Anda di halaman 1dari 3

Shock sepsis

Tanggal Terbit Ditetapkan


PANDUAN
PRAKTEK
KLINIK Direktur
Definisi Penyakit yang disertai (kemungkinan atau terdokumentasi) adanya infeksi
bersamaan dengan manifestasi sistemik yang ditimbulkan, yaitu berupa
hipotensi dengan peurunan TDS < 90 mmhg, atau MAP < 70 atau TDS
turun > 40 mmhg atau lebih dari dua standar deviasi rata rata normal
berdasarkan usia, tanpa diketahui ada penyebab hipotensi yang lain.
Anamnesis Gejala Umum
- Panas badan sebelumnya.
- Sesak nafas
- Penurunan kesadaran
- BAK yang berkurang
Gejala khusus
- Gejala khusus tergantung penyakit penyerta dan asal sumber organ
yg terinfeksi

Pemeriksaan Fisik - Akral dingin basah dan pucat


- TDS < 90 mmhg, MAP < 70
- Nadi lebih dari 90 x/menit, lemah.
- RR lebih dari 20 kali per menit
- Suhu lebih dari 38,3 o C atau suhu rectal kurang dari 36oC
- Dapat ditemukan ronchi basah pada paru atau edema pada kaki.
- Temuan lain sesuai dengan peyakit penyerta atau sumber organ
yang terinfeksi.
Kriteria Diagnosa - Anamnesis
- Pemeriksaan fisik
- laboratorium
Diagnosa banding - Shok aafilaksis
- Shok cardiogenik
Pemeriksaan Laboratorium = darah lengkap,urin lengkap, GDA, hsCRP, fungsi liver,
penunjang fungsi ginjal, analisis gas darah, faal hemostasis, kultur anaerob dan aerob.
Radiologis sesuai dengan potensi sumber infeksi.
Shock sepsis

Terapi - Terapi
a. Resusitasi cairan 30 ml/kgbb/jam dengan target monitoring
CVP 8-12 mmhg, MAP > 65 mmhg, produksi urine > 0,5
ml/kgbb/jam, saturasi o2 vena cava superior atau vena
campuran (SVCO2) > 65 %. Resusitasi dilakuka segera
terutama dalam 6 jam pertama.
b. HES tidak direkomendasikan dalam pemberian awal resusitasi
cairan.
c. Vaspressor diberikan untuk mncapai MAP>65, vasopressor
pilihan pertama adalah norepiephrin. Dosis mulai 3
mcg/kgbb/jam.
d. Epinefrin dapat diberikann sebagai tambahan terapi untuk
mencapai TD yang adekuat. Dosis 0,03 U/menit dapat
digunakan sebagai tambahan dengan NE, untuk menaikkan
MAP dan mengurangi dosis NE.
e. Pemberian dopamine hanya pada pasien pasien tertentu (pasien
dengan risiko rendah takiaritmia dan pasein yg cenderung
bradikardia)
f. Percobaan pemberian dobutamin dapat diberikan hingga dosis
20 mcg/kgbb/jam bersamaan dengan pemberian NE, pada
pasien dengan dugaan terdapat gangguan kontraktilitas jantung
dan cardiac output yang rendah, dan pada pasien yg masih
terdapat tada hipoperfusi meski sudah mencapai cairan yang
adekuat dan MAP yg sesuai.
g. Tidak menggunakan hydrocortisone iv jika dengan resusitasi
cairan dan vasopressor telah mencapai hemodiamik yang
stabil.kecuali jika belum tercapai, maka direkomendasikan
hydrocortisone iv 200mg/hari.
h. RS melakukan screening tentang pasien yg memiliki penyakit
berat yang berisiko terkena sepsis.
i. Dilakukan kultur anaerob dan aerob sebelum diberikan terapi
antibiotic.
j. Terapi pemberian initial antibiotic dilakukan pada jam pertama
sejak diagnosis sepsis shok ditegakkan, antibiotic bisa berupa
kombinasi yang dapat membunuh semua pathogen yang
dicurigai dan antibiotic tersebut dapat menembus target organ.
k. Kombinasi terapi antibiotic empiric pada pasien dengan sepsis
berat dengan shok atau disertai gagal nafas, maka terapi
antibiotic direkomendasikan berupa extended beta lactamase
dan golongan aminoglycoside atau floroquinolon yang
mencakup untuk Pseudomonas A. Demikian juga shok sepsis
dengan bacteremia berat dugaan Streptococcus Pnemunonia
maka dapat diberi kombinasi betalactam dan macrolide.
l. Antibiotic empiric tidak boleh dilakukan lebih dari 3-5 hari, de-
eskalasi antibiotic harus segera dilakukan segera sesuai dengan
profil kultur darah.
m. Durasi pemberian antibiotic selama 7-10 hari, pmakaian lebih
lama jika pasien menunjukkan respon klinis yang lambat dapat
Shock sepsis

Penyulit - Gagal nafas


- ARDS
-
Edukasi Edukasi tentang kondisi dan keadaan pasien pada keluarga,

Konsultasi Spesialis penyakit dalam, spesialis emergensi, spesialis anestesi


(intensivist)
Prognosis Dubia at malam

Referensi - Delinger, Philip R, et all. Surviving Sepsis Campaign : International


Guidelines for management severe septic and septic shock 2012.
Critical care medicine journal. 2013.
-

Anda mungkin juga menyukai