Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Promkes dengan lancar. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW.
Demi kelancaran mengerjakan tugas ini kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih
kepada dosen kami yang telah memberikan motivasi dan arahannya serta teman-teman yang
mendukung dalam penyusunan makalah ini. Kami menyusun makalah ini dengan sungguh-
sungguh dan semampu kami, dan semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan
pengalaman maupun pelajaran yang berarti bagi siapa saja yang membacanya.
Dengan segala kerendahan hati dan penuh harapan semoga makalah ini bermanfaat. Kami
menyadari di dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
C. Tujuan ------------------------------------------------------------------------------------3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan
bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan
bermasyarakat. Tanpa adanya komunikasi, maka akan sangat mungkin sering terjadinya
kesalahpahaman dalam memberi dan menerima pesan atau informasi. Seringkali
komunikasi menjadi juru kunci terciptanya hubungan yang harmonis maupun yang tidak
harmonis di dalam suatu interaksi masyarakat. Dengan komunikasi masyarakat bisa
menemukan jati diri mereka di dalam masyarakat.
Komunikasi adalah proses interaksi antara komunikator dengan komunikan.
Proses komunikasi dimulai dari komunikator sebagai pemberi pesan, lalu disampaikan
kepada komunikan sebagai penerima pesan. Cara penyampaian pesan ada berbagai
macam cara, baik secara verbal maupun non-verbal. Bentuknya dapat melalui bahasa,
sikap dan perilaku, maupun melalui simbol- simbol yang nantinya diterima dan diartikan
oleh komunikan.
Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna
mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang digunakan dalam percakapan
itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain, mengerti bahasa saja
belum tentu mengerti makna yang dibawakan bahasa itu. Jelas bahwa percakapan antara
dua orang dapat dikatakan komunikatif apabila keduanya mengerti bahasa dan makna
dari percakapan tersebut.
Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya sangat
mendasar, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan
makna antara kedua belah pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena komunikasi
tidak hanya bersifat informatif, yaitu agar orang lain mengerti, tapi juga persuasif, yaitu
agar orang lain bersedia menerima suatu keyakinan, melakukan suatu perbuatan, dan
lain- lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari komunikasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi kelompok ?
3. Apa itu komunikasi organisasi ?
4. Apa yang dimaksud dengan komunikasi publik ?
5. Apa yang dimaksud dengan komunikasi massa ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi.
2. Mengetahui maksud dari komunikasi kelompok, komunikasi organisasi,
komunikasi publik dan komunikasi massa.
3. Serta memahami dasar - dasarnya dengan baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam Bahasa Inggris yaitu communication berasal dari
kata latin yaitu communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama yang
dimaksud sama disini yaitu komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna
antara kedua belah pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena komunikasi tidak
hanya bersifat informatif, yaitu agar orang lain mengerti, tapi juga persuasif, yaitu agar
orang lain bersedia menerima suatu keyakinan, melakukan suatu perbuatan, dan lain- lain
(Effendy, 1984: 9).Komunikasi adalah proses interaksi antara komunikator dengan
komunikan. Proses komunikasi dimulai dari komunikator sebagai pemberi pesan, lalu
disampaikan kepada komunikan sebagai penerima pesan.
Komunikasi merupakan suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka (Everett M.Rogers).
Ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas
asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi
Hovland tersebut menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan
saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum dan sikap
publik yang dalam kehidupan social memegang peranan penting. Hovland mengatakan
bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Akan tetapi, seseorang
akan dapat mengubah sikap, pendapat, dan perilaku orang lain apabila komunkasinya
memang komunikatif.
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara
efektif, para peminat komunikasi sering mengutip paradigma Harold Lasswell dalam
karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell
menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur, yaitu :
1. Komunikator (communicator)
2. Pesan (Message)
3. Media.
4. Komunikan (receiver)
5. Efek (impact)
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan antar pribadi yang baik.
Kegagalan komunikasi sekunder terjadi apabila isi pesan kita pahami, tetapi hubungan di
antara komunikan menjadi rusak. Pesan paling jelas, paling tegas, dan paling cermat tidak
dapat menghindari kegagalan komunikasi jika terjadi hubungan yang jelek (Taylor
1977:187).
Komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan alat atau sarana media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.
Komunikasi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan
berkomunikasi manusia dapat menyampaikan pikiran, pendapat serta perasaannya.
Seperti halnya masalah yang akan peneliti angkat dalam penelitian ini, yaitu nilai-nilai
sosial dalam film “99 Cahaya di Langit Eropa”. Film dapat diguakan sebagai media
komunikasi audio visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat serta mengubah
pola pikir dan tingkah lagu masyarakat. Maka, pada saat ini, film dapat menjadi media
efektif bagi para sineas film dalam menyampaikan sebuah pesan yang ingin disampaikan
kepada khalayak.
Terdapat empat elemen yang tercakup dalam beberapa definisi tentang komunikasi kelompok di
atas, yaitu interaksi tatap muka, jumlah partisipan yang terlibat dalam interaksi, maksud atau
tujuan yang dikehendaki dan kemampuan anggota untuk dapat menumbuhkan
karakteristik pribadi anggota lainnya.
1. Terminologi tatap muka (face-to face) mengandung makna bahwa setiap anggota
kelompok harus dapat melihat dan mendengar anggota lainnya dan juga harus dapat
mengatur umpan balik secara verbal maupun nonverbal dari setiap anggotanya. Batasan
ini tidak berlaku atau meniadakan kumpulan individu yang sedang melihat proses
pembangunan gedung/bangunan baru. Dengan demikian, makna tatap muka tersebut
berkait erat dengan adanya interaksi di antara semua anggota kelompok.
2. Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisar antara 3 sampai
20 orang. Pertimbangannya, jika jumlah partisipan melebihi 20 orang, kurang
memungkinkan berlangsungnya suatu interaksi di mana setiap anggota kelompok mampu
melihat dan mendengar anggota lainnya. Dan karenannya kurang tepat untuk dikatakan
sebagai komunikasi kelompok.
3. Maksud atau tujuan yang dikehendaki sebagai elemen ketiga dari definisi di atas,
bermakna bahwa maksud atau tujuan tersebut akan memberikan beberapa tipe identitas
kelompok. Kalau tujuan kelompok tersebut adalah berbagi informasi,
maka komunikasi yang dilakukan dimaksudkan untuk menanamkan pengetahun (to
impart knowledge).
Dan apabila tujuan kelompok adalah upaya pemecahan masalah, maka kelompok tersebut
biasanya melibatkan beberapa tipe pembuatan keputusan untuk mengurangi kesulitan-
kesulitan yang dihadapi.
C. Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan nafas dari keberlangsungan sebuah organisasi. Suatu
organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi. Hal tersebut yang
melatarbelakangi studi mengenai komunikasi organisasi. Dimana komunikasi organisasi
sendiri merupakan suatu jaringan komunikasi antar manusia yang saling bergantung satu
sama lainya dalam konteks organisasi.
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga
informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi
kelompok. Adapun yang mengatakan bahwa Komunikasi organisasi adalah pengiriman
dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal
dari suatu organisasi (Wiryanto,2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang
disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya beriorientasi kepentingan organisasi.
Pengertian komunikasi organisasi menurut para ahli :
Menurut Arnold dan Feldman (1986) komunikasi organisasi adalah suatu proses
pertukaran informasi diantara orang-orang dalam suatu organisasi. Dimana didalamnya
terdapat empat tahapan komunikasi yang meliputi.
1. attention (Atensi/Perhatian).
2. comprehension (Komprehensi).
3. acceptance as true (Kebenaran/Fakta).
4. retention (Retensi).
Linker menjelaskan bahwa terdapat empat gaya kepemimpinan dalam organisasi yaitu :
1. penguasa mutlak
2. penguasa semi mutlak
3. penasihat
4. Pengajak serta
Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dapat menentukan keefektifan dari sebuah
kepemimpinan. Dimana hal tersebut juga berpengaruh pada sifat-sitat dan prestasi dari
pengikutnya.
1. Fungsi Informatif – Organisasi diartikan sebagai suatu sistem pemrosesan informasi, dimana setiap
anggota organisasi diharapkan mampu memberi dan menerima informasi dengan baik guna
kelancaran dalam menjalankan apa yang menjadi tugasnya.
2. Fungsi regulatif – Berkaitan dengan peraturan-peraturan dan pedoman yang berlaku dalam suatu
organisasi.
3. Fungsi persuasif – Merupakan cara lain dari perintah. Dimana kebanyakan pemimpin organisasi
lebih memilih menggunakan cara persuasif dari pada perintah kepada bawahannya. Hal ini
dikarenakanasumsi terkait penggunaan cara yang lebih halus akan menyebabkan seseorang lebih
menghargai suatu tugas yang dibebankan kepadanya.
4. Fungsi Integratif – Berkaitan dengan penyediaan saluran yang memungkinkan setiap anggota
organisasi untuk dapat melaksanakan tugas dan pegerjaanya dengan baik.
Komunikasi publik lebih bernuansa politik dan bisnis, menurut literatur ilmu komunikasi,
komunikasi publik merupakan kombinasi antara hubungan dengan media massa.
Selain itu komunikasi massa mempunyai ciri-ciri yang juga dijelaskan dalam karya Cangara, yaitu :
1. Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanin.
Sumber juga merupakan lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang, misalnya
reporter, penyiar, editor, teknisi dan sebagainya. Karena itu proses penyampaian
pesannya lebih formal, terencana dan lebih rumit.
2. Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baiknya lambat (tertunda)
dan sangat terbatas. Tetapi dengan perkembangan komunikasi yang begitu cepat,
khususnya media massa elektronik seperti radio dan televisi maka umpan balik dari
khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar.
3. Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan
luas, ia mampu mengatasai jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan.
Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan
dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya (1998: 36).
Pernyataan di atas menunjukan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang
berlangsung satu arah, media massa saluran komunikasi merupakan lembaga, bersifat
umum dan sasarannya pun beragam.
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :
pengiriman pesan, penerimaan pesan dan pesan, semua fungsi manager melibatkan proses
komunikasi. Serta komunikasi dapat dilakukkan melalu media komunikasi langsung
(tatap muka), TV, Radio, Internet dll. Komunikasi didalam suatu organisasi maupun di
masyarakat sangatlah penting untuk digunakan. Karena komunikasi digunakan untuk
menyalurkan suatu informasi dan suatu makna melalui media tertentu sesuai situasi.
Namun tetap harus memperhatikan hal-hal tertentu.
B. Saran
Penting bagi kita sebagai makhluk sosial untuk melakukkan komunikasi. Dengan adanya
makalah ini, maka diharapkan kitta dapat menciptakan suatu komunikasi yang baik agar
tidak terjadi misskomunikasi yang akan berakibat fatal dan mendorong terjadinya
konflik.
DAFTAR PUSTAKA