Pembimbing :
dr. ST. Rahmah Rahim, Sp.A, M.Kes
Penghasilan - - -
• Riwayat Makanan
0-2 +/-
2-4 +/-
4-6 +/-
6-8 +/+ - - -
8-9 +/+ + + -
10-12 +/+ + + +
12-24 +/+
BCG Lahir - - -
• Tinggal dirumah sendiri/ milik pribadi. Dinding terbuat dari tembok, atap terbuat dari genteng, dan
ventilasi kurang, cahaya matahari hanya masuk ke ruang tamu sedangkan untuk kamar dari rumah
tersebut tidak masuk cahaya
• Air minum dan air mandi berasal dari air tanah yang dimasak.
2. Tanda Vital
1. Berat badan : 31 kg
Kepala
a. Bentuk : Normocephali
b. Rambut : Rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata
c. Wajah : Pucat (-), sianosis (-)
d. Mata : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, RCL +/+, RCTL +/+,
e. Telinga : Normotia, membran timpani intak, serumen -/-
f. Hidung : Bentuk normal, sekret (-), nafas cuping hidung (-)
g. Mulut : Faring hiperemis (-) , T1-T1
Leher : KGB tidak membesar, kelenjar tiroid tidak membesar
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
THORAX
Paru
a. Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
b. Palpasi : Gerak napas simetris, stem fremitus simetris
c. Perkusi : Sonor dikedua lapang paru, simetris
d. Auskultasi : Pulmo SN vesikuler, ronki +/-, wheezing -/-
Jantung
e. Inspeksi : Tampak pulsasi iktus cordis
f. Palpasi : Iktus cordis teraba di linea midclavicularis sinistra ICS V
g. Perkusi : Batas jantung kiri = Linea midclavicularis sinistra ICS V agak ke medial
Batas jantung kanan = Linea parasternalis dekstra ICS IV
d. Auskultasi : BJ I & II regular, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
Abdomen
a. Inspeksi : Perut tampak datar.
b. Auskultasi : Bising usus (+), 5x/menit
c. Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar tidak membesar, lien tidak membesar.
d. Perkusi : Nyeri ketok (-), timpani
Kulit : Ikterik (-), petechie (-),
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis (-), edema (-), pucat (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
menumpul.
pleura
Kesan :
TB paru lesi luas dengan suspek efusi pleura bilateral terutama kanan.
Kesan :
TB Paru Aktif
DIAGNOSIS
KERJA
TB PARU
TATALAKSANA
OAT
• Rifampisin 75 mg/ INH 50 mg/ Pirazinamid 150 mg KDT 1X5 (Berat badan : 31 kg)
Cefotaxime 2 x 1 gr
Amikasin 2 x 200 mg
PCT IV 3 x 300 mg
Dexamethasone 3 x 2.5 mg
PROGNOSIS
Senin, Sesak membaik, batuk Tanda-tanda vital : - TB Paru OAT (Rifampisin 75 mg/
15 Februari 2021 berdahak berwarna TD : 100/80 INH 50 mg/ Pirazinamid
PH = 2 kuning, mual (-), N : 110 x/menit 150 mg) 1x5 tab
muntah (-), BAB dan RR : 28 x/menit - Cefotaxime 2x1 gr
BAK tidak ada Suhu : 36,6˚C - Amikasin 2x200 mg
keluhan BB = 31 kg - Dexamethasone 3x2,5
mg
- PCT IV 3x300 mg
- Oksigen 2 lpm
- B6 1x1 tab
Follow up Pasien
Hari/Tanggal Subjek Objek Assessment Terapi
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
b. Pemeriksaan skrining
c. Pemeriksaan radiologi
Parameter 0 1 2 3
1. Keluhan TB Anak:
a. Demam (> 2 minggu)
b. Batuk (≥ 3 minggu)
c. Hilangnya nafsu makan
d. Berat badan menurun (Gizi kurang/buruk)
e. Kelelahan
f. Keringat pada malam hari
g. Adanya benjolan pada daerah leher, aksila maupun ditempat lain
2. Riwayat kontak erat atau paparan tinggi dengan pasien TB
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan laboratoriumm
a. Pemeriksaan bakteriologis (gold standard)
i. Pengambilan spesimen dilakukan dengan cara berdahak, bilas lambung dan
induksi sputum
ii. BTA, TCM dan pemeriksaan biakan
b. Pemeriksaan skrining
i. Tuberculin skin test (TST) atau tes Mantoux
ii. IGRA (Interferron Gamma Release Assays)
Pemeriksaan radiologis (Rontgen Thorax)
Ditemukan adanya sugestif TB diantaranya adalah
pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal, konsolidasi
segmen/lobus paru, milier, kavitas, efusi pleura, atelectasis
atau kalsifikasi.
TATALAKSANA
2. Pengobatan suportif
a. Kortikosteroid
b. Piridoksin
c. Nutrisi
OAT
Kategori Diagnostik Fase intensif Fase Lanjutan
TB klinis dengan BTA (-)
TB kelenjar 2 HRZ 4 HR
TB efusi pleura
TB dengan BTA (+)
TB paru kerusakan luas 2 HRZE 4 HR
TB ekstra paru (selain TB
meningitis dan TB
tulang/sendi)
TB tulang/sendi
TB millier 2 HRZE 10 HR
TB meningitis
Kombinasi Dosis Tetap/Fixed Dose Combination
Profilaksis Primer
INH 5-10 mg/Kgbb/hari minimal 3 bulan
Profilaksis Sekunder
INH 5-10 mg/Kgbb/hari minimal 6 – 12 bulan
TATALAKSANA
Tatalaksana suportif
Kortikosteroid : Prednisolon (dengan dosis 2-4 mg/kg/hari, dengan dosis
maksimal 60 mg/hari diberikan selama 4 minggu)
Kondisi : Meningitis TB, Sumbatan jalan napas akibat endohbronkial TB,
TB pericarditis, efusi pleura TB, TB millier dengan gangguan napas berat
Tuberkulosis meningitis 13 %
TB pleura 6%
TB millier 5%
TB tulang/sendi 4%
TB abdomen 1-5 %
TB pericardium 0,5 % - 4,0%
PROGNOSIS
• Diagnosis dini dan tatalaksana yang tepat dapat memberikan angka kesembuhan sekitar 95 %-
100% pada TB anak
• Angka mortalitas meningitis TB sekitar 33 % dan 50 % memiliki gejala sisa defisit neurologis
DAFTAR PUSTAKA
1. What is tuberculosis (TB) patient education. American Thoracic Society 2017
2. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Tuberkulosis. Jakarta : 2018
3. Shingadia, D. and Seddon, J. Epidemiology and disease burden of tuberculosis in children: a global perspective. Infection and Drug
Resistance, p.153. London : 2014
4. Thomas A. Tania. Tuberculosis in children. Pediatr Clin North Am. 2017 August; 64(4): 893-909
5. Kliegman, ST Geme, Blum J Nathan, Shah S Samir, et al. Nelson textbook of pediatrics, twenty-first edition.New York: Elsevier;
2020, p.6311-6315
6. Holmberg J. P., Temesgen Z., Banerjee R. Tuberculosis in children. Pediatrics in review, April 2019; 40(4): p 168-178
7. Carvalho C.C. Anna, Cardoso A.A. Claudete, Martire M. Terezinha, Migliori B. Giovanni, Sant’Anna C. Couto. Epidemiological
aspects, clinical manifestations, and prevention of pediatric tuberculosis from the perspective of the end TB strategy. J Bras
Pneumol. 2018; 44(2): 134-144
8. Kitai Ian, Morris K Shaun, Kordy Faisal, Lam Ray. Diagnosis and management of pediatric tuberculosis in Canada. CMAJ 2017
January 9;189:E11-6.
9. Cruz T. Andrea, Starke R. Jeffrey. Pediatric tuberculosis. Pediatrics in Review, Januari 2010; 31(1): p 13-26
10. Safithri Fathiyah. Diagnosis TB dewasa dan anak berdasarkan ISTC (International Standard for TB Care). Desember 2011
11. Pedoman pelayanan medis ikatan dokter anak Indonesia. IDAI 2009 , p.323-328
12. Petunjuk teknis manajemen dan tatalaksana TB anak. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta 2016
13. Guidance for national tuberculosis programmes on the management of tuberculosis in children 2 nd edition. World Health
Organization 2014, p.36.
14. Batra Vandana. Pediatric tuberculosis form URL: https://emedicine. medscape.com /article/969401-overview#a26.Article updated :
June 2020
15. Anak yang datang dengan batuk dan atau kesulitan bernapas. Hospital Care for Children 2016 from URL :
http://www.ichrc.org/41-anak-yang-datang-dengan-batuk-dan-atau-kesulitan-bernapas. Article accessed : 2019 June 23
THANK YOU