Anda di halaman 1dari 7

KERACUNAN (INTOKSIKASI)

No. Revisi Halaman


No. Dokumen 00 1/3
Ditetapkan,
RSUD dr. Abdul Aziz Direktur RSUD dr. Abdul
Kota Singkawang Abdul Aziz,
Tanggal Terbit
PANDUAN PRAKTIK ...../...../......
KLINIS dr. Ruchanihadi, Sp.PD
NIP. 19761122 200212 1 002

Anamnesa : dilakukan cepat,singkat, sambil menyiapkan dan melakukan


resusitasi A, B, C.
1. Anamnesis  cari data jenis racun, jumlah, lamanya, dll.
2. Bau gas/bahan tertentu ( Gas masak / CO, racun serangga,
dll ).
3. Warna kulit / mukosa ( “cherry red “  CO ).
4. Pupil mengecil (narkotik ? ).
5. Napas depresi (narkotik ).

Penatalaksanaan Umum : 1. Gagal nafas diatasi dengan  menjamin “ air-way”, O 2


bantuan ventilasi bila perlu.

2. 2. Shock :  Pasang akses vena ( coba perifer dulu, bila


gagal boleh vena central ).
i. Ambil pemeriksaan lab : AGD, DR,
Elektrolit, ureum, creatinin, gula darah
ii. dan analisa racun.
iii. Bolus RL :
a. Dewasa 1 – 2 liter
b. Anak – anak 20 cc / kg /BB, bila
belum memadai ulang lagi
c. 20 cc / kg /BB.( lihat BAB
penganggulangan shock, waspadai
d. kemungkinan overload ).
3. Cegah absorpsi racun lebih lanjut, dengan :
1. Pasang NGT dan bilas lambung, bila racun tertelan
kurang dari 4 jam. Bila perlu cairan lambung
dikirim ke Lab. Untuk analisa kimia. Kontra
indikasi : bahan-bahan korosif.
2. Pemberian Norit sesudah selesai bilas lambung.
3. Pemberian Luxan untuk mempercepat exkresi.
4. Perbaikan terhadap gangguan keseimbangan asam basa dan
elektrolit.
5. Mempercepat / meningkatkan eliminasi racun dari tubuh :
a. Diuresis paksa : diexkresi melalui ginjal, tidak
ada shock dan payah jantung, serta fungsi ginjal
masih lumayan  bisa dilakukan loading test,
pada anak : 20 cc / kg BB dalam 1 jam.

b. Dialisis peritoneal  dikonsulkan tim ginjal dan


pasien dirawat di ruang dialisis.

6. Hemodialisis.
Penatalaksanaan sesuai : Tabel I (terlampir)
toksin
Diagnosis : Keracunan (Intoksikasi)

DD : -
Pemeriksaan Penunjang : 1. Darah lengkap
2. Elektrolit
3. GDS
4. SGPT/SGOT
5. Ureum/Creatinin
Terapi : 1. Tabel I (terlampir)
Edukasi : Memberitahu keluarga mengenai kondisi pasien dan
tindak lanjut dari tindakan yang telah dilakukan, serta
meminta keluarga untuk tetap tenang pada kondisi
tersebut.
Prognosis : Prognosis umumnya dubia ad malam, tergantung pada
waktu dilakukannya penanganan medis.
Tingkat Evidens : I/II/III/IV
Tingkat Rekomendasi : A/B/C
Indikator : Klinis dan Laboratorium
Kepustakaan : 1. Bigatello, L.M. et al. Adult and Pediatric
Rescucitation in Critical Care Handbook of the
Massachusetts General Hospital. 4Ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins. 2006. p: 255-279.
(Bigatello, 2006)
2. 2. O’Rouke. Walsh. Fuster. Hurst’s The Heart
Manual of Cardiology. 12th Ed.McGraw Hill. 2009.
3. Sudoyo, W. Aaru, B.S. Ilmu Penyakit Dalam Jilid
III Edisi IV. Jakarta: FKUI. 2007.

TABEL I
GEJALA KERACUNAN DENGAN TINDAKAN TERAPINYA

Nama Zat Perkiraan Tanda dan Gejala Terapi


Dosis Letal
Alkohol Muntah, delirium dan depresi Simtomatik. Beri kopi
SSP tubruk, emetik dengan
mustard satu sendok
makan dalam air atau
garam dapur.

Anilin ( lain-lain : 6 – 20 g Akut : methemoglobinemis Vitamin C 1g IV


assetanilid, dengan sianosis. Darah Biru metelin 1 % 1 mg/kg
fenasetin, berwaran coklat, kulit dingin, BB IV perlahan- lahan.
asetaminofen ). tekanan darah tururn, nadi Simtomatik, dengan
lemah, pernafasan cepat, perhatian perhatian
dangkal. terhadap sirkulasi dan
pernafasan.
Dilirium dan perangsangan SSP,
Koma
Kronik : Nefritis menahun, Hentikan obat dan
anemia selanjutnya simtomatik.

Antihistamin Depresi SSP sampai koma. Simtomatik, perhatikan


Kejang disudut dengan depresi pernafasan : Bila kejang
pernafasan. Mulut kering. diberi antikonvulsan,
Takikardi gunakan 3 – 4 ml tiopental
2 – 5 %, secara IV luminal
tidak boleh diberikan.

Arsen trioksida Akut : Tenggorokan tercekik Morfin untuk menghilang


200 – 300 mg
dan sukar menelan . Kolik usus, kan nyeri. Bilas lambung.
dinding perut sakit, dire Beri susu.
berdarah, muntah, oliguria, Berikan BAL 2.5 mg /kg
kejang, koma dan syok. BB IM, tiap 4 jam sampai
10 mg/ kg /BB.

Kronik : Lemah, mual. Gejal Berikan BAL 2.5


seperti koriza akut. Stimatitis, mg/kg /BB IM, diulangi
salvias, dermatitis, arsenic sampai 4 kal;i. Bila gejala
melanosis. timbul, pengobatan
Udem lokal pada kelopak mata diulangi lagi.
dan pergelangan kaki. Keratosis
palmaris dan plataris,
hepatomegali, sitoris, kerusakan
ginjal dan ensefalopati.

Asam dan basa Korosif


kuat ( HCL, Simtomatik : Beri susu.
H2SO4, KOH, Bila tertelan dalam larutan
NaOH ) pekat, jangan melalukan
bilas lambung.
Asam borat 15 g Muntah, diare, sakit kepala,
Simtomatik, diuresis
tidak tenang, rash erithemateus.
paksa.

Nama Zat Perkiraan Tanda dan Gejala Terapi


Dosis Letal

Aspirin 20 – 30 g Hiperventilasi, keringat, muntah, Simtomatik (awasi


delirium dan koma. Akhirnya pernafasan )
depresi nafas. Beri susu. Bilas lambung
dengan Na- bikarbonat 5
%, vitamin K bila ada
perdarahan. Antikonvulsi
tidak boleh diberikan.

Atropin (alkaloid 500-1000 mg Mulut kering, kulit merah dan Simtomatik. Beri susu.
beladona dan anti jumlah lebih nafas mirip beludru pada Bilas lambung dengan air.
kolinergik lain ). kecil mungkin perabaan ; penglihatan kabur Kateter air seni.
sudah dan midriasis ; takikardi, retensi Perhatikan pernafasan dan
berbahaya) urin, delirium, halusinasi dan sisitem kardiovaskular.
koma.

Barbiturat : Refleks berkurang, depresi Bilas lambunag walaupun


5g
Fenobarbital nafas, koma, syok. Pupil kecil, sudah lebih dari 4 jam.
dilatasi pada akhirnya. Tinggalkan 30 g MgSO4
dalam usus. Beri kopi
tubruk.

Fenobarbital dan Sama dengan Fenobarbital, Diuresis paksa hanya


3g
sekobarbital hanya berlangsung lebih pendek. pada keracunan
fenobarbital. Hemodialisis
paling baik. Bila perlu
berikan 2 ml niketamid
untuk memperbaiki
pernafasan.

Bensin Inhalasi atau oral : mual, Simtomatik Epinefrin dan


muntah, sakit kepala, norepinefrin tidak boleh
penglihatan terganggu, mabuk, diberikan karena bisa
koma, depresi sentral dan menimbulkan fibrilasi
depresi nafas. ventrikel.

Kronik : lihat keracunan timbal

Bromida Akut : Jarang karena Bila mungkin beri oral :


(Karbromal, dimuntahkan. NaCL atau NH4CL 6g/
Bromisovalum ) Subkutan atau kronik : hari . HCT 2x 25 Mg
muntah, sakit perut, gelisah,
drlirium dan kelainan mental
serta neurologik lain ; dapat
menjurus ke bunuh diri, koma.

Dipiron Udem Angionsurotik dan Simtomatik : Gejala –


1g
kelainan kulit , ekstasi, kadang- gejala kulit dan udem
kadang agranulositosis angioneurotik dapat
diberikan antihistamin dan
0,3 ml epinefrin 1 per mil
subcutan

Nama Zat Perkiraan Tanda dan Gejala Terapi


Dosis Letal
Fenol 1g Korotif (sel lendir mulut dan Simtomatik : Beri susu.
usus ). Bilas lambung dengan
Sakit hebat, muntah, koma dan hati –hati, bila ada
syok, kerusakan ginjal. gunakan oleum olivarum.

Insektisida Setiap dosis Keracunan lewat oral, muntah, Bersihkan jalan nafas.
Golongan berbahaya diare, hipersalivasi, Berikan segera 2 mg
organofosfat bronkokonstriksi, keringat atropin sulfat IV diulang
misalnya, DDVP, banyak, miosis, bradikardi tiap 10 –15 menit sampai
diazinon, malation (kadang – kadang takikardi ) ; terlihat muka merah,
dan paration tensi menurun, kejang atau hipersalivasi berhenti dan
paralysis. bradikardi berubah
Depresi nafas. menjadi takikardi dan
kulit tidak berkeringat
lagi.
Observasi penderia terus
menerus dan bila gejala
kembali, ulangi
pemberian atropin..
Berikan juga pralidoksim
1000 mg IV perlahan –
lahan , bila ada.

Golongan karbamat Seperti organofosfat Beri cepat atropin sulfat 2


( karbaril, baygon ) mg IV, diulangi tiap 10 –
15 menit sampai
atropinisasi penuh.

Golongan DDT 15-30 g Kejang , tremor, koma, Simtomatik. Bilas


organoklorin Endrin : 1.5 g kemudian dapat timbul paralisis lambung dan tinggalkan
misalnya : aldrin, larutan MgSO4 30 g
BHC, DDT, Fenobarbital 100 – 200
dieldrin, endrin, mg IM atau 5 - 10
klordan, tiodan, diazepam IV
dan toksafen.

Jamur Tergantung jenis jamur. Atropin sulfat 2 mg SK


Gejala muskarinik dan simtomatik
Degenerasi sel hepar dan ginjal.

Jengkol Kolik ureter dan renal, Natrium bikarbonat 4 x 2


hematuria, oliguria, kadang – g per oral sehari. Bila ada
kadang anuria dengan bahaya anuria pengobatan
uremia tersebut diatas tidak
berguna. Obatilah sebagai
penderita uremia.

Kalium Kristal : bekerja korosif Beri putih telur, susu dan


permanganat ( larutan : tidak berbahaya ), laksan, bilas lambung.
muntah, nadi lemah, kulit dingin, Persiapan untuk
kolopas, udem glottis. trakeostomi.

Kamfer 2 g oral Kejang Simtomatik luminal 100 –


200 mg IM

Nama Zat Perkiraan Tanda dan Gejala Terapi


Dosis Letal
Karbon- Sakit kepala, koma, depresi Pernafasan buatan
Monoksida nafas dan syok.. dengan O2 murni
dibawah tekanan
(oronasal mask )

Karbontetra- 2-10 ml Mual, muntah, sakit kepala, kulit Simtomatik,


Klorida dingin, kejang, koma, fibrilasi pernafasan buatan
ventrikel. Gangguan fungsi hati dengan O2, infus
dan ginjal. Kematian karena glukosa.
depresi nafas. Epinefrin dan
norepinefrin tidak
boleh diberikan.

Codein ( opiat Mual, muntah, pusing, kulit Bila ada depresi nafas
lain ) dingin, pupil kecil. Depresi berikan nalokson HCL
nafas, koma. 5 – 10 mg.
Bila tidak ada depresi
nafas simtomatik saja.

Marihuana Tinggi sekali Menyerupai keracunan atropin Simtomatik. Tidak


dengan perdarahan ( lihat berbahaya kesadaran
atropine) : halusinasi nyata pulih setelah ½ - 1 hari
sebelum koma, mulut kering tanpa amnesia.
tidak begitu hebat ; retensi urin
tidak ada ; midriasis tidak ada.

Metilalkohol 30 ml Setelah periode laten 8 – 32 jam Diuresis paksa.


(dalam bahan bakar : depresi SSP, asidosis, retinitis, Simtomatik dengan
: 5 - 10 % ) butra, sakit kepala, sakit perut, memperbaiki asidosis
kulit dingin, mengigau, koma. pernafasan diawasi.
Bradikardi menandakan Berikan etilalkohol
prognosis buruk untuk menghambat
oksidasi methanol.
Berikan asam nikotin
IV untuk dilatasi
arteri retina sesudah
koma diatasi.
Minyak tanah 120-150 mg Aspirasi dalam paru –paru paling Bilas lambung tidak
Dua sendok teh berbahaya. Iritasi saluran cerna. boleh.
bila teraspirasi Depresi SSP dengan depresi Simtomatik saja.
nafas. Muntah : aspirasi dengan Berikan O2 under
akibat dispnea, asfiksia, udem pressure bila ada
paru, dan pnemunitis, dan udem paru.
kadang –kadang kejang. Antibiotika.

Morfin 120-150 mg Seperti kodein Seperti kodein


60 mg
berbahaya
Natrium fluorida 2-5 g Kolik usus, muntah, diare, Berikan infus glukosa
( racun kecoa ) kejang tetaniform (chostek’s 5 % dan CaCL210 %
sign) ; paralis pernafasan IV( bisa diulang )
Simtomatik, berikan
AL- hidroksida gel
secara oral.

Nama Zat Perkiraan Tanda dan Gejala Terapi


Dosis Letal

Natrium hipoklorit 30 ml larutan Bila pekat lebih berbahaya, dan Simtomatik, beri susu,
( pemutih pakaian, 15 % bersifat korosif pada selaput putih telur atau Mg O.
bukan detergan ) lendir. Perforasi lambung, Jangan diberi Na –
perdarahan, syok dan striktur bikarbonat. Bilas
(kemudian ) lambung harus hati –
hati.

Natrium nitrit 1 gram Hipotensi, sianosis karena Bilas lambung.


methemoglobinemia, kejang dan Berikan 500 mg
koma. vitamin C IV. Biru
metilen 1 %, 1
mg/kgBB/IV.

Nikotin 60 mg = 3 btg Sakit kepala pusing, tremor, Tidak ada antidotum.


sigaret yang kejang, paralysis pernafasan, Bilas lambung dan
dilarutkan dalam koma. laksan dengan MgSO4
air 30 g . Pernafasan
buatan.

Nitrogen dioksida Sebagai gas menimbulkan iritasi Bersihkan jalan nafas.


mata dan saluran nafas. Udem Berikan O2 dan
paru dispnea, bronkiolitis Prednison dosis besar.
obliterans, koma.

Reaksi obat Bermacam – macam reaksi Beri 0,3 ml adrenalin


kulit: obat, udem angineurotik, 1 % subcutan, harus
reaksi serum; reaksi anafilaktik diulangi tiap 7 – 10
dan lain-lain. menit sampai ada
perbaikan.
Antihistamin.
Deksametason 2 x
1mg oral selama 4
hari.

Sianida (singkong ) Mual, muntah, pernafasan cepat, Beri segera 50 ml Na


delirium, sianosis, koma. tiosulfat 25 % I

Timbal Akut : jarang Berikan 1 g NaCa2


Kronik : sakit kepala, rsa EDTA dalam infus
logam dalam mulut. Garis biru 500 ml glucose 5 %
pada gusi, sakit perut ( kolik ), dua kali sehari salama
diare, anemia, basophilic 3 hari.
stipping dari eritrosit. Paralisis Ca glukonat 2 g IV.
dan kejang. Laksan dengan
Koproporfirin uria, kelainan MgSO4, Luminal 100
radiologik pada tulang. - 200 mg IM bila ada
kejang.

Nama Zat Perkiraan Tanda dan Gejala Terapi


Dosis Letal

Tingtur yodium 30 – 60 ml Bila pekat bersifat korosif, Berikan air tajin dan
Tingtur yodium Hipotensi, takikardi, delirium, susu dengan segera.
pekat stupor, nefritis Bilas lambung
dengan larutan Na –
tiosulfat 10 %.

Warfarin atau Dosis Perdarahan kulit dan mukosa. Vitamin K 50 mg IM


derivat dikumarol Berbahaya 1 – 2 atau 3 kali 50 mg
(racun tikus ) mg/kg BB untuk oral sehari.
6 hari Fitomenadion, jauh
lebih poten dan
bermanfaat.

Keracunan ( tambahan )
1. Terapi Simptomatik :
a. Airway : Membebaskan jalan nafas
b. Sirkulasi : IVFD atasi shock, kalau perlu digitalis dan diuertik jika ada payah jantung. Hati-
hati ada payah ginjal mendadak.

2. Terapi spesifik :
a. Menghilangkan racun : cuci dengan air dan sabun.
b. Mengeluarkan racun dari saluran pencernaan : bilasan lambung kecuali pada keracunan
bahan korosif, air keras asam/basa pekat.
( minyak tanah )
- Strihnin
- Bila ada kejang

3. Tindakan Detoksikasi :
a. Keracunan sianida : Amiliantrit, Sodium tiosulfat
b. Keracunan meramik/organofosfat : Atropin
c. Keracunan narkotik : Narcan
d. Keracunan garan barin : Sodium sulfat
e. Keracunan alkoloid belladonna : Fisostigmin
f. Keracunan logam berat : BAL
g. Keracunan methegobulinamine : Biru metilin
h. Keracunan Wartorin : Vitamin K
i. Keracunan methanol : Etmol

4. Mempercepat pengeluaran racun :


a. Minum banyak atau dengan IVFD
b. Kalau perlu diuretika

5. Dialisis :
Indikasi : Bila racun mencapai dosis lethal
a. Metabolit zat racun bersifat lebih toksik
b. Shock, kerusakan hati atau payah ginjal
c. Kedaruratan bayi ( neonatus )
d. Kedaruratan obsgyn

Anda mungkin juga menyukai