SHORT CASE
ANAK DENGAN LIMFADENITIS
Diajukan untuk memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan melengkapi salah satu syarat
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Di RSUD dr. H. Soewondo Kendal
Pembimbing:
dr. Dewi Laksmi, Sp. A, M. Kes
Disusun oleh :
Daffa Joko Nur Wahid
30101507415
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
CATATAN MEDIK
IDENTITAS
Pasien
• Nama Penderita : An P.
• Umur : 3 tahun 7 bulan
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Purwokerto, Kendal
• Tanggal lahir : 10 Desember 2015
• No. RM : 382xxx
Wali
• Nama Ayah : Tn. A
• Umur : 28 tahun
• Pendidikan : SMA
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Alamat : Purwokerto, Kendal
Wali
• Nama Ibu : Ny. R
• Umur : 26 tahun
• Pendidikan : SMA
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Purwokerto, Kendal
A. DATA DASAR
Alloanamnesis dengan orang tua penderita dilakukan pada tanggal 11 Juli 2019 pukul
11.00 WIB di Poliklinik Anak RSUD dr. H Soewondo Kendal
Hib √ √ √ √
Kesan : Imunisasi dasar lengkap
D. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 11 Juli 2019 jam 11.00 WIB
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Umur : 3 tahun 7 bulan
Berat badan : 14,5 kg
Tinggi badan : 96 cm
Suhu badan : 36,5ºC (axilla)
Nadi : 89 kali/menit, irama regular, isi dan tegangan cukup, teraba kuat.
Frekuensi nafas : 17 kali/menit
Status Internus
Kepala : mesocephale.
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut.
Kulit : petekie (-), sianosis (-), turgor kembali cepat.
Mata : oedem palpebra (-/-), sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-), mata
cekung (-).
Hidung : epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-)
Telinga : discharge (-/-), nyeri (-/-)
Mulut : bibir kering (-/-), bibir sianosis (-), lidah kotor (-), gusi berdarah (-), gigi kanan
atas berlubang
Leher : simetris, pembesaran kelenjar limfe (+), jumlah (>2) di leher bagian belakang
kanan dan kiri, bentuk memanjang, konsistensi kenyal, nyeri (-), terfiksasi, warna
sama seperti warna kulit, kemerahan (-), perabaan hangat (+), diameter > 1 cm.
Tenggorok: faring hiperemis (-), tonsil T1-T1
Kesan : Terdapat pembesaran di kelenjar getah bening leher kanan dan kiri
Thorax
Paru-paru :
Inspeksi : Hemithorax dextra sama dengan sinistra, retraksi (-)
Palpasi : Strem fremitus dextra dan sinistra simetris
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara vasar vesikuler, Wheezing (-) saat ekspirasi, Ronkhi (-)
Jantung:
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi :
- Batas kiri : ICS IV, linea midclavicula sinistra
- Batas atas : ICS II, linea parasternal sinistra
- Batas kanan : ICS IV, linea sternalis dextra
- Batas pinggang : ICS III linea parasternal kiri
Abdomen
Inspeksi : Datar, gerak peristaltik (-)
Auskultasi : Bising Usus (+) normal 6x/menit
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (-), supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaran
Kesan : Dalam batas normal
Genital
Pembesaran kelenjar getah bening inguinal (-), alat kelamin laki-laki normal
Ekstremitas :
Pemeriksaan Neurologis
Motorik : Koordinasi baik, kekuatan 5/5
Sensorik : sensorik baik
Tonus : ( - ), Klonus : (-)
Reflek Fisiologis : ( + / + )
Reflek Patologis :
- R. Babinsky :(-/-)
- R. Chaddock :(-/-)
Meningeal Sign :
- Kaku kuduk :(-) - Brudzinsky II :(-)
- Kernig sign :(-) - Brudzinsky I :(-)
RESUME :
Benjolan di leher kanan dan kiri muncul tiba-tiba sejak 7 bulan yang lalu, menetap, tidak
mengecil, Jumlahnya lebih dari satu, berjejer seperti tasbih, kenyal, nyeri (-), kemerahan (-)
Demam (+), nafsu makan turun, kemerahan (-), nyeri (-)
Keadaan umum baik
Pembesaran kelenjar limfe leher (+), jumlah (>2) di leher bagian belakang kanan dan kiri,
bentuk memanjang, konsistensi kenyal, nyeri (-), terfiksasi, warna sama seperti warna kulit,
kemerahan (-), perabaan hangat (+), diameter > 1 cm.
ASSESMENT
Diagnosis Banding
a. Limfadenitis
b. Lipoma
c. Mumps
Diagnosis kerja
Limfadenitis
INITIAL PLAN :
1. IP DX :
a. Darah rutin
b. Mantoux test
2. IP TX :
Medikamentosa :
- Cephalexin 3x400 mg
Non-Medikamentosa :
- kompres hangat
3. IP MX :
- Awasi demam, benjolan mengempes atau tidak
4. IP EX :
- Pencegahan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan badan.
- Pemberian obat secara teratur.
PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad Functionam : ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Limfadenitis adalah peradangan pada satu atau lebih kelenjar getah bening. Kelenjar
getah bening merupakan organ yang berperan penting dalam sistem imun tubuh. Kelenjar
ini terletak di leher, ketiak, selangkangan mengikuti aliran getah bening. Umumnya
berukuran beberapa milimeter hingga maksimal 2 cm, bentuk oval. Kelenjar ini berfungsi
membuang mikroba dan sel-sel abnormal yang terkumpul di dalam cairan getah bening.
II. ETIOLOGI
a. Bakteri: Streptococcus, Tuberculosis, Mycobacterium nontuberculosis, sifilis,
lymphogranuloma venereum
b. Virus: herpes genital
c. Jamur: histoplasmosis
III. PATOGENESIS
Kuman yang masuk akan mengaktivasi komplemen jalur alternatif. Bakteri yang
mengekspresikan mannose di permukaannya dapat berikatan dengan lektin
pengikat-mannosa, dengan demikian mengarah pada aktivasi komplemen oleh
jalur lektin. Salah satu hasil aktivasi komplemen adalah opsonisasi dan
peningkatan fagositosis bakteri. Selain itu, membran attack complex merangsang
respons inflamasi dengan merekrut dan mengaktifkan leukosit. Fagosit
menggunakan berbagai reseptor permukaan, termasuk reseptor mannose dan
reseptor scavenger untuk mengenali bakteri ekstraseluler. Toll-like receptors
(TLRs) dari fagosit berpartisipasi dalam aktivasi fagosit sebagai hasil pertemuan
dengan mikroba. Berbagai reseptor ini meningkatkan fagositosis mikroba dan
menstimulasi aktivitas mikrobisida fagosit. Selain itu, fagosit aktif mensekresi
sitokin, yang menginduksi infiltrasi leukosit ke tempat infeksi (peradangan).
Sitokin juga menginduksi manifestasi sistemik infeksi. termasuk demam dan
sintesis protein fase akut.
b. Demam
d. Keringat berlebihan
e. Nadi cepat
f. Kelemahan
V. TATALAKSANA
a. Pengobatan pada infeksi kelenjar getah bening oleh bakteri (limfadenitis) adalah
antibiotik 10 hari dengan pemantauan dalam 2 hari pertama flucloxacilin 25
mg/kgBB 4 kali sehari. Bila ada reaksi alergi terhadap antibiotik golongan
penisilin dapat diberikan cephalexin 25 mg/kg (sampai dengan 500 mg) tiga kali
sehari atau eritromisin 15 mg/kg (sampai 500 mg) tiga kali sehari.
b. Infeksi yang disebabkan oleh virus dapat sembuh sendiri dan tidak perlu
pengobatan apapun selain dari observasi
VI. PENCEGAHAN
Menjaga kesehatan dan kebersihan badan dapat membantu mencegah terjadinya
infeksi
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Panduan Praktik Klinik bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama, Edisi I. 2017