Anda di halaman 1dari 27

ANALISA GAS

DARAH
Siti Chasani
Definisi

◦ Analisa gas darah merupakan pemeriksaan untuk mengukur keasaman (Ph), jumlah oksigen
dan karbondioksida dalam darah. Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai fungsi kerja paru-
paru dalam menghantarkan oksigen ke sirkulasi darah dan mengambil karbondioksida dari
dalam darah.

◦ Analisa gas darah (AGD) atau arterial blood gas (ABG) test adalah tes darah yang diambil
melalui pembuluh darah arteri untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan tingkat
asam basa (pH) di dalam darah
Tujuan Pemeriksaan AGD
a. Menilai tingkat keseimbangan asam dan basa.
b. Mengetahui kondisi fungsi pernapasan dan kardiovaskuler.
c. Menilai kondisi fungsi metabolisme tubuh.
d. Mengetahui pH darah.
e. Mengetahui tekanan parcial CO2.
f. Mengetahui bikarbonat
g. Mengetahui base excess / defisit.
h. Mengetahui tekanan parsial oksigen.
i. Mengetahui saturasi O2.
Tempat Pengambilan darah arteri
a. Arteri radialis dan arteri ulnaris (sebelumnya dilakukan test alen)
Test allen merupakan uji penilaian terhadap sirkulasi darah di tangan, hal ini dilakukan dengan cara : pasien diminta untuk mengepalkan
tangannya, kemudian berikan tekanan pada arteri radialis dan arteri ulnaris selama beberapa menit, setelah itu minta pasien untuk membuka
tangannya, lepaskan tekanan pada arteri, observasi warna jari-jari, ibu jari dan tangan. Jari-jari dan tangan harus memerah dalam 15 detik, warna
merah menunjukkan test allen positif. Apabila tekanan dilepas, tangan tetap pucat, menunjukkan test allen negatif. Jika pemeriksaan negatif,
hindarkan tangan tersebut dan periksa tangan yang lain, atau gunakan arteri lainnya.
b. Arteri dorsalis pedis
Merupakan arteri pilihan ketiga jika arteri radialis dan ulnaris tidak bisa digunakan.
c. Arteri brakhialis
Merupakan arteri pilihan keempat karena lebih banyak resikonya bila terjadi obstruksi pembuluh darah.
d. Ateri femoralis
Merupakan pilihan terakhir apabila pada semua arteri diatas tidak dapat diambil. Bila terdapat obstruksi pembuluh darah akan menghambat aliran
darah ke seluruh tubuh/tungkai bawah dan bila yang dapat mengakibatkan berlangsung lama dapat menyebabkan kematian jaringan. Arteri
femoralis berdekatan dengan vena besar, sehingga dapat terjadi percampuran antara darah vena dan arteri.
Kontraindikasi
a. Denyut arteri tidak teraba, pada pasien yang mengalami koma.
b. Modifikasi Allen tes negatif, apabila test Allen negatif tetapi tetap dipaksa untuk dilakukan
pengambilan darah arteri lewat arteri radialis, maka akan terjadi thrombosis dan beresiko
mengganggu viabilitas tangan.
c. Selulitis atau adanya infeksi terbuka atau penyakit pembuluh darah perifer pada tempat yang
akan diperiksa.
d. Adanya koagulopati (gangguan pembekuan) atau pengobatan dengan antikoagulan dosis
sedang dan tinggi merupakan kontraindikasi relatif.
Penanganan & Transport

◦ Pada termos es, bila tidak darah dapat mengambil O2 &


mengeluarkan CO2
◦ Dari mengambil sampel sampai dengan memeriksa memerlukan
waktu 10 – 15 menit berarti terjadi kesalahan 27 – 40 mmHg
(37oC)
◦ Perubahan PO2 sekitar 2,7 mmHg/menit pd 37oC
Hasil Normal
Hasil analisa gas darah dikatakan normal jika:
◦ pH darah arteri: 7,38-7,42.
◦ Tingkat penyerapan oksigen (SaO2): 94-100%.
◦ Tekanan parsial oksigen (PaO2): 75-100 mmHg.
◦ Tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2): 38-42 mmHg.
◦ Bikarbonat (HCO3): 22-28 mEq/L
Nilai normal AGD
Nilai rujukan antara darah vena dan arteri
Interpretasi AGD
◦ Saturasi O2 : suatu ukuran dari Jumlah O2 dlm darah yg berikatan dgn Hb dibandingkan dgn jjumlah total O2 yg dpt
berikatan dgn Hb
Keseimbangan asam basa

◦ Sejumlah besar asam dibentuk setiap hari dalam tubuh sebagai hasil metabolisme
◦ Sejumlah mmol CO2 (dpt diubah menjadi H2CO3)dibentuk dari oksidasi lengkap KH, prot & lemak
◦ Sejumlah 40 – 60 mmol asam dibentuk dalam ketoacid sebagai hasil oksidasi tidak komplit dari lemak & asam(sulfur &
fosfor).
◦ Sebagai hasil oksidasi sulfur mengandung aminoacid & fosfor mengandung amino acid
◦ H2CO3 : asam yg mudah menguap, krn ia dpt diubah menjadi CO2 yg dpt dikeluarkan melalui paru
◦ Asam-asam lain dihasilkan tubuh, tidak dapat diubah menjadi gas & disebut fixed acid (asam yg tdk mudah menguap), harus
dibuang melalui urine
◦ Semua reaksi metabolik dikoreksi oleh enzim yg berfungsi pada pH optimal (7,35 – 7,45). pH ini dipertahankan oleh buffer
darah, mekanisme renal tubulus & pernafasan
Buffer darah tdd :
1. bikarbonat acid
2. hemoglobin
3. plasma protein
4. eritrosit & fosfat plasma
◦ Jumlah semua buffer ini disebut buffer base yg berkisar 46 -52 mmol/l, rata rata 49 mmol/l
◦ Nilai rata rata dikurangi buffer base adalah base excess (± 2 mmol/l)
◦ Negatif base excess disebut juga base deficit
acidemia
Acidemia adalah tingkat keasaman darah abnormal tinggi, pH darah rendah (<7,35)
◦ Bila pH darah < 7,35 atau H+ meningkat, bisa disebabkan penumpukan CO2 dlm tubuh krn
asidosis respiratori, krn kegagalan ventilasi paru
◦ Istilah asidosis dipakai untuk menyatakan perubahan fisiologis disebabkan oleh acidemia atau
proses yg terjadi utk menurun kan pH
◦ Ginjal : - mengabsorpsi basa, mengeluarkan fixed acid utk menurunkan pH
◦ - derajat kompensasi bergantung lamanya kegagalan ventilasi & fungsi tubulus ginjal
◦ - ini ditandai dgn meningkatnya total CO2 & buffer basa & positif base excess
lanj
◦ Acidemia bisa juga karena penumpukan fixed acid atau penurunan basa (HCO3-) Ini menyebabkan turunnya total CO2 &
buffer base & negatif base excess. Ini disebut metabolik asidosis
Secara klinis metabolik asidosis dibagi 2 tipe
1. acidemia dgn anion gap meningkat (> 17 meq)
2. acidemia dgn anion gap normal (≤ 17 meq) atau hyperchloremic metabolic acidosis
◦ Hyperchloremic acidosis disebabkan oleh :
- menelan amonium chlorida
- diare berat (plg sering)
- drug induced carbonic anhidrase inhibitor
- enteric fistula dgn kehilangan HCO3-
- hipokalemia
- kerusakan renal tubulus dimana HCO3- tdk dpt diabsorpsi dari urin (RTA)
Anion Gap
Def : perbedaan antara anion & kation yg tak terukur dalam serum
◦ Secara rutin elektrolit yang diukur adalah Na+, K+, Cl-, & HCO3- (sebagai total CO2)
Kation tak terukur : Ca++, Mg++ (kira kira 7 meq/l)
Anion tak terukur prot,PO4-3 (kira kira 24 meq/l)
Selisihnya 17 meq/l
◦ Bila Cl- & total CO2 ditambahkan & dikurangkan dari konsentrasi Na+, K+, nilainya ≤ 17
meq/l
◦ Bila anion gap > 17 meq/l berarti ada peningkatan dari 1 atau lebih anion tak terukur
Penyebab peningkatan anion gap antara lain

1. uremia dgn retensi anion


2. keadaan ketotik (DM, kelaparan)
3. termakan toksin (metanol, salisilat, ethylene glycol, paradelhyde)
4. laktat acidosis (shock)
5. peningkatan prot plasma (dehidrasi)
◦ Penurunan anion gap < 10 meq/l sgt jarang, misal pada multiple mieloma. Ini diakibatkan adanya prot abnormal dgn muatan
positif & peningkatan kation tak terukur.
Hasil
Hasil analisa gas darah umumnya meliputi pengukuran terhadap beberapa hal, antara lain:

◦ Asam basa (pH) darah, yaitu dengan mengukur jumlah ion hidrogen dalam darah. Jika pH darah di bawah normal dikatakan
lebih asam, sementara jika pH di atas nilai normal maka darah dikatakan lebih basa.
◦ Saturasi oksigen, yaitu pengukuran jumlah oksigen yang dibawa oleh hemoglobin di dalam sel darah merah.
◦ Tekanan parsial oksigen, yaitu pengukuran tekanan oksigen yang larut di dalam darah. Pengukuran ini dapat menentukan
seberapa baik oksigen dapat mengalir dari paru ke dalam darah.
◦ Tekanan parsial karbon dioksida, yaitu pengukuran tekanan karbon dioksida yang larut di dalam darah. Pengukuran ini
menentukan seberapa baik karbon dioksida dapat dikeluarkan dari tubuh.
◦ Bikarbonat, yaitu zat kimia penyeimbang yang membantu mencegah pH darah menjadi terlalu asam atau terlalu basa.
Indikasi dan Kontraindikasi Analisa Gas Darah

◦Analisa gas darah dilakukan untuk mengukur kadar asam basa (pH) untuk mengetahui bila
darah terlalu asam (asidosis) atau basa (alkalosis), serta untuk mengetahui apakah tekanan
oksigen dalam darah terlalu rendah (hipoksia), atau karbon dioksida terlalu tinggi (hiperkarbia).
Kondisi tersebut dapat berkaitan dengan sistem metabolisme tubuh atau sistem pernapasan.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan perubahan tersebut, antara lain:
◦Asma.
◦Cystic fibrosis.
◦Penyakit paru obstruktif kronis.
◦Pneumonia.
◦Penyakit jantung.
lanj

◦ Penyakit ginjal.
◦ Gangguan metabolisme.
◦ Trauma kepala atau leher yang memengaruhi pernapasan.
◦ Infeksi berat atau sepsis.
◦ Gangguan tidur.
◦ Ketoasidosis diabetik.
◦ Keracunan zat kimia atau overdosis obat.
◦ Pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan.
Risiko Analisa Gas Darah
◦ Prosedur analisa gas darah jarang menimbulkan efek samping. Efek samping
yang umumnya dialami pasien adalah rasa nyeri atau iritasi di area suntik
ketika proses pengambilan darah.
◦ Efek samping lain yang mungkin dialami pasien setelah menjalani prosedur
AGD, antara lain:
◦ Perdarahan atau pembengkakan di area suntikan.
◦ Penggumpalan darah di bawah kulit (hematoma).
◦ Pusing.
◦ Pingsan.
◦ Infeksi pada area kulit yang disuntik.
◦ Peringatan Analisa Gas Darah
◦ Ada beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Salah satunya adalah gangguan pembuluh darah, seperti
penyakit arteri perifer atau terbentuknya saluran abnormal (fistula) pada pembuluh arteri, baik yang timbul karena penyakit
atau sengaja dibuat untuk akses cuci darah (cimino). Pada keadaan tersebut, sebaiknya sampel darah arteri diambil dari tempat
lain. Selain itu, bila ada gangguan setempat pada tempat pengambilan darah, seperti infeksi, luka bakar, atau bekas luka, juga
diharapkan berhati-hati sebelum melakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan analisis gas darah
◦ Penderita gangguan pembekuan darah, baik karena penyakit atau karena pemberian obat, seperti antikoagulan, berisiko
menimbulkan hematoma setelah tindakan pengambilan darah. Terdapat juga kondisi-kondisi yang menyulitkan perawat atau
dokter untuk mengambil sampel darah dari pembuluh arteri, misalnya bila pasien kurang kooperatif, memiliki denyut nadi
yang lemah, atau tremor.
Sekian

Terima kasih
Title Lorem Ipsum

LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET, NUNC VIVERRA IMPERDIET PELLENTESQUE HABITANT
CONSECTETUER ADIPISCING ENIM. FUSCE EST. VIVAMUS A MORBI TRISTIQUE SENECTUS ET
ELIT. TELLUS. NETUS.

Anda mungkin juga menyukai