Faktor Plasenta
Faktor Maternal Faktor Janin (Seperti Terjadi Trauma)
Infeksi Janin
Hipertensi Antibodi SLE Diabetes Mellitus Malformasi (Rubella, Parovirus) Solusio Previa Infark Plasenta
HT gestasiaonal, systemic lupus eritematosus Kongenital Mayor
Pre-eklampsi, Eklampsi (kelainan/cacat pada bayi)
Plasenta terlepas
Gangguan pertumbuhan janin dari perlekatannya Kerusakan Plasenta
Vasokontriksi Hiperkoagulasi, sebelum bayi lahir
Pembuluh Darah automimun Makromsia Kerja organ vital terganggu
kondisi tubuh bayi yang terlalu besar
saat berada di dalam kandungan.
Kegagalan perkembangan jantung,
Perdarahan
Perfusi darah ke janin menurun, Obstruksi, dan
terkadang didukung oleh anemia kerusakan organ defek SSP, ikterus
Ibu mengalami Perfusi darah ke janin menurun
sulit melahirkan
Gg Pertumbuhan Janin
dan Hipoksia janin Plasenta Previa
Trauma Lahir
Gawat Janin
kondisi kekurangan oksigen/kekurangan asupan nutrisi
di dalam kandungan yang bisa berakibat fatal
Faktor maternal 1. Pemeriksaan tanda-tanda vital. 1. Trauma emosional yang berat apabila
Kehamilan post term (> 42 minggu), umur 2. Pemeriksaan darah perifer, fungsi waktu antara kematian janin dan
ibu tua, diabetes melitus tidak terkontol, pembekuan, golongan darah ABO, Rhesus, persalinan cukup lama.
sistemik lupus eritematosus, infeksi, dan gula darah. 2. Infeksi apabila ketuban pecah.
hipertensi, preeklampsia, eklampsia, 3. Menjelaskan seluruh prosedur 3. Koagulopati apabila kematian janin
hemoglobinopati, penyakit rhesus, pemeriksaan dan hasilnya serta rencana berlangsung lebih dari 2 minggu
ruptura uteri, antifosfolipid sindrom, tindakan yang akan dilakukan kepada
hipotensi akut ibu, kematian ibu. pasien dan keluaraganya. Bila belum ada
Faktor fetal kepastian penyebab kematian, hindari
Hamil tumbuh terhambat, kelainan memberikan informasi yang tidak tepat.
kongenital, kelainan genetik, infeksi. 4. Memberikan dukungan mental dan
Faktor plasental emosional kepada pasien. Sebaiknya
Kelainan tali pusat, lepasnya plasenta, pasien didampingi oleh orang terdekatnya
ketuban pecah dini dan vasa previa. 8 dan yakinkan bahwa besar kemungkinan
dapat lahir pervaginam.
5. Membicarakan rencana persalinan
pervaginam dengan cara induksi maupun
ekspektatif pada keluarga pasien sebelum
pengambilan keputusan.
6. Bila pilihan ekspektatif: tunggu persalinan
spontan hingga 2 minggu dan yakinkan
bahwa 90% persalinan spontan terjadi
tanpa komplikasi.
7. Bila pilihan manajemen aktif: induksi
persalinan menggunakan oksitosin atau
misoprostol. Seksio sesarea dipilih jika
bayi letak lintang.
8. Memberikan kesempatan pada keluarga
untuk melihat dan melakukan ritual
keagamaan pada janin yang meninggal.
1.Faktor plasenta : 3. Faktor Intrapartum
a.Insufisiensi plasenta a.Perdarahan antepartum
b.Infark plasenta b.Partus lama
c.Solusio plasenta c.Partus macet
d.Plasenta previa d.Persalinan presiptatus
2. Faktor Ibu e.Persalinan sungsang
a.Diabetes mellitus f.Obat-obatan
b.Preeklamsi dan eklamsi 4. Faktor Janin
c.Nefritis kronis a.Prematuritas
d.Polihidramnion dan oligohidramnion b.Postmaturitas
e.Shipilis c.Kelainan bawaan
f.Penyakit jantung d.Perdarahan otak
g.Hipertensi 5. Faktor Tali Pusat
h.Penyakit paru atau TBC a.Prolapsus tali pusat
i.Inkompatability rhesus b.Lilitan tali pusat
j.AIDS c.Tali pusat pendek