Tujuan pembelajaran:
Mahasiswa mampu melakukan pengambilan darah arteri dan menginterpretasi analisa
hasil darah arteri.
a. Definisi
Gas darah arteri memungkinkan untuk pengukuran pH (dan juga keseimbangan asam basa),
oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi oksigen, dan kelebihan atau
kekurangan basa. Pemeriksaan gas darah arteri dan pH sudah secara luas digunakan sebagai
pegangan dalam penatalaksanaan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun.
Pemeriksaan gas darah juga dapat menggambarkan hasil berbagai tindakan penunjang yang
dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan suatu diagnosa hanya dari penilaian analisa gas
darah dan keseimbangan asam basa saja, kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, dan data-data laboratorium lainnya.
Persamaan ini menekankan bahwa perbandingan asam dan basa harus 20:1 agar pH dapat
dipertahankan dalam batas normal. Persamaan ini juga menekankan kemampuan ginjal untuk
mengubah bikarbonat basa melalui proses metabolik, dan kemampuan paru untuk mengubah
PaCO2 (tekanan parsial CO2 dalam darah arteri) melalui respirasi. Nilai normal pH adalah 7,35-
7,45. berikut ini adalah gambaran rentang pH:
1
Perubahan satu atau dua komponen tersebut menyebabkan gangguan asam dan basa. Penilaian
keadaan asam dan basa berdasarkan hasil analisa gas darah membutuhkan pendekatan yang
sistematis. Penurunan keasaman (pH) darah < 7,35 disebut asidosis, sedangkan peningkatan
keasaman (pH) > 7,45 disebut alkalosis. Jika gangguan asam basa terutama disebabkan oleh
komponen respirasi (pCO2) maka disebut asidosis/alkalosis respiratorik, sedangkan bila
gangguannya disebabkan oleh komponen HCO3 maka disebut asidosis/alkalosis metabolik.
Disebut gangguan sederhana bila gangguan tersebut hanya melibatkan satu komponen saja
(respirasi atau metabolik), sedangkan bila melibatkan keduanya (respirasi dan metabolik) disebut
gangguan asam basa campuran.
Rentang nilai normal
pH : 7, 35-7, 45 TCO2 : 23-27 mmol/L
PCO2 : 35-45 mmHg BE : 0 ± 2 mEq/L
PO2 : 80-100 mmHg saturasi O2 : 95 % atau lebih
HCO3 : 22-26 mEq/L
2
Kegiatan Saat Praktikum
2. Tujuan
Menilai tingkat keseimbangan asam dan basa
Mengetahui kondisi fungsi pernafasan dan kardiovaskuler
Menilai kondisi fungsi metabolisme tubuh
3. Indikasi
Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik
Pasien deangan edema pulmo
Pasien akut respiratori distress sindrom (ARDS)
Infark miokard
Pneumonia
Klien syok
Post pembedahan coronary arteri baypass
Resusitasi cardiac arrest
Klien dengan perubahan status respiratori
Anestesi yang terlalu lama
5. Komplikasi
Apabila jarum sampai menebus periosteum tulang akan menimbulkan nyeri
Perdarahan
Cidera syaraf
Spasme arteri
Metabolisme
4
Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup. Sebagai jaringan hidup, ia
membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2. Oleh karena itu, sebaiknya sampel
diperiksa dalam 20 menit setelah pengambilan. Jika sampel tidak langsung diperiksa,
dapat disimpan dalam kamar pendingin beberapa jam.
Suhu
Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan yang menyebabkan tingginya PO 2 dan
PCO2. Nilai pH akan mengikuti perubahan PCO2.
Nilai pH darah yang abnormal disebut asidosis atau alkalosis sedangkan nilai PCO2
yang abnormal terjadi pada keadaan hipo atau hiperventilasi. Hubungan antara tekanan
dan saturasi oksigen merupakan faktor yang penting pada nilai oksigenasi darah
8. Persiapan pasien
Jelaskan prosedur dan tujuan dari tindakan yang dilakukan
Jelaskan bahwa dalam prosedur pengambilan akan menimbulkan rasa
sakit
Jelaskan komplikasi yang mungkin timbul
Jelaskan tentang allen’s test
9. Prosedur kerja
Baca status dan data klien untuk memastikan pengambilan AGD
Cek alat-alat yang akan digunakan
Cuci tangan
5
Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya
Perkenalkan nama perawat
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan
Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
Tanyakan keluhan klien saat ini
Jaga privasi klien
Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
Posisikan klien dengan nyaman
Pakai sarung tangan sekali pakai
Palpasi arteri radialis
Lakukan allen’s test
Hiperekstensikan pergelangan tangan klien di atas gulungan handuk
Raba kembali arteri radialis dan palpasi pulsasi yang paling keras dengan
menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
Desinfeksi area yang akan dipungsi menggunakan yodium-povidin, kemudian diusap
dengan kapas alkohol
Berikan anestesi lokal jika perlu
Bilas spuit ukuran 3 ml dengan sedikit heparin 1000 U/ml dan kemudian kosongkan
spuit, biarkan heparin berada dalam jarum dan spuit
Sambil mempalpasi arteri, masukkan jarum dengan sudut 45 ° sambil menstabilkan
arteri klien dengan tangan yang lain
Observasi adanya pulsasi (denyutan) aliran darah masuk spuit (apabila darah tidak bisa
naik sendiri, kemungkinan pungsi mengenai vena)
Ambil darah 1 sampai 2 ml
Tarik spuit dari arteri, tekan bekas pungsi dengan menggunakan kasa 5-10 menit
Buang udara yang berada dalam spuit, sumbat spuit dengan gabus atau karet
Putar-putar spuit sehingga darah bercampur dengan heparin
Tempatkan spuit di antara es yang sudah dipecah
Ukur suhu dan pernafasan klien
Beri label pada spesimen yang berisi nama, suhu, konsentrasi oksigen yang digunakan
klien jika kilen menggunakan terapi oksigen
Kirim segera darah ke laboratorium
Beri plester dan kasa jika area bekas tusukan sudah tidak mengeluarkan darah (untuk
klien yang mendapat terapi antikoagulan, penekanan membutuhkan waktu yang lama)
Bereskan alat yang telah digunakan, lepas sarung tangan
Cuci tangan
Kaji respon klien setelah pengambilan AGD
Berikan reinforcement positif pada klien
Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
Akhiri kegiatan dan ucapkan salam
6
Dokumentasikan di dalam catatan keperawatan waktu pemeriksaan AGD, dari sebelah
mana darah diambil dan respon klien
Video Pembelajaran:
https://www.youtube.com/watch?v=narzmREihWI
https://www.youtube.com/watch?v=UEVVUpz30RQ
4. Laki2 60 tahun, diketahui seorang drugs abuser, mengeluh sesak nafas yang progresif
pH : 7.03 (turun) ureum : 14
7
PaCO2 : 79 (naik) Na : 134
PaO2 : 128 K : 4.1
BE : -28 (turun) creatinin : 90
SaO2 : 97 Cl : 102
HCO3- : 15 (turun)
GABUNGAN ASIDOSIS RESPIRATORIK METABOLIK
5. Perempuan 16 tahun, mengeluh sesak nafas, dizziness (pusing), konfusi, dan spasme pada
jari.
pH : 7.5 (naik) ureum : 15
PaCO2 : 20 (turun) Na : 140
PaO2 : 150 K : 4.8
BE :4 creatinin : 80
SaO2 : 100 Cl : 100
HCO3- : 25 (normal)
ALKALOSIS RESPIRATORIK TIDAK TERKOMPENSASI
6. Laki2 70 tahun, riwayat perokok berat, mengeluh sesak nafas.
pH : 7.35 (NORMAL) ureum : 23
PaCO2 : 48 NAIK Na : 129
PaO2 : 60 K : 3.1
BE : -1.6 creatinin : 110
SaO2 : 92 Cl : 102
HCO3- : 30 NAIK
ASIDOSIS RESPIRATORIK TERKOMPENSASI
7. Laki2 30 tahun, tidak memiliki riwayat penyakit, mengalami kecelakaan lalu lintas, dari CT
scan didapat SDH dan udem serebri. Pasien telah di intubasi dan menunggu program operasi
pH : 7.4 ureum : 14
PaCO2 : 33 Na : 135
PaO2 : 200 K : 4.1
BE : -1.2 creatinin : 60
SaO2 : 100 Cl : 103
HCO3- : 24
ASIDOSIS METABOLIK