Anda di halaman 1dari 17

FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

Umur : 5bulan
ANAMNESIS Nama :An. Z
Ruang : Delima
Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas : C

Nama Lengkap : An. Z Jenis Kelamin : Perempuan


Tempat dan Tanggal Lahir : Ponorogo, 15/07/2006 Umur : 5 bulan
Nama Ayah : Tn. RS Umur : 38 tahun
PekerjaanAyah : Karyswan Swasta Pendidikan Ayah : S1
Nama Ibu : Ny. P Umur : 30 tahun
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga Pendidikan Ibu : SMA
Alamat : Ds. Nglayang, Jenangan, Ponorogo
Tanggal Masuk RS : 7 Januari 2017
Diagnosis masuk : GEA Dehidrasi Ringan-Sedang

Dokter yang merawat : dr. Sudarmanto, Sp.A Ko Asisten :Manal Ali Sungkar, S.Ked
Nur Azikin, S. Ked

Tanggal : 7 Januari 2017 (Alloanamnesis) di Bangsal Delima


KELUHAN UTAMA :Diare
KELUHAN TAMBAHAN :Demam dan muntah
1. Riwayat penyakit sekarang
1HSMRS
BAB cair yang sejak sore hari. BAB cair yang dialami oleh pasien tidak disertai dengan
adanya lendir maupun darah, berwarna kekuningan dan disertai dengan sedikit ampas. Dalam
1hari pasien sudah mengalami BAB cair sebanyak >5x. Selain BAB cair pasien juga demam
dan muntah yang timbul secara bersamaan dengan keluhan BAB cair. Demam pada pasien
muncul secara tiba-tiba, timbul sepanjang hari tidak mengenal waktu. Muntah yang dialami
pasien sebanyak kira-kira gelas, yang dimuntahkan adalah cairan berwarna keputihan tanpa
adanya sisa makanan.

HMRS
Pasien dibawa ke IGD RSUD Harjono dengan keluhan yang sama, yaitu BAB (+)
sebanyak 7x, dengan konsistensi cair (+), ampas (-), warna kekuningan, lendir (-), darah (-),
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

nafsu makan turun (+), pasien muntah 1x ,tiap kali muntah sebanyak gelas, muntahan
berisi makanan yang sebelumnya dimakan, lendir (-), darah (-), batuk (-), lemas (+), pilek (-),
demam (-), keringat dingin (-), rewel (+), minum banyak (-) pasien tak nampak kehausan, mata
tidak cekung (+), air mata masih keluar (+), BAK (+) terakir 2 jam sebelum masuk rumah
sakit.
2. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat batuk dan pilek : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
Riwayat kejang dengan demam : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Kesan :Tidak terdapat faktor resiko yang berhubungan dengan penyakit sekarang.
3. Riwayat penyakit pada keluarga
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat batuk pilek : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat kontak dengan penderita dengan gejala yang sama : disangkal
Kesan :Tidak terdapat penyakit keluarga yang sama yang ditularkan dari keluarga yang
berhubungan dengan penyakit pasien sekarang.
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

4. Pohon Keluarga

Keterangan :
: laki-laki

: perempuan

: pasien

Kesan : Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada keluarga

RIWAYAT PRIBADI
1. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu P3A0 Hamil saat usia 37 tahun. Ibu memeriksakan kehamilannya rutin ke bidan desa
dekat rumah, Ibu tidak pernah mual dan muntah berlebihan, tidak ada riwayat trauma
maupun infeksi saat hamil, sesak saat hamil (-), merokok saat hamil (-), kejang saat hamil
(-). Ibu hanya minum obat penambah darah dan vitamin dari bidan. Tekanan darah ibu
dinyatakan normal. Berat badan ibu dinyatakan normal dan mengalami kenaikan berat
badan selama kehamilan. Perkembangan kehamilan dinyatakan normal.
b. Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan pasien dibantu oleh bidan, umur kehamilan 9 bulan, persalinan normal,
presentasi kepala, bayi langsung menangis dengan berat lahir 3000 gram dan panjang
badan 44cm, tidak ditemukan cacat bawaan saat lahir.
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

c. Riwayat paska lahir pasien


Bayi perempuan BB 3000 gram, setelah lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit
kemerahan, tidak ada demam atau kejang. ASI keluar saat itu juga, setelah ASI keluar bayi
langsung dilatih menetek.
Kesan:Riwayat ANC baik, riwayat persalinan baik, riwayat PNC baik.
2. Riwayat makanan
0-5 bulan : ASI

3. Riwayat perkembangan dan kepandaian


Motorik Kasar Motorik Halus Bahasa Personal Sosial
Menoleh ke
Tengkurap Memegang Tersenyum
sumber suara
(4bulan) benda (4 bulan) (2 bulan)
(5 bulan)
Kesan : Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial baik

4. Riwayat Vaksinasi
Vaksin I II III IV V VI
Hepatitis B 0hari 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -
BCG 1 bulan - - - - -
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -

Polio 1 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -


Campak 9 bulan - - - - -
Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai PPI.

5. Sosial, ekonomi, dan lingkungan


a. Sosial Ekonomi
Ayah bekerja sebagai karyawan swasta dan Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga,
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan, keluarga pasien mengaku
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

cukup.
b. Lingkungan
Rumah terdiri dari 4 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Rumah berdekatan satu sama
lain. Pasien tinggal bersama dengan Ayah, Ibu, dan kakak.
6. Anamnesis sistem
Cerebrospinal : kejang (-), delirium (-)
Kardiovaskul : demam (-), sianosis (-), keringat dingin (-)
Respiratori : batuk (-), pilek (-), nyeri tenggorokan (-), sesak nafas (-)
Gastrointestinal : muntah (+), nyeri perut (-), BAB(+) cair5x.
Urogenital : BAK (+) biasa, nyeri berkemih (-)
Muskuloskeletal : nyeri sendi (-), nyeri otot (-), bengkak (-)
Integumentum : bintik merah (-), ikterik (-)
Kesan :
Terdapat masalah pada sistem gastrointestinal yaitu muntah, BAB (+) encer 5x.

Umur :5 bulan
PEMERIKSAAN Nama :An. Z
Ruang : Delima
JASMANI Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas : C
PEMERIKSAAN OLEH Manal Ali Sungkar, S.Ked 8 Januari 2017
Nur Azikin, S. Ked
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Compos mentis
Vital Sign
HR : 100 x/menit
RR:20 x/menit
Suhu: 38,9C
Status Gizi
BB/TB: 21kg/120cm
BMI :14,58kg/m2
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

Kesimpulan :
Status gizi pasien kurang menurut WHO
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kulit :warna sawo matang, petechie (-)
Kepala: ukuran normocephal, rambut warna hitam, lurus, jumlah cukup
Mata:mata cekung (-/-), ca (-/-), si (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor
Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Leher : pembesaran limfonodi leher (-), massa (-), kaku kuduk (-)
Kesan :dalam batas normal.
Thorax: simetris,retraksi(-),ketinggalan gerak(-)
Cor
a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : ictus cordis kuat angkat
c. Perkusi : batas kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
batas kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
batas kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
batas kiri bawah : SIC V linea midclavicula sinistra
d. Auskultasi: BJ I-II normal reguler (+), bising jantung (-)
Paru
Pemeriksaan Kanan Kiri
Inspeksi Simetris Simetris
Ketinggalan gerak (-) Ketinggalan gerak (-)
Depan Retraksi dinding dada (-) Retraksi dinding dada (-)
Palpasi Fremitus (n) massa (-) Fremitus (n) massa (-)
Perkusi Sonor (+) Sonor (+)
Auskultasi SDV (+), Rh (-), Wh (-) SDV (+), Rh (-), Wh (-)
Inspeksi Simetris Simetris
Ketinggalan gerak (-) Ketinggalan gerak (-)
Belakang Palpasi Fremitus (n) Fremitus (dan)
massa (-) massa (-)
Perkusi Sonor (+) Sonor (+)
Auskultasi SDV (+), Rh (-), Wh (-) SDV (+), Rh (-), Wh (-)
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

Kesan :Thoraks dalam batas normal


Abdomen
a. Inspeksi : distended (+), sikatrik (-), massa (-)
b. Auskultasi : peristaltik (+) meningkat
c. Perkusi : timpani (+), undulasi (-)
d. Palpasi : turgor kulit abdomen normal, nyeri tekan (-)
e. Hepar : tidak teraba membesar
f. Lien : tidak teraba membesar
g. Anogenital : tidak ada kelainan
Kesan :Terdapat peristaltik meningkat
Ekstremitas : akral hangat (+), deformitas (-), kaku sendi (-),sianosis (-), edema (-)
Tungkai Lengan
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan : bebas bebas bebas bebas
Tonus :normal normal normal normal
Trofi :eutrofi eutrofi eutrofi eutrofi
Klonus Tungkai : (-) (-) (-) (-)
Reflek fisiologis : biceps (+) normal, triceps (+) normal,reflek brachioradialis (+) normal,
reflek patella (+) normal, reflek achiles (+)normal
Refleks patologis: babinski (-), chaddock (-), oppenheim (-), gordon (-), rosolimo (-)
Meningeal Sign: kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-), brudzinski III (-)
brudzinski IV (-)
Sensibilitas : dalam batas normal
Kesan:Extremitas superior et inferior dan status neurologis dalam batas normal

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH RUTIN


(15April2015)
No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan
1. Hb 13,6 g/dl 12-16 g/dl
2. Eritrosit 4,56x106 uL 4,0-5,0 x 106 / uL
3. Hematokrit 39,4 % 32-44%
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

5. MCV 86,3 femtoliter 82-92 fl


6. MCH 29,8 pikograms 27-31 pg
7. MCHC 34,6 g/dl 32-37g/dl
8. Leukosit 8.69 uL 5.000 10.000/ uL
8. Trombosit 238.000 uL 150.000-300.000/uL
9. Limfosit 10,4 % 25-40%
10. Monosit 7,5 % 3-9%
11. Segmen 81,1 % 50-70%
Kesan :Pemeriksaan laboratoris dalam batas normal

RINGKASAN ANAMNESIS
Pasien perempuan usia 8 tahun, datang ke IGD RSUD Karanganyar dengan BAB (+)
sebanyak 6x, dengan konsistensi cair (+), sebanyak kira-kira gelas belimbing, ampas (-),
warna kekuningan, lendir (-), darah (-), nafsu makan turun (+), pasien muntah 1x ,tiap kali
muntah sebanyak gelas belimbing, muntahan berisi makanan yang sebelumnya dimakan,
lendir (-), darah (-), mual (+), batuk (-), lemas (+), pilek (-), demam (-), keringat dingin (-),
rewel (-), minum banyak (-) pasien tak nampak kehausan, mata tidak cekung (+), air mata masih
keluar (+), BAK (+) terakir 2 jam sebelum masuk rumah sakit.
Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit sekarang.
Tidak terdapat riwayat penyakit pada keluarga yang ditularkan pada pasien.
Riwayat ANC baik, persalinan spontan, riwayat PNC baik.
Pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Imunisasi dasarlengkap berdasarkan PPI.
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

Perkembangan baik.
Keadaan sosial ekonomi cukup& kondisi lingkungan rumah cukup.

RINGKASAN PEMERIKSAAN FISIK


KU: CM
Vital sign
N :100x/menit
RR :20x/menit
S :38,9C
Status gizi kurang menurut WHO
Mata : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Thorax :dalam batas normal
Abdomen :peristaltik meningkat (+)
Extremitas superior et inferiordan status neurologis dalam batas normal
Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal

DAFTAR MASALAH AKTIF / INAKTIF


Aktif
BAB cair (+)
Mual (+), muntah (+)
Tanda-tanda dehidrasi (-)
Inaktif
Tidak didapatkan
Diagnosa Kerja
Gastroenteritis akut

RENCANA PENGELOLAAN
Rencana Tindakan
- Obsevasi keadaan umum dan vital sign
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

- Cukupi intake cairan peroral


Rencana Terapi
- Pemberian cairan Inf. RL 16 tpm makro
- Inj. Ampicilin 500mg/8jam
- L-Bio 2x1 sachet
- Zink 1x1 tablet
Rencana Edukasi
- Menjelaskan kepada orangtua pasienmengenai penyakit yang diderita pasien.
- Menjelaskan kepada keluarga pada kondisi tertentu anak perlu di bawa ke RS lagi, diantaranya
apabila anak diare cair, terdapat lendir maupun darah disertai dengan muntah berkali-kali,
tidak mau minum, anak mengantuk, kencing berkurang, serta demam tinggi.
- Memberikan makanan yang bersih kepada anak dan banyak minum
- Memperkenalkan anak dengan makanan keluarga
- Memperhatikan kebersihan keluarga dan lingkungan
PROGNOSIS
Quo ad vitam :ad bonam
Quo ad fungsionam :ad bonam
Quo ad sanam :ad bonam

FOLLOW UP

Tgl S O A P
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

15/04/15 Pasien BAB (+) cair 3x, Umur :1 tahun 2 bulan, BB : 9 kg O


berwarna kuning, ampas (+), HR: 100, RR : 20, S : 38,9C Gastoenteritis akut I
lendir (-), darah (-), muntah (+) Status gizi : gizi baik I
1x kiraa-kira gelas Status generalisata O
belimbing, berisi makanan yg Kepala : ukuran normocephal
sebelumnya dimakan, makan Mata : Ca (-/-), si (-/-), reflek cahaya (+/+)
masih susah, minum(+), batuk Leher : pembesaran limfonodi leher (-),
(-), pilek (-), demam (+) Thorax : simetris, retraksi (-), ketinggalan
gerak (-), BJ I-II normal reguler, SDV (+/+)
Rh (-/-) Wz (-/-)
Abd :kembung (+), distanded (-), turgor
kulit baik
Extremitas : extremitas superior et
inferior dalam batas normal
16/04/15 Pasien BAB (+) cair 7x, Gastroenteritis akut
berwarna kuning, ampas HR :114 x/mnt RR : 26 x/mnt S: 39.1C
(+),kira-kira gelas belimbing Status gizi :gizi baik
lendir (-), darah (-), muntah (-), Kepala : normocepal
, makan masih susah, Thoraks : SDV (+/+), Rh(-/-), Wh (-/-)
minum(+), batuk (-), pilek (-), Abd :kembung(+), distanded (+)
demam (+), gatal-gatal Eks :dbn
diseluruh tubuh

17/04/15
HR :100 x/mnt RR : 20x/mnt S: 36,7C Gastroenteritis akut
Pasien BAB (+) cair 2x, Status gizi : gizi baik
berwarna kuning, ampas Kepala : normocepal
(+),kira-kira gelas belimbing Abd :Kembung (+),distanded (+)
lendir (-), darah (-), muntah (+) Thorak : dbn
2x , makan(+), minum(+), Ekstremitas : dbn
batuk (-), pilek (-), demam (-)

Gastroenteritis akuts
HR :104 x/mnt RR : 26x/mnt S: 36,2C
18/04/15 Pasien BAB (+) lembik 2x, Status gizi : gizi baik
berwarna kuning, ampas Kepala : normocepal
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

(+),kira-kira 3sdm, lendir (-), Abd :supel, kembung (-), distanded (-)
darah (-), muntah (-), Thorak : dbn
makan(+), minum(+), batuk (-), Ekstremitas : dbn
pilek (-), demam (-)
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

PEMBAHASAN

Diare akut merupakan penyakit yang ditandai dengn buang air besar (BAB) pada bayi
atau anak lebih dari 3x perhari, disertai dengan perubhan konsistensi tinja menjadi cair dengan
1
atau tanpa lendir dan darah, berlangsung kurang dari 14 hari. Perubahan konsistensi terjadi
karena peningkatan volume air dlam tinja akibat ketidakseimbangan antara absorbsi dan sekresi
intestinal.
Pada kasus ini, pasien berusia 8tahun, keluhan yang didapatkan adalah BAB cair 5x
sebanyak gelas belimbing, ampas (-), warna kekuningan, lendir (-), darah (-), disertai dengan
muntah 2x, sebanyak gelas belimbing tiap kali muntah, berisi makanan yang dimakan
sebelumnya, lendir (-), darah (-), pilek (-),demam (-), keringat dingin (-), batuk (+), lemas (+),
rewel (-), minum(+) banyak pasien tidak nampak kehausan, mata tidak cekung, air mata masih
keluar (+), BAK (+) terakir 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum pasien baik, kesadaran kompos mentis, rewel (-), HR 100 x/menit,
RR :20x/menit, dan S: 38,9C, berat badan 21 kg.Pada pasien ini tidak terdapat beberapa tanda
dehidrasi.

Terdapat dua tipe dasar dari diare akut, oleh karena infeksi adalah non inflamatory dan
inflamatory. Enteropatogen menimbulkan non inflamatory diare melalui beberapa mekanisme
yaitu produksi enterotoksin oleh bakteri, destruksi sel permukaan villi oleh virus, perlekatan
oleh parasit, serta perlekatan atau translokasi dari bakteri. Sebaliknya inflamatory diare
biasanya disebabkan oleh bakteri yang menginvasi usus secara langsug atau memproduksi
sitotoksin.

Diagnosis diare akut pada anak dapat ditegakkan melaui anamnesis, pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan fisik sangat penting untuk menilai dehidrasi
pada anak dan menentukan status dehidrasi apakah sebagai dehidrasi berat, dehirasi ringan-
sedang, ataukah tanpa dehidrasi untuk memberikan pengobatan yang sesuai. Selama anak
diare, terjadi peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit ( natrium, kalium dan bikarbonat)
yang terkandung dalam tinja cair anak. Dehidrasi terjadi bila hilangya cairn dan elektrolit ini
tidak diganti secara adekuat, sehingga timbulah kekuranga cairan dan elektrolit.
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

Berikut Klasifikasi tingkat dehidrasi anak dengan diare:

a. Dehidrasi berat
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut :
Letargiss/ tidak sadar
Mata cekung
Air mata tidak ada
Mulut dan lidah sangat kering
Tidak bisa minum atau malas minum
Cubitan perut kembali sangat lambat (2detik)
b. Dehidrasi ringan-sedang
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut :
Rewel/gelisah
Mata cekung
Air mata tidak ada
Mulut dan lidah kering
Minum dengan lahap terlihat sangat kehausan
Cubitan kulit kembali lambat
c. Tanpa dehidrasi
Tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan-sedang
maupun berat.
Secara umum penanganan diare akut bertujuan untuk mencegah/ menanggulangi
dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, mengobati kausa diare yang
spesifikn mencegah dan menanggulangi gangguan gizi serta mengobati penyakit penyerta.
Adapun tujuan dari pemberian cairan yaitu;
a. Bila terdapat syok, memperbaiki dinamika sirkulasi
b. Mangganti defistit yang terjadi
c. Maintenance untuk mengganti kehilangan cairan dan dan elektrolit yang sedang
berlangsung.
Pemberian terapi dapat dilakukan secara oral atau parenteral, pemberian oral dapat
diberikan untuk dehidrasi ringan-sedang, walaupun kadang pada diare ringan-sedang bila diare
profus dengan pengeluaran tinja cair yang hebat atau muntah hebat dimana penderita tidak
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

dapat minum sama sekali, atau kembung yang sangat hebat sehingga rehidrasi oral akan tetap
terjadi defisit, maka dapat dilakukan rehidrasi parenteral.

Jenis cairan yang dapat diberikan peroral yaitu cairan rumah tangga dan oralit, sedangkan
cairan parenteral meliputi ringer laktat, ringer asetat, atau bisa menggunaka NaCl. Volume
cairan yang diberikan harus disesuaikan dengan derajat dehidrasi. Bila tanpa dehidrasi berikan
cairan rumah tangga dan ASI diberikan semaunya, sedangkan oralit diberikan sesuai usia tiap
kali muntah

< 1 tahun = 50-100cc oralit tiap kali diare/muntah


1-5 tahun = 100-200cc oralit tiap kali diare/muntah
>5 tahun = 200-300cc oralit tiap kali diare/muntah
Sedangkan apabila mengalami dehidrasi ringan sedang maka diberikan rehidrasi oral
dengan oralit 75cc/kgBB dalam 3 jam , lalu dilanjutkan dengan terapi pada tanpa dehidrasi
.Apabila anak muntah terus menerus berikan infus.
Apibila mengalami dehidrasi berat, jika< 1 tahun berikan infus kristaloid (RL, Asering)
30 cc / kg BB dalam 1 jam dilanjutkan 70 cc/kg BB dalam 5 jam berikutnya lalu lakukan
evaluasi, jika >1 tahun berikan infus kristaloid 30 cc/ kg BB dalam jam dilanjutkan 70 cc/kg
BB dalam 2 jam berikutnya dan lalukan evaluasi, dan segera berikan cairan oralit 5 cc/kgBB
segera setelah anak bisa minum.
Pemberian probiotik pada anak dengan diare dianjurkan, karena probiotik merupakan
mikroorganisme yang apabila dikonsumsi per oral akan memberikan dampak postif bagi
kesehatan dan merupakan stain flora usus normal yang telah diisolasi dari tinja manusia sehat.
Selain itu probiotik juga memilki efek dalam pencegahan diare selanjutnya yaitu melalui
perubahan lingkungan mikrolumen usus (pH, oksigen), produksi bahan anti mikriba terhadap
beberapa patogen usus, kompetisi nutrien, mencegah adhesi kuman patogen pada eritrosit, dan
modifikasi toksin atau reseptor toksin efek trofik terhadap mukosa usus melalui penyediaa
nutrien dan imunomodulasi. Selain itu pada pemakaian antibiotik dapat mengubah
keseimbanagan mikroflora usus, sehingga membutuhkan probiotik utuk menjaga
keseimbangan mikroflora normal tersebut.
Zink merupakan mikronutrien penting untuk kesehatan dan perkembangan anak,
ketika diare zink hilang dalam jumlah besar, penggantian zink yang hilang ini penting untk
membantu penyembuhan anak dan mencegah berulangnya diare. Zink bekerja pada tight
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

juction level untuk mencegah meningkatnya permiabilitas usus, mencegah pelepasan histamin
oleh sel mast dan respon kontraksi serta sekretori terhadap histamin dan serotonin pada usus
dan mencegah peningkatan permiabilitas endotel yang diprakarsai oleh TNF yang juga
merangsang kerusakan permiabilitas epitel usus. Zink melindungi membran dari efek agen
infeksius dan dari peroksidasi lemak. Mekanisme laindari zink adalah mempunyai efek
langsung terhadap sekresi dan absorpsi natrium klorida. Zink mampu menghambat sekresi
kalium yang bekerja pada sistem cAMP di enterosit usus halus, sehingga meningkatkan
absorpsi natrium dan mengurangi sekresi klorida. Dalam patogenesis diare, terjadi kerusakan
sel epitel usus, zink juga berperan dalam perbaikan sel epitel usus.
Pemberian makanan selama diare harus diteruskan dan ditingkatkan setelah sembuh. Hal
ini bertujuan untuk memberikan makanan kaya nutrien sebanyak anak bisa menerima.
Meneruskan pemberian makanan mempercepat kembalinya fungsi usus yang normal termasuk
kemampuan menerima dan mengabsorbsi nutrien, sehingga memburuknya status gizi dapat
dicegah. Setelah diare perlu pemberian ektra makanan yang kaya akan zat gizi beberapa
minggu setelah sembuh.
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan cara mencegah penyebaran kuman patogen
penyebab diare dan memperbaiki daya tahan tubuh pejamu. Beberapa upaya nya yaitu
1. Pemberian ASI yang benar
2. Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI
3. Penggunaan air bersih
4. Membiasaakan mencucui tangan sehabis buang air besar dan sebelum makan
5. Meningkatkan nilai gizi makanan pendamping ASI dan memberi makan dalam
jumlah yang cukup.
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK

DAFTAR PUSTAKA

Poorwo, et al., 2003. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak :Infeksi & Penyakit Tropis, Ikatan

Dokter Indonesia, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI:Jakarta

Pudjiadi et al, 2010, Diare Akut, pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia

Jilid I. Penerbit :IDAI Jakarta

Subijanto, Manajemen Diare pada Bayi dan Anak. Devisi Gastroenterologi Lab/SMF Ilmu

kesehatan Anak Unair/RSUD.Dr.Soetomo Surabaya

Soebagyo, B.2008. Diare Akut Pada Anak.UNS press Surakarta

Anda mungkin juga menyukai