DENGUE HEMORRAGHIC
FEVER GRADE III
Siti Norazizah 22004101085
Faizah Dwi Q.A. 22004101086
Moh. Yahya Al-Hilal 22004101087
Alisa Qotrunnada K. 22004101088
Nabila Ainur Rochim 22004101089
Pembimbing
dr. Shirley Ferlina, Sp.A M. ked Klin
LABORATORIUM ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU
BANGKALAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2021
PENDAHULUAN
Identitas Pasien
Identitas Orang Tua
Nama : An. Saifi Ali Ayah :
Usia : 11 Tahun Nama : Rusfandi
JK : Laki-laki Jenis kelamin : Laki-laki
TTL : Bangkalan, 04 Pekerjaan : Petani
November 2009 Alamat : Paeng, Modung
Agama : Islam Status : Menikah
Suku : Madura Hubungan : Anak Kandung
Ibu:
Alamat : Paeng, Modung Nama Ibu : Kusmawati
Pendidikan : SD Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Siswa Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. RM : 240593 Alamat : Paeng, Modung
Tanggal Pemeriksaan : 30 Status : Menikah
April 2021 Hubungan : Anak Kandung
riwayat penyakit sekarang
• Kedua tangan dan kaki dingin
Keluhan utama
• Pasien merasakan dingin di kedua tangan dan kedua kaki, dingin
dirasakan sejak 1 hari yang lalu. Dingin di kedua tangan dan kaki
dirasakan sepanjang hari dan tidak berkurang saat beristirahat.
Sebelum merasakan keluhan dingin, pasien mengeluhkan demam (+)
yang mendadak tinggi sekitar 5 hari yang lalu. Demam dirasakan
sempat naik dan turun dan dirasakan di seluruh tubuh. Sebelumnya
pasien sempat di rawat di Puskesmas Kedungdung pada hari senin,
selasa, rabu dengan keluhan demam yang tidak turun turun dan
kemudian di rujuk ke RSUD SYAMRABU dengan gejala dingin disertai
dengan penurunan trombosit yang terus menerus. Pasien juga merasa
badan tidak enak seperti pegal pada seluruh tubuh (+). Pasien juga
tampak gelisah, letargi. Didapatkan adanya bercak kemerahan (+) di
bagian lengah bawah.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien dirawat di Puskesmas Kedungdung 3 hari
yang lalu dengan keluhan demam dan dirujuk ke Rumah Sakit
Syamrabu karena penurunan trombosit.
Riwayat Penyakit Keluarga
Adik pasien baru sembuh dari penyakit DBD (+). Ibu pasien
menderita hipertensi (+). Tidak didapatkan riwayat alergi pada
ibu maupun ayah pasien.
Riwayat Kehamilan
Pasien merupakan (G6 P5) anak kelima dengan kehamilan
keenam. Tidak didapatkan keluhan selama masa kehamilan
pasien. Pemeriksaan kehamilan atau ANC rutin dilakukan di
bidan. dan riwayat MRS selama masa kehamilan disangkal.
Kesan: Riwayat kehamilan dalam batas normal.
RIWAYAT KELAHIRAN
Riwayat Nutrisi
Usia ASI Susu formula MPASI
0-6 bulan √ - -
6 bulan - Tidak ada data Pisang
10-12 bulan - Tidak ada data Nasi Tim
12 bulan – 2 tahun - Tidak ada data Tidak ada data
2 tahun – sekarang - - Normal ( Makanan keluarga )
BB AKTUAL X 100%
B E R AT B A D A N I D E A L
29 X 100%
30
: 96% NORMAL.
HEAD TO TOE
Mata Bentuk : normal, tidak ada kelainan, kedudukan kedua bola mata simetris,
tidak eksoftalmus
Konjungtiva : anemis (-/-), hiperemis (-/-), secret (-/-)
Sklera : ikterik (-/-)
Kornea : kanan dan kiri jernih
Pupil : kanan dan kiri bulat simetris (3mm/3mm), refleks cahaya (+/+), Isokor
HEAD TO TOE
Auskultasi : suara napas vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-) fase
ekspirasi
Thorax Anterior
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Jantung :
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis, thrill (-)
Palpasi : Tidak teraba ictus cordis dan thrill, massa (-)
Perkusi : Pembesaran jantung (-)
Batas kiri atas : ICS II parasternal line sinistra
Batas kanan atas : ICS II parasternal line dekstra
Batas kiri bawah : ICS V mid clavicula line sinisra
Batas kanan bawah : ICS IV parasternal line dekstra
Auskultasi : BJ I/ II normal ( tidakmengeras/melemah), murni
reguler, Bising
sistole dan diastole (-), Gallop (-).
Abdomen Inspeksi : Datar (+)
Auskultasi : Bising usus terdengar normoperistaltik
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Dinding perut : soufel (+), nyeri tekan abdomen pada regio
hipokondria dextra (+)
Hepar dan lien : tidak didapatkan pembesaran (-)
Ginjal : sulit dievaluasi
Ekstremitas Capillary refill time (CTR) < 2 detik, akral teraba dingin pada ekstremitas
superior dan inferior; Didapatkan pteki pada lengan bawah regio antebrachii
sinistra saat dilakukan uji tourniquet/rumple leed.
DIAGNOSIS BANDING
Syok hipovolemik
Sepsis
Dengue Syok Syndrome
Dengue Fever
Chikungunya
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tirah baring
Infus RD 5 200 cc 1 jam → 150 cc 1 jam →90 cc 1 jam
Infus maintenance RD 5 1000 cc /24 jam + drip NB 1 ,5 ml
Paracetamol 3x500 mg
Inj. Metamizole 300 mg k/p
Inj. Omeprazole 2x20 mg
Konsultasi dokter Shirley Ferlina, Sp. A M. Ked Klin
FOLLOW UP
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Demam Dengue
Demam Dengue adalah penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue (DenV) yang ditularkan melalui
nyamuk Aedes Aegypty dan Aedes Albopictus (PDUI, 2019).
Demam dengue harus memenuhi kriteria WHO (2009),
sebagai berikut:
Dengue tanpa tanda bahaya
Dengue dengan tanda bahaya
Dengue berat
DEMAM BERDARAH DENGUE
Syok Dekompensasi
KRITERIA DIAGNOSIS DSS
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk
menunjang diagnosis DBD adalah pemeriksaan darah
lengkap, urine, serologi dan isolasi virus.
Darah lengkap
Pemeriksaan darah rutin dilakukan untuk memeriksa kadar
leukosit, hematokrit, jumlah trombosit. Peningkatan nilai
hematokrit yang selalu dijumpai pada DBD merupakan
indikator terjadinya perembesan plasma, Selain
hemokonsentrasi juga didapatkan trombositopenia, dan
leukopenia.
Isolasi virus
Isolasi virus dapat dilakukan dengan metode inokulasi pada
nyamuk, kultur sel nyamuk, atau pada sel mamalia (vero cell
LLCMK2 dan BHK21). Metode ini hanya dapat dilakukan pada
enam hari pertama demam.
Deteksi asam nukleat virus
Genome virus dengue yang terdiri dari asam ribonukleat
dapat dideteksi melalui pemeriksaan Reverse Transcriptase
Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
PEMERIKSAAN SEROLOGI IGG DAN IGM
ANTIDENGUE
Antibodi IgM anti dengue dapat dideteksi pada hari sakit ke-5
sakit, mencapai puncaknya pada hari sakit ke 10-14, dan
akan menurun/ menghilang pada akhir minggu keempat
sakit.
Antibodi IgG anti dengue pada infeksi primer dapat terdeteksi
pada hari sakit ke-14. dan menghilang setelah 6 bulan
sampai 4 tahun. Sedangkan pada infeksi sekunder IgG anti
dengue akan terdeteksi pada hari sakit ke-2.
EVALUASI KLINIS
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi berupa pemeriksaan foto dada dalam
posisi right lateral decubitus dilakukan atas indikasi:
Distres pernafasan/ sesak
Dalam keadaan klinis ragu-ragu, namun perlu diingat bahwa
terdapat kelainan radiologis terjadi apabila pada perembesan
plasma telah mencapai 20%-40%
Pemantauan klinis, sebagai pedoman pemberian cairan, dan
untuk menilai edema paru karena overload pemberian cairan.
Penatalaksanaan
Sebelum pasien mendapatkan pengobatan, diperlukan triase
untuk mengetahui apakah pasien harus menjalani rawat jalan
maupun rawat inap.
PENATALAKSANAAN PASIEN RAWAT
JALAN
Sebelum diputuskan rawat jalan, pemeriksaan darah lengkap
harus dilakukan. Pasien dengan hematokrit yang stabil dapat
dipulangkan. Pasien diberikan pengobatan simtomatik berupa
antipiretik seperti paracetamol dengan dosis 10-15
mg/kgBB/dosis yang dapat diulang setiap 4-6 jam bila
demam. Upaya menurunkan demam dengan metode kompres
hangat diperbolehkan. Anak dianjurkan cukup minum dan
tanda kecukupan cairan dapat dideteksi melalui frekuensi
buang air kecil setiap 4-6 jam.
Bila syok teratasi, lakukan analisa gas darah, hematokrit, kalsium dan gula darah
untuk menilai adanya asidosis, perdarahan, kadar kalsium, dan gula darah yang
memperberat syok hipovolemik. Kemudian segera lakukan koreksi.
DEKOMPENSASI
Oksigen 2-4L/menit
Lakukan pemasangan akses vena, jika dua kali gagal atau
pemasangan lebih dari 3-5 menit, berikan cairan melalui
intraosseus
Cairan kristaloid dan/atau koloid 10-20 mL/kgBB secara bolus
selama 10-20 menit dan lakukan pemeriksaan hematokrit,
analisa gas darah, gula darah dan kalsium
Apabila syok teratasi, berikan cairan kristaloid 10mL/kgBB
selama 1-2 jam
Bila syok belum teratasi, periksa ulang hematokrit. Jika tinggi
diberikan bolus kedua, koreksi bila ada asidosis, hipoglikemia
atau hipokalsemia.
Bila hematokrit rendah dan ditemukan tanda perdarahan masif,
berikan transfusi darah segar (fresh whole blood) 10 mL/kgBB
atau PRC 5 mL/kgBB.
PROGNOSIS
Keluhan utama
Kesimpulan
Pasien anak laki-laki berusia 12 tahun didiagnosis demam
berdarah dengue. Penegakan diagnosa didapatkan dari
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Tatalaksana awal pada pasien diberikan Infus RD 5%,
paracetamol dan omeprazole. Sedangkan untuk tatalaksana
non medikamentosa berupa diet untuk mencukupi kebutuhan
nutrisi anak dan tirah baring .
Saran
Kasus demam berdarah dengue pada anak masih sering
terjadi sehingga dibutuhkan penanganan yang tepat untuk
menghindari prognosa buruk serta memberi edukasi kepada
keluarga untuk mencegah terjadinya penyakit demam
berdarah