Anda di halaman 1dari 50

Dr. Phey Liana, Sp.

PK

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya – RSUP Dr. Mohammad Hoesin


Palembang
Outlines
◦ Pendahuluan
◦ Pra-analitik pemeriksaan analisis gas darah
◦ Pemeriksaan Analisis gas darah
◦ Penilaian analisis Gas darah (Asam Basa)
◦ kasus
◦ kesimpulan
2
PENDAHULUAN
Indikasi pemeriksaan analisis gas darah:
Untuk menegakkan diagnosis penyakit :
• Penyakit paru obstruktif kronis
• Gangguan pernafasan
• Emboli paru
• Gangguan keseimbangan asam basa

Untuk penanganan pasien terutama yang kritis


• Gangguan pernafasan
• Pasien yang menggunakan ventilator
PENDAHULUAN
◦ National Committee for Clinical laboratory Standards  pertimbangan pra-
analitik gas darah:
◦ Pengumpulan sampel darah
◦ Penanganan
◦ Transportasi
Kunci akurasi analisis laboratorium
PRA- ANALITIK PEMERIKSAAN GAS DARAH
 Persiapan pengumpulan sampel
 Pengambilan sampel
 Penyimpanan dan transportasi
Pengumpulan Sampel
A. identitas pasien
◦ mencegah kesalahan identitas  perlu dua jenis identifikasi : nama lengkap,
tanggal lahir atau nomor rekam medik
◦Pemberian label identitas pada tabung setelah sampel diambil.
◦Waktu pengambilan, jenis sampel, suhu pasien, dan penggunaan ventilator

B. Antikoagulan
- antikoagulan heparin  lithium heparin
Pengumpulan Sampel
◦Menghindari pengenceran:
◦ Penggunaan heparin cair yang berlebihan  nilai gas darah lebih dari 10%
◦ Bisa terjadi karena darah diambil dari arterial line karena tercampur cairan
pembilas yang harus digunakan sebelum pengambilan darah.
◦ Hindari pemijatan dan peremasan pada daerah tusukan solusi: arterialisasi
◦ Arterialisasi: usaha memperlancar keluarnya darah dari tempat tusukan.
◦ Caranya dengan menghangatkan tempat yang ditusuk dengan handuk hangat
pada suhu 39 – 42◦C selama 3 – 5 menit.
◦ Tujuan: meningkatkan aliran darah arteri pada tempat tusukan
◦ Perdebatan  O2
Pengumpulan Sampel
◦ sampling dilakukan pada posisi pasien nyaman dengan pola
pernafasan stabil.
◦Bila sedang terapi O2/ventilator  darah diambil 20-30 menit
setelah mendapat terapi
PENGAMBILAN SAMPEL
A. Pengambilan darah arteri
• Dilakukan pada arteri radialis, brahialis, dan femoralis.
• hati-hati tertusuk vena   pO2 dan sO2,  pCO2
• gunakan jarum suntik self filling (mengisi mudah ketika ketika menusuk
arteri tetapi sukar ketika menusuk vena)
• arah tusukan miring sudut 45°C

B. Pengambilan darah kapiler


• Dilakukan pada bayi pada daerah tumit.
• Bayi BB normal, kedalaman tusukan 2 mm
• Bayi prematur kedalaman tusukan < 2 mm
• Anak > 3 tahun – dewasa  jari ke 3 dan 4 atau cuping telinga
PENGAMBILAN SAMPEL
C. gelembung udara

◦ Menyebabkan peningkatan pH dan Oksigen

D. pencampuran darah dilakukan dengan menggulung spuit diantara 2 tangan dan


posisi jarum menghadap kebawah selama 15 – 30 detik agar tidak terjadi bekuan.
Lokasi pengambilan darah arteri
Peralatan pemeriksaan
Pungsi arteri
Penyimpanan dan transportasi
◦ penundaan dihindari  sifat gas mudah menguap & darah yang tersimpan mengalami
metabolisme  mempengaruhi hasil pemeriksaan
◦ disimpan pada suhu kamar dan dianalisis dalam 30 menit.
◦ sampel dengan nilai O2 tinggi dan hitung leukosit dan trombosit tinggi harus segera
dianalisis dala 5 menit
◦ harus disimpan kedap  jika tidak memungkinkan pertukaran oksigen dan
karbondioksida dengan udara sekitar.
◦Memperlambat metabolisme sampel gas darah  sampel disimpan dalam spuit kaca
dan pada suhu 0 - 4°C
◦Penyimpanan suhu dingin dapat menggunakan air es, jangan menyimpan sampel
secara langsung di atas es karena dapat menyebabkan hemolisis sel darah.
PRA- ANALITIK PEMERIKSAAN GAS DARAH

◦ Penyebab hemolisis pada waktu pengambilan darah dapat terjadi karena:


◦ Spuit lembab karena antikoagulan cair
◦ Kerusakan sel karena alat
◦ Sampel yang membeku karena langsung terkena es
◦ Mengikat pembuluh darah terlalu kencang/lama
◦ Waktu pencampuran darah dan heparin diguncang terlalu kencang

◦ Hemolisis menyebabkan ↑ K, hemoglobin dan SO2


PRA- ANALITIK PEMERIKSAAN GAS DARAH
 Paparan udara luar  peningkatan atau penurunan Oksigen, penurunan kadar CO2
◦ peningkatan kadar oksigen pada sampel kadar normal
◦ penurunan kadar oksigen pada pasien yang mendapat terapi oksigen

Persiapan sebelum analisis


◦ inspeksi sampel : bekuan ada/tidak
gelembung ada/tidak
keluarkan beberapa tetes darah pada kassa untuk memeriksa adanya bekuan
PRA- ANALITIK PEMERIKSAAN GAS DARAH
Persiapan sebelum analisis
◦ Pencampuran sampel
◦ Dicampur homogen sebelum diperiksa
◦ Caranya: digulirkan diantara 2 tangan dan dibalik secara vertikal.
◦ sesaat sebelum analisis, sampel pada jarum suntik di remixed dengan membalikkan
spuit 10 kali dan kemudian bergulir secara horisontal antara telapak tangan selama
10 detik
Pemeriksaan analisis gas darah
Pemeriksaan analisis gas darah
◦ menilai 2 kelompok besar: parameter status asam basa dan status
oksigenisasi
◦ Parameter status asam basa : pH, HCO3-
◦ Parameter status oksigenasi: PaCO2, PaO2, dan saturasi O2
Status asam basa
◦ keseimbangan asam basa diperlukan untuk keberlangsungan proses di dalam sel
◦ kelebihan asam dibuang melalui mekanisme pernafasan atau metabolik
◦Mekanisme pernafasan : paru
◦Mekanisme metabolik : ginjal
◦Ginjal dan paru bekerja sama untuk mempertahankan pH darah  mekanisme
kompensasi
◦Mekanisme kompensasi paru berlangsung dalam hitungan menit – jam
◦Mekanisme kompensasi ginjal lebih lama terjadi, yaitu dalam hitungan hari.
Keseimbangan asam basa
◦ Respon buffer pernafasan (paru)
 metabolisme sel-sel tubuh menghasilkan CO2, gas CO2 dibawa ke paru oleh
RBC
 kelebihan CO2 digabungkan dengan air (H2O)  asam karbonat (H2CO3)
pH dalam darah
 kadar asam karbonat memicu paru untuk ↑ atau ↓ kecepatan pernafasan
dan kedalaman ventilasi  CO2 seimbang
Keseimbangan asam basa
◦ Respon Buffer metabolik (ginjal)
◦ Ginjal mempertahankan pH darah  mengekspresikan atau
meretensi bikarbonat dari dalam darah ke urin.
◦ Bikarbonat bersifat basa
 pH darah rendah, maka ginjal meretensi HCO3-
 pH darah tinggi, maka ginjal mengekskresikan HCO3-
Keseimbangan asam basa

https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fi.pinimg.com%2Foriginals%2F5d%2F5a%2Fa6%2F5d5aa6e3450774f18053b135121bc0f2.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.pinterest.ph%2Fpin%2F8256365441614
37186%2F%3Famp_client_id%3DCLIENT_ID(_)%26mweb_unauth_id%3D%26simplified%3Dtrue&tbnid=ayPYwTSy0ndUJM&vet=10CAUQxiAoBGoXChMIoMLGju6w9AIVAAAAAB0AAAAAEA8..i&docid=LyB-
xcCT7Ft8LM&w=1600&h=1200&itg=1&q=lung%20buffer&ved=0CAUQxiAoBGoXChMIoMLGju6w9AIVAAAAAB0AAAAAEA8#imgrc=kEQmfO9Q_P2klM&imgdii=51ovkZUdRvoaLM
Keseimbangan asam basa

+
[H ]

pH
Penilaian Status Asam Basa
• peningkatan kadar ion hidrogen dalam
darah arteri di atas batas normal • penurunan kadar ion hidrogen dalam
• penyebab: bertumpuknya CO2, produk darah arteri
metabolisme yang bersifat asam atau • penyebab: meningkatnya kadar
karena penurunan kadar senyawa alkali senyawa alkali, menurunnya kadar
dalam darah senyawa asam atau CO2
Penilaian Status Asam Basa

Normal
HCO
[HCO 3 ]
-
GINJAL
BASA HCO3
3

pH = 6.1 + log Kompensasi

Normal pCO
α PARU
ASAM
2 CO
CO22

-
HCO3
pH ~ ---------
PaCO2
Pemeriksaan analisis gas darah
Parameter Nilai rujukan
pH 7.35 - 7.45
PaCO2 35- 45 mmHg
PaO2 80-100 mmHg
HCO3 22-26 mEq/liter
O2sat 95-100%
Base Excess –2 to +2 mEq/liter
Pemeriksaan analisis gas darah
◦ Base excess (BE)
◦ Parameter menunjukkan kelebihan atau kekurangan kadar bikarbonat
dalam tubuh.
◦ Normal : -2 hingga +2 mEq/Liter
◦ Base excess negatif menunjukkan kekurangan basa dalam tubuh

Koreksi suhu
◦ Pemeriksaan pH, pCO2, dan pO2 tidak perlu koreksi bila suhu pasien
berksiar 37°C ± 2°C.
Penilaian Status Asam Basa
◦pH < 7.35 : asidosis.
◦pH > 7.45 : alkalosis
◦PaCO2 : respiratorik.
◦ > Normal: asidosis.
◦ < Normal: alkalosis
◦BE/SBE/(HCO3- ): metabolik.
◦ Negatif (< normal): asidosis.
◦ Positif (> normal): alkalosis.
Gangguan Keseimbangan asam basa

Asidosis metabolik

Asidosis respiratorik

Alkalosis metabolik

Alkalosis respiratorik
Alkalosis respiratorik
◦ gangguan primer diawali dengan penurunan PaCO2  peningkatan pH
◦ kompensasi ( pH menjadi normal)  Ginjal menurunkan HCO3-

Primary Event Compensatory Event

HCO3- ↓ HCO3-
↑ pH ~ ---------
- ↑ pH ~ - --------
↓PaCO2 ↓ PaCO2
Alkalosis respiratorik
◦ Etiologi: ◦ Manifestasi klinis:
◦ Overdosis obat ◦ pusing
◦ Edema paru ◦ letargi
◦ Obstruksi jalan nafas ◦ muntah
◦ Trauma dada dan kepala ◦ Pernfasan dangkal dan
dalam
◦ PPOK
◦ penurunan kesadaran
◦ Asma bronkiale
◦ aritmia
Asidosis Respiratorik
◦ gangguan primer diawali dengan peningkatan PaCO2  penurunan pH
◦ kompensasi ( pH menjadi normal)  Ginjal meretensi HCO3-

Primary Event Compensatory Event

HCO3- ↑ HCO3-
↓ pH ~ ---------
- ↓ pH ~ - --------
↑PaCO2 ↑ PaCO2
Asidosis Respiratorik
◦ Etiologi: ◦ Manifestasi klinis:
◦ Intoksisitas ◦ Sakit kepala
◦ Anxietas ekstrim ◦ Gangguan konsentrasi
◦ Hipoksemia ◦ kebas
◦ Nyeri ◦ kesemutan
◦ Demam ◦ Kehilangan kesadaran
◦ Sirosis hati ◦ Kejang, koma
Asidosis Metabolik
◦ gangguan primer diawali dengan penurunan HCO3-  penurunan pH
◦ kompensasi ( pH menjadi normal)  paru: hiperventilasi (↓PaCO2)

Primary Event Compensatory Event


↓ HCO3 - ↓HCO3 -
↓ pH ~ ----------- ↓ pH ~ ------------
PaCO2 ↓ PaCO2
Asidosis Metabolik
◦ Etiologi: ◦ Manifestasi klinis:
◦ Gagal ginjal ◦ Sakit kepala
◦ Ketoasidosis diabetikum ◦ Gangguan konsentrasi
◦ Asidosis tubulus renalis ◦ Mual dan muntah
◦ diare ◦ ↑ frekuensi & kedalaman
pernafasan
◦ Bahan beracun (etilen glikol,
overdosis salisilat, ◦ Tekanan darah ↓
metanol,dll)
◦ Disritmia
◦ Asidosis laktat
◦ syok
Alkalosis Metabolik
◦ gangguan primer diawali dengan peningkatan HCO3-  peningkatan pH
◦ kompensasi ( pH menjadi normal)  paru: hipoventilasi (↑PaCO2)
◦ kompensasi pada alkalosis metabolik sulit diprediksi dibandingkan tiga
gangguan asam basa lainnya

Primary Event Compensatory Event


- -
↑ HCO3 ↑ HCO3
↑ pH ~ ----------- ↑ pH ~ ------------
PaCO2 ↑ PaCO2
Alkalosis Metabolik
◦ Etiologi: ◦ Manifestasi klinis:
◦ muntah ◦ pusing
◦ Penggunaan diuretik ◦ kesemutan
◦ Asidosis tubulus renalis ◦ takikardi
◦ Sindroma cushing ◦ ↓ motilitas usus
◦ Penggunaan kortikosteroid ◦ Hipokalemia
◦ Asidosis laktat
Rangkuman Gangguan
Keseimbangan Asam Basa

DISORDER pH PRIMER RESPON KOMPENSASI

ASIDOSIS METABOLIK  HCO3-  pCO2 

ALKALOSIS METABOLIK  HCO3-  pCO2 

ASIDOSIS RESPIRATORI  pCO2  HCO3- 

ALKALOSIS  pCO2  HCO3- 


RESPIRATORI
Status Oksigenasi
◦ Menilai efektivitas gas dalam darah
◦ tekanan parsial CO2 dalam darah arteri (PaCO2), tekanan parsial oksigen dalam darah
arteri (PaO2) dan saturasi oksigen (SaO2)
◦ tekanan oksigen alveoli lebih tinggi dari pada dalam darah  oksigen bergerak dari
alveoli ke darah
◦ tekanan CO2 dalam alveoli lebih rendah dari pada dalam darah  CO2 bergerak dari
darah menuju alveoli
◦ molekul O2 berikatan dengan Hb  jumlah O2 bergantung kadar Hb dan
kejenuhan/saturasi oksigen
◦ saturasi oksigen  persentase kejenuhan O2 yang diikat Hb
◦ PaO2 & PaCO2  tidak mengukur jumlah oksigen dalam darah, menentukan tingkat
kejenuhan/saturasi oksigen dalam Hb => ↑ PaO2 ↑ SaO2
Kasus
◦ Seorang pria, usia 60 tahun, dirawat dengan diagnosis penyakit paru obstruksi
kronis (PPOK).
◦Hasil AGD :
◦ pH 7.30 (7.35 – 7.45)
◦ pCO2 55 (35 – 45) mmHg
◦ HCO3- 26 (22 – 26) mEq/L
Lakukan penilaian status asam basa pasien!
Kasus
◦ Jawab:
-
 pH 7.30 (7.35 – 7.45) ASAM HCO3
pH ~ ---------
 pCO2 55 (35 – 45) mmHg ASAM PaCO2
 HCO3- 26 (22 – 26) mEq/L NORMAL

◦ 2 hasil pemeriksaan  asam  asidosis karena gangguan


respiratorik (pCO2 asam)  asidosis respiratorik
Kasus
◦ setelah perawatan hari ke-6 didapatkan hasil pemeriksaan sebagai
berikut:
◦ pH 7.38 (7.35 – 7.45)
◦ pCO2 56 (35 – 45) mmHg
◦ HCO3- 35 (22 – 26) mEq/L
◦Lakukan penilaian status asam basa pasien
Kasus
◦ Jawab:
 pH 7.38 (7.35 – 7.45) NORMAL Asidosis
respiratorik
 pCO2 56 (35 – 45) mmHg ASAM terkompensasi
 HCO3- 35 (22 – 26) mEq/L ALKALI sempurna

◦ 2 hasil pemeriksaan abnormal yaitu pCO2 & HCO3-  mekanisme


kompensasi
◦ Kompensasi sempurna  Ph 7.35 – 7.45
◦ Terkompensasi sebagian  pH diluar rentang 7.35 -7.45
Alur penilaian status asam basa
 Alur I. bila pH abnormal
Lihat pH
pH < 7,35: asidosis; pH >7,45 : alkalosis

Lihat abnormalitas HCO3- (dari ginjal) atau pCO2 (dari paru)


pCO2 > 45: asidosis, pCO2 < 35 : alkalosis
HCO3- > 26 : asidosis, HCO3- < 22 : asidosis

Lihat kesesuaian komponen pCO2 dan HCO3- dengan pH


pH asidosis + HCO3- ↓  asidosis metabolik
pH alkalosis + HCO3- ↑  alkalosis metabolik
pH asidosis + pCO2 ↑  asidosis respiratorik
pH alkalosis + pCO2 ↓  alkalosis respiratorik
Alur penilaian status asam basa
 Alur I. bila pH normal dan terdapat 2 abnormalitas yang berlawanan

tentukan pH!
Gunakan batasan pH normal 7,4
Lihat kesesuaian pH terhadap komponen pCO2 atau HCO3-
pH asidosis + HCO3- ↓  asidosis metabolik
pH asidosis + pCO2 ↑  asidosis respiratorik

Tentukan jenis kompensasinya!


Kompensasi sempurna : pH 7,35 – 7,45
Terkompensasi sebagian : pH diluar 7,35 – 7,45
Ringkasan
◦ Pemeriksaan AGD berperan penting untuk menegakkan diagnosis berbagai penyakit
dan penanganan pasien terutama pasien kritis.
◦ pra-analitik pemeriksaan AGD meliputi persiapan pengumpulan sampel,
pengambilan sampel dan penyimpanan dan transportasi sangat penting untuk
menentukan akurasi hasil pemeriksaan tersebut
◦Pemeriksaan AGD dapat memberikan penilaian status asam basa dan status
oksigenasi.
◦ Interpretasi pemeriksaan AGD perlu dilakukan secara hati-hati.


Analisa gas darah
Arteri Mixed vein Vena perifer
pH 7,36-7,44 7,32-7,36 7,32-7,38
PCO2 (mmHg) 36-44 44-46 42-50
PO2 (mmHg) 95-100 38-42 40
SaO2 (%) >95 >70 66-75
HCO3 (mmHg) 22-26 24-30 23-27

Anda mungkin juga menyukai