepala.
d. 2alpitasi jantung.
e. Hipertensi dan gangguan kardio+askuler.
f. #erat badan menurun, nafsu makan normal.
g. >remor.
h. $nsietas.
2.1.( Pemer&ksaan D&agn"s&s
a. >es 0arah
1" ;lukosa darah meningkat.
," Kalsium mungkin meningkat.
3" Hemoglobin meningkat karena haemo'on'entration yang
disebabkan oleh penurunan +olume sirkulasi.
@" Katekolamin plasma dan metanephrines plasma (alkohol o
metabolit katekolamin" memiliki keduanya telah digunakan
dalam diagnosis.
b. >otal katekolamin plasma (nore epinefrin dan epinefrin" di ukur
kadarnya saat pasien berbaring terlentang serta beristirahat selama
3) menit, untuk men'egah kenaikan kadar katekolamin akibat
stres yang terjadi saat penusukan jarum ke dalam pembuluh darah
+ena, maka wing-needle di pasang 3) menit sebelum pengambilan
spesimen darah.
2engukuran metabolit katekolamin urin dan asam
+anililmandelat atau katekolamin bebas dapat digunakan sebagai
diagnosis standar terjadinya feokromositoma. Spesimen urin ,@
jam dapat dikumpulkan untuk menentukan katekolamin bebas.
Selain itu urin yang dikumpulkan selama periode ,-3 jam setelah
9
serangan hipertensi dapat diperiksa untuk mengukur kadar
katekolamin.
'. >es 2ro+okatif, tes ini jarang digunakan dalam e+aluasi
diagnostik.
d. >es supresi kolinidin dapat dilakukan jika hasil pemeriksaan urin
dan plasma tidak dapat menegakkan diagnostik.
e. :maging
Setelah tumor dikonfirmasi dengan melakukan pemeriksaan
biokimia, imaging diperlukan untuk menemukan tumor itu.
2emeriksaan yang biasa dilakukan adalah menggunakan =
1" M6: dapat men'ari semua tumor dalam adrenal.
," 4> kurang sensitif dan mendeteksi sekitar (- sampai -*
dari tumor lebih dari 1'm diameter.
3" Aika &eokromositoma dikonfirmasi biokimia tetapi 4> atau
M6: tidak menunjukkan tumor, s'an dengan
metaiodobenBylguanidine (M:#;" yang dilabeli dengan atau
1odium dapat dilakukan. Struktur molekul M:#; mirip
dengan noradrenalin dan konsentrat dalam adrenal atau
ekstra- adrenal phaeo'hromo'ytomas.
@" Sebuah reseptor somatostatin analog pentetreotide disebut,
diberi label dengan :ndium kurang sensitif dari M:#; tetapi
dapat digunakan untuk mendeteksi phaeo'hromo'ytomas
yang tidak berkonsentrasi M:#;.
-" 2ositron emisi tomografi (28>" s'anning mun'ul
menjanjikan tetapi masih dalam tahap awal 'ukup penilaian.
f. 2engujian ;enetik
5okasi >umor dan nomor, usia, jenis kelamin dan sejarah
keluarga akan menunjukkan perlunya untuk pengujian genetik.
10
2engujian tersebut merupakan dasar diagnosis dini dan tindak
lanjut termasuk pengelolaan inter+ensi.
g. Histologi
2enilaian histologi jaringan yang diambil setelah operasi
dengan menggunakan kriteria tertentu (sistem 2$SS" dapat
membantu untuk membedakan, apakah jinak atau ganas. 9ilai
2$SS dari C@D.
2.1.) Penatalaksanaan
2enatalaksanaan pada pheo'hroma'ytoma bergantung kepada kondisi
pasien, seperti=
a. Emur, kesehatan umum, dan riwayat kesehatan.
b. >ingkat penyakit.
'. Aenis penyakit.
d. >oleransi terhadap obat-obat, prosedur, dan terapi tertentu.
Hal yang bisa dilakukan antara lain =
a. Selama kejadian atau serangan hepertensi, takikardi, ansietas dan
gejala feokromositoma lainnya pasien dibaringkan di tempat tidur
dengan bagian kepala ranjang ditinggikan untuk meningkatkan
penurunan ortostatik tekanan darah.
b. &armakoterapi = 2asien dapat dipindahkan ke ruangan intensif agar
adpat dilakukan pemantauan yang ketat terhadap perubahan 8K;
dan pemberian preparat penyekat alfa-adrenergik.
'. &enoksibenBamin, dapat digunakan setelah tekanan darah pasien
stabil untuk persiapan pembedahan.
d. Fperasi (5aparoskopi adrenale'tomy"
11
2engobatan pada pheo'hromo'ytoma termasuk mengangkat
tumor. 9amun, sebelum mengangkat tumor, sebaiknya
memberikan medikasi untuk mengontrol tekanan darah pasien.
2ada anak-anak, biasanya terdapat lebih dari satu tumor. Selain itu,
pasien juga harus di follow-up untuk mengontrol perkembangan
tumor.
Setelah operasi, koleksi urin ,@ jam untuk katekolamin total,
metanephrines dan asam +anillylmandeli' (<M$" diperlukan ,
minggu setelah operasi. Aika hasil normal prognosis sangat baik.
2astikan bahwa hipertensi dikendalikan atau diselesaikan. 2eriksa
urin ,@ jam dan #2 setiap tahunnya, selama - tahun. Setelah
dilakukan operasi 5aparoskopi adrenale'tomy, tindakan selajutnya
adalah M:#; s'an. S'an ini untuk mengangkat sel-sel yang
membuat adrenalin atau noradrenalin berada dalam tubuh. Hal ini
dapat menunjukkan apakah pasien memerlukan pengobatan lebih
lanjut setelah operasi 5aparoskopi adrenale'tomy.
,.1.G !"m#l&kas&
a. 6etinopati hipertensif
b. 9efropati hipertensif
c. Miokarditis
d. 2eningkatkan agregasi trombosis
e. ;agal jantung kongestif dan +askular
f. $ritmia.
g. Stroke.
h. ;agal ginjal
12
BAB III
Asuhan !e#era*atan
2.1.+ Pengkaj&an
a. :dentitas klien = &eokromositoma biasa terjadi pada usia 3)-!)
tahun dengan perbandingan yang sama antara laki-laki dan wanita.
Selain itu penyakit ini juga bisa dipengaruhi oleh gaya hidup
seperti merokok, alkoholisme, dan lain-lain yang mana kebiasaan
diatas menjadi salah satu pemi'u terjadinya kanker.
b. Keluhan Etama = pusing, sakit kepala, pu'at, badan lemah, tremor,
dan lesu.
'. 6iwayat Kesehatan
1" 2enyakit dahulu = $danya penyakit yang berhubungan dengan
sistem endokrinologi, atau adanya kanker pada organ tubuh
lain.
," 2enyakit keluarga = Entuk menentukan hubungan genetik perlu
diidentifikasi adanya anggota keluarga yang menderita kanker.
d. 2emeriksaan fisik =
13
1" #reath = nafas 'epat, dipsnea, tidak ada nyeri dada, suara sonor
saat diperkusi.
," #lood= Hipertensi, takikardi, palpitasi, diaphoresis.
3" #rain = 9yeri kepala.
@" #ladder = diuresis yang diikuti oliguria.
-" #owel = nausea, muntah, anoreksia berat, mual, muntah, ##
menurun dengan 'epat
!" #one = turgor kulit jelek, membran mukosa kering.
G" 2sikologi = ansietas.
2.1., D&agn"sa !e#era*atan
1. ;angguan 2ola nafas inefektif b.d peningkatan kerja sistem
pernafasan.
,. ;angguan rasa nyaman nyeri b.d peningkatan tekanan +askular
'erebral.
3. ;angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
penurunan aktifitas sistem pe
@. n'ernaan.
-. $nsietas b.d proses penyakit.
2.1.1- Inter.ens& !e#era*atan
1. ;angguan 2ola nafas inefektif b.d peningkatan kerja sistem
pernafasan.
>ujuan = Setelah dilakukan inter+ensi selama 1H!) menit
pola nafas efektif.
Kriteria hasil =
- 66 dalam batas normal (1!-,@ H?menit".
- >idak terjadi sesak nafas.
14
- 2asien tampak rileks dan tidak terengah-engah
dalam bernafas.
INTER/ENI RAI0NAL
Mandiri =
2antau frekuensi dan
kedalaman pernafasan.
Menjadi parameter dasar untuk
mengetahui sejauh mana
inter+ensi yang harus dilakukan.
2osisikan pasien semi fowler. Membantu mengoptimalkan
ekspansi paru.
$jarkan pasien latihan nafas
dalam.
Membantu mengoptimalkan
ekspansi paru.
2antau respon pasien terhadap
sesak.
Menjadi patokan dalam
menentukan keberhasilan
inter+ensi.
Kolaborasi =
Kolaborasi pemberian oksigen
sesuai indikasi.
2erubahan metode untuk
memenuhi kebutuhan oksigen
pasien.
,. ;angguan rasa nyaman nyeri b.d peningkatan tekanan +askular
'erebral.
>ujuan = Setelah dilakukan inter+ensi selama @H!) menit
nyeri terkontrol?teratasi.
Kriteria hasil =
- Melaporkan nyeri terkontrol?teratasi.
- Mengungkapkan metode yang mampu
mengurangi keluhan nyeri.
- 2asien tampak rileks.
INTER/ENI RAI0NAL
Mandiri =
2ertahankan tirah baring
selama fase akut.
Meminimalkan stimulasi?
meningkatkan relaksasi.
5akukan manajemen nyeri. Membantu mengatasi nyeri
yang dirasakan pasien.
$njjurkan pasien untuk
meminimalkan aktifitas
+asokontriksi yang dapat
$ktifitas yang meningkatkan
+asokontriksi menyebabkan
sakit kepala pada adanya
15
meningkatkan nyeri kepala.
Mis = mengejan, batuk, dan
membungkuk.
peningkatan tekanan +askuler
'erebral.
Kolaborasi =
Kolaborasi pemberian
analgesik sesuai indikasi.
Menurunkan?mengontrol nyeri
dan menurunkan rangsang saraf
simpatis.
3. ;angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
penurunan aktifitas sistem pen'ernaan.
>ujuan = Setelah dilakukan inter+ensi selama 3H,@
jam nutrisi tubuh pasien terpenuhi.
Kriteria Hasil =
- $ntropometri I ## dalam batas normal.
- #io'hemi'al I $lbumin dalam batas normal, Hb
= 1,-1@ (wanita" 1@-1! (laki-laki".
- 4lini'alI keadaan umum baik
- 0ietI &rekuensi makan sebanyak 3 H?hari
dengan porsi makan 1 piring.
INTER/ENI RAI0NAL
Mandiri =
2antau pola makan pasien.
Menentukan penyebab
timbulnya masalah.
2antau kadar albumin dan
hemoglobin pasien.
Menjadi parameter untuk
menentukan tingkat beranya
masalah yang terjadi.
>imbang berat badan
pasien tiap hari.
Menjadi parameter untuk
menentukan tingkat perubahan
status nutrisi.
Hentikan pemasukan makanan
se'ara oral.
2enurunan aktifitas sistem
pen'ernaan akan menghambat
proses absorbsi makanan.
Kolaborasi =
2emberian pemberian
nutrisi se'ara parenteral.
Memenuhi kebutuhan nutrisi
tubuh pasien.
16
@. $nsietas b.d proses penyakit.
>ujuan = 2asien tampak rileks dan melaporkan ansietas
menurun sampai tingkat dapat diatasi.
INTER/ENI RAI0NAL
Mandiri =
Kaji tingkat ansietas, derajat
pengalaman nyeri atau
timbulnya gejala tiba-tiba dan
pengetahuan kondisi saat ini
0apat menentukan tindakan
yang harus dilakukan terhadap
pasien.
0orong pasien untuk
mengungkapkan perasaan.
0apat menurunkan rasa 'emas
yang dialami pasien.
0iskusikan kemungkinan
bahwa pengawasan dan
pengobatan dapat men'egah
kehilangan penglihatan
tambahan.
0apat menurunkan rasa 'emas
yang dialami pasien.
2.1.11 E.aluas& !e#era*atan
a. 2ola nafas pasien normal.
b. 9yeri terkontrol?teratasi.
'. 2emenuhan nutrisi terpenuhi.
d. 2asien tampak rileks dan melaporkan ansietas menurun sampai
tingkat dapat diatasi.
17
BAB I/
PENUTUP
3.1 !es&m#ulan
Kelenjar $drenal atau Kelenjar Suprarenalis terletak diatas kedua
ginjal. Ekurannya berbeda-beda, beratnya -- gram. Kelenjar adrenal ini
terbagi atas , bagian, yaitu korteks adrenal yang menghasilkan kortisol,
aldosteron dan androgen, dan medula adrenal yang menghasilkan
katekolamin yang mana di dalamnya terdapat epinephrine dan
nonepinephrine (Sapto, ,))1".
2emberian asuhan keperawatan penderita kelainan fungsi kelenjar
medula adrenal difokuskan pada upaya pen'egahan terhadap terjadinya
komplikasi yang berlanjut selama proses pemulihan fisik klien. 2enentuan
diagnosa harus akurat agar pelaksanaan asuhan keperawatan dapat diberikan
se'ara maksimal dan mendapatkan hasil yang diharapkan. 2emberian asuhan
keperawatan kepada klien penderita kelainan fungsi kelenjar medula adrenal
se'ara umum bertujuan untuk menormalkan sekresi pada medula adrenal
dengan menurunkan pen'etus atau tingkat stres seseorang. Fleh karena itu,
dibutuhkan kreati+itas dan keahlian dalam pemberian asuhan keperawatan
dan kolaborasikan dengan tim medis lainnya yang bersangkutan (#la'k,
,))"
3.2 aran
a. #agi perawat yang akan memberikan asuhan keperawatan dengan klien
dengan gangguan fungsi sistem endokrin harus lebih memperhatikan dan
tahu pada bagian-bagian mana saja dari asuhan keperawatan pada klien
dengn gangguan ini yang perlu ditekankan.
18
b. Entuk pasien semestinya harus lebih tanggap terhadap pengkajian-
pengkajian yang dilakukan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan khususnya dalam asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan fungsi sistem endokrin, karena peningkatan penyembuhan
pasien, melakukan prosedur diagnostik, pemeriksaan-pemeriksaan dan
melakukan perawatan tindak lanjut sangat penting bagi pasien maupun
perawat.
'. Hendaknya mahasiswa keperawatan dapat menerapkan dan
membandingkan ilmu yang telah didapat di kampus berupa teori dengan
kasus di ruangan, yang nantinya mahasiswa mampu mengaplikasikan
tindakan keperawatan dengan sebaik-baiknya.
19
DA1TAR PUTA!A
Enderwood, A.4.8. 1.Patologi Umum dan Sistemik. Vol.2 / J.C.E, Aakarta =
8;4
SuBBane 4. SmeltBer, #renda ;. #are. ,)),. Keerawatan !edikal "edah <ol.,.
Aakarta = 8;4
Hermansyah. ,)11. #eokromositoma. (online" http= ??tanyona. blogspot. 'om?,)1)
?1,? feokromositoma . html, diakses tanggal ,! Mei ,)1, pukul 1).))
Pato$isiologi Penyakit #eokromositoma http=??tentangkanker. 4om ?sear'h?
patofisiologi -penyakit- feokromositoma diakses tanggal ,! Mei ,)1,
pukul 1).))
20

Anda mungkin juga menyukai