Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Promkes dengan lancar. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW.
Demi kelancaran mengerjakan tugas ini kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih
kepada dosen kami yang telah memberikan motivasi dan arahannya serta teman-teman yang
mendukung dalam penyusunan makalah ini. Kami menyusun makalah ini dengan sungguh-
sungguh dan semampu kami, dan semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan
pengalaman maupun pelajaran yang berarti bagi siapa saja yang membacanya.
Dengan segala kerendahan hati dan penuh harapan semoga makalah ini bermanfaat. Kami
menyadari di dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 14 Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI -----------------------------------------------------------------------------------------1

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------2

BAB I PENDAHULUAN -------------------------------------------------------------------------3

A. Latar Belakang --------------------------------------------------------------------------3

B. Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------------------3

C. Tujuan ------------------------------------------------------------------------------------3

BAB II PEMBAHASAN ---------------------------------------------------------------------------4

A. Pengertian Komunikasi ---------------------------------------------------------------4

B. Komunikasi Kelompok ----------------------------------------------------------------6

C. Komunikasi Organisasi ----------------------------------------------------------------7

D. Komunikasi Publik ---------------------------------------------------------------------8

E. Komunikasi Massa ----------------------------------------------------------------------9

BAB III PENUTUP ------------------------------------------------------------------------------- 11


A. Kesimpulan ---------------------------------------------------------------------------- 11
B. Saran ------------------------------------------------------------------------------------ 11
DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------------------- 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan
bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan
bermasyarakat. Tanpa adanya komunikasi, maka akan sangat mungkin sering terjadinya
kesalahpahaman dalam memberi dan menerima pesan atau informasi. Seringkali
komunikasi menjadi juru kunci terciptanya hubungan yang harmonis maupun yang tidak
harmonis di dalam suatu interaksi masyarakat. Dengan komunikasi masyarakat bisa
menemukan jati diri mereka di dalam masyarakat.
Komunikasi adalah proses interaksi antara komunikator dengan komunikan.
Proses komunikasi dimulai dari komunikator sebagai pemberi pesan, lalu disampaikan
kepada komunikan sebagai penerima pesan. Cara penyampaian pesan ada berbagai
macam cara, baik secara verbal maupun non-verbal. Bentuknya dapat melalui bahasa,
sikap dan perilaku, maupun melalui simbol- simbol yang nantinya diterima dan diartikan
oleh komunikan.
Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna
mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang digunakan dalam percakapan
itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain, mengerti bahasa saja
belum tentu mengerti makna yang dibawakan bahasa itu. Jelas bahwa percakapan antara
dua orang dapat dikatakan komunikatif apabila keduanya mengerti bahasa dan makna
dari percakapan tersebut.
Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya sangat
mendasar, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan
makna antara kedua belah pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena komunikasi
tidak hanya bersifat informatif, yaitu agar orang lain mengerti, tapi juga persuasif, yaitu
agar orang lain bersedia menerima suatu keyakinan, melakukan suatu perbuatan, dan
lain- lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari komunikasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi kelompok ?
3. Apa itu komunikasi organisasi ?
4. Apa yang dimaksud dengan komunikasi publik ?
5. Apa yang dimaksud dengan komunikasi massa ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi.
2. Mengetahui maksud dari komunikasi kelompok, komunikasi organisasi,
komunikasi publik dan komunikasi massa.
3. Serta memahami dasar - dasarnya dengan baik dan benar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam Bahasa Inggris yaitu communication berasal dari
kata latin yaitu communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama yang
dimaksud sama disini yaitu komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna
antara kedua belah pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena komunikasi tidak
hanya bersifat informatif, yaitu agar orang lain mengerti, tapi juga persuasif, yaitu agar
orang lain bersedia menerima suatu keyakinan, melakukan suatu perbuatan, dan lain- lain
(Effendy, 1984: 9).Komunikasi adalah proses interaksi antara komunikator dengan
komunikan. Proses komunikasi dimulai dari komunikator sebagai pemberi pesan, lalu
disampaikan kepada komunikan sebagai penerima pesan.
Komunikasi merupakan suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka (Everett M.Rogers).
Ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas
asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi
Hovland tersebut menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan
saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum dan sikap
publik yang dalam kehidupan social memegang peranan penting. Hovland mengatakan
bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Akan tetapi, seseorang
akan dapat mengubah sikap, pendapat, dan perilaku orang lain apabila komunkasinya
memang komunikatif.
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara
efektif, para peminat komunikasi sering mengutip paradigma Harold Lasswell dalam
karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell
menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur, yaitu :
1. Komunikator (communicator)
2. Pesan (Message)
3. Media.
4. Komunikan (receiver)
5. Efek (impact)
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan antar pribadi yang baik.
Kegagalan komunikasi sekunder terjadi apabila isi pesan kita pahami, tetapi hubungan di
antara komunikan menjadi rusak. Pesan paling jelas, paling tegas, dan paling cermat tidak
dapat menghindari kegagalan komunikasi jika terjadi hubungan yang jelek (Taylor
1977:187).
Komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan alat atau sarana media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.
Komunikasi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan
berkomunikasi manusia dapat menyampaikan pikiran, pendapat serta perasaannya.
Seperti halnya masalah yang akan peneliti angkat dalam penelitian ini, yaitu nilai-nilai
sosial dalam film “99 Cahaya di Langit Eropa”. Film dapat diguakan sebagai media
komunikasi audio visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat serta mengubah
pola pikir dan tingkah lagu masyarakat. Maka, pada saat ini, film dapat menjadi media
efektif bagi para sineas film dalam menyampaikan sebuah pesan yang ingin disampaikan
kepada khalayak.

B. Komunikasi Kelompok (Group Communication)


Komunikasi kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujan bersama, mengenal satu
sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sam lainnya, dan memandang
mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana,2005). Komunikasi
kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu
kelompok “kecil” sperti dalam rapat, pertemuan, konprensi dan sebagainya (Anwar
Arifin,2005).
Komunikasi kelompok merupakan hubungan antara manusia
dengan masyarakat secara dialektis dalam eksternalisasi, obyektifitas, dan internalisasi.
 Ekternalisasi adalah pencurahan kehadiran manusia, baik dalam aktifitas maupun mentalitas.
Melalui eksternalisasi, manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
 Obyektifitas adalah disandangnya produk-produk aktifitas suatu realitas yang berhadapan
dengan para produsennya (manusia) dalam suatu kefaktaan yang eksternal terhadap yang lain,
dari pada podusennya sendiri.
 Internalisasi adalah peresapan kembali realitas oleh manusia dan mentranformasikannya sekali
lagi struktur-struktur dunia obyektif ke dalam struktur-struktur kesadaran subyektif.

Terdapat empat elemen yang tercakup dalam beberapa definisi tentang komunikasi kelompok di
atas, yaitu interaksi tatap muka, jumlah partisipan yang terlibat dalam interaksi, maksud atau
tujuan yang dikehendaki dan kemampuan anggota untuk dapat menumbuhkan
karakteristik pribadi anggota lainnya.

1. Terminologi tatap muka (face-to face) mengandung makna bahwa setiap anggota
kelompok harus dapat melihat dan mendengar anggota lainnya dan juga harus dapat
mengatur umpan balik secara verbal maupun nonverbal dari setiap anggotanya. Batasan
ini tidak berlaku atau meniadakan kumpulan individu yang sedang melihat proses
pembangunan gedung/bangunan baru. Dengan demikian, makna tatap muka tersebut
berkait erat dengan adanya interaksi di antara semua anggota kelompok.
2. Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisar antara 3 sampai
20 orang. Pertimbangannya, jika jumlah partisipan melebihi 20 orang, kurang
memungkinkan berlangsungnya suatu interaksi di mana setiap anggota kelompok mampu
melihat dan mendengar anggota lainnya. Dan karenannya kurang tepat untuk dikatakan
sebagai komunikasi kelompok.
3. Maksud atau tujuan yang dikehendaki sebagai elemen ketiga dari definisi di atas,
bermakna bahwa maksud atau tujuan tersebut akan memberikan beberapa tipe identitas
kelompok. Kalau tujuan kelompok tersebut adalah berbagi informasi,
maka komunikasi yang dilakukan dimaksudkan untuk menanamkan pengetahun (to
impart knowledge).

Sementara kelompok yang memiliki tujuan pemeliharaan diri (self-maintenance),


biasanya memusatkan perhatiannya pada anggota kelompok atau struktur dari kelompok
itu sendiri. Tindak komunikasi yang dihasilkan adalah kepuasan kebutuhan pribadi,
kepuasan kebutuhan kolektif/kelompok bahkan kelangsungan hidup dari kelompok itu
sendiri.

Dan apabila tujuan kelompok adalah upaya pemecahan masalah, maka kelompok tersebut
biasanya melibatkan beberapa tipe pembuatan keputusan untuk mengurangi kesulitan-
kesulitan yang dihadapi.

4. Elemen terakhir adalah kemampuan anggota kelompok untuk menumbuhkan


karateristik personal anggota lainnya secara akurat. Ini mengandung arti bahwa setiap
anggota kelompok secara tidak langsung berhubungan dengan satu sama lain dan
maksud/tujuan kelompok telah terdefinisikan dengan jelas, di samping itu identifikasi
setiap anggota dengan kelompoknya relatif stabil dan permanen.

Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan


masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.
Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu
kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

C. Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan nafas dari keberlangsungan sebuah organisasi. Suatu
organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi. Hal tersebut yang
melatarbelakangi studi mengenai komunikasi organisasi. Dimana komunikasi organisasi
sendiri merupakan suatu jaringan komunikasi antar manusia yang saling bergantung satu
sama lainya dalam konteks organisasi.
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga
informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi
kelompok. Adapun yang mengatakan bahwa Komunikasi organisasi adalah pengiriman
dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal
dari suatu organisasi (Wiryanto,2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang
disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya beriorientasi kepentingan organisasi.
Pengertian komunikasi organisasi menurut para ahli :
Menurut Arnold dan Feldman (1986) komunikasi organisasi adalah suatu proses
pertukaran informasi diantara orang-orang dalam suatu organisasi. Dimana didalamnya
terdapat empat tahapan komunikasi yang meliputi.
1. attention (Atensi/Perhatian).
2. comprehension (Komprehensi).
3. acceptance as true (Kebenaran/Fakta).
4. retention (Retensi).

Berikut beberapa Teori terkait dengan komunikasi organisasi, diantaranya :

 Teori Sistem Sosial.


Teori ini menyatakan, bahwa beberapa hubungan yang terjalin
antara orang-orang dalam organisasi lebih penting ketimbang hubungan atar
jabatan formal tertentu.
 Teori Public Relations
Teori ini menyatakan bahwa Public relation adalah keseluruhan upaya
yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Upaya ini dilakukan
dalam rangka menciptakan dan dan memelihara niat baik serta saling
pengertian diantara organisasi dan khalayaknya. Salah satu ahli yang
mengemukakan teori ini adalah Jefkins.
 Teori Kepemimpinan.
Dalam teori ini, dikatakan bahwa pemimpin adalah sosok yang membantu
anggota untuk memenuhi kebutuhannya serta tujuan kelompok secara
bersama-sama. Hersey memformulasikan empat tugas seorang pemimpin,
antara lain”

1. Telling, Pemimpin harus mampu memberi informasi secara lugas.


2. Selling, pemimpin harus mampu memberikan petunjuk.
3. Participating, pemimpin harus mampu menjalin kerjasama yang baik.
4. Delegating, pemimpin harus mampu mengambil keputusan.
 Teori kontinun

Teori ini menjelaskan tujuh hal sebagai berikut :

1. Manajer membuat keputusan lalu mengumumkan secara tegas.


2. Manajer membuat keputusan dan memberi pilihan.
3. Manajer mengemukakan keputusan dan memberi kesempatan untuk
mempertanyakannya
4. manajer mengumumkan keputusan sementara yang masih dapat diubah
5. Manajer menentukan batasan dan bawahan diminta memutuskan
6. Manajer mempersilahkan bawahan mengambil keputusan

 Teori empat sistem

Linker menjelaskan bahwa terdapat empat gaya kepemimpinan dalam organisasi yaitu :

1. penguasa mutlak
2. penguasa semi mutlak
3. penasihat
4. Pengajak serta

 Teori Kepribadian Perilaku

Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dapat menentukan keefektifan dari sebuah
kepemimpinan. Dimana hal tersebut juga berpengaruh pada sifat-sitat dan prestasi dari
pengikutnya.

FUNGSI KOMUNIKASI ORGANISASI :

Menurut Sendjaja (1994), fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu ;

1. Fungsi Informatif – Organisasi diartikan sebagai suatu sistem pemrosesan informasi, dimana setiap
anggota organisasi diharapkan mampu memberi dan menerima informasi dengan baik guna
kelancaran dalam menjalankan apa yang menjadi tugasnya.
2. Fungsi regulatif – Berkaitan dengan peraturan-peraturan dan pedoman yang berlaku dalam suatu
organisasi.
3. Fungsi persuasif – Merupakan cara lain dari perintah. Dimana kebanyakan pemimpin organisasi
lebih memilih menggunakan cara persuasif dari pada perintah kepada bawahannya. Hal ini
dikarenakanasumsi terkait penggunaan cara yang lebih halus akan menyebabkan seseorang lebih
menghargai suatu tugas yang dibebankan kepadanya.
4. Fungsi Integratif – Berkaitan dengan penyediaan saluran yang memungkinkan setiap anggota
organisasi untuk dapat melaksanakan tugas dan pegerjaanya dengan baik.

D. Komunikasi Publik (Public Communication)


Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah
besar orang (khalayak) yang tidak bisa dikenal satu persatu. Setiap penyampaian pesan
atau informasi yang ditujukan kepada orang banyak bisa disebut komunikasi publik.
Komunikasi publik bisa pula bermakna proses komunikasi kepada publik untuk
menyampaikan informasi yang berkenaan dengan kepentingan publik.
Komunikasi publik dikenal dengan banyak naman atau istilah, yaitu :
 Urusan publik (public affairs)
 Informasi publik (public information)
 Hubungan publik (publik relation) alias hubungan masyarakat (HUMAS)

Komunikasi publik lebih bernuansa politik dan bisnis, menurut literatur ilmu komunikasi,
komunikasi publik merupakan kombinasi antara hubungan dengan media massa.

 Sarana komunikasi publik :


1. Media massa.
2. Rapat umum.
3. Aksi demonstrasi.
4. Media online (blog, situs jejaring sosial, kolomkomentar di website, email dll.
5. SMS.
6. Surat.
7. Surat pembaca.
8. Reklame.
9. Spanduk.
E. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi Massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik
cetak atau elektronik. (2005:72-75) .
Apabila dikaitkan dengan masalah yang akan diteliti, maka dalam hal ini film “99
Cahaya di Langit Eropa” menggunakan tipe komunikasi massa dalam melakukan proses
komunikasinya. Dimana pesan yang disampaikan dalam sebuah film tersebut ditujukan
kepada khalayak yang berada di tempat-tempat berbeda, sehingga diperlukan media
massa sebagai saluran untuk melakukan kegiatan komunikasinya. Maka, film adalah
bagian dari komunikasi massa.
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu mass communication.
Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa. Istilah mass communication
diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa. Massa mengandung pengertian orang
banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar
atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan
dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama.
Dalam Komunikasi Massa: Suatu Pengantar karya Ardianto dan Komala
dijelaskan definisi dari Komunikasi Massa adalah sebagai berikut:
“Pesan yang dikomunikasikan melalui medai massa pada sejumlah besar
orang (Mass communication is messages communicated through a mass medium to
large number of people). (Rakhmat dkk. 1999)”.
Sedangkan dalam buku Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek karangan Effendi
komunikasi massa memiliki pengertian yaitu: “Komunikasi yang menggunakan media
massa.” (1984: 20). Dalam buku Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat karya
Widjaja, Komunikasi Massa didefinisikan: “Komunikasi yang ditujukan kepada
massa” (1993: 19).
Berbagai pengertian atau definisi mengenai komunikasi massa terlihat bahwa inti
dari proses komunikasi ini adalah media massa sebagai salurannya untuk menyampaikan
pesan kepada komunikan untuk mencapai tujuan tertentu secara masal.

 Ciri Komunikasi Massa :


Komunikasi massa mempunyai beberapa karakteristik khusus yang membedakan
tipe komunikasi ini dengan tipe komunikasi yang lain. Komunikasi massa
mempunyai ciri-ciri yang juga dijelaskan oleh Ardianto dan Komala dalam buku
Komunikasi Massa: Suatu Pengantar yaitu :
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat
arus balik dari komunikan ke komunikatornya. Dengan kata lain
komunikatornya tidak mengetahui tanggapan para pembacanya atau
penontonnya tentang pesan yang ia sampaikan.
2. Komunikator pada komunikasi massa terlembaga. Media massa sebagai
saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau
organisasi. Oleh karena itu komunikatornya melembaga.
3. Pesan bersifat umum. Pesan ini bersifat umum karena ditujukan kepada
umum dan mengenai kepentingan umum.
4. Media komunikasi massa menimbulakan keserempakan. Ciri lain dari
komunikasi massa yaitu kemampuannya untuk menimbulkan
keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang
disebarkan.
5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen. Komunikan dari
komunikasi massa bersifat heterogen yakni tidak saling mengenal satu
sama lain dan berasal dari seluruh status sosial, umur, jenis kelamin,
agama, ras, suku, budaya dan lain-lain (1984: 35).
6. Umpan balik tertunda. Umpan balik sebagai respon memiliki faktor
penting dalam bentuk komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback
yang disampaikan oleh komunikan.

Selain itu komunikasi massa mempunyai ciri-ciri yang juga dijelaskan dalam karya Cangara, yaitu :

1. Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanin.
Sumber juga merupakan lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang, misalnya
reporter, penyiar, editor, teknisi dan sebagainya. Karena itu proses penyampaian
pesannya lebih formal, terencana dan lebih rumit.
2. Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baiknya lambat (tertunda)
dan sangat terbatas. Tetapi dengan perkembangan komunikasi yang begitu cepat,
khususnya media massa elektronik seperti radio dan televisi maka umpan balik dari
khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar.
3. Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan
luas, ia mampu mengatasai jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan.
Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan
dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya (1998: 36).
Pernyataan di atas menunjukan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang
berlangsung satu arah, media massa saluran komunikasi merupakan lembaga, bersifat
umum dan sasarannya pun beragam.

 Fungsi Komunikasi Massa


1. Surveilance (pengawasan).
2. Interpretation (penafsiran).
3. Linkage (Pertalian).
4. Transmission of Value (Penyebaran nilai-nilai).
5. Entertainment (Hiburan).
Manfaat yang begitu besar dari komunikasi massa harusnya patut kita syukuri dangan
memanfaatkannya serta mengembangkannya komunikasi massa tersebut sebaik mungkin, agar
dengan komunikasi massa ini interaksi antar masyarakat satu bangsa bisa terjalin dengan baik
sesuai dengan tujuan dari komunikasi massa itu sendiri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :
pengiriman pesan, penerimaan pesan dan pesan, semua fungsi manager melibatkan proses
komunikasi. Serta komunikasi dapat dilakukkan melalu media komunikasi langsung
(tatap muka), TV, Radio, Internet dll. Komunikasi didalam suatu organisasi maupun di
masyarakat sangatlah penting untuk digunakan. Karena komunikasi digunakan untuk
menyalurkan suatu informasi dan suatu makna melalui media tertentu sesuai situasi.
Namun tetap harus memperhatikan hal-hal tertentu.

B. Saran
Penting bagi kita sebagai makhluk sosial untuk melakukkan komunikasi. Dengan adanya
makalah ini, maka diharapkan kitta dapat menciptakan suatu komunikasi yang baik agar
tidak terjadi misskomunikasi yang akan berakibat fatal dan mendorong terjadinya
konflik.
DAFTAR PUSTAKA

Stoner, James A.F., 1996, Manajemen, Erlangga, Jakarta


https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-organisasi
https://www.komunikasipraktis.com/2015/11/komunikasi-publik-pengertian-ruang.html
tugasperkuliahannih.blogspot.co.id/2012/03/makalah-komunikasi

Anda mungkin juga menyukai