Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PEMERIKSAAN DARAH VENA

OLEH :

NAMA : ERNA EN SYNTIA DIMA LADO


NIM : PO 530321119216
KELAS : PPN Tingkat 2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG


JURUSAN KEPERAWATAN
2020
1. Jelaskan indikasi pengambilan darah arteri
2. Jelaskan prosedur pengambilan darah arteri setiap langkah sertakan dengan gambar
3. Jelaskan komponen pemeriksaan darah arteri beserta nilai normalnya

Jawab:

1. Pemeriksaan AGD akan memberikan hasil pengukuran yang tepat dari kadar oksigen dan
karbon dioksida dalam tubuh. Hal ini dapat membantu dokter menentukan seberapa baik
paru-paru dan ginjal bekerja.
Biasanya dokter memerlukan tes analisa gas darah apabila menemukan gejala-gejala yang
menunjukkan bahwa seorang pasien mengalamai ketidakseimbangan oksigen, karbon
dioksida, atau pH darah. Gejala yang dimaksud meliputi:
 Sesak napas
 Sulit bernafas
 Kebingungan
 Mual
Perlu diingat bahwa ini merupakan gejala dari suatu penyakit yang menyebabkannya
seperti pada asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Di sisi lain, apabila dokter sudah mencurigai adanya penyakit, maka pemeriksaan analisa
gas darah juga akan diperlukan, seperti pada kondisi-kondisi di bawah ini:
 Penyakit paru-paru, misalnya asma, PPOK, pneumonia, dan lain-lain.
 Penyakit ginjal, misalnya gagal ginjal.
 Penyakit metabolik, misalnya diabetes melitus atau kencing manis
 Cedera kepala atau leher yang mempengaruhi pernapasan
Dengan melakukan pemeriksaan ini, selain untuk menentukan penyakit, dokter juga bisa
memantau hasil perawatan yang sebelumnya diterapkan kepada pasien. Untukk tujuan
ini, pemeriksaan AGD sering dipesan bersama dengan tes lain, seperti tes glukosa darah
untuk memeriksa kadar gula darah dan tes darah kreatinin untuk mengevaluasi fungsi
ginjal.

2. Sebelumkita melalkukan pengambilan darah dari arteri radialis, harus


dilakukan modified Allen test untuk menentukan apakah arteri ulnaris dapat memberikan
sirkulasi kolateral ke tangan.
Modified Allen test
1. Pasien diminta untuk menggenggam, tekan arteri ulnaris dan arteri radialis dengan 2
jari pada masing-masing arteri
2. Pasien diminta membuka genggamannya, amati telapak tangan pasien menjadi pucat
3. Lepas tekanan pada arteri ulnaris, bila telapak tangan pasien menjadi kemerahan,
maka tes positif, darah bisa diambil
Modified Allen test
 
Prosedur pengambilan darah arteri
1. Siapkan spuit 3 cc atau spuit khusus untuk AGD yang sudah preheparinized. Jumlah
antikoagulan 0,2 mL heparin .
2. Bersihkan daerah arteri yang akan ditusuk dengan kapas-alkohol 70% dan biarkan
kering
3. Posisi tangan hiperekstensi  pd pergelangan, diganjal handuk gulung atau bantal kecil
4. Tusuk pada yang denyutnya paling menonjol dengan sudut 45–60o (90 o untuk a.
femoralis)
5. Hisap darah secukupnya lalu cabut jarum beserta sempritnya dan segera tutup ujung
jarum dengan karet, dan semprit dibolak-balik beberapa kali agar darah bercampur
heparin
6. Setelah jarum dicabut, tekan daerah itu dengan kapas atau kassa kering 3-5 menit
7. Segera dikirim ke laboratorium dalam waktu kurang dari 15 menit atau diletakkan ke
dalam wadah berisi es (atau wadah pendingin lain dengan suhu 1–5°C) untuk
meminimalkan konsumsi oksigen oleh leukosit.
Prosedur pengambilan darah arteri

Komplikasi yang bisa terjadi:


1. Trombosis arteri: menyebabkan iskemik dan kematian jaringan
2. Hematoma: dicegah dengan penekanan selama 3-5 menit pada luka. Penanganan
jika terjadi hematoma dengan kompres hangat.
3. Perdarahan: lokasi luka perlu dievaluasi terutama pada pasien dengan
pemeriksaan koagulasi yang memanjang atau mendapatkan obat antikoagulan.

3. Komponen pemeriksaan darah arteri beserta niali normalmya

 pH darah arteri, menunjukkan jumlah ion hidrogen dalam darah. pH kurang dari 7,0
disebut asam, dan lebih besar pH dari 7,0 disebut basa, atau alkali. Ketika pH darah
menunjukkan bahwa darah lebih asam, maka hal ini terjadi akibat kadar karbon
dioksida yang lebih tinggi. Sebaliknya ketika pH darah tinggi yang menunjukkan
bahwa darah lebih basa, maka hal ini terjadi akibat kadar bikarbonat yang lebih
tinggi.
 Bikarbonat adalah bahan kimia yang membantu mencegah pH darah menjadi terlalu
asam atau terlalu basa.
 Tekanan parsial oksigen adalah ukuran tekanan oksigen terlarut dalam darah. Hal ini
menentukan seberapa baik oksigen bisa mengalir dari paru-paru ke dalam darah.
 Tekanan parsial karbon dioksida adalah ukuran tekanan karbon dioksida terlarut
dalam darah. Hal ini menentukan seberapa baik karbon dioksida dapat mengalir
keluar dari tubuh.
 Saturasi oksigen adalah ukuran dari jumlah oksigen yang dibawa oleh hemoglobin
dalam sel darah merah.

Secara umum, nilai normal analisa gas darah adalah sebagai berikut:

 pH darah normal (arteri): 7,38-7,42

 Bikarbonat (HCO3): 22-28 miliekuivalen per liter

 Tekanan parsial oksigen: 75 sampai 100 mm Hg


 Tekanan parsial karbon dioksida (pCO2): 38-42 mm Hg

 Saturasi oksigen: 94 sampai 100 persen.

Anda mungkin juga menyukai