1
termasuk undermining atau tunneling
e. Tidak dapat diklasifikasikan : Full thickness tissue loss dengan
dasar ulkus tertutup gaung (kuning, abu-abu, hijau atau coklat) atau
jaringan nekrotik.
7. Diagnosis Banding 1. Eritema non palpable yang menghilang dengan penekanan
2. Dermatitis terkait kelembapan
3. Pioderma Ganggrenosum
4. Osteomielitis
8. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah lengkap, albumin, gula darah, Kultur dasar luka dan
sensitivitas antibiotika
9. Konsultasi Bedah plastik pada ulkus dekubitus stadium III dan IV (debridemen atau
skin graft sesuai indikasi)
10. Perawatan Rumah Sakit Tipe A, B, C
11. Terapi / tindakan 1. Evaluasi pasien dengan P3G / CGA (Comprehensive Geriatric
(ICD 9-CM) Assessment)
??? 2. Pencegahan : Skrining resiko dengan skala braden yang menilai durasi
dan intensitas tekanan eksternal (fungsi sensoris, aktivitas, mobilisasi),
hindari kulit terhadap faktor yang berpotensi melukai (kelembapan,
status gizi kurang, friksi). Preventing positioning (miring 30o ke kanan
dan ke kiri setiap 2 jam) diberikan untuk mencegah dekubitus pada
sakrum dan spina iliaca anterior superior (SIAS). Therapeutic
positioning dilakukan dengan tehnik yang sama namun dilakukan setiap
satu jam
3. Komponen dasar tatalaksana ulkus dekubitus : Mengurangi tekanan
pada kulit, membersihkan luka, debridement jaringan nekrotik,
mengatasi kolonisasi dan bacterial load dan pemilihan wound dressing.
4. Nutrisi pada semua stadium UD : Pada pasien malnutrisi diet tinggi
kalori (30-35 kal/kg/hari), tinggi protein (1,25-1,5 gram/kg/hari) dan
hidrasi cukup dapat membantu penyembuhan luka, durasi rawat inap
lebih pendek, dan komplikasi yang lebih sedikit. Protein, vitamin C, dan
zinc dapat dipertimbangkan apabila intake kurang atau ada bukti
defisiensi
5. Antibiotik sistemik diberikan bila terdapat bukti selulitis, osteomyelitis
atau bakteremia. Regimen terapi ditujukkan untuk gram positif negatif
dan anaerob sebagai terapi empiris (cefotaxime 1 gram tiap 8 jam
intravena, atau ceftriaxone 2 gram intravena tiap 24 jam ditambah
dengan ciprofloxacine 200-400 miligram intravena tiap 12 jam atau
Gentamicine 160-240 miligram tiap 24 jam,serta metronidazole 500
miligram intravena tiap 8 jam) atau dengan terapi antibiotika definitif
sesuai hasil kultur dasar luka. Karena tingginya angka mortalitas,
antibiotik empiris dapat diberikan pada suspek sepsis atau bakteremia.
Antibiotik topikal tidak diindikasikan.
6. Tempat tidur khusus : penggunaan kasur anti dekubitus yang berisi
udara (alternating pressure air mattress) atau air atau bantal donat untuk
2
menurunkan angka kejadian ulkus dekubitus.
7. Perawatan luka : Luka harus dibersihkan sebelum mengganti dressing
(pilihan dressing sesuai dengan tabel). Debridement jaringan nekrotik
secara pembedahan atau menggunakan kompres kasa dengan normal
salin. Antiseptik seperti povidone iodine, asam asetat, hidrogen
peroksida dan sodium hipoklorit (larutan dakin) harus dihindari karena
menghancurkan jaringan granulasi. Antiseptik topikal seperti silver
sulfadiazine dapat digunakan sampai 2 minggu untuk membersihkan
luka yang tidak sembuh setelah perawatan 2-4 minggu.
12. Tempat Pelayanan Ruang Bangsal, semi intensif dan intensif RSUP Sanglah Denpasar
13. Penyulit Hipoalbumin, Anemia, Infeksi sekunder dan sepsis
14. Informed Consent Diperlukan
15. Tenaga Standar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Divisi Geriatri
16. Lama Perawatan 7 hari
17. Masa Pemulihan 2-4 minggu
18. Hasil Baik dengan pengobatan yang tepat
19. Patologi Tidak diperlukan
20. Otopsi Tidak diperlukan
21. Prognosis Dubius ad dubius
22. Tindak Lanjut Pemantauan: Evaluasi luka setiap 1-2 hari sekali
3
4