Hipoksemia adalah kondisi yang menunjukan rendahnya kadar oksigen dalam darah.
Oksigen sangat dibutuhkan berbagai organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Normalnya,
oksigen yang berada di dalam darah akan disalurkan ke setiap jaringan tubuh agar organ dapat
bekerja sebagaimana mestinya.
Namun, kadar oksigen yang rendah di dalam darah dapat membuat kinerja tubuh terganggu.
Hipoksemia biasanya menandakan adanya masalah yang berkaitan dengan pernapasan atau
sirkulasi.
Pada kasus yang parah, hipoksemia bahkan dapat mengganggu fungsi jantung dan otak.
Hipoksemia dapat disebabkan oleh beberapa penyakit atau kondisi medis berikut:
Gangguan pernapasan atau paru-paru, seperti COVID-19, acute respiratory distress syndrome
(ARDS), asma, apnea tidur, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emfisema, penyakit paru
interstitial, pneumotoraks, edema paru, dan emboli paru.
Anemia
Penyakit kardiovaskular, seperti gagal jantung, aritmia, dan penyakit jantung
Syok
Sepsis
Gangguan keseimbangan asam basa, seperti asidosis
Keracunan atau efek samping obat-obatan tertentu
Selain penyakit atau kondisi medis di atas, faktor lingkungan juga dapat menyebabkan jumlah
oksigen dalam darah berkurang. Faktor-faktor tersebut termasuk:
Berada di ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut atau lebih, misalnya saat
mendaki gunung
Berada di lingkungan penuh asap rokok atau menjadi perokok pasif
Terpapar polusi udara yang parah
Menghirup gas beracun yang menyebabkan paru-paru sulit bekerja
Tanda dan gejala hipoksemia
Gejala hipoksemia bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Termasuk ke dalamnya
adalah:
Sakit kepala
Sesak napas
Jantung berdetak dengan cepat
Batuk
Mengi
Linglung dan gelisah
Kulit, kuku, dan bibir berubah warna menjadi kebiruan
Kebingungan
Pengobatan untuk hipoksemia bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Dokter
umumnya akan menangani penyebab yang mendasari kondisi hipoksemia.
Obat-obatan biasanya diberikan melalui inhaler sehingga memungkinkan untuk menghirup obat
tersebut langsung ke dalam paru-paru.
Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan terapi oksigen. Terapi ini melibatkan
penggunaan masker oksigen atau tabung kecil (kanula) yang dipasang di bagian luar hidung untuk
menerima oksigen tambahan.
Selain itu, dapat menjalani terapi oksigen di rumah, dengan mesin portabel atau di rumah sakit.
Ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah agar
terhindar dari hipoksemia, antara lain: