Anda di halaman 1dari 25

KESEIMBANGAN ASAM BASA

DR. MARGARITA DEWI. L, SPOK. MM


FISKES UNIBOR
APRIL 2021
PENDAHULUAN

• Asam dan Basa merupakan dua


golongan zat kimia yang sangat • Larutan asam memiliki pH kurang
penting dalam kehidupan sehari- dari 7, larutan basa memiliki pH
hari. lebih dari 7, sedangkan larutan
• Berkaitan dengan sifat asam basa, netral memiliki pH 7.
larutan dikelompokkan dalam tiga • pH suatu larutan dapat ditentukan
golongan, yaitu
dengan indikator pH atau dengan pH
1. bersifat asam,
2. bersifat basa, meter.
3. bersifat netral
ASAM
• Asam kuat adalah asam yang
berdiosiasi dengan cepat dan
terutama melepaskan sejumlah
• ASAM didefinisikan sebagai zat yang
besar ion H+ dalam larutan,
dapat memberikan ion H+ ke zat lain
• contohnya adalah HCL.
(disebut sebagai donor proton),
• Asam lemah mempunyai lebih
• BASA adalah zat yang dapat
sedikit kecenderungan untuk
menerima ion H+ dari zat lain
mendisosiasikan ion-ionnya dan
(disebut sebagai akseptor proton).
oleh karena itu kurang kuat
melepaskan H+,
• contohnya adalah H2CO3.1
BASA
• Basa kuat adalah basa yang bereaksi secara
• Basa adalah ion atau molekul yang cepat dan kuat dengan H+.
menerima ion hidrogen. • Contoh yang khas adalah :
• contoh, : - OH-, yang bereaksi dengan H+ untuk

-ion bikarbonat (HCO3-) , adalah membentuk air (H2O).


• Basa lemah yang khas adalah HCO3 - karena
suatu basa karena dia dapat HCO3 berikatan dengan H+ secara jauh lebih
bergabung dengan satu ion lemah daripada OH-.1
• Kebanyakan asam dan basa dalam cairan
hidrogen untuk membentuk asam
ekstraseluler yang berhubungan dengan
karbonat (H2CO3) pengaturan asam basa normal adalah asam dan
basa lemah.
KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA

• Keseimbangan asam basa adalah suat


keadaan dimana konsentrasi ion hidrogen • Keseimbangan asam basa dalam tubuh
yang diproduksi setara dengan konsentrasi
manusia diatur oleh dua sistem organ
ion hidrogen yang dikeluarkan oleh sel.
• yakni paru dan ginjal. Paru berperan dalam
• Keseimbangan asam basa adalah
pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal
keseimbangan ion hydrogen.
• berperan dalam pelepasan asam.
• Konsentrasi ion hidrogen dipertahankan
pada kadar rendah pH 7,4.4
• Derajat keasaman (pH) darah manusia
normalnya berkisar antara 7.35 hingga
7.45.
BEBERAPA PRINSIP YANG PERLU KITA KETAHUI ADALAH:

• 1. Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7.35 sedangkan alkalosis bila
• pH > 7.45
• 2. CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah yang berperan sebagai
• komponen asam. CO2 juga merupakan komponen respiratorik. Nilai
• normalnya adalah 40 mmHg.
• 3. HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen basa dan disebut juga
• sebagai komponen metabolik. Nilai normalnya adalah 24 mEq/L.
• 4. Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam atau
• berkurangnya jumlah komponen basa.
• 5. Alkalosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen basa atau
• berkurangnya jumlah komponen asam.
PENGATURAN KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA

• Dalam hal ini berbagai mekanisme yang


• Pengaturan konsentrasi ion hidrogen cairan turut membantu mengatur konsentrasi ion
ekstraseluler yang tepat melibatkan banyak hidrogen, dengan penekanan khusus pada
daripada eliminasi sederhana ion-ion kontrol sekresi ion hidrogen ginjal dan
hidrogen oleh ginjal. reabsorpsi, produksi, dan ekskresi ion – ion
• Terdapat juga banyak mekanisme bikarbonat oleh ginjal, yaitu:
penyangga asam basa yang melibatkan - salah satu komponen kunci sistem
darah, sel-sel, dan paru-paru yang perlu
untuk mempertahankan konsentrasi ion kontrol asam basa dalam berbagai cairan
hidrogen normal dalam cairan ekstraseluler
dan intraseluler. tubuh
• Konsentrasi ion hidrogen dan pH cairan tubuh • Karena konsentrasi ion hidrogen
normal serta perubahan yang terjadi pada asidosis normalnya adalah rendah dan dalam
dan alkalosis.
jumlah yang kecil ini tidak praktis,
• Konsentrasi ion hidrogen darah secara normal
biasanya konsentrasi ion hidrogen
dipertahankan dalam batas ketat suatu nilai
normal sekitar 0,00004 mEq/liter ( 40 nEq/liter ).
disebutkan dalam skala logaritma,
• Variasi normal hanya sekitar 3 sampai 5 mEq/liter, dengan menggunakan satuan pH.
tetapi dalam kondisi yang ekstrim, konsentrasi ion • pH berhubungan dengan konsentrasi
hidrogen yang bervariasi dari serendah 10 Eq/liter
sampai setinggi 160 nEq/liter tanpa menyebabkan ion hydrogen.
kematian.
• pH intraseluler biasanya sedikit lebih rendah daripada
• pH normal darah arteri adalah 7,4, pH plasma karena metabolisme sel menghasilkan
sedangkan pH darah vena dan cairan asam, terutama H2CO3.
interstetial sekitar 7,35 akibat jumlah
ekstra karbondioksida (CO2) yang • Bergantung pada jenis sel, pH cairan intraseluler
dibebaskan dari jaringan untuk diperkirakan berkisar antara 6,0 dan 7,4.
membentuk H2CO3. • Hipoksia jaringan dan aliran darah yang buruk ke
• Karena pH normal darah arteri 7,4 jaringan dapat menyebabkan pengumpulan asam dan
seseorang diperkirakan mengalami itu dapat menurunkan pH intraseluler.
asidosis saat pH turun dibawah nilai ini • pH urin dapat berkisar dari 4,5 sampai 8,0 bergantung
dan mengalami alkolisis saat pH pada status asam basa cairan ekstraseluler.
meningkat diatas 7,4.
• Contoh ekstrim dari suatu cairan tubuh yang bersifat
• Batas rendah pH dimana seseorang dapat asam adalah HCl yang diekskresikan kedalam lambung
hidup lebih dari beberapa jam adalah oleh oksintik ( sel-sel parietal )
sekitar 6,8 dan batas atas adalah sekitar
8,0. dari mukosa lambung.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN
ASAM DAN BASA

Pengaturan keseimbangan asam basa diselenggarakan melalui koordinasi dari 3 sistem :


1. Sistem Buffer
• Sistem penyangga asam basa kimiawi dalam cairan tubuh, yang dengan segera bergabung dengan asam
atau basa untuk mencegah perubahan konsentrasi ion hidrogen yang berlebihan.

Fungsi utama sistem buffer adalah :


mencegah perubahan pH yang disebabkan oleh pengaruh asam fixed dan asam organic pada cairan
ekstraseluler.
Sebagai buffer, sistem ini memiliki keterbatasan yaitu :
a. Tidak dapat mencegah perubahan pH di cairan ekstraseluler yang disebabkan karena peningkatan CO2.
b. Sistem ini hanya berfungsi bila sistem respirasi dan pusat pengendali sistem pernafasan bekerja normal
c. Kemampuan menyelenggarakan sistem buffer tergantung pada tersedianya ion bikarbonat.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA

Ada 4 sistem buffer :


a. Buffer bikarbonat merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel terutama untuk perubahan yang disebabkan
oleh non-bikarbonat
b. Buffer protein merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel
c. Buffer hemoglobin merupakan sistem dapar di dalam eritrosit untuk perubahan asam karbonat
d. Buffer fosfat merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel.

Sistem dapat kimia hanya mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementara.


Jika dengan buffer kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan
dilanjutkan oleh paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion H dalam darah akibat
rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan, kemudian mempertahankan kadarnya sampai ginjal
menghilangkan ketidakseimbangan tersebut.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA
2. Sistem Paru
• Paru-paru, dibawah kendali medula otak, mengendalikan karbondioksida, dan karena itu juga

mengendalikan kandungan asam karbonik dari cairan ekstraseluler.


• Paru-paru melakukan hal ini dengan menyesuaikan ventilasi sebagai respons terhadap jumlah

karbon dioksida dalam darah.


• Kenaikan dari tekanan parsial karbondioksida dalam darah arteri (PaCO2) merupakan s
stimulant yang kuat untuk respirasi.
• Tentu saja, tekanan parsial karbondioksida dalam darah arteri (PaCO2) juga mempengaruhi
respirasi.
• Meskipun demikian, efeknya tidak sejelas efek yang dihasilkan oleh PaCO2.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA

• Proses eliminasi dilakukan oleh paru dan ginjal. Mekanisme paru dan
ginjal dalam menunjang kinerja sistem buffer adalah dengan
mengatur sekresi, ekskresi, dan absorpsi ion hidrogen dan bikarbonat
serta membentuk buffer tambahan(fosfat, ammonia).
• Untuk jangka panjang, kelebihan asam atau basa dikeluarkan melalui
ginjal dan paru sedangkan untuk jangka pendek, tubuh dilindungi
dari perubahan pH dengan sistem buffer. Mekanisme buffer tersebut
bertujuan untuk mempertahankan pH darah antara 7,35- 7,45.4
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA

3. Sistem Ginjal
• Untuk mempertahankan keseimbangan asam basa, ginjal harus mengeluarkan anion
asam non volatile dan mengganti HCO3-.
• Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan sekresi dan reabsorpsi ion hidrogen
dan ion bikarbonat.
• Pada mekanisme pengaturan oleh ginjal, berperan 3 sistem yaitu :
a) buffer asam karbonat,
b) buffer fosfat dan
c) pembentukan ammonia.
• Tubulus proksimal adalah tempat utama reabsorpsi bikarbonat dan pengeluaran asam.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA

• Ion hidrogen sangat penting pada fungsi normal tubuh misalnya sebagai pompa proton mitokondria
pada proses fosforilasi oksidatif yang menghasilkan ATP
• Produksi ion hidrogen sangat banyak karena dihasilkan terus menerus di dalam tubuh.
• Perolehan dan pengeluaran ion hidrogen sangat tergantung :
a) diet,
b) aktivitas dan
c) status kesehatan.
• Ion hidrogen di dalam tubuh berasal dari :
a) makanan,
b) minuman, dan
c) proses metabolism tubuh.
• Di dalam tubuh ion hidrogen terbentuk sebagai hasil metabolism karbohidrat, protein dan lemak,
glikolisis anaerobik atau ketogenesis.
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
1. ASIDOSIS RESPIRATORIK
Asidosis Respiratorik : keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah sebagai
akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernapasan yang lambat.

keadaan normal, jika Tingginya kadar karbondioksida dalam darah otak yang
terkumpul karbondioksida mengatur pernafasan,

pH darah turun Merangsang Otak yang mengatur pernapasan

Darah jadi asam Pernapasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam
LANJUTAN ASIDOSIS RESPIRATORIK

Gejala pertama :
1. Sakit kepala dan
2. Rasa mengantuk.
• respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat 3. Rasa mengantuk akan berlanjut
menjadi
mengeluarkan karbondioksida secara adekuat. 4. Stupor (penurunan kesadaran)
• Asidosis respiratorik dapAsidosisat terjadi : dan koma.

1) penyakit penyakit berat yang Stupor dan koma terjadi dalam beberapa
mempengaruhi paru saat jika pernafasan terhenti atau jika
2) penyakit-penyakit dari saraf atau otot pernafasan sangat terganggu;
atau setelah berjam-jam jika pernafasan
dada menyebabkan gangguan terhadap
tidak terlalu terganggu.
mekanisme pernafasan. Ginjal berusaha untuk mengkompensasi
asidosis dengan menahan bikarbonat,
namun proses ini memerlukan waktu
beberapa jam bahkan beberapa hari.
LANJUTAN ASIDOSIS
RESPIRATORIK

TUJUAN Pengobatan asidosis respiratorik


 Untuk meningkatkan fungsi dari
paru-paru.

Diagnosis ditegakkan Obat-obatan yang diberikan :


berdasarkan : - untuk memperbaiki pernafasan
- hasil pemeriksaan pH ( spt. Pada penderita penyakit paru-paru
seperti asma dan emfisema.)
darah
- Pada penderita yang mengalami gangguan
- pengukuran karbondioksida pernafasan yang berat, mungkin perlu
dari darah arteri. diberikan pernafasan buatan dengan bantuan

ventilator mekanik
LANJUTAN KESEIMBANGAN ASAM BASA

Penyebab asidosis metabolik dapat adalah :


1. Kelebihan produksi asam.
2. ASIDOSIS METABOLIK Pada asidosis diabetik atau asidosis laktak, produksi
• Asidosis Metabolik adalah keasaman asam dapat melebihi kemampuan ginjal untuk
darah yang berlebihan, yang ditandai absorbsi dan ekskresi H+
dengan rendahnya kadar
2. Kurangnya cadangan dapar
bikarbonat dalam darah. Kehilangan ion HCO3 yang terbuang percuma melalui
• Bila peningkatan keasaman
melampaui sistem penyangga pH, ginjal atau usus menyebabkan hipokarbonatremia
darah akan benar-benar menjadi dana asidosis metabolik.
asam
3. Kurangnya ekskresi asam.
Dapat terjadi pada penyakit ginjal kronik dimana
ginjal gagal mengekskresikan asam yang diproduksi
secara normal
LANJUTAN ASIDOSIS METABOLIK

• Gejala ringan :
a) mual,
b) muntah
c) kelelahan.
d) Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat.
• Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan :
a) kelelahan yang luar biasa,
b) rasa mengantuk,
c) semakin mual
d) mengalami
e) kebingungan.
• Bila asidosis semakin memburuk :
a) tekanan darah dapat turun,
b) menyebabkan syok, koma dan kematian
LANJUTAN ASIDOSIS METABOLIK

• Pengobatan asidosis metabolik tergantung


kepada penyebabnya. contoh,
a) diabetes dikendalikan dengan insulin
Diagnosis asidosis ditegakkan : b) keracunan diatasi dengan membuang
1. berdasarkan hasil pengukuran pH darah bahan racun tersebut dari dalam
yang diambil dari darah arteri (arteri darah.
radialis di pergelangan tangan). c) Kadang perlu dialisa untuk mengobati
2. Kadar karbondioksida & bikarbonat dalam
overdosis atau keracunan yang berat.
darah.
3. Kadar gula darah
4. Kadar keton dalam urin • Bila terjadi asidosis ringan :
5. Urin lengkap a) diperlukan hanya cairan intravena
6. pH urin b) pengobatan terhadap penyebabnya.

Darah arteri digunakan sebagai contoh karena • Bila terjadi asidosis berat, diberikan :
darah vena tidak akurat untuk mengukur pH a) bikarbonat mungkin secara intravena
darah.
LANJUTAN KESEIMBANGAN ASAM BASA

3. Alkalosis Respiratorik
• Alkalosis Respiratorik adalah :
suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga
menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
• Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya jumlah
karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.

GEJALA :
- penderita merasa cemas
- dapat menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah.
- Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.
LANJUTAN ALKALOSIS RESPIRATORIK

• Pengobatan  diarahkan untuk memperbaiki ventilasi.


 digunakan sesuai indikasi.
• Contoh :
1) Bronkodilator membantu menurunkan spasme bronkhial
2) Antibiotik yang digunakan untuk infeksi pernapasan.
3) Tindakan hygiene pulmonari dilakukan, ketika diperlukan, untuk membersihkan saluran pernapasan dari mukus dan
drainase pluren.
4) Hidrasi yang adekurat untuk menjaga membran mukosa tetap lembab dan karenanya memfasilitasi pembuangan sekresi.
5) Oksigen suplemen diberikan bila diperlukan.
6) Ventilasi mekanik, yang digunakan secara waspada dapat memperbaiki ventilasi pulmonari.
7) Kenaikan PaCO2 harus diturunkan secara lambat.
8) Membaringkan pasien dalam posisi semifowler memfasilitasi ekspansi dinding dada.
LANJUTAN KESEIMBANGAN ASAM BASA Penyebab utama akalosis metabolic :
a. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam
etakrinat)
b. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan
lambung.
4. ALKALOSIS METABOLIK
c. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma
• Alkalosis Metabolik adalah : suatu keadaan Cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid).
dimana darah dalam keadaan basa karena
tingginya kadar bikarbonat. Alkalosis metabolik menyebabkan :
• Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan -iritabilitas (mudah tersinggung)
-otot berkedut
terlalu banyak asam.
-kejang otot; atau tanpa gejala sama sekali.
• Contoh : -dapat terjadi kontraksi (pengerutan) dan spasme
-adalah kehilangan sejumlah asam lambung (kejang) otot yang berkepanjangan (tetani).

selama periode muntah yang berkepanjangan PENGOBATAN


- pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan
-bila asam lambung disedot dengan selang
kalium).
lambung - Pada kasus yang berat, diberikan amonium klorida
secara intravena.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai