keperawatan
Werna Nontji
LATAR BELAKANG
Berpikir kritis merupakan suatu hal yang penting
yang harus dimiliki seorang perawat, agar menjadi
seorang perawat yang profesional, sehingga mampu
menyelesaikan masalah.
cara membangkitkan semangat, kebahagiaan, dan
pengharapan.menjelaskan salah satu cara berpikir
tidak bisa dilakukan secara luas, karena bagian dalam
keperawatan sebagai suatu perkumpulan profesi
dengan “bagaimana mengerjakan sesuatu?”.
Bagaimanapun juga semua tindakan
keperawatan yang perawat lakukan
membutuhkan tingkat pemikiran yang tinggi,
tidak ada tindakan yang dilakukan tanpa
berpikir kritis.
Berpikir bukan proses yang statis tetapi dapat
berubah setiap hari bahkan setiap jam.
Karena berpikir merupakan sesuatu yang
dinamis dan karena tindakan keperawatan
selalu membutuhkan berpikir, hal ini sangat
penting untuk memahami berpikir secara
umum.
Dan sangat diperlukan pula untuk
menghadapi klien dengan gaya yang unik dan
untuk mengidentifikasi apa yang bisa
membuat mereka lebih baik.
Makna Berpikir Kritis
• Kemampuan berpikir kritis merupakan
kemampuan yang sangat esensial untuk
kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif
dalam semua aspek kehidupan lainnya.
Berpikir kritis telah lama menjadi tujuan
pokok dalam pendidikan sejak 1942.
• Menurut Halpen (1996), berpikir kritis adalah
memberdayakan keterampilan atau strategi
kognitif dalam menentukan tujuan.
• Proses tersebut dilalui setelah menentukan
tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu
langsung kepada sasaran-merupakan bentuk
berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka
memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan,
mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan
membuat keputusan ketika menggunakan semua
keterampilan tersebut secara efektif dalam
konteks dan tipe yang tepat.
• Berpikir kritis juga merupakan kegiatan
mengevaluasi-mempertimbangkan kesimpulan
yang akan diambil manakala menentukan
beberapa faktor pendukung untuk membuat
keputusan.
• Berpikir kritis juga biasa disebut directed
thinking, sebab berpikir langsung kepada fokus
yang akan dituju.
• Anggelo (1995: 6), berpikir kritis adalah
mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang
tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis,
mensintesis, mengenal permasalahan dan
pemecahannya, menyimpulkan, dan
mengevaluasi.
• Penekanan kepada proses dan tahapan berpikir
dilontarkan pula oleh Scriven, berpikir kritis yaitu
proses intelektual yang aktif dan penuh dengan
keterampilan dalam membuat pengertian atau
konsep, mengaplikasikan, menganalisis, membuat
sistesis, dan mengevaluasi.
• Semua kegiatan tersebut berdasarkan hasil
observasi, pengalaman, pemikiran,
pertimbangan, dan komunikasi, yang akan
membimbing dalam menentukan sikap dan
tindakan (Walker, 2001: 1).
• Dari pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan
bahwa berpikir kritis itu meliputi dua langkah
besar yakni
melakukan proses berpikir nalar (reasoning)
pengambilan keputusan/ pemecahan masalah
(deciding/problem solving). Dengan demikian
dapat pula diartikan bahwa tanpa kemampuan
yang memadai dalam hal berpikir nalar (deduktif,
induktif dan reflektif), seseorang tidak dapat
melakukan proses berpikir kritis secara benar.
Karakter Berpikir Kritis