PENDAHULUAN
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.3 TUJUAN
1. Mengerti apa definisi dari Tumor Adrenal
2. Mengetahui apa etiologi dari Tumor Adrenal
3. Mengetahui bagaimana manifestasi klinik dari Tumor Adrenal
4. Mengetahui bagaimana patofisiologi dari Tumor Adrenal
5. Mengetahui bagaimana pathway dari Tumor Adrenal
6. Mengetahui apa saja komplikasi dari Tumor Adrenal
7. Mengetahui bagaimana prognosis dari Tumor Adrenal
BAB 2
3
PEMBAHASAN
2. 1. Definisi
Feokromatisoma merupakan tumor yang berasal dari sel sel
kromafin kelenjar adrenal yang menyebabkan pembentukan katekolamin
yang berlebihan. Dapat terjadi pada pria maupun wanita dan segala usia.
Namun, sering terjadi pada usia 30 60 tahun. Feokromositoma, disebabkan
oleh sekresi hormon epinefrin dan norepinefrin yang berlebihan. Adanya
tumor ini menyebabkan : jantung berdenyut cepat, kadar glukosa yang
tinggi pada urin dan darah, peningkatan Basal Metabolic Rate (BMR), muka
yang kemerah-merahan, berkurangnya rasa gugup, berkeringat, dan
penurunan motilitas gastrointestinal. Pengobatannya yaitu dengan tindakan
bedah pemindahan tumor.
Anatomi Fisiologi
Kelenjar Adrenal ( anak ginjal )
Terdapat 2 buah kelenjar adrenal pada manusia, dan masingmasing kelenjar terletak diatas ginjal. Kelenjar adrenal terbagi menjadi 2
bagian, yaitu bagian medula adrenal ( bagian tengah kelenjar adrenal ) dan
korteks adrenal ( bagian luar kelenjar ).
Korteks adrenal memproduksi 3 kelompok hormon steroid, yaitu
glukokortikoid
dengan
prototipe
hidrokortison,
mineralokortikoid
2. 2. Etiologi
2. 3. Manifestasi Klinik
a. Gejala yang paling menonjol adalah tekanan darah tinggi, yang bisa
sangat berat. Pada sekitar 50% penderita, tekanan darah tinggi ini
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
bersifat menetap
Jantung berdebar-debar dan berdenyut lebih cepat
Berkeringat berlebihan
Pernapasan cepat
Kulit dingin dan lembab
Sakit kepala hebat
Nyeri dada dan perut
Mual dan muntah
Gangguan penglihatan
Jari tangan kesemutan
2. 4. Patofisiologi
Feokromositoma adalah neoplasma sel-sel kromafin medula adrenal
atau diluar medula. Tumor ini mengeluarkan epinefrin,neorepinefin, atau
keduanya (jarang dopamin) dalam jumlah besar. Sebagian besar
feokromositoma mengeluarkan norepinefrin dan menyebabkan hipertensi
yang umumnya menetap ( jarang episodik). Feokromositoma yang
mengeluaarkan epinefrin lebih jarang menyebabkan hipertensi, umumnya
tumor ini menyebabkan serangan-serangan hiper glikemia, glukosuria, dan
efek metabolik lain.
Tabel 12-2 meringkaskan
gambaran
klinis
feokromositoma,
Gabaran makroskopik
Gambaran
mikroskopik
Hiperpalsia
sel C tiroid
Adenoma
paratoroid
Geneti
k
Sindrom
multiple
tipe II
2. 5. Pathway
Mutasi
gen NFI
Gen mutasi
VHL
Sindrom
neurofibr
omatosis
tipe I
Sindroma
von
HippleLindau
FEOKROMASITO
MA
Katekolamin
kadar tinggi
Mengeluarkan
norepinefrin
Mengelurkan
epinefrin
Desensitisasi
sistem
kardiovaskuler
Vasokontri
ksi
Hipertensi
Nyeri
Penurunan
curah jantung
Hiperglike
mi
Peningkatan
metbolisme
Intoleransi aktifitas
2.6
Komplikasi
1. Retinopati hipertensif
2. Nefropati hipertensif
3. Miokarditis
4. Peningkatkan agregasi trombosis
5. Gagal jantung kongestif dan vaskular
6. Aritmia
7. Syok ireversible
8. Gagal ginjal
2.7
Penatalaksanaan
1. Selama kejadian atau serangan hipertensi, takikardi, ansietas dan
gejala feokromositoma lainnya, pasien dibaringkan di tempat tidur
dengan bagian kepala ditinggikan untuk meningkatkan penurunan
ortostatik tekanan darah.
2. Farmakoterapi
3. Pembedahan untuk mengangkat tumor biasanya adrenalektomi
4. Terapi penggantian kortikosteroid, diperlukan jika harus dilakukan
adrenalektomi bilateral.
5. Perawatan pascaoperatif, dengan memantau kondisi pasien selama
beberapa hari dalam ruang perawatan intensif dengan memberikan
perhatian khusus kepada perubahan elektrokardiografic, tekanan
arterial, keseimbangan cairan dan elektrolit dan kadar glukosa darah.
2.8
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes darah dan urine
2. CT Scan
3. Radiosotope scan
2.9
Prognosis
Tingkat ketahanan hidup 5 tahun untuk Feokromositoma non-ganas
lebih dari 95%, tetapi untuk phaeochromocytomas ganas kurang dari 50%.
Risiko keganasan agak lebih tinggi bila pasien masih anak-anak.
Kebanyakan paraganglionomas timbul dari jaringan chromaffin, sepanjang
rantai simpatik para-aorta, atau dalam organ-organ Zuckerkandl pada asal
mesenterika arteri inferior, dinding kandung kemih dan rantai simpatis di
leher atau mediastinum. Mereka biasanya jinak dan penata laksanaanya
cukup dengan reseksi bedah.
BAB 3
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3. 1. Pengkajian
10
3.1.1
Identitas
Nama
Usia
:
: Feokromositoma dapat terjadi pada segala usia,
tetapi insiden
puncaknya terletak pada usia anatara 25 dan 50
tahun.
Jenis kelamin
Alamat
Pendididkan
Pekerjaan
Suku/ras
3.1.2 Keluhan utama
Keluhan yang paling dirasakan yaitu lemah dan nyeri kepala.
3.1.3 Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Klien biasanya mengeluhkan selain lemah dan nyeri kepala yaitu
pucat, muntah, sesak, nafas cepat, nadi meningkat dan tekanan
b.
darah meningkat.
Riwayat penyakit dahulu
Apakah pasien memiliki riwayat penyakit von hippel-lindau,
dimana pembuluh darah tumbuh secara abnormal dan membentuk
tumor jinak (hemangioma) dan pada penderita penyakit von
c.
3.1.4
insomnia,
ansietas/gelisah,
merasakan
ancaman
darah
meningkat
(hipertensi),
takikardi,
palpitasi,
Takipnea
d. Bladder (B4)
Penurunan haluaran urine
e. Bowel (B5)
Hiperglikemia, mual muntah, penurunan berat badan dan kadang
3.1.5
3.1.6
NO
DATA
ETIOLOGI
Vasokontriksi
Ds :
- Klien mengatakan
jantungnya berdebar1
debar
- Klien mengatakan sakit
pada dada kiri
Do :
- Klien tampak pucat
- Kulit dan akral dingin
- Nadi klien 85 x/ menit
- Konjungtiva pada mata
klien tampak pucat
12
MASALAH
Penurunan curah
jantung
Ds :
Nyeri akut
Efek patologis
T: intermiten
Do :
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak memegang
dada kiri
Ds :
Ketidak
seimbangan
suplay dan
kebutuhan
oksigen
Intoleransi
aktivitas
setelah beraktivitas
Do :
- Klien tampak lemah
- Klien tampak pucat
3. 3. Diagnosa Keperawatan
1.
Penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokonstriksi
2.
Nyeri yang berhubungan dengan efek patologis
13
3.
3. 4. Rencana Keperawatan
Tgl
Diagnosa
Tujuan dan KH
keperawatan
14
perencanaan
Rasional
Penurunan
Peningkatan curah
curah jantung
jantung setelah
berhubungan
dilakukan tindakan
dengan
keperawatan selama
vasokontriksi
3x 24 jam dengan
pantau
frekuensi dan
irama jantung
auskultasi
bunyi jantung
mengetahui
intervensi
dini
memberikan
deteksi dini
kh :
dan
jantung klien
terjadinya
tidak berdebardebar
klien tidak
anjurkan tirah
baring dalam
posisi semi
mengeluh sakit
dada
kulit dan akral
klien hangat
nadi dalam batas
normal 60- 80 x/
menit
konjungtiva
fowler
kolaborasi
pemberian
komplikasi
peningkatan
expansi paru
peningkatan
vasodilatasi
obat
hidralazin,
minoksidil,
loniren
tidak tampak
pucat
observasi
memberikan
berkurang setelah
keluhan
data dasar
dengan efek
dilakukan tindakan
nyeri, pantau
untuk
patologis
keperawatan selama
skla nyeri
mengevaluasi
3 x 24 jam dengan
menggunakan
kebutuhan
KH:
angka 0 10
atau
Nyeri yang
Nyeri hilang/
berhubungan
klien
keefektifan
mengatakan
lakukan
nyeri
teknik
berkurang
pengurangan
dengan
nyeri non
15
intervensi
sebagai
analgetik
tambahan
skala 1- 3
klien tidak
farmakologi
tampak
yaitu teknik
meringis
relaksasi atau
kesakitan
yang tepat
distraksi
beri
informasi
tentang
berbagai
strategi untuk
menambah
penurunan
rasa nyeri
kolaborasi
pemberian
obat- obatan
agar pasien
dan keluarga
dapat
melakukanny
a sendiri
tanpa bantuan
perawat
untuk
menghilangk
an atau
mengurangi
nyeri
Intoleransi
Toleransi aktivitas
analgetik
gunakan
aktivitas yang
setelah dilakukan
teknik
hi pilihan
berhubungan
tindakan
penghematan
intervensi
dengan
keparawatan selama
m energi
anjurkan
pasien untuk
KH:
klien tidak
menghentika
kebutuhan
mengeluh
n aktivitas
oksigen
letih pada
bila nyeri
saat setelah
dada, nafas
beraktivitas
klien tidak
pendek,
terlihat
atau pusing
dan
pucat
klien
kelemahan
terjadi
berikan
16
mempengaru
mendorong
pasienm
melakukan
hal dengan
membatasi
penyimpanan
energi dan
mencegah
kelemahan
tidak
memperparah
tampak
lingkungan
rileks
klien tidak
tenang, batasi
terlihat
dan
dapat
lemah
pertahankan
beristirahat
tirah baring
dan
jika
menghemat
diindikasikan
energi
pengunjung
kondisi
patologis
agar klien
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Feokromatisoma merupakan tumor yang berasal dari sel sel
kromafin kelenjar adrenal yang menyebabkan pembentukan katekolamin
yang berlebihan. Dapat terjadi pada pria maupun wanita dan segala usia.
Namun, sering terjadi pada usia 30 60 tahun. Feokromositoma, disebabkan
oleh sekresi hormon epinefrin dan norepinefrin yang berlebihan.
Adanya tumor ini menyebabkan : jantung berdenyut cepat, kadar
glukosa yang tinggi pada urin dan darah, peningkatan Basal Metabolic Rate
(BMR), muka yang kemerah-merahan, berkurangnya rasa gugup, berkeringat,
17
4.2 Saran
a.
b.
c.
Bagi Mahasiswa
Meningkatkan kualitas belajar dan memperbanyak literatur dalam
pembuatan makalah agar dapat membuat makalah yang baik dan benar.
Bagi Pendidikan
Bagi dosen pembimbing agar dapat memberikan bimbingan yang lebih
baik dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Bagi Kesehatan
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa kesehatan khususnya untuk
mahasiswa
keperawatan
agar
mengetahui
18
bagaimana
asuhan
DAFTAR PUSTAKA
19