UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
Umur : 9 bulan
Nama : An. K
ANAMNESIS Ruang : Melati
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : II-12
1
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
Keterangan:
Laki-laki :
Perempuan :
Pasien :
2
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
RIWAYAT PRIBADI
1. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu G2P1A0 Hamil saat usia 32 tahun. Ibu memeriksakan kehamilannya rutin ke bidan, Ibu
tidak pernah mual dan muntah berlebihan, tidak ada riwayat trauma maupun infeksi saat
hamil, sesak saat hamil (-), Merokok saat hamil (-), kejang saat hamil (-). Ibu hanya minum
obat penambah darah dan vitamin dari bidan. Tekanan darah ibu dinyatakan normal. Berat
badan ibu dinyatakan normal dan mengalami kenaikan berat badan selama kehamilan.
Perkembangan kehamilan dinyatakan normal.
b. Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan pasien dibantu oleh dokter kandungan, umur kehamilan 9 bulan, persalinan
normal, presentasi kepala, bayi langsung menangis dengan berat lahir 3000 gram dan panjang
50cm, tidak ditemukan cacat bawaan saat lahir.
c. Riwayat paska lahir pasien
Bayi perempuan BB 3000 gr, setelah lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit
kemerahan, tidak ada demam atau kejang. ASI tidak keluar, bayi minum susu formula dari
hari pertama lahir, umur 3 hari baru minum ASI
Kesan : Riwayat ANC baik, riwayat persalinan baik, riwayat PNC baik.
2. Riwayat makanan
0-6 bulan : ASI, susu formula, bubur susu
6-9 bulan : ASI, susu formula, bubur susu, buah buahan (pisang, jeruk)
Kesan : Pasien tidak mendapat ASI eksklusif, kualitas makanan baik,
3
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
4. Vaksinasi
Jenis I II III IV V VI
HEPATITIS B 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -
BCG 1 bulan - - - - -
DPT combo 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
(DPT +
Hepatitis B)
POLIO 1 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -
CAMPAK 9 bulan - - - - -
Pentabio - -
DPT-HB-
Hib
4
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
5
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
Umur : 13 bulan
PEMERIKSAAN Nama : An. A
Ruang : Melati
JASMANI Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : III-18
PEMERIKSAAN OLEH : Nuansa Bunga A, S.Ked Tanggal 23 Juni 2014 Jam 13.00
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : cukup, compos mentis
TANDA VITAL :
Nadi : 120 x/menit
RR : 32 x/menit
Suhu : 36,5ºC
Status Gizi :
BB/TB : 6,6kg/69cm
BMI : 13,8
Z scores :
BMI//U : gizi kurang
TB//U : gizi kurang
Kesimpulan status gizi : kurang menurut WHO
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala : ukuran normocephal, rambut warna hitam, keriting, jumlah cukup. Bentuk
mesocephal. UUB cekung (-)
Mata : mata cowong (-/-), air mata (-/-), CA (-/-), SI (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil
isokor, edema palpebra (-/-)
Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Mulut : mukosa bibir dan lidah basah (+), sianosis (-)
Faring : hiperemis (-), tonsil membesar (-)
Gigi : caries (-), calculus (-)
Kesan : dalam batas normal
6
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
Abdomen :
Inspeksi : distended (-), sikatrik (-), purpura (-)
Auskultasi : peristaltik meningkat
Perkusi : hipertimpani (-), pekak beralih (-),
7
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
tungkai lengan
kanan kiri kanan kiri
Gerakan : bebas bebas bebas bebas
Tonus : normal normal normal normal
Trofi : entrofi eutrofi eutrofi eutrofi
Klonus Tungkai : (-) (-) (-) (-)
Reflek fisiologis : Reflek patella (+) normal, achiles (+), normal, tricep (+) normal
Refleks patologis : Babinski (-), chaddock (-), Oppenheim (-), gordon (-)
Meningeal Sign : Kaku kuduk (-), Brudzinski I (-), Brudzinski II (-), kernig (-)
Sensibilitas : Dalam batas normal
Kesan : status neurologi dalam batas normal
8
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
RINGKASAN ANAMNESIS
1 Hari SMRS Pasien tiba-tiba demam, muntah 3x, nafsu makan menurun, minum sedikit,
lemas, rewel, perut kembung (+), BAK (+), kejang (-), batuk (-), pilek (-).
8 jam sebelum masuk rumah sakit pasien diperiksakan ke bidan dengan keluhan demam dan
muntah, mendapat obat penurun panas dan obat anti muntah. Demam turun dan muntah sudah
sembuh, tetapi pasien BAB cair ± 4x, warna kekuningan, konsistensi cair tidak berampas,
tidak ada lendir darah, pasien lemas dan rewel.
4 jam SMRS pasien diperiksakan lagi ke bidan, mendapat obat diare tetapi diare belum
sembuh
Hari Masuk Rumah Sakit, pasien datang ke IGD RSUD karanganyar dengan keadaan umum
lemas, rewel, keluhan BAB cair ± 6x sejak siang hari kira-kira jam 10.00 BAB terakhir jam
15.00 sekitar 1/4 gelas belimbing, warna kekuningan, konsistensi cair, tidak berampas, tidak
ada lendir darah. Keluhan pasien disertai dengan nafsu makan menurun, perut kembung (+),
tidak disertai dengan kejang, penurunan kesadaran (-), mimisan(-), bintik-bintik merah (-),
muntah (-), batuk (-), pilek (-),BAK (+)
Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit sekarang,
Terdapat riwayat penyakit pada keluarga dan lingkungan yang ditularkan pada pasien.
Pasien mendapatkan susu formula dan bubur susu
Riwayat ANC baik, Persalinan spontan, Riwayat PNC baik.
Perkembangan dan kepandaian sesuai usia
Pasien melakukan imunisasi dasar lengkp sesuai dengan jadwal.
Keadaan sosial ekonomi & kondisi lingkungan rumah cukup
9
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
LABORATORIUM
Darah Rutin :
leukosit, trombosit, eritrosit meningkat
MCV turun
INAKTIF
-
DIAGNOSA KERJA
GEA Dehidrasi Ringan Sedang
Status Gizi Baik
RENCANA PENGELOLAAN
Rencana Tindakan
Obsevasi KU dan VS
Bed rest
Rehidrasi cairan
Mencukupi intake cairan per oral
Rencana Terapi
Terapi Suportif dan Simptomatis
Rencana tindakan Tanpa komplikasi
10
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
Obsevasi KU dan VS
Bed rest
Cukup intake cairan peroral.
Rehidrasi : inf KaeN3A 495 cc selama 3 jam (1 flab)
Maintenance inf RL 30 tpm mikro
Inj. Amoxicilin 200mg/8jam
Zinc 2 x 20 mg (1 tablet) per hari
L-Bio 1 x 1
Rencana Edukasi
Jika anak mencret (terjadi perubahan dalam konsistensi dan frekuensi berak) segera bawa ke
layanan kesehatan.
Mengingatkan ibu untuk kontrol bersama anak sesuai tanggal yang ditentukan.
Mengenali tanda dehidrasi berat seperti mata cowong, bibir kering, rewel, tidak mau minum,
nafas terengah-engah, turgor kulit lambat, kencing sedikit/ tidak kencing. Segera dibawa
Menasihati ibu untuk menjaga kebersihan baik lingkungan maupun makanan dan bahan
masakan.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungsionam : ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
11
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
Tgl S O A P
18 Jun Badan panas (+), diare (+) cair > KU: lemas, CM GEA Dehidrasi Pemberian cairan rehidrasi : inf KaeN3A cc
2014 6x, muntah (-), BAK (+), minum Kepala: mata cekung (+/+), CA Ringan Sedang selama 3 jam (1/2 flab)
sedikit, rewel (+), batuk (-), pilek (-/-), SI (-/-), air mata (-/-) Status Gizi Baik Maintenance inf RL 30 tpm mikro
(-). Leher: PKGB (-) Inj. Amoxicilin 200 mg/8 jam
Thoraks: BJ I&II murni reguler, Orezinc 2 x 1 tab
SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-) L-Bio 1 x 1
Abdomen: turgor menurun,
distensi (-), kembung (+)
Ekstremitas : akral hangat
19 Jun BAB cair (+) 4x, muntah (+) 1x, KU: lemas, CM GEA Maintenance inf RL 30 tpm mikro
2014 Panas (-), batuk (-), pilek (-), Kepala: mata cowong (-/-), air Inj. Amoxycilin 200 mg/8 jam
minum (+), makan (+), BAK (+) mata (+/+), CA(-/-), SI (-/-) Orezinc 2 x 1 tab
Leher: PKGB (-) L-Bio 1 x 1
Thoraks: BJ I&II murni reguler,
SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-)
Abdomen: kembung (-),
distensi (-)
Ekstremitas : akral hangat
20 Jun BAB cair (+) 3x cair, panas (-), KU: lemas, CM GEA Maintenance inf RL30 tpm mikro
2014 muntah (+) 1x, pilek (-), batuk (-), Kepala: mata cowong (-/-), air Inj. Amoxicilin 200 mg/8 jam
minum (+), makan (+), BAK (+) mata (+/+), CA (-/-), SI (-/-) Orezinc 2 x 1 tab
Leher: PKGB (-) L-Bio 1 x 1
Thoraks: BJ I&II murni reguler,
SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-)
Abdomen: kembung (+),
12
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
distensi (-)
Ekstremitas : akral hangat
21 Jun BAB cair (+) 6x, panas (-), batuk KU: lemas, CM GEA Maintenance inf RL 30tpm mikro
2014 (-), pilek (-), muntah (+) 1x, Kepala: mata cowong (-/-), Inj. Amoxicilin 200 mg/ 8 jam
minum (+), makan (+), BAK (+) UUB cekung (-), air mata (+/+), Orezinc 2 x 1 tab
CA(-/-), SI (-/-) L-Bio 1 x 1
Leher: PKGB (-) Nukral syr 3x ½ cth
Thoraks: BJ I&II murni reguler,
SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-)
Abdomen: kembung (-),
distensi (-)
Ekstremitas : akral hangat
22 Jun BAB lembek (+) 4x, panas (-), KU: cukup, CM GEA Maintenance inf RL 30 tpm mikro
2014 batuk (-), pilek (-), muntah (-), Kepala: mata cowong (-/-), Inj. Amoxicillin 200 mg/ 12 jam
minum (+), makan (+), BAK (+) UUB cekung (-), air mata (+/+) Orezinc 2 x 1 tab
Leher: PKGB (-) L-Bio 1 x 1
Thoraks: BJ I&II murni reguler, Nukral syr 3x ½ cth
SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-)
Abdomen: kembung (-),
distensi (-)
Ekstremitas : akral hangat
23 Jun BAB lembek (+) 1x, panas (-), KU: cukup, CM GEA Maintenance inf RL 30tpm mikro
2014 batuk (-), pilek (-) muntah (-), Kepala: mata cowong (-/-), Orezinc 2 x 1 tab
minum (+), makan (+), BAK(+) UUB cekung (-), air mata (+/+), L-Bio 1 x 1
CA (-/-), SI (-/-). Nukral syr 3x ½ cth
Leher: PKGB (-)
Thoraks: BJ I&II murni reguler,
13
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
24 Jun BAB (-), panas (-), muntah (-), KU: cukup, CM GEA Orezinc 2 x 1 tab
2014 batuk (-), pilek (-), minum (+), Kepala: mata cowong (-/-), L-Bio 1 x 1
makan (+), BAK (+) UUB cekung (-), air mata (+/+), Nukral syr 3x ½ cth
CA (-/-), SI (-/-). BLPL
Leher: PKGB (-)
Thoraks: BJ I&II murni reguler,
SDV (+/+), Rh (-/-), Wz, (-/-)
Abdomen: kembung (-),
distensi (-)
Ekstremitas : akral hangat
14
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
DISKUSI
Diagnosis pada pasien ini yaitu Gastroenteritis Akut (GEA) Dehidrasi Ringan Sedang
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Seorang perempuan usia 9 bulan datang diantar keluarganya dengan keluhan BAB cair ±6x,
demam, lemas dan minum sedikit.
GEA atau yang lebih dikenal dengan diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak
lebih dari 3x perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan
darah yang berlangsung kurang dari 1 minggu..
Dari hasil anamnesa didapatkan pasien berak cair ± 6x dalam sehari, rewel, muntah, demam
dan minum sedikit, nafsu makan juga menurun. Dari pemeriksaan fisik didapatkan : KU tampak
rewel, compos mentis, gizi kesan baik; VS : N = 120x/menit, reguler, isi cukup; RR = 32x/1’; S =
36,5 °C. Kepala: Mata: cekung, air mata (+/+); Mulut : Mukosa basah (+). Thorax, cor dan pulmo
dalam batas normal; Abdomen : datar, lemas, peristaltik meningkat, turgor kembali lambat, hepar
tidak teraba, lien tidak teraba.
Muntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karena infeksi, ileus yang
menyebabkan fungsi usus atau mual yang berhubungan dengan infeksi sistemik. Demam adalah
salah satu reaksi tubuh jika terjadi infeksi.
Pada pasien ditemukan adanya tanda dehidrasi. Bising usus meningkat menandakan bahwa
peristaltik usus meningkat sehingga terjadi diare pada pasien.
Patogenesis E. hystolitica diyakini tergantung pada 2 mekanisme, yaitu kontak sel dan
pemajanan toksin. Amoeba dapat mengeluarkan protein pembentuk pori yang membentuk saluran
pada membrane sel sasaran hospes. Bila trofozoid E. histolytica menginvasi usus, akan menyebabkan
tukak dengan sedikit respon radang lokal. Organisme memperbanyak diri dan menyebar di bawah
usus untuk menimbulkan ulkus yang khas. Lesi ini biasanya ditemukan pada coecum, colon
transversum dan kolon sigmoid.5
Pada pemeriksaan laboratorium darah didapatkan: Hemoglobin: 13,8 g/dl; Hematokrit:
40,8%; Leukosit: 12,8 µL; Trombosit: 411.000 µL. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
darah rutin, pasien leukosit meningkat yang menandakan adanya infeksi pada pasien. Leukosit yang
meningkat adalah sebagai respon terhadap bakteri yang menyerang mukosa kolon.
15
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
Departemen kesehatan mulai melakukan sosialisasi Panduan Tata Laksana Pengobatan Diare
pada balita yang didukung oleh IDAI, dengan merujuk pada panduan WHO. Lima Pilar
penatalaksanaan diare yang diderita anak balita yaitu :
1. Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
3. ASI dan makanan tetap diteruskan
4. Antibiotik selektif
5. Nasihat kepada orang tua
Pelaksanaan rehidrasi pada diare dehidrasi ringan sampai sedang harus dirawat di sarana
kesehatan dan segera diberikan terapi rehidrasi oral dengan oralit. Jumlah oralit yang diberikan
75cc/kg BB dalam 3 jam. Dilanjutkan dengan dosis 10 cc/kg BB tiap diare atau muntah, ATAU usia
< 1 th: 50 – 100 cc oralit tiap diare/muntah; usia 1 -5 th: 100 – 200cc oralit tiap diare/muntah ; usia >
5 tahun : 200 – 300 cc oralit tiap diare/muntah. Apabila penderita menujukkan gejala dehidrasi
berat maka pasang infus.
Pada penderita ini diberikan amoxicilin, zink, L-Bio dan nukral . Tambahan obat ini
dimaksudkan sebagai perawatan suportif dan simptomatis bagi pasien ini.
Pada dasarnya antibiotik tidak diberikan pada kasus diare akut kecuali pada diare berdarah
dan kolera. Pemberian antibiotik dapat memperpanjang lamanya diare karena akan menggangu
keseimbangan flora usus dan Clostridium dificile yang akan tumbuh dan menyebabkan diare sulit
disembuhkan.2,7 Antibiotika pada umumnya tidak diperlukan pada semua diare akut oleh karena
sebagian besar diare infeksi adalah rotavirus yang sifatnya self limited dan tidak dapat dibunuh
dengan antibiotika.
Tiap tablet mengandung zink 20 mg, untuk indikasi penatalaksanaan diare dan rekomendasi
WHO untuk terapi diare sehingga dapat memperpendek durasi diare akut, mencegah berubahnya
diare akut ke diare kronik, mengurangi keparahan diare, epitalisasi usus yang rusak2. Dosis zink
untuk anak di atas 6 bulan adalah 20 mg (1 tablet) per hari, diberikan selama 10-14 berturut-turut
terbukti mengurangi lama dan beratnya diare, mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan7. Zink
berperan menjaga keutuhan epitel usus dan juga berperan dalam aktivasi limfosit T2.
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan pemberian probiotik dalam waktu yang panjang
terutama untuk bayi yang tidak minum ASI. Kemungkinan mekanisme efek probiotik dalam
pencegahan diare melalui : perubahan lingkungan mikro lumen usus(pH, oksigen), produksi bahan
antimikroba terhadap beberapa patogen khusus, kompetisi nutrien, mencegah adhesi kuman patogen
16
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
pada enterosit, modifikasi toksin atau reseptor toksin efek trofik terhadap mukosa usus melalui
penyediaan nutrien dan immunomodulasi.
Sukralfat adalah garam aluminium dari sucrose octasulfate. Penggunaan sucralfate terutama
adalah sebagai agen mukoprotektif, sehingga banyak untuk penanganan ulkus baik gaster maupun
duodeni. Sukralfat tergolong dalam agenpelindung mukosa saluran cerna. Sukralfat akan membentuk
lapisan kental yang akan berikatan dengan ulkus selama 6 jam. Sebanyak 3% sukralfat akan
mengalami absorbsi dan sisanya akan dibuang melalui tinja.
Prognosis pada pasien ini adalah baik, karena penegakkan diagnosis sudah tepat,
penatalaksanaan penyakit menggunakan obat yang efektif dan pada pasien ini tidak ditemukan
adanya komplikasi.
17
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
18
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
KESEHATAN ANAK NO RM : 3 0 9 6 5 0
DAFTAR PUSTAKA
4. Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo Surabaya. 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Bagian
Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya
5. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Jilid 1. Jakarta
19