Anda di halaman 1dari 2

FRAKTUR CRANIOFASIAL/

LE FORT II DAN LE FORT III Halaman

Ditetapkan oleh
No Dokumen
Tanggal
Terbit : Bedah Mulut

Hilangnya kontinuitas tulang akibat trauma mekanik, seperti akibat


kecelakaan lalu lintas, keributan/perkelahian, kecelakaan olah raga,
1. Pengertian
industri dan rumah tangga, kejahatan/kriminalitas, kecelakaan masal
(Definisi) dan bencana alam. Pada fraktur ini melibatkan tulang-tulang
pembentuk wajah
Adanya riwayat benturan langsung/tidak langsung (trauma mekanis)
2. Anamnesis pada daerah wajah. nyeri rahang, sulit mengunyah makanan.
Pada status generalisata adanya gangguan kesadaran, syok,
diperiksa apakah ada fraktur ditempat lain dan pada anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik apakah terdapat underlying disease. Status lokalisata ditemukan
pembengkakan/luka pada wajah, raccoon eyes, maloklusi, deformitas
wajah, dan maksila mengambang.
4. Kriteria Diagnosis Memenuhi kriteria anamnesis dan pemeriksaan fisik
5. Diagnosis Kerja Fraktur Le Fort II DAN Le Fort III
6. Diagnosis Banding Fraktur Maksila
1. Schedel PA kepala
2. Panoramik
7. Pemeriksaan
3. Water’s view
Penunjang 4. Submentovertex
5. CT Scan/3D CT
1. Reduksi tertutup (closed reduction) untuk fraktur tidak terdapat
displacement (76.73) dengan pemasangan interdental wiring dan
intermaxilary wiring (79.10) tindakan ini dilakukan di bawah
anestesi umum.

2. Rekonstruksi lain pada tulang wajah (76.46) pada fraktur


komplek, comminuted, dan atau terdapat defek/ kehilangan
sebagian tulang wajah akibat trauma, bisa disertai dengan
maloklusi atau tidak (normoklusi), dengan cara pemasangan plat
dan screw tunggal atau multiple untuk merekonstruksi struktur
8. Tata Laksana tulang wajah arah horozontal vertikal dan anteroposterior dengan
atau tanpa bone graft dan dengan pemasangan interdental wiring
dan intermaxilary wiring (79.10) untuk mengoreksi maloklusi dan
imobilisasi rahang tindakan ini dilakukan di bawah anestesi
umum.
3. Suspensi kawat
4. Rawat inap 3-6 hari pada pasien stabil GCS 15.
5. Rawat bersama bagian Bedah Saraf, pada pasien yang
mengalami pembedahan/rekonstruksi dan pasien dengan
penyulit (komplikasi neurologis yang berat), sekitar 1-3 minggu.
Jika sudah stabil rawat jalan.
1. Penjelasan diagnosis dan diagnosis banding.
2. Penjelasan rencana tindakan, lama tindakan, resiko
dan komplikasi
9. Edukasi
3. Penjelasan alternatif tindakan
4. Penjelasan lama rawat

10. Prognosis Quo Ad Vitam/ hidup: dubia ad bonam


FRAKTUR CRANIOFASIAL/
LE FORT II DAN LE FORT III Halaman

Ditetapkan oleh
No Dokumen
Tanggal
Terbit : Bedah Mulut

Quo Ad Sanationam/sembuh : dubia ad bonam


Quo Ad Functionam/ fungsi : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens IB
12. Tingkat A
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis Dokter Spesialis Bedah Mulut Maksillofasial
1. Keluhan berkurang (nyeri, edema, trismus)
2. Oklusi individu
14. Indikator Medis
3. Tidak terjadi infeksi luka operasi

1. Fonseca, R.J. et al. Oral and Maxillofacial Trauma. 3rd ed. Vol. 2.
St Louis: Elsevier. 2005

2. Moore, U.J. Principles of Oral and Maxillofacial Surgery. 5th ed.


15. Kepustakaan Oxford: Blackwell-Science. 2001

3. Peterson, L.J. et al. Contemporary Oral and Maxillofacial


Surgery. 4th ed. St. Louis: Mosby. 2003

Anda mungkin juga menyukai