Anda di halaman 1dari 50

CASE REPORT

Tuberkulosis Paru Pada Anak


Umur 15 Tahun
Henry Handoko
19.650.50.047

Pembimbing :
dr. ST. Rahmah Rahim, Sp.A, M.Kes

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. CHASBULLAH ABDULMAJID KOTA BEKASI
PERIODE 1 FEBRUARI 2021 – 13 MARET 2021
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2021
IDENTITAS
Data Pasien Ayah Ibu
Nama An. K Tn. A Ny. S
Umur 15 tahun 36 tahun 36 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan
Alamat
Agama Islam Islam Islam
Suku bangsa Betawi Betawi Betawi
Pendidikan - SMP SMP

Pekerjaan - Karyawan Swasta IRT

Penghasilan - - -

Hubungan dengan orang tua :


Keterangan Anak kandung

Tanggal masuk RS 12/02/2021


ANAMNESIS
Alloanamnesis & Autoanamnesis
Keluhan utama : Sesak napas sejak 3 hari SMRS
Keluhan tambahan : Batuk berdahak, BB turun, nafsu makan turun dan keringat dingin malam hari
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Kota Bekasi dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak
napas dirasakan terus menerus dan semakin memberat dari 3 hari yang lalu. Sebelumnya sejak ± 2 bulan yang lalu pasien
berobat ke dokter spesialis anak dengan keluhan batuk lama ± 1 bulan dan didiagnosis dengan TB paru. Didiagnosis TB
paru dengan hasil pemeriksaan BTA +2. Selanjutnya pasien diberikan OAT (Rifampisin 75 mg/ INH 50 mg/ Pirazinamid
150 mg) sebanyak 5 tablet untuk setiap hari. Pasien mengaku meminum obat OAT setiap hari dan sedang dalam
pengobatan 2 bulan. Namun menurut pasien keluhan belum membaik. Sebelumnya pasien menyangkal keluhan seperti
demam, pilek, nyeri tenggorokan dan benjolan pada leher. Mual dan muntah tidak ada. BAB dan BAK pasien tidak ada
keluhan. Orangtua pasien mengatakan jika berat badan pasien tidak meningkat dan semakin menurun sejak 2 bulan yang
lalu dan nafsu makan pasien menurun. Pasien mengeluhkan keringat dingin malam hari.
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Dahulu

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteria - Jantung -

Cacingan - Diare - Ginjal -

DBD - Kejang - Darah -

Thypoid - Maag - Radang paru -

Otitis - Varicela - Tuberkulosis -

Parotis - Asma - Morbili -

• Riwayat Penyakit Keluarga


Kakek pasien pernah terkena penyakit TB paru dan sudah sembuh sejak 1 tahun yang lalu. Kakek pasien tidak tinggal
serumah namun menurut pengakuan orangtua pasien sering kontak dengan kakek pasien.
ANAMNESIS
• Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Morbiditas kehamilan Tidak ditemukan kelainan


KEHAMILAN
Perawatan antenatal Tidak rutin periksa ke dokter
Tempat kelahiran Rumah Sakit
Penolong persalinan Dokter spesialis
Cara persalinan Per Vaginam
KELAHIRAN Masa gestasi 38 minggu

Orangtua pasien tidak ingat


Keadaan bayi berat badan lahir dan panjang
badan.

Kesan : Riwayat kehamilan dan persalinan pasien baik


ANAMNESIS
• Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan gigi I : ada (normal: 5-9 bulan)


Psikomotor
Tengkurap : bisa (normal: 3-4 bulan)
Duduk : bisa (normal: 6 bulan)
Berdiri : bisa (normal: 9-12 bulan)
Berjalan : bisa (normal: 13 bulan)
Bicara : bisa (normal: 9-12 bulan)
Baca dan Tulis : bisa
Kesan : Riwayat pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai usia.
ANAMNESIS

• Riwayat Makanan

Umur (bulan) ASI/PASI Buah/biskuit Bubur susu Nasi tim

0-2 +/-      
2-4 +/-      
4-6 +/-      

6-8 +/+ - - -
8-9 +/+ + + -
10-12 +/+ + + +
12-24 +/+

Kesan : Kebutuhan gizi pasien terpenuhi dengan baik.


ANAMNESIS
• Riwayat Imunisasi

Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)

BCG Lahir - - -

DPT 2 bln 4 bln 6 bln   Belum

POLIO Lahir 2 bln 4 bln 6 bln - - -

CAMPAK 9 bln   18 bulan

HEPATITIS B Lahir 2 bln 4 bln        

Kesan : Imunisasi dasar lengkap


TEMPAT TINGGAL

• Tinggal dirumah sendiri/ milik pribadi. Dinding terbuat dari tembok, atap terbuat dari genteng, dan
ventilasi kurang, cahaya matahari hanya masuk ke ruang tamu sedangkan untuk kamar dari rumah
tersebut tidak masuk cahaya

• Air minum dan air mandi berasal dari air tanah yang dimasak.

• Menurut pengakuan keluarga pasien, keadaan lingkungan rumah padat.


PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : Tampak sakit sedang

2. Tanda Vital

a. Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6

b. Tekanan darah : 100/70 mmHg

c. Frekuensi nadi : 115x/menit

d. Frekuensi pernapasan : 31x/menit

e. Suhu tubuh : 37,2 oC


DATA ANTROPOMETRI

1. Berat badan : 31 kg

2. Panjang badan : 158 cm

3. IMT : BB/TB2 = 31/ (0,53)2 = 12.41 kg/m2

4. BB/U : < - 3SD (gizi buruk)

5. TB/U : <- 2SD S/D ≥ -3 SD (pendek)

6. BMI/U : < -3 SD (sangat kurus)


PEMERIKSAAN FISIK SISTEM

Kepala
a. Bentuk : Normocephali
b. Rambut : Rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata
c. Wajah : Pucat (-), sianosis (-)
d. Mata : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, RCL +/+, RCTL +/+,
e. Telinga : Normotia, membran timpani intak, serumen -/-
f. Hidung : Bentuk normal, sekret (-), nafas cuping hidung (-)
g. Mulut : Faring hiperemis (-) , T1-T1
Leher : KGB tidak membesar, kelenjar tiroid tidak membesar
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
THORAX
Paru
a. Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
b. Palpasi : Gerak napas simetris, stem fremitus simetris
c. Perkusi : Sonor dikedua lapang paru, simetris
d. Auskultasi : Pulmo SN vesikuler, ronki +/-, wheezing -/-
Jantung
e. Inspeksi : Tampak pulsasi iktus cordis
f. Palpasi : Iktus cordis teraba di linea midclavicularis sinistra ICS V
g. Perkusi : Batas jantung kiri = Linea midclavicularis sinistra ICS V agak ke medial
Batas jantung kanan = Linea parasternalis dekstra ICS IV
d. Auskultasi : BJ I & II regular, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM

Abdomen
a. Inspeksi : Perut tampak datar.
b. Auskultasi : Bising usus (+), 5x/menit
c. Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar tidak membesar, lien tidak membesar.
d. Perkusi : Nyeri ketok (-), timpani
Kulit : Ikterik (-), petechie (-),
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis (-), edema (-), pucat (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Lengkap Kimia Klinik

Hemoglobin 10.9 g/dL Natrium 138 mmol/L


Hematokrit 34.7% Kalium 4.6 mmol/L
Trombosit563 ribu/uL Clorida 97 mmol/L
Leukosit 20.8 ribu/uL
Hitung jenis :
Basofil 0%
Eosinofil 0 %
Batang 3%
Segmen 78 %
Limfosit 15 %
Monosit 4%
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Thorax PA (12/12/2020)

• Tampak infiltrate di kedua paru dengan kesuraman pada paru kanan.

• Batas kanan jantung suram, jantung sulit dinilai

• Aorta dan mediastinum tidak melebar.

• Trakea deviasi ringan ke kanan

• Hemidiafragma kanan suram, kiri licin

• Sinus kostofrenikus kanan suram terlihat penebalan pleura dan kiri

menumpul.

• Perselubungan apicolateral hemitoraks kanan dengan pergeseran garis

pleura

• Tulang-tulang dinding dada kesan baik

Kesan :

TB paru lesi luas dengan suspek efusi pleura bilateral terutama kanan.

Trakea deviasi ringan ke kanan suspek ec fibrotik DD/posisi


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Thorax PA (13/02/2021)

• Tampak patchy konsolidasi dilapangan tengah dan bawah paru kanan,

lapangan atas paru kiri

Kesan :

TB Paru Aktif
DIAGNOSIS
KERJA
TB PARU
TATALAKSANA

OAT

• Rifampisin 75 mg/ INH 50 mg/ Pirazinamid 150 mg KDT 1X5 (Berat badan : 31 kg)

Cefotaxime 2 x 1 gr

Amikasin 2 x 200 mg

PCT IV 3 x 300 mg

Dexamethasone 3 x 2.5 mg
PROGNOSIS

Ad Vitam : Ad Fungsionam : Ad Sanationam :


Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam
Follow up Pasien
Hari/Tanggal Subjek Objek Assessment Terapi

Senin, Sesak membaik, batuk Tanda-tanda vital : - TB Paru OAT (Rifampisin 75 mg/
15 Februari 2021 berdahak berwarna TD : 100/80   INH 50 mg/ Pirazinamid
PH = 2 kuning, mual (-), N : 110 x/menit 150 mg) 1x5 tab
muntah (-), BAB dan RR : 28 x/menit - Cefotaxime 2x1 gr
BAK tidak ada Suhu : 36,6˚C - Amikasin 2x200 mg
keluhan BB = 31 kg - Dexamethasone 3x2,5
mg
- PCT IV 3x300 mg
- Oksigen 2 lpm
- B6 1x1 tab
 
Follow up Pasien
Hari/Tanggal Subjek Objek Assessment Terapi

Selasa, 16 Sesak semakin membaik Tanda-tanda vital : - TB Paru RL


Februari 2021 dibanding kemarin, TD : 110/80 - Cefotaxime 2x1 gr
namun masih dirasakan, N : 107 x/menit - Amikasin 2x200mg
sulit untuk berdahak, RR : 26 x/menit - Dexamethasone 3x2,5
mual (-), muntah (-), Suhu : 36,6˚C mg
BAB dan BAK tidak ada BB = 31 kg - PCT IV 3x300 mg
keluhan PO
Rifampicin 1x450 mg
INH 1x 300 mg
Pirazinamid 2x250 mg
B6 1x1 tab
Follow up Pasien
Hari/Tanggal Subjek Objek Assessment Terapi

Rabu, 17 Sesak semakin Tanda-tanda vital : - TB Paru RL


Februari 2021 membaik, namun TD : 110/70 - Cefotaxime 2x1 gr
masih dirasakan, susah N : 102 x/menit - Amikasin 2x200mg
untuk berdahak, mual RR : 24 x/menit - Dexamethasone 3x2,5
(-), muntah (-), BAB Suhu : 36,8˚C mg
dan BAK tidak ada BB = 31 kg - PCT IV 3x300 mg
keluhan PO
Rifampicin 1x450 mg
INH 1x 300 mg
Pirazinamid 2x250 mg
B6 1x1 tab
Follow up Pasien
Hari/Tanggal Subjek Objek Assessment Terapi

Kamis 18 Sesak semakin Tanda-tanda vital : - TB Paru RL


Februari 2021 membaik, namun TD : 120/70 - Omeprazol 1x20 mg
masih dirasakan, N : 110 x/menit - Cefotaxime 2x1 gr
batuk, mual (-), RR : 24 x/menit - Amikasin 2x200mg
muntah (-), BAB dan Suhu : 36,8˚C - Dexamethasone 3x2,5
BAK tidak ada BB = 31 kg mg
keluhan - PCT IV 3x300 mg
PO
Rifampicin 1x450 mg
INH 1x 300 mg
Pirazinamid 2x250 mg
B6 1x1 tab
Prednison 3x25 mg
Follow up Pasien
Hari/Tanggal Subjek Objek Assessment Terapi

Sabtu 20 Februari Sesak, mual (-), Tanda-tanda vital : - TB Paru RL


2021 muntah (-), BAB dan TD : 120/70 - Omeprazol 1x20 mg
BAK tidak ada N : 100 x/menit - Amikasin 2x200mg
keluhan, demam tidak RR : 24 x/menit mg
ada Suhu : 36,8˚C - PCT IV 3x300 mg
BB = 31 kg - Kaen 3A 20 tts/makro
PO
OAT KDT (awal) 1x6 tab
Etambutol 1x600 mg
B6 1x1 tab
Prednison 3`x25 mg
Vestein 3x15 ml
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Tuberkulosis (TB) paru adalah suatu penyakit


menular akibat infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang menyerang parenkim paru.

Menginfeksi melalui droplets

Anak-anak terinfeksi TB paru dari orang


dewasa yang tinggal bersama atau
memiliki kontak erat.
EPIDEMIOLOGI

Angka Insidensi Global : 10,4 juta kasus


(8,8 juta- 12 juta) tahun 2016

Asia tenggara (45 %) dan Afrika (25 %)

Indonesia masuk ke dalam 5 negara dengan


angka insidensi tertinggi dengan 420.994
kasus pada tahun 2017

Angka Insidensi anak : 1 juta kasus

Angka mortalitas : 170.000 kasus (tanpa


HIV), 40.000 kasus (dengan HIV)
ETIOLOGI TB PARU

Bakteri Mycobacterium tuberculosis

Batang tahan asam dengan sifat aerob obligat

Tumbuh pada media yang mengandung gliserol dan garam ammonium


MANIFESTASI KLINIS
GEJALA UMUM GEJALA SISTEM
TB ANAK : PERNAPASAN:

○ Kelelahan ○ Batuk persisten


○ Hilangnya nafsu makan (>3 minggu)
○ Keringat pada malam ○ Nyeri dada
hari ○ Dispnea
○ Penurunan berat badan
○ Demam persisten pada
malam hari.
PERBANDINGAN MANIFESTASI KLINIS
BERDASARKAN UMUR
Manifestasi Klinis Infant Children Adolescents

Demam Umum Tidak umum Umum

Keringat malam Sangat Jarang Sangat Jarang Tidak umum

Batuk non-produktif Umum Umum Umum


GEJALA
Batuk produktif Jarang Sangat Jarang Umum

Hemoptysis Tidak pernah Sangat Jarang Sangat Jarang

Dyspnea Umum Sangat Jarang Sangat Jarang

Rales Umum Tidak Umum Sangat Jarang

TANDA Wheezing Umum Tidak Umum Tidak umum

Penurunan suara Umum Sangat Jarang Tidak umum


napas
Pulmonary Umum Umum Umum
LOKASI
Pulmonary + Umum Tidak Umum Tidak umum
PENYAKIT
Extrapulmonary
DIAGNOSIS TB PARU

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan fisik

3. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan bakteriologis (gold standard)

b. Pemeriksaan skrining

c. Pemeriksaan radiologi
Parameter 0 1 2 3

Kontak TB Tidak jelas   Laporan keluarga, BTA (+) Interpretasi skor TB :


BTA (-) atau tidak
• Didiagnosis TB bila jumlah
tahu
skor ≥ 6, (skor maksimal 13)
Uji Tuberkulin negatif     Positif (≥ 10 mm,
atau ≥ 5 mm pada
• Pasien yang mendapat skor
keadaan
5, dengan usia balita atau
imunosupresi)
ada kecurigaan TB yang
Berat badan gizi cukup Bawah garis merah Klinis gizi buruk  
kuat, rujuk ke RS untuk
(berdasarkan KMS) atau Riwayat BB
evaluasi lebih lanjut
turun / tidak naik
dlm 2 bln berturut
• Profilaksis diberikan bila
Demam - > 2 minggu     ada anak yang kontak
dengan pasien TB dewasa
Batuk < 3 minggu ≥3 minggu    
sputum BTA (+) namun
Pembesaran - - >1 cm, jumlah >1,    
evaluasi dengan sistem
kelenjar limfe kolli, tidak nyeri
skoring nilainya.
aksila, inguinal
Pembengkakan Tidak ada Ada    
tulang / sendi pembengkakan
panggul, lutut,
falang
Foto Rontgen toraks Normal Sugestif / curiga    
ANAMNESIS

1. Keluhan TB Anak:
a. Demam (> 2 minggu)
b. Batuk (≥ 3 minggu)
c. Hilangnya nafsu makan
d. Berat badan menurun (Gizi kurang/buruk)
e. Kelelahan
f. Keringat pada malam hari
g. Adanya benjolan pada daerah leher, aksila maupun ditempat lain
2. Riwayat kontak erat atau paparan tinggi dengan pasien TB
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik pada TB anak tidak khas :

a. Tanda-tanda vital : Ditemukan takipneu dan demam sub febris


b. Pemeriksaan antropometri : Mengalami gizi kurang atau secara klinis
mengalami gizi buruk dengan melihat grafik pada buku KMS.
c. Pemeriksaan kelenjar getah bening : Ditemukan benjolan > 1 (multinodul),
berukuran ≥ 1 cm di daerah leher, aksila, inguinal, dll
d. Pemeriksaan dada : Penurunan suara nafas, adanya rales.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratoriumm
a. Pemeriksaan bakteriologis (gold standard)
i. Pengambilan spesimen dilakukan dengan cara berdahak, bilas lambung dan
induksi sputum
ii. BTA, TCM dan pemeriksaan biakan
b. Pemeriksaan skrining
i. Tuberculin skin test (TST) atau tes Mantoux
ii. IGRA (Interferron Gamma Release Assays)
Pemeriksaan radiologis (Rontgen Thorax)
Ditemukan adanya sugestif TB diantaranya adalah
pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal, konsolidasi
segmen/lobus paru, milier, kavitas, efusi pleura, atelectasis
atau kalsifikasi.
TATALAKSANA

1. OAT (Terapi utama)

2. Pengobatan suportif

a. Kortikosteroid

b. Piridoksin

c. Nutrisi
OAT
Kategori Diagnostik Fase intensif Fase Lanjutan
TB klinis dengan BTA (-)    
TB kelenjar 2 HRZ 4 HR
TB efusi pleura
TB dengan BTA (+)    
TB paru kerusakan luas 2 HRZE 4 HR
TB ekstra paru (selain TB
meningitis dan TB
tulang/sendi)
TB tulang/sendi    
TB millier 2 HRZE 10 HR
TB meningitis
Kombinasi Dosis Tetap/Fixed Dose Combination

BB (Kg) Fase Intensif RHZ Fase lanjutan RH (75/50)


(75/50/150)
5-7 1 tablet 1 tablet
8-11 2 tablet 2 tablet
12-16 3 tablet 3 tablet
17-22 4 tablet 4 tablet
23-30 5 tablet 5 tablet
>30 OAT dewasa  
PROFILAKSIS

Profilaksis Primer
INH 5-10 mg/Kgbb/hari minimal 3 bulan

Profilaksis Sekunder
INH 5-10 mg/Kgbb/hari minimal 6 – 12 bulan
TATALAKSANA

Tatalaksana suportif
Kortikosteroid : Prednisolon (dengan dosis 2-4 mg/kg/hari, dengan dosis
maksimal 60 mg/hari diberikan selama 4 minggu)
Kondisi : Meningitis TB, Sumbatan jalan napas akibat endohbronkial TB,
TB pericarditis, efusi pleura TB, TB millier dengan gangguan napas berat

Piridoksin (dosis 5-10 mg/hari)


Kondisi : Malnutirsi berat dan HIV (+)

Asupan nutrisi yang adekuat


KOMPLIKASI TB PARU

Komplikasi TB Paru Angka kejadian


Tuberkulosis limfadenopati 67 %

Tuberkulosis meningitis 13 %

TB pleura 6%
TB millier 5%
TB tulang/sendi 4%
TB abdomen 1-5 %
TB pericardium 0,5 % - 4,0%
PROGNOSIS

• Diagnosis dini dan tatalaksana yang tepat dapat memberikan angka kesembuhan sekitar 95 %-
100% pada TB anak

• Terapi TB laten efektivitas terapi hampir mencapai 100 %

• Angka mortalitas TB anak rendah , kecuali jika mengalami komplikasi

• Angka mortalitas meningitis TB sekitar 33 % dan 50 % memiliki gejala sisa defisit neurologis
DAFTAR PUSTAKA
1. What is tuberculosis (TB) patient education. American Thoracic Society 2017
2. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Tuberkulosis. Jakarta : 2018
3. Shingadia, D. and Seddon, J. Epidemiology and disease burden of tuberculosis in children: a global perspective. Infection and Drug
Resistance, p.153. London : 2014
4. Thomas A. Tania. Tuberculosis in children. Pediatr Clin North Am. 2017 August; 64(4): 893-909
5. Kliegman, ST Geme, Blum J Nathan, Shah S Samir, et al. Nelson textbook of pediatrics, twenty-first edition.New York: Elsevier;
2020, p.6311-6315
6. Holmberg J. P., Temesgen Z., Banerjee R. Tuberculosis in children. Pediatrics in review, April 2019; 40(4): p 168-178
7. Carvalho C.C. Anna, Cardoso A.A. Claudete, Martire M. Terezinha, Migliori B. Giovanni, Sant’Anna C. Couto. Epidemiological
aspects, clinical manifestations, and prevention of pediatric tuberculosis from the perspective of the end TB strategy. J Bras
Pneumol. 2018; 44(2): 134-144
8. Kitai Ian, Morris K Shaun, Kordy Faisal, Lam Ray. Diagnosis and management of pediatric tuberculosis in Canada. CMAJ 2017
January 9;189:E11-6.
9. Cruz T. Andrea, Starke R. Jeffrey. Pediatric tuberculosis. Pediatrics in Review, Januari 2010; 31(1): p 13-26
10. Safithri Fathiyah. Diagnosis TB dewasa dan anak berdasarkan ISTC (International Standard for TB Care). Desember 2011
11. Pedoman pelayanan medis ikatan dokter anak Indonesia. IDAI 2009 , p.323-328
12. Petunjuk teknis manajemen dan tatalaksana TB anak. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta 2016
13. Guidance for national tuberculosis programmes on the management of tuberculosis in children 2 nd edition. World Health
Organization 2014, p.36.
14. Batra Vandana. Pediatric tuberculosis form URL: https://emedicine. medscape.com /article/969401-overview#a26.Article updated :
June 2020
15. Anak yang datang dengan batuk dan atau kesulitan bernapas. Hospital Care for Children 2016 from URL :
http://www.ichrc.org/41-anak-yang-datang-dengan-batuk-dan-atau-kesulitan-bernapas. Article accessed : 2019 June 23
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai