1. Pengertian (Definisi) Patah tulang dimana fragmen tulang yang bersangkutan sedang
atau pernah berhubungan dengan dunia luar.
Catatan:
1. Batas pemisah dengan dunia luar adalah kulit
2. Batas luka terbuka : disebut patah tulang terbuka
Bila luka lecet : disebut patah tulang terbuka potensial
(patah tulang terancam terbuka)
2. Anamnesis Riwayat terjadinya fraktur
3. Pemeriksaan Fisik 1. Inspeksi (look) :
- Pembengkakan
- Deformitas
2. Palpasi (feel) :
- tegang local
- nyeri tekan
- krepitasi
3. Periksa palpasi arteri distal dari fraktur
4. Gerakan (movement)
- Gerakan abnormal (false movement)
- Functiolesa
4. Kriteria Diagnosis 1. Anamnesa sesuai dengan kriteria penyakit
2. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kriteria penyakit
3. Pemeriksaan penunjang yang mendukung
5. Diagnosis Kerja Patah tulang terbuka
6. Diagnosis Banding Dislokasi + luka
7. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan radiologi :
a. 2 arah (antero-posterior dan lateral)
b. 2 arah waktu yang berbeda (saat setelah trauma dan 10 hari
setelah trauma)
c. 2 sendi : sendi proksimal dan distal dari fraktur terlihat
pada film
d. 2 ekstremitas : sebagai pembanding, bila garis fraktur
meragukan, terutama pada anak-anak.
8. Tata Laksana 1. Harus ditegakkan dan ditangani lebih dahulu akibat trauma
bersamaan yang membahayakan jiwa.
2. Semua patah tulang terbuka adalah kasus gawat darurat bedah
3. Pemberian antibiotic yang tepat
4. Debridement dan irigasi sempurna
5. Stabilisasi
6. Penutupan luka
7. Rehabilitasi dini