UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
Umur : 5bulan
ANAMNESIS Nama :An. Z
Ruang : Delima
Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas : C
Dokter yang merawat : dr. Sudarmanto, Sp.A Ko Asisten :Manal Ali Sungkar, S.Ked
Nur Azikin, S. Ked
HMRS
Pasien dibawa ke IGD RSUD Harjono dengan keluhan yang sama, yaitu BAB (+)
sebanyak 7x, dengan konsistensi cair (+), ampas (-), warna kekuningan, lendir (-), darah (-),
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
nafsu makan turun (+), pasien muntah 1x ,tiap kali muntah sebanyak gelas, muntahan
berisi makanan yang sebelumnya dimakan, lendir (-), darah (-), batuk (-), lemas (+), pilek (-),
demam (-), keringat dingin (-), rewel (+), minum banyak (-) pasien tak nampak kehausan, mata
tidak cekung (+), air mata masih keluar (+), BAK (+) terakir 2 jam sebelum masuk rumah
sakit.
2. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat batuk dan pilek : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
Riwayat kejang dengan demam : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Kesan :Tidak terdapat faktor resiko yang berhubungan dengan penyakit sekarang.
3. Riwayat penyakit pada keluarga
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat batuk pilek : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat kontak dengan penderita dengan gejala yang sama : disangkal
Kesan :Tidak terdapat penyakit keluarga yang sama yang ditularkan dari keluarga yang
berhubungan dengan penyakit pasien sekarang.
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
4. Pohon Keluarga
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
RIWAYAT PRIBADI
1. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu P3A0 Hamil saat usia 37 tahun. Ibu memeriksakan kehamilannya rutin ke bidan desa
dekat rumah, Ibu tidak pernah mual dan muntah berlebihan, tidak ada riwayat trauma
maupun infeksi saat hamil, sesak saat hamil (-), merokok saat hamil (-), kejang saat hamil
(-). Ibu hanya minum obat penambah darah dan vitamin dari bidan. Tekanan darah ibu
dinyatakan normal. Berat badan ibu dinyatakan normal dan mengalami kenaikan berat
badan selama kehamilan. Perkembangan kehamilan dinyatakan normal.
b. Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan pasien dibantu oleh bidan, umur kehamilan 9 bulan, persalinan normal,
presentasi kepala, bayi langsung menangis dengan berat lahir 3000 gram dan panjang
badan 44cm, tidak ditemukan cacat bawaan saat lahir.
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
4. Riwayat Vaksinasi
Vaksin I II III IV V VI
Hepatitis B 0hari 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -
BCG 1 bulan - - - - -
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
cukup.
b. Lingkungan
Rumah terdiri dari 4 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Rumah berdekatan satu sama
lain. Pasien tinggal bersama dengan Ayah, Ibu, dan kakak.
6. Anamnesis sistem
Cerebrospinal : kejang (-), delirium (-)
Kardiovaskul : demam (-), sianosis (-), keringat dingin (-)
Respiratori : batuk (-), pilek (-), nyeri tenggorokan (-), sesak nafas (-)
Gastrointestinal : muntah (+), nyeri perut (-), BAB(+) cair5x.
Urogenital : BAK (+) biasa, nyeri berkemih (-)
Muskuloskeletal : nyeri sendi (-), nyeri otot (-), bengkak (-)
Integumentum : bintik merah (-), ikterik (-)
Kesan :
Terdapat masalah pada sistem gastrointestinal yaitu muntah, BAB (+) encer 5x.
Umur :5 bulan
PEMERIKSAAN Nama :An. Z
Ruang : Delima
JASMANI Jenis Kelamin :Perempuan
Kelas : C
PEMERIKSAAN OLEH Manal Ali Sungkar, S.Ked 8 Januari 2017
Nur Azikin, S. Ked
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Compos mentis
Vital Sign
HR : 100 x/menit
RR:20 x/menit
Suhu: 38,9C
Status Gizi
BB/TB: 21kg/120cm
BMI :14,58kg/m2
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
Kesimpulan :
Status gizi pasien kurang menurut WHO
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kulit :warna sawo matang, petechie (-)
Kepala: ukuran normocephal, rambut warna hitam, lurus, jumlah cukup
Mata:mata cekung (-/-), ca (-/-), si (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor
Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Leher : pembesaran limfonodi leher (-), massa (-), kaku kuduk (-)
Kesan :dalam batas normal.
Thorax: simetris,retraksi(-),ketinggalan gerak(-)
Cor
a. Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : ictus cordis kuat angkat
c. Perkusi : batas kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
batas kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
batas kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
batas kiri bawah : SIC V linea midclavicula sinistra
d. Auskultasi: BJ I-II normal reguler (+), bising jantung (-)
Paru
Pemeriksaan Kanan Kiri
Inspeksi Simetris Simetris
Ketinggalan gerak (-) Ketinggalan gerak (-)
Depan Retraksi dinding dada (-) Retraksi dinding dada (-)
Palpasi Fremitus (n) massa (-) Fremitus (n) massa (-)
Perkusi Sonor (+) Sonor (+)
Auskultasi SDV (+), Rh (-), Wh (-) SDV (+), Rh (-), Wh (-)
Inspeksi Simetris Simetris
Ketinggalan gerak (-) Ketinggalan gerak (-)
Belakang Palpasi Fremitus (n) Fremitus (dan)
massa (-) massa (-)
Perkusi Sonor (+) Sonor (+)
Auskultasi SDV (+), Rh (-), Wh (-) SDV (+), Rh (-), Wh (-)
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
RINGKASAN ANAMNESIS
Pasien perempuan usia 8 tahun, datang ke IGD RSUD Karanganyar dengan BAB (+)
sebanyak 6x, dengan konsistensi cair (+), sebanyak kira-kira gelas belimbing, ampas (-),
warna kekuningan, lendir (-), darah (-), nafsu makan turun (+), pasien muntah 1x ,tiap kali
muntah sebanyak gelas belimbing, muntahan berisi makanan yang sebelumnya dimakan,
lendir (-), darah (-), mual (+), batuk (-), lemas (+), pilek (-), demam (-), keringat dingin (-),
rewel (-), minum banyak (-) pasien tak nampak kehausan, mata tidak cekung (+), air mata masih
keluar (+), BAK (+) terakir 2 jam sebelum masuk rumah sakit.
Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit sekarang.
Tidak terdapat riwayat penyakit pada keluarga yang ditularkan pada pasien.
Riwayat ANC baik, persalinan spontan, riwayat PNC baik.
Pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Imunisasi dasarlengkap berdasarkan PPI.
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
Perkembangan baik.
Keadaan sosial ekonomi cukup& kondisi lingkungan rumah cukup.
RENCANA PENGELOLAAN
Rencana Tindakan
- Obsevasi keadaan umum dan vital sign
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
FOLLOW UP
Tgl S O A P
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
17/04/15
HR :100 x/mnt RR : 20x/mnt S: 36,7C Gastroenteritis akut
Pasien BAB (+) cair 2x, Status gizi : gizi baik
berwarna kuning, ampas Kepala : normocepal
(+),kira-kira gelas belimbing Abd :Kembung (+),distanded (+)
lendir (-), darah (-), muntah (+) Thorak : dbn
2x , makan(+), minum(+), Ekstremitas : dbn
batuk (-), pilek (-), demam (-)
Gastroenteritis akuts
HR :104 x/mnt RR : 26x/mnt S: 36,2C
18/04/15 Pasien BAB (+) lembik 2x, Status gizi : gizi baik
berwarna kuning, ampas Kepala : normocepal
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
(+),kira-kira 3sdm, lendir (-), Abd :supel, kembung (-), distanded (-)
darah (-), muntah (-), Thorak : dbn
makan(+), minum(+), batuk (-), Ekstremitas : dbn
pilek (-), demam (-)
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
PEMBAHASAN
Diare akut merupakan penyakit yang ditandai dengn buang air besar (BAB) pada bayi
atau anak lebih dari 3x perhari, disertai dengan perubhan konsistensi tinja menjadi cair dengan
1
atau tanpa lendir dan darah, berlangsung kurang dari 14 hari. Perubahan konsistensi terjadi
karena peningkatan volume air dlam tinja akibat ketidakseimbangan antara absorbsi dan sekresi
intestinal.
Pada kasus ini, pasien berusia 8tahun, keluhan yang didapatkan adalah BAB cair 5x
sebanyak gelas belimbing, ampas (-), warna kekuningan, lendir (-), darah (-), disertai dengan
muntah 2x, sebanyak gelas belimbing tiap kali muntah, berisi makanan yang dimakan
sebelumnya, lendir (-), darah (-), pilek (-),demam (-), keringat dingin (-), batuk (+), lemas (+),
rewel (-), minum(+) banyak pasien tidak nampak kehausan, mata tidak cekung, air mata masih
keluar (+), BAK (+) terakir 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum pasien baik, kesadaran kompos mentis, rewel (-), HR 100 x/menit,
RR :20x/menit, dan S: 38,9C, berat badan 21 kg.Pada pasien ini tidak terdapat beberapa tanda
dehidrasi.
Terdapat dua tipe dasar dari diare akut, oleh karena infeksi adalah non inflamatory dan
inflamatory. Enteropatogen menimbulkan non inflamatory diare melalui beberapa mekanisme
yaitu produksi enterotoksin oleh bakteri, destruksi sel permukaan villi oleh virus, perlekatan
oleh parasit, serta perlekatan atau translokasi dari bakteri. Sebaliknya inflamatory diare
biasanya disebabkan oleh bakteri yang menginvasi usus secara langsug atau memproduksi
sitotoksin.
Diagnosis diare akut pada anak dapat ditegakkan melaui anamnesis, pemeriksaan fisik,
serta pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan fisik sangat penting untuk menilai dehidrasi
pada anak dan menentukan status dehidrasi apakah sebagai dehidrasi berat, dehirasi ringan-
sedang, ataukah tanpa dehidrasi untuk memberikan pengobatan yang sesuai. Selama anak
diare, terjadi peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit ( natrium, kalium dan bikarbonat)
yang terkandung dalam tinja cair anak. Dehidrasi terjadi bila hilangya cairn dan elektrolit ini
tidak diganti secara adekuat, sehingga timbulah kekuranga cairan dan elektrolit.
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
a. Dehidrasi berat
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut :
Letargiss/ tidak sadar
Mata cekung
Air mata tidak ada
Mulut dan lidah sangat kering
Tidak bisa minum atau malas minum
Cubitan perut kembali sangat lambat (2detik)
b. Dehidrasi ringan-sedang
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut :
Rewel/gelisah
Mata cekung
Air mata tidak ada
Mulut dan lidah kering
Minum dengan lahap terlihat sangat kehausan
Cubitan kulit kembali lambat
c. Tanpa dehidrasi
Tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan-sedang
maupun berat.
Secara umum penanganan diare akut bertujuan untuk mencegah/ menanggulangi
dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, mengobati kausa diare yang
spesifikn mencegah dan menanggulangi gangguan gizi serta mengobati penyakit penyerta.
Adapun tujuan dari pemberian cairan yaitu;
a. Bila terdapat syok, memperbaiki dinamika sirkulasi
b. Mangganti defistit yang terjadi
c. Maintenance untuk mengganti kehilangan cairan dan dan elektrolit yang sedang
berlangsung.
Pemberian terapi dapat dilakukan secara oral atau parenteral, pemberian oral dapat
diberikan untuk dehidrasi ringan-sedang, walaupun kadang pada diare ringan-sedang bila diare
profus dengan pengeluaran tinja cair yang hebat atau muntah hebat dimana penderita tidak
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
dapat minum sama sekali, atau kembung yang sangat hebat sehingga rehidrasi oral akan tetap
terjadi defisit, maka dapat dilakukan rehidrasi parenteral.
Jenis cairan yang dapat diberikan peroral yaitu cairan rumah tangga dan oralit, sedangkan
cairan parenteral meliputi ringer laktat, ringer asetat, atau bisa menggunaka NaCl. Volume
cairan yang diberikan harus disesuaikan dengan derajat dehidrasi. Bila tanpa dehidrasi berikan
cairan rumah tangga dan ASI diberikan semaunya, sedangkan oralit diberikan sesuai usia tiap
kali muntah
juction level untuk mencegah meningkatnya permiabilitas usus, mencegah pelepasan histamin
oleh sel mast dan respon kontraksi serta sekretori terhadap histamin dan serotonin pada usus
dan mencegah peningkatan permiabilitas endotel yang diprakarsai oleh TNF yang juga
merangsang kerusakan permiabilitas epitel usus. Zink melindungi membran dari efek agen
infeksius dan dari peroksidasi lemak. Mekanisme laindari zink adalah mempunyai efek
langsung terhadap sekresi dan absorpsi natrium klorida. Zink mampu menghambat sekresi
kalium yang bekerja pada sistem cAMP di enterosit usus halus, sehingga meningkatkan
absorpsi natrium dan mengurangi sekresi klorida. Dalam patogenesis diare, terjadi kerusakan
sel epitel usus, zink juga berperan dalam perbaikan sel epitel usus.
Pemberian makanan selama diare harus diteruskan dan ditingkatkan setelah sembuh. Hal
ini bertujuan untuk memberikan makanan kaya nutrien sebanyak anak bisa menerima.
Meneruskan pemberian makanan mempercepat kembalinya fungsi usus yang normal termasuk
kemampuan menerima dan mengabsorbsi nutrien, sehingga memburuknya status gizi dapat
dicegah. Setelah diare perlu pemberian ektra makanan yang kaya akan zat gizi beberapa
minggu setelah sembuh.
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan cara mencegah penyebaran kuman patogen
penyebab diare dan memperbaiki daya tahan tubuh pejamu. Beberapa upaya nya yaitu
1. Pemberian ASI yang benar
2. Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI
3. Penggunaan air bersih
4. Membiasaakan mencucui tangan sehabis buang air besar dan sebelum makan
5. Meningkatkan nilai gizi makanan pendamping ASI dan memberi makan dalam
jumlah yang cukup.
FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
NO RM : 00366921
SURAKARTA KESEHATAN ANAK
DAFTAR PUSTAKA
Poorwo, et al., 2003. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak :Infeksi & Penyakit Tropis, Ikatan
Pudjiadi et al, 2010, Diare Akut, pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia
Subijanto, Manajemen Diare pada Bayi dan Anak. Devisi Gastroenterologi Lab/SMF Ilmu