Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS BEDAH DIGESTIF


RSU CUT MEUTIA RSUCM
ACEH UTARA
2017
Polip Kandung Empedu ICD 10-CMK82.8
1. Polip kandung empedu termasuk pseudotumor
kandung empedu
2. Sebagian besar polip kandung empedu bukan
merupaka neoplasma sejati tetapi merupakan
polipkolestrol, suatu bentuk local kolesterosis
3. Secara histologis, polip ini mengandung sekelompok
makrofag berisi lipid pada submucosa. Mereka mudah
terlepas dari dinding saat kandung empedu
1. Pengertian (Definisi) dimamnipulasi pada pembedahan. Tidak diketahui
apakah polip kolestrol berkaitan dengan pembentukan
batu kandung empedu
4. Umumnya polip ditemukan di kandung empedu,jarang
di biliary tree
5. Polip umumnya berasal dari epitel kolumner dinding
kandung empedu,otot sekitar atau jajringan ikat
seekitar

2. Anamnesis Dapat asimtomatik atau menunjukkan gejala ikterus ostruktif

3. Pemeriksaan Fisik Dijumpai bila sudah menimbulkan penyakit

 Dapat asimtomatik atau meurunkan gejala icterus


4. Kriteria Diagnosis obstruktif
 Nyeri kandung empedu

5. Diagnosis Kerja Polip Kandung Empedu ICD 10-CMK82.8

 Tumor jinak kandung empedu lainnya (adenoma)


6. Diagnosis Banding
 Keganasan kandung empedu
 Foto thorax
 USG Abdomen
 CT Scan abdomen (optional)
 Laboratorium:
o Darah perifer lengkap
7. Pemeriksaan Penunjang o RFT, LFT
o Hemostatis lengkap
o Gula darah
o Elektrolit
o CEA

Ukuran <0,5cm dilakukan oserrvasi selama3-6 bulan.


8. Terapi Ukuran >0,5cm atau terdapat polip lebih dari 4 dilakukan
kolestektomi (terbuka atau laparoskopi)

1. Penderita/keluarga mengerti tentang keadaan penyakitnya


9. Edukasi (Hospital Health 2. Rencana tindakan yang akan dilakukan
Promotion) 3. Penyulit yang mungkin timbul dan komplikasinya
4. Prognosisnya

Ad Vitam: dubia add bonam


PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS BEDAH DIGESTIF
RSU CUT MEUTIA RSUCM
ACEH UTARA
2017
Hernia Obturator ICD 10-CMK45
 Suatu penonjolan abnormal d ari suatu organ a tau
jaringan dalam kantung peritoneum melalui foramen
obturatorium
 Jarang terjadi, 0,073% dari semuatipe hernia. 60% di
1. Pengertian (Definisi) sisi kanan. Lebih sering terjadi pada wanita dengan
rasio 6:1, multiparitasdan banyak t erjadi pada usia
decade 70-80 tahun
 Etiologi: lemahnya dinding foramen
obturator,peninngkatan tekanan intra abdomen
Nyeri kolik abdomen yang disertai mual, muntah, dan tidak
2. Anamnesis dapat defekasi

 Howship-romberg sign: nyeri saat internal rotasi pelvis


 Nyeri pada aspek medial paha jika aduksi, ekstensi
3. Pemeriksaan Fisik atau rotasi internal lutut
 Colok dubur: teraba massa pelvis

 Nyeri kolik abdomen


4. Kriteria Diagnosis  Howship-Romberg Sign

5. Diagnosis Kerja Hernia Obturator ICD 10-CMK45

1. Hidrokel
2. Varikokel
3. Torsio testis
6. Diagnosis Banding 4. Lipoma
5. Limfadenopati inguinal
6. Limfoma
7. Hernia femoral
 Foto thorax
 CT Scan abdomen dengan kontras
 Laboratorium:
o Darah perifer lengkap
7. Pemeriksaan Penunjang o RFT, LFT
o Hemostatis lengkap
o Gula darah
o Elektrolit

8. Terapi Repair hernia melalui transperrioneal attau preperitoneal

1. Penderit/keluarga mengerti tentang keadaan penyakitnya,


kemungkinan komplikasi:
 Strangulata
 Ileus obstruktif parsial
9. Edukasi (Hospital Health  Peerforasi
Promotion)  Peritonitis
 Fistula
2. Rencana tindakan yang akan dilakukan
3. Penyulit yang mugkin timbul dan komplikasinya
4. Prognosisnya
Ad Vitam: dubia add bonam/malam
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS BEDAH DIGESTIF
RSU CUT MEUTIA RSUCM
ACEH UTARA
2017
Limfoma limpa ICD 10-D73.9
 Limfoma limpa adalah suatu jenins limfoma
berdasarkan klasifiasi International Lymphoma Study
Group
 Limfoma ini merupakan limfoma selB kecil di limpa
yang seering ditemui pada pasien berbagai usia
1. Pengertian (Definisi)  Limfoma ini terdiri dari kelainan limfoploriperatif,
kelainan mieloploriperatif, tumor vascular, tumor
metastase
 Penyebaran dari limfoma Hodgkin atau limfomanon
hodgkin

 Rasa peuh pada kuadran abdomen kiri atas


 Rasa tidak nyaman sampai nyeri kuadran abdomen kiri
2. Anamnesis atas
 Rasa cepat kenyang

 Splenomegali
3. Pemeriksaan Fisik  Nyeri tekan kuadran abdomen kiri atas

4. Kriteria Diagnosis Anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang

5. Diagnosis Kerja Limfoma limpa ICD 10-D73.9

1. Leukemia
2. Sferositosis herediter
3. Hemoglobinopati dengan splenomegaly
4. Talaseemia mayor
6. Diagnosis Banding
5. Myelofibrosis
6. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
7. Anemia aplastic
8. Malaria
 Foto thorax
 CT Scan abdomen dengan kontras
 PET Scan
 Laboratorium:
7. Pemeriksaan Penunjang o Darah perifer lengkap
o Hapusan darah tepi
o RFT, LFT
o Hemostatis lengkap

Medik: mendikamentosa (kemoterapi)


8. Terapi
Bedah: Splenektomi
1. Kemungkinan kompliasinya
2. Penderita/keluarga mengerti tentang keadaan penyakitnya
9. Edukasi (Hospital Health 3. Rencana tindakan yang akan dilakukan
Promotion) 4. Penyulit yang mungkin timbul dan komplikasinya
5. Prognosisnya

Bergantung pada derajat cedera dan keadaan umum penderita


Ad Vitam: dubia add bonam/malam
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS BEDAH DIGESTIF
RSU CUT MEUTIA RSUCM
ACEH UTARA
2017
Hernia Litre’S ICD 10-CMK45
 Suatu penonjolan abnormal dari diverticulum Meckel
dalam kantung peritoneum melalui cincin herniapada
1. Pengertian (Definisi) dinding abdomen
 Teradi pada semua umur. Presentasi klinis umblical 30%,
femoral 20%, inguinal 50%

 Benjolan pada lipat paha maupun daerah femoral


2. Anamnesis  Nyeri kolik abdomen yang disertai mual, muntah, dan
tidak dapat defekasi

3. Pemeriksaan Fisik Teraba benjolan pada daerah lipat paha maupun femmoral

4. Kriteria Diagnosis Benjolan lipat paha atau femoral dan nyeri kolik abdomen

5. Diagnosis Kerja Hernia Litre’S ICD 10-CMK45

1. Hidrokel
2. Varikokel
3. Torsio testis
6. Diagnosis Banding 4. Lipoma
5. Limfadenopati inguinal
6. Limfoma
7. Hernia femoral
 Foto thorax
 USG Abdomen
 CT Scan abdomen dengan kontras
 Laboratorium:
7. Pemeriksaan Penunjang o Darah perifer lengkap
o RFT, LFT
o Hemostatis lengkap
o Gula darah
o Elektrolit

8. Terapi Hernioplasty Mesh

1. Penderit/keluarga mengerti tentang keadaan penyakitnya,


kemungkinan komplikasi:
 Strangulata
 Ileus obstruktif parsial
 Peerforasi
9. Edukasi
 Peritonitis
 Fistula
2. Rencana tindakan yang akan dilakukan
3. Penyulit yang mugkin timbul dan komplikasinya
4. Prognosisnya
Ad Vitam: dubia add bonam/malam

10. Prognosis Ad sanationam: dubia ad bonam/malam


Ad fungsionam: dubia ad bonam/malam

11. Tingkat Eviden IV


PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS BEDAH DIGESTIF
RSU CUT MEUTIA RSUCM
ACEH UTARA
2017
Hernia Inguinal ICD10-CMK40
 Suatu penonjolan abnormal dari suatu organ atau
jaringan yang diseebabkan karena kelemahan dinding
abdomen melalui trigonunm haselbach’s (medialis)
1. Pengertian (Definisi)  Suatu penonjolan abnormal dari suatu orgaan atau
jarungaan dalam kantung peritoneum melalui cincin
interna menujiu kanalis inguinalis dan terletak
anteromedial dari spermatic cord (lateral)

 Benjolan pada lipat paha yang timbul bila melakukan


kegiatan yang menaikkan tekanan intraa abdominal
 Benjolan hilang bila berbaring. Bila dalam keadaan
2. Anamnesis ireponibel bejolan tidak dadpat hilang
 Bila dalam keadaan strangulate disertai keluhan nyeri
yag disertai mual, muntah, dan tidak dapat defekasi

 Inspeksi: benjolan lipat paha


 Palpasi: memasukkan jari melalui annulus eksternus dan
pasien diminta mengedan , posititf bila hernia
3. Pemeriksaan Fisik menyentuh ujung jari (laterallis). Memasukkan jari
melalui annulus eksternus dan pasien diminta
mengedan dan positing bila hernia menyentuh
samping jari (medialis)

4. Kriteria Diagnosis Benjolan lipat paha

5. Diagnosis Kerja Hernia Inguinal ICD10-CMK40

1. Hidrokel
2. Varikokel
3. Torsio testis
6. Diagnosis Banding 4. Lipoma
5. Limfadenopati inguinal
6. Limfoma
7. Hernia femoral
 Foto thorax
 USG (optional)
 Laboratorium:
o Darah perifer lengkap
7. Pemeriksaan Penunjang o RFT, LFT
o Hemostatis lengkap
o Gula darah
o Elektrolit

8. Terapi Herniotomy mesh graft (terbuka/laparoskopi)

1. Kemungkinan kompliasinya
2. Penderita/keluarga mengerti tentang keadaan penyakitnya
9. Edukasi (Hospital Health 3. Rencana tindakan yang akan dilakukan
Promotion) 4. Penyulit yang mungkin timbul dan komplikasinya
5. Prognosisnya
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS BEDAH DIGESTIF
RSU CUT MEUTIA RSUCM
ACEH UTARA
2017
Perforasi Gastric ec Tukak Peptik ICD10-CMK25.1
Insidensi tertiggi terjadi pada pasien uur 40-60 tahun atau 10
tahun lebih tua. 95% berlokasi di kurvatura minor dan 60%
sekitar 6cm dari pylorus. Ada 3 tipe dari gaster ulcer:

 Tipe i: ulcus berada 2 cm batas antara parietal sel dan


pyloric mucuos. 95% di kurvatura minordekat incisura
1. Pengertian (Definisi) angularis
 Tipe II: lokasi dekat pylorus (prepylorus ulcer) dan sering
berhubungan dengan duodennalulcer.risiko tinggi
kanker sangat rendah
 Tipe III:lokasi ulkus di antru akibat konsumsi NSAIDs
secara lama

 Nyeri di epigastrium, onset mendadak


 Muntah
2. Anamnesis  Riwayat minum obat-obatan golongan NSAIDs atau
jamu-jamuan

 Tanda syok
3. Pemeriksaan Fisik  Peritonitis umum
 Boey score

 Nyeri epigastrium, onset mendadak


 Riwayat minum obat golongan NSAIDs atau jamu
4. Kriteria Diagnosis jamuan
 Tanda syok
 Peritonitis umum

5. Diagnosis Kerja Perforasi Gastric ec Tukak Peptik ICD10-CMK25.1

1. Ulku duodenum
2. Ulkus ventrikum
3. Gastritis ereosif
6. Diagnosis Banding
4. Varises esophagus
5. Mallory Weis Syndrom
6. Karsinoma
 Foto thorax
 EKG
 Foto abdomen2 posisi
 Laboratorium:
7. Pemeriksaan Penunjang o Darah perifer lengkap
o RFT, LFT
o Hemostatis lengkap
o Gula darah
o Elektrolit

1. Resusitasi
2. Pasang NGT dan puasa
3. Proton Pump Inhibitor
4. Antibiotik
8. Terapi 5. Terapi operatif
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS BEDAH DIGESTIF
RSU CUT MEUTIA RSUCM
ACEH UTARA
2017
Billiary Cyst ICD 10-CMK83.5
Kista kongenital saluran bilier, terbagi menjadi 5 tipe:

 TipeI: Dilatasi fusiform atau kistik dari extra hepatic


biliary tree (lebih dari 50%)
 Tipe II: Divertikulumsacular extrahepatic bile duct
(<5%)
 Tipe III: Dilatasi ductus biliarisdalam
1. Pengertian (Definisi)
dindingduodenum(choledococele +5%)
 Tipe IV A: Menngenai kedua ductus ekstradan intra
hepatic (5-10%)
 Tipe IV B: Hanya mengenal ductus ekstrahepatik (5-
10%)
 Tipe V: Intra hepatuk biliary cyst (1%)

 Demam
 Nyeri RUQ
2. Anamnesis  Usia <40tahun
 Riwayat icterus obstrukif
 Riwayat upper GI Dyspepsia

 Jaundice
3. Pemeriksaan Fisik  Septic shock
 Penurunan kesadaran

 Demam
 Nyeri RUQ
6. Kriteria Diagnosis  Jaundice
 Septic shock

7. Diagnosis Kerja Billiary Cyst ICD 10-CMK83.5

1. Sclerosis kolangitis
8. Diagnosis Banding 2. Koledokolitiasis
3. Gallstone pankreatitis
 Foto thorax
 USG Abdomen
 MRCP
 CT Scan Abdomen (optional)
 Laboratorium:
9. Pemeriksaan Penunjang o Darah perifer lengkap
o RFT, LFT
o Hemostatis lengkap
o Gula darah
o Elektrolit
o Ca 19-9, CEA, AFP (atas indikasi)

 Tipe I, II, IV: Eksisi ekstrahepatic biliary tree,


10. Terapi cholecystectomy, Rouxen Y Hepaticojejunostomy
 Tipe IV ditambah dengan reseksi hepar segmental
1. Penderita/keluarga mengerti tentang keadaan penyakitnya
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATA LAKSANA KASUS BEDAH DIGESTIF
RSU CUT MEUTIA RSUCM
ACEH UTARA
2017
CholangitisICD-10-CM K83.9
Infeksi saluran empedu utama yang dering disebabkan oleh
adanya bakteri yang sering timbul karena komplikasi dari
1. Pengertian (Definisi) sumbatan batu pada saluran empedu utama
(Choledocolithiasis)

 Ada riwayat kolil bilier yang dirasakan di daerah perut


2. Anamnesis kanan atas,ulu hati menjalar ke bahu kanan
 Ikterik

3. Pemeriksaan Fisik Trias charcot: ikterik, nyerri perut kanan atats, demam tinggi

 Adanya riwayat kolik bilierr yang dirasakan di daerah


perut kanan atas, ulu hati menjalar ke bahu kanan
 Ikterik
 Bisa diserrtai dengan tanda-tanda pankreatitis
 Demmam sampai menggigil yang hilang timbul
6. Kriteria Diagnosis  BAK: warna kuning pekat seperti the
 BAB: kadang bias seperti dempul
 Pruritus terutamabila udara panass dan berkeringat
 Pembesaran hepar dengan nyeri teka
 Trias charcot: ikterik, nyerri perut kanan atats, demam
tinggi

7. Diagnosis Kerja CholangitisICD-10-CM K83.9

1. Pankreatitis akut
2. Cholecystitis akut
3. Sirosis hepatic
4. Hepatis alkoholik
5. Kolestasis intrahepatic (obat-obatan, kehamilan, hepatitis
8. Diagnosis Banding
kronis aktif)
6. Sirosis bilier primer, striktur CBD (ada riwayat operasi bilier
sebelumnya)
7. Tumor bilier
8. Kista CBD
 Foto thorax
 USG Abdomen
 MRCP
 CT Scan Abdomen (optional)
 Laboratorium:
o Darah perifer lengkap
o RFT, LFT
9. Pemeriksaan Penunjang o Hemostatis lengkap
o Gula darah
o Elektrolit
o Bilirubin D/T
o Alkali fosfatase
o Gamma GT
o Protein total/albumin
o Amilase, lipase

Anda mungkin juga menyukai